HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN DI PT. X

dokumen-dokumen yang mirip
PERCEPTION OF COMPENSATION AND JOB SATISFACTION ON EMPLOYEES OF PT KUDA INTI SAMUDERA, SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA PILOT PENERBANGAN ANGKATAN DARAT (PENERBAD) DI SEMARANG DAN JAKARTA

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTAR KARYAWAN DAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk KANTOR WILAYAH SEMARANG

PERSEPSI TERHADAP KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN STRES KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT X DI BEKASI

PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA

KEMATANGAN EMOSI DAN PERSEPSI TERHADAP PERNIKAHAN PADA DEWASA AWAL: Studi Korelasi pada Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro

HUBUNGAN ANTARA PRESENTASI DIRI DENGAN KESEPIAN PADA REMAJA DI SMA TARUNA NUSANTARA

LEADER MEMBER EXCHANGE (LMX) DAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. DUA KELINCI PATI

LOCUS OF CONTROL INTERNAL DAN JOB INSECURITY PADA KARYAWAN CV. ELFANA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENGGUNAKAN PRODUK SKIN CARE PADA MAHASISWI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA SOPIR BUS PO AGRA MAS (DIVISI AKAP) JURUSAN WONOGIRI-JAKARTA

HUBUNGAN KEPUASAN TERHADAP GAJI DENGAN ETOS KERJA KARYAWAN KPRI DI KOTA SEMARANG

PERBEDAAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN BERDASARKAN USIA DAN MASA KERJA

HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL CAPITAL DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWANBAGIAN PRODUKSI PT. ARGAMAS LESTARI SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN LOYALITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN QUALITY CONTROL PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PSYCHOLOGICAL WELL-BEING DENGAN KEPUASAN KERJA WIRANIAGA NASMOCO GRUP DI SEMARANG

Putri Zahrah Adelia, Harlina Nurtjahjanti. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

HUBUNGAN ANTARA TIPE KEPRIBADIAN EKSTRAVERSI DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA PEGAWAI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TENGAH

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN INTENSI PROSOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO ANGKATAN 2012

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI JUDI PADA KOMUNITAS FANS CLUB X INDONESIA REGIONAL SEMARANG

EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL REMAJA- ORANGTUA DAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA KELAS XII SMK NEGERI 7 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PENYESUAIAN SOSIAL PADA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM ANGKATAN 2012 UNIVERSITAS DIPONEGORO.

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN SALES PROMOTION GIRL (SPG) LAPANGAN

Fitriana Rahayu Pratiwi, Dian Ratna Sawitri. Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

MAHARDIKHA ADHI NUGROHO, PRASETYO BUDI WIDODO* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

HUBUNGAN ANTARA PERCEIVED ORGANIZATIONAL SUPPORT DENGAN STRES KERJA PADA SALES PT.ASTRA INTERNATIONAL Tbk-DAIHATSU KOTA SEMARANG DAN YOGYAKARTA

DUKUNGAN DOSEN DAN TEMAN SEBAYA DENGAN EFIKASI DIRI AKADEMIK PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA ADVERSTY INTELLIGENCE DENGAN SCHOOL WELL-BEING (Studi pada Siswa SMA Kesatrian 1 Semarang)

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

EFIKASI DIRI DAN STRES KERJA PADA RELAWAN PMI KABUPATEN BOYOLALI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN REKAN KERJA DENGAN

KECERDASAN SPIRITUAL DENGAN REGULASI EMOSI PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA KEDOKTERAN

HUBUNGAN ANTARA KETAKUTAN AKAN KEGAGALAN DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA UKM RESEARCH AND BUSINESS (R nb) UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR KARYAWAN PADA PT. PURNA GRAHA ABADI TASIKMALAYA. Oleh: Reza Rizky Aditya

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP TATA RUANG TOKO DENGAN KEPUASAN KONSUMEN SWALAYAN ADA BARU SALATIGA

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY INTELLIGENCE DENGAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI PADA PETUGAS PEMASYARAKATAN KELAS I SEMARANG

Dwi Nur Prasetia, Sri Hartati MS Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN BURNOUT PADA PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA SEMARANG

HARGA DIRI DAN INTENSI MEMBELI PRODUK FASHION PADA MAHASISWI JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

HUBUNGAN ANTARA LEADER MEMBER EXCHANGE DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN UNIT CABIN MAINTENANCE SERVICES PT.

