SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

dokumen-dokumen yang mirip
SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA

TABEL - VII.1 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, Statistik

TABEL - IV.1 PERKEMBANGAN NILAI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN

Perkembangan Terakhir Sektor Industri Dan Inflasi KADIN INDONESIA

Grafik 1 Laju dan Sumber Pertumbuhan PDRB Jawa Timur q-to-q Triwulan IV (persen)

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

PDB per kapita atas dasar harga berlaku selama tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 13,8% (yoy) menjadi Rp30,8 juta atau US$ per tahun.

BERITA RESMI STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

BERITA RESMI STATISTIK

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

SURVEI KREDIT PERBANKAN

PERKEMBANGAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

KATA PENGANTAR. Lubuklinggau, September 2014 WALIKOTA LUBUKLINGGAU H. SN. PRANA PUTRA SOHE

SURVEI KREDIT PERBANKAN

V. SIMPULAN DAN SARAN. 1. Hasil analisis Tipologi Klassen menunjukkan bahwa:

SURVEI PERBANKAN PERBANKAN SEMAKIN OPTIMIS KREDIT 2015 TUMBUH SEBESAR 17,1%

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

Sektor * 2010** 3,26 3,45 3,79 2,82 2,72 3,36 3,47 4,83 3,98 2,86 2. Pertambangan dan Penggalian

KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I

SURVEI PERBANKAN * perkiraan

BERITA RESMI STATISTIK

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

KONDISI TRIWULAN II-2007

Produk Domestik Bruto (PDB)

SURVEI KREDIT PERBANKAN

GROWTH (%) SHARE (%) JENIS PENGELUARAN 2011** 2012*** Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.4 Q.1 Q.2 Q.3 Q.

BOKS II : TELAAH KETERKAITAN EKONOMI PROPINSI DKI JAKARTA DAN BANTEN DENGAN PROPINSI LAIN PENDEKATAN INTERREGIONAL INPUT OUTPUT (IRIO)

Statistik KATA PENGANTAR

(1.42) (1.45) I II III IV I II III IV I II III IV I II * 2012** 2013***

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya perekonomian nasional yang optimal. Inti dari tujuan pembangunan

Keterangan * 2011 ** 2012 ***

INDIKATOR MAKRO EKONOMI KABUPATEN TEGAL

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN II-2011

I. PENDAHULUAN. perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode. berikutnya. Dari satu periode ke periode lainnya kemampuan suatu negara

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN II-2014

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I Triwulan I Perbankan Semakin Optimis Kredit 2015 Tumbuh Sebesar 17,1%

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

SURVEI KONSUMEN. Juli Indeks optimis pesimis periode krisis ekonomi global 0.00

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2011 DAN TAHUN 2011

Boks Dampak Krisis Ekonomi Global terhadap Perbankan Kalsel

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I-2011

Perkembangan Sektor Industri di Awal 2008 Oleh: Didik Kurniawan Hadi*

Analisis Perkembangan Industri

PERKEMBANGAN EKONOMI RIAU

SURVEI KREDIT PERBANKAN

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

SURVEI KREDIT PERBANKAN

BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR

Perkembangan Indikator Makro Usaha Kecil Menengah di Indonesia

Statistik KATA PENGANTAR

SURVEI TENDENSI BISNIS

SURVEI KREDIT PERBANKAN

Statistik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tahun

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

Triwulan III Kajian Ekonomi Regional Banten

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PERTUMBUHAN EKONOMI TRIWULAN II (SEMESTER I) TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI SELATAN TRIWULAN I-2014

SURVEI KREDIT PERBANKAN

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2011

PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI BANTEN TRIWULAN I-2014

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN I I II III IV I II III IV I II III IV I

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN IV/2012 DAN TAHUN 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH TRIWULAN I TAHUN 2014

M E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Produk Domestik Bruto (PDB) 2 Penyelenggara. Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter, : Statistik

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh

SURVEI TENDENSI BISNIS

SURVEI KREDIT PERBANKAN

ANALISIS SEKTOR UNGGULAN PEREKONOMIAN KABUPATEN MANDAILING NATAL PROVINSI SUMATERA UTARA

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TENGAH TRIWULAN I-2012

SURVEI KREDIT PERBANKAN

PERTUMBUHAN EKONOMI BALI TRIWULAN III TAHUN 2010

SURVEI KREDIT PERBANKAN

PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TENGAH TRIWULAN II TAHUN 2014

SURVEI PERBANKAN KONDISI TRIWULAN IV I II III IV I II III IV

SURVEI KREDIT PERBANKAN

Potensi Kerentanan Ekonomi DKI Jakarta Menghadapi Krisis Keuangan Global 1

ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS SEKTOR PERTANIAN. Biro Riset LMFEUI

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN TIMUR *) TRIWULAN II TAHUN 2014

PERTUMBUHAN EKONOMI BANTEN TRIWULAN IV TAHUN 2013

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2013

SURVEI PENJUALAN ECERAN

PERTUMBUHAN EKONOMI SULAWESI TENGAH

Transkripsi:

