BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan yang semakin maju menuntut kita untuk berusaha. memajukan industri yang mandiri dalam rangka mewujudkan era

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. industrialisasi dan globalisasi harus didukung dengan peralatan dan teknologi

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO (IBPR)

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur sebagai pendukung untuk peningkatan ekonomi. Sisi positif dari

BAB I PENDAHULUAN. seperti ini bisa dicegah dengan melakukan Procedure Lock dan Tagging serta

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang memproduksinya lebih meningkatkan kuantitas dan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. maju dan berkembang pula. Perkembangan terlihat pada semua aspek. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan di sektor industri dewasa ini berlangsung dengan cepat

1 Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era-globalisasi dengan pesatnya kemajuan di bidang teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Dalam menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan untuk membantu kehidupan manusia. Penggunaan mesin-mesin,

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan teknologi maju tidak dapat dielakkan, banyak perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut International Labour Organization (ILO), bahwa di seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. dihasilkan dari proses produksi terkadang mengandung potensi bahaya yang

BAB I PENDAHULUAN. oleh terbakarnya kilang minyak milik British Petroleum di Teluk Meksiko

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi industri seperti sekarang ini, persaingan di bidang industri

BAB I PENDAHULUAN. akibat buatan manusia itu sendiri. Dalam abad modern ini, tanpa disadari manusia

Analisis Penerapan Keselamatan Kerja Menggunakan Metode Hazard Identification Risk Assessment (HIRA) Dengan Pendekatan Fault Tree Anlysis (FTA)

BAB I PENDAHULUAN. Risiko merupakan sesuatu yang sering melekat dalam aktivitas. Kegiatan

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH ORANG TUA DAN

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan pertambangan merupakan salah satu komoditi

BAB I PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan ekonomi dan kemajuan sosial di dunia industri. Perkembangan teknologi telah mengangkat standar hidup manusia dan

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis di era globalisasi saat ini, menuntut perusahaan berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan mesin-mesin, pesawat, instalasi, dan bahan-bahan berbahaya akan terus

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan mesin, mulai dari mesin yang sangat sederhana sampai dengan

dimilikinya. Dalam hal ini sangat dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan skill yang handal serta produktif untuk membantu menunjang bisnis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan industri di Indonesia sekarang ini berlangsung sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan usaha pertambangan mempunyai risiko yang tinggi terhadap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengupasan tanah pucuk (top soil removal). Top Soil Removal dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. dihindari, terutama pada era industrialisasi yang ditandai adanya proses

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perusahaan sering mengabaikan Keselamatan dan Kesehatan. Kerja (K3) para pekerjanya. Dimana sebenarnya K3 merupakan poin

BAB 1 PENDAHULUAN. kerja, peningkatan pendapatan dan pemerataan pembangunan. Disisi lain kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan atau organisasi mempunyai harapan maupun keinginan

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi tahun 2020 mendatang kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi pada daya kerja. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan oleh industri harus memenuhi standar kualitas yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam setiap proses pelayanan kesehatan di Rumah Sakit, pelayanan kesehatan yang berakhir dengan timbulnya kerugian (Puslitbag

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan disebabkan oleh perbuatan yang tidak selamat (unsafe act), dan hanya

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas Dan Memenuhi Syarat-syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh SUCI RAMADHANI

PENERAPAN KEBIJAKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PERUSAHAAN KECAP CAP BAWANG DI NGAWI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Masalah

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi suatu produk cepat menjadi ketinggalan zaman, pasar global tidak

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau perusahaan untuk mengoptimalkan suatu fungsi. manajemennya agar mampu bertahan pada sektor usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. maupun dunia industri, dapat menimbulkan kecelakaan bagi manusia dan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia industri berkembang dengan pesat yang di

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin majunya dan berkembangnya tekhnologi di era globalisasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin ketatnya persaingan di bidang industri menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya yang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dalam perusahaan tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. contohnya mesin. Bantuan mesin dapat meningkatkan produktivitas,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan industri di Indonesia telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. karena merupakan sektor industri yang menghasilkan energi. Jenis jenis usaha

BAB 1 PENDAHULUAN. mendukung satu sama lain dari tiap-tiap bagian yang ada di dalamnya. Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terutama dengan adanya globalisasi bisnis, yang semakin mempermudah transaksi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor produksi dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Di era otonomi daerah Indonesia saat ini, telah ditekankan pemberian kewenangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi, sektor industri mengalami perkembangan pesat

