ABSTRAK I Wayan Budi Artawan. Nim. 1205315093. Judul Tingkat Pengetahuan Petani dalam Penggunaan Pupuk Organik dan Penerapannya pada Budidaya Tanaman Padi Sawah (Kasus di Subak Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung). Pembimbing I : Dr. Ir. Ni Wayan Sri Astiti MP. Pembimbing II : Ir. Wayan Sudarta, MS. Perhatian masyarakat terhadap masalah pertanian dan lingkungan beberapa tahun terakhir ini meningkat. Keadaan ini disebabkan penggunaan pupuk kimia yang semakin dirasakan dampak negatif bagi lingkungan, dibandingkan dengan dampak positifnya bagi peningkatan produktivitas tanaman pertanian. Hal ini mendorong diberbagai daerah untuk menerapkan pertanian organik. Pertanian organik merupakan pertanian alami yang dalam pelaksanaannya berusaha menghindarkan penggunaan bahan kimia dan pupuk yang bersifat meracuni lingkungan dengan tujuan untuk memperoleh kondisi lingkungan yang sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) tingkat pengetahuan petani tentang pupuk organik; dan (2) penerapan petani dalam penggunaan pupuk organik pada budidaya tanaman padi sawah. Penelitian dilaksanakan di Subak Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Populasi dari penelitian ini anggota aktif Subak Penarungan, berjumlah 167 Orang. Ukuran responden ditentukan menggunakan rumus Slovin, sehingga jumlah responden adalah 63 orang. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan petani tentang pupuk organik termasuk dalam kategori tinggi dengan pencapaian skor 3,41. Namun, penerapan petani terhadap pupuk organik termasuk dalam kategori sedang dengan pencapaian skor 3,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disarankan petani sebagai pelaku seharusnya lebih giat melakukan penyiangan dan mau mengoptimalkan penggunaan pupuk organik sesuai anjuran oleh penyuluh. Karena penggunaan pupuk organik yang berkelanjutan untuk kedepannya akan memberikan pengaruh yang besar dalam kesuburan tanah, kualitas dan tidak merusak lingkungan. Kata Kunci : Pengetahuan, Penerapan, Pupuk organik, Tanaman Padi. iii
ABSTRACT I Wayan Budi Artawan. Registration 1205315093. Title Level of Knowledge of Farmers in the Use of Organic and Application Fertilizer on Rice Paddy Cultivation (Case in Subak Penarungan, Sub-District of Mengwi, Badung Regency). First Supervisor : Dr. Ir. Ni Wayan Sri Astiti MP. Second Supervisor : Ir. Wayan Sudarta, MS. Public attention to the issue of agriculture and the environment in recent years have increased as a result of a big negative impact on the environment, compared with its positive impact on increasing the productivity of agricultural crops. This encourages several regions to hold organic farming. Organic farming is a natural farming which in practice trying to avoid the use of chemicals and fertilizers that are poisoning the environment with the aim to obtain a healthy environmental condition. This study aims to determine (1) the level of farmers' knowledge on organic fertilizer; and (3) the application of organic fertilizers by the farmers in the cultivation of lowland rice. The research was conducted at the Subak of Penarungan, Mengwi Sub-District of Badung Regency. The choice of research location was conducted by purposive sampling. The population of the research was the active members of Subak of Penarungan totaling of 167 people. The respondents size was determined by using the formula of Slovin, so that the number of respondents was 63 people. This research use method analysaize descriptive qualitative. The results showed that farmers' knowledge about organic fertilizers can be categorized in the high category with achieving a score of 3.41. However, the application of organic fertilizer by the farmers is classified in the medium category by achieving a score of 3.05. Based on the research results, it is suggested to farmers that they should try technologies in agriculture given by the extension, because the farmers will get a new experience to be applied to farming in the future. Keywords: Knowledge, Application, Organic fertilizer, Paddy iv
