BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi merupakan era baru yang berkembang pada saat ini, dalam era ini banyak organisasi maupun perusahaan baru yang mulai bermunculan, salah satu yang berkembang pesat adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pariwisata. Persaingan yang terjadi di dalam industri pariwisata sendiri dapat dikatakan cukup ketat karena semakin banyak perusahaan baru muncul yang menawarkan perjalanan wisata yang mulai menjamur setiap tahunnya. Banyak wisatawan dari seluruh mancanegara memilih untuk mulai menjelajahi tempat dan mencari suasana baru di negara ASEAN dan di Indonesia. Di Indonesia sendiri perkembangan pariwisata terlihat jelas semakin meningkat setiap tahunnya seperti gambar 1.1 di bawah ini : Gambar 1. 1 Jumlah wisatawan yang masuk ke negara ASEAN dan Indonesia Sumber : www.bps.go.id pada tahun 2005-2014 Seperti yang terlihat dari gambar 1.1, jumlah wisatawan yang masuk ke negara Indonesia sangat besar dimulai pada tahun 2006, perkembangan tersebut selalu meningkat setiap tahunnya, sehingga dari hal tersebut menjadikan perusahaan perjalanan pariwisata menjadi bisnis dan usaha yang menjanjikan. Berikut merupakan gambar mengenai jumlah total kunjungan wisatawan asing di negara maupun benua lainnya pada gambar 1.2 berikut : 1
2 Gambar 1. 2 Wisatawan Asing di Negara Lain Sumber :www.bps.go.id Dengan tingkat pertumbuhan yang semakin tinggi per tahunnya, industri pariwisata berkembang pesat baik di negara-negara ASEAN maupun di Indonesia. Namun dalam perkembangannya, ditemui juga beberapa tantangan yang harus dilalui oleh perusahaan karena persaingan yang terjadi dalam industri pariwisata ini sangatlah ketat. Tantangan yang biasanya terjadi dalam industri ini adalah masalah terhadap sumber daya manusia. Seiring dengan perkembangan jaman, perusahaan yang bergerak dalam bidang pariwisata memiliki kriteria tersendiri dalam menentukan sumber daya manusia yang ingin dipekerjakan. Perusahaan tidak lagi menerima sumber daya manusia yang kurang berpengalaman, melainkan harus memiliki skill dan pengetahuan, serta jenjang pendidikan yang cukup tinggi. Banyak sumber daya manusia yang mampu memenuhi kriteria diatas, namun setelah berjalannya waktu, mulai terlihat tingkat kinerja pada pegawai menurun secara drastis. Pada saat itulah suatu perusahaan dituntut untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas produknya dan menjaga agar keberadaan perusahaan selalu diakui dan diminati oleh masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut sebuah perusahaan harus menyadari arti penting sumber daya manusia sebagai salah satu faktor produksi perusahaan. Mengingat pentingnya sumber daya manusia bagi perusahaan, maka perusahaan harus memperhatikan faktor- faktor yang menjadi penghambat kinerja seorang karyawan, karena karyawan yang puas pasti akan berpengaruh besar terhadap tingkat kinerja yang diberikan kepada perusahaan tersebut. Kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja
3 karyawan mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi, yang antara lain meliputi: kuantitas output, kualitas output, jangka waktu output, kehadiran di tempat kerja, dan sifat seperti yang telah dikemukakan oleh Habibullah dan Apriyani (2009:71). Sehingga untuk dapat bersaing dengan kompetitornya, perusahaan harus memperhatikan faktor penting yaitu kinerja karyawan. Salah satu perusahaan yang mengalami kendala dalam meningkatkan kinerja karyawannya adalah PT. Avia Tour. PT. Avia Tour telah berdiri sejak tahun 1999, berlokasi di Jl. Bungur Besar No. 45, Jakarta Pusat, Indonesia. Di tahun 2015 kini, PT. Avia Tour telah membuka 10 kantor cabang di seluruh Jakarta, termasuk kantor pusat yang berada di Jl. Bungur. PT. Avia Tour adalah suatu bisnis yang bergerak di bidang Travel atau perjalanan pariwisata. PT. Avia Tour sendiri merupakan salah satu perusahaan yang telah berdiri sejak lama dan memiliki reputasi yang cukup baik di bidangnya, seperti yang terlihat dalam jumlah penjualan tiket pesawat pada gambar 1.3 berikut : Gambar 1. 