PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE E-COMMERCE PADA BAGIAN PAYMENT DI PT XYZ MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

dokumen-dokumen yang mirip
PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE E-COMMERCE PADA BAGIAN PAYMENT DI PT XYZ MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

BAB I PENDAHULUAN I.1

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE E-COMMERCE PADA BAGIAN SHIPPING DI PT XYZ MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE E-COMMERCE PADA BAGIAN SHIPPING DAN WAREHOUSE DI PT. XYZ MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE E-COMMERCE PADA BAGIAN MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN DI PT XYZ MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3432

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA BIDANG PERENCANAAN DAN BIDANG KEUANGAN DI PT. PLN DISTRIBUSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

Bab 3 Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB 3 METODE PENELITIAN

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE E-COMMERCE PADA BAGIAN E-MARKETPLACE S DI PT XYZ MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE E-COMMERCE PADA BAGIAN MANAJEMEN PRODUK DAN PEMASOK DI PT XYZ MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

I. PENDAHULUAN. Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Volume 3, Nomor 1, Januari

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Nama Direktorat PT.XYZ

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE MENGGUNAKAN METODE TOGAF ADM (STUDI KASUS : RSUD Dr.SOEGIRI LAMONGAN)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE E-COMMERCE PADA BAGIAN MANAJEMEN PRODUK DAN PEMASOK DI PT XYZ MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM PADA BIDANG PERPUSTAKAAN BAPAPSI KABUPATEN BANDUNG

PERENCANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE UNTUK PENINGKATAN KUALITAS MANAJEMEN LAYANAN PADA BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK STIKOM SURABAYA

PERENCANAAN PENINGKATAN KEMATANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ACMM DAN TOGAF PADA POLITEKNIK XYZ

PENGUKURAN KESENJANGAN DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN TOGAF (Studi Kasus : Politeknik Surabaya)

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

DESIGN OF APPLICATION ARCHITECTURE FOR ACADEMIC FUNCTIONS AT INSTITUT XYZ USING TOGAF ADM FRAMEWORK CASE STUDY ACADEMIC INFORMATION SYSTEM (SIAKAD)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERANCANGAN ENTERPERISE ARCHITECTURE PADA FUNGSI PENGADAAN PERUM BULOG DIVISI REGIONAL JAWA BARAT MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV ANALISA FASE TOGAF ADM

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

2 3

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ˡMeirizky Anjani Purwati Ningsih, ²Mochamad Teguh Kurniawan, S.T., M.T., ³Rahmat Mulyana, S.T., M.T.

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

ABSTRAK. ii Universitas Kristen Maranatha

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 5737

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB III Landasan Teori

Gambar I.1 Jumlah Penduduk Muslim di Dunia

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem Informasi, Rekam Medis, Gunung Jati Cirebon. vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM INFORMASI PADA INDUSTRI MANUFAKTUR STUDI KASUS PT. JEMBO CABLE COMPANY Tbk. TUGAS AKHIR

yang sudah ada (Mardiana & Araki 2013).

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategis dari suatu

ENTERPRISE ARCHITECTURE DESIGN IN FUNCTION OF MARKETING AND CUSTOMER SERVICE USING FRAMEWORK TOGAF ADM PT. HERONA EXPRESS

BAB I PENDAHULUAN I.I

Kata kunci: Enterprise Architetcure, TOGAF ADM, pemerintahan, pengendalian dan evaluasi pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RANCANGAN MODEL ARSITEKTUR TEKNOLOGI INFORMASI SISTEM PERBANKAN DENGAN MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA TOGAF

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS DAN PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE FUNGSI PRODUKSI DAN VISUAL MERCHANDISER PADA PT.SMITHINDO MITRA MANDIRI MENGGUNAKAN TOGAF ADM

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #4 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci : enterprise architecture, arsitektur sistem informasi, 8-Productions, TOGAF, TOGAF ADM

BAB III LANDASAN TEORI

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4551

PERECANAAN ARSITEKTUR ENTERPRISE SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF (Studi Kasus di Yayasan Al-Musadaddaiyah Garut)

Bab 3. Metode Penelitian

Kata kunci : Perencanaan Strategis Sistem Informasi, TOGAF (The Open Group Architecture Framework), ADM (Architecture Development Method), ISSP.

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

Integrasi Zachman Framework dan TOGAF ADM (Architecture Development Method)

ANALISIS DAN PERANCANGAN INFORMATION SYSTEM ARCHITECTURE DENGAN FRAMEWORK TOGAF ADM STUDI KASUS SISTEM PAYMENT POINT ONLINE BANK PT FINNET INDONESIA

DESIGN AND ANALYSIS ENTERPRISE ARCHITECTURE OF YAYASAN KESEHATAN (YAKES) TELKOM IN TECHNOLOGY ARCHITECTURE DOMAIN USING TOGAF ADM FRAMEWORK

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Porter s Value Chain Diagram yang digunakan pada fase Business Architecture.