I. PENDAHULUAN. orang lain dan harta bendanya. Risiko yang dimaksud adalah suatu ketidaktentuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan atau organisasi merupakan alat yang dipakai untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri di berbagai sektor sangat diharapkan karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. K3 menjadi salah satu bagian penting dalam dunia pekerjaan dewasa ini.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidup manusia secara luas, namun tanpa disertai dengan

BAB I PENDAHULUAN. 2009). Selain itu faktor fisik juga berpengaruh terhadap kesehatan pekerja,

BAB I PENDAHULUAN. Sumatera Utara menyatakan bahwa luas perkebunan karet Sumatera Utara pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. maka tidak dapat dipungkiri lagi bahwa arus globalisasi tersebut membawa

BAB I PENDAHULUAN. dari kerja, menyesuaikan kemampuan dengan pekerjaan, dan merehabilitasi pekerja

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sedang dilakukan oleh tenaga kerja. Besar kecilnya potensi

BAB I PENDAHULUAN. produksi yang semakin komplek tidak terlepas dari adanya resiko kecelakaan jika

BAB I PENDAHULUAN. dan diwarnai dengan persaingan yang ketat. Dalam kondisi demikian. hanya perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian penting dalam proses produksi (Ramli, 2009). kematian sebanyak 2,2 juta serta kerugian finansial 1,25 Triliun USD.

BAB 1 LATAR BELAKANG. dengan munculnya krisis budaya moral. Di beberapa negara Asia pondasi

BAB I PENDAHULUAN. makin terangkat ke permukaan, terutama sejak di keluarkannya Undang Undang

BAB 1 : PENDAHULUAN. nasional, selain dapat meningkatkan perekonomian nasional juga dapat

2015 PENGARUH IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PEMBELAJARAN PRAKTIK PRODUKTIF DI BENGKEL OTOMOTIF SMK

BAB I PENDAHULUAN. standar kualitas pasar internasional. Hal tersebut semakin mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini, semua aspek mengalami perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini, persaingan persaingan antara perusahaan menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. pesat di segala bidang kehidupan seperti sektor industri, jasa, properti,

BAB I PENDAHULUAN. yang bekerja mengalami peningkatan sebanyak 5,4 juta orang dibanding keadaan

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

Oleh : Warseno K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terpapar bising melebihi 90 db di tempat kerjanya. Diperkirakan lebih dari 20 juta

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memperkirakan setiap 15 detik

BAB I PENDAHULUAN. yang dipakai. Menurut American Hospital Association, 1974 dalam

BAB I PENDAHULUAN. adalah Undang-Undang Keselamatan Kerja (UUKK) No. 1 tahun Undangundang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan adanya proses mekanisasi, elektrifikasi dan modernisasi serta transformasi

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan yang semakin maju menuntut kita untuk berusaha memajukan industri yang mandiri dalam rangka mewujudkan era industrialisasi. Proses industri yang maju ditandai dengan mekanisme dan modernisasi semua sektor industri. Oleh karena itu penggunaan mesin-mesin dan instalasi modern serta bahan berbahaya semakin meningkat. Dalam melakukan proses pekerjaan selalu melibatkan faktor manusia, mesin dan bahan serta melalui tahap-tahap proses memiliki risiko bahaya dengan tingkat risiko yang berbeda-beda yang memungkinkan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Risiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja tersebut disebabkan karena adanya sumber-sumber bahaya akibat dari aktivitas kerja di tempat kerja. Sumber-sumber bahaya tersebut dapat berdampak pada tenaga kerja maupun lingkungan perusahaan, sehingga diperlukan perlindungan terhadap pekerja dimana merupakan aset perusahaan yang sangat penting dalam proses produksi, sehingga perlu diupayakan agar tingkat keselamatan tenaga kerja selalu dalam keadaan optimal termasuk juga terhadap lingkungan. Permasalahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja hampir melanda semua sektor industri sehingga perlu adanya tindakan pencegahan untuk masalah tersebut. Oleh sebab itu setiap perusahaan perlu menerapkan suatu manajemen untuk mengelola keselamatan kerja karyawannya sesuai dengan 1