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Empiris Pada Karyawan Non Medis Rumah Sakit

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS KOGNITIF DENGAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA MAHASISWA FAST-TRACK UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

SELF ESTEEM DAN OPTIMISME RAIH KESUKSESAN KARIR PADA FRESH GRADUATE FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

Syafmarini, Unika Prihatsanti* Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro

The Influence of Communication Supervisor on Job Satisfaction and Affective Commitment Organization. Abstract

HUBUNGAN ANTARA QUALITY OF SCHOOL LIFE DENGAN EMOTIONAL WELL BEING PADA SISWA MADRASAH SEMARANG

Mahsunah Ariyanti 1, Yeniar Indriana 2. Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang Abstrak

Daniel Andries Binus University, Jakarta, DKI Jakarta Indonesia. Abstrak

RELATIONSHIP BETWEEN EMOTIONAL INTELLIGENCE WITH PREMARITAL SEXUAL BEHAVIOUR ON SMA N 7 SEMARANGSTUDENTS

KECERDASAN SPIRITUAL DAN KECENDERUNGAN PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMK. Nur Indah Rachmawati, Anggun Resdasari Prasetyo. Abstrak.

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROBLEM FOCUSED COPING PADA SANTRI MADRASAH ALIYAH PONDOK PESANTREN AL BURHAN HIDAYATULLAH

PENGARUH SEMANGAT KERJA PEMILIK DAN PEKERJA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN MORO ARTOS DI SALATIGA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN SKRIPSI

DIPONEGORO JOURNAL OF SOCIAL AND POLITIC Tahun 2013, Hal 1-7

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Pattindo Malang)

Rita Mustika Sihotang, Agus Hermani DS, Sri Suryoko Program Studi Administrasi Bisnis Universitas Diponegoro.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaji, insentif, kinerja karyawan. viii. Universitas Kristen Maranatha

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada Kampung Batik Laweyan Surakarta)

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN STRES KERJA PADA ANGGOTA SAT LANTAS POLRESTABES SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS TEMAN SEBAYA DENGAN INTENSI SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA

HUBUNGAN ANTARA KELEKATAN AMAN TERHADAP IBU DAN PENYESUAIAN DIRI PADA MAHASISWA TAHUN PERTAMA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

PENGARUH INTRINSIC MOTIVATION, JOB AUTONOMY, DAN AFFECTIVE COMMITMENT TERHADAP TURNOVER INTENTION (Kasus pada Rumah Sakit Kasih Ibu Surakarta)

KATA PENGANTAR KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN. PADA PT. ZYREXINDO MANDIRI BUANA sebagai salah satu syarat yang harus

PENGARUH MOTIVASI, DISIPLIN KERJA, DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember

PENGARUH STRES KERJA, KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP TURNOVER INTENTION PADA GURU HONOR DI SMA NEGERI 05 MUKOMUKO ABSTRACT

ENYKA CUMALLA SARI B100

PENGARUH KEPERCAYAAN DAN KEPUASAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH PERBANKAN SYARIAH

PENGARUH BEBAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN

STRES DAN KECENDERUNGAN PEMBELIAN IMPULSIF PADA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

DAFTAR PUSTAKA. Ancok, D Teknik Penyusunan Skala Pengukuran. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan UGM.

ANALISIS PENGARUH SISTEM KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA KARYAWAN DAN STRESS KERJA KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. VALVEINDO TEKNIK PRATAMA

PENGARUH KOMPENSASI, KESEJAHTERAAN, DAN IKLIM KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BPJS KESEHATAN MANADO

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI DI KANTOR CABANG PT. PEGADAIAN (PERSERO)

Abstrak. Kata kunci : Lingkungan kerja fisik, Lingkungan kerja non fisik, Kinerja karyawan, Outsourcing, Pengaruh Abstract

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP METODE PEMBELAJARAN GURU DENGAN PERILAKU PROSOSIAL PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI GISIKDRONO 02 DAN 04 SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN AYAH DENGAN REGULASI EMOSI PADA SISWA KELAS XI MAN KENDAL

Kata Kunci: Kepuasan Kerja, Pengembangan Karir, Komitmen Organisasi, Turnover intention

Hubungan Antara Dukungan Sosial Orangtua dengan Kewirausahaan Pada Mahasiswa UKM Research n Business Universitas Diponegoro

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN TERHADAP KELUHAN DAN LOYALITAS PASIEN RAWAT INAP

BAB V. Simpulan dan Saran. sebelumnya, maka fakta yang didapat dari penelitian ini : Hasil analisis Kepuasan kerja pada PT.Telkom Indonesia.