ABSTRAK. Kata kunci: architecture vision, kearsipan dinamis, teknologi informasi, TOGAF 9.1. vi Universitas Kristen Maranatha

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Arsitektur Enterprise

PERANCANGAN DAN ANALISIS ENTERPRISE ARCHITECTURE PT. XYZ PADA DOMAIN ARSITEKTUR BISNIS DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

ABSTRAK. Kata Kunci: Enterprise Architecture, Teknologi Informasi, TOGAF. Universitas Kristen Maranatha

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis

Catatan Archimate 2.1

Perencanaan Strategis SI/ TI di Akademi Militer (Akmil) Magelang

BAB I PENDAHULUAN. bersaing ditengah persaingan bisnis yang semakin ketat (Luftman, 2004).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Teknologi Informasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini

MENGGUNAKAN TOGAF TOGA AD A M

ANALISIS DAN PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA FUNGSI RAWAT JALAN DAN GIZI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BANDUNG MENGGUNAKAN TOGAF ADM

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun

ABSTRAK. Kata Kunci: Proses Bisnis, Sistem Informasi, TOGAF Framework,. i Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE FUNGS I DISTRIBUSI PADA PT SMITHINDO MITRA MANDIRI MENGGUNAKAN TOGAF ADM

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERPUSTAKAAN STKIP HAMZANWADI SELONG DENGAN MENGGUNAKAN TOGAF ADM

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA FUNGSI MONITORING DAN EVALUASI BAPPEDA KABUPATEN BANDUNG MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM

PERANCANGAN ARSITEKTUR BISNIS PERGURUAN TINGGI DENGAN TOGAF (STUDI KASUS : POLITEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA)

ABSTRAK. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Enterprise architecture, TOGAF, document solution, PT.Astragraphia, Tbk. Universitas Kristen Maranatha

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi E-Business Berbasis Web pada CV. Permata Inti Konstruksi

TESIS. Perencanaan Strategis. Sistem Informasi Desa dan Kawasan Perdesaan. Menggunakan Kerangka Kerja TOGAF ADM

Perancangan Arsitektur Teknologi Informasi Rumah Sakit dengan TOGAF (The Open Group Architecture Framework) (Studi Kasus : RSMB)

Transkripsi:

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 5233 PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE E-COMMERCE PADA BAGIAN PAYMENT DI PT XYZ MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM DESIGNING E-COMMERCE ENTERPRISE ARCHITECTURE ON PAYMENT SECTION IN PT XYZ USING TOGAF ADM FRAMEWORK Rini Setyaningsih 1, Dr. Irfan Darmawan, ST., MT. 2, Dr. Basuki Rahmad, ST., MT. 3 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom Jalan Telekomunikasi No. 1 Terusan Buah Batu Bandung 1 setyarini@gmail.com, 2 dirfand@gmail.com, 3 basukirahmad @gmail.com Abstrak Perkembangan bisnis yang disertai dengan adanya teknologi informasi merupakan suatu hal penting bagi perusahaan untuk membuka peluang bisnis yang baru. PQR merupakan salah satu situs yang bergerak pada peluang bisnis E-Commerce, PQR berada dibawah kepemilikan PT. XYZ. Sesuai dengan motto PQR yaitu memberikan layanan E-Commerce dengan menawarkan kenyamanan, kemudahan, serta keamanan dalam berbelanja produk-produk yang dijual secara elektronik. PQR memiliki aktivitas front-end dan back-end yang mendukung berjalannya suatu E-Commerce. Salah satu aktivitas back-end yang membantu menghasilkan pendapatan terbesar PQR adalah payment. Payment merupakan serangkaian aktivitas yang dimulai pada saat customer melakukan pembayaran sampai hasil pembayaran tersebut diterima oleh PQR dan pengiriman pembayaran produk kepada merchant (settlement). Untuk meningkatkan pelayanan payment terhadap customer, PQR mengembangkan sistem payment sebagai pendukung utama proses bisnis, serta membidik peluang sumber pendapatan baru bagi PQR. Sebelum melakukan pengembangan sistem payment yang tepat, perlu dilakukan perencanaan dan perancangan enterprise architecture. Enterprise architecture merupakan kegiatan perancangan arsitektur untuk mendukung proses bisnis PQR dengan memanfaatkan pengorganisasian berbagai arsitektur. Kerangka kerja yang digunakan dalam melakukan perancangan enterprise architecture pada penelitian ini adalah TOGAF ADM, dengan fokus perancangan pada fase persiapan, arsitektur visi, arsitektur bisnis, arsitektur informasi, dan arsitektur teknologi. Kata kunci : Arsitektur Enterprise, E-Commerce, Payment, TOGAF ADM Abstract Business development accompanied by the information technology is an important thing for the company to open up new business opportunities. PQR is one site that engaged in E-Commerce business opportunities, PQR is under the ownership of PT. XYZ. In accordance with the motto PQR that provide E-Commerce services by offering the comfort, convenience, and safety in the shop for products sold electronically. PQR has activity of front-end and back-end that supports passage of an E-Commerce. One of the back-end activities that help generate the largest revenue PQR is payment. Payment is a series of activities that are initiated when the customer make payments until the results of such payments received by PQR and delivery of products to the merchant payment (settlement). To improve service payment to the customer, PQR develop payment systems as a major supporter of business processes, as well as targeting new sources of revenue opportunities for PQR. Before doing the proper development of payment systems, need to be planning and designing enterprise architecture. Enterprise architecture is an architectural design activities to support business processes by utilizing PQR organizing various architectures. The framework used in designing the enterprise architecture in this study is TOGAF ADM, with a focus on the design phase of preparation, architectural vision, business architecture, information architecture, and technology architecture. Keyword : Enterprise Architecture, E-Commerce, Payment, TOGAF ADM 1. Pendahuluan Pemanfaatan teknologi informasi di era ini, telah menjadi trend bagi setiap organisasi atau perusahaan untuk memperoleh efisiensi dan efektifitas dalam mencapai tujuan. Peran teknologi informasi sebagai bagian dari sistem informasi telah mengalami perubahan. Saat ini, teknologi tidak hanya digunakan sebagai support system, tetapi juga berperan sebagai business enabler dalam berbagai aktivitas operasional perusahaan. Oleh karena itu, teknologi informasi dikategorikan sebagai aset penting bagi suatu perusahaan yang harus dijaga kestabilan, ketersediaan, dan keamanannya.

