BAB I PENDAHULUAN. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. melalui aktifitas jasmani, olahraga dan kesehatan.dalam usaha pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti luas berarti suatu proses untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. ada merupakan bagian dari pendidikan yang tidak dapat dipisahkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan wadah untuk atau tempat menimba ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. mengintensifkan peyelenggaraan pendidikan sebagai suatu proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dalam arti sederhana sering diartikan sebagai usaha manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai salah satu komponen pendidikan yang wajib diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan proses pembelajaran, perlu diciptakannya

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan pada siswa kelas V Sekolah Dasar. Sedikit sekali siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan indah untuk. memiliki budi pekerti luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. memberi dampak positif dalam aspek kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mampu memantau tingkat perkembangan hasil belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. menyenangkan. Sasaran pembelajaran ditunjukan bukan hanya mengembangkan keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelaksanaan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan memiliki peran yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kondisi dan karakter siswa. Dengan melihat secara langsung, anak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang cukup besar dalam membina

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Bangsa Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. dan bahkan terbelakang. Dengan demikian pendidikan harus betul betul

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern manusia tidak dapat dipisahkan dari olahraga,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. teknologi memiliki peranan penting dalam memberikan pemahaman mengenai

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat di puaskan satu persatu, karena memiliki standard masing masing.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. yang terpendam tanpa dapat kita lihat dan rasakan hasilnya. Menindak lanjuti. mahluk yang butuh berinteraksi dengan lingkungannya.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan bangsa indonesia yang berkualitas. keseimbangan antara kesehatan jasmani dan rohani. Sebagaimana diketahui

I. PENDAHULUAN. gerak dasar atletik berdasarkan konsep gerak yang benar serta nilai-nilai yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidkan dalam arti luas berarti susatu proses untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam semboyan pendidikan dikatakan bahwa Hidup adalah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan jasmani memiliki peran yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan demokrasi. Oleh karena itu pendidikan hendaknya dikelola, baik

BAB I PENDAHULUAN. juga peran guru. Siswa dan guru harus berperan aktif dalam pembelajaran. Guru

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan psikis yanglebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan peranan penting dalam proses peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan olahraga Nasional, seperti tercantum dalam Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan karakter tersebut adalah melalui Pendidikan, Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. potensi tersebut bisa dimulai dengan menumbuhkan ketrampilan dan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara

I. PENDAHULUAN. lempar. Selain dari itu gerakan yang terdapat dalam. mengemukakan bahwa atletik ibu dari semua cabang olahraga.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Shooting adalah salah satu gerakan melempar atau menembak bola kearah

I. PENDAHULUAN. Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang paling kompleks, karena

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Mengajar serta mendidik merupakan perbuatan yang bermanfaat dan

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan usaha dasar untuk menyiapkan peserta didik melalui

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari system pendidikan secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.

I. PENDAHULUAN. kompleks, karena mencakup dimensi bio-sosio-kultural. Ditinjau dari aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia merupakan perwujudan manusia yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan dan menjaga kelangsungan hidup. sejauh mungkin dan bola besi berat inilah diberi nama peluru yang

BAB I PENDAHULUAN. membawa nama bangsa ke dunia internasional menjadi baik. Mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani adalah olahraga yang sangat penting keberadaannya

BAB I PENDAHULUAN. kualitas hidup, serta upaya dengan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip ilmu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang menumbuh

BAB I PENDAHULUAN. pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Dengan demikian pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi belakangan ini sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam uasaha pencapaian tujuan pembelajaran perlu diciptakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini berkembang pesat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. namun guru tersebut tidak mengarahkan siswa untuk merapikan kembali posisi

BAB I PENDAHULUAN. fisik melalui mata pelajaran pendidikan jasmani. Hal tersebut bisa dipahami karena mengarahkan

BAB I PENDAHULUAN. Seirama dengan kemajuan ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

(PTK Pada Siswa Kelas VIII B SMP Muhammadiyah 10 Surakarta)

prilaku hidup sehat peserta didik, dalam kehidupan sehari-hari (Suroto, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman yang melalui proses komunikasi, dalam komunikasi harus ada timbal

I. PENDAHULUAN. Peranan dan fungsi guru Penjaskes yang baik akan tewujud apabila memiliki

BAB I PENDAHULUAN. fungsi antara pengembangan aspek: (a) organik, (b) neuro moscular,(c)

BAB I PENDAHULUAN. olahraga bola basket telah dipertandingkan pada PON I di kota Solo.