DAFTAR ISI Halaman COVER... i LEMBAR PENGESAHAN... iii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... iix I. PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian... 4 1.3 Tujuan Penelitian... 4 1.4 Manfaat Penelitian... 5 1.4.1 Manfaat praktis... 5 1.4.2 Manfaat teoritis... 5 1.5 Ruang Lingkup Penelitian... 6 II. TINJAUAN PUSTAKA... 8 2.1 Konsep Pengetahuan (Kognitif)... 8 2.1.1 Pengertian pengetahuan... 8 2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan... 10 2.2 Konsep Penerapan (Psikomotorik)... 11 2.2.1 Pengertian penerapan... 11 2.2.2 Cara penilaian penerapan... 13 2.3 Pupuk Organik... 14 2.3.1 Pengertian pupuk organik... 14 2.3.2 Jenis-jenis pupuk organik... 15 2.3.3 Manfaat pupuk organik... 18 2.3.4 Kelebihan dan kekurangan pupuk organik... 19 2.3.5 Penggunaan pupuk organik... 22 2.4 Budidaya Padi Sawah... 24 2.5 Kerangka Pemikiran... 26 III. METODE PENELITIAN... 29 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian... 29 v
3.2 Sumber Dan Jenis Data... 30 3.2.1 Sumber data... 30 3.2.2 Jenis data... 31 3.3 Pengumpulan Data... 31 3.4 Penentuan Populasi Dan Responden... 32 3.5 Konsep, Indikator, Variabel dan Skala Pengukuran... 34 3.6 Batasan Oprasional... 35 3.7 Instrumen Penelitian... 37 3.8 Metode Analisis Data... 40 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN... 43 4.1 Desa Penarungan... 43 4.1.1 Letak geografis dan topografi... 43 4.1.2 Luas wilayah dan tata guna lahan... 44 4.1.3 Komposisi penduduk... 45 4.2 Deskripsi Subak Penarungan... 48 4.2.1 Letak dan luas wilayah... 49 4.2.2 Keadaan anggota, struktur orginisasi, dan pembagian tugas... 49 4.2.3 Keadaam Pertanian... 52 V. HASIL DAN PEMBAHASAN... 54 5.1 Karakteristik Responden... 54 5.1.1 Umur... 54 5.1.2 Tingkat pendidikan formal... 55 5.1.3 Jenis pekerjaan... 57 5.1.4 Jumlah anggota rumah tangga... 58 5.1.5 Pemilikan dan penguasaan lahan... 59 5.2 Pengetahuan Petani Tentang Pupuk Organik... 61 5.3 Penerapan Pupuk Organik Oleh Petani... 67 DAFTAR PUSTAKA... 75 LAMPIRAN... 78 vi
DAFTAR TABEL Nomor Teks Halaman 3.1 Konsep, Indikator, Variabel dan Skala Pengukuran Tingkat Pengetahuan Dan Penerapan Petani Dalam Penggunaan Pupuk Organik Pada Budidaya Tanaman Padi Sawah.... 33 3.2 Uji Reliabilitas Tahun 2016 38 3.3 Katagori Tingkat Pengetahuan dan Penerapan Petani Dalam Penggunaan Pupuk Organik Pada Budidaya Tanaman Padi Sawah di Subak Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung 41 4.1 Tata Guna Lahan di Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi.. 44 4.2 Distribusi penduduk menurut kelompok umur di Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Tahun 2016 45 4.3 Distribusi Penduduk menurut Tingkat Pendidikan di Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Tahun 2016.. 46 4.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Tahun 2016... 47 5.1 Distribusi Responden menurut Kelompok Umur di Subak Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Tahun 2016... 54 5.2 Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan di Subak Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Tahun 2016... 55 5.3 Distribusi Jenis Pekerjaan Responden Subak Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Tahun 2016... 56 5.4 Distribusi Jumlah Anggota Rumah Tangga Responden di Subak Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Tahun 2016... 57 5.5 Distribusi Responden bedasarkan Rata-rata Status Pemilikan dan Sakapan Lahan di Subak Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Tahun 2016 59 5.6 Pengetahuan Petani dalam Penggunaan Pupuk Oganik di Subak Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Tahun 2016... 61 5.7 Distribusi Petani menurut kategori Pengetahuan dalam Penggunaan Pupuk Oganik di Subak Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Tahun 2016... 65 5.8 Penerapan Petani dalam Penggunaan Pupuk Oganik di Subak Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Tahun 2016... 68 5.9 Distribusi Petani menurut kategori Penerapan dalam Penggunaan Pupuk Organik di Subak Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung Tahun 2016 72 vii
