DAFTAR PERTANYAAN. 4. Bagaimana prosesi upacara sebelum kesenian Jonggan dilaksanakan?

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menarik. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan keindahan, manusia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dusun Tempala adalah salah satu Dusun yang terdapat di Desa Keranji

Daftar pertanyaan wawancara dan hasil deskripsi dari hasil wawancara dengan : A. Bapak M. Rani (Panyangahatn di Desa Pahokng)

KESENIAN JONGGAN DI DUSUN TEMPALA DESA KERANJI PAIDANG KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT. Skripsi

WARISAN BUDAYA TAK BENDA KAB. MERANGIN, JAMBI TARI SAYAK & TARI PISANG

ANALISIS FUNGSI TARI JONGGAN PADA SUKU DAYAK KANAYATN KABUPATEN LANDAK

No Nama Umur Pekerjaan Alamat. 1 Yohanes 60 tahun Pensiunan Pegawai. 2 Adrianus 45 tahun Guru Agama Desa. 3 April 25 Tahun Pembuat senjata Desa

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau adalah rumpun budaya melayu yang memiliki beragam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Fendra Pratama, 2014 Perkembangan Musik Campak Darat Dari Masa Ke Masa Di Kota Tanjung Pandan Belitung

BAB II LANDASAN TEORI. menurut tuntutan sejarahnya sendiri-sendiri. Pengalaman serta kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Suzanne K. Langer (1998:2) menyatakan bahwa Kesenian adalah

BAB I PENDAHULUAN. tradisi serta budaya. Keragaman suku bangsa di Indonesia menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lain menunjukan ciri khas dari daerah masing-masing.

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sebagai objek daya tarik wisata meliputi; pesta panen hasil kebun, makan adat Horum

TARI GANGERENG ATAU TARI GIRING-GIRING

Pandangan Masyarakat Islam di Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang terhadap Kesenian Sintren

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bangsa Indonesia memiliki banyak sekali kebudayaan yang berbeda-beda,

BAB I. PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

DESKRIPSI TARI TABUH TUAK OLEH : I Gede Oka Surya Negara,SST.,M.Sn

Tari Piring Salah Satu Seni Budaya Khas Minangkabau

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari mempunyai peranan yang sangat

Kerangka Materi, Narasi, dan Hasil Produk

BAB I PENDAHULUAN. [Type text]

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai suku

BAB 1 PENDAHULIAN. Bhineka Tunggal Ika yang artinya walau berbeda beda tetapi tetap satu juga.

Tembang Batanghari Sembilan Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud

Gambar 15. Foto Kendang Dalam Gamelan Terompong Beruk Foto: Ekalaiani, 2011.

UPACARA ADAT DAYAK NGAJU KALIMANTAN TENGAH ACARA ADAT PENGANTEN MANDAI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia terdiri dari banyak suku yang tersebar dari Sabang sampai

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Alasan Kehadiran Rejang Sangat Dibutuhkan dalam Ritual. Pertunjukan rejang Kuningan di Kecamatan Abang bukanlah

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian pada hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti dapat menarik

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Riau terdiri dari etnik - etnik yang memiliki kesenian

BAB I PENDAHULUAN. pada masyarakat Pesisir adalah pertunjukan kesenian Sikambang di Kelurahan

FUNGSI TARI BUKUNG DALAM UPACARA KEMATIAN PADA MASYARAKAT SUKU LINOH DESA NOBAL KABUPATEN SINTANG

2015 PERTUNJUKAN KESENIAN EBEG GRUP MUNCUL JAYA PADA ACARA KHITANAN DI KABUPATEN PANGANDARAN

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PELESTARIAN KARUNGUT SENI TRADISI LISAN KLASIK DAYAK NGAJU DI KALIMANTAN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan kenyataan, bangsa Indonesia terdiri dari suku-suku bangsa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Desa Hilir Tengah, Kecamatan Ngabang,

BAB I PENDAHULUAN. dan juga dikenal dengan berbagai suku, agama, dan ras serta budayanya.