BAB I PENDAHULUAN. dan diukir dalam setiap event SEA GAMES, ASEAN SCHOOL. Hal inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN. sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan, terutama di negara-negara yang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu aktivitas yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah tergantung kepada

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani dan olahraga memiliki peran yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia pendidikan di Indonesia, bukan mustahil pendidikan di Indonesia akan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan (kondisi) belajar yang lebih kondusif. Proses pembelajaran dikatakan efektif apabila seluruh siswa terlibat secara aktif baik mental, fisik, maupun sosial. Oleh karena itu, guru dikatakan sebagai penggerak proses pembelajaran dan fasilitator belajar siswa yang diharapkan mampu memantau tingkat perkembangan hasil belajar siswa. Keberhasilan suatu pembelajaran tidak hanya tergantung pada siswa saja, tetapi juga peran guru. Siswa dan guru harus berperan aktif dalam pembelajaran. Guru dituntut untuk mengkondisikan kelas dan memilih metode pembelajaran dengan tepat agar prestasi belajar siswa dapat meningkat. Harapan yang tidak pernah sirna dari seorang guru adalah bagaimana agar bahan pelajaran yang disampaikan dapat diterima anak didik dengan baik. Dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 yaitu melalui pendekatan saintifik dimana melalui pendekatan ini, siswa lebih kreatif, dapat memecahkan masalah materi pembelajaran yang berlangsung sehingga pembelajaran tidak monoton. Kurikulum 2013 di sekolah menuntut siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Siswa dituntut untuk mencari tahu tentang pembelajaran tersebut. Setelah 1

2 mempelajarai materi pembelajaran di sekolah, setiap siswa harus mempraktekkan ilmu yang diterima di sekolah pada saat pembelajaran berlangsung maupun melalui media elektronik seperti, internet, TV dan lain sebagainya di tengahtengah masyarakat sehingga siswa lebihmemahami materi yang dipelajarinya. Untuk itu setiap pelajaran selalu dikaitkan dengan manfaatnya. Salah satunya adalah dengan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan yang sesuai. Menggunakan pendekatan saintifik metode pembelajaran yang bersifat membentuk suatu kelompok belajar untuk mempermudah suatu proses kegiatan belajar mengajar. Dimana kelompok belajar itu mengikuti tahapan pembelajaran dengan cara mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi dan mengomunikasikan. Disamping itu, masing-masing kelompok harus mampu memecahkan masalah yang diberikan guru melalui lembar kerja siswa, dengan penerapan pendekatan saintifik diharapkan siswa dapat memahami dan melakukan rangkaian teknik dasar tolak peluru dengan benar dan sesuai dengan penerapan pendekatan saintifik siswa diharapkan dapat berpikir kritis, logis dan kreatif dalam menghadapi permasalahan yang dihadapi saat proses pembelajaran, terkhusus pada mata pelajaran pendidikan jasmani tentang materi tolak peluru agar siswa mampu melakukan proses pelaksanaan materi tolak peluru dengan baik dan benar. Tolak peluru merupakan suatu aktivitas yang membutuhkan gerakan yang kompleks. Agar dapat melakukan rangkaian gerakan tolak peluru dengan baik dibutuhkan kemampuan dasar gerakan tolakan tangan, tumpuan kaki dan pernafasan, dilanjutkan dengan koordinasi gerakan tangan dan kaki secara

