BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.struktur sistem

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan kumpulan dari unsur atau elemen-elemen yang saling. bersama untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktifitas, dan transaksi, yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen elemen atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. konsep dasar dan definisi-definisi yang berkaitan dengan perangkat lunak yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Konsep Dasar Sistem Aplikasi Pengertian Sistem. Pengertian sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GARUT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Sistem kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Mengidentifikasi masalah adalah langkah pertama yang dilakukan dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori-teori yang menjadi dasar penulisan adalah sebagai berikut :

Pendahuluan: Decision Support system STMIK BANDUNG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM II USE CASE DIAGRAM

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Mempelajari suatu sistem informasi, maka terlebih dahulu kita

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. permintaan pengguna dengan tujuan tertentu. Jenis program ini mempunyai sifat

2.1 Sistem Pendukung Keputusan

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Oleh: Fandy Setyo Utomo STMIK AMIKOM Purwokerto ABSTRACT

UNIFIED MODELING LANGUAGE

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KONSEP SISTEM INFORMASI

BAB II LANDASAN TEORI

( Word to PDF Converter - Unregistered ) BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM BASIS DATA (Lanjutan) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

BAB III PERANCANGAN BASIS DATA DGN TEKNIK NORMALISASI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKRUTMEN GURU DENGAN METODE TOPSIS

PERANCANGAN APLIKASI PENENTUAN JURUSAN DI SMA MENGGUNAKAN METODE K-MEANS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka merupakan penjabaran dasar-dasar teori yang disesuaikan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN INSENTIF BERDASARKAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE DENGAN METODE TOPSIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.struktur sistem merupakan unsur-unsur yang membentuk sistem tersebut. (Tata Sutabri : 2012 ; 6) Dari definisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu sebagai berikut : a. Setiap sistem terdiri dari berbagai unsur. b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem yang bersangkutan. c. Unsur-unsur didalam sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar Beberapa pengertin sistem menurut para ahli : a. Gordon B. Davis Menyatakan bahwa sistem dapat berupa sistem abstrak atau fisik. Sistem yang abstrak adalah susunan gagasan gagasan atau konsepsi yang teratur yang saling bergantung. Sedangkan sistem fisik adalah serangkaian unsur yang bekerja sama untuk mencapai tujuan. b. Norman L.Enger menyatakan bahwa suatu sistem dapat terdiri atas kegiatan kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi. 16

17 c. S. Prajudi Atmosudirjo Menyatakan bahwa suatu sistem terdiri atas objek-objek, atau unsur-unsur, atau komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan atau pengolahan yang tertentu.(tata Sutabri : 2012 ; 6-7) II.1.1 Daur Hidup Sistem Siklus hidup sistem (system life cycle) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam penerapan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian tugas yang mengikuti langkahlangkah pendekatan sistem, karena tugas tersebut mengikuti pola yang teratur dan dilakukan secara top down. Siklus hidup sistem sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pembangunan dan pengembangan sistem. Ada beberapa tahapan/fase dari daur hidup sistem adalah sebagai berikut : a. Mengenali adanya kebutuhan Sebelum segala sesuatu terjadi, pastilah terlebih dahulu timbul suatu kebutuhan atau problema yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya. Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan organisasi. Volume kebutuhan ini meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada. Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa adanya kejelasan kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah dan efektivitasnya.

18 b. Pembangunan Sistem Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti guna menganalisa kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk memenuhi kebutuhan tersebut. c. Pemasangan Sistem Setelah tahap pembangunan sistem selesai, kemudian sistem akan dioperasikan. Pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur hidup sistem, dimana peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional adalah pemasangan sistem, yang merupakan langkah akhir dari suatu pembangunan sistem. d. Pengoperasian Sistem Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk sesuatu informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi yang ditunjang oleh sistem informasi selalu mengalami perubahan karena pertumbuhan kegiatan, perubahan peraturan dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan tersebut sistem harus diperbaiki atau diperbaharui. e. Sistem Menjadi Usang Kadang kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi hanya dengan melakukan perbaikan pada sistem yang sedang berjalan. Tiba saat dimana secara ekonomis dan teknis, sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikanya. (Tata Sutabri : 2012 ; 20-21)