3 Jumlah Penjualan Tiket GATF 2015 Sumber : PT. Avia Tour (data penjualan tiket Garuda Travel Fair 2015) Dalam gambar 1.3 dapat dijelaskan bahwa Avia Tour menduduki peringkat ke 2 dalam penjualan tiket Garuda Travel Fair di tahun 2015, hal ini menunjukan bahwa Avia Tour adalah salah satu industri pariwisata yang berhasil dan berkelanjutan serta mampu bersaing dengan industri pariwisata yang ada di Indonesia lainnya. Namun setelah melakukan wawancara dengan Ibu Tri selaku HRD dari PT. Avia Tour, beliau mengungkapkan bahwa terdapat kendala dalam perusahaan ini, yaitu tingkat kinerja sumber daya manusia yang selalu menurun setiap tahunnya. Penurunan kinerja yang dimaksud adalah keterlambatan pegawai yang terus meningkat, tingkat pekerjaan yang menurun, penjualan yang tidak
4 mencapai target, serta tingkat turnover yang tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari tabel 1.1 dibawah ini : Tabel 1. 1 Hire dan Turnover Karyawan PT. Avia Tour Pada Tahun 2011-2015 Keterangan (Tahun) 2011 2012 2013 2014 2015* Hire (Orang) 21 32 27 45 37 Turnover (Orang) 13 26 23 34 32 Sumber : PT.Avia Tour, 2015 *Sampai Oktober 2015 Dalam tabel 1.1 menunjukan jumlah karyawan yang keluar terus bertambah setiap tahunnya sejak tahun 2011 hingga 2015. Turnover karyawan yang cukup tinggi dapat menurunkan kinerja karyawan lainnya di perusahaan karena dianggap banyak hal yang diangap kurang memuaskan. Dari data yang diberikan, alasan para karyawan mengundurkan diri adalah mencari tunjangan yang lebih baik, tidak lulus masa probation dan pindah ke perusahaan Tour lainnya. Karyawan terbanyak yang mengundurkan diri adalah karyawan dari bagian Tour, Ticketing dan Accounting. Hal itu tentu akan menjadi pemicu karyawan lainnya untuk melakukan hal serupa, untuk itulah perlu ditingkatkannya faktor-faktor yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja sendiri dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah kompensasi. Kompensasi merupakan bentuk apresiasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan atas hasil kerja yang diberikan karyawannya. Jenis-jenis kompensasi yang diberikan PT. Avia Tour kepada karyawannya berupa uang insentif kerajinan, asuransi, gaji dan juga bonus. Namun salah satu penyebab kurangnya kinerja para pegawai adalah pada masa percobaan (probation) sampai 5 tahun pertama kerja, karyawan hanya diberikan kompensasi seperti diatas, namun untuk karyawan diatas 5 tahun, kompensasi yang diberikan bertambah sesuai loyalitas dan kinerjanya dalam bekerja. Banyak diantara industri tour dan travel yang menawarkan kompensasi yang lebih besar dibandingkan yang mampu diberikan oleh perusahaan PT. Avia Tour. Travel lain menjanjikan bahwa apabila karyawan PT. Avia Tour mau berpindah dan bekerja untuk perusahaan travel lainnya, mereka akan diberikan gaji maupun bonus
