DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii. PERNYATAAN ORISINALITAS...iii KATA PENGANTAR...iv ABSTRAK...vi

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. (Madura, 2012:211). Hedging didefinisikan sebagai tindakan untuk membatasi risiko

BAB I PENDAHULUAN. dari semakin banyaknya transaksi bisnis antara pihak-pihak yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam usahanya

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan domestik juga memiliki hubungan perdagangan dengan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan dan menerapkan strategi strategi baru untuk memperbaiki arus kas

BAB I PENDAHULUAN. arus perdagangan barang maupun uang serta modal antar negara. Globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. berurusan dengan pasar domestik (Winarto, 2008:45). Mata uang tiap negara

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan yang melakukan transaksi perdagangan internasional akan

BAB I PENDAHULUAN. memfasilitasi investor untuk berinvestasi, untuk mendapatkan pengembalian yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. dapat diduga sebelumnya. Risiko dapat dibedakan menjadi risiko murni dan risiko

BAB V PENUTUP. terhadap keputusan hedging bank konvensional maka semakin tinggi. b. Kesulitan keuangan ( financial distress) mempunyai pengaruh yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. RM Satwika Putra Jiwandhana dan Nyoman Triartyati (2016)

BAB I PENDAHULUAN. tidak luput dari risiko. Semua aktifitas yang dilakukan oleh perusahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. lindung nilai atau biasa dikenal dengan sebutan hedging menjadi topik hangat

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan akses informasi yang sudah mendunia. Perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. meminimalkan kerugian yang diakibatkan oleh peristiwa peristiwa tersebut

: hedging, risiko, leverage, profitabilitas, likuiditas

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT HUTANG, DAN KESULITAN KEUANGAN TERHADAP KEPUTUSAN HEDGING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Perekonomian era globalisasi telah meningkatkan interaksi antar negara dalam

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Growth Opportunity,

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan cara ekspor dan impor, franchising, maupun membangun kantor

BAB I PENDAHULUAN. bisnis antara pihak-pihak yang berasal dari berbagai negara. Terjadinya

Judul : Analisis Forward Contract Hedging dan Open Position dalam Menghadapi Eksposur Valuta Asing (Studi pada CV Bali Cipta Sarana)

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. zaman saat ini yang dipengaruhi oleh globalisasi telah. membuat interaksi antar negara semakin meningkat dalam perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perdagangan internasional merupakan salah satu ciri dari era globalisasi yang

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda sejak pertengahan tahun menyebabkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami

PERTEMUAN 14 KONSEP, TRANSAKSI DAN LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENELITIAN SEBELUMNYA

BAB I PENDAHULUAN. untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia juga mengalami peningkatan. Bertambahnya aset dan modal yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai semua aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha - usaha

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal adalah tempat bertemunya antara pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi yang mengguncang Asia. Krisis ekonomi tersebut menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kinerja ekonomi tercermin dalam kinerja perusahaanperusahaan. Bursa Efek Indonesia merupakan pasar modal yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kredit properti (subprime mortgage), yaitu sejenis kredit kepemilikan rumah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar

BAB I PENDAHULUAN. melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik negara-negara di dunia termasuk

Oleh: RM. SATWIKA PUTRA JIWANDHANA NIM:

BAB 1 PENDAHULUAN. para pemegang saham dalam bentuk dividen. Laba ditahan (retained earning)

BAB I PENDAHULUAN. dijalani oleh sektor industri tekstil di Indonesia. Bermula dari kenaikan harga bahan

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara serta menunjang ekonomi suatu negara ( Parmono, 2001 ).

ANALYSIS OF HEDGING DETERMINANTS WITH FOREIGN CURRENCY DERIVATIVE INSTRUMENTS ON COMPANIES LISTED ON BEI PERIOD

PENGGUNAAN TEKNIK HEDGING KONTRAK OPSI SAHAM UNTUK MEMINIMALKAN RISIKO KERUGIAN AKIBAT FLUKTUASI

derive from) nilai aset yang menjadi dasarnya (underlying asset).