19 Adapun gambar tentang siklus hidup sistem dapat dilihat pada gambar II.1. Mengenali adanya kebutuhan Pembangunan Sistem Sistem Menjadi Usang Pemasangan Sistem Pengoperasian Sistem Gambar II.1. Siklus Hidup Sistem (Sumber : Tata Sutabri : 2012 ; 2) II.1.2. Karakteristik Sistem Model umum sebuah sistem terdiri dari input, proses dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana mengingat sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran sekaligus. Selain itu sebuah sistem juga memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Sedangkan karakteristik sistem dapat dilihat seperti pada Gambar II.2 SUB SISTEM SUB SISTEM SUB SISTEM SUB SISTEM Input Proses Output Gambar II.2. Karakteristik Sistem (Sumber : Tata Sutabri : 2012 ; 14 )

20 Adapun karakteristik yang dimaksud sesuai gambar yang diatas adalah sebagai berikut: 1. Komponen Sistem (Components) Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem memiliki sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu subsistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut dengan Supra sistem. 2. Batasan Sistem (Boundary) Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem lainnya atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. 3. Lingkungan Luar Sistem (Environment) Bentuk apapun yang ada diluar ruang lingkup atau batasan sistem yang yang mempengaruhi operasi sistem tersebut dengan lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut, yang dengan demikian lingkungan luar tersebut harus selalu dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan, karena kalau tidak akan menganggu kelangsungan hidup sistem.

21 4. Penghubung Sistem (Interface) Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan sistem dengan subsistem yang lain disebut dengan penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Keluaran ( output) suatu subsistem akan menjadi masukan ( input) untuk subsistem yang lain dengan melewati penghubung. Dengan demikian terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan. 5. Masukan Sistem (Input) Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input). Sebagai contoh didalam suatu unit sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputer. Sementara data adalah signal input yang akan diolah menjadi informasi 6. Keluaran Sistem (Output) Hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. Seperti contoh sistem informasi, keluaran yang dihasilkan adalah informasi, yang mana informasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang merupakan input bagi subsistem lainnya.

22 7. Pengolah Sistem (Process) Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan merubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran (Objective) Suatu sistem pasti memiliki tujuan atau sasaran yang bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan. (Tata Sutabri : 2012 ; 13-14) II.2. Informasi Informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian serta merupakan suatu kesatuan yang nyata, dan merupakan bentuk yang masih mentah sehingga perlu diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi. (Tata Sutabri : 2012 ; 22) Sehingga dapat disimpulkan, bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan.

23 II.2.1. Nilai dan Kualitas Informasi Nilai informasi ditentukan dari 2 (dua) hal yaitu manfaat dan biaya unuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaat yang diperoleh lebih berharga dibandingkan dengan biaya unuk mendapatknnya. (Tata Sutabri : 2012 ; 30) Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu : a. Akurat ( accurate) Informasi harus bebas dari kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. b. Tepat waktu ( timelines ) Informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. c. Relevan ( relevance ) Informasi tesebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang, satu dengan lainnya adalah berbeda. (Tata Sutabri : 2012 ; 33-34) II.3. Sistem informasi Sistem informasi merupakan penerapan sistem didalam organisasi untuk mendukung informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkat manajemen. Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan

24 kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan laporan-laporan yang diperlukan oleh pihak luar tertentu. (Tata Sutabri : 2012 ; 38) II.3.1. Penilaian Sistem Informasi Ada 3 (tiga) strategi penilaian dalam sistem informasi adalah sebagai berikut : a. Strategi penilaian masukan yang bertujuan untuk menilai perencanaan informasi yang disusun berdasarkan kebutuhan informasi yang nyata. b. Strategi penilaian proses yang bertujuan menilai pelaksanaan transformasi informasi, mulai dari pengumpulan data, pengolahan, analisis dan penilaian, penyajian dan penyebarluasan, dokumentasi dan komunikasi yang secara keseluruhan merupakan suatu proses yang berkesinambungan. c. Strategi penilaian produk, yang bertujuan untuk menilai produk-produk informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi. (Tata Sutabri : 2012 ; 47) II.4. Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System) Decision Support System (DSS) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semistruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat. (Seminar Nasional Teknologi

