FISIOLOGI HEWAN SISTEM GERAK PADA KATAK (Rana sp) OLEH :

dokumen-dokumen yang mirip
Otot Penyusun Tubuh Manusia dan Hewan

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALATIHAN SOAL

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM OTOT

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas induk pokok (Parent Stock)

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.1

Tubuh kita juga memiliki komponen yang membuatnya dapat bergerak atau beraktivitas. Apa saja yang terlibat bila kita melakukan gerak?

II. TINJAUAN PUSTAKA. kelompok yang berlawanan yang masing-masing terdiri atas sebelas pemain.

Tulang Rangka Manusia dan Bagian-bagiannya

Sistem Otot (Urat Daging)

- - SISTEM GERAK PADA MANUSIA - - dpl2gerak SISTEM GERAK PADA MANUSIA

IDENTIFIKASI IKAN. Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA. Mata Kuliah Iktiologi

BAB IV SISTEM GERAK PADA MANUSIA DAN VERTEBRATA

SMP JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN VIII (DELAPAN) ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) SISTEM GERAK MANUSIA

Amfibi mempunyai ciri ciri sebagai berikut :

BAB III SISTEM URAT DAGING

III. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bahan Ajar Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Tarbiyah STAIN Batusangkar TAKSONOMI VERTEBRATA. Amphibia: Evolusi Karakteristik

II. TINJAUAN PUSTAKA. masehi para biara-biara di cina kuno sudah mengenal bentuk-bentuk

KISI-KISI SOAL SISTEM GERAK MANUSIA, HEWAN, DAN TUMBUHAN

Sistem Respirasi Pada Hewan

SISTEM GERAK PADA MANUSIA. Drs. Refli., MSc

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tungkai berfungsi sebagai penopang gerak anggota tubuh bagian atas, serta

Identifikasi Jenis Amphibi Di Kawasan Sungai, Persawahan, dan Kubangan Galian Di Kota Mataram. Mei Indra Jayanti, Budiono Basuki, Susilawati

OSTEOLOGI EXTREMITAS INFERIOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. Kinesiologi adalah ilmu yang mempelajari tubuh manusia pada waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Sriwijaya

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.1

SISTEM GERAK Tanpamu, AKU bagaikan PATUNG

biologi SET 16 ALAT GERAK DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. RANGKA TUBUH VERTEBRATA

MEMPELAJARI POTENSI KELUHAN DAN POTENSI PENYAKIT YANG TIMBUL PADA RANGKA DAN OTOT OPERATOR JAHIT DI PT MIDO INDONESIA

II. TINJAUAN PUTAKA. beregu, dimainkan oleh dua kelompok dan masing-masing kelompok. terdiri sebelas pemain termasuk penjaga gawang.

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 12. RANGKA DAN SISTEM ORGAN PADA MANUSIALatihan soal 12.1

1. Berikut ini yang bukan merupakan fungsi rangka adalah. a. membentuk tubuh c. tempat melekatnya otot b. membentuk daging d.

biologi SET 24 ANIMALIA 4 DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. FILUM VERTEBRATA a. Kelas Cyclostomata (Agnatha) b.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN HIPOTESIS. 4 kg, sedangkan untuk kelas junior putra 5 kg dan putri 3 kg.

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALATIHAN SOAL BAB 15

TULANG DAN PERSENDIAN EXTREMITAS INFERIOR

A. Pernapasan Pada Ikan Bertulang Sejati

JARINGAN PADA HEWAN & MANUSIA

Morfologi Ikan BENTUK TUBUH

SISTEM GERAK PADA MANUSIA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. masing-masing terdiri dari sebelas orang pemain dan salah satunya

PENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI DAN FISIOLOGI TERNAK

SISTEM SARAF MANUSIA

RANGKUMAN BIOLOGI SISTEM GERAK PADA MANUSIA

II. TINJAUAN PUSTAKA. tubuh dalam keadaan diam atau bergerak (Harsono,1988:223). Menurut

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biologi

MAKALAH SISTEM RESPIRASI PADA IKAN

RPP KELAS KONTROL. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang

KELAS XI SMA IPA KODE SOAL 713 SENIN 20 NOVEMBER 2017

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 1. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANLatihan Soal 1.5. Metagenesis. Metamorfosis. Regenerasi

STRUKTUR JANTUNG. Achmad Farajallah, Sirkulasi kedua1

SNI : Standar Nasional Indonesia. Induk ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas induk pokok (Parent Stock)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Gerak pada Manusia. mendeskripsikan sistem gerak pada manusia serta hubungannya dengan kesehatan.

GERAK PADA HEWAN DAN MANUSIA DAPAT TERJADI KARENA ADANYA KERJASAMA ANTARA TULANG (RANGKA) DENGAN OTOT.

