KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN.

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS XI DI SMK N 2 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN LAMA MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS VIII SMP II KARANGMOJO GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi medis dimana kadar hemoglobin kurang dari

BAB I PENDAHULUAN. sedang berkembang. Masalah kesehatan yang dihadapi negara-negara berkembang

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 11 BANDA ACEH TAHUN 2013

WAHANA INOVASI VOLUME 3 No.2 JULI-DES 2014 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. trimester III sebesar 24,6% (Manuba, 2004). Maka dari hal itu diperlukan

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA MTA SURAKARTA

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan. perkembangan kecerdasan, menurunkan produktivitas kerja, dan

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 MOYUDAN SLEMAN YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan pertumbuhan fisik yang tidak optimal dan penurunan perkembangan. berakibat tingginya angka kesakitan dan kematian.

BAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan fisiknya dan perkembangan kecerdasannya juga terhambat.

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTERI TENTANG ANEMIA DEFISIENSI BESI DI SMA NEGERI 15 MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. negara berkembang, termasuk. Riskesdas, prevalensi anemia di Indonesia pada tahun 2007 adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) wanita dengan usia tahun

BAB I PENDAHULUAN. dengan prevalensi tertinggi dialami negara berkembang termasuk Indonesia.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Endar Wahyu Choiriyah J PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. cadangan besi kosong yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia lanjut (Depkes RI, 2001). mineral. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998

BAB I PENDAHULUAN. menderita anemia. Anemia banyak terjadi pada masyarakat terutama pada. tinggi. Menurut World Health Organization (WHO, 2013).

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

BAB I PENDAHULUAN. 2001). Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN PROTEIN, ZAT BESI, DAN VITAMIN C DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI KELURAHAN SEMANGGI DAN SANGKRAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. negara berkembang. Berdasarkan Riskesdas (2013), dilaporkan bahwa angka

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

BAB 1 PENDAHULUAN. psikologik, dan perubahan sosial (Mansur, 2009). Pada remaja putri, pubertas

Yane Liswanti, Dina Ediana 1Program Studi DIII Analis KesehatanSTIKes BTH Tasikmalaya *Coresponding author :

BAB I PENDAHULUAN. yang besar dan persebaran penduduk yang belum merata. Berdasarkan data

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI MA ATHORIYAH KECAMATAN CIKATOMAS KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. yang relatif sangat bebas, termasuk untuk memilih jenis-jenis makanan

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI TUNAGRAHITA DRINGAN DI SLB N 1 BANTUL

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

NAMA : UMUR : KELAS : No. Telpon : Alamat lengkap : Untuk pertanyaan di bawah ini, beri tanda X untuk jawaban yang kamu pilih

BAB I PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA GIZI BESI PADA TENAGA KERJA WANITA DI PT HM SAMPOERNA Oleh : Supriyono *)

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KADAR HB IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN SENEN TAHUN Nur Romdhona Putri Nabella.

BAB 1 PENDAHULUAN. faktor yang harus diperhatikan untuk menciptakan sumber daya manusia yang

Esty Indarwati. : Tingkat pengetahuan Ibu, cakupan pemberian vitamin A

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

BAB 1 PENDAHULUAN. disamping tiga masalah gizi lainya yaitu kurang energi protein (KEP), masalah

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi besi, etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu hemodilusi. 1

BAB I PENDAHULUAN. merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar Hemoglobin (Hb) ambang menurut umur dan jenis kelamin (WHO, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

Jurnal Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan Hidup, 21/11 (2016), 69-78

HUBUNGAN UMUR, TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS PERNIKAHAN, STATUS GIZI DAN KEJADIAN ANEMIA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA BURUH PABRIK PEREMPUAN

Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Pada Remaja Putri

HUBUNGAN KEBIASAAN MAKAN PAGI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SMA AL HIKMAH 2 BENDA SIRAMPOG BREBES

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI MENGGUNAKAN DOT DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSLUSIF PADA IBU MENYUSUI DI POSYANDU WILAYAH PUSKESMASDANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA 2015