BAB I PENDAHULUAN. hitungan menit maupun detik. Berkembangnya teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya. Modal dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional negara tersebut, Sehingga banyak negara yang melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan perusahaan secara berkesinambungan menciptakan dan menerapkan

Bab 11 Manajemen Keuangan Internasional

DWI NURDIYANTO B

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi tidak akan pernah terlepas dari aktivitas investasi. Berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Arus globalisasi dan era pasar bebas akan menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Tandelilin, 2010: 2). Menurut bentuknya investasi

BAB I PENDAHULUAN. yang dialami sebagian besar emiten, penurunan aktivitas dan nilai transaksi, serta kesulitan

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Dunia usaha dituntut agar mampu bersaing ditengah kompetisi yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Disamping itu, kondisi ekonomi Indonesia yang belum stabil

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. telah memperlihatkan kemajuan seiring dengan perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian tumbuh dan berkembang dengan berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. (sumber: goldprice.org)

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan debt to equity ratio. Rasio ini merupakan rasio hutang yang digunakan untuk

METODE PENELITIAN. untuk menganalisis perbedaan yang ada dari ketiga teknik hedging dan open

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham (shareholder). Pengambilan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1989 menjadi 288 emiten pada tahun 1999 (Susilo dalam. di Bursa Efek Indonesia mencapai 442 emiten (

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam pasar modal tidaklah terpisah dari stabilitas perekonomian suatu

BAB 5 PENUTUP. moneter melalui jalur harga aset finansial di Indonesia periode 2005: :12.

Abstrak. Kata kunci: underpricing, reputasi underwriter, ukuran perusahaan, jenis industri.

BAB I PENDAHULUAN. krisis ekonomi, turunnya nilai kurs dan indeks harga saham gabungan dari bursa luar

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/17/ PBI/ 2013 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI KEPADA BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan langkah awal kegiatan produksi dalam kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

Analisis fundamental. Daftar isi. [sunting] Analisis fundamental perusahaan. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi menghantam Indonesia pada pertengahan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana yang ingin melakukan investasi. Investor dapat

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa-masa yang akan datang (Sunariyah, 2003:4). Dalam

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana. Menurut Fahmi dan Hadi (2009:41), pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia keuangan, dikenal adanya pasar keuangan (financial market)

BAB 1 PENDAHULUAN. bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang sebesar-besarnya.

: Dian Lesmana NPM : Dosen Pembimbing : Dr. Dionysia Kowanda, SE., MMSi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan kegiatan sehari-hari perusahaan melakukan usahanya

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya sistem nilai tukar mengambang penuh/ bebas

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berlomba-lomba untuk meningkatkan produksi dan kualitas barang yang

Judul : Pengaruh Leverage dan Ukuran Perusahaan pada Earnings Response Coefficient Nama : A.A. Puteri Kusuma Dewi NIM :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perusahaan melakukan kegiatan usahanya dengan tujuan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. modal dan menawarkan sahamnya di masyarakat/publik (go public). Perusahan

BAB V PENUTUP. likuiditas (CR) dan financial leverage (DR) terhadap profitabilitas pada perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kali perusahaan tidak bisa memenuhi kebutuhan bisnisnya hanya dengan

Transkripsi:

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i HALAMAN PENGESAHAN...ii PERNYATAAN ORISINALITAS...iii KATA PENGANTAR...iv ABSTRAK...vi DAFTAR ISI...vii DAFTAR TABEL...ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN...xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah Penelitian...7 1.3 Tujuan Penelitian...8 1.4 Kegunaan Penelitian...8 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Landasan Teori dan Konsep...10 2.1.1. Hedging...10 2.1.2. Ukuran Perusahaan...14 2.1.3. Tingkat Hutang...16 2.1.4. Kesulitan Keuangan...17 2.2. Hipotesis Penelitian...19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian...23 3.2. Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian...23 3.3. Obyek Penelitian...24 3.4. Identifikasi Variabel...24 3.5. Definisi Operasional Variabel...24 3.6. Jenis dan Sumber Data...27 3.6.1 Jenis Data...27 3.6.2 Sumber Data...28 3.7. Popuasi, Sampel dan Metode Penentuan Sampel...28 3.8. Metode Pengumpulan Data...29 i

3.9. Teknik Analisis Data...30 3.9.1 Uji Kelayakan Model...31 3.9.2 Menilai Keseluruhan Model...32 3.9.3 Uji Koefisien Determinasi...32 3.9.4 Uji Multikolinieritas...33 3.9.5 Matriks Klasifikasi...33 3.9.6 Menguji Koefisien Regresi...33 ii