SURVEI KEGIATAN DUNIA USAHA TRIWULAN IV-2008 Sebagai dampak dari krisis keuangan global, kegiatan dunia usaha pada triwulan IV-2008 mengalami penurunan yang tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar -1,56%. Disamping itu, penggunaan tenaga kerja, kapasitas produksi, serta optimisme responden terhadap situasi bisnis juga menurun. Terdapat empat sektor ekonomi yang mengalami kontraksi usaha, dua penyumbang terbesar adalah sektor industri pengolahan dan sektor pertambangan & penggalian. Sementara itu, lima sektor masih mengalami ekspansi dengan penyumbang terbesar berasal dari sektor keuangan, persewaan & jasa perusahaan. Pada triwulan I-2009 kegiatan dunia usaha dan penggunaan tenaga kerja diperkirakan masih akan mengalami penurunan. Sementara itu, beberapa sektor ekonomi diperkirakan masih akan ekspansi terutama terjadi pada sektor pertanian khususnya subsektor tanaman bahan makanan dan sektor keuangan, persewaan & jasa perusahaan khususnya subsektor bank. Kegiatan investasi selama semester II-2008 juga mengalami perlambatan dan diperkirakan masih akan berlanjut pada semester I-2009. Persentase responden yang menjawab terjadinya kenaikan harga jual pada triwulan IV-2008 dan perkiraan kenaikan harga jual di triwulan I- 2009 semakin berkurang. Sejalan dengan berkurangnya tekanan terhadap kenaikan harga jual, sebanyak 38,67% responden memperkirakan inflasi pada tahun 2009 akan berkisar pada angka 5-8%. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha pada triwulan IV-2008 mengalami kontraksi Hasil survei kegiatan dunia usaha (SKDU) dengan jumlah responden sebanyak 2.479 perusahaan menunjukkan kegiatan usaha pada triwulan IV-2008 mengalami kontraksi yang tercermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar -1,56%. Kontraksi usaha tersebut terjadi untuk pertama kalinya setelah selama enam periode survei sebelumnya selalu mengalami ekspansi. Menurut responden, turunnya tingkat permintaan baik dalam negeri maupun luar negeri sebagai imbas dari krisis ekonomi global menjadi faktor penyebab kontraksi usaha pada triwulan IV-2008. Selain itu faktor-faktor lainnya yang menyebabkan kontraksi usaha antara lain: pengaruh faktor musiman, persaingan produk yang sejenis dan situasi pasar yang memburuk. Berdasarkan sektor ekonomi, penurunan kegiatan usaha terjadi pada empat sektor ekonomi dengan penyumbang terbesar dari sektor industri pengolahan (SBT -2,75%), diikuti oleh sektor pertambangan & penggalian (SBT -2,38%), sektor pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan (SBT -0,57%) dan sektor bangunan (SBT -0,29%). Sementara itu, lima sektor ekonomi lainnya masih mengalami ekspansi usaha meskipun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Penyumbang terbesar ekspansi usaha tersebut adalah sektor keuangan, persewaan & jasa perusahaan (SBT 2,68%) dan diikuti sektor perdagangan, hotel & restoran (SBT 0,58%) dan sektor pengangkutan & komunikasi (SBT 0,51%). Metodologi Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) merupakan survei triwulanan yang dilaksanakan sejak triwulan I-1993 terhadap sekitar 2.400 perusahaan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan dipilih secara purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan atau pengisian kuesioner langsung oleh responden. Metode perhitungan dilakukan dengan metode saldo bersih (SB-net balance), yakni dengan menghitung selisih antara persentase jumlah responden yang memberikan jawaban meningkat dengan persentase jumlah responden yang memberikan jawaban menurun dan mengabaikan jawaban sama. Khusus Perkembangan pengitungan Indikator saldo bersih Sektor kegiatan Riil Terpilih usaha, harga jual dan penggunaan tenaga kerja dilakukan dengan metode Saldo Bersih Tertimbang (SBT-weighted 1 net balance) yang diperoleh dari hasil perkalian saldo bersih sektor/subsektor yang bersangkutan dengan bobot sektor/subsektor yang bersangkutan sebagai penimbangnya.

Dilihat subsektor ekonominya, sebagian besar subsektor ekonomi yang disurvei (40,00%) mengalami kontraksi usaha. Beberapa diantaranya yang memberikan sumbangan cukup besar adalah: subsektor pertambangan minyak & gas bumi (SBT -1,92%), subsektor industri tekstil, barang kulit & alas kaki (SBT -0,89%), subsektor industri alat angkutan, mesin & peralatannya (SBT -0,78%), subsektor industri pupuk, kimia & barang dari karet (SBT -0,64%) dan subsektor kehutanan (SBT -0,58%). Sementara itu, subsektor ekonomi yang mengalami ekspansi usaha terutama disumbangkan oleh subsektor bank (SBT 2,07%). Kegiatan usaha pada triwulan I-2009 diperkirakan masih akan melambat Pada triwulan I-2009, responden memperkirakan perlambatan kegiatan dunia usaha masih akan berlanjut yang tercermin dari SBT 1,14% lebih rendah dibandingkan perkiraan kondisi usaha pada hasil survei sebelumnya (SBT 14,00%). Penurunan optimisme terhadap perkiraan kegiatan usaha mulai terjadi pada survei di triwulan III-2008 seiring dengan memburuknya kondisi perekonomian global. Sektor ekonomi yang diperkirakan akan mengalami kontraksi usaha pada triwulan I-2009 adalah sektor industri pengolahan (SBT -2,11%), sektor jasa-jasa (SBT -0, 17%) dan sektor bangunan (SBT -0,10%) Meskipun perekonomian pada triwulan I-2009 diperkirakan masih mengalami kontraksi, terdapat beberapa sektor ekonomi yang mengalami ekspansi usaha yaitu: sektor pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan (SBT 1,83%) dan sektor keuangan, persewaan & jasa perusahaan (SBT 1,32%). Faktor pendorong ekspansi usaha pada sektor tersebut adalah keadaan musim/cuaca yang mendukung serta mulai masuknya musim panen di sektor pertanian khususnya subsektor tanaman bahan makanan, faktor permintaan dalam negeri di sektor keuangan, persewaan & jasa perusahaan, serta meningkatnya pendapatan bunga khususnya di subsektor bank. Berdasarkan subsektor ekonomi, kontraksi terbesar kegiatan usaha diperkirakan akan terjadi pada subsektor industri angkutan, mesin dan peralatannya (SBT -1,82%). Meskipun demikian, terdapat beberapa subsektor ekonomi yang diperkirakan masih akan tumbuh dengan penyumbang dari subsektor tanaman bahan makanan (SBT 1,67%) dan subsektor bank (SBT 1,18%). Perkembangan kegiatan usaha dapat dilihat pada Grafik 1. Grafik 1.Perkembangan Kegiatan Usaha 45 % SBT 30 15 0-15 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I 2005 2006 2007 2008 2009 Realisasi Kegiatan Usaha Perkiraan Kegiatan Usaha Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 2

