PERBEDAAN KADAR ASAM URAT DARAH PENDERITA GOUT SEBELUM DAN SESUDAH PEMBERIAN INFUSUM KULIT MANGGIS ATAU GARCINIA MANGOSTANA DI DUSUN KENTONG DESA KENTONG KECAMATAN GLAGAH LAMONGAN Farida Juanita*, Nunung Susilowati**.....ABSTRAK.... Gout is a type of reumatism wich is often encountered in the community. It is caused by high uric acid levels in the blood. From the initial survey found 60% have highblood levels of uric acid. The research problem is the high incidence of gout. The purpose of this study is to determines differences in blood uric acid levels gout before and after administration of mangosteen rind infusum or Garcinia mangostana. This research design uses pre Experimental Design, with One Group pretest posttest Design. The population is patients with gout in Desa Kentong, Glagah, Lamongan in February to March 0. Sample of 5 respondents were taken with Consecutive sampling technique. The collection of data through observation. Samples were analyzed using paired t-test with significance level α=0.05. The results of this research showed almost entirely of people with gout have blood uric acid levels between 7, mg/dl as many as respondents or % before giving infusum mangosteen rind, almost entirely of people with gout have blood uric acid levels 59mg/dl as many as respondents or % after giving infusum mangosteen rind, and there are differences in blood uric acid levels gout patients before and after administration of mangosteen rind infusum, p- value is 0,000. Take a look for the results of the research, after at research on mangosteen rind is more beneficial for patients with gout. Keywords: Gout, Infusum, Garcinia Mangostana. PENDAHULUAN.. Penyakit gout memiliki banyak sebutan, seperti raja segala penyakit atau the king of disease of kings atau penyakit para raja atau the disease of kings.gout atau asam urat dijadikan penyakit yang sering terjadi dari berbagai keluhan nyeri seperti di punggung dan persendian yang berlangsung menahun. Padahal, keluhan tersebut merupakan keluhan umum dari gejala reumatik, atau disebabkan penyakit degeneratif lainnya. Gout merupakan salah satu jenis reumatik yang sering dijumpai dalam masyarakat, penyakit ini disebabkan oleh tingginya kadar asam urat di dalam darah. Serangan gout biasanya disertai dengan tanda-tanda radang seperti nyeri, bengkak, panas, sakit bila digerakkan, dan kulit diatas sendi yang terkena tampak kemerahan (Dalimartha Setiawan, 00). Penyakit gout atau asam urat merupakan hasil metabolisme yang mengalir melalui peredaran darah, jika kadar asam urat terlalu tinggi atau terlalu sedikit yang dibuang melalui air kencing, akan terbentuk kristal-kristal kecil dan akan mengendap pada salah satu persendian hingga menimbulkan rasa nyeri, bengkak disekitar persendian dan terjadinya kalainan bentuk persendian (Haryana Aris, 009). Penyebab pasti gout primer masih belum diketahui, namun penyakit ini dapat disebabkan oleh defek genetik pada metabolisme purin, yang menyebabkan produksi berlebih asam urat atau hiperurisemia, retensi asam urat, dan SURYA Vol.0, No.XIX, September 0
keduanya.sedangkan pada gout sekunder yang terjadi selama perjalanan penyakit lain seperti diabetes mellitus, hipertensi, anemia sel sabit, dan penyakit renal (Kowalak, Jennifer P, 0). Kejadianatau prevalensi goutpada tahun 00 yang dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia WHO adalah mencapai 0% dari penduduk dunia yang telah terserang gout, dimana 5 sampai 0% adalah mereka yang berusia 5 sampai 0 tahun dan 0% adalah mereka yang berusia 55 tahun. Berdasarkan hasil penelitian terakhir dari Zeng QY et al 00, prevalensi gout di Indonesia mencapai,6% hingga,%, angka ini menunjukkan bahwa nyeri akibat gout sudah sangat mengganggu aktivitas masyarakat Indonesia. Berdasarkan pusat data BPS Provinsi Jawa Timur, gout merupakan salah satu penyakit terbanyak yang di derita oleh kaum lansia yaitu pada tahun 007 sebanyak % dari.09.7 lansia menderita penyakit gout (Depkes RI, 00). Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan pada tanggal 0 Oktober 0 pada 0 orang yang berusia antara 0 sampai 55 tahun di Dusun Kentong Desa Kentong dilakukan pemeriksaan kadar asam urat dengan stick test urid acid easy touchterdapat 6 penderita atau 60 % dengan kadar urid acid antara 9 sampai mg/dl mengalami gout, dan lainnya atau 0% dengan kadar urid acid sampai mg/dl tidak mengalami gout. Jadi masalah dalam penelitian ini masih tingginya kejadian gout di Dusun Kentong Desa Kentong. Banyak faktor yang berperan untuk terjadinya gout meliputi obat-obatan, penyakit, alkohol, dehidrasi, obesitas, usia, jenis kelamin dan kelaparan. Pengobatan yang dapat dilakukan pada penderita gout bisa berupa pengobatan secara farmakologi dan non farmakologi.obat-obatan yang banyak dikonsumsi masyarakat merupakan obat-obatan farmakologi yang secara berkala harus selalu dikonsumsi sehingga menimbulkan ketergantungan pada obat tersebut.selain itu obat-obatan farmakologi juga banyak menimbulkan efek samping apabila dikonsumsi terus-menerus atau berlebihan.oleh sebab itu, perlu diadakan pengobatan yang memberikan solusi tepat tanpa membebani masyarakat untuk senantiasa bergantung pada obat farmakologi.pengobatan tersebut secara non farmakologi yaitu pengobatan herbal, yang memberikan obat dari bahan-bahan alamiah. Dalam hal ini, herbal seduhan kulit manggissebagai salah satu tanaman obat yang dapat digunakan untuk mengatasi penyakit gout. Tingginya angka kejadian gout di Dusun Kentong Desa Kentong Kecamatan Glagah Lamongan kemungkinan dikarenakan konsumsi makanan yang mengandung purin berlebih seperti daging, jeroan, udang, tape, kacang-kacangan, bayam, dan lain sebagainnya. Apabila pola makan yang seperti ini terus dilakukan tanpa adanya pengontrolan, maka jumlah purin dalam tubuh dapat melewati ambang batas normal sehingga dapat menimbulkan komplikasi yang fatal pada ginjal, sehingga diperlukan pengontrolan terhadap kadar asam urat darah. Kulit manggis atau Garcinia mangostana memiliki manfaat untuk menurunkan kadar asam urat darah. Senyawa xanthone yang terkandung dalam kulit manggisberfungsi untuk mengurangi terjadinya kerusakan sel sebagai akibat dari adanya radikal bebas dalam tubuh.selain itu untuk pengobatan asam urat lain adalah karena adanya kandungan bahan kimia alami yang digunakan sebagai anti peradangan sehingga ini sangat berguna untuk mengobati penyakit gout.dikarenakan kristal asam urat yang telah menumpuk dan mengkristal dalam persendian tubuh dapat dipecah-pecah menjadi bagian yang lebih kecil sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh kita melalui urin atau kotoran. Pengeluaran zat purin yang menumpuk menjadi kristal dalam persendian ini dikarenakan adanya zat antibodi sehingga dapat disembuhkan dengan lebih cepat. Berdasarkan latar belakang diatas menunjukkan bahwa angka kejadian gout masih tinggi. Salah satu pengobatan untuk menurunkan kadar SURYA Vol.0, No.XIX, September 0