5 yang lebih besar. Tentu saja hal ini dapat mengkhawatirkan karena dapat memicu karyawan lainnya untuk melakukan hal yang sama, dan dapat menurunkan kinerja karyawan lainnya, sehingga perlu adanya penanganan yang serius dalam masalah ini. Selain kompensasi, faktor lain yang juga mempengaruhi kinerja adalah pelatihan. Pelatihan dapat meningkatkan dan memperbaiki kinerja karyawan dalam suatu perusahaan, sebagai contoh apabila terdapat seorang karyawan baru yang masuk ke sebuah perusahaan, tentu saja masih memiliki kekurangan dalam pengetahuan akan pekerjaan yang harus dilakukan. Namun dengan adanya pelatihan, karyawan senior bisa mengajarkan karyawan junior agar dapat mengetahui tugas dan kewajiban yang harus dikerjakan dalam sebuah perusahaan, hal itu tentu akan membantu baik mental maupun kinerja karyawan baru tersebut di perusahaan ke depannya. Berikut adalah jenis-jenis pelatihan yang diberikan oleh PT. Avia Tour kepada para karyawannya: Tabel 1.2 Jenis-jenis Pelatihan Jenis-jenis Pelatihan Pelaksanaannya Pelatihan Sistem Pelatihan dilakukan pada saat karyawan mulai bekerja di dalam perusahaan Pelatihan Ticketing Pelatihan yang dilakukan agar karyawan mampu menjual tiket (pelatihan abacus, galileo, dan amadeus) Pelatihan Tour Briefing Pelatihan yang dilakukan sebelum menjadi Tour Leader Pelatihan Senior Pelatihan sebelum karyawan biasa diangkat menjadi manager ataupun Supervisor Sumber : PT Avia Tour (2015) Seperti yang dapat dilihat di tabel 1.2, pelatihan hanya dilakukan secara keseluruhan, tidak dilakukan per divisi dikarenakan hampir semua orang yang ingin melamar pekerjaan di perusahaan tour dan travel telah memiliki pengetahuan dasar tour yang cukup kompleks. Karena dari perusahaan PT. Avia Tour sendiri lebih banyak menerima karyawan yang berasal dari SMK maupun sekolah yang berbasis tour dan travel. Selain itu PT. Avia Tour merasa pelatihan tidak terlalu dianjurkan untuk karyawan baru, karena dari pengalaman yang ada, banyak karyawan baru yang memanfaatkan pengetahuan saat pelatihan dan pindah ke perusahaan travel lainnya.
6 Sehingga pelatihan lebih banyak dilakukan pada saat memasuki tahun ke-5. Selain kompensasi dan pelatihan, faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja adalah motivasi. Motivasi merupakan alasan karyawan bisa bekerja dalam jangka waktu yang lama (loyal) dan memberikan kinerja yang tinggi. Berikut adalah jenis-jenis pemberian motivasi yang diberikan oleh PT. Avia Tour kepada para karyawannya dalam tabel 1.3 berikut: Tabel 1. 3 Jenis-jenis pemberian Motivasi Jenis-jenis pemberian Motivasi Jangka Waktu Penghargaan untuk karyawan yang memiliki absen terendah 1 tahun Diadakannya Outing gratis (kegiatan diluar kantor) 1 tahun Sumber : PT Avia Tour (2015) Motivasi pada dasarnya sangat diperlukan dalam bekerja, karyawan dapat mengalami kejenuhan dalam melakukan pekerjaan, hal itu dapat menurunkan semangat dan kinerja karyawan, dalam mengatasi hal itu, ada baiknya apabila perusahaan mampu memberikan motivasi kepada karyawannya. Motivasi dapat berupa dukungan secara psikologis, misalnya berupa dukungan dan pemberian pujian serta penghargaan terhadap karyawan yang mampu melaksanakan pekerjaanya dengan baik. Untuk itu, motivasi sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja dan semangat karyawannya. Dari uraian diatas, maka dapat terlihat bahwa perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Karena dengan memperhatikan faktor tersebut, kemungkinan karyawan untuk meningkatkan kinerja akan terus meningkat dan membawa keuntungan bagi kedua belah pihak. Sehingga untuk dapat mengetahui seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor tersebut, peneliti melakukan penelitian yang diberi judul PENGARUH KOMPENSASI DAN PELATIHAN TERHADAP MOTIVASI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PERUSAHAAN PT. AVIA TOUR.