Harga Jual Kenaikan harga jual pada triwulan IV-2008 meningkat namun lebih rendah Harga jual secara umum pada triwulan IV-2008 masih meningkat namun menunjukkan perlambatan sebagaimana tercermin dari SBT 9,51%, jauh lebih rendah dibandingkan SBT 19,98% pada periode sebelumnya. Menurut responden, masih meningkatnya harga jual tersebut antara lain disebabkan meningkatnya biaya bahan baku/material khususnya pada subsektor industri tekstil, barang kulit & alas kaki, subsektor industri pupuk, kimia & barang dari karet dan subsektor restoran, serta kenaikan biaya operasional dan meningkatnya harga pembelian barang khususnya pada sektor perdagangan hotel & restoran subsektor perdagangan. Dari sembilan sektor ekonomi yang disurvei, hampir seluruh sektor mengalami peningkatan harga jual. Kenaikan harga terutama disumbang oleh sektor industri pengolahan (SBT 2,95%), sektor perdagangan, hotel & restoran (SBT 2,74%), sektor keuangan, persewaan & jasa perusahaan (SBT 1,75%), sektor pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan (SBT 1,57%), dan sektor bangunan (SBT 1,11%). Sementara itu, sektor pertambangan & penggalian merupakan satu-satunya sektor ekonomi yang mengalami penurunan harga jual sebagaimana tercermin dari SBT -1,46%. Turunnya harga minyak dunia, sebagai imbas terpuruknya perekonomian dunia yang menyebabkan permintaan negara-negara terhadap minyak menurun, masih menjadi penyebab utama menurunnya harga jual pada sektor pertambangan & penggalian. Berdasarkan subsektor ekonomi, tiga subsektor yang memberikan kontribusi terbesar dalam peningkatan harga jual adalah subsektor tanaman pangan (SBT 2,09%), subsektor perdagangan (SBT 2,03%), dan subsektor industri alat angkutan, mesin & peralatannya (SBT 1,30%). Sementara itu, tren penurunan harga minyak dunia dan harga komoditas internasional yang masih berlanjut menyebabkan terjadinya penurunan harga pada subsektor pertambangan minyak & gas (SBT -1,53%) dan subsektor tanaman perkebunan (SBT -0,52%).... diperkirakan meningkat namun tidak setinggi periode sebelumnya. Harga jual secara umum pada triwulan I-2009 diperkirakan mengalami peningkatan sebagaimana tercermin dari SBT sebesar 7,27%, namun tidak setinggi peningkatan perkiraan harga jual pada hasil survei periode sebelumnya (SBT 14,73%). Peningkatan harga jual tersebut diperkirakan terjadi pada tujuh sektor ekonomi yang disurvei. Empat sektor ekonomi yang memberikan sumbangan cukup tinggi terhadap peningkatan harga jual pada triwulan I-2009 adalah sektor industri pengolahan (SBT 3,08%), sektor pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan (SBT 2,09%), sektor perdagangan, hotel & restoran (SBT 1,23%) dan sektor bangunan (SBT 0,78%). Sementara itu, dua sektor ekonomi yang diperkirakan akan menurunkan harga jualnya adalah sektor keuangan, persewaan & jasa perusahaan dan sektor pengangkutan & komunikasi masing-masing sebesar SBT -0,26% dan SBR -0,03%. Penurunan harga jual pada sektor keuangan, persewaan & jasa perusahaan terutama pada subsektor bank (SBT -0,49%) sejalan dengan turunnya suku bunga acuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Sedangkan penurunan harga jual pada sektor pengangkutan & komunikasi sejalan dengan kebijakan pemerintah untuk menurunkan BBM dan tarif angkutan. Perkembangan harga jual dapat dilihat pada Grafik 2. Penggunaan Tenaga Kerja Penggunaan tenaga kerja mengalami penurunan Sejalan dengan menurunnya kegiatan usaha pada triwulan IV-2008, penggunaan tenaga kerja juga mengalami penurunan sebagaimana ditunjukkan oleh SBT -2,65%. Penurunan penggunaan tenaga kerja terjadi pada lima sektor ekonomi. Sektor industri pengolahan merupakan sektor ekonomi yang menyumbang penurunan penggunaan tenaga kerja tertinggi dengan SBT -2,98%, diikuti oleh sektor pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan (SBT -0,43%) dan sektor Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 3