asam urat darah yaitu dengan menggunakan infusum kulit manggis. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti perbedaan kadar asam urat darah penderita METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pra Experimental Design dengan menggunakan rancangan One Group Pretest Posttest Design.Populasi penelitian ini Seluruh warga yang menderita gout di Dusun Kentong Desa Kentong selama bulan Februari sampai Maret 0 sebesar 5 responden, sedangkan sampel penelitian adalah sebagian warga yang menderita gout di Dusun Kentong Desa Kentong selama bulan Februari sampai Maret 0 yang memenuhi kriteria inklusi sebesar 5 responden. Variabel dalam penelitian ini adalah kadar asam urat darah. Pengumpulan data penelitian menggunakan observasi. Analisis penelitian menggunakan Uji Sample Paired T-Test. HASIL PENELITIAN. a. Data Umum. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Di Dusun Kentong Desa Kentong Bulan Februari Sampai Maret 0 N o Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Frekuensi 7 Prosentase 6 Jumlah 5 00 Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 7 responden atau 6%. gout sebelum dan sesudah pemberian infusum kulit manggis atau gracinia mangostana di Dusun Kentong Desa Kentong. Karakteristik Respnden Berdasarkan Usia Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Usia Di Dusun Kentong Desa Kentong Bulan Februari Sampai Maret 0 No Umur Frekuensi Prosentasi 0-5 6-5 6-5 6-55 5 6 60 Jumlah 5 00 Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan sebagian besar responden berusia 6-5 tahun yaitu sebanyak 5 responden atau 60% dan sebagian kecil responden berusia 0-5 tahun dan usia 6-5 tahun yaitu sebanyak responden atau %.. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Di Dusun Kentong Desa Kentong Bulan Februari Sampai Maret 0 N o Pendidikan Frekuensi Prosentase SD 6 6 SMP SMA 6 D atau S Jumlah 5 00 Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan sebagian besar responden berpendidikan SD yaitu sebanyak 6 responden atau 6% dan sebagian kecil berpendidikan D atau S sebanyak responden atau %. SURYA Vol.0, No.XIX, September 0
. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Dusun Kentong Desa Kentong Kecamatan Glagah Lamongan Bulan Februari Sampai Maret 0 No Pekerjaan Frekuen si Petani PNS Wiraswasta Ibu Rumah 6 Prosentase 56 Tangga Jumlah 5 00 Berdasarkan tabel tersebut di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden bekerja sebagai petani yaitu sebanyak responden atau 56% dan sebagian kecil bekerja sebagai PNS yaitu responden atau %. b. Data Khusus. Kadar Asam Urat Darah Penderita Gout Sebelum Pemberian Infusum Kulit Manggis Atau Garcinia Mangostana Tabel 5Nilai Kadar Asam Urat Darah Penderita Gout Sebelum Pemberian Infusum Kulit Manggis Atau Garcinia MangostanaBulan Februari Sampai Maret 0 No 5 6 Kadar Asam Urat Darah (mg/dl) 7,, 9,9 0,5,5 Frekuensi 7 Prosentase,5 Jumlah 5 00 Berdasarkan tabel 5 tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dari 5 responden sebelum diberikan infusum kulit manggis hampir sebagian memiliki kadar asam urat darah 7, mg/dl yaitu sebanyak responden atau % dan sebagian kecil memiliki kadar NN 0 asam urat darah masing-masing,5 mg/dl dan,5 yaitu masing-masing sebanyak responden atau %.. Kadar Asam Urat Darah Penderita Gout Sesudah Pemberian Infusum Kulit Manggis Atau Garcinia Mangostana Tabel 6 Nilai Kadar Asam Urat Darah Penderita Gout Sesudah Pemberian Infusum Kulit Manggis Atau Garcinia MangostanaBulan Februari Sampai Maret 0 N o 5 6 Kadar Asam Urat Darah (mg/dl),9,9 5,9 9,9 0,5 Frekuensi 7 5 Prosentase 0 Jumlah 5 00 Berdasarkan tabel 6 tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dari 5 responden sesudah diberikan infusum kulit manggis hampir sebagian memiliki kadar asam urat darah 5,9 mg/dl yaitu sebanyak responden atau % dan sebagian kecil memiliki kadar asam urat darah masing-masing 9,9 mg/dl dan 0,5 mg/dl yaitu masing-masing sebanyak responden atau %.. Perbedaan Kadar Asam Urat Darah Penderita Gout Sebelum Dan Sesudah Pemberiann Infusum Kulit Manggis Atau Garcinia Mangostana Tabel 7 Nilai Kadar Asam Urat Darah Penderita Gout Sebelum Dan Sesudah Pemberian Infusum Kulit Manggis Atau Garcinia MangostanaBulan Februari Sampai Maret 0 Kadar Asam Urat Darah Sebelum (mg/dl) 7, (5%) Kadar Asam Urat Darah Sesudah (mg/dl),9,9 5,9 6,9 9,9 0,5 Jmlh (7,5%) 7,5%) (00%) SURYA Vol.0, No.XIX, September 0