Judul : Pengaruh Ukuran Perusahaan, Tingkat Hutang, dan Kesulitan Keuangan Terhadap Keputusan Hedging Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Nama : Ni Putu Candra Krisdian NIM : 1306205051 Abstrak Hedging adalah hal yang dilakukan oleh suatu perusahaan melindungi perusahaan dari eksposur terhadap valuta asing. Pengambilan keputusan hedging dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, tingkat hutang dan kesulitan keuangan perusahaan. Penelitian ini bertopik pengaruh ukuran perusahaan, tingkat hutang dan kesulitan keuangan terhadap keputusan hedging. Tujuan yang dicapai pada penelitian ini untuk meneliti pengaruh tiap-tiap variabel terhadap keputusan hedging pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015. teknik purposive sampling digunakan dalam mengambil sample dan didapat sejumlah 74 sampel perusahaan manufaktur yang sesuai kriteria yang telah ditetapkan. Penelitian mengenai pengaruh masing-masing variabel terhadap keputusan hedging ini menggunakan teknik analisis regresi logistik. Hasil dalam penelitian bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan hedging, sedangkan tingkat hutang dan kesulitan keuangan masing-masing memiliki pengaruh positif signifikan terhadap keputusan hedging. Kata Kunci: hedging, ukuran perusahaan, tingkat hutang, kesulitan keuangan iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan Internasional di berbagai negara dalam menjalakan lini bisnisnya tidak akan terlepas dari kegiatan perdagangan internasional karena perdagangan internasional memiliki keuntungan bagi perusahaan yaitu dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran. Menurut Madura (2012) Perdagangan Internasional adalah suatu pendekatan yang digunakan oleh perusahaan dalam hal memperluas pangsa pasar ke luar negeri baik itu dengan cara mengekspor barang jadi maupun bahan baku atau mendapatkan bahan baku dengan harga yang murah yaitu dengan mengimpor. Perusahaan multinasional dalam memperluas pangsa pasarnya guna meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraannya juga memiliki risiko yang harus ditanggung perusahaan. Risiko yang dihadapi tersebut dapat berupa risiko fluktuasi tingkat suku bunga, valuta asing maupun harga komoditas yang berdampak negatif terhadap arus kas, nilai perusahaan dan mengancam kelangsungan hidup perusahaan (Putro,2012). Risiko tersbesar dari transaksi internasional adalah risiko fluktuasi kurs valuta asing. Timbulnya risiko fluktuasi kurs valuta asing bagi perusahaan multinasional disebabkan karena aktivitas perdagangan internasional yang tidak terlepas dari penggunaan valuta asing dalam melakukan transaksi ekspor maupun impor yang

melibatkan penggunaan kurs valuta asing yang dapat menyebabkan perusahaan memiliki dampak eksposur valuta asing. Kurs valuta asing selalu mengalami fluktuasi seperti dilihat pada Gambar 1.1 Gambar 1.1 Fluktusi kurs valuta asing Dolar Amerika Gambar 1.1 menunjukan terjadinya fluktuasi kurs dari tahun 2012 hingga 2015. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dalam melakukan transaksi valuta asing akan mengalami risiko terhadap eksposur valuta asing tersebut. Salah satu kerugian yang dialami perusahaan tercermin dalam laporan keuangan perusahaan dimana perusahaan akan menanggung beban yang lebih besar akibat eksposur valuta asing. Eksposur valuta asing adalah kepekaan perubahan dalam nilai riil aset, kewajiban atau pendapatan operasi yang dinyatakan dalam mata uang domestik terhadap perubahan kurs yang tidak terantisipasi (Faisal, 2001:125). Fluktuasi kurs valuta asing berdampak langsung pada omzet penjualan, penetapan harga produk dan tingkat laba (Jiwandhana, 2016). Dampak dari kerugian tersebut terlihat dari 2