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 5234 PT. XYZ merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyelenggarakan pelayanan dengan kegiatan utama, yaitu layanan komunikasi tertulis dan surat elektronik, layanan paket, layanan logistik, layanan transaksi keuangan dan layanan keagenan. PT. XYZ diharapkan dapat memenuhi keinginan masyarakat akan layanannya, sehingga masyarakat pengguna jasa layanan tersebut dapat terpuaskan. Meskipun dalam perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang seharusnya sangat berpengaruh terhadap layanan bisnis, akan tetapi nampaknya PT. XYZ justru semakin jauh dari harapan masyarakat terkait dengan kualitas dan fasilitas layanannya [1]. PT. XYZ saat ini tidak bisa hanya mengandalkan layanan yang telah disebutkan diatas, sehingga seiring perkembangan teknologi informasi, PT. XYZ mulai membuka diri untuk mengembangkan bisnis dalam bidang E- Marketplace dengan membuat suatu pasar elektronik atau E-Commerce yang dikenal dengan nama PQR. Dalam persaingan global, PT. XYZ diharapkan mampu bersaing dengan kompetitor yang sudah berpengalaman di bidang E-Commerce. Oleh karena itu PT. XYZ harus meningkatkan layanan-layanan yang mendukung proses bisnis PQR. Salah satu proses bisnis yang perlu dikembangkan adalah sistem payment pada PQR. Kekurangan pada sistem payment PQR adalah pelaksanaan sistem payment yang belum maksimal. Hal ini dibuktikan dengan sedikitnya jumlah variasi cara pembayaran yang dapat dipilih oleh customer dan kurang maksimalnya pihak PQR dalam memanfaatkan sumber pendapatan yang ada. Pada penelitian ini akan difokuskan pada perencanaan dan perancangan inovasi-inovasi pada payment PQR. Dalam merancang sistem payment, PT. XYZ harus memperhatikan berbagai macam aspek didalamnya, seperti penggunaan teknologi informasi yang tepat dan sesuai dengan strategi bisnis pada payment PQR. Akan tetapi, kegiatan bisnis biasanya berkembang dengan kecepatan yang berbeda dibandingkan dengan perkembangan teknologi informasi yang digunakan. Masalah tersebut dapat mengakibatkan teknologi informasi yang tidak sepenuhnya mendukung tugas-tugas bisnis pada payment PQR. Hal ini memberikan dampak negatif pada sistem payment yang tidak dapat terlaksana secara optimal. Sehingga, dalam pengembangan bisnis dan teknologi informasi dibutuhkan suatu perencanaan dan perancangan yang tepat [2]. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan dalam merancang sistem payment yaitu menggunakan penerapan enterprise architecture. Pada penelitian ini perancangan enterprise architecture dilakukan dengan menggunakan framework TOGAF ADM. 2. Dasar Teori A. Enterprise Architecture Kemunculan enterprise architecture (EA) diawali ketika adanya sistem yang rumit, dimana suatu organisasi diharuskan mengeluarkan cost yang cukup besar untuk merancang dan mengembangkan sistem yang dimilikinya. Selain itu kemunculan EA juga dipicu karena diperlukannya keselarasan antara bisnis dan teknologi, akan tetapi banyak terdapat organisasi yang mengalami kesulitan dalam menyelaraskan antara kebutuhan bisnis dan teknologi yang diperlukan. Dengan demikian maka muncul sebuah solusi bagi organisasi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu penerapan enterprise architercture (EA) [3]. Definisi berdasarkan para ahli, antara lain : a. Architecture adalah organisasi dasar dari sebuah sistem, yang didalamnya terkandung komponen-komponen, hubungan antar komponen-komponen tersebut dan lingkungannya, serta prinsip-prinsip yang mengatur desain dan evolusinya [4]. b. Enterprise merupakan sekumpulan organisasi yang memiliki sekumpulan perintah guna mencapai tujuan [5]. c. Enterprise architercture dapat diartikan sebagai suatu deskripsi tentang struktur perusahaan, yang terdiri dari komponen enterprise, sifat-sifat, dan hubungan di antara komponen tersebut. Enterprise architercture menjelaskan terminologi komposisi komponen perusahaan, hubungannya dengan lingkungan eksternal, dan prinsip-prinsip panduan untuk kebutuhan (analisis), desain, dan evolusi dari suatu perusahaan [6]. d. Enterprise architecture adalah suatu organisasi logic beserta bisnis, data, aplikasi, dan infrastruktur pendukungnya dengan tujuan yang jelas dan demi keberhasilan bisnis dimasa depan. Khas dari sebuah arsitektur terdiri dari diagram atau model yang menunjukkan bagaimana aspek bisnis saling berhubungan satu sama lain [7]. B. E-Commerce Dalam E-Commerce banyak sebutan yang dipakai untuk memudahkan orang mengucapkannya. Ada beberapa sebutan untuk E-Commerce yaitu Internet Commerce atau Ecom atau E-Commerce atau Immerce yang pada dasarnya semua sebutan tersebut mempunyai makna yang sama. Istilah-istilah tersebut berarti membeli atau menjual secara elektronik dan kegiatan ini dilakukan pada jaringan internet. E-Commerce juga dapat berarti pemasangan iklan, penjualan dan dukungan dan pelayanan yang terbaik menggunakan sebuah web shop (toko pada web) 24 jam sehari bagi seluruh pelanggannya [8]. C. Model E-Commerce Klasifikasi model E-Commerce menurut pola interaksi atau transaksi beserta contohnya pada Gambar 1.