3 harmonis. Dalam pembelajaran tolak peluru, seringkali dijumpai siswa yang kurang menguasai keterampilan dan fase tolak peluru. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada 17,18,19 februari tahun 2016, pada siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Medan, saat materi pelajaran tolak peluru diberikan, terlihat proses pembelajaran berjalan monoton, siswa terlihat kurang tertarik dan kurang bersemangat dalam merespon materi yang diberikan. Dikarenakan ada beberapa masalah yang mengganggu proses pembelajaran tersebut. Beberapa permasalahannya dalam proses pembelajaran tolak peluru seperti, guru menerapkan pendekatan yang kurang tepat, guru lebih dominan mengajar dengan pembelajaran seperti kegiatan melatih yang berdampak pada siswa jadi merasa cepat bosan, guru lebih dominan memberikan materi pelajaran dengan cara-cara atau metode konvensional dengan berpatokan pada buku pelajaran.,guru menerapkan pembelajaran yang selalu berpusat kepada guru (Teacher Center),masih kurangnya kreatifitas guru dalam mengatasi keterbatasan fasilitas dan media dalam pembelajaran pendidikan jasmani sehingga pembelajaran dirasa apa adanya. Pembelajaran yang diadakan disekolah ini hanya sesuai dengan materi, tanpa ada pendekatan dengan sistem yang terstruktur yang membuat siswa merasa tertarik dengan pelajaran ini. Guru tidak melibatkan siswa dalam penyelesaian masalah yang mereka hadapi pada saat melakukan gerakan tolak peluru, guru juga tidak memberikan siswa waktu berdiskusi dengan temanteman mereka dalam pemecahan masalah pada materi tersebut. Tanpa disadari dampak dari semua itu akan mempengaruhi terhadap tingkat kesegaran jasmani

4 dan penguasaan keterampilan gerak peserta didik yang semestinya dapat dikembangkan sesuai dengan perkembangan gerak sebagaimana mestinya. Dengan demikian, kemampuan peserta didik tidak dapat berkembang secara optimal, dan nantinya tidak dapat optimal juga dalam memberikan kontribusi bibit-bibit atlet berprestasi yang dapat dikembangkan pada pembinaan prestasi olahraga untuk kedepannya. Selain itu kurang berkembangnya proses pembelajaran penjas di sekolah, disebabkan terbatasnya sarana dan prasarana yang ada, baik kualitas maupun kuantitasnya. Berdasarkan amatan penulis, siswa kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran, siswa kurang memahami proses gerak dan rangkaian tolak peluru. masalah yang terjadi berawal dari guru yang banyak berdampak pada minimnya kreatifitas dan rasa ingin tahu siswa sebagai contoh, rendahnya kemampuan guru untuk menggali potensi para siswa agar lebih aktif bertanya, sehingga berdampak pada kegiatan pembelajaran yang berjalan pasif dan monoton. Guru menerapkan pendekatan yang kurang tepat dalam kegiatan pembelajaran, penyampaian materi yang kurang maksimal karena materi yang disampaikan tidak sistematis, tidak beruntun, yang mengakibatkan pemahaman dan ketertarikan siswa terhadap materi masih rendah, serta pemanfaatan media oleh guru masih minim dan kemandirian siswa masih terlalu bergantung pada instruksi guru. permasalahan yang diuraikan diatas perlu sebuah pemecahan masalah yang sederhana dan bisa dilakukan oleh guru. Maka satu pemikiran yang muncul adalah bahwa perlu adanya peningkatkan kualitas pembelajaran melalui

5 pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam mengenal, memahami materi tolak peluru menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu, kondisi pembelajaran yang diharapkan dapat tercipta untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu. Melalui pendekatan saintifik diharapkan proses pembelajaran dapat berjalan dengan lebih optimal, Pendekatan saintifik pada proses pembelajaran atletik pada materi tolak peluru dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk membangkitkan rasa ingin tahu siswa serta menemukan dan menerapkan konsep dan ide ide mereka dan memiliki semangat yang tinggi untuk belajar, yang mengakibatkan siswa dapat secara bertahap melewati kejenuhan dalam pembelajaran tolak peluru tersebut. Selain penerapan pendekatan yang semakin di optimalkan, permasalahan media tolak peluru juga harus diberikan solusi yang tepat, karena dengan terbatasnya dan tidak sesuainya media mengakibatkan siswa kurang memahami proses rangkaian gerak tolak peluru, bahkan siswa belum mampu membedakan antara gerakan menolak dengan melempar. Siswa sering mengeluh dan bosan dikarenakan berat peluru asli yang berbobot 5 KG untuk putra dan 3 KG untuk putri yang terlalu berat bagi kalangan pelajar SMP dan hanya berjumlah dua buah (sepasang) sedangkan jumlah siswanya sebanyak 35 siswa, sehingga membuat siswa menjadi kurang menguasai teknik dasar tolak peluru dengan baik. Dengan