BAB VI PEMBAHASAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental bertujuan untuk

TINJAUAN PUSTAKA. melalui pengalaman itulah peserta didik tumbuh dan berkembang untuk

Bahan Ajar Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Tarbiyah STAIN Batusangkar TAKSONOMI VERTEBRATA. Pisces: Evolusi Kelas Agnatha

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Praktikum Manfaat Praktikum

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menendang bola merupakan suatu usaha untuk memindahkan bola dari

Jenis jaringan hewan ada empat macam, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Perkembangan bola voli

MATERI BELAJAR SISWA SMP KELAS VIII SISTEM RANGKA DAN OTOT PADA MANUSIA SERTA PESAWAT SEDERHANA OLEH YUMNA SOLICHATUN YUSRO

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 3. SISTEM GERAK PADA MANUSIALatihan Soal 3.2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Systema Respiratorium (Sistem Pernapasan)

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Hakikat Kecakapan Bermain Bolabasket. Menurut peraturan PERBASI (2001:1), bolabasket ialah permainan


Bahan Ajar Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Tarbiyah STAIN Batusangkar TAKSONOMI VERTEBRATA. Pisces: Kelas Osteichthyes

LAMPIRAN SUKHASANA SHAVASANA

Morfologi dan Anatomi Dasar Unggas

Lampiran 4 Jenis otot pada kelompok otot 1 (otot proksimal paha) No. Kelompok Otot Jenis Otot 1. Kelompok Otot 1 (Otot Proksimal Paha)

SMA. a. Memberikan bentuk tubuh makhluk hidup. b. Melindungi organ-organ tubuh yang vital. c. Menahan dan menegakkan tubuh

Sistem Otot. 3. Mendeskripsikan hipotesis filamen yang bergeser pada kontraksi otot

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

BAB I PENDAHULUAN. Semua mahluk hidup pasti bernapas dan butuh bernapas. Bernapas. sederhana, mulai menghirup udara sampai menghembuskannya lagi hanya

LEMBAR PENGAMATAN PENGUKURAN DIMENSI TUBUH

Persendian adalah hubungan antara dua tulang atau lebih. Persendian dibedakan menjadi 2 yaitu:

II. TINJAUAN PUSTAKA Ekologi Telur

LAMPIRAN. Lampiran 1. Peta Lokasi Penelitian. sumber: ( Keterangan: Lokasi 1: Sungai di Hutan Masyarakat

Standar Kompetensi 1 Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.

BAB II AMFIBI, REPTIL & PENGETAHUAN ANAK-ANAK TENTANG AMFIBI DAN REPTIL

PENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 15. SISTEM GERAK MANUSIALatihan Soal 15.2

SUPARMUJI SMA NEGERI 1 NUNUKAN SELATAN

METODE PENGUKURAN DATA ANTROPOMETRI

Karakteristik Organisme Hidup. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Tema-tema dalam Mempelajari Kehidupan. Organisasi Biologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUNCI IDENTIFIKASI AMFIBI

Sistem Respirasi Pada Hewan

BIOLOGI VERTEBRATA. Rizka Apriani Putri, M.Sc JURDIK BIOLOGI, FMIPA UNY Rizka Apriani Putri, M.Sc

BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF)

TINJAUAN PUSTAKA Kuda

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. sepak bola. Karena dengan jump heading pemain bisa melakukan tehnik bertahan

Transkripsi:

FISIOLOGI HEWAN SISTEM GERAK PADA KATAK (Rana sp) OLEH : INTAN QAANITAH 08041281419041 LESI RATNA SARI 08041281419083 MUHAMMAD EKO INDRA 08041281419085 MAR ATUS SHOLIKHA 08041281419093 AHMAD HERU SAPUTRA 08041381419069 M. SATRIO WIBISONO 08041381419061 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2016