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 5235 Gambar 1. Klasifikasi E-Commerce 1) Customer-to-Business (C2B) adalah model E-Commerce dimana individu menggunakan internet untuk menjual produk atau jasa kepada perusahaan atau individu, atau untuk mencari penjual atas produk atau jasa yg diperlukan. 2) Business-to-Customer (B2C) adalah transaksi E-Commerce yang terjadi antara perusahaan atau bisnis dengan konsumen individual. 3) Business-to-Business (B2B) adalah transaksi E-Commerce yang dapat terjadi antara dua organisasi diantara aktifitas lainnya, yang meliputi pembelian, pengadaan, pengendalian inventory, penjualan, pembayaran, serta dukungan. 4) Peer-to-Peer (P2P) atau sering dikenal sebagai Customer-to-Customer (C2C) adalah transaksi E-Commerce yang mencakup antara dua atau lebih konsumen. Dalam C2C, konsumen dapat melakukan penjualan dan pembelian dengan sesamanya melalui proses lelang di internet. D. Sistem Pembayaran Online Layanan keuangan online merupakan bagian dari E-Commerce, yang telah disediakan di seluruh dunia. Layanan keuangan online termasuk pembelian dan pembayaran secara online, e-banking, investasi online, dan asuransi online. Dalam arti luas, pembayaran online adalah semacam pertukaran uang yang terjadi pada jaringan internet. Pembayaran online dikembangkan atas dasar adanya transformasi cara pembayaran dengan menggunakan credit card, e-check, digital cash dan intelligent card, yang sudah diterima oleh sebagian besar pelanggan, pengusaha, dan bank [9]. E. TOGAF ADM (Architecture Development Method) TOGAF adalah framework yang memberikan pendekatan komprehensif untuk merancang, merencanakan, melaksanakan dan mengelola EA. TOGAF memiliki ADM (Architecture Development Method) yang merupakan metodologi yang terdiri dari berberapa tahapan untuk mengembangkan dan memelihara technical architecture dari organisasi, dimana ADM membentuk siklus iteratif untuk keseluruhan proses, antar dan tiap fase sehingga pada tiap iterasi diambil sebuah keputusan baru yang dapat menentukan luas cakupan enterprise, level kerincian, serta target waktu yang ingin dicapai. TOGAF ADM juga menjelaskan prinsip-prinsip yang digunakan sebagai ukuran untuk menilai keberhasilan dari pengembangan EA dimana prinsip-prinsip tersebut adalah prinsip enterprise, prinsip teknologi informasi, dan prinsip arsitektur [10]. II. METODE PENELITIAN A. Model Konseptual Pada penelitian Tugas Akhir ini, model konseptual terdiri dari tiga elemen yaitu input, proses, dan output. Ketiga elemen ini merupakan gambaran umum pelaksanaan penelitian dalam merancang Enterprise Architecture pada sistem payment E-Commerce PQR. Elemen yang pertama adalah input, untuk mengidentifikasi permasalahan yang terdapat pada penelitian, maka diperlukan beberapa dokumen. Elemen yang kedua yaitu proses, setelah informasi dari data-data tersebut diperoleh pada bagian input, maka akan dilakukan analisis perancangan target bisnis yang diinginkan pada E-Commerce PT. XYZ yang disebut sebagai PQR, dari analisis tersebut maka akan diperoleh salah satu komponen yang akan dibahas secara mendalam pada penelitian ini yaitu payment. Elemen ketiga yaitu output, dari elemen proses yang dilakukan, maka akan mengasilkan keluaran atau output berupa gambaran model bisnis E-Commerce target secara keseluruhan. B. Kerangka Kerja Kerangka kerja yang pada penelitian ini mengikuti fase fase pada TOGAF ADM. Pengerjaan meliputi preliminary phase, architecture vision dan technology architecture. Tahapan-tahapan kerangka kerja pada Gambar 3 meliputi Preliminary Phase : Framework and Principles, Architecture Vision, Business Architecture,

