BAB I PENDAHULUAN. dengan satu poros yang secara umum tersusun atas fan, kompressor, ruang bakar, turbin kemudian nozzle. Saat bekerja dalam kondisi

dokumen-dokumen yang mirip
Bab I Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan mesin yaitu turbin gas, mesin pendingin dan macam lainnya.

Bab II Ruang Bakar. Bab II Ruang Bakar

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS DAN PENURUNAN TEKANAN PIN FIN OBLONG INOVATIF PADA TRAILING EDGE BLADE TURBIN GAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (K. Chunnanond S. Aphornratana, 2003)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Indonesia sebagaian besar bekerja sebagai petani, Oleh karena itu, banyak usaha kecil menengah yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya melimpah dan dapat diolah sebagai bahan bakar padat atau

DESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE BES

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan, air memegang peranan yang sangat penting. Air selain

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang kecil sampai bagian yang besar sebelum semua. bagian tersebut dirangkai menjadi sebuah pesawat.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. aerodinamika pesawat terbang adalah mengenai airfoil sayap. pesawat. Fenomena pada airfoil yaitu adanya gerakan fluida yang

BAB I PENDAHULUAN. Desain yang baik dari sebuah airfoil sangatlah perlu dilakukan, dengan tujuan untuk meningkatkan unjuk kerja airfoil

KAJIAN EKSPERIMEN COOLING WATER DENGAN SISTEM FAN

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Mesin pengering merupakan salah satu unit yang dimiliki oleh Pabrik Kopi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SIMULASI NUMERIK UJI EKSPERIMENTAL PROFIL ALIRAN SALURAN MULTI BELOKAN DENGAN VARIASI SUDU PENGARAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENAMBAHAN SALURAN UDARA PEMANAS DENGAN PIPA SPIRAL PADA TUNGKU BATUBARA TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN

Bab ii Kajian Pustaka 5

Kurikulum Tahun Jurusan Teknik Mesin ITS Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

DESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE CES

BAB I PENDAHULUAN. pendinginan untuk mendinginkan mesin-mesin pada sistem. Proses pendinginan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi bidang otomotif berkembang sangat pesat mendorong

STUDI EKSPERIMENTAL KOEFISIEN PERPINDAHAN KALOR MODEL WATER HEATER KAPASITAS 10 LITER DENGAN INJEKSI GELEMBUNG UDARA

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERNYATAAN... iii. ABSTRAK... iv. ABSTRACT... v. KATA PENGANTAR...

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan pemanasan global yang berdampak pada alam seperti

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Gas

BAB I PENDAHULUAN. Pembangkit Listrik Tenaga Air Panglima Besar Soedirman. mempunyai tiga unit turbin air tipe Francis poros vertikal, yang

BAB I PENDAHULUAN. Kompressor udara (air compressor) merupakan peralatan yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

PENGARUH PENAMBAHAN SALURAN UDARA PEMANAS DENGAN PIPA LURUS PADA TUNGKU BATUBARA TERHADAP KARAKTERISTIK PEMBAKARAN

BAB I PENDAHULUAN. Perpindahan kalor atau heat transfer adalah ilmu untuk meramalkan

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) Prepared by: anonymous

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

TURBIN GAS. Berikut ini adalah perbandingan antara turbin gas dengan turbin uap. Berat turbin per daya kuda yang dihasilkan lebih besar.

DESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE BEU

BAB I PENDAHULUAN. zat cair melalui saluran tertutup. Pompa menghasilkan suatu tekanan yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin bertambahnya ketinggian jelajah (altitude) pesawat maka tekanan dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DESAIN DAN ANALISIS ALAT PENUKAR KALOR TIPE AES

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN X STUDI LITERATUR PENGEMBANGAN NANOFLUIDA UNTUK APLIKASI PADA BIDANG TEKNIK DI INDONESIA

II. TINJAUAN PUSTAKA

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. halaman belakang untuk memenuhi berbagai kenyamanan bagi para. penghuninya, terutama kenyamanan thermal. Keberadaan space halaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TUGAS AKHIR. Analisa Performansi dan Perancangan Ulang Radiator Sebagai Optimasi Cooling System pada Mesin Sinjai

1. BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Besaran dan peningkatan rata-rata konsumsi bahan bakar dunia (IEA, 2014)

OLEH : DEDDY REZA DWI P DOSEN PEMBIMBING : IR. DENNY M. E. SOEDJONO,MT.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang memadai untuk melayani proses yang berlangsung di dalamnya.

