Penumpukan pasir (a) Sisi kiri (selatan) Pasir tergerus / tererosi. Struktur revetment hancur. (b) Sisi kanan (utara) Gambar 2.16 (a) dan (b) Foto di lokasi Melonguane. Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-14
Dari foto di Gambar 2.16 (a) dan (b) dapat dilihat bahwa sisi kiri (selatan) dermaga mengalami penumpukan pasir sedangkan sisi kanan (utara) dermaga mengalami erosi/penggerusan dan kerusakan pada kaki struktur revetment. Hal itu disebabkan karena di lokasi dermaga Melonguane ini dominan terjadi transpor sedimen sejajar pantai (longshore sediment transport). Di lokasi dekat dermaga Melonguane ini terdapat struktur seawall eksisting di sisi utara dermaga. Namun struktur yang dibangun kurang maksimal karena pondasi banguan yang dibuat kurang baik. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah erosi yang terjadi di lokasi dermaga Melonguane ini dapat dibangun struktur seawall / revetment dengan pondasi yang maksimal serta penempatan toe protection yang cukup. Gambar 2.17 Foto di lokasi Melonguane. Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-15
Gambar 2.18 Foto di lokasi Melonguane. Gambar 2.19 Foto di lokasi Melonguane. Sketsa lokasi Melonguane di tunjukan pada Gambar 2.20 berikut: Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-16
Dermaga Melonguane Arah transpor sedimen Dermaga Melonguane Pengendapan sedimen Terjadi penggerusan c) Lokasi 3 (Sawang) Lattitude Longitude Gambar 2.20 Sketsa lokasi Melonguane. : 04 0 03 14 N : 126 0 40 29 E Lokasi 3 yaitu Sawang terdapat di sisi barat daya Pulau Karakelang. Gambar lokasi Sawang dapat dilihat pada Gambar 2.21. Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-17
ZOOM 1 Gambar 2.21 Lokasi 3 Sawang. SAWANG ZOOM 1 Gambar 2.22 Lokasi 3 Sawang. Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-18
SAWANG Gelombang dominan datang dari barat, tegak lurus pantai sehingga di lokasi ini kemungkinan besar terjadi crosshore transport karena gelombang langsung menghantam lokasi dalam arah tegak lurus. Gambar 2.23 Lokasi 3 Sawang (Zoom). SAWANG Gelombang yang datang tegak lurus pantai akan menghantam areal pantai secara langsung. Hal itu menyebabkan terjadinya penggerusan, sehingga garis pantai akan mengalami kemunduran. Gambar 2.24 Lokasi Sawang dominan terjadi crosshore sediment transport akibat gelombang dominan dari arah barat. Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-19
Dari Gambar 2.23 dan Gambar 2.24 dapat dilihat bahwa gelombang dominan datang dari arah barat. Gelombang yang datang tepat tegak lurus pantai. Gelombang tersebut tepat menghantam pantai dalam arah tegak lurus. Dari hal itu dapat disimpulkan bahwa di lokasi Sawang dominan terjadi crosshore sediment transport. Hantaman gelombang dalam arah tegak lurus ini akan menyebabkan gelombang yang sampai di lokasi Sawang memiliki ketinggian yang cukup besar. Hal itu akan mengakibatkan pantai di sekitar lokasi mengalami penggerusan. Akibatnya jika di lokasi tersebut banyak terdapat pemukiman atau sarana umum lainnya, maka pemukiman/sarana tersebut akan mengalami kerusakan akibat terjangan gelombang. Gambar 2.25 Foto di lokasi Sawang Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-20
Dari foto di Gambar 2.25 dapat dilihat bahwa di lokasi Sawang terdapat kerusakan pada pemukiman penduduk yang ada di tepi pantai. Hal itu disebabkan oleh terjangan gelombang yang langsung menghantam pantai dalam arah tegak lurus. Oleh karena di lokasi Sawang dominan terjadi crosshore sediment transport akibat terjangan gelombang langsung dalam arah tegak lurus pantai, maka untuk mengatasi masalah penggerusan yang terjadi di lokasi Sawang ini dapat dibangun struktur offshore breakwater atau seawall/revetment dengan pondasi yang maksimal serta penempatan toe protection yang cukup. Struktur offshore breakwater dapat mengurangi energi dan ketinggian gelombang yang sampai di pantai sehingga erosi/penggerusan yang terjadi dapat diminimalisir atau dihilangkan, selain itu dengan dibuat struktur offshore breakwater dimungkinkan akan terbentuk salien/tombolo di belakang struktur sehingga akan ada penambahan lahan di belakang offshore breakwater. Struktur seawall/revetment digunakan untuk mempertahankan garis pantai yang ada, namun struktur ini tidak mengurangi energi gelombang yang sampai di lokasi sehingga gelombang yang sampai di pantai akan tetap tinggi. Abrasi Runtuhan Rumah Gambar 2.26 Foto di lokasi Sawang. Desain Pengamanan Pantai Pulau Karakelang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara 2-21