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 5236 Information System Architecture, Technology Architecture, Opportunities and Solution, Migration Planning, Implementation Governance, dan Architecture Change Management Gambar 2. Tahapan TOGAF ADM Gambar 3. Model konseptual III. ANALISIS PROSES BISNIS EKSISTING IV.1 Analisis SWOT PQR Eksisting Analisis SWOT merupakan suatu metode yang kuat akan tetapi relatif lebih sederhana yang dapat membantu suatu organisasi dalam menganalisis sumber daya internal yang mereka miliki dalam hal kekuatan dan kelemahan, serta mencocokkan kekuatan dan kelemahan tersebut terhadap lingkungan eksternal dalam hal peluang dan ancaman. Dalam konteks electronic business, analisis SWOT dapat berfungsi untuk menggabungkan SWOT yang berkaitan dengan perusahaan, pemasaran, rantai pasok, dan sistem informasi [11]. Perancangan enterprise architecture dimulai dengan melakukan analisis terhadap kodisi eksisting PQR dengan menggunakan metode SWOT. Pembuatan analisis SWOT pada PQR akan ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar 4. SWOT Proses Bisnis PQR Eksisting Tabel 1. Perhitungan Bobot Analisis SWOT PQR Faktor-faktor Perhitungan Bobot SWOT Jumlah Nilai Jumlah Bobot Total Skor Bobot Kekuatan (Strengths) 13 100 331 Kelemahan (Weaknesses) 20 100 342 Peluang (Opportunities) 19 100 330 Ancaman (Threats) 11 100 315 Berdasarkan Gambar 4 tersebut, telah dideskripsikan kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dari kondisi eksisting PQR. Setelah deskripsi dari analisis SWOT, maka selanjutnya akan dilakukan penghitungan bobot SWOT. Dari penghitungan bobot berdasarkan tabel diatas, maka didapatkan hasil Strengths (331), Weaknesses (342), Opportunities (330), Threaths (315). Sebelum dipetakan kedalam kuadaran SWOT maka akan dilakukan pengurangan terlebih dahulu, yaitu Weaknesses Strengths = 342 33 = 11 (Weaknesses) dan Opportunities Threaths = 330 315 = 15 (Opportunities). Dari masing-masing faktor akan dipetakan kedalam kuadran seperti pada Gambar 5. Berdasarkan pemetaan pada Gambar 5 maka diperoleh bahwa PQR berada pada kuadran II yaitu WO (Weaknesses-Opportunities). Pada masing-masing kuadran akan mempunyai strategi-strategi yang unik. Berikut adalah strategi PQR berdasarkan masing-masing kuadran. Berdasarkan pemetaan kuadran pada gambar 5 dapat diambil kesimpulan bahwa PQR berada pada posisi WO (Weaknesses-Opportunities) atau disebut sebagai kuadran stabilisasi. Berdasarkan kuadran tersebut maka langkah selanjutnya adalah pemetaan strategi. Strategi yang tepat untuk dilakukan oleh PQR adalah perubahan strategi yang sudah ada menjadi strategi baru yang lebih tepat supaya PQR dapat berkembang.