Oleh: MUHAMMAD DZIKRI ZUFRIANSYAH A

ANALISIS PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN, TURNOVER INTENTION DAN KEPUASAN KERJA PADA PT. JASA ANDALAS PERKASA

MOTIVASI BERAFILIASI DAN MINAT MENJADI PASKIBRAKA PADA SISWA SMKN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA INTRINSIK DAN KEPUASAN KERJA DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA KARYAWAN PT. JOGLOSEMAR SURAKARTA SKRIPSI

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KEPUASAN KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Terhadap Karyawan PT. BPR Artha Mukti Santosa Semarang)

Hubungan Kepuasan Kerja Dengan Motivasi Kerja Pada Karyawan Bank BTPN Madiun

RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE AND SUBJECTIVE WELL-BEING IN CIVIL SERVANT GROUP II DIPONEGORO UNIVERSITY

ABSTRAK. Kata Kunci: employee engagement, kepuasan kerja, minat keluar karyawan.

SKRIPSI PENGARUH STRES KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN PADA PT. DAIHATSU OLEH : ASTRI MUSTIKA PURBA

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN REGULASI EMOSI KARYAWAN PT INAX INTERNATIONAL. Erick Wibowo

PENGARUH RELATIONSHIP QUALITY

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN DI PT. X Mochammad Taufan Permana Putra, Unika Prihatsanti Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH Tembalang Semarang 50275 taufanpermanaputra@gmail.com Abstrak Intensi turnover adalah adanya kecenderungan atau keinginan individu untuk meninggalkan perusahaan tempat karyawan bekerja saat ini. Beban kerja adalah seperangkat tuntutan tugas yang harus diselesaikan oleh pekerja dalam jangka waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan intensi turnover. Hipotesis penelitian ini adalah ada hubungan positif antara beban kerja dengan intensi turnover. Sampel penelitian adalah 182 dengan karakteristik penelitian masa kerja kurang dari tiga tahun dengan menggunakan teknik cluster sampling. Pengumpulan data menggunakan Skala Beban Kerja (15 aitem, α =.77) dan Skala Intensi Turnover (25 aitem, α =.85). Hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi sederhana menunjukkan nilai koefisien korelasi r xy =.23 dengan p =.011 (p<0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima yaitu terdapat hubungan positif antara beban kerja dengan intensi turnover pada karyawan PT. X. Dapat diartikan bahwa semakin tinggi beban kerja maka semakin tinggi intensi turnover. Beban kerja memberikan sumbangan efektif sebesar 5,4% terhadap intensi turnover. sedangkan 94,6% dipengaruhi faktor-faktor lain yang tidak diungkap dalam penelitian ini. Kata kunci: beban kerja; intensi turnover; karyawan Abstract Turnover intention is the tendency or desire of individuals to leave the company where employees work today. Workload is a set of demands of tasks to be resolved by workers in a particular period. This research aims to understand the relation between workload with turnover intention. The hypothesis of this study is that there is a positive relationship between workload and turnover intention on the employee of PT. X. The sample was 119 employees with the characteristics of the study period of less than three years of work by using cluster sampling technique. Collecting data using two scales psychology, namely the Scale of Workload (15 aitem, α =.77) and the Scale of Turnover Intention (25 aitem, α =.85). The results using simple regression analysis showed a correlation coefficient r xy =.23 with p =.011. These results indicate that the hypothesis is accepted there is a positive relationship between workload with turnover intention on the employee of PT. X. Effective contribution of workload variables in this study amounted to 5,4%, while 94,6% influenced by other factors which are not disclosed in this study. Keyword: workload; turnover intention; employee PENDAHULUAN Intensi turnover telah menjadi masalah penting untuk manajemen selama bertahun-tahun (Chen, Lin & Lien, 2010). Masalah ini telah menghasilkan aliran panjang mengenai penelitian yang mencoba untuk memberikan wawasan pada masalah keluarnya karyawan dari perusahaan sehingga perusahaan dapat lebih mengendalikan. Di Indonesia, setiap tahunnya ada sekitar 10%- 12% karyawan yang melakukan turnover. Banyaknya perusahaan-perusahaan baru yang didirikan, turut memberikan angin segar kepada para karyawan untuk mencoba sebuah peruntungan baru. Berkembangnya jumlah usaha-usaha waralaba dan bisnis online, turut mendorong tingginya intensitas turnover di sebuah perusahaan (Andriristiawan, 2010). Selain itu, tak dapat dipungkiri adanya sistem kontrak membuat karyawan mengantisipasi sedini mungkin sebelum perusahaan tersebut melakukan PHK kepada dirinya (Jehani, 2008). Biasanya para karyawan tidak dapat melihat masa depan yang baik di perusahaan tersebut. Karyawan 303