, 7,% (,6%) (,% (00%) 9,9,% (66,7% (00%) 0,5 (,%) 66,7%) (00%) 5,5 (50%) 50%) (00%) 6,5 (50%) 50%) (00%) Juml 7 5 5 ah (0%) (00%) Berdasarkan tabel 7 tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa dari responden sebelum diberikan infusum kulit manggis kadar asam urat darah 7, mg/dl, hampir sebagian kadar asam urat darah,9 mg/dl dan 5,9 mg/dl, masing-masing sebesar responden atau 7,5% sesudah diberikan infusum kulit manggis. Dari responden sebelum diberikan infusum kulit manggis kadar asam urat darah,5 mg/dl, sebagian kadar asam urat darah 6,9 mg/dl dan 9,9 mg/dlmasing-masing sebesar responden atau 50% sesudah diberikan infusum kulit manggis. Dari hasil analisa uji paired t-test menggunakan software SPSS atau Statistical Product and Service Solution didapatkan nilai signifikan (p) sebesar 0,000 yang berarti dibawah nilai batas standar signifikan yang sebesar <0,05, sehingga H 0 ditolak yang artinya terdapat perbedaan antara kadar asam urat darah penderita gout sebelum dan sesudah pemberian infusum kulit manggis atau Garcinia mangostana di Dusun Kentong Desa Kentong Kecamatan Glagah Lamongan. Jadi, jika penderita gout yang diberikan infusum kulit manggis atau Garcinia mangostana selama 7 hari dengan kali minum dalam sehari maka akan terjadi penurunan kadar asam urat darah. PEMBAHASAN. a. Kadar Asam Urat Darah Penderita Gout Sebelum Pemberian Infusum Kulit Manggis Atau Garcinia Mangostana Di Dusun Kentong Desa Kentong Kecamatan Glagah Lamongan Berdasarkan tabel 5 tersebut dapat disimpulkan bahwa dari 5 penderita gout hampir sebagian memiliki kadar asam urat darah antara 7, mg/dl yaitu sebanyak %. Kemungkinan kadar asam urat darah tersebut dipengaruhi oleh jenis kelamin dan faktor usia. Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar penderita gout berjenis kelamin lakilaki yaitu sebanyak 6%. Seorang laki-laki, asam uratnya cenderung lebih tinggi dari pada perempuan karena tidak memiliki hormone estrogen, sedangkan seorang perempuan mempunyai hormone estrogen, maka pembuangan asam uratnya ikut terkontrol. Hail ini sesuai dengan pendapat Kuskushendrahe (009) bahwa asam urat adalah umumnya terjadi pada laki-laki, sedangkan pada perempuan prosentasinya kecil dan baru muncul setelah menopause. Kadar asam urat orang laki-laki cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Sedangkan pada perempuan peningkatan itu dimulai sejak masa menopause.sebelum menopause perempuan mempunyai hormone estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat melalui urine.ketika sudah tidak mempunyai estrogen, seperti menopause, barulah perempuan terserang asam urat. Jika peningkatan asam urat ini melewati ambang batas yang bisa ditolerir, akan mengakibatkan masalah terutama pada ginjal, sendi, dan saluran kemih. Selain hal tersebut di atas, bahwa lebih dari sebagian besar penderita goutberusia 6-5 tahun yaitu sebanyak 60%. Penyakit asam urat umumnya terjadi pada usia pertengahan, terutama pada usia 6-5 tahun, tetapi gejala bisa lebih awal bila terdapat faktor herediter. Di usia produktif ini kebanyakan konsumsi makanan meningkat, dengan peningkatan konsumsi tersebut maka semakin banyak makanan yang tidak terkontrol khususnya makanan dengan kadar purin tinggi yang akan menyebabkan peningkatan kadar asam urat darah. Menurut Noormindhawati Lely (0) yang menyebabkan kadar asam urat darah didalam tubuh meningkat adalah produksi asam urat didalam tubuh lebih banyak dari pembuangannya dan adanya asam yang terbentuk akibat metabolisme SURYA 5 Vol.0, No.XIX, September 0