25 Informasi dan Mutimedia 2015, STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 2015) II.4.1 Karakteristik Decision Support System (DSS) DSS memiliki karakteristik dasar sebagai berikut (PowerD.J.,2002) : [1] 1. DSS dirancang secara khusus untuk untuk memfasilitasi proses pembuatan keputusan. 2. DSS seharusnya lebih bersifat membantu, bukan menghasilkan keputusan. 3. DSS harus mampu untuk menangani perubahan kebutuhan pembuat keputusan pembuat keputusan secara cepat. DSS seperti tipe sistem informasi lainnya, pada dasarnya terdiri atas tiga bagian utama yaitu masukan, proses, serta keluaran. Yang membedakan DSS dengan tipe sistem informasi lainnya adalah jenis masukan dan keluaran serta proses yang dilakukannya. II.4.2 Komponen Decission Support System (DSS) Komponen DSS dapat berupa : 1. Data Management Termasuk database yang mengandung data yang relevan untuk pelbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management System (DBMS).

26 2. Model Management Melibatkan model finansial, statistikal, management science atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis dan manajemen software yang diperlukan. 3. Communication (dialog subsystem) User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka. 4. Knowledge Management Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri. Gambar II.3. Model Konseptual DSS (Sumber : Jurnal SEMNASTEKNOMEDIA 2015, STMIK AMIKOM Yogyakarta, 2015) Sistem pendukung keputusan merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan memanipulasi data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semi terstruktural dan situasi yang tidak terstruktur dimana tak seorang pun tahu secara pasti

27 bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Riyani, Awang Harsa Kiradalaksana dan Ahmad Rofiq Hakim, 2010, tanggal akses 29 April 2013). Sistem pendukung keputusan biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang. Sistem pendukung keputusan yang seperti itu disebut aplikasi sistem pendukung keputusan. Aplikasi sistem pendukung keputusan digunakan dalam pengambilan keputusan. Aplikasi menggunakan CBIS (Computer Based Information System) yang fleksibel, interaktif, dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi atas masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur. (Jurnal Pelita Informatika Budi Darma, Volume.IV, No.2, Agustus 2013) Aplikasi sistem pendukung keputusan menggunakan data, memberikan antar muka pengguna yang mudah, dan dapat menggabungkan pemikiran pengambilan keputusan. Sistem pendukung keputusan lebih ditujukan untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analitis dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. Sistem pendukung keputusan tidak dimaksudkan untuk mengotomatisasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambilan keputusan untuk melakukan berbagai analisis menggunakan modelmodel yang tersedia. Tujuan dari DSS adalah (Riyani, Awang Harsa Kiradalaksana dan Ahmad Rofiq Hakim,2010): 1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semistuktur.

28 2. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer. 3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil lebih daripada perbaikan efisiensinya. 4. Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputansi secara cepat dengan biaya rendah. 5. Peningkatan produktivitas. 6. Dukungan kualitas. 7. Berdaya saing. 8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan. II.5. Metode TOPSIS (Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution) Pada dasarnya, proses pengambilan keputusan adalah memilih suatu alternatif. Menurut Hwang dan Zeleny dalam (Kusumadewi, 2006), TOPSIS (Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution) didasarkan pada konsep dimana alternatif terpilih yang terbaik tidak hanya memiliki jarak terpendek dari solusi ideal positif ( )namun juga memiliki jarak terpanjang dari solusi ideal negatif ( ). Konsep dasar dari TOPSIS yang tidak hanya mencari jarak terpendek dari tetapi juga jarak terpanjang dari, diharapkan satu-satunya kemungkinan