digilib.uns.ac.id 2 isi kebijakan perusahaan. Salah satu dampak akibat timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja ialah kerugian bagi perusahaan. Baik itu kerugian langsung maupun kerugian tidak langsung. Dari penelitian para ahli memberikan indikasi bahwa suatu kecelakaan kerja tidak dapat terjadi dengan sendirinya akan tetapi terjadi oleh satu atau beberapa faktor penyebab kecelakaan sekaligus dalam suatu kejadian. Setiap proses produksi, peralatan atau mesin dan di tempat kerja yang digunakan untuk menghasilkan produk selalu mengandung potensi bahaya tertentu yang bila tidak mendapat perhatian secara khusus akan dapat menimbulkan kecelakaan kerja. Potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja dapat berasal dari berbagai kegiatan atau aktivitas dalam pelaksanaan operasi atau juga berasal dari luar proses kerja (Tarwaka, 2008). PT. Pesona Khatulistiwa Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pertambangan batubara yang memiliki potensi bahaya yang besar, perusahaan haruslah memiliki suatu sistem dalam mengelola sumber bahaya agar sumber bahaya tersebut bisa di kendalikan dan mencegah timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Salah satu upaya untuk mengendalikan kecelakaan dan penyakit akibat kerja adalah mengidentifikasi faktor-faktor atau sumber-sumber bahaya di tempat kerja serta melakukan penilaian risiko serta dilakukan upaya pengendalian yang memadai.

digilib.uns.ac.id 3 Manajemen risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko K3 untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif, terencana dan terstruktur dalam suatu kesisteman yang baik (Ramli, 2009). Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR) berkaitan dengan bahaya dan risiko yang ada di tempat kerja yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Jika tidak dikendalikan risiko K3 dapat mengancam kelangsungan usaha. Sehingga manajemen risiko merupakan alat untuk melindungi perusahaan dari setiap kemungkinan yang merugikan. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR) di area Hauling PT Pesona Khatulistiwa Nusantara akan mempermudah dalam menginformasikan risiko dan bahaya yang ada dalam pekerjaan di Hauling, serta dapat digunakan untuk mengkaji atau mempelajari ulang apabila terjadi kecelakaan. Dengan adanya manajemen risiko Hauling, tenaga kerja dapat bekerja secara aman dan efisien, mengetahui bahaya yang ada dalam pekerjaan dan tindakan pengendaliannya, serta dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu berdasarkan latar belakang masalah tersebut penulis mengambil judul Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR) pada Aktivitas Coal Hauling Site Sekayan di PT Pesona Khatulistiwa Nusantara.

digilib.uns.ac.id 4 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, didapatkan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana implementasi identifikasi bahaya dan penilaian risiko pada kegiatan Hauling di PT Pesona Khatulistiwa Nusantara? 2. Bagaimana prosedur Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR) pada aktivitas Hauling di PT Pesona Khatulistiwa Nusantara? 3. Bagaimana penerapan Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR) pada aktivitas Hauling di PT Pesona Khatulistiwa Nusantara? C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui kondisi bahaya dan penilaian risiko serta pengendalian bahaya pada kegiatan Hauling di PT Pesona Khatulistiwa Nusantara 2. Mengetahui prosedur Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR) pada aktivitas Hauling di PT Pesona Khatulistiwa Nusantara 3. Mengetahui penerapan Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR) pada aktivitas Hauling di PT Pesona Khatulistiwa Nusantara D. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : 1. Bagi Peneliti a. Dapat mengetahui kondisi bahaya dan penilaian risiko pada kegiatan Hauling di PTcommit Pesona to Khatulistiwa user Nusantara

digilib.uns.ac.id 5 b. Dapat mengetahui penerapan Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR) pada aktivitas Hauling di PT Pesona Khatulistiwa Nusantara 2. Bagi Program Diploma 3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja a. Menambah wawasan Program Diploma 3 Hiperkes dan Keselamatan Kerja dalam upaya meningkatkan kualitas mahasiswa, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing di dunia kerja. b. Menambah kepustakaan tenatang Kesehatan dan Keselamatan Kerja, khususnya mengenai penerapan Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR) pada aktivitas Hauling di PT Pesona Khatulistiwa Nusantara. 3. Bagi Perusahaan Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan masukan secara teoritis yang berarti bagi perusahaan dan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi, khususnya mengenai penerapan Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko (IBPR) pada aktivitas Hauling di PT Pesona Khatulistiwa Nusantara.