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 5237 Gambar 5. Kuadran Pemetaan SWOT Berikut adalah strategi utama dari PQR, diantaranya peningkatan kompetensi dan kemampuan SDM dalam menguasai Teknologi Informasi, implementasi layanan shipping sesuai dengan kebutuhan, peningkatan kegiatan promosi, pengembangan webstore yang fleksibel dan user friendly, peningkatan variasi sistem payment (account based), pengintegrasian aplikasi antar bagian, pemberian hak akses merchant, implementasi quality control terhadap produk merchant, pemberian hasil analisis sentimen pasar kepada merchant. IV.2 Business Model Canvas PQR Target Perancangan busniess model canvas (BMC) berfungsi sebagai template yang digunakan untuk menggambarkan seperti apa bisnis yang ingin dibangun oleh PQR secara menyeluruh dan didasari berbagai aspek [12]. Gambar 6 akan menunjukkan BMC pada PQR. Tabel 2. Principles Catalog PQR (Target) Gambar 6. Business Model Canvas PQR (Target) No Kategori Principle 1 Business architecture 2 Data architecture 3 Application architecture 4 Technology architecture Principle Cara pembayaran yang bervariasi Kepatuhan terhadap hukum dan regulasi lainnya Kepercayaan Data adalah aset Integrasi data Keamanan data Sharing data Kemudahan dalam penggunaan Implementasi sistem account based Kehandalan aplikasi Integrasi aplikasi Keluwesan penggunaan aplikasi Pengaksesan aplikasi dimana saja dan kapan saja Fleksibilitas aplikasi Interoperabilitas Penggunaan teknologi realtime Keamanan teknologi IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Perancangan enterprise architecture dibuat berdasarkan framework TOGAF ADM. Perancangan terdiri dari beberapa arsitektur, diantaranya adalah business architecture, data architecture, application architecture, dan technology architecture. A. Fase Preliminary Fase persiapan dari TOGAF ADM disebut sebagai preliminary phase, didalam preliminary phase berisikan suatu prinsip yang jelas tentang bagaimana melakukan perencanaan dan perancangan suatu enterprise architecture. Prinsip tersebut digunakan sebagai salah satu tolok ukur untuk menilai keberhasilan dalam perancangan enterprise architecture oleh suatu organisasi [10]. Pada tahapan perliminary phase akan dihasilkan artifact berupa principles catalog yang digambarkan pada Tabel 2. B. Fase Architecture Vision Perancangan architecture vision dapat menciptakan pandangan tentang pentingnya suatu enterprise architecture, demi mecapai tujuan atau kesepakatan bersama dalam organisasi yang dituangkan dalam bentuk

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 5238 strategi, serta menentukan ruang lingkup dari arsitektur yang akan dirancang. Tahapan ini berisikan artifact berupa : a) Stakeholder map matrix merupakan pihak-pihak yang terkait dengan semua aktivitas PQR, mulai dari level strategik sampai dengan level operasional. b) Value chain diagram yang bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas-aktivitas yang terdapat pada PQR demi menciptakan nilai penting bagi customer dan merchant demi memperoleh keunggulan kompetitif. c) Solution concept diagram yang dilakukan untuk menunjukkan kebutuhan bisnis PQR secara high level atau global. Penggambaran solution concept diagram PQR ditunjukkan pada Gambar 7. Gambar 7. Solution Concept Diagram PQR (Target) C. Business Architecture Pada perancangan business architecture bertujuan untuk mendefinisikan aktivitas bisnis yang ada pada PQR, khususnya pada bagian payment. Pada fase business architecture akan ditampilkan artifact berupa : a) Driver/Goal/Objective Catalog dilakukan dengan mendeskripsikan driver, goal, serta objective yang dimiliki oleh sistem payment pada PQR. b) Business Interaction Matrix dilakukan pemetaan antara penyedia business service dan pengguna business service pada PQR c) Actor/Role Matrix merupakan penggambaran matrix pemetaan antara stakeholder dengan aktivitas operasional pada masing-masing bagian dari PQR. d) Business footprint diagram menggambarkan pemetaan hubungan antara driver, goals, objectives, dan capabilities yang dimiliki oleh bagian payment pada PQR. e) Objective/Requirement Diagram digambarkan pemetaan hubungan antara objective dan requirement pada bagian payment PQR. f) Process Flow Diagram dilakukan dengan tujuan untuk menggambarkan proses bisnis dari sistem pembayaran kedalam process flow diagram. Penggambaran ini bertujuan untuk melihat alur proses bisnis pada sistem pembayaran E-Commerce PQR. Pada gambar dibawah dapat dilihat rancangan process flow diagram pada sistem pembayaran PQR secara high-level. D is se min a tio n D ia gra m Keuangan Keuangan PT. XYZ P e rb a n k a n K e u a n g a n P T. X Y Z P ro d u k M e rc h a n t K e u a n g a n P T. X Y Z P e rb a n k a n Produk dan Pemasok P ro d u k M e Data Pelanggan Pengecekan Point Customer Untuk Pembayaran Produk Pembayaran Atas Pembelian Produk oleh Customer rc h a n t M e mb e r Penyediaan Inf ormasi Saldo Penginf ormasian Status Pembayaran Penyediaan Layanan Token Penyediaan Inf ormasi Jenis Pembayaran Shipping P K e u a n g a n P T. X Y Z Business Services Payment Galeripos e g a w a i M e rc h a n t P e rb a n k a n Token Bisnis e-commerce K e u a n g a n P T. X Y Z P ro d u k M e rc h a n t Gambar 8. Process Flow Diagram High-Level PQR (Target) Gambar 9. Data dissemination diagram PQR (Target)