29 solusi ideal terbaik. Karena apabila dicari jarak terpanjang dari dari dan jarak terpendek dari alternatif keputusan terbaik tidak akan dihasilkan. Menurut Hwang, Liang dan Yeh dalam (Kusumadewi, 2006), konsep ini banyak digunakan pada beberapa model MADM (Multi-Attribute Decision Making) untuk menyelesaikan masalah keputusan secara praktis. Hal ini disebabkan konsepnya sederhana, mudah dipahami, komputasinya efisien, dan memiliki kemampuan untuk mengukur kinerja relatif dari alternatif-alternatif keputusan dalam bentuk matematis yang sederhana. (Jurnal Algoritma Sekolah Tinggi Teknologi Garut Vol.09 No.20, 2012) Secara umum, prosedur atau langkah-langkah dalam metode TOPSIS (Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution) meliputi: 1. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi. 2. Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi terbobot. 3. Menentukan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif. 4. Menentukan jarak antara nilai setiap alternatif dengan matriks solusi ideal positif dan matriks solusi ideal negatif. 5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif. TOPSIS membutuhkan rating kinerja setiap alternatif Ai pada setiap kriteria Cj yang ternormalisasi, yaitu: r ij = ; dengan i=1,2,,m; dan j = 1,2, n

30 Solusi ideal dan solusi ideal negatif dapat ditentukan berdasarkan rating bobot ternormalisasi ( ) sebagai : = ; dengan i = 1,2,,m; dan j = 1,2,,n = (,,, ) dengan i = 1,2,,m; dan j = 1,2,,n = (,, ) dengan max i j ij ; jika j adalah atribut keuntungan = min i j ij ; jika j adalah atribut biaya min i j ij ; jika j adalah atribut keuntungan = max i j ij ; jika j adalah atribut biaya j=1,2, n. Jarak antara alternatif A i dengan solusi ideal positif dirumuskan sebagai : 2 Dengan i = 1,2,,m Jarak antar alternatif A i dengan solusi ideal negative dirumuskan sebagai : 2 Dengan i = 1,2,,m Nilai dari prefersensi untuk setiap alternatif(v i ) diberikan sebagai: dengan i = 1,2,,m Nilai V i yang lebih besar menunjukkan bahwa alternatif A i lebih dipilih.

31 II.6. Pengertian Basis Data Sebuah basis data adalah sebuah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan merupakan sebuah penjelasan dari data tersebut, yang didesain untuk menemukan data yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi. Basis data juga merupakan sekumpulan data elemen data yang saling terintegrasi (Indrajani : 2014 ; 70) Berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data dapat disusun dalam sebuah hierarki, mulai dari yang paling sederhana hingga paling sederhana hingga paling kompleks. (Edy Sutanta : 2011 ; 35-36) 1. Sisem basis data, merupakan sekumpulan subsistem yang terdiri atas basis data dengan para pemakai yang menggunakan basis data secara bersamasama, personal-personal yang merancang dan mengelola basis data, teknik-teknik untuk merancang dan mengelola basis data, serta sistem komputer untuk mendukungnya. 2. Basis data, merupakan sekumpulan dari bermacam-macam tipe record yang memiliki hubungan antar-record dan rincian data terhadap obyek tertentu. 3. File, merupakan sekumpulan record sejenis secara relasi yang tersimpan dalam media penyimpanan sekunder. 4. Record, merupakan field/atribut/data item yang saling berhubungan terhadap obyek tertentu. 5. Data item/field/atribut, merupakan unit terkecil yang disebut data, sekumpulan byte yang mempunyai makna.

