(a) Sisi kiri (selatan)

dokumen-dokumen yang mirip
Gambar 2.53 Foto di lokasi Bantane

Gambar 4.20 Lokasi Alo dominan terjadi crosshore sediment transport akibat gelombang dominan dari arah timur.

Gambar 2.79 Foto di lokasi Alo Induk.

Gambar 2.7 Foto di lokasi Mala.

d) Kondisi Lokasi Tarun (Lokasi 4)

Lokasi 8 yaitu Alo terdapat di sisi timur bagian tengah Pulau Karakelang. Gambar lokasi Alo dapat dilihat pada Gambar 2.66.

Gambar 4.11 Lokasi 1 Mala (Zoom).

Gambar 4.56 Foto di lokasi Alo Induk.

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 5 SYSTEM PLANNING

ALTERNATIF PENGAMANAN DAN KAJIAN RESIKO. KL 4099 Tugas Akhir. Bab 7

GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI. KL 4099 Tugas Akhir. Bab 2

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 9 ALTERNATIF PENGAMANAN DAN KAJIAN RESIKO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PEMODELAN GENESIS. KL 4099 Tugas Akhir. Bab 5. Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara

BAB VI ALTERNATIF PENANGGULANGAN ABRASI

BAB VI ALTERNATIF PELINDUNG PANTAI

BAB VI PEMILIHAN ALTERNATIF BANGUNAN PELINDUNG MUARA KALI SILANDAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pantai Tererosi. Gambar 2.16 Foto kondisi lokasi 2 di Pantai Pasir Putih. Pantai Tererosi. Gambar 2.17 Foto kondisi lokasi 3 di Pantai Pasir Putih.

BAB V Analisa Peramalan Garis Pantai

DESAIN PENGAMANAN PANTAI PULAU KARAKELANG, KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD, PROVINSI SULAWESI UTARA

PERENCANAAN SEAWALL ( TEMBOK LAUT ) DAN BREAK WATER ( PEMECAH GELOMBANG ) UNTUK PENGAMAN PANTAI TUBAN. Suyatno

DESAIN PENGAMANAN PANTAI MANOKWARI DAN PANTAI PULAU MANSINAM KABUPATEN MANOKWARI

PENDAHULUAN. KL 4099 Tugas Akhir. Bab 1. Desain Pengamananan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara

PEMILIHAN JENIS BANGUNAN PENGAMAN PANTAI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Umum

BAB III METODOLOGI. Studi pustaka terhadap materi desain. Mendata nara sumber dari instansi terkait

PENGAMANAN DAERAH PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN KEARIFAN LOKAL DI BATU PUTIH KOTA BITUNG. Ariestides K. T. Dundu ABSTRAK

BAB V RENCANA PENANGANAN

ESTIMASI EFEKTIFITAS PENGGUNAAN GROIN UNTUK MENGATASI EROSI PADA KAWASAN PESISIR PANTAI UTARA TELUK BAGUALA AMBON. Tirza Jesica Kakisina * Abstract

Kajian Hidro-Oseanografi untuk Deteksi Proses-Proses Dinamika Pantai (Abrasi dan Sedimentasi)

ANALISIS STABILITAS BANGUNAN PEMECAH GELOMBANG BATU BRONJONG

DINAMIKA PANTAI (Abrasi dan Sedimentasi) Makalah Gelombang Yudha Arie Wibowo

BAB III METODOLOGI. 3.2 Pengumpulan Data

1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada makalah ini adalah penjelasan mengenai bangunan pantai dan beberapa contohnya.

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 1 PENDAHULUAN

Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 April 2009 ISSN :

BAB V ANALISIS PERAMALAN GARIS PANTAI

KL 4099 Tugas Akhir. Desain Pengamananan Pantai Manokwari dan Pantai Pulau Mansinam Kabupaten Manokwari. Bab 6 PERENCANAAN LAYOUT STRUKTUR BREAKWATER

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

Gambar 8. Peta lokasi penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Penyebab Perubahan Garis Pantai

ANALISIS TRANSPOR SEDIMEN MENYUSUR PANTAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE GRAFIS PADA PELABUHAN PERIKANAN TANJUNG ADIKARTA

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENGAMANANAN PANTAI DARI BAHAYA ABRASI DI KECAMATAN SAYUNG KABUPATEN DEMAK

(Design of The Shore Protection for Muarareja, Tegal)

ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN BREAKWATER TERHADAP PERUBAHAN GARIS PANTAI

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii ABSTRAKSI... iv DAFTAR ISI...v DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN I - 1

Bambang Istijono 1 *, Benny Hidayat 1, Adek Rizaldi 2, dan Andri Yosa Sabri 2

(a). Vektor kecepatan arus pada saat pasang, time-step 95.