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 5239 D. Data Architecture Perancangan data architecture pada sistem payment PQR, bertujuan untuk mendeskripsikan tipe dan entitas data yang dibutuhkan untuk mendukung proses bisnis dari sistem payment PQR. Perancangan data architecture dilakukan sesuai dengan framework TOGAF ADM. Pada fase data architecture akan ditampilkan artifact berupa : a) Data entity/data component catalog. Tahap permulaan dalam perancangan data architecture yaitu mendefinisikan data entity, logical data, dan physical data pada sistem payment PQR kedalam bentuk katalog. b) Data Entity/Business Function Matrix dihasilkan dari pemetaan antara business funtion didalam PQR yang saling terkait dengan semua data entitas yang berkaitan dengan sistem payment yang terdapat pada PQR. c) Data Security Matrix bertujuan untuk mengetahui keterkaitan antara actor, class of roles, business service, serta type of acces. d) Class Diagram bertujuan untuk menampilkan kelas-kelas beserta method dan atributnya yang terdapat pada sistem payment PQR. e) Data Dissemination Diagram bertujuan untuk menunjukkan hubungan antara logical data dan business service pada sistem payment PQR, serta entitas yang telah didefinisikan pada data entity/data component catalog. Gambar 9 menunjukkan data dissemination diagram yang dirancang. E. Application Architecture Perancangan application architecture bertujuan untuk mendefinisikan tipe aplikasi dan integrasi antar tipetipe tersebut untuk mendukung proses bisnis PQR dalam menggunakan aplikasi yang relevan bagi PQR. Pada fase application architecture akan ditampilkan artifact berupa : a) Application Portfolio Catalog yaitu mengidetifikasi daftar aplikasi yang digunakan dalam sistem payment PQR. b) System/Organization Matrix bertujuan untuk menggambarkan hubungan antara sistem (dalam hal ini adalah komponen aplikasi) dan unit organisasi yang terdapat pada PQR. c) System/Function Matrix berfungsi untuk menggambarkan hubungan antara sistem (dalam hal ini adalah komponen aplikasi) dan business function yang dimiliki oleh PQR. d) System Use Case Diagram pada sistem payment PQR. e) Application Communication Diagram berfungsi untuk menggambarkan interaksi antar aplikasi, baik logical application component atau physical application component. SI ST E M A C C OUNT B A SE D Mel akukan Input Data Regi strasi Mem ber Regi strasi Mem ber <<i ncl ude>> A p p l ica tio n C o m m u n i ca ti o n D ia gra m <<i ncl ude>> Physical Application Physical Application Bagi an Manaj emen Mel ayani T op Up Sal do Acoount Based Mengubah Data Mem ber <Phy sic al> E- Marketplac e PQR Token Token Peny ediaan Lay anan Token Inf ormasi Transaksi Keuangan PT. XY Z Keuangan PT. XY Z <Phy sic al> SIM Hubungan Pel anggan Mel akukan Pem ul i han T erbl oki r Meneri m a Inform asi Sal do Mengecek Sal do Account Based Mel akukan Konfi m asi Regi strasi Mem ber Account Based Mem ber Bisnis E- Commerc e Bisnis e-commerc e Token Keuangan y ang terkait PQR Inf ormasi Inf ormasi Jenis A cc ount Pembay aran Inf ormasi Saldo Based Keuangan A ccount Based Keuangan Galeripos Keuangan PT. XY Z Lay anan Keuangan A ccount Based <Phy sic al> A cc ount Based <<i ncl ude>> <<i ncl ude>> Staff Keuangan PT Pengiriman PQR Shipping Status Pembay aran Inf ormasi Saldo A ccount Based A ccount Based Menberi kan Inform asi Sal do Mengi nputkan Data Regi strasi Mem ber Produk dan Pemasok Produk dan Pemasok Status Pembay aran dan Pembay aran Produk Cek Poin Customer Data Pelanggan Mengecek Inform asi <<i ncl ude>> Peny ediaan Mem beri kan Inform asi Data Pelanggan Bagi an Pengel ol aan Si stem Pem bayaran Mengel ol a Pem bayaran PQR Menggunakan Mel ayani T op Up Sal do Mengel ol a T oken Pem bayaran Gambar 11. Application Communication Diagram PQR (Target) Gambar 10. System Use Case F. Technology Architecture Perancangan technology architecture bertujuan untuk mendefinisikan teknologi utama yang dibutuhkan untuk menyediakan lingkungan bagi aplikasi beserta data yang akan dikelola didalam aplikasi tersebut. Pada fase technology architecture akan ditampilkan artifact berupa : a) Technology Standards Catalog berfungsi untuk mendokumentasikan standard technology yang disepakati untuk digunakan oleh PQR. b) Technology Portfolio Catalog bertujuan untuk mengidentifikasi dan memelihara daftar semua teknologi yang digunakan. c) System/Technology Matrix bertujuan untuk mendokumentasikan pemetaan dari masing-masing komponen technology architecture.