32 6. Data agregate, merupakan sekumpulan data item/field/atribut dengan ciri tertentu dan diberi nama. 7. Byte, adalah bagian terkecil yang dialamatkan dalam memori. Byte merupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi 8 bit biner yang menyatakan sebuah karakter dalam memori (1 byte = 1 karakter). 8. Bit, adalah sistem biner yang terdiri atas dua macam nilai, yaitu 0 dan 1. Sistem biner merupakan dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antara manusia dan mesin (komputer). II.7. Kamus Data Kamus Data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan informasi suatu sistem informasi. Kamus data terdapat pada tahapan analisis perancangan. Pada tahap perancangan kamus data berfungsi untuk mendefinisikan data yang mengalir pada sistem. (Indrajani : 2014 ; 30) II.8. Normalisasi Normalisasi diartikan sebagai suatu teknik yang menstrukurkan/mendekomposisi data dalam cara-cara tertentu untuk mencegah timbulnya permasalahan pengolahan data dalam basis data. Permasalahan yang dimaksud adalah berkaitan dengan penyimpangan-penyimpangan (anomalies) yang terjadi akibat adanya kerangkapan data dalam relasi dan in-efisiensi pengolahan (Martin, 1975). (Edy Sutanta : 2011 ; 174)

33 Proses normalisasi menghasilkan relasi yang optimal, yaitu (Martin, 1975) : (Edy Sutanta : 2011 ; 175) 1. Memiliki struktur record yang konsisten secara logik; 2. Memiliki struktur recird yang mudah untuk dimengerti; 3. Memiliki struktur record yang sederhana dalam pemeliharaan; 4. Memiliki struktur record yang mudah ditampilkan kembali untuk memenuhi kebutuhan pengguna; 5. Minimalisasi kerangkapan data guna meningkatkan kinerja sistem. Secara berturut-turut masing-masing level normal tersebut dibahas berikut ini, dimulai dari bentuk tidak normal. (Edy Sutanta : 2011 ; 176-179) 1. Relasi bentuk tidak normal (Un Normalized Form / UNF) Relasi-relasi yang dirancang tanpa mengindahkan batasan dalam defisi basis data dan karakteristik RDBM menghasilkan relasi UNF. Bentuk ini harus di hindari dalam perancangan relasi dalam basis data. Relasi UNF mempunyai kriteria sebagai berikut. a. Jika relasi mempunyai bentuk non flat file (dapat terjadi akibat data disimpan sesuai dengan kedatangannya, tidak memiliki struktur tertentu, terjadi duplikasi atau tidak lengkap) b. Jika relasi membuat set atribut berulang (non single values) c. Jika relasi membuat atribut non atomic value 2. Relasi bentuk normal pertama (First Norm Form / 1NF) Relasi disebut juga 1NF jika memenuhi kriteria sebagai berikut. a. Jika seluruh atribut dalam relasi bernilai atomic ( atomic value)

34 b. Jika seluruh atribut dalam relasi bernilai tunggal (single value) c. Jika relasi tidak memuat set atribut berulang d. Jika semua record mempunyai sejumlah atribut yang sama. Permasalahan dalam 1NF adalah sebagai berikut. a. Tidak dapat menyisipkan informasi parsial b. Terhapusnya informasi ketika menghapus sebuah record 3. Bentuk normal kedua Relasi disebut sebagai 2NF jika memenuhi kriteria sebagai berikut a. Jika memenuhi kriteria 1NF b. Jika semua atribut nonkunci FD pada PK Permasalahan dalam 2NF adalah sebagai berikut a. Kerangkapan data (data redundancy) b. Pembaharuan yang tidak benar dapat menimbulkan inkonsistensi data (data inconsistency) c. Proses pembaharuan data tidak efisien Kriteria tersebut mengidentifikasikan bahwa antara atribut dalam 2NF masih mungkin mengalami TDF. Selain itu, relasi 2NF menuntut telah didefinisikan atribut PK dalam relasi. Mengubah relasi 1NF menjadi bentuk 2NF dapat dilakukan dengan mengubah struktur relasi dengan cara: a. Identifikasikan FD relasi 1NF b. Berdasarkan informasi tersebut, dekomposisi relasi 1NF menjadi relasi-relasi baru sesuai FD nya. Jika menggunakan diagram maka