BENTUK DAN FUNGSI KESENIAN OJROT-OJROT DI DESA KARANGDUWUR KECAMATAN PETANAHAN KABUPATEN KEBUMEN

BAB I PENDAHULUAN. Enim Sumatera Selatan. Antan Delapan merupakan satu kelompok pemain musik

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Kapuas Hulu adalah salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Jawa Barat yang lebih sering disebut sebagai Tatar Sunda dikenal

ANGKLUNG BUHUN WARISAN BUDAYA TAK BENDA KABUPATEN LEBAK

BAB I PENDAHULUAN. rias, tata busana, pentas, setting, lighting, dan property. Elemen-elemen tari dapat

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan buku Ensiklopedi Jakarta Culture and Heritage (Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

UCAPAN TERIMA KASIH...

ini. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda, salah satunya di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Budaya merupakan bagian dari kehidupan masyarakat, dan lahir dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS VI SEMESTER 2

TARI MANDAU TALAWANG. Di susun oleh : DAYA SAKTI KALIMANTAN TENGAH

BENTUK PENYAJIAN TARI PELEBAT DI SANGGAR LAC SUKU ALAS KABUPATEN ACEH TENGGARA ABSTRAK

BAB V PENUTUP. perkawinan Masyarakat Arab di Kota Medan kesimpulan sebagai berikut. a. Upacara Pernikahan Masyarakat Arab di Medan

Menghormati Orang Lain

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Hal ini sudah mulai terlihat dari alunan musikalnya yang unik, dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Workshop Penyusunan Data Awal Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kab. Sumba Barat Daya Prov. Nusa Tenggara Timur

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Bangka-Belitung merupakan daerah kepulauan, terdiri dari Pulau

FEATURE untuk APA KABAR JOGJA Edisi : Minggu Tanggal : 26 Desember 2004 Tema : SENI GEJOG LESUNG DAN JATHILAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pertemuan PENGERTIAN, TUJUAN, PENDIDIKAN SENI TARI. 1. Pengertian Seni Tari. 2. Konsep Pendidikan Seni Tari

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kesenian Angklung Buncis merupakan kesenian turun temurun yang

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya. Menurut Koenrtjaraningrat (1996:186), wujud kebudayaan dibedakan

ANALISIS SOSIOLOGI BUDAYA DALAM KESENIAN TRADISIONAL JATHILAN TRI TUNGGAL MUDA BUDAYA DUSUN GEJIWAN DESA KRINJING KECAMATAN KAJORAN KABUPATEN MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian merupakan unsur atau bagian dari kebudayan yang hidup di

Bab I PENDAHULUAN. sesamanya. Hubungan sosial di antara manusia membentuk suatu pola kehidupan tertentu yang

PAMERAN. A. Desain Final

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Provinsi Sumatera Utara adalah salah Provinsi yang terletak di Negara

BAB I PENDAHULUAN. Kesenian adalah ciptaan dari segala pikiran dan perilaku manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. menentukan dan menetapkan masa depan masyarakat melalui pelaksana religinya.

TARIAN TRADISIONAL JAMBI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kabupaten Simalungun adalah salah satu kabupaten yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tari sebagai ekspresi jiwa manusia dapat diwujudkan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Konsep diri merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap

Penyusunan Data Awal Master Referensi Nilai Budaya Tak Benda Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan elemen yang sangat melekat di dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BENTUK SAJIAN TARI JUBATA PADA MASYARAKAT SUKU DAYAK KANAYATN KABUPATEN KUBU RAYA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat Musik Tradisional Masyarakat Lampung adalah Gamolan. Gamolan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keunikan masyarakat Indonesia itu sangat berkaitan erat dengan keberadaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kelurahan Sindangkasih adalah kearifan lokal budaya yang masih tersisa di

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk yang berbudaya dan berperadaban. Budaya itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