perdagangan, hotel & restoran (SBT -0,34%). Namun demikian, beberapa sektor ekonomi lainnya masih meningkatkan penggunaan tenaga kerjanya dimana sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan merupakan sektor ekonomi yang memberikan sumbangan terbesar terhadap peningkatan penggunaan tenaga kerja SBT 0,87%. Berdasarkan subsektor ekonomi, subsektor industri angkutan, mesin & peralatannya merupakan subsektor yang menyumbang penurunan terbesar pada penggunaan tenaga kerja (SBT -1,56%), sebaliknya subsektor bank merupakan subsektor yang menyumbang peningkatan penggunaan tenaga kerja terbesar (SBT 0,66%). Penggunaan tenaga kerja pada triwulan I-2009 diperkirakan sedikit mengalami peningkatan. Penggunaan tenaga kerja pada triwulan I-2009 diperkirakan masih sedikit mengalami peningkatan, namun jauh lebih rendah dibandingkan perkiraan triwulan sebelumnya. Hal tersebut sebagaimana ditunjukkan oleh hasil SBT 0,47% pada triwulan I-2009 atau melambat dibandingkan triwulan sebelumnya (SBT 4,37%). Perlambatan terjadi hampir pada seluruh sektor bahkan beberapa diantaranya mengalami penurunan penggunaan tenaga kerja seperti pada sektor industri pengolahan (SBT -2,73%) dan sektor pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan (SBT -0,09%). Tingginya sumbangan penurunan penggunaan tenaga kerja di sektor industri pengolahan dikarenakan hampir seluruh subsektor ekonomi yang ada didalamnya mengurangi penggunaan tenaga kerja kecuali subsektor industri makanan, minuman & tembakau. Sementara itu, sektor keuangan, persewaan & jasa perusahaan diperkirakan akan meningkatkan penggunaan tenaga kerja di triwulan I- 2009 yang tercermin dari SBT sebesar 1,89% sedikit lebih tinggi dari periode sebelumnya SBT 1,76%. Lebih jauh subsektor bank menjadi harapan untuk menyerap tenaga kerja yang cukup besar (SBT 1,26%). Grafik 2. Perkembangan Harga Jual Grafik 3. Penggunaan Tenaga Kerja 50 (% SBT) (% SBT) 15 40 10 30 5 20 10 0 0-5 -10 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I -10 I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I 2005 2006 2007 2008 2009 2005 2006 2007 2008 2009 Realisasi Harga Jual Perkiraan Harga Jual Realisasi Penggunaan Tenaga Kerja Perkiraan Penggunaan Tenaga Kerja Kapasitas Produksi Rata-rata kapasitas produksi sebesar 73,84% Kapasitas produksi rata-rata dari empat sektor ekonomi yang diamati pada triwulan IV-2008 sebesar 73,84% atau sedikit lebih rendah dibandingkan triwulan III- 2008 (74,30%). Kapasitas produksi dari keempat sektor tersebut adalah sektor pertanian, peternakan, kehutanan & perikanan 75,17%, sektor pertambangan & penggalian 78,40%, sektor industri pengolahan 72,27% dan sektor listrik, gas & air bersih 75,21%. Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 4

Kondisi Keuangan Kondisi keuangan tidak sebaik triwulan sebelumnya. Menurut responden kondisi keuangan perusahaan selama tiga bulan terakhir masih dalam kondisi yang baik, namun tidak sebaik kondisi pada triwulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari nilai Saldo Bersih (SB) sebesar 20,86% atau lebih rendah dibandingkan dengan kondisi pada periode sebelumnya (SB 22,74%). Dari seluruh responden yang di survei pada triwulan IV-2008, sebanyak 65,83% responden menyatakan kondisi keuangan perusahaan cukup baik, 27,51% responden yang menyatakan kondisi keuangan baik dan 6,66% responden yang menyatakan kondisi keuangan buruk. Akses Kredit Akses kredit ke bank Masih dirasakan sulit Pada triwulan IV-2008, responden menyatakan bahwa akses kredit ke bank masih dirasakan sulit, sebagaimana ditunjukkan oleh Saldo Bersih (SB) sebesar -3,74%, atau tidak jauh berbeda dibandingkan periode survei sebelumnya (SB -3,82%). Adapun rincian jawaban responden mengenai akses kredit adalah sebanyak 21,55% responden menyatakan selama tiga bulan terakhir sulit, 60,63% responden menyatakan biasa dan 17,82% responden menyatakan mudah dalam memperoleh akses kredit ke bank. Beberapa faktor penyebab sulitnya akses kredit ke bank antara lain adalah masih tingginya suku bunga kredit (44,08% responden), ketersediaan jaminan (16,45% responden), persyaratan kredit yang terlalu rumit (15,13% responden) dan kebijakan bank (14,47% responden). Investasi Persentase responden yang merealisasikan investasinya menurun Diperkirakan penurunan masih berlanjut Persentase responden yang melakukan investasi pada semester II-2008 sebesar 19,65%. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan realisasi investasi di semester I-2008 yaitu sebesar 23,16% dan realisasi investasi pada semester II-2007 sebesar 20,75%. Dilihat dari masing-masing sektor ekonominya, persentase responden yang merealisasikan investasinya paling banyak terjadi pada sektor listrik, gas & air bersih (38,9%) diikuti oleh sektor pertambangan & penggalian (27,27%), sektor jasa-jasa (23,15%), sektor bangunan dan sektor keuangan, persewaan & jasa perusahaan masing masing 23,08%. Berdasarkan nilai investasi yang ditanamkan investasinya pada semester II-2008 masih terjadi peningkatan (SB 28,54%), meskipun dengan optimisme yang berkurang dibandingkan dengan periode sebelumnya (SB 43,95%) dan periode yang sama tahun sebelumnya (41,06%). Menurut jenisnya, investasi pada semester II-2008 mayoritas berupa investasi baru dan penggantian (45,68%), diikuti investasi baru (29,63%), dan penggantian (24,69%). Mayoritas jawaban responden yang melakukan investasi menyatakan bahwa bentuk investasi pada semester II-2008 berupa peralatan lainnya (23,97%), mesin (19,50%) dan alat angkut/transportasi (18,85%). Terdapat sebanyak 21,22% responden yang berencana untuk merealisasikan investasinya pada semester I-2009. Persentase tersebut lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan investasi pada semester I-2008 (22,37% responden). Dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya, responden di sektor listrik, gas dan air bersih paling banyak berencana untuk melakukan investasi di triwulan I-2009 (41,67%). Dilihat dari nilai investasi, diperkirakan akan terjadi peningkatan sebagaimana diindikasikan oleh SB sebesar 40,87%. Berdasarkan sifatnya, rencana investasi lebih banyak berupa investasi baru dan penggantian (42,40% responden). Menurut responden faktor-faktor yang dianggap sebagai penghambat investasi antara lain: tingkat suku bunga (43,54% responden), akses kredit ke bank (14,83% responden), dan infrastruktur (11,60% responden). Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 5