35 simpul-simpul yang berada pada puncak diagram ketergantungan data bertindak PK pada relasi baru 4. Bentuk normal ketiga (Third Norm Form / 3NF) Suatu relasi disebut sebagai 3NF jika memenuhi kriteria sebagai berikut. a. Jika memenuhi kriteria 2NF b. Jika setiap atribut nonkunci tidak TDF (non transitive dependeny) terhadap PK Permasalahan dalam 3NF adalah keberadaan penentu yang tidak merupakan bagian dari PK mneghasilkan duplikasi rinci data pada atribut yang berfungi sebagai FK (duplikasi berbeda dengan keterangan data) Mengubah relasi 2NF menjadi bentuk 3NF dapat dilakukan dengan mengubah struktur relasi dengan cara : a. Identifikasi TDF relasi 2NF b. Berdasarkan informasi tersebut, dekomposisi relasi 2NF menjadi relasi-relasi baru sesuai TDF-nya. 5. Bentuk normal Boyce-Cood (Boyce-Codd Norm Form / BCNF) Bentuk normal BCNF dikemukakan oleh R.F. Boyce dan E.F. Codd. Suatu relasi disebut sebagai BCNF jika memenuhi kriteria sebagai berikut. a. Jika memenuhi kriteria 3NF b. Jika semua atribut penentu (determinan) merupakan CK 6. Bentuk normal keempat (Forth Norm Form / 4NF) Relasi disebut sebagi 4NF jika memenuhi kriteria sebagai berikut. a. Jika memenuhi kriteria BCNF.

36 b. Jika setiap atribut didalamnya tidak mengalami ketergantungan pada banyak nilai. 7. Bentuk normal kelima (Fifth Norm Form / 5NF) Suatu relasi memenuhi kriteria 5NF jika kerelasian antar data dalam relasi tersebut tidak dapat direkonstruksi dari struktur relasi yang sederhana. 8. Bentuk normal kunci domain (Domain Key Norm Form / DKNF) Relasi disebut sebagai DKNF jika setiap batasan dapat disimpulkan secara sederhana dengan mengetahui sekumpulan nama atribut dan domainnya selama menggunkan sekumpulan atribut pada kuncinya II.9. Entity Relationship Diagram (ERD) Database adalah kumpulan file yang saling berkaitan. Pada model data relational, hubungan antar file direlasikan dengan kunci relasi (relation key) yang merupakan kunci utama dari masing-masing file. Relasi antara dua file atau dua tabel dapat dikategorikan menjadi 3 macam yaitu : 1. One to One Relationship 2 File Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda lingkaran untuk menunjukkan tabel dan relasi antara keduanya diwakilkan dengan tanda panah tunggal. Pengajar Siswa Gambar II.4. One to One Relationship (Sumber : Tata Sutabri : 2012 ; 144)

37 2. One to Many Relationship 2 File Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik, banyak lawan satu. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda lingkaran untuk menunjukkan table dan relasi antar keduanya diwakilkan dengan tanda panah ganda untuk menunjukkan hubungan banyak tersebut. Pengajar Siswa Gambar II.5. One to Many Relationship (Sumber : Tata Sutabri : 2012 ; 145) 3. Many to Many Relationship 2 File Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak. Hubungan tersebut dapat digambarkan dengan tanda lingkaran untuk menunjukkan table dan relasi antar keduanya diwakilkan dengan tanda panah ganda untuk menunjukkan hubungan banyak tersebut. Pengajar Siswa Gambar II.6. Many to Many Relationship Sumber : (Tata Sutabri : 2012 ; 145)