Lampiran 1 63

Lampiran 2 DAFTAR PERTANYAAN 1. Bagaimana sejarah kesenian Jonggan! 2. Mengapa disebut dengan Jonggan? 3. Apa fungsi kesenian Jonggan? 4. Bagaimana prosesi upacara sebelum kesenian Jonggan dilaksanakan? 5. Perlengkapan apa saja yang harus dipersiapkan sebelum kesenian Jonggan dipentaskan? 6. Apakah ada doa-doa khusus dalam upacara adat sebelum kesenian Jonggan dipentaskan? 7. Apakah ada pantangan sebelum kesenian Jonggan ini dipentaskan? 8. Ada berapa penari, pemain musik dan penyanyi dalam pementasan kesenian Jonggan? 9. Alat musik apa saja yang digunakan saat pementasan kesenian Jonggan? 10. Bagaimana jenis musik yang dimainkan saat pementasan kesenian Jonggan? 11. Pakaian apa yang digunakan penari saat pementasan kesenian Jonggan? 12. Gerakan apa saja yang terdapat dalam kesenian Jonggan? 13. Bagaimana respon warga setempat pada saat pementasan kesenian Jonggan? 64

Lampiran 3 Hasil Wawancara Kesenian Jonggan di Dusun Tempala Wawancara dengan : Bapak Sukini Arem (Pelatih tari jonggan 60 tahun) Tujuan diadakannya jonggan yaitu sebagai sarana hiburan dan untuk bayar niat. Penari jonggan ada 5-7 orang (tidak ada batasan usia) dan pakaian para penari jonggan menggunakan kebaya, kain batik (paca ) sebagai bawahannya dan selendang. Alat alat musik yang digunakan dalam pementasan kesenian jonggan yaitu dau, gong, gendang, suling dan saron. Pemain musiknya kebanyakan orang orang yang sudah lanjut usia dan beberapa anak muda yang sudah dilatih untuk memainkan alat-alat musik tradisional tersebut. Tari jonggan dibagi menjadi dua gerakan, yaitu gerakan lembut dan gerakan lincah. Di dalam tarian jonggan ini menggunakan unsur-unsur gerakan silat dimana gerakan tersebut untuk melindungi diri dari lawan penari (pangebeng) yang ingin menyentuh anggota tubuhnya, maka para penari siap untuk menangkis dengan menggunakan tangannya melalui gerakan-gerakan silat yang telah diajarkan. 65

Lampiran 4 Hasil Wawancara Kesenian Jonggan di Dusun Tempala Wawancara dengan : Bapak Yohanes (60 tahun) Jonggan merupakan hiburan rakyat dan dilaksanakannya jonggan itu merupakan orang yang membayar niat atau suatu acara besar. Jonggan merupakan akar bahasa dayak yang artinya penari-penari untuk menghibur yang diiringi dengan gamelan, gong, gendang. Perangkat upacara: 1. Ayam 1 ekor 2. Pulut dimasak dibambu 3. Lempeng tumpi 4. Bontong 5. Karet poe 6. Pelantar yang terdiri dari : beras pulut, beras ungu, sirih (untuk pengobatan) 7. Topong terdiri dari : sirih, pinang, kapur gamir, rokok, tembakau Setelah upacara adatnya selesai si panyangahatn di beri kaki ayam atau paha ayam sepotong dan segala persembahan atau sesajen tadi diberi sedikit ke panyangahatn. Panyangahatn juga diberi pangkaras (uang) seiklas tuan rumah dan sisa persembahan tadi dimakan bersama-sama. Dalam kesenian Jonggan terdapat 1 penyanyi baik laki-laki atau perempuan itu bebas, penyanyi tersebut yang sanggup membalas pantun pengebeng karena antara pengebeng dengan yang dikebeng harus bepantun bukan 66

hanya menari-nari saja (inilah salah satu keunikan tari jonggan). Bagi mereka yang tidak bisa membalas pantun mereka hanya diam saja, ini tidak menjadi masalah jadi si pengebeng harus bepantun terus. Contoh pantun yang dilantunkan oleh pangebeng: Bukan kacang sembarang kacang Kacang pula dari anjungan Bukan datang sembarang datang Datang untuk menonton jonggan Pangebeng dan yang dikebeng harus saling berbalas pantun. Pantun ini harus sesuai atau isi pantunnya harus nyambung tidak boleh sembarangan atau asal-asalan menyebutkan isi pantunnya. Jadi pantunnya harus pantun berkait. Isinya harus menyinggung apa yang kalian ingin sampaikan. 67