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 5240 d) Environment and Locations Diagram berfungsi untuk mengidentifikasi teknologi atau aplikasi apa saja yang tepat untuk digunakan pada suatu tempat.

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 5241 Gambar 10. Environment and Locations Diagram PQR (Target) e) Platform Decomposition Diagram bertujuan untuk menggambarkan standard technology yang mendukung operasi arsitektur sistem informasi. V. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai perancangan enterprise architecture pada E-Commerce PQR, untuk merancang arsitektur PQR, dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Perancangan enterprise architecture dilakukan untuk merancang suatu sistem payment pada PQR yang mudah, aman, nyaman, dan terpercaya untuk digunakan oleh customer dalam melakukan jual beli di E-Commerce PQR. 2. Perancangan enterprise architecture dilakukan untuk merancang inovasi dan membuka peluang-peluang pendapatan baru pada sistem payment demi memberikan pelayanan yang memuaskan bagi customer dan meningkatkan keuntungan perusahaan. 3. Perancangan enterprise architecture menghasilkan artifact pada masing-masing architecture, yaitu architecture vision, business, data, application, dan technology architecture. VI. REFERENCES [1] Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jurnal Penelitian Pos dan Informatika, p. 56, 2011. [2] E. B. Setiawan, Pemilihan EA Framework, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI 2009), Vol. %1 dari %2ISSN: 1907-5022, p. 2, 2009. [3] R. Yunis dan Theodora, Penerapan Enterprise Architecture Framework untuk Pemodelan Sistem Informasi, JSM STIMIK Mikroskil, Vol. %1 dari %2Vol 13, No 2, p. 2, 2012. [4] I. 42010, System and Software Engineering - Recomendes Practice for Architectural Description of Software-Intensive System, Edition 1 ANS/IEEE, 2007. [5] M. e. a. Lankhorst, Enterprise Architecture at Work: Modelling, Communication and Analysis, Netherlands: Springer, 2009. [6] Wartika, Analisis Perbandingan Komponen dan Karakteristik Enterprise Architecture Framework, Konferensi Nasional Sistem dan Informatika, Vol. %1 dari %2KNS&I 11-064, p. 1, 2011. [7] F. Schafrik, APractical Guide To Developing Enterprise Architecture, IBM DeveloperWork, p. 1, 2011. [8] J. Sutrisno, Strategi Pengembangan Teknologi E-Commerce Dengan Metode SWOT, Jurnal Telematika MKOM, vol. Vol.3 No.2, p. 2, 2011. [9] Qin, Zheng, Introduction to E-Commerce, Beijing China: Tsinghua University Press, 2009. [10] Open Group, The Open Group Architecture Framework, 2009. [Online]. Available: http://pubs.opengroup.org/architecture/togaf9-doc/arch/. [Diakses Wednesday October 2014]. [11] D. Caffey, E-Business and E-Commerce Management Fourth Edition, Essex, England: Prentice Hall, 2009. [12] Pigneur & Oswalter, Business Model Generation, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2010.

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.2 Agustus 2015 Page 5242