BAB I PENDAHULUAN. Anemia merupakan suatu kondisi konsentrasi hemoglobin kurang dari

BAB I PENDAHULUAN. hamil. Anemia pada ibu hamil yang disebut Potensial danger of mother and. intra partum maupun post partum (Manuaba, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kontribusi penting dalam Millenium Development Goals (MDGs)

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN UPAYA KEPATUHAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BALITA DI PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

: Remaja, Menarche, Kecemasan, Dukungan keluarga. : 28 buku ( ) + 5 website

HUBUNGAN KEJADIAN ANEMIA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA REMAJA PUTRI KELAS 11 DI SMAN 1 SEDAYU NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA ASUPAN

Serambi Akademica, Vol. II, No. 2, November 2014 ISSN :

TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG ANEMIA DI PONDOK PESANTREN AL-MUNAWWIR KOMPLEK Q KRAPYAK YOGYAKARTA. Hera Ariyani 1, Ekawati 1

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan dan merupakan masalah gizi utama di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah tahap umur yang datang setelah masa kanak-kanak. perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja dalam masyarakat.

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

PERBEDAAN KADAR HEMOGLOBIN SISWI SMA PEDESAAN DAN PERKOTAAN DI KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 1-3 TAHUN DI PADUKUHAN PUCANGANOM DESA WEDOMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN PERSEPSI REMAJA PUTRI TENTANG PERNIKAHAN USIA DINI REMAJA KELAS XI DI SMA NEGERI 1 BAMBANGLIPURO

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS CANDI LAMA KECAMATAN CANDISARI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. dewasa. Remaja adalah tahapan umur yang datang setelah masa anak anak

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI DI SMP NEGERI 13 MANADO Natascha Lamsu*, Maureen I. Punuh*, Woodford B.S.

HUBUNGAN KADAR HEMOGLOBIN DENGAN KEJADIAN DISMENORE PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 1 WONOSARI KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

HUBUNGAN DISMENOREA TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWI SMA MUHAMMADIYAH 5 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

Transkripsi:

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Iffah Indri Kusmawati 201510104258 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 206

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Sains Terapan pada Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta Disusun oleh: Iffah Indri Kusmawati 201510104258 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016 i

HALAMAN PENGESAHAN KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: IFFAH INDRI KUSMAWATI 201510104258 Telah Memenuhi Syarat Dan Disetujui Untuk Dipublikasikan Pada Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta Oleh: Pembimbing : Dewi Rokhanawati, S.SiT., MPH Tanggal : 9 September 2016 Tanda Tangan : ii

KEBIASAAN MINUM TABLET FE SAAT MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA SISWI KELAS XI DI SMA MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTA TAHUN 2016 1 Iffah Indri Kusmawati 2, Dewi Rokhanawati 3 INTISARI Latar Belakang: Remaja putri kehilangan zat besi kurang lebih 1,3 mg/hari setiap bulannya saat sedang menstruasi sehingga dapat menyebabkan terjadinya anemia. Oleh karena itu diperlukan pencegahan anemia yang salah satunya adalah dengan menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum tablet Fe saat sedang menstruasi. Tujuan: Untuk mengetahui kebiasaan minum tablet Fe saat menstruasi dengan kejadian anemia pada siswi kelas XI di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Metode: Jenis penelitian menggunakan observasional analitik, dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling sebanyak 62 responden. Analisis data menggunakan Chi Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 49 responden terbiasa minum tablet Fe saat menstruasi 19 (38,8%), tidak terbiasa minum tablet Fe saat menstruasi 30 (61,2%), tidak anemia 27 (55,1%), anemia 22 (44,9%). Simpulan dan Saran: Ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan minum tablet Fe saat menstruasi dengan kejadian anemia pada siswi kelas XI di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta dengan p-value = 0,008. Oleh karena itu siswi diharapkan lebih memperhatikan cara mengkonsumsi tablet Fe yang benar yaitu selain menggunakan air putih bisa dengan menggunakan air jeruk ataupun makanan yang mengandung vitamin C dan meminumnya pada malam hari menjelang tidur agar terhindar dari rasa mual. Kata kunci Kepustakaan Jumlah halaman : Kebiasaan Minum Tablet Fe, Menstruasi, Anemia, Remaja. : 27 Buku (2008-2013), 4 Jurnal, 3 Skripsi, 1 Website. : xiii, 46 Halaman, 3 Tabel, 1 Gambar, 11 Lampiran. 1 Judul Skripsi. 2 Mahasiswa Program Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta. 3 Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Aisyiyah Yogyakarta. iii