Situasi Bisnis Optimisme responden terhadap situasi bisnis menurun... optimisme responden semakin berkurang. Optimisme responden terhadap situasi bisnis selama tiga bulan terakhir mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Pada triwulan IV-2008 tercatat situasi bisnis sebesar SB 18,61%, lebih rendah dibandingkan situasi bisnis pada triwulan III-2008 sebesar SB 25,30%. Berdasarkan jawaban responden, sebanyak 30,04% responden menyatakan situasi bisnis selama triwulan IV-2008 dalam kondisi yang baik, 58,53% responden menyatakan dalam kondisi yang cukup baik dan 11,43% responden menyatakan dalam kondisi yang buruk. Penurunan optimisime situasi bisnis juga tercermin dari kondisi situasi bisnis berdasarkan profit margin (SB 13,90%) dan volume omset (SB 18,01%). Responden menyatakan situasi bisnis/usaha pada 6 bulan mendatang akan lebih baik namun dengan optimisme yang menurun. Kondisi ini terlihat dari hasil SB sebesar 26,89% pada triwulan IV-2008 dibandingkan dengan 31,29% pada hasil survei periode sebelumnya. Mayoritas responden (55,70%) memperkirakan situasi bisnis 6 bulan ke depan akan sama dengan kondisi saat ini, 35,60% responden menyatakan akan lebih baik, dan 8,71% responden menyatakan akan lebih buruk. Perkiraan Inflasi Inflasi tahun 2008 diperkirakan pada kisaran 5-8% Dengan melihat perkiraan perkembangan harga-harga secara umum yang terjadi, para pengusaha memperkirakan inflasi pada tahun 2009 bervariasi. Dari seluruh responden yang memberikan jawaban perkiraan inflasi tahun 2009, sebanyak 38,67% responden memperkirakan inflasi pada tahun 2009 berkisar antara 5-8%. Perkiraan inflasi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan inflasi yang terjadi pada tahun 2008 sebesar 11,06%. Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 6

Tabel 1. Perkembangan Kegiatan Usaha (Saldo Bersih Tertimbang SBT) SEKTOR 2006 2007 2008 2009 Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I AKTUAL Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 0,29 1,86-1,96-0,44 1,10 0,82 1,32 2,29-0,11 1,02 2,13-0,57 Pertambangan dan Penggalian -2,74-1,70-0,87 0,37 1,62 1,04 3,53 0,96 1,01 0,23 1,49-2,38 Industri Pengolahan -4,02 0,54 5,41 0,45-1,40 3,16 5,71 1,57 1,20 4,70 6,20-2,75 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,08 0,07 0,19 0,32 0,07 0,30 0,23 0,18 0,12 0,15 0,10 0,06 Bangunan -1,38 1,12 0,74 1,07-0,42 0,93 1,11 0,82-0,25 1,04 0,76-0,29 Perdagangan, Hotel dan Restoran -3,28 0,95 1,73 2,77-1,33 3,58 4,33 3,92 0,05 2,95 3,34 0,58 Pengangkutan dan Komunikasi -0,98 0,35 0,80 0,68-0,95 0,90 1,14 1,17 0,30 1,13 1,25 0,51 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 2,91 2,75 3,24 1,92 1,34 2,07 2,65 2,50 2,19 2,95 3,63 2,68 J a s a - j a s a -2,60 0,21 2,57 2,43-0,27 4,43 1,97 1,83 1,20 2,39-0,80 0,61 T O T A L -11,74 6,15 11,86 9,57-0,24 17,23 21,99 15,25 5,70 16,55 18,09-1,56 PERKIRAAN Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 2,74 2,65 3,34 2,58 3,52 5,99 3,59 4,45 3,70 4,92 3,80 2,82 1,83 Pertambangan dan Penggalian -1,25 2,69-1,27 1,82 0,82 3,94 4,56 3,67 4,47 3,45 4,27 1,89 0,04 Industri Pengolahan 2,08 4,87 5,41 3,78 1,20 4,62 6,02 4,01 5,81 5,07 5,80 1,43-2,11 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,13 0,24 0,13 0,20 0,19 0,27 0,22 0,03 0,22 0,06 0,15 0,20 0,22 Bangunan 0,00 1,15 1,31 0,95 0,32 1,98 1,48 0,64 0,55 2,27 1,45 0,48-0,10 Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,03 3,05 4,27 3,78 1,80 4,38 5,00 5,52 1,93 4,37 4,84 1,73 0,11 Pengangkutan dan Komunikasi 0,35 0,88 1,31 1,85 0,55 1,13 1,24 1,64 0,86 1,81 1,23 1,40 0,00 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 2,68 3,37 3,41 2,74 2,69 3,25 3,30 3,12 2,77 3,87 3,65 2,92 1,32 J a s a - j a s a 0,29 3,34 2,97 3,21 0,79 2,00 3,17 2,63 3,18 1,93 3,14 1,12-0,17 T O T A L 7,05 22,25 20,87 20,92 11,88 27,56 28,58 25,70 23,49 27,76 28,34 14,00 1,14 Tabel 2. Perkembangan Harga Jual (Persentase Saldo Bersih Tertimbang SBT) SEKTOR 2006 2007 2008 2009 Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I AKTUAL Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 2,98 4,46 4,62 6,53 4,01 4,26 4,35 5,23 2,76 5,90 3,26 1,57 Pertambangan dan Penggalian 2,05 3,36 2,62-2,08-1,30 4,43 3,44 3,41 6,41 4,58-0,87-1,46 Industri Pengolahan 2,87 4,62 1,62 1,92 3,88 3,74 4,99 4,25 6,50 10,93 6,55 2,95 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,08 0,04 0,00 0,06-0,02 0,11 0,08 0,05-0,07 0,22 0,15 0,08 Bangunan 1,47 1,74 1,38 1,32 0,88 1,42 1,78 1,56 2,30 2,35 2,39 1,11 Perdagangan, Hotel dan Restoran 3,66 2,08 1,97 2,92 2,96 2,91 3,86 4,48 5,68 6,10 4,64 2,74 Pengangkutan dan Komunikasi 0,03 0,28 0,31 0,60-0,10 0,25 0,30 0,40 0,11 1,26 0,75 0,12 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1,44 0,14-0,48-0,67-0,94-1,15-1,36-0,79-0,46 0,45 2,22 1,75 J a s a - j a s a 1,06-0,02 0,49 0,38 0,23 4,01 1,47 0,54-0,20 1,65 0,89 0,66 T O T A L 15,63 16,7 12,53 11,00 9,60 19,98 18,90 19,14 23,04 33,43 19,98 9,51 PERKIRAAN Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 3,28 1,97 5,44 3,53 1,17 2,89 4,12 4,92 3,30 3,03 5,18 3,30 2,09 Pertambangan dan Penggalian 3,50 2,98 2,34-1,42-0,64 3,08 3,16 3,90 3,17 5,51 4,32-1,93 0,01 Industri Pengolahan 4,89 3,64 2,19 2,39 3,37 3,56 3,04 3,73 8,91 6,32 9,54 5,60 3,08 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,18 0,20 0,10 0,13 0,17 0,09 0,16 0,14 0,10 0,09 0,28 0,10 0,09 Bangunan 1,99 1,97 1,40 1,38 1,18 2,01 1,48 1,42 2,36 2,87 2,61 1,87 0,78 Perdagangan, Hotel dan Restoran 3,75 2,55 2,61 2,66 2,21 2,50 1,93 3,49 3,98 5,30 6,50 3,49 1,23 Pengangkutan dan Komunikasi 0,49 0,55 0,16 0,55 0,22 0,24 0,53 0,61 0,53 0,39 1,39 0,29-0,03 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 2,24 0,68-0,02-0,64-1,02-0,92-0,91-0,60 0,19-0,39 1,17 1,70-0,26 J a s a - j a s a 3,12 1,24 0,33 0,53 0,22 0,06 4,10 1,51 0,39-0,01 0,93 0,32 0,29 T O T A L 23,44 15,78 14,56 9,10 6,88 13,51 17,60 19,12 22,94 23,09 31,92 14,73 7,27 Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 7