SISTEM OTOT Sistem otot adalah sistem organ pada hewan dan manusia yang mengizinkan makhluk tersebut bergerak. Sistem otot pada vertebrata dikontrol oleh sistem syaraf, walaupun beberapa otot (seperti otot jantung) dapat bergerak secara otonom (Suryani Pemberian nama otot rangka disebabkan karena otot ini menempel pada system rangka. Otot rangka adalah masa otot yang bertaut pada tulang yang berperan dalam menggerakkan tulang-tulang tubuh. Otot rangka dapat kita kaji lebih dalam misalnya dengan mempelajari otot gastroknemus pada katak. Otot gastroknemus katak banyak digunakan dalam percobaan fisiologi hewan. Otot ini lebar dan terletak di atas fibiofibula, serta disisipi oleh tendon tumit yang tampak jelas (tendon Achillus) pada permukaan kaki (Indrawan Sistem gerak pada manusia dan vertebrata terdiri atas sistem gerak pasif yang terdiri atas tulang dan rawan, serta sistem gerak aktif yang terdiri atas otot, tulang disebut sistem gerak pasif, karena tulang tidak dapat bergerak sendiri. Tulang harus digerakkan oleh otot Otot disebut alat gerak aktif, karena otot mempunyai kemampuan berkontraksi (mengerut) dan relaksasi (relaks, memanjang). Otot menempel pada tulang. Karena otot dapat berkontraksi dan berelaksasi, maka otot menggerakkan tulang. Tulang bersama dengan otot merupakan organ penyusun sistem gerak pada manusia dan hewan vertebrata lainnya, Tulang pada vertebrata dan manusia terdiri atas tulang keras dan kartilago (tulang rawan). Pada masa embrio, kartilago merupakan penyusun tulang pada semua vertebrata. Pada beberapa jenis vertebrata, kartilago ini tidak berubah menjadi tulang, sehingga tetap sebagai kartilago, misalnya pada ikan hiu dan ikan pari. Kedua jenis ikan ini disebut ikan bertulang rawan. Akan tetapi pada vertebrata lainnya, dalam masa perkembanganannya tulang sejati secara berangsur akan segera menggantikan kartilago. Namun ada kartilago yang tetap bertahan sebagai kartilago, karena dibutuhkan untuk memudahkan pergerakan atau sebagai tudung tulang keras. Kartilago ini terdapat pada ujung-ujung tulang iga, permukaan sendi, dinding pangkal tenggorokan (larynx), pada tenggorokan (trakhea) daun telinga, dan hidung.

Tulang pada vertebrata terdiri atas tulang keras dan tulang rawan (kartilago). Kartilago bersifat padat tetapi tidak keras seperti tulang. Di atas telah dikemukakan bahwa kartilago merupakan komponen tulang yang utama pada semua embrio vertebrata. KATAK (Rana sp) Filum : Chordata Kelas : Amphibia Sub-kelas : Anaumorpha Ordo : Anaurans Sub-ordo : Diplasiocoela Famili : Ranidae Sub-famili : Raninae Genus : Rana Spesies : Rana catesbeiana Shaw Bullfrog mempunyai dua buah anggota penggerak, yaitu sepasang kaki depan dan sepasang kaki belakang. Kaki depan ukurannya lebih pendek dan lebih kecil dibandingkan kaki belakang. Kaki katak terbagi tiga bagian, yaitu paha, betis, dan jari. Panjang paha dan betis hampir sama, tetapi daging pada paha lebih

tebal dibandingkan daging pada betis. Kaki depan memiliki jari-jari 4 buah, tetapi tidak mempunyai selaput renang. Sementara kaki belakang mempunyai jari-jari 5 buah dan memiliki selaput renang yang elastis diantara masing-masing jari tersebut (Arie, 1999), Amphibia yaitu kodok atau katak. Kontruksi tulang katak yaitu terdiri dari tulang badan, tulang anggota gerak dan tulang tengkorak (tulang kepala). Katak adalah salah satu dari jenis amfibi. Katak memiliki rangka dalam(endoskeleton). Rangka katak tersusun dari 3 kelompok, yaitu tulang tengkorak, tulang badan, dan tulang anggota gerak. Katak mempunyai tulang belakang yang panjang dan otot yang kuat, oleh karena itu katak dapat melompat dengan tinggi dan katak juga mempunyai selaput renang, selaput ini memberikan tekanan yang kuat, sehingga terbentuk gerakan di air. Amfibi memiliki sendi baik itu di lutut, bahu, siku, pinggul, pergelangan kaki dan tangan. Sendi ini memudahkan hewan amfibi seperti katak untuk melompat. (Baca: Proses Metamorfosis pada Hewan Sempurna dan Tidak Sempurna) Karakteristik Rangka Selain itu bentuk tulang kepala katak berukuran kecil dan hanya memiliki sedikit tulang. Hal ini menyebabkan tulang kepala katak sangat ringan namun kuat. Selain itu postur badan katak juga ditopang oleh tulang belakang yang dapat menahan berat tubuh bagian belakang dan bagian depan katak. Katak memiki kaki yang sangat panjang dan otot-otot yang kekar dan solid. Agar katak mudah saat berenang, kaki katak memiliki selaput renang. Selaput renang ini sangat berguna bagi katak saat sedang berenang di dalam air. Dengan adanya selaput renang, katak dapat bergerak lincah di dalam air.