BAB V ANALISIS PERAMALAN GARIS PANTAI

Kewajiban dibalik Keindahan Kita Wilayah Pesisir Bali Oleh: Redaksi Butaru

KONDISI GELOMBANG DI WILAYAH PERAIRAN PANTAI LABUHAN HAJI The Wave Conditions in Labuhan Haji Beach Coastal Territory

PERENCAAN PERBAIKAN PANTAI AKIBAT EROSI DI SLOPENG TIMUR

KAJIAN PENGARUH GELOMBANG TERHADAP KERUSAKAN PANTAI MATANG DANAU KABUPATEN SAMBAS

KERANGKA RAPERMEN TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN BATAS SEMPADAN PANTAI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IDENTIFIKASI ABRASI PANTAI PERAIRAN TELUK LASOLO KENDARI SULAWESI TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERENCANAAN JETTY DI MUARA SUNGAI RANOYAPO AMURANG

Studi Laju Sedimentasi Akibat Dampak Reklamasi Di Teluk Lamong Gresik

PREDIKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI PULAU GILI KETAPANG PROBOLINGGO DENGAN MENGGUNAKAN ONE-LINE MODEL

BAB III METODOLOGI 3.1 PERSIAPAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 : Definisi visual dari penampang pantai (Sumber : SPM volume 1, 1984) I-1

MENCEGAH KERUSAKAN PANTAI, MELESTARIKAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

KONDISI EKSISTING, PERMASALAHAN DAN SOLUSI PERLINDUNGAN PANTAI MANADO BERDASARKAN HASIL KAJIAN SEL DAN PEMODELAN PERUBAHAN GARIS PANTAI

3.1 PERSIAPAN PENDAHULUAN

ANALISIS TRANSPORT SEDIMEN DI MUARA SUNGAI SERUT KOTA BENGKULU ANALYSIS OF SEDIMENT TRANSPORT AT SERUT ESTUARY IN BENGKULU CITY

PREDIKSI PERUBAHAN GARIS PANTAI MENGGUNAKAN MODEL GENESIS

KAJIAN PENANGGULANGAN EROSI PANTAI WISATA DI TEGAL TESIS SIGIT PURNOMO NIM PROGRAM MAGISTER PROFESIONAL PSDA

KONDISI EKSISTING, PERMASALAHAN DAN SOLUSI PERLINDUNGAN PANTAI MANADO BERDASARKAN HASIL KAJIAN SEL DAN PEMODELAN PERUBAHAN GARIS PANTAI

Untuk mengkaji perilaku sedimentasi di lokasi studi, maka dilakukanlah pemodelan

Deteksi Perubahan Garis Pantai Pulau Gili Ketapang Kabupaten Probolinggo

LEMBAR PENGESAHAN. PERENCANAAN BANGUNAN PELINDUNG PANTAI TAMBAK MULYO, SEMARANG (Design of The Shore Protection for Tambak Mulyo, Semarang)

URAIAN SINGKAT PEMBANGUNAN PENGAMANAN PANTAI LASIANA DI KOTA KUPANG

CATATAN DOSEN PEMBIMBING...

PENGAMANAN PANTAI WIDURI KABUPATEN PEMALANG

MONITORING PANTAI KALISADA KECAMATAN SERIRIT KABUPATEN BULELENG

TRANSPORT SEDIMEN YANG DISEBABKAN OLEH LONGSHORE CURRENT DI PANTAI KECAMATAN TELUK SEGARA KOTA BENGKULU

BAB I. Indonesia yang memiliki garis pantai sangat panjang mencapai lebih dari

PERENCANAAN PERLINDUNGAN PANTAI TANJUNG NIPAH, KALIMANTAN TENGAH

JUSTIFIKASI TEKNIS PERUBAHAN VOLUME PEKERJAAN

JUSTIFIKASI TEKNIS PERUBAHAN VOLUME PEKERJAAN

. PERENCANAAN SISTEM PERLINDUNGAN PANTAI KENDAL (SHORE PROTECTION SYSTEM PLANNING OF KENDAL)

BAB IV GEOLOGI PANTAI SERUNI DAERAH TAPPANJENG. pedataran menempati sekitar wilayah Tappanjeng dan Pantai Seruni. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Efektifitas Penanggulangan Abrasi Menggunakan Bangunan Pantai di Pesisir kota Semarang Buddin A. Hakim 1,*, Suharyanto 2 dan Wahju Krisna Hidajat 3

ANALISA PERUBAHAN GARIS PANTAI MANGGAR BARU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Permasalahan

KAJIAN LAJU TRANSPOR SEDIMEN DI PANTAI AKKARENA

Pengendalian Erosi dan Sedimentasi

ANALISA PERBANDINGAN PERHITUNGAN MENGGUNAKAN METODE GENESIS DALAM PENANGANAN ABRASI PANTAI TANJUNG HARAPAN KAB. KUTAI KARTANEGARA

Transkripsi:

Penumpukan pasir (a) Sisi kiri (selatan) Pasir tergerus / tererosi. Struktur revetment hancur. (b) Sisi kanan (utara) Gambar 2.16 (a) dan (b) Foto di lokasi Melonguane. Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-14

Dari foto di Gambar 2.16 (a) dan (b) dapat dilihat bahwa sisi kiri (selatan) dermaga mengalami penumpukan pasir sedangkan sisi kanan (utara) dermaga mengalami erosi/penggerusan dan kerusakan pada kaki struktur revetment. Hal itu disebabkan karena di lokasi dermaga Melonguane ini dominan terjadi transpor sedimen sejajar pantai (longshore sediment transport). Di lokasi dekat dermaga Melonguane ini terdapat struktur seawall eksisting di sisi utara dermaga. Namun struktur yang dibangun kurang maksimal karena pondasi banguan yang dibuat kurang baik. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah erosi yang terjadi di lokasi dermaga Melonguane ini dapat dibangun struktur seawall / revetment dengan pondasi yang maksimal serta penempatan toe protection yang cukup. Gambar 2.17 Foto di lokasi Melonguane. Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-15

Gambar 2.18 Foto di lokasi Melonguane. Gambar 2.19 Foto di lokasi Melonguane. Sketsa lokasi Melonguane di tunjukan pada Gambar 2.20 berikut: Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-16

Dermaga Melonguane Arah transpor sedimen Dermaga Melonguane Pengendapan sedimen Terjadi penggerusan c) Lokasi 3 (Sawang) Lattitude Longitude Gambar 2.20 Sketsa lokasi Melonguane. : 04 0 03 14 N : 126 0 40 29 E Lokasi 3 yaitu Sawang terdapat di sisi barat daya Pulau Karakelang. Gambar lokasi Sawang dapat dilihat pada Gambar 2.21. Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-17

ZOOM 1 Gambar 2.21 Lokasi 3 Sawang. SAWANG ZOOM 1 Gambar 2.22 Lokasi 3 Sawang. Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-18

SAWANG Gelombang dominan datang dari barat, tegak lurus pantai sehingga di lokasi ini kemungkinan besar terjadi crosshore transport karena gelombang langsung menghantam lokasi dalam arah tegak lurus. Gambar 2.23 Lokasi 3 Sawang (Zoom). SAWANG Gelombang yang datang tegak lurus pantai akan menghantam areal pantai secara langsung. Hal itu menyebabkan terjadinya penggerusan, sehingga garis pantai akan mengalami kemunduran. Gambar 2.24 Lokasi Sawang dominan terjadi crosshore sediment transport akibat gelombang dominan dari arah barat. Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-19

Dari Gambar 2.23 dan Gambar 2.24 dapat dilihat bahwa gelombang dominan datang dari arah barat. Gelombang yang datang tepat tegak lurus pantai. Gelombang tersebut tepat menghantam pantai dalam arah tegak lurus. Dari hal itu dapat disimpulkan bahwa di lokasi Sawang dominan terjadi crosshore sediment transport. Hantaman gelombang dalam arah tegak lurus ini akan menyebabkan gelombang yang sampai di lokasi Sawang memiliki ketinggian yang cukup besar. Hal itu akan mengakibatkan pantai di sekitar lokasi mengalami penggerusan. Akibatnya jika di lokasi tersebut banyak terdapat pemukiman atau sarana umum lainnya, maka pemukiman/sarana tersebut akan mengalami kerusakan akibat terjangan gelombang. Gambar 2.25 Foto di lokasi Sawang Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-20

Dari foto di Gambar 2.25 dapat dilihat bahwa di lokasi Sawang terdapat kerusakan pada pemukiman penduduk yang ada di tepi pantai. Hal itu disebabkan oleh terjangan gelombang yang langsung menghantam pantai dalam arah tegak lurus. Oleh karena di lokasi Sawang dominan terjadi crosshore sediment transport akibat terjangan gelombang langsung dalam arah tegak lurus pantai, maka untuk mengatasi masalah penggerusan yang terjadi di lokasi Sawang ini dapat dibangun struktur offshore breakwater atau seawall/revetment dengan pondasi yang maksimal serta penempatan toe protection yang cukup. Struktur offshore breakwater dapat mengurangi energi dan ketinggian gelombang yang sampai di pantai sehingga erosi/penggerusan yang terjadi dapat diminimalisir atau dihilangkan, selain itu dengan dibuat struktur offshore breakwater dimungkinkan akan terbentuk salien/tombolo di belakang struktur sehingga akan ada penambahan lahan di belakang offshore breakwater. Struktur seawall/revetment digunakan untuk mempertahankan garis pantai yang ada, namun struktur ini tidak mengurangi energi gelombang yang sampai di lokasi sehingga gelombang yang sampai di pantai akan tetap tinggi. Abrasi Runtuhan Rumah Gambar 2.26 Foto di lokasi Sawang. Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-21