DAFTAR GAMBAR Nomor Teks Halaman 2.1 Kerangka Pemikiran Tentang Tingkat Pengetahuan Petani Dalam Penggunaan Pupuk Organik dan Penerapannya pada Budidaya Tanaman Padi Sawah di Subak Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung 27 4.1 Struktur Organisasi Subak Penarungan, Tahun 2016 49 viii
DAFTAR LAMPIRAN Nomor Teks Halaman 1. Kuisioner.. 80 2. Hasil Uji Reliability dan Validitas... 88 3. Karakteristik Responden.. 91 4. Hasil Rekapitulasi Data... 95 5. Dokumentasi Penelitian... 99 ix
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian pangan khususnya beras, dalam struktur perekonomian di Indonesia memegang peranan peting sebagai makanan pokok penduduk dan sumber pendapatan sebagaian besar masyarakat Indonesia. Kegagalan dalam memenuhi kebutuhan pokok akan dapat menggoyahkan ketahanan pangan nasional, demikian juga ketergantungan pada impor untuk memenuhi pangan khususnya beras dalam negeri akan melemahkan kondisi ketahanan nasional. Pencapaian dalam pelestarian swasembada pangan (beras) merupakan cita-cita perjuangna kemerdekaan hingga saat ini dan untuk masa yang akan datang IPB,1998 (dalam Wuryaningsih, 2001). Kebutuhan dan ketahanan pangan nasional yang dinamis dapat dipenuhi dengan tetap mempertimbangkan kelestarian dan kesehatan lingkungan, ditempuh melalui program intensifikasi, ekstensifikasi, rehabilitasi, dan diversifikasi pertanian. Keberhasilan dan kebijaksanaan yang ditempuh telah mampu membawa Indonesia mencapai swasembada pangan dengan menggunakan pendekatan teknologi kimia. Penggunaan pupuk kimia merupakan salah satu bukti upaya pemerintah dalam meningkatkan kebutuhan pangan, produktivitas padi, dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani (Anonim, 2010). Keberhasilan peningkatan produksi pertanian dengan pendekatan teknologi kimia ternyata tidak dapat berlangsung lama. Hal ini dikarenakan pendekatan teknologi ini tidak diimbangi dengan faktor kelestarian sumberdaya dan lingkungan. Peningkatan produksi pertanian dengan menggunakan pupuk kimia 1
2 terus dilakukan dengan menambahkan dosis dan frekuensi aplikasi. Penggunaan pupuk kimia yang terus menerus dengan dosis yang tidak berimbang menyebabkan kerusakan fisik tanah dan lingkungan didalam tanah. Dampak lain dari pendekatan teknologi kimia adalah penggunaan pestisida kimia dalam pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Berdasarkan pengalaman masa lampau, di lapangan menunjukakan bahwa penggunaan pestisida sering merupakan pilihan utama dan paling umum digunakan karena memberikan hasil seperti yang diharapkan dalam pengendalian OPT. Adanya kepercayaan yang berlebihan baik mengenai dosis maupun waktu interval dan banyaknya aplikasi adalah suatu tindakan yang tidak bijaksanan. Di samping itu kecendrungan sebagai konsumen menginginkan produk pertanian bebas cacat dari bekas serangan OPT mendorong petani menggunakan pestisida lebih banyak lagi (IPB,2010). Melihat keadaan tersebut, perhatian masyarakat terhadap masalah pertanian dan lingkungan beberapa tahun terakhir ini menjadi meningkat. Keadaan ini disebabkan penggunaan pupuk kimia dirasakan menimbulkan dampak negatif yang besar bagi lingkungannya, bila dibandingkan dengan dampak positifnya bagi peningkatan produktifitas tanaman pertanian. Hal ini mendorong diberbagai daerah untuk mengadakan pertanian organik. Pertanian organik merupakan bagian dari pertanian alami yang dalam pelaksanaannya berusaha menghindarkan penggunaan bahan kimia dan pupuk yang bersifat meracuni lingkungan dengan tujuan untuk memperoleh kondisi lingkungan yang sehat (Anonim,2005).