7 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka dapat di identifikasi permasalahan yang ada sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh parsial antara kompensasi terhadap motivasi karyawan di perusahaan PT. Avia Tour? 2. Bagaimana pengaruh parsial antara pelatihan terhadap motivasi karyawan di perusahaan PT. Avia Tour? 3. Bagaimana pengaruh parsial antara kompensasi terhadap kinerja karyawan di perusahaan PT. Avia Tour? 4. Bagaimana pengaruh parsial antara pelatihan terhadap kinerja karyawan di perusahaan PT. Avia Tour? 5. Bagaimana pengaruh parsial antara motivasi terhadap kinerja karyawan di perusahaan PT. Avia Tour? 6. Bagaimana pengaruh simultan antara kompensasi dan pelatihan terhadap motivasi dan impilkasinya terhadap kinerja karyawan di perusahaan PT. Avia Tour? 1.3 Tujuan Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mempunyai beberapa tujuan, diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh parsial antara kompensasi terhadap motivasi karyawan di perusahaan PT. Avia Tour. 2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh parsial antara pelatihan terhadap motivasi karyawan di perusahaan PT. Avia Tour. 3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh parsial antara kompensasi terhadap kinerja karyawan di perusahaan PT. Avia Tour. 4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh parsial antara pelatihan terhadap kinerja karyawan di perusahaan PT. Avia Tour 5. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh parsial antara motivasi terhadap kinerja karyawan di perusahaan PT. Avia Tour 6. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh simultan antara kompensasi dan pelatihan terhadap motivasi dan implikasinya terhadap kinerja karyawan di perusahaan PT. Avia Tour
8 1.4 Ruang Lingkup Untuk membuat penelitian ini fokus pada tujuannya, ruang lingkup penelitian akan dibatasi dalam beberapa aspek sebagai berikut : 1. Penelitian hanya akan dilakukan di salah satu perusahaan Tour dan Travel, yaitu PT. Avia Tour pusat yang berlokasi di Jalan Bungur Raya, Gunung Sahari, Jakarta 2. Penelitian ini akan dilakukan pada seluruh staff dan manager di perusahaan PT. Avia Tour pusat 3. Objek dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Avia Tour pusat 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Perusahaan Memperoleh masukan mengenai faktor yang dapat mepengaruhi tingkat kinerja suatu karyawan, sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan untuk mengurangi pengaruh dari faktor-faktor tersebut. 2. Bagi Penulis a. Memperoleh pengetahuan serta membuat penulis dapat menerapkan ilmu yang dimiliki dalam bidang Human Resources Management (Manajemen Sumber Daya Manusia). b. Memperoleh gambaran langsung mengenai pengaruh dari faktor-faktor yang diteliti terhadap kinerja karyawan di suatu perusahaan. 3. Bagi Pihak Lain a. Sebagai tambahan informasi kepada masyarakat awam atau umum pentingnya memperhatikan sumber daya manusia. b. Sebagai rujukan atau referensi untuk akademisi dalam melakukan penelitian sejenis. 1.6 State of the Art Penulis dalam membuat penelitian ini, memiliki beberapa panduan dari penelitian terdahulu. Berikut adalah penelitian terdahulu yang menjadi panduan dari peneliti yang terdapat pada tabel 1.4 :
9 Tabel 1. 4 State of the Art No Judul, Penulis, Nama Jurnal Metode Hasil Penelitian Adaptasi Jurnal 1. Effect of salary, Metode Training and Kuantitatif menunjukan bahwa ini dapat Motivation on Job dengan positif terdapat dikonfirmasi Performance of menggunak hubungan yang bahwa pelatihan, employees in China an metode signifikan antara motivasi mampu Zahra Idrees, Xia Xinping, Khuram regresi sederhana dan kinerja dan gaji, motivasi dan pelatihan. Temuan mempengaruhi kinerja karyawan dan dapat Shafi, Liu Hua, berganda menunjukan bahwa digunakan Amna Nazeer, gaji, motivasi dan sebagai kerangka (2015) pelatihan dapat berpikir dan American Journal of Business, Economics and Management meningkatkan kinerja, profitabilitas dan produktivitas para karyawan. adaptasi untuk mendukung penelitian ini Vol. 3, No. 2, 2015, pp. 55-58.