PENDAHULUAN Remaja merupakan individu baik perempuan maupun laki laki yang berada pada masa atau usia antara anak anak dan dewasa. Batasan usia remaja menurut World Health Organization (WHO) adalah usia 10 19 tahun, yang ditandai dengan perubahan fisik dan mental. Remaja putri memerlukan perhatian khusus dalam hal kesehatan dikarenakan kebutuhan zat besi pada remaja putri meningkat karena pertumbuhan dan datangnya menstruasi, sehingga pada remaja putri sangat rentan sekali terjadi anemia (Sediaoetama, 2009). Anemia akibat defisiensi zat besi merupakan salah satu masalah gizi utama di Asia termasuk Indonesia. Pada anak usia sekolah, kejadian anemia tertinggi ditemukan di Asia Tenggara dengan perkiraan sekitar 60%. Di Indonesia anemia defisiensi zat besi merupakan masalah kesehatan masyarakat dengan prevalensi pada anak balita sebesar 28,1%, anak 5-12 tahun 29%, remaja putri 13-18 tahun dan wanita usia subur 15-49 tahun masing - masing sebesar 22,7% dan ibu hamil 37,1% (Riskesdas, 2013). Hasil penelitian Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dan Fakultas Kedokteran UGM, tahun 2012 menunjukkan bahwa 34% dari 280 remaja putri/siswi SMA mengalami anemia dan pada tahun 2013 jumlah anemia remaja di DIY mencapai 35%. Data-data tersebut mengindikasikan bahwa anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, khususnya di Yogyakarta (DinKes, 2013). Sesuai dengan standar WHO, apabila prevalensi anemia pada suatu populasi lebih besar dari 20%, maka merupakan masalah kesehatan masyarakat. Tetapi sebagian dari masyarakat mengabaikan dan menganggap ini bukan masalah kesehatan masyarakat, padahal jika berkelanjutan sampai remaja putri tersebut menikah, bisa berdampak pada keselamatan jiwanya. Dampak buruknya, dapat mengakibatkan kematian ibu dan bayi, bahkan menghasilkan bayi dengan berat badan rendah (Dubey, 2013). Beberapa faktor penyebab anemia di kalangan remaja adalah konsumsi gizi yang tidak memadai dan peningkatan kebutuhan akan zat besi serta kehilangan darah secara kronis saat menstruasi. Kehilangan darah saat menstruasi berarti mengeluarkan zat besi yang ada dalam darah dan dapat menyebabkan terjadinya anemia. Pada remaja putri yang sedang menstruasi, volume darah yang hilang selama menstruasi berkisar antara 25-30 cc per bulan. (Aryandhito, 2009). Tingginya angka kejadian anemia pada remaja putri dikarenakan masih banyaknya remaja putri yang tidak terbiasa mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dalam mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi masih rendah, terbukti dari hasil studi pendahuluan pada tanggal 1 Februari 2016 pada 5 siswi kelas XI di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta dengan melakukan test Hb dan wawancara tentang kebiasaan minum tablet Fe saat menstruasi, didapatkan hasil 2 siswi (40%) tidak mengalami anemia, 3 siswi (60%) mengalami anemia dan 2 siswi (40%) dari yang mengalami anemia saat menstruasi tidak minum tablet Fe. Kebiasaan adalah suatu perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dalam hal yang sama dan merupakan respon seseorang dalam menghadapi suatu hal. Beberapa remaja putri merasa bahwa mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi bukan suatu hal yang penting, sehingga menjadikan mereka tidak terbiasa mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi (Gibney, 2009). 1

METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan menggunakan desain potong lintang (cross sectional). Pengambilan lokasi penelitian yaitu di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Dari 62 responden yang digunakan dengan teknik pengambilan sampel total sampling, sebanyak 49 responden memenuhi kriteria inklusi penelitian untuk penelitian yaitu siswi kelas XI tahun ajaran 2015-2016 yang sedang menstruasi dan bersedia dilakukan pengambilan darah. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pemeriksaan Hb dengan easy touch. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Kebiasaan Minum Tablet Fe saat Menstruasi Kebiasaan Minum Tablet No Frekuensi (F) Prosentase (%) Fe saat Menstruasi 1 Tidak Terbiasa 30 61,2 2 Terbiasa 19 38,8 Jumlah 49 100 Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari total responden yaitu 49 siswi (100%), terdapat 30 siswi (61,2%) tidak terbiasa minum tablet Fe saat menstruasi dan hanya 19 siswi (38,8%) saja yang terbiasa minum tablet Fe saat menstruasi setiap bulannya. Penelitian menunjukkan lebih banyak siswi yang tidak mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan informasi akan maanfaat dari tablet Fe dan pentingnya remaja mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi. Hasil penelitian Warsiti (2013), menunjukkan bahwa dari 34 siswi (100%) yang telah diteliti tentang tingkat pengetahuan pentingnya mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi, hanya 4 siswi (11,8%) yang memiliki pengetahuan baik, 23 siswi (67,6%) memiliki pengetahuan cukup dan 7 siswi (20,6%) memiliki pengetahuan yang kurang. Hasil data kuesioner bagi siswi yang minum tablet Fe saat menstruasi menunjukkan bahwa responden sudah mengetahui cara meminum tablet Fe dengan benar. Hal ini dibuktikan dari jawaban responden yaitu 19 siswi (100%) meminum tablet Fe menggunakan air putih, tidak ada yang menjawab menggunakan susu ataupun kopi. Data di atas sesuai dengan teori Almatsier (2011) bahwa tablet Fe sebaiknya diminum dengan menggunakan air jeruk atau air putih, karena dapat membentuk proses penyerapan zat besi. Hindari minum tablet Fe dengan menggunakan air teh, susu dan kopi, karena akan menghambat proses penyerapan zat besi. Pada pertanyaan waktu atau kapan sebaiknya tablet Fe diminum, hanya 11 siswi (57,9%) yang menjawab pada saat malam hari dan sisanya 8 siswi (42,1%) menjawab pagi hari. Padahal menurut Almatsier (2011), waktu yang tepat untuk minum tablet Fe adalah pada malam hari menjelang tidur, untuk mengurangi rasa mual yang timbul setelah meminumnya. Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Kejadian Anemia No Kejadian Anemia Frekuensi (F) Prosentase (%) 1 Anemia 22 44,9 2 Tidak anemia 27 55,1 Jumlah 49 100 2