purin didalam tubuh. Purin berasal dari makanan yang mengandung protein seperti ikan sarden, kerang, makarel, daging bebek, jeroan, ginjal, jantung, hati, otak, kaldu dan lain-lain. Kelarutan asam urat di urin akan meningkat bila ph lebih dari, secara umum darah manusia mampu menampung asam urat sampai tingkatan tertentu. Tetapi bila kadar asam urat plasma melebihi daya larutnya, misal lebih dari 7 mg/dl, maka plasma darah menjadi sangat jenuh. Keadaan ini disebut urisemia, pada keadaan hiperurisemia, darah tidak mampu lagi menampung asam urat sehingga terjadi pengendapan kristal urat diberbagai organ seperti sendi dan ginjal. Untuk mempertahankan konsentrasi asam urat darah dalam batas normal, asam urat tersebut harus dikeluarkan dari tubuh melalui aliran darah dan dikeluarkan melalui ginjal (Misnadiarly, 007). b. Kadar Asam Urat Darah Penderita Gout Sesudah Pemberian Infusum Kulit Manggis Atau Garcinia Mangostana Di Dusun Kentong Desa Kentong Kecamatan Glagah Lamongan Berdasarkan tabel 6 tersebut dapat disimpulkan bahwa dari 5 penderita gout hampir sebagian memiliki kadar asam urat darah 5,9 mg/dl yaitu sebanyak %. Kemungkinan kadar asam urat darah tersebut dipengaruhi oleh pendidikan dan pekerjaan. Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa lebih dari sebagian besar penderita gout berpendidikan SD yaitu sebanyak 6%. Pendidikan diperlukan untuk mendapatkan informasi.misalnya mengenai hal yang menunjang kesehatan sehingga meningkatkan kualitas hidup.dari hasil penelitian tersebut dapat disimpukan bahwa pengetahuan tentang gout pada penelitian ini kurang baik, hal ini terjadi karena kebanyakan penderita gout pada penelitian ini berpendidikan rendah.maka dari itu pengetahuan tentang gout juga sangat kurang dan akhirnya mereka cenderung memilih ke pengobatan alternatif. Pengetahuan yang baik tidak hanya diperoleh dari sekolah, dari pengalaman, pekerjaan, minat serta kebudayaan sehingga seseorang masih mudah menerima informasi, dan pada akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya, sehingga kemungkinan penderita gout dapat menerima hal-hal baru yang ilmiah. Menurut Wasis (00) bahwa pengetahuan atau knowledge adalah hal-hal yang kita ketahui tentang kebenaran yang ada di sekitar kita tanpa harus menguji kebenarannya, didapat melalui pengamatan yang lebih mendalam yang bukan hanya didapat dari pendidikan. Sedangkan menurut Soekidjo Notoadmodjo (00) semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin mudah mencerna informasi sehingga banyak juga pengetahuan yang dimiliki, sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan-perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Gout kemungkinan juga dipengaruhi oleh pekerjaan, lebih dari sebagian besar atau 56% penderita gout di Dusun Kentong Desa Kentong bekerja sebagai petani.faktor pekerjaan dalam hal ini kemungkinan ada hubungan dengan tingkat beban kerja yang berat.aktivitas yang cenderung tinggi ini otomatis semakin tinggi aktivitas metabolisme di dalam tubuh.dan kita ketahui sendiri bahwa asam urat adalah hasil akhir metabolisme purin.menurut Vitahealth (005) sintesa asam urat dalam tubuh berasal dari metabolisme protein pada manusia, asam urat merupakan hasil produk akhir dari metabolisme, dimana purin adalah bagian penting dari asam urat nukleat. c. Perbedaan Kadar Asam Urat Darah Penderita Gout Sebelum Dan Sesudah Pemberian Infusum Kulit Manggis Atau Garcinia Mangostana Di Dusun Kentong Desa Kentong Kecamatan Glagah Lamongan Dari hasil uji Kolmogorov-Smirnov yang dilakukan untuk mengetahui distribusi SURYA 6 Vol.0, No.XIX, September 0