Tabel 3. Perkembangan Penggunaan Tenaga Kerja (Persentase Saldo Bersih Tertimbang SBT) SEKTOR 2006 2007 2008 2009 Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I AKTUAL Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan -0,49 0,64-0,18-0,75 0,79-0,10 1,21 0,43-0,22-0,11 0,47-0,43 Pertambangan dan Penggalian -0,77-3,30-1,38-1,11-1,29-0,80 0,70 1,48 1,15 0,08-1,21 0,08 Industri Pengolahan -2,19-1,95 0,04-0,30-2,05-0,36 2,05 0,38-2,76-0,72 0,86-2,98 Listrik, Gas dan Air Bersih -0,03-0,06-0,06-0,07-0,09-0,01-0,01-0,01-0,02-0,13 0,12-0,11 Bangunan -0,21 1,04 0,42 0,54-0,45 0,57 0,85 0,28-0,25 0,30 0,35 0,20 Perdagangan, Hotel dan Restoran -0,51-0,21 0,39-0,06-0,47 0,01 0,87 0,30-0,23 0,43 0,08-0,34 Pengangkutan dan Komunikasi -0,37-0,11-0,07-0,25-0,08-0,15 0,11 0,24 0,18 0,18 0,07 0,10 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 0,55 0,62 0,65 0,44-0,43 0,15 0,62 1,13 0,35 1,01 1,36 0,87 J a s a - j a s a -1,97-1,94-1,72-1,80-0,38-1,87 0,85 1,41 1,74-0,05-0,32-0,03 T O T A L -5,98-5,27-1,91-3,36-4,44-2,56 7,26 5,64-0,06 0,99 1,77-2,65 PERKIRAAN Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 0,62 0,97 0,58 0,39 0,82 1,74 0,22 1,03 0,77 1,20 1,28 0,45-0,09 Pertambangan dan Penggalian 1,98-0,27-1,89-0,69-1,54 0,00 0,92 0,73 0,95 2,08 1,27-0,98 0,09 Industri Pengolahan -1,96 0,63-0,10 0,25-0,08 1,56 1,54 0,43 0,81 0,81 2,03 1,11-2,73 Listrik, Gas dan Air Bersih -0,02 0,10 0,00-0,03-0,03 0,03 0,01 0,01 0,10 0,07 0,09-0,04 0,16 Bangunan 0,22 0,88 0,80 0,57 0,29 1,36 0,84 0,51 0,23 1,48 0,86 0,59 0,20 Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,11 0,17 0,50 1,69 0,53 0,88 1,27 1,21 0,50 1,27 1,41 0,79 0,52 Pengangkutan dan Komunikasi 0,15 0,28 0,06 0,28 0,29 0,26 0,03 0,22 0,37 0,30 0,32 0,28 0,16 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1,88 2,08 1,58 1,41 1,88 1,98 1,74 1,60 2,02 1,54 2,13 1,76 1,89 J a s a - j a s a 2,24 0,32-1,50-1,49-1,65 1,29-1,39 1,35 0,28 0,80 0,53 0,42 0,27 T O T A L 5,23 5,16 0,03 2,38 0,50 9,11 5,20 7,09 6,02 9,54 9,93 4,37 0,47 Tabel 4. Indikator Lainnya (Persentase) KETERANGAN 2006 2007 2008 Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Situasi bisnis selama 3 bulan terakhir : Baik 28,71 29,63 31,62 32,92 31,27 34,63 39,22 38,61 31,24 33,36 33,77 30,04 Cukup 58,02 58,51 58,51 58,53 57,12 56,27 53,85 54,74 59,81 58,10 57,77 58,53 Buruk 13,27 11,86 9,87 8,55 11,61 9,10 6,93 6,65 8,96 8,54 8,46 11,43 Saldo Bersih (% Baik - % Buruk) 15,43 17,76 21,75 24,36 19,66 25,54 32,29 31,96 22,28 24,82 25,30 18,61 Ekspektasi situasi bisnis pada 6 bulan mendatang : Lebih Baik 40,82 41,56 40,80 40,85 46,44 47,27 45,56 44,55 42,00 41,57 37,03 35,60 Sama 55,00 53,66 54,06 54,85 50,19 49,38 51,39 52,15 54,69 54,01 57,23 55,70 Lebih Buruk 4,17 4,79 5,15 4,30 3,38 3,35 3,04 3,30 3,31 4,42 5,74 8,71 Saldo Bersih (% Lebih Baik - % Lebih Buruk) 36,65 36,77 35,65 36,55 43,06 43,91 42,52 41,24 38,69 37,14 31,29 26,89 Kondisi keuangan selama 3 bulan terakhir : Baik 29,83 26,41 26,31 27,99 28,95 29,24 33,80 32,36 29,15 30,76 29,04 27,51 Cukup 60,80 63,71 65,16 64,62 62,35 63,22 59,50 63,20 64,34 62,99 64,66 65,83 Buruk 9,38 9,88 8,53 7,39 8,70 7,54 6,71 4,44 6,51 6,25 6,30 6,66 Saldo Bersih (% Baik - % Buruk) 20,45 16,52 17,79 20,60 20,24 21,69 27,09 27,91 22,64 24,51 22,74 20,86 Akses kredit selama 3 bulan terakhir : Mudah 10,78 16,47 18,37 15,13 16,30 14,88 17,25 18,75 17,86 17,95 16,30 17,82 Normal 71,45 59,85 55,72 60,37 59,18 59,23 57,62 62,20 60,61 61,22 63,58 60,63 Sulit 17,77 23,68 25,90 24,49 24,52 25,89 25,13 19,05 21,52 20,83 20,12 21,55 Saldo Bersih (% Mudah - % Sulit) -6,99-7,21-7,53-9,36-8,22-11,02-7,89-0,30-3,66-2,88-3,82-3,74 Masalah dalam memperoleh kredit : Persyaratan kredit terlalu rumit 37,07 23,28 21,47 23,13 21,31 27,72 24,21 30,40 24,16 28,03 18,71 15,13 Suku bunga kredit tinggi 39,46 58,62 39,88 34,01 28,96 35,87 33,68 28,00 33,56 30,30 33,81 44,08 Kebijakan bank 23,47 18,10 12,27 13,61 14,75 10,33 12,63 15,20 12,75 9,85 15,83 14,47 Ketersediaan jaminan - - 26,38 29,25 22,95 21,20 23,16 16,00 21,48 18,18 18,71 16,45 Lainnya - - - - 12,02 4,89 6,32 10,40 8,05 13,64 12,95 9,87 Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 8