dengan kualitas yang baik tetapi kemudian perusahaannya tidak memberikan masa depan yang baik bagi mereka, akhirnya terpaksa berpindah. Hasil survei yang dilakukan sejak pertengahan tahun 2006-2009 menunjukkan turnover untuk posisi-posisi penting (level manajerial dan di atasnya) di industri perbankan antara 6,3%-7,5%. Penelitian yang dilakukan oleh Sakina (2009), bahwa pada tahun 2006, tingkat turnover karyawan sebesar 6,25 persen dengan berbagai alasan yang melatarbelakangi turnover karyawan. Turnover karyawan di industri pada umumnya hanya berkisar 0,1%-0,74%. Fenomena intensi turnover terjadi pada karyawan marketing PT. Aseli Dagadu Djokjda, pada perusahaan ini mengalami tingkat intensi turnover 25% hingga 35% setiap tahunnya (Sari, 2007). Turnover yang terjadi tentu akan merugikan organisasi, baik dari segi biaya, sumber daya, maupun kondisi kerja karyawan. Aamodt (2004), mengemukakan bahwa dampak dari turnover terbagi menjadi dua yaitu dampak yang tampak dan dampak yang tidak tampak. Dampak yang tampak dari turnover diantaranya adalah biaya iklan, biaya agensi karyawan, bonus, biaya perjalanan penerimaan, gaji dan biaya yang dikeluarkan selama proses aplikasi dan wawancara kandidat, serta biaya penempatan bagi karyawan baru. Dampak yang tidak tampak termasuk hilangnya produktifitas berhubungan dengan pindahnya karyawan, dan karyawan lain harus melakukan pekerjaan yang lebih banyak. Intensi turnover haruslah disikapi sebagai suatu fenomena dan perilaku manusia yang penting dalam kehidupan suatu perusahaan, baik dari sudut pandang individu maupun sosial. Pengertian intensi turnover berdasarkan definisi dari intensi dan turnover adalah kecenderungan atau adanya rencana individu untuk meninggalkan perusahaan. Menurut Chaplin (2004), intensi adalah satu perjuangan guna mencapai satu tujuan, ciri-ciri yang dapat dibedakan dari prosesproses psikologis, yang mencakup referensi atau kaitannya dengan suatu objek perilaku yang menjadi dasar perhatiannya. Intensi secara sederhana juga didefinisikan sebagai niat individu untuk melakukan perilaku tertentu (Dayakisni & Hudaniah, 2003). Mathis dan Jackson (2001), mengemukakan definisi turnover sebagai suatu proses dimana karyawan meninggalkan organisasi dan posisi pekerjaan tersebut harus digantikan oleh orang lain. Robbins (2008), mendefinisikan turnover sebagai perpindahan tenaga kerja dari dan ke sebuah perusahaan, baik karena dipaksa oleh perusahaan atau sukarela dari diri karyawan. Tett and Meyer (dalam Samad, 2006), menjelaskan bahwa intensi turnover adalah kecenderungan atau niat karyawan secara sadar untuk mencari alternatif pekerjaan lain dalam organisasi yang berbeda. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa intensi turnover adalah kecenderungan atau adanya rencana individu untuk meninggalkan perusahaan tempatnya bekerja saat ini. Intensi turnover mengukur besar-kecilnya keinginan karyawan untuk melakukan turnover dari perusahaannya. Semakin besar keinginan karyawan untuk keluar dari perusahaan maka semakin besar pula turnover yang terjadi secara aktual di perusahaan. Turnover dapat diartikan sebagai pergerakan tenaga kerja keluar dari organisasi. Faktor faktor yang mempengaruhi intensi turnover diantaranya keluarnya karyawan kebanyakan dipengaruhi oleh task (tugas). Ketika target perusahaan meningkat dari yang biasanya dan juga para karyawan dituntut untuk lebih giat dalam bekerja dan terus menciptakan ide-ide kreatif sehingga karyawan harus bekerja ekstra. Hal ini menyebabkan ada beberapa karyawan yang memiliki tugas ganda karena keterbatasan sumber daya yang dimiliki sehingga banyak karyawan yang masih merangkap jabatan dan tugas. Tanggung jawab yang diberikan kepada karyawan juga terlalu besar akan berakibat pada beban kerja pada karyawan akan meningkat dan dapat mempengaruhi kinerja karyawan menjadi tidak maksimal. 304