normalitas data, didapatkan hasil bahwa distribusi data adalah normal, selanjutnya data dari hasil analisa paired t-test, didapatkan bahwasanya p adalah (0.000) dimana p < 0.05, sehingga H 0 ditolak yang artinya terdapat perbedaan kadar asam urat darah penderita gout sebelum dan sesudah pemberian infusum kulit manggisatau Garcinia mangostanadi Dusun Kentong Desa Kentong Kecamatan Glagah Lamongan. Menurut Yunitasari Liska (0) kulit buah manggis atau Garcinia mangostana kaya akan antioksidan yaitu Xanthone, antosianin, tanin, anti mikroba, anti inflamasi, anti kanker, dan lain-lain. Dalam penelitian membuktikan kandungan Xanthone dalam kulit manggis berfungsi untuk mengurangi terjadinya kerusakan sel sebagai akibat dari adanya radikal bebas dalam tubuh.selain itu juga khasiat kulit manggis untuk pengobatan gout adalah karena adanya kandungan bahan kimia alami yang digunakan sebagai anti peradangan sehingga ini sangat berguna untuk mengobati penyakit gout. Maka, pemberian infusum kulit manggis yang dilarutkan dalam 70 ml air dapat memecahkan kristal asam urat yang telah menumpuk dalam persendian tubuh menjadi bagian yang lebih kecil sehingga dapat dikeluarkan dari tubuh melalui urin atau kotoran. Pengeluaran zat purin yang menumpuk menjadi kristal dalam persendian ini dikarenakan adanya zat antibodi sehingga dapat disembuhkan dengan lebih cepat. Dari penelitian yang sebelumnya yang dilakukan oleh Eva Merdika Wati (00), dengan menggunakan daun salam atau Syzygium polyanthum wight walp menunjukkan terjadinya perubahan kadar asam urat darah penderita gout, dimana daun salam memiliki khasiat sebagai peluruh perkemihan, memperbanyak produksi urin sehingga menurunkan kadar asam urat darah dan khasiat analgesiknya, menyebabkan hilangnya rasa sakit saat berjalan. Meskipun sebagian besar hasil pemberian infusum kulit manggis terjadi penurunan kadar asam urat darah dan terjadi perbedaan antara sebelum dan sesudah pemberian infusum kulit manggis pada penderita gout, akan tetapi dari data yang ada masih terdapat beberapa penderita yang kadar asam uratnya belum normal antara perbedaan sebelum dan sesudah pemberian infusum kulit manggis. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah obesitas.obesitas disebabkan oleh pola makan yang tidak sehat dan tidak terkontrol. Mereka yang mengalami obesitas cenderung tidak memperhatikan komposisi nutrisi dalam makanan yang mereka konsumsi. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan dari sekian jenis makanan yang mereka konsumsi ternyata mengandung purin yang berkadar tinggi. Dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian infusum kulit manggis secara rutin dapat memecahkan kristal asam urat darah yang telah menumpuk dengan lebih cepat dan juga dapat menurunkan kadar asam urat darah tanpa memberikan efek samping yang berlebih karena sifat zat terkandung didalamnya tidak berbahaya terhadap tubuh manusia, serta bahan yang terjangkau dan banyak ditemukan ditempat lingkungan sekitar kita dan bisa juga sebagai obat alternatif untuk penderita gout. Namun, kendala yang dirasakan peneliti adalah penderita rata-rata belum mengetahui akan manfaat dari kulit manggis yang dapat menurunkan kadar asam urat darah, mereka hanya mengetahui buahnya saja yang manis jika di makan. Sedangkan kulit buahnya terasa pahit karena ada kandungan tanin di dalam jaringan kulit manggis. KESIMPULAN DAN SARAN. a. Kesimpulan. Hampir sebagian penderita gout sebelum diberikan infusum kulit manggis atau Garcinia mangostana memiliki kadar asam urat darah 7, mg/dl.. Hampir sebagian penderita gout sesudah diberikan infusum kulit SURYA 7 Vol.0, No.XIX, September 0