AGUS PUTRA PRASETYA

TERMODINAMIKA TEKNIK HUKUM PERTAMA TERMODINAMIKA BAGI VOLUME ATUR. Chandrasa Soekardi, Prof.Dr.Ir. 1 Sistem termodinamika volume atur

BAB III LANDASAN TEORI

MODUL V-B PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Turbin blade [Gandjar et. al, 2008]

BAB V BEDAH TEKNOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi. dalam proses pembakaran limbah biomassa adalah dengan

Analisis Tegangan Pada Beberapa Jenis Ejektor Uap Bagus Budiwantoro 1, a, I Nengah Diasta 2, b, dan Reinaldo Sahat Samuel Hutabarat 1, c

Cara Kerja AC dan Bagian-Bagiannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK DAN LANDASAN TEORI

Rencana Pembelajaran Kegiatan Mingguan (RPKPM).

KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS DAN PENURUNAN TEKANAN ALIRAN FLUIDA DI SEKITAR PIN FIN COOLING DIAMOND PADA TRAILING EDGE SUDU TURBIN GAS

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. industri sebagai alat bantu yang berfungsi untuk memperbesar tekanan gas.

BAB I PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang

commit to user Gambar 1.1 Profil kecepatan angin yang keluar dari cooling tower

BAB I PENDAHULUAN. Didalam proses pencetakan produk plastik dapat digambarkan adalah adanya sejumlah

2 TKM4105 Fisika 1 C1 2 TKM4103 Kimia Dasar A 2 TKM4103 Kimia Dasar B 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III DASAR TEORI SISTEM PLTU

BAB IV PROSES SIMULASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara

KARAKTERISTIK PERPINDAHAN PANAS DAN PENURUNAN TEKANAN ALIRAN FLUIDA DISEKITAR PIN-FIN COOLING BENTUK ELLIPS SUSUNAN STAGGERED PADA SUDU TURBIN GAS

Maka persamaan energi,

POMPA. yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kendaraan. truk dengan penambahan pada bagian atap kabin truk berupa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkan oleh proses reaksi dalam pabrik asam sulfat tersebut digunakan Heat Exchanger

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ISSN: B-169

BAB I PENDAHULUAN. pengeringan hingga kadar airnya menurun dan tahan terhadap. mikroba dan jamur, sehingga bisa disimpan dalam waktu cukup

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

MODUL V-C PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS UAP (PLTGU)

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya jumlah dan kualitas dari udara yang dikondisikan tersebut dikontrol.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

MAKALAH. SMK Negeri 5 Balikpapan SISTEM PENDINGIN PADA SUATU ENGINE. Disusun Oleh : 1. ADITYA YUSTI P. 2.AGUG SETYAWAN 3.AHMAD FAKHRUDDIN N.

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mesin jet terdiri atas beberapa komponen utama yang terhubung dengan satu poros yang secara umum tersusun atas fan, kompressor, ruang bakar, turbin kemudian nozzle. Saat bekerja dalam kondisi kecepatan maksimum masing-masing komponen menghadapi kondisi yang ekstrim. Fan sebagai kompressor tekanan rendah menghisap udara dari luar untuk mesuk kedalam mesin, kemudian udara tersebut dimampatkan lagi oleh kompressor tekanan tinggi sehingga tekanan dan suhunya naik. Udara berkecepatan tinggi dari kompresor masuk kedalam ruang bakar yang kemudian dicampurkan dengan bahan bakar yang keluar dari injector dan dibakar. Hasil pembakaran menghasilkan energi yang besar dengan suhu mencapai lebih dari 2.000 o C menurut Petter Spittle, (2003) dan gas dari hasil proses pembakaran ini kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin dengan suhu masuk turbin sekitar 1.500 C dan suhu keluaran turbin yang turun hingga 900 C. Saat beroperasi turbin gas berada pada suhu yang sangat tinggi. Dengan beban panas yang diterima turbin, sudah tentu akan mengakibatkan blade turbin sangat riskan terhadap kerusakan. Untuk mengatasi hal tersebut, maka material dari turbin gas sendiri haruslah berasal dari material superalloy untuk mengantisipasi kondisi yang sangat 1

ekstrim, selain itu blade turbin gas juga didesain sedemikian rupa sehingga tahan terhadap suhu yang sangat tinggi yaitu dengan mengaplikasikan metode pendinginan blade turbin. Metode dalam pendinginan blade turbin dapat dilakukan dengan beberapa macam seperti dengan menambahkan lapisan material tahan panas pada permukaan blade atau dengan mengalirkan fluida pendingin melalui lubang-lubang kecil yang ada dibagian dalam blade turbin. Gambar 1.1 Blade turbin (Chyu, 2012) Desain saluran utama pada blade biasanya hanya berkisar pada daerah leading edge dan chord, sedangkan pada bagian trailing edge biasanya tidak diikutsertakan dalam rangkaian saluran utama sistem pendinginannya. Pada daerah trailing edge didesain sistem pendinginan sendiri khususnya metode Pin fin cooling. Metode Pin fin cooling juga 2