Lampiran 5 Hasil Wawancara Kesenian Jonggan di Dusun Tempala Wawancara dengan : Bapak V. Pius (57 tahun) Disaat menari Jonggan kebanyakan para penari menggunakan paca yang bermotif campuran, hal ini disebabkan karena kurangnya koordinir dari ketua sanggar yang tidak menyediakan paca melainkan yang disediakan hanya kebaya saja sebagai atasannya. Sedangkan untuk bawahannya (paca ) disiapkan oleh masing-masing para penari. Selain itu mereka tidak menggunakan motif khas Kalimantan (Dayak) sebab kesenian Jonggan muncul pertama kali pada tahun 1950-an dimana zaman ini belum modern. Jadi pakaian yang digunakan masih sangat sederhana dan apa adanya tetapi sudah diidentikan dengan kebaya dan paca. Serta pada zaman dahulu kain batik Kalimantan sangatlah langka dan harganya mahal karena suku Dayak Kanayatn bukanlah pembuat batik. 68

Lampiran 6 Hasil Wawancara Kesenian Jonggan di Dusun Tempala Wawancara dengan : Katarina.P (24 tahun) Jika para penari menggunakan pakaian adat untuk menari, mereka sulit untuk bergerak sebab para penari Jonggan lebih mengutamakan kenyamanan dalam berpakaian sehingga mudah untuk bergerak. Biasanya tarif untuk satu malam dikenakan sebesar Rp. 750.000 Rp 1.000.000, ini semua tergantung dari negosiasi antara ketua sanggar dengan orang yang memanggil Jonggan atau akan mengadakan hiburan Jonggan tersebut. Lamanya pelaksanaan kesenian Jonggan ini biasanya 3-7 hari, ini semua tergantung dari permintaan orang yang ingin memesan Jonggan. 69

PETA KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT Lokasi Penelitian 70

Gambar 1. Tumpang, yaitu tempat memberi makan para roh-roh leluhur yang terbuat dari daun kelapa yang masih berwarna hijau, bentuknya persegi empat dan di atasnya disediakan sesajen. Gambar 2. Kalangkakng, yaitu tempat yang terbuat dari bambu yang digunakan untuk menyimpan palantaratn atau sesajen yang dipersembahkan kepada Jubata (Tuhan) dan awa pama (roh-roh leluhur). 71

Gambar 3. Tempayan yang digunakan sebagai syarat agar pada saat pementasan kesenian Jonggan tidak diganggu oleh roh-roh halus yang diatasnya terdapat penekng unyit (potongan kunyit yang kecil). Gambar 4. Pembawa acara kesenian Jonggan sekaligus Panyanyi Jonggan 72

Gambar 5. Pemain suling pada saat pementasan kesenian Jonggan Gambar 6: Dua pemain alat musik saron pada saat pementasan kesenian Jonggan 73

Gambar 7. Pemain alat musik gong pada saat pementasan Jonggan Gambar 8. Para penari Jonggan yang bersiap-siap untuk pementasan 74

Gambar 9. Pemain alat musik gendang pada saat pementasan Jonggan Gambar 10. Tata panggung pada saat pementasan Jonggan 75

Gambar 11. Suasana kegembiraan di atas panggung antara penari dengan penonton yang ikut menari Jonggan. Gambar 12. Para penari Jonggan 76

Gambar 13. Penonton sedang menyaksikan pementasan kesenian Jonggan Gambar 14. Foto peneliti bersama Bapak Yohanes 77