Menurut BKN (2001), beban kerja adalah frekuensi rata-rata masing-masing jenis pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Memperkirakan beban kerja dari masing-masing satuan organisasi dapat dilakukan berdasarkan perhitungan atau berdasarkan pengalaman. Adapun menurut Hasibuan (2005), analisis beban kerja adalah penentuan jumlah pekerja yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam jangka waktu tertentu. Everly dkk. (dalam Prihatini, 2008), mengatakan bahwa beban kerja adalah keadaan ketika pekerja dihadapkan pada tugas yang harus diselesaikan pada waktu tertentu. Beban dapat berupa fisik dan mental. Beban fisik dapat dilihat dari seberapa banyak karyawan menggunakan kekuatan fisiknya misalnya dalam menjahit, mengangkut, mengangkat, dan mendorong. Sedangkan beban kerja mental dapat dilihat dari seberapa besar akitivitas mental yang dibutuhkan untuk mengingat hal hal yang diperlukan konsentarasi, mendeteksi permasalahan, mengatasi kejadian yang tak terduga dan membuat keputusan dengan cepat yang berkaitan dengan pekerjaan. Menpan (dalam Dhania, 2010), menjelaskan bahwa pengertian beban kerja adalah sekumpulan atau sejumlah kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu. Berdasarkan penjelasan di atas, maka disimpulkan bahwa beban kerja adalah sejumlah atau sekumpulan tuntutan tugas yang membutuhkan aktivitas mental, waktu, dan fisik yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Terkait dengan pentingnya intnsi turnover dan juga beban kerja pada perusahaan dan belum adanya penelitian yang mengungkapkan intensi turnover secara khusus dengan beban kerja, peneliti bermaksud menguji hubungan antara beban kerja dengan intensi turnover pada karyawan PT. X. METODE Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. X yang berjumlah 570 karyawan. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 119 karyawan. Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil menggunakan metode Cluster sampling. Sugiyono (2008), menjelaskan bahwa teknik pengambilan cluster sampling digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti sangat luas. Azwar (2010), juga menyatakan bahwa pengambilan sampel dengan cara cluster adalah melakukan randomisasi terhadap kelompok, bukan terhadap subjek secara individual. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dua skala yaitu Skala Intensi Turnover (25 aitem, α =.85) yang disusun berdasarkan aspek intensi turnover, yaitu tindakan, sasaran, waktu, dan situasi, sedangkan Skala Beban Kerja Kerja (15 aitem, α =.77) yang disusun berdasarkan aspek beban kerja, yaitu beban mental, beban fisik, dan beban waktu. Teknik analisis data yang digunakan adalah Teknik Analisis Regresi Sederhana dengan memanfaatkan aplikasi SPSS for Windows 22. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil uji hipotesis tersebut ditunjukkan dengan angka koefisien korelasi sebesar.23 dengan p =.01 (p<.05). Koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan yang positif antara beban kerja dengan intensi turnover pada karyawan PT. X. Tingkat signifikansi sebesar p <.05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara beban kerja dengan intensi turnover. Nilai positif pada koefisien korelasi menunjukkan bahwa semakin tinggi beban kerja pada karyawan maka semakin tinggi intensi turnover. Sebaliknya, jika semakin rendah beban kerja pada karyawan maka semakin rendah intensi turnover yang dimiliki oleh karyawan tersebut. Hasil tersebut membuktikan bahwa hipotesis yang menyatakan terdapat hubungan positif antara beban kerja dengan intensi turnover pada karyawan PT. X dapat diterima. 305