digunakan untuk menambah besaran perpindahan panas dari blade turbin (Lesley, dkk 2013). Pin fin cooling pada trailing edge didesain berdasarkan beberapa faktor misalnya dari bentuk, susunan maupun ukuran dari pin fin itu sendiri. Bentuk pin fin juga sangat mempengaruhi kinerja sistem pendinginan dan bentuk paling populer yang digunakan adalah bentuk pin fin lingkaran. Desain pin fin selain berpengaruh pada koefisien perpindahan panas juga berpengaruh pada kerugian akibat penurunan tekanan yang dialami oleh fluida pendingin. Gambar 1.2 Pin fin lingkaran (Ostanek, 2013) Investigasi secara eksperimen distribusi temperatur dan kerugian tekanan pada pin fin cooling blade turbin gas dengan memvariasikan bentuk, orientasi dan susunan dilakukan oleh Tarchi, dkk (2008) dan Uzol, dkk (2001), selain itu konsentrasi penelitian pin fin cooling mereka dibatasi pada daerah trailing edge. Kathryn, dkk (2014) melakukan eksperine dengan membandingkan pin fin bentuk lingkaran dan oblong, serta Zhou, dkk (2013) juga melakukan analisis pin fin cooling pada trailing edge, 3

mereka mengamati fenomena perpindahan panas dan penurunan tekanan dengan pendekatan komputasi. Dari beberapa refrensi tadi maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dari karakteristik perpindahan panas dan penurunan tekanan dari trailing edge mengacu pada riset Tarchi, dkk (2008) dengan memvariasi konfigurasi pin fin menggunakan pendekatan penelitian secara komputasi seperti riset yang dilakukan pada Zhou, dkk (2013). 1.2. Perumusan Masalah Dari beberapa referensi penelitian yang telah dijabarkan tentang investigasi bentuk dan orientasi pin fin secara eksperimen, maka penulis tertarik untuk melakukan analisis terhadap : 1. Bagaimana validasi komputasi terhadap eksperimen yang dilakukan Tarchi, dkk (2008). 2. Bagaimana analisis koefisien perpindahan panas dengan menginovasi bentuk, ukuran dan orientasi pin fin oblong menggunakan pendekatan penelitian komputasi. 3. Bagaimana kerugian akibat penurunan tekanan dari inovasi bentuk, ukuran dan orientasi pin fin oblong menggunakan pendekatan penelitian komputasi. 4

1.3. Batasan Masalah Agar pembahasan masalah tidak meluas, maka batasan masalah yang diambil adalah : a. Komputasi yang dilakukan merujuk pada eksperimen yang dilakukan Tarchi, dkk (2008). Konfigurasi yang dijadikan rujukan adalah konfigurasi G2.5, pin fin dengan bentuk circular dan susunan staggered. Dimensi, jumlah pin fin, geometri dan kondisi batas disesuaikan dengan rujukan konfigurasi ini. b. Penelitian yang dilakukan adalah dengan menginovasi bentuk, ukuran dan orientasi pin fin oblong. c. Penelitian yang dilakuan menggunakan pendekatan komputasi. 1.4. Tujuan Penelitian Mengacu pada latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah : a. Melakukan validasi komputasi terhadap eksperimen yang dilakukan Tarchi, dkk (2008). b. Menganalisis karakteristik perpindahan panas dari inovasi bentuk, ukuran dan orientasi pin fin oblong pada trailing edge. c. Mengetahui kerugian dari penurunan tekanan dengan menginovasi bentuk, ukuran dan orientasi pin fin oblong pada trailing edge. 5

1.5. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : a. Diskripsi hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran dari fenomena perpindahan panas dan penurunan tekanan yang terjadi. b. Dapat mengetahui metode rekayasa dalam bidang engineering dengan menggunakan komputasi. 1.6. Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut, bab I Pendahuluan, berisi tentang hal yang melatar belakangi apa penelitian, merumuskan masalah berdasarkan hal-ha yang menjadi latar belakang, memberikan batasan masalah yang akan diteliti, tujuan dari penelitian serta sistematika dalam penulisan laporan tugas akhir. Bab II berisi tentang kajian pustaka dengan merujuk penelitian terdahulu terkait perpindahan panas dan penurunan tekanan serta kajiankajian dari penelitian dengan proses komputasi. Rancangan Penelitian merupakan pembahasan berikutnya, bab ini berisi diagram alir penelitian dan membahas alur penelitian yang dilakukan. Validasi, hasil dan pembahasan, bab ini mendiskusikan tentang proses validasi, pembahasan hasil validasi. Kemudian pada bab ini ditampilkan hasil dari proses komputasi. Hasil dari proses komputasi 6

kemudian dijadikan analisis dari penelitian yang dilakukan. Penulisan pembahasan laporan ini diakhiri penutup dengan memuat kesimpulas dan juga saran-saran untuk proses penelitian berikutnya maupun hal lainnya selain juga diakhiri dengan sistematika penulisan pada umumnya. 7