Tabel 5. Kapasitas Produksi Terpakai (Persen) S E K T O R 2006 2007 2008 Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV Tw I Tw II Tw III Tw IV PERTANIAN, PETERNAKAN, KEHUTANAN DAN PERIKANAN 68,19 65,34 63,94 71,55 70,38 71,17 69,99 71,80 71,62 72,32 73.60 75.17 - Tanaman Bahan Makanan 70,49 68,89 63,96 68,51 75,79 73,64 71,11 74,65 75,38 76,08 74.68 74.14 - Tanaman Perkebunan 61,31 58,34 64,18 71,24 66,03 70,64 70,32 68,62 66,91 70,17 73.12 72.71 - Peternakan dan Hasil-Hasilnya 75,75 65,91 69,22 69,44 71,66 74,43 75,00 79,00 76,71 71,86 77.35 84.17 - Kehutanan 68,00 61,11 48,00 69,36 59,17 63,62 70,78 71,75 68,46 62,46 72.14 70.43 - Perikanan 64,44 66,31 64,42 77,32 67,16 65,07 63,48 62,65 65,45 68,74 68.09 75.37 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 79,38 71,21 80,37 81,86 74,02 79,79 74,15 79,80 81,25 69,78 78.09 78.40 INDUSTRI PENGOLAHAN 67,80 64,43 66,87 69,85 72,13 72,94 71,57 72,92 69,93 71,12 74.13 72.27 - Makanan, Minuman dan Tembakau 68,04 62,96 65,16 69,07 68,71 70,44 71,04 69,81 66,83 70,92 73.56 76.20 - Tekstil, Brg Kulit & Alas Kaki 67,87 64,78 72,19 73,48 75,26 75,84 74,18 75,55 71,38 75,39 76.96 75.18 - Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya 68,62 59,54 57,72 63,98 65,76 68,05 66,07 70,25 63,45 62,85 65.82 64.94 - Kertas dan Barang Cetakan 66,69 69,88 67,82 69,83 79,27 81,45 73,17 79,38 73,52 62,04 78.32 73.29 - Pupuk, Kimia & Barang dari Karet 71,51 68,81 71,85 75,02 76,30 76,68 75,52 77,49 77,82 73,35 78.41 72.57 - Semen & Barang Galian Non Logam 63,46 65,40 64,73 59,85 71,06 71,79 71,31 75,22 67,06 70,17 66.14 71.32 - Logam Dasar Besi dan Baja 62,29 74,05 76,20 73,00 73,32 79,60 68,78 71,50 76,78 82,50 82.93 74.58 - Alat Angkut, Mesin & Peralatannya 58,38 66,57 59,73 64,67 70,38 68,31 72,25 74,92 70,50 75,35 79.82 67.06 - Barang Lainnya 69,94 61,54 66,65 68,24 75,61 72,86 70,38 71,47 71,91 73,74 72.97 69.45 LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH 79,15 61,40 59,61 73,84 70,89 77,51 83,81 81,33 70,56 74,02 75.94 75.21 T O T A L 69,18 64,96 66,26 71,41 71,51 73,10 71,75 73,26 71,22 71,57 74.30 73.84 Tabel 6. Realisasi dan Rencana Investasi REALISASI 2005 2006 2007 2008 2009 Smt I Smt II Smt II Smt II Smt I Smt II Smt I Smt II Smt I Realisasi Investasi (% responden) 28,16 25,21 22,16 22,80 22,70 20,75 23,16 19,65 Nilai Investasi (SB) 48,48 47,35 34,65 40,88 39,03 41,06 43,95 28,54 Sifat Investasi (%) 1) Investasi baru - - 34,78 33,61 35,25 30,67 34,04 29,63 Penggantian/replacement - - 30,43 25,21 26,53 27,81 22,70 24,69 Investasi baru dan penggantian - - 34,78 41,18 38,22 41,52 43,26 45,68 Bentuk Investasi (% jawaban responden) 1) RENCANA INVESTASI Tanah - - 13,11 12,96 11,75 12,30 10,71 10,78 Bangunan/Pabrik - - 16,34 17,70 16,80 15,65 15,64 15,25 Alat Angkut/Transportasi - - 19,35 19,18 19,93 20,37 18,67 18,85 Mesin - - 17,17 17,81 17,45 16,54 18,10 19,50 Peralatan Lainnya - - 19,25 20,97 22,13 24,11 23,51 23,97 Power Plan - - 5,31 4,74 5,14 5,22 5,97 5,12 Mesin Robotik - - 3,54 1,79 2,30 1,77 2,27 1,53 Lini Produksi - - 5,93 4,85 4,50 4,04 5,12 5,01 Rencana Investasi (% responden) 31,06 28,78 27,49 26,64 27,54 26,41 22,37 23,41 21,22 Nilai Investasi SB) 57,55 52,40 47,21 37,93 36,93 37,48 49,91 46,84 40,87 Faktor Penghambat (%) 1) Suku Bunga - - - 39,78 34,20 31,15 27,79 32,63 43,54 Faktor Keamanan - - - 9,58 8,51 11,18 8,67 9,47 8,17 Perpajakan - - - 4,34 4,51 5,11 6,19 3,33 3,42 Undang-undang/ketentuan - - - 7,41 12,15 7,19 7,43 6,32 4,94 Ketenagakerjaan - - - 3,62 3,65 6,39 6,37 6,32 3,80 Perijinan - - - 6,87 8,68 12,14 13,98 13,51 9,70 Infrastruktur - - - 12,48 12,33 12,94 15,04 12,98 11,60 Akses kredit bank - - - 15,91 15,97 13,90 14,51 15,44 14,83 Sifat Investasi (%) 1) Investasi baru - - - 34,72 36,11 30,35 32,80 35,08 31,75 Penggantian/replacement - - - 26,40 25,00 25,56 25,75 22,46 25,86 Investasi baru dan penggantian - - - 38,88 38,89 44,09 41,45 42,46 42,40 1) Data tersedia sejak periode survei triwulan II - 2006 Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 9