penurunan laba perusahaan, penurunan laba per lembar saham serta penurunan harga saham di pasar modal. Terjadinya penurunan harga saham tersebut akan mengakibatkan perusahaan akan kehilangan sumber dananya akibat adanya penurunan jumlah investor. Risiko fluktuasi kurs valuta asing dalam perdagangan internasional yang dilakukan oleh perusahaan perlu dikelola agar tidak terjadi kerugian yang besar bagi perusahaan. Risiko tidak dapat langsung dicegah kapan munculnya, namun perusahaan tetap dapat menanggulangi risiko dengan berbagai cara. Pengelolaan risiko atau penanggulangan risiko tersebut perusahaan multinasional memerlukan manajemen risiko (Hanafi, 2009:8). Berdasarkan hal tersebut, maka perusahaan disarankan untuk melakukan manajemen risikonya dengan baik agar tidak mengalami kerugian akibat gagalnya mengelola risiko. Berbagai cara manajemen risiko dapat dilakukan untuk meminimalisir suatu risiko. Menurut Madura (2012) tindakan dalam memanajemen risiko yang dilakukan untuk melindungi sebuah perusahaan dari exposur terhadap valuta asing adalah hedging. Hedging dalam dunia keuangan dapat diartikan sebagai suatu strategi yang dilakukan untuk mengurangi atau meniadakan risiko pada suatu investasi. Hedging memiliki prinsip yaitu menutupi kerugian posisi asset awal dengan keuntungan dari posisi instrumen hedging. Sebelum hedging dilakukan, pihak yang melakukan hedging (hedger) hanya memegang sejumlah aset awal. Setelah hedging dilakukan, hedger memegang sejumlah aset awal dan instrumen hedging-nya yang disebut portofolio hedging (Sunaryo 2009:23). 3

Pada dasarnya hedging dilakukan untuk melindungi suatu aset (underlying asset) dari suatu perubahan harga dengan penggunaan instrumen derivatif (Dewi dan Purnawati, 2016). Derivatif merupakan kontrak perjanjian antara dua pihak untuk menjual dan membeli sejumlah barang (baik komoditas maupun sekuritas) pada tanggal tertentu di masa yang akan datang dengan harga yang telah disepakati pada saat ini (Utomo, 2000). Instrumen derivatif digunakan sebagai salah satu strategi hedging untuk meminimalisir risiko dalam transaksi-transaksi keuangan tertentu (Repie,2014). Hedging sebagai cara untuk meminimalkan risiko dapat menggunakan berbagai instrumen derivatif valuta asing yaitu dapat melalui kontrak future, kontrak forward, opsi dan swap mata uang (Horne dan Wachowicz, 2012:665). Berdasarkan penelitian terdahulu bahwa pengambilan keputusan hedging dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ukuran perusahaan (Nguyen dan Faff, 2003), tingkat hutang (Aretz et al,2007, dan kesulitan keuangan (Amrit Judge, 2005). Ukuran perusahaan adalah suatu pengklasifikasian besar kecil perusahan menurut berbagai cara (Suwito dan Herawaty, 2005). Semakin besar suatu perusahaan maka risiko yang akan dihadapi juga akan semakin besar. Perusahaan yang besar akan memiliki kegiatan operasional yang banyak, dan menimbulkan risiko yang besar pula. Perusahaan dalam mengatasi risiko tersebut melakukan hedging untuk melakukan perlindungan terhadap asset yang dimiliki oleh perusahaan. Penelitian Spric dan Sevic (2012) menyebutkan bahwa ukuran perusahaan besar akan memiliki kecenderungan untuk melakukan hedging karena operasional perusahaan tidak hanya di dalam negeri, tetapi perusahaan juga melakukan transaksi luar negeri 4

jadi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan. Penelitian yang dilakukan oleh Nguyen dan Faff (2003) menyatakan bahwa ukuran perusahaan yang besar cenderung lebih suka menggunakan instrumen derivatif untuk kegiatan hedging. Bersamaan dengan Guniarti (2014) dan Putro (2012) juga menemukan bahwa ukuran perusahaan secara konsisten berpengaruh positif signifikan terhadap probabilitas aktivitas hedging dengan instrumen derivatif. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Triki (2006) menyatakan bahwa perusahaan akan melakukan hedging apabila terdapat penurunan ukuran perusahaan artinya ukuran persahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap keputusan hedging. Hasil penelitian yang dilakukan tersebut memunculkan fenomena gap sehingga penting untuk diteliti lebih lanjut serta menguji teori apakah ada hubungan pengaruh yang positif signifikan antara ukuran perusahaan terhadap keputusan hedging suatu perusahaan. Menurut Hanafi (2010;29), hutang didefinisikan sebagai pengorbanan ekonomis yang mungkin timbul dimasa mendatang dari kewajiban organisasi sekarang untuk mentransfer aset atau memberikan jasa ke pihak lain dimasa mendatang. Penelitian yang dilakukan oleh Nguyen dan Faff (2003), Iqbal (2015), Aretz et al. (2007), Rochet et al. (2004), Allayanis et al. (2001), Ahmad et al. ( 2012), Takao et al. (2009), Afza et al. (2011) menyatakan bahwa tingkat hutang memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap keputusan hedging. Penelitian Triki (2006) menyatakan bahwa hutang berpengaruh negatif terhadap aktivitas hedging. Kedua penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya menghasilkan hasil atau pernyataan yang terbalik sehingga juga memicu pertanyaan 5