Sistim gerak pada amphibia, misalnya pada katak. Rangka katak terdiri dari tulang anggota gerak, tulang badan, dan tulang kepala atau tengkorak. Katak mempunyai tungkai belakang yang panjang dan otot yang kuat. Terdapat selaput renang pada tungkai katak yang berguna untuk memberikan tekanan pada air sehingga mempermudah gerakan katak saat berenang. Sistem Otot Amphibi

Sistem otot pada katak dibagi menjadi empat bagian, yaitu sistem otot pada bagian kepala, sistem otot daerah pectoral, sistem otot daerah abdomen atau ventral dan sistem otot pada extrimitas posterior. Hasil dari pengamatan yang didapat adalah bahwa sistem otot daerah abdomen atau ventral dari katak sawah (Fejervarya cancrivora) terdiri dari musculus rectus abdominis, musculus obliqus externus, musculus obliqus internus. Musculus rectus abdominis terdapat medio ventral tubuh yang ditengahnya terdapat tendo berwarna putih yang disebut linea alba dan juga terdapat inscriptio tendinae yang berjumlah empat pasang (Moment,1967). Sistem otot pada extrimitas posterior dari Katak sawah (Fejervarya cancrivora) terdiri dari dua bagian yaitu pada bagian femur (paha) dan crus (betis). Pada bagian femur dapat dikenali otot dari arah lateral ke medial antara lain : musculus trisep femoris, musculus sartorius, musculus adductor magnus, musculus gracillis mayor dan musculus gracillis minor. Sedangkan otot yang membangun bagian dari betis katak sawah antara lain : musculus gastronimeus,

musculus tibialis anticus longus, musculus tibialis anticus brevis dan musculus tibialis posticus. Hal ini sesuai pernyataan dari Moment (1967) yang menyatakan bahwa Daerah extrimitas posterior terdapat musculus trisep femoris, musculus gracillis minor, musculus gracillis mayor, musculus sartorius, musculus adductor magnus. Bagian crus dibangun oleh musculus gastronimeus, musculus tibialis anticus longus, musculus tibialis anticus brevis, musculus tibialis posticus dan juga terdapat otot tendon dan tulang tibio fibula. Sistem otot pada amfibi, seperti sistem-sistem organ yang lain sebagai transisi antara ikan dan reptil. Sistem otot pada ikan berpusat pada gerakan tubuh ke lateral, membuka dan menutup mulut serta gill apertura (operculum atau penutup lubang/celah insang) dan gerakan sirip yang relatif sederhana. Kebutuhan hidup di darat mengubah susunan ini (Sukiya, 2003) Sistem otot aksial pada amfibi masih metamerik seperti pada ikan, tetapi tampak tanda-tanda perbedaan sekat horizontal membagi otot dorsal dan ventral. Bagian dari sistem otot epaksial atau dorsal mempengaruhi gerakan kepala. Otot ventral, adalah menjadi bukti dalam pembagian otot-otot setiap segmen tubuh amfibi. Selanjutnya, otot hipaksial terlepas atau terbagi dalam lapisan-lapisan, kemudian membentuk otot-otot oblique eksternal, oblique internal dan otot tranversus, sedangkan otot dermal sangat kurang. Berbagai macam gerakan pada amfibi, yaitu berenang, berjalan, meloncat atau memanjat, melibatkan perkembangan berbagai tipe otot. Beberapa di antaranya terletak di tungkai itu sendiri dan berupa otot-otot intrinsik (Sukiya, 2003). Sistem otot pada amfibi sangat bervariasi, seperti pada salamander yang hidup di air memiliki sistem otot yang mirip dengan ikan, sementara sistem otot pada spesies yang hidup di darat seperti pada katak sangat berbeda. Metameris tampak jelas pada salamander, caecilians, dan pada larva anura. Miomer epaksial membentuk berkas serabut otot yang memanjang melewati beberapa segmen tubuh. Otot-otot tersebut sebahagian tersembunyi dibawah otot-otot apendikular, memanjang dari kolumna vertebra dari bagian dasar tengkorak sampai pada ujung ekor. Massa otot-otot hipaksial pada beberapa jenis amfibi sudah kehilangan pola

segmental dan membentuk lembaran otot (eksternal oblique, internaloblique, dan transversal), khususnya pada daerah abdominal (Faisal, 2012). Otot-otot apendikular pada sebahagian besar amfibi jauh lebih kompleks dibandingkan dengan ikan, sesuai dengan kehidupan di darat. Pada amfibi, tungkai digunakan untuk menyokong seluruh bobot tubuh. Pada amfibi, otot-otot dari lengkung vissera yang pertama berperan untuk menggerakkan rahang. Beberapa otot-otot pada lengkung vissera yang kedua tetap berhubungan dengan rahang bawah, sedangkan otot-otot pada lengkung vissera yang ketiga berperan menggerakkan tulang rawan pada insang khususnya pada amfibi yang memiliki insang. Pada amfibi yang tidak memiliki insang, otot-otot tersebut tereduksi (Faisal, 2012). DAFTAR PUSTAKA Faisal. 2012. Buku Ajar Struktur Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM Sukiya. 2003. Biologi Vertebrata. Yogyakarta: Biologi FMIPA UNY