38 II.10. Unified Modelling Language (UML) Unified Modelling Language (UML) adalah suatu alat untuk memvisualisasikan dan mendokumentasikan hasil analisa dan desain yang berisi sintakdalam memodelkan sistem secara visual (Braun, et. al. 2001). UML juga merupakan satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek (Whitten, et. al. 2004). ( Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 6 No. 1, Febuari 2011). II.10.1. Tujuan Pemanfaatan Unified Modelling Language (UML) Sejauh ini para pakar merasa lebih mudah dalam menganalisa dan mendesain atau memodelkan suatu sistem karena UML memiliki seperangkat aturan dan notasi dalam bentuk grafis yang cukup spesifik (Sugrue J. 2009). Komponen atau notasi UML diturunkan dari 3 (tiga) notasi yang telah ada sebelumnya yaitu Grady Booch, OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh, OMT (Object Modelling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering). Pada UML versi 2 terdiri atas tiga kategori, diantaranya : (Jurnal Informatika Mulawarman Vol 6 No. 1 Febuari 2011) 1. Struktur Diagram Menggambarkan elemen dari spesifikasi dimulai dengan kelas, obyek, dan hubungan mereka, dan beralih ke dokumen arsitektur logis dari suatu sistem. Beberapa struktur diagram dalam UML terdiri atas :

39 a. Class diagram Class diagram menggambarkan struktur statis dari kelas dalam sistem anda dan menggambarkan atribut, operasi dan hubungan antara kelas. Class diagram membantu dalam memvisualisasikan struktur kelaskelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Selama tahap desain, class diagram berperan dalam menangkap struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat. Class memiliki tiga area pokok : 1) Nama (dan stereotype) 2) Atribut 3) Metoda Gambar II.7. Notasi Class Diagram (Sumber : Jurnal Informatika Mulawarman Vol 6 No. 1 Febuari 2011) b. Object Diagram Object diagram menggambarkan kejelasan kelas dan warisan dan kadang-kadang diambil ketika merencanakan kelas, atau untuk membantu pemangku kepentingan non-program yang mungkin menemukan diagram kelas terlalu abstrak. Berikut notasi object diagram dapat dilihat pada Gambar II.8. di bawah ini

40 Gambar II.8. Notasi Object Diagram (Sumber : Jurnal Informatika Mulawarman Vol 6 No. 1 Febuari 2011) c. Component Diagram Component diagram menggambarkan struktur fisik dari kode, pemetaan pandangan logis dari kelas proyek untuk kode aktual di mana logika ini dilaksanakan. Berikut notasi component diagram dapat dilihat pada Gambar II.9. di bawah ini. Gambar II.9. Notasi Component Diagram (Sumber : Jurnal Informatika Mulawarman Vol 6 No. 1 Febuari 2011) d. Package diagram Paket diagram biasanya digunakan untuk menggambarkan tingkat organisasi yang tinggi dari suatu proyek software. Atau dengan kata lain untuk menghasilkan diagram ketergantungan paket untuk setiap paket dalam Pohon Model. Berikut notasi package diagram dapat dilihat pada Gambar II.10. di bawah ini.

41 Gambar II.10. Notasi Package Diagram (Sumber : Jurnal Informatika Mulawarman Vol 6 No. 1 Febuari 2011) 2. Behavior Diagram Menggambarkan ciri-ciri behavior/metode/fungsi dari sebuah sistem atau business process. Behavior diagram dalam UML diantaranya terdiri atas : a. Use case diagram Diagram yang menggambarkan actor, use case dan relasinya sebagai suatu urutan tindakan yang memberikan nilai terukur untuk aktor. Sebuah use case digambarkan sebagai elips horizontal dalam suatu diagram UML use case. Use Case memiliki dua istilah, yaitu : 1) System use case; interaksi dengan sistem. 2) Business use case; interaksi bisnis dengan konsumen atau kejadian nyata. Gambar II.11. Notasi Use Case Diagram (Sumber : Jurnal Informatika Mulawarman Vol 6 No. 1 Febuari 2011)

42 b. Activity diagram Menggambarkan aktifitas-aktifitas, objek, state, transisi state dan event. Dengan kata lain kegiatan diagram alur kerja menggambarkan perilaku sistem untuk aktivitas. Berikut notasi object diagram dapat dilihat pada Gambar II.12. di bawah ini. Gambar II.12. Notasi Activity Diagram (Sumber : Jurnal Informatika Mulawarman Vol 6 No. 1 Febuari 2011) 3. Interaction diagram Bagian dari behavior diagram yang menggambarkan interaksi objek. Interaction diagram dalam UML salah satunya adalah : a. Sequence diagram Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun berdasarkan urutan waktu. Secara mudahnya sequence diagram adalah gambaran tahap demi tahap, termasuk kronologi (urutan) perubahan secara logis yang seharusnya dilakukan untuk menghasilkan sesuatu sesuai dengan use case diagram.