Berdasarkan hasil penelitian juga, diketahui bahwa tingginya beban kerja yang dirasakan oleh karyawan PT. X dipengaruhi oleh perasaan karyawan tentang tugas yang berhubungan tentang fisik. Banyak dari karyawan tersebut yang merasakan bahwa sulit mengerjakan tugas yang berhubungan dengan fisik. Para karyawan merasakan kelelahan yang berlebihan dan sampai sakit jika harus mengerjakan tugas yang membutuhkan kekuatan fisik secara berlebihan. Selain itu, dipengaruhi juga oleh waktu kerja. Banyak dari para karyawan yang bekerja terlalu intensif sehingga mengurangi waktu isitrahatnya. Hal tersebut menyebabkan karyawan kelelahan dan tidak bisa mengikuti cara kerja perusahaan sehingga dapat mempengaruhi karyawan untuk pindah kerja atau yang disebut intensi turnover. Hasil penelitian menunjukkan karyawan PT. X berada pada katagori beban kerja yang tinggi yaitu sebesar 68,9% dengan jumlah 82 karyawan, sedangkan hasil penelitian juga menunjukkan bahwa karyawan PT. X berada pada katagori intensi turnover yang tinggi yaitu sebesar 67,2% dengan jumlah 80 karyawan. Hasil dari penelitian ini beban kerja memberikan sumbangan efektif sebesar 5,4% terhadap intensi turnover. Kondisi tersebut menyatakan bahwa tingkat konsistensi variabel intensi turnover sebesar 5,4% dapat diprediksi oleh variabel beban kerja, sisanya 94.6% ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak diukur dalam penelitian ini. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dari penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara beban kerja dengan intensi turnover pada karyawan PT. X. Hubungan ini menunjukkan bahwa semakin tinggi beban kerja maka semakin tinggi intensi turnover yang dimiliki karyawan PT. X. Sebaliknya jika semakin rendah beban kerja maka semakin rendah intensi turnover yang dimiliki. Beban kerja memberikan sumbangan efektif sebesar 5,4% terhadap intensi turnover. DAFTAR PUSTAKA Aamodt, M. G. (2004). Applied industrial/organizational psychology (4th Ed).. Mason: Thomson South West. Andriristiawan. (2010). Aku bosan menjadi pegawai. Diakses dari http://andriboy.com/akubosan-menjadi-pegawai Azwar, S. (2010). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. BKN. (2001). Keputusan kepala badan kepegawaian negara nomor 09 tahun 2001 tentang ketentuan pelaksanaan peraturan pemerintah nomor 97 tahun 2000 tentang formasi pegawai negeri sipil. Chaplin, J. P. (2004). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Chen, M. F., Lin, C. P. & Lien, G. Y. (2010). Modelling job stress as a mediating role in predicting turnover intention. The Service Industries Journal, 31, 1327-1345. Dayakisni, T. & Hudaniah. (2003). Psikologi sosial. Malang: UMM Press. Dhania, D. R. (2010). Pengaruh stres kerja, beban kerja terhadap kepuasan kerja (studi pada medical representatif di Kota Kudus). Jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus, 1, 15-23. 306

Hasibuan, M. S. P. (2005). Manajemen sumber daya manusia (Edisi 4). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Jehani, L. (2008). Hak-hak karyawan. Jakarta: Forum Jakarta. Mathis, L. R. & Jackson, J. H. (2001). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: PT. Salemba Emban Patria. Prihatini, L. D. (2008). Analisis hubungan beban kerja dengan stress kerja perawat ditiap ruang rawat inap RSUD Sidikalang. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatra Utara Medan. Robbins, S. P. (2008). Perilaku organisasi. Jakarta: Salemba Empat. Sakina, N. (2009). Komitmen organisasi karyawan pada PT. Bank X di Jakarta. Jurnal Psikologi, 7, 81-90. Samad. S. (2006). The contribution of demographic variable: job characteristics and job satisfaction on turnover intentions. Journal of International Management Studies, 1. Sari, E. K. (2007). Intensi turnover karyawan ditinjau dari kepuasan kerja. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Sugiyono. (2008). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 307