Kejadian anemia ini diukur dari pemeriksaan kadar Hb dengan menggunakan easy touch dengan kategori tidak anemia jika kadar Hb 12 gr/dl dan anemia jika kadar Hb < 12 gr/dl, dikatakan anemia berat jika kadar Hb 6-7 gr/dl, sedang 8-9 gr/dl dan ringan 10-11 gr/dl (Proverawati & Asfuah, 2009). Tabel 4.2 menunjukkan bahwa kejadian anemia saat menstruasi pada siswi dengan total responden yaitu 49 siswi (100%), terdapat 22 siswi (44,9%) mengalami anemia saat menstruasi dan 27 siswi (55,1%) tidak mengalami anemia. Responden yang mengalami anemia yaitu 22 siswi (100%), 19 siswi (86,4%) mengalami anemia ringan dan 3 siswi (13,6%) mengalami anemia sedang. Hal ini dapat terjadi seperti dalam teori Tarwoto (2010) bahwa remaja putri kehilangan zat besi kurang lebih 1,3 mg/hari setiap bulannya saat sedang menstruasi sehingga dapat menyebabkan terjadinya anemia. Jumlah responden yang tidak mengalami anemia yaitu 27 siswi (55,1%). Berdasarkan asumsi peneliti, sebagian besar siswi sudah mengetahui apa saja jenis makanan yang mengandung zat besi yang harus dikonsumsinya karena pihak dari sekolah pernah mengadakan penyuluhan tentang anemia dan terbukti dari hasil pemeriksaan kadar Hb yang telah dilakukan. Dalam teori Almatsier (2011), tentang beberapa jenis makanan yang dapat mencegah anemia diantaranya yaitu makanan hewani seperti daging yang mempunyai kandungan zat besi yang dapat mencegah anemia seperti dalam firman Allah QS. An Nahl: 5 yang artinya: dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu, padanya ada bulu yang menghangatkan dan berbagai manfaat dan sebagiannya kamu makan Selain daging, ada juga sayursayuran hijau dan buah-buahan yang mengandung vitamin C yang bermanfaat untuk penyerapan zat besi dalam tubuh. Tabel 4.3 Tabulasi Silang Kebiasaan Minum Tablet Fe saat Mesntruasi dengan Kejadian Anemia Kejadian Anemia Kebiasaan Minum Tidak Tablet Fe saat X 2 P- Total Anemia Anemia value Menstruasi N % N % N % Tidak Terbiasa 18 60 12 40 30 100 7,132 0,008 Terbiasa 4 21,1 15 78,9 19 100 Total 22 44,9 27 55,1 49 100 Dari tabulasi silang kebiasaan minum tablet fe saat menstruasi dengan kejadian anemia didapatkan hasil sebanyak 30 siswi (100%) yang tidak terbiasa minum tablet Fe saat menstruasi, 18 siswi (60%) diantaranya mengalami anemia dan yang tidak mengalami anemia sebanyak 12 siswi (40%). Hasil tabulasi silang ini didukung oleh teori Almatsier (2011) yang mengatakan bahwa menambah pemasukan zat besi dalam tubuh dengan minum tablet Fe dapat mencegah terjadinya anemia. Siswi yang terbiasa minum tablet Fe saat menstruasi sebanyak 19 siswi (100%), 15 siswi (78,9%) diantaranya tidak mengalami anemia dan 4 siswi (21,1%) mengalami anemia. Berdasarkan asumsi peneliti, 4 siswi (21,1%) yang mengalami anemia kemungkinan tidak meminum tablet Fe secara teratur setiap harinya saat mereka sedang menstruasi karena menurut Depdiknas (2008), kata biasa diartikan suatu hal yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari bahkan sudah menjadi adat dan kebiasaan adalah suatu tindakan yang biasa dikerjakan. 3