6 adanya media modifikasi pembelajaran ini, siswa diharapkan mampu melakukan gerakan tolak peluru secara benar, Oleh sebab itu diperlukan juga sebuah media alternatif modifikasi untuk mengganti peluru yang ada di sekolah itu. Media alternatif tersebut harus bersifat bisa mewakili karakteristik peluru, murah, banyak tersedia atau mudah didapat, yang kesemua kriterianya dapat mewakili daripada media asli dengan maksud tidak menghilangkan unsur dan nilai keaslian media sebenarnya yakni tolak peluru. Beberapa kriteria media alternatif modifikasi untuk mengganti peluru tersebut sepertinya bola plastik bisa dijadikan media alternatif modifikasi untuk mengganti peluru, dari segi ketersediaan dan harga, maka bola plastik sangat mudah sekali didapat dan dikerjakan. Pada kesempatan ini penelitian bertujuan untuk memberikan bentuk pembelajaran dengan pendekatan saintifik serta melakukan modifikasi alat dalam pembelajaran tolak peluru dimana dalam penelitian ini bertujuan untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi pembelajaran tolak peluru. Penulis memilih SMP Negeri 29 Medan sebagai lokasi untuk penelitian dikarenakan penulis merupakan alumni SMP Negeri 29 Medan dan alasan memilih materi tolak peluru dikarenakan hanya sebagian siswa saja yang bisa melakukan teknik gerakan dasar tolak peluru ini, dengan alasan penyampaian materi yang sulit dimengerti dan dipahami, medianya terlalu berat, Selain itu sarana dan prasarana yang tidak memadai juga menjadi kendala dalam pembelajaran ini. Dari latar belakang tersebut peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai Penerapan pendekatan saintifik dan media modifikasi dalam

7 meningkatkan hasil belajar tolak peluru pada siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Medan Tahun Pelajaran 2016/2017. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat mengidentifikasikan beberapa masalah yang timbul antara lain: 1. Guru menerapkan pendekatan yang kurang tepat dalam pembelajaran. 2. Guru dominan memberikan materi pelajaran dengan cara-cara atau metode konvensional dengan berpatokan pada buku pelajaran. 3. Guru kurang melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran disekolah. 4. Kemampuan guru untuk menggali potensi siswa agar lebih aktif untuk bertanya masih rendah. 5. Motivasi belajar siswa pada materi tolak peluru masih rendah, hanya sekedar mengikuti instruksi dari guru. 6. Siswa kesulitan dalam menanggung bobot peluru asli yang tidak sesuai bagi pelajar tingkat SMP. 7. Kurangnya pemanfaatan guru dalam menggunakan media pembelajaran yang dimodifikasi. 8. Masih banyak siswa yang belum memahami teknik dasar Tolak peluru. 9. Belum maksimalnya hasil belajar tolak peluru pada siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Medan.

8 C. Pembatasan Masalah Mengingat luasnya cakupan masalah terkait dalam suatu penelitian dan untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda serta keterbatasan masalah waktu, dana, dan kemampuan penulis maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah : Penerapan Pendekatan Saintifik dan Media Modifikasi Bola Plastik Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Ortodok Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 29 Medan Tahun Pelajaran 2016/2017. D. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Apakah penerapan pendekatan saintifik dan media modifikasi dapat meningkatkan hasil belajar tolak peluru gaya ortodok pada siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Medan tahun pelajaran 2016/2017? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar tolak peluru melalui pendekatan saintifik dan media modifikasi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 29 Medan Tahun Pelajaran 2016/2017.

9 F. Manfaat Penelitian Sebagai upaya yang bersifat ilmiah penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut : 1. Bagi siswa diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan dapat memberikan rasa senang terhadap mata pelajaran penjas khususnya tentang materi tolak peluru dengan adanya pendekatan saintifik dan media modifikasi. 2. Bagi guru yaitu sebagai bahan masukan kepada guru pendidikan jasmani untuk menggunakan dan mengembangkan proses pembelajaran melalui pendekatan saintifik dan media modifikasi. 3. Bagi sekolah yaitu sebagai sumbangan pemikiran bagi sekolah guna memperbaiki pelajaran khususnya pelajaran pendidikan jasmani. 4. Bagi peneliti sendiri agar dapat mengembangkan ilmu dan keterampilan lebih baik lagi dengan pendekatan saintifik dan permainan modifikasi alat dalam proses pembelajaran tolak peluru. 5. Sebagai bahan masukan dan sumbangan pemikiran bagi jurusan, dan perpustakaan Fakultas Ilmu Keolahragaan Unimed..