3 Peningkatan pertanian menuju kearah organik, ditetapkan oleh pemerintah (Departemen Pertanian) melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 28 /Permentaan/SR.130/5/2009 tentang Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenahan tanah. Berlandaskan kebijakan di atas, pemerintah telah memprakarsai pengembangan penggunaan bahan organik dari sisa tanaman atau jerami untuk diolah menjadi kompos atau pupuk organik melalui pemamfaatan limbah insitu (Peraturan Menteri Pertanian,2009). Pertanian organik mempunyai konsep yang berbeda dengan pertanian konvensional dalam hal kesuburan tanah, penggunaan bibit, pengelolaan hama dan penyakit tanaman, kualitas produk dan kestabilan produksi. Penggunaan bibit yang adaptif terhadap masukan pupuk organik memberikan efek yang baik terhadap sistem perakaran tanaman, menguntungkan aktivitas mikroorganisme dalam tanah dan perbaikan kesuburan tanah, kualitas produk lebih baik dan stabilitas produksi jangka panjang. Pada awal dalam memenuhi kebutuhan usahataninya menggunakan pupuk yang direproduksi oleh pabrik, yaitu pupuk kimia seperti UREA,TSP, dan KCL. Penggunaan pupuk anorganik tersebut petani menerapkan sesuai anjuran PPL daerah setempat, yaitu Urea 150 kg/ha, TSP 100 kg/ha, dan KCL 50 kg/ha. Namun seiring waktu kebutuhan akan pupuk anorganik semakin meningkat setiap tahunnya bahkan penggunaanya melebihi anjuran PPL daerah setempat. Peralihan pengunaan pupuk kimia menuju pupuk organik juga pernah dirasakan oleh petani Subak Penarungan yang terletak di Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Sampai sekarang Subak Penarungan beranggota 167 orang dan mempunyai lahan seluas 105 hektar. Setelah kurang
4 lebih 30 tahun mengunakan pupuk anorganik, maka petani mulai beralih mengunakan pupuk organik sejak tahun 2007. Tujuan penggunaan pupuk organik ini tidak lain untuk menjaga keseimbangan alam dan ekosistem di dalamnya, serta turut menjaga kesuburan tanah tersebut. Pada 9 Oktober 2007 Subak Penarungan mendapat penyuluhan tentang pemanfaatan pupuk organik pada budidaya tanaman padi sawah dan mendapat bantuan subsidi pupuk dari pemerintah berupa pupuk organik jenis petroganik yang berbentuk padat dengan butiran kecil (granul) untuk mempermudah dalam penebaran. Melihat kondisi Subak Penarungan yang mendapatkan subsidi pupuk organik sudah sejak lama. Maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai tingkat pengetahuan petani dalam penggunaan pupuk organik dan penerapannya pada budidaya tanaman padi sawah di Subak Penarungan. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka akan dirumuskan permasalahan. 1. Bagaimana tingkat pengetahuan petani dalam penggunaan pupuk organik pada budidaya tanaman padi sawah? 2. Bagaimana tingkat penerapan petani dalam penggunaan pupuk organik pada budidaya tanaman padi sawah? 1.3 Tujuan Penelitian Sejalan dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan dari penelitian ini untuk.
5 1. Mengetahui pengetahuan petani dalam penggunaan pupuk organik pada budidaya tanaman padi sawah. 2. Mengetahui penerapan petani dalam penggunaan pupuk organik pada budidaya tanaman padi sawah. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat praktis Adapun manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut. 1. Sebagai bahan masukan bagi petani Subak Penarungan, dalam subak sekabupaten Badung, dalam program pertanian organik di Subak. 2. Sebagai masukan bagi instansi terkait seperti Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Badung didalam merumuskan kebijakan pembangunan pertanian melalui pertanian organik. 3. Sebagai masukan bagi penyuluh pertanian (baik penyuluh pemerintah, swadaya, atau swasta), dalam penyuluh pertanian sekabupaten Badung dalam bimbingan teknis kepada petani di lapangan. 1.4.2 Manfaat teoritis Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Bagi peneliti, untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selama mengikuti perkuliahan dengan apa yang peneliti lihat dan alami pada kehidupan yang senyatanya.
6 2. Sebagai informasi dan masukan bagi peneliti yang ingin mengadakan penelitian lanjutan mengenai pengetahuan dan penerapan petani dalam penggunaan pupuk organik. 3. Sebagai tambahan ilmu pengetahuan bagi pembaca. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup dua konsep, yaitu tingkat pengetahuan petani dalam penggunaan pupuk organik pada budidaya tanaman padi sawah, dan penerapan petani dalam penggunaan pupuk organik pada budidaya tanaman padi sawah di Subak Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.