10 No Judul, Penulis, Nama Jurnal Metode Hasil Penelitian Adaptasi Jurnal 2 Pengaruh Metode ini pemberian insentif Kuantitatif menyatakan bahwa ini menegaskan terhadap motivasi dengan pemberian bahwa kerja pustakawan menggunak tunjangan dapat kompensasi di perpustakaan an metode mempengaruhi memberikan Universitas Bung regresi produktivitas, dampak yang Hatta Padang berganda motivasi, kinerja, besar terhadap dan analisis dan loyalitas di kinerja karyawan Nining jalur dalam sebuah dan dapat Sumbangsih, organisasi maupun digunakan (2013) perusahaan. sebagai kerangka berpikir dan Jurnal Ilmu adaptasi untuk Informasi mendukung Perpustakaan dan penelitian ini. Kearsipan. Vol 2, No 1 (2013): Seri C
11 No Judul, Penulis, Nama Jurnal Metode Hasil Penelitian Adaptasi Jurnal 3 Impact of Metode Kompensasi Penelitian ini Compensation on Kuantitatif memiliki peran mendukung Employee dengan yang besar dalam pernyataan Performance menggunak peningkatan kinerja tentang dampak (Empirical an metode karyawan. Semakin kompensasi yang Evidence from regresi besar kompensasi sangat besar Banking Sector of berganda yang diberikan, terhadap kinerja Pakistan) dan path maka semakin karyawan. Selain analysis tinggi kinerja yang itu penelitian Muhammad akan dihasilkan. yang digunakan Ramzan, MBA dalam jurnal ini Hafiz M. Kashif juga diambil Zubair, MBA sebagai adaptasi Ghazanfar Ali, dalam melakukan MBA Muhammad penelitian ini Arslan, MBA, (2014) International Journal of Business and Social Science Vol. 5 No. 2; February 2014
12 No Judul, Penulis, Nama Jurnal Metode Hasil Penelitian Adaptasi Jurnal 4 Impact of Training Metode Hasil Studi on Employee Kuantitatif menyatakan bahwa menegaskan Performance : A dengan kinerja secara bahwa pelatihan Study of Retail menggunak signifikan secara signifikan Banking Sector In an metode dipengaruhi oleh mempengaruhi India. regresi pelatihan. Pelatihan kinerja karyawan. berganda terhadap sumber Zahid Hussain dan path daya manusia juga dapat diadaptasi Bhat, analysis dapat sebagai kerangka (2013) meningkatkan berpikir dan dapat komitmen dan digunakan untuk Indian Journal of loyalitas mendukung Applied Research, karyawannya. penelitian ini Vol.III, Issue.VI June 2013
13 No Judul, Penulis, Nama Jurnal Metode Hasil Penelitian Adaptasi Jurnal 5 Pengaruh Upah, Metode Motivasi Kerja, Kuantitatif menyatakan bahwa menegaskan dan Kepuasan dengan adanya hubungan motivasi dapat Kerja terhadap menggunak antara upah, mempengaruhi Kinerja Pekerja an metode motivasi kerja, dan kinerja karyawan pada Industri regresi kepuasan kerja dan dapat Manufaktur di Kota berganda terhadap kinerja digunakan Makassar. dan path karyawan. Semakin sebagai kerangka analysis besar upah, berpikir dan Akmal Umar, motivasi yang adaptasi untuk (2013) Jurnal diberikan maka mendukung Aplikasi semakin besar pula penelitian ini. Manajemen kinerja yang akan Volume 10, Nomor dihasilkan 2 Juni 2012 6 The Impact of Metode Skills-Development Kuantitatif menunjukan bahwa menegaskan Training on Lower- dengan pelatihan memiliki pelatihan dapat Level Employee s menggunak pengaruh terhadap mempengaruhi Motivation and an metode motivasi, semakin motivasi Job Satisfaction regresi banyak pelatihan karyawan dan berganda yang diberikan dapat digunakan MN Naong (2014) dan path maka semakin sebagai kerangka analysis besar motivasi berpikir dan Mediterranean yang dimiliki oleh adaptasi untuk Journal of Social karyawan mendukung Sciences penelitian ini. Vol 5 No 20 September 2014
14 Sumber : www.proquest.com, www.academia.edu
15