43 Gambar II.13. Notasi Sequence Diagram (Sumber : Jurnal Informatika Mulawarman Vol 6 No. 1 Febuari 2011) II.11. Microsoft Visual Studio 2010 Visual Basic 2010 merupakan salah satu pemrograman terbaru yang dikeluarkan oleh Microsoft, yaitu Microsoft Visual Studio 2010. Visual Studio merupakan produk pemrograman andalan dari Microsoft Corporation, dimana didalamnya berisi beberapa jenis IDE pemrograman seperti Visual Basic, Visual C++, Visual Web Developer, Visual C# dan Visual F#. Semua IDE pemrograman tersebut sudah mendukung penuh implementasi.net Framework terbaru, yaitu.net Framework 4.0 yang merupakan pengembangan dari.net Framework 3.5. Adapun database standart yang disertaka adalah SQL Server 2008 Express. Visual Basic 2010 merupakan versi perbaikan dan pengembangan dari versi pendahulunya, yaitu Visual Basic 2008. Beberapa pengembangan yang terdapat didalamnya antara lain dukungan terhadap library terbaru dari Microsoft, yaitu.net FrameWork 4.0, dukungan terhadap aplikasi berbasis Cloud Computing, serta perluasan dukungan terhadap database-database, baik standalone maupun database server. ( Wahana Komputer : 2011 ; 2-3).

44 II.12. SQL Server 2008 R2 SQL Server 2008 adalah sebuah terobosan baru dari Microsoft dalam bidang database. SQL Server adalah DBMS (Database Management System) yang dibuat oleh Microsoft untuk ikut berkecimpung dalam persaingan dunia pengolahan data menyusul pendahulunya seperti IBM dan Oracle. SQL Server 2008 dibuat pada saat kemajuan dalam bidang hardwaresedemikian pesat. Oleh karena itu sudah dapat dipastikan bahwa SQL Server 2008 membawa beberapa terobosan dalam bidang pengolahan dan penyimpanan data. Microsoft merilis SQL Server 2008 dalam beberapa versi yang disesuaikan dengan segmentsegment pasar yang dituju. Versi-versi tersebut adalah sebagai berikut. Menurut cara pemrosesan data pada prosesor maka Microsoft mengelompokkan produk ini berdasarkan 2 jenis yaitu : 1. Versi 32-bit (x86), yang biasanya digunakan untuk komputer dengan single prosesor (Pentium 4) atau lebih tepatnya prosesor 32 bit dan sistem operasi Windows XP. 2. Versi 64-bit (x64), yang biasanya digunakan untuk komputer dengan lebih dari satu prosesor (Misalnya Core 2 Duo) dan sistem operasi 64 bit seperti Windows XP 64, Vista, dan Windows 7. Sedangkan secara keseluruhan terdapat versi-versi seperti berikut ini: 1. Versi Compact, ini adalah versi Tipis dari semua versi yang ada. Versi ini seperti versi desktop pada SQL Server 2000. Versi ini juga digunakan pada handled drvice seperti Pocket PC, PDA, SmartPhone, Tablet PC.

45 2. Versi Express, ini adalah versi Ringan dari semua versi yang ada(tetapi versi ini berbeda dengan versi compact) dan paling cocok untuk latihan para pengembang aplikasi. Versi ini memuat Express Manager standar, integrasi dengan CLR dan XML. (Jurnal Sistem Informasi, STMIK GI MDP) Hubungan antar tabel satu dengan tabel yang lainnya melalui field yang sama disebur relasi. Relasi antar tabel ini dibuat dari Microsoft SQL Server dengan menggunakan kunci. Ada dua macam kunci, yaitu : a. Primary Key b. Foreign Key