manggis atau Garcinia mangostanamemiliki kadar asam urat darah 5,9 mg/dl.. Terdapat perbedaan kadar asam urat darah sebelum dan sesudah pemberian infusum kulit manggis atau Garcinia mangostanadengan signifikan yaitu p = 0,000. b. Saran. Bagi Akademik Merupakan sumbangan ilmu bagi pengetahuan khususnya dalam hal manfaat pemberian infusum kulit manggis atau Garcinia mangostana pada penderita gout dan sebagai sarana pembanding bagi ilmu pengetahuan dalam memperkarya solusi dan informasi masalah tersebut.. Bagi Praktisi a) Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis dan pembaca mengenai pengaruh pemberian infusum kullit manggis terhadap penurunan kadar asam urat darah pada penderita gout serta menambah kemampuan penulis dalam membuat skripsi. b) Bagi Profesi Keperawatan Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi profesi keperawatan dalam mengembangkan konseling dan terapi herbal yang akan dilakukan tentang pemberian infusum kulit manggis terhadap penurunan kadar asam urat darah pada penderita gout. c) Bagi Instansi Pendidikan Penelitian ini dapat menambah wawasan baru dan informasi tentang manfaat kulit manggis dalam menurunkan kadar asam urat darah pada penderita gout. d) Bagi Penderita Agar selalu mengembangkan pengetahuan dan wawasan dalam pemanfaatan tanaman buah yang terdapat di sekitar seperti manggis yang hanya umum dimakan buahnya saja, dan supaya tidak takut mencoba hal baru dalam pengobatan alami yang tentunya telah dipelajari dan terbukti memiliki manfaat. DAFTAR PUSTAKA. Dalimartha Setiawan. (00). Resep Tumbuhan Obat Untuk Asam Urat. Jakarta : Penebar Swadaya Departemen Kesehatan Republik Indonesia.(00). Profil Kesehatan Indonesia 007.Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia Eva Merdika Wati. (00). Efektifitas Daun Salam (Syzgium Polyantum Wight Walp) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Darah Pada Penderita Asam Urat (Gout) Di Desa Pajanan Kecamatan Sukodadi.Lamongan : STIKES. Haryana Aris. (009). Asam Urat dan Tanaman Obat Tradisional. http : // www. Tanaman-obat.com/artikelobat-tradisional-asam-urat. Diakses : Tanggal Oktober 0 jam.00 WIB Hidayat, A. Aziz Alimul. (007). Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah Edisi. Jakarta : Salemba Medika Hidayat, A. Aziz Alimul. (00). Metode Penelitian Kesehatan; Paradigma Kuantitatif. Surabaya : Kelapa Pariwa Junaidi Iskandar. (0). Rematik dan Asam Urat. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer Kowalak, Jennifer P. (0). Buku Ajar Patofisiologi.Jakarta : EGC Kuskushendahe.(009). Asam Urat.http://erabaru.net/featurednews/-hot update/66- megobati-penyakit-asam urat- SURYA Vol.0, No.XIX, September 0
secara-alamiah. Diakses tanggal 0 April 0 jam 09.00 WIB Mardiana Lina. (0). Ramuan dan Khasiat Kulit Manggis. Cetakan I. Jakarta : Penerbar Swadaya Misnadiarly. (007). Rematik (Asam Urat, Hiperurisemia, Artritis Gout) Edisi I. Jakarta : Pustaka Obor Populer Noormindhawati Lely. (0). Jus Sakti Tumpas Penyakit Asam Urat Edisi I. Jakarta : Pustaka Makmur Notoatmodjo, Soekidjo. (00). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam. (0). Konsep Dan Metodologi Penelitian Keperawatan Edisi III. Jakarta : Salemba Medika Nyoman Kertia. (009). Asam Urat. Yogyakarta : B First Price, Sylvia Anderson. (005). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta : EGC Sahroni. (0). Apa Kata Dokter Tentang Khasiat Jus Kulit Manggis Edisi I. Jakarta : Penerba Swadaya Soekidjo Notoatmodjo. (00). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.Jakarta : PT Rineka Cipta. Sugiyono. (00). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfa Beta Suharsimi Arikunto. (006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rieneka Cipta. Suprajitno. (00). Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC Vitahealth. (005). Asam Urat. Bandung : Gramedia Pustaka Utama Yunitasari, Liska. (0). Gempur Penyakit Dengan Buah Manggis Edisi II.Yogyakarta : Pustaka Baru Press Wasis.(00). Pedoman Riset Praktis Untuk Profesi Perawat. Jakarta : EGC SURYA 9 Vol.0, No.XIX, September 0