lebih lanjut mengenai signifikansi pengaruh hutang dalam struktur modal perusahaan terhadap keputusan hedging. Menurut Ross et al. (1996), kesulitan keuangan adalah ketidakmampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajibannya dengan kata lain perusahaan mengalami insolvency. Kesulitan keuangan merupakan salah satu hal yang sering terjadi pada perusahaan terutama perbankan akibat dari adanya kesulitan keuangan yang dialami oleh perbankan. Kondisi kesulitan keuangan merupakan kondisi di mana keuangan perusahaan dalam keadaan tidak sehat atau krisis (Afriyeni, 2012). Kesulitan keuangan serta dampak yang ditimbulkan yakni kebangkrutan dapat mengakibatkan kerugian baik dalam skala besar maupun kecil (Sheikhi, et al, 2012). Kesulitan keuangan terjadi sebelum perusahaan menghadapi kegagalan ataupun kebangkrutan. Tingkat kesulitan keuangan perusahaan juga memiliki pengaruh terhadap keputusan hedging dengan instrumen derivatif. Perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan akan mendorong perusahaan untuk berhati-hati mengelola keuangannya sehingga terdorong untuk melakukan perlindungan dari berbagai risiko dalam melakukan transaksi valuta asing maka itu perusahaan cenderung memutuskan melakukan hedging. Penelitian yang dilakukan oleh Amrit Judge (2005) menemukan bahwa kesulitan keuangan memiliki hubungan positif signifikan terhadap keputusan hedging. Berbeda dalam penelitian yang dilakukan oleh Nance et al. (1993), Guniarti (2011) menyatakan bahwa kesulitan keuangan berhubungan negatif signifikan terhadap hedging. Putro (2012) dan Schubert (2012) juga menemukan bahwa 6

kesulitan keuangan menunjukkan hasil yang negatif signifikan terhadap probabilitas aktivitas hedging dengan instrumen derivatif Penelitian tentang pengaruh pengambilan keputusan hedging masih mengalami perbedaan hasil yang disebabkan karena perbedaan lokasi penelitian serta karakteristik di masing-masing negara yang berbeda, sehingga sangat tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai kebenaran atas hasil penelitian tersebut pada sektor perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesai tahun 2012-2015. Pemilihan sektor manufaktur didasarkan pada pertimbangan yaitu perusahaan dalam sektor ini umumnya cukup aktif melakukan transaksi ekspor-impor sehingga mempunyai eksposur valuta asing yang lebih besar dan dalam laporan keuangan akan dicatat dalam aktiva/pasiva valuta asing (Fitriasari, 2011). Hal ini menyebabkan perusahaan dalam sektor ini untuk melakukan kegiatan hedging lebih besar dan sektor ini merupakan sektor terbesar dengan variabilitas subsektor yang dinilai cukup representatif mewakili seluruh perusahaan publik. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah penelitian ini adalah: 1) Apakah ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap keputusan hedging pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia? 2) Apakah tingkat hutang berpengaruh signifikan terhadap keputusan hedging pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia? 7

3) Apakah kesulitan keuangan berpengaruh signifikan terhadap keputusan hedging pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan urutan latar belakang dan rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh signifikan ukuran perusahaan terhadap keputusan hedging pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia 2) Untuk mengetahui pengaruh signifikan tingkat hutang terhadap keputusan hedging pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia 3) Untuk mengetahui pengaruh signifikan kesulitan keuangan terhadap keputusan hedging pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan memberikan manfaat secara teoritis dan praktis yakni sebagai berikut : 1) Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan, wawasan, dan informasi mengenai pengaruh ukuran perusahaan, tingkat hutang, dan kesulitan keuangan terhadap keputusan hedging, serta dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti selanjutnya 2) Manfaat praktis hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada emiten dalam pengambilan keputusan, khususnya mengenai 8

pengaruh ukuran perusahaan, struktur hutang dan kesulitan keuangan terhadap keputusan hedging. 9