Hasil analistis statistik dengan menggunakan chi square menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan minum tablet Fe saat menstruasi dengan kejadian anemia pada siswi kelas XI (p-value = 0,008). Adanya hubungan dalam penelitian ini didukung oleh beberapa teori diantaranya Aryandhito (2009) yang mengatakan bahwa kehilangan darah saat menstruasi berarti mengeluarkan zat besi yang ada dalam darah dan dapat menyebabkan terjadinya anemia. Padahal remaja putri setiap bulannya mengalami menstruasi dan zat besi hilang kurang lebih 1,3 mg/harinya (Tarwoto, 2010). Anemia yang dialami remaja putri ini dapat menimbulkan berbagai dampak antara lain menurunkan daya tahan tubuh, menurunnya aktivitas dan prestasi belajar serta kebugarannya juga akan menurun, sehingga menghambat prestasi olahraga, produktivitas dan pertumbuhan terutama pertumbuhan pada tinggi badannya (Arisman, 2009). Oleh karena itu diperlukan pencegahan anemia yang salah satunya adalah dengan menambah pemasukan zat besi kedalam tubuh dengan minum tablet Fe saat sedang menstruasi (Almatsier, 2011). SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan kebiasaan minum tablet Fe saat menstruasi dengan kejadian anemia pada siswi kelas XI di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta Tahun 2016, dapat ditarik kesimpulan : 1. Responden yang tidak terbiasa minum tablet Fe saat menstruasi sebanyak 30 siswi (61,2%) dan responden yang terbiasa minum tablet Fe saat menstruasi sebanyak 19 siswi (38,8%). 2. Responden yang anemia sebanyak 22 siswi (44,9%) dan responden yang tidak anemia sebanyak 27 siswi (55,1%). 3. Ada hubungan antara kebiasaan minum tablet Fe saat menstruasi dengan kejadian anemia. Hasil uji chi square menunjukkan Nilai X 2 = 7,132 dengan nilai P-value 0,008 (p 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa H a diterima. Saran Berdasarkan simpulan di atas, saran yang dapat disampaikan pada penelitian ini adalah bagi Responden diharapkan siswi lebih memperhatikan cara mengkonsumsi tablet Fe yang benar yaitu selain menggunakan air putih bisa juga dengan menggunakan air jeruk ataupun makanan yang mengandung vitamin C dan meminumnya pada malam hari menjelang tidur agar terhindar dari rasa mual. Bagi Penanggungjawab UKS diharapkan bagi penanggungjawab UKS SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta selalu mengingatkan siswi untuk rutin mengkonsumsi tablet Fe saat sedang menstruasi agar terhindar dari gejala anemia. Bagi Dokter RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta diharapkan bagi dokter dari RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta agar lebih memberikan kualitas pelayanan kesehatan saat kunjungan rutin setiap minggunya yaitu dengan mengadakan penyuluhan kesehatan remaja khususnya tentang anemia dan pentingnya mengkonsumsi tablet Fe saat menstruasi pada siswi SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta. Bagi Peneliti Selanjutnya diharapkan penelitian ini dapat dikembangkan oleh peneliti selanjutnya terkait dengan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan anemia. 4

DAFTAR PUSTAKA Almatsier, S. (2011). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia. Arisman. (2009). Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC. Aryandhito, WN. (2009). Ilmu Gizi menjadi sangat Mudah Jakarta: EGC. Departemen Agama. (2010). Al-Qur an Madina Dilengkapi dengan Terjemah dan Materi tentang Akhlak Mulia. Bandung: PT Madina Raihan Makmur. Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Gramedia: Pustaka Indonesia. Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. (2013). Laporan Gizi DIY 2012. Dubey, RK. (2013). Prevalence of Anemia Amongst Adolescent Females in South Wesrn Nepal. Vol 2 Hal 84-89. Gibney, MJ. (2009). Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. Proverawati, A dan Asfuah, S. (2009). Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika. Riskesdas. (2013). Laporan Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan, Republik Indonesia. Sediaoetama, AD. (2010). Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid I. Jakarta: Dian Rakyat. Tarwoto. (2010). Kesehatan Remaja:Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika. Warsiti, S. (2013). Tingkat Pengetahuan Siswi Kelas XI tentang Pentingnya Mengkonsumsi Tablet Fe saat Menstruasi di SMA Muhammadiyah 1 Sragen Tahun 2013. Surakarta: Stikes Kusuma Husada. 5