Tabel 7. Bentuk dan sifat Investasi pada semester II-2008 Bentuk Investasi Investasi Baru Sifat Investasi Penggantian Investasi Baru dan Penggantian Tanah 69,70 13,13 17,17 Bangunan/Pabrik 51,43 24,29 24,29 Alat Angkut/Transportasi 33,53 37,57 28,90 Mesin 34,08 25,70 40,22 Peralatan Lainnya 25,00 32,27 42,73 Power Plan 29,79 29,79 40,43 Mesin Robotik 42,86 42,86 14,29 Lini Produksi 43,48 23,91 32,61 Tabel 8. Perkembangan Ekspektasi Inflasi Tahun Survei (Persen Responden) Inflasi Perkiraan 2006 Perkiraan 2007 Perkiraan 2008 Hasil Tw IV Hasil Tw I Hasil Tw II Hasil Tw III Hasil Tw IV Hasil Tw I Hasil Tw II Hasil Tw III Hasil Tw IV Hasil Tw I Hasil Tw II Hasil Tw III Hasil Tw IV 2005 2006 2006 2006 2006 2007 2007 2007 2007 2008 2008 2008 2008 <5% 3,19 7,42 5,10 4,82 5,29 6,84 6,34 6,17 4,20 4,03 2,34 2,37 3,07 5% 4,75 10,09 7,65 13,26 13,72 15,09 15,72 13,32 11,89 9,70 4,56 5,20 7,41 6% 3,67 4,29 3,65 4,76 10,52 16,85 21,96 21,14 21,52 18,38 6,85 4,92 9,29 7% 6,67 7,30 6,26 8,04 10,47 14,31 16,84 21,90 19,75 18,47 9,25 11,08 11,84 8% 7,81 8,75 12,52 12,17 12,18 11,56 9,72 10,91 10,96 13,08 9,80 9,43 10,13 9% 6,79 5,86 5,51 5,45 4,68 2,90 2,85 2,68 3,40 3,05 8,97 5,70 5,87 10% 21,75 23,01 30,20 29,45 26,39 21,31 16,21 16,58 19,58 21,38 29,94 24,38 24,11 11% 2,58 2,32 2,43 1,03 1,43 0,47 0,48 0,40 0,49 0,94 3,96 4,79 4,30 12% 6,73 5,04 4,93 4,76 2,64 2,33 1,94 1,25 2,52 3,00 7,31 14,22 9,51 >12% 36,06 25,92 21,74 16,25 12,67 8,35 7,93 5,63 5,70 7,97 17,02 17,91 14,47 Perkiraan 2009 Perkembangan Indikator Sektor Riil Terpilih 10