BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dan berinteraksi antar sesamanya. Oleh karena itu, wajar apabila

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. didik disekolah melalui proses pembelajaran. Namun, mengupayakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dasar, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Winda Victoria Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan dalam Munthe (2013:1), dalam silabus pada KD 13.1 disebutkan, bahwa salah satu kompetensi yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan serta meningkatkan kemampuan berbahasa. Tarigan (1994: 1) berpendapat bahwa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menulis bisa dilakukan oleh siapapun dibangku sekolah. Kemampuan menulis

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa memegang peran penting dan suatu hal yang lazim dalam

BAB I PENDAHULUAN. langsung tetapi juga dapat memahami informasi yang disampaikan secara

BAB I PENDAHULUAN. lain-lain. Ketrampilan berbahasa (atau language atrs, language skills) dalam

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

EMA APRIADI A

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Menurut UU tentang Sisdiknas No. 20 tahun 2003: terhadap manusia menuju ke arah yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain. Untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Pendidikan Nasional berupaya terus menerus untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi manusia membutuhkan bahasa. Dalam Kamus Besar Bahasa. tepat bila antara penutur dan mitra tutur saling memahami.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tia Setiawati, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. emosional peserta didik. Bahasa juga merupakan penunjang keberhasilan dalam. memelajari semua bidang studi. Pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Keterampilan tersebut adalah keterampilan menyimak (listening

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar pendidikan pada semua

berbahasa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di SD diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam berkomunikasi secara lisan maupun tulisan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia terintegrasi dalam empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari semua bidang studi. Bahasa Indonesia berperan sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aspek yang turut menentukan pencapaian tujuan pembelajaran

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup aspek mendegarkan, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. belajar bahasa pada hakikatnya sama dengan belajar berkomunikasi. Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ade Liana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah melanda dunia. Dunia yang luas seolah-olah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bahasa adalah sarana yang digunakan untuk berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. berkaitan dan saling mengisi (Tarigan, 2013:1). Setiap keterampilan, erat. semakin cerah dan jelas pula jalan pemikiranya.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah

PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM MENINGKATKAN KEMPAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT SISWA KELAS V SDN II KALIBATUR

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi ini disebut dengan bahasa. Bahasa memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB I PENDAHULUAN. global. Salah satu komponen penting dari sistem pendidikan tersebut adalah kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. lain. Untuk menjalin hubungan tersebut diperlukan suatu alat komunikasi. Alat

BAB I PENDAHULUN. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang terpadu dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

2014 PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

I. PENDAHULUAN. di sekolah. Dalam KTSP Bahasa Inggris 2006 dijelaskan bahwa dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan siswa lainnya. Bagi siswa sekolah dasar, kadang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan observasi atau studi pendahuluan yang penulis

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, mengembangkan gagasan dan perasaan serta dapat digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah. Pembelajaran bahasa

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan pesan,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan yang lainnya. Selain itu, pembelajar juga harus aktif dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai usaha untuk memungkinkan bangsa Indonesia mempertahankan kelangsunagn

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Oleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. pada siswa. Perubahan tingkah tersebut merupakan tujuan dari pembelajaran. dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia masih sering dilaksanakan dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (listening skills); 2) keterampilan berbicara (speaking skills); 3) keterampilan

TEKS WAWANCARA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS NARASI DENGAN PENDEKATAN QUANTUM LEARNING

1. PENDAHULUAN. Kemampuan menggunakan bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pemahaman siswa

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang baik dan benar secara lisan dan tulis.

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis mempunyai peran yang sangat penting dalam. kehidupan siswa. Serta menunjang kesuksesan hidup seseorang.

I. PENDAHULUAN. Manusia sering berinteraksi dan berkomunikasi dengan menggunakan satu alat yang bernama

sendiri dari hasil pengalaman belajarnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk berkomunikasi antar manusia. Bahasa sebagai alat. mempunyai kemampuan berbahasa yang baik.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Marfuah, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses pembelajaran.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan berbahasa tidak terlepas dari empat komponen keterampilan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISISISWA KELAS VI SD ISLAM QURROTA A YUN NGUNUTMELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan global. Maka, untuk meningkatkan mutu pendidikan pemerintah selalu

keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan dalam kehidupan manusia sebagai alat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan didalamnya sarat akan nilai-nilai kehidupan yang berguna bagi kehidupan manusia dan membentuk manusia yang kreatif. Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antar manusia. Bahasa sebagai sarana komunikasi di dalam rangka memenuhi sifat manusia sebagai makhluk sosial yang perlu berhubungan dan berinteraksi antar sesamanya. Oleh karena itu, wajar apabila sejak kecil seorang anak manusia senantiasa berusaha menguasai bahasa. Pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya sendiri dan budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat dan menemukan serta menggunakan kemampuan analisis dan imajinasi yang ada dalam dirinya (Badan Standar Nasional Indonesia, 2006: 1) dalam (Zarkony, 2011). Pada tahun 2013/2014, pemerintah khususnya Kemendikbud sudah membuat kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013. Di tingkat SD/MI, kurikulum 2013 menggunakan pendekatan pembelajaran tematik integratif dari kelas I sampai kelas VI. Pembelajaran tematik integratif merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Khususnya mata pelajaran Bahasa Indonesia yang bertujuan untuk memperkuat jati diri anak bangsa. 1

2 Pendekatan pembelajaran menggunakan tematik integrative untuk kelas I, II, dan III dengan tema berkenaan dengan alam dan kehidupan manusia. Untuk kelas I, II, dan III, keduanya merupakan pemberi makna yang substansial terhadap mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Di sinilah Kompetensi Dasar dari Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial yang diorganisasikan ke mata pelajaran lain memiliki peran penting sebagai pengikat dan pengembang Kompetensi Dasar mata pelajaran lainnya. Implementasian Kurikulum 2013 ini, Bahasa Indonesia sangat dihargai dengan banyaknya alokasi waktu yang diberikan. Untuk kelas I dan kelas II SD, mapel Bahasa Indonesia 8 jam seminggu, sedangkan untuk kelas III sampai kelas VI 10 jam seminggu. Dengan demikian, posisi mapel Bahasa Indonesia akan menjadi sentral bagi mapel lainnya. Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi siswa aktif. Proses pembelajaran siswa aktif memerlukan waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya.

3 Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar. Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan pembelajaran yang menarik karena diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik agar dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yaitu, keterampilan menyimak (listening skill), keterampilan berbicara (speaking skill), keterampilan membaca (reading skill), keterampilan menulis (writing skill). Di dalam penelitian ini difokuskan tentang keterampilan bercerita. Tarigan (1981: 35) menyatakan bahwa bercerita merupakan salah satu keterampilan berbicara yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang lain. Dikatakan demikian karena bercerita termasuk dalam situasi informatif yang ingin membuat pengertian-pengertian atau makna-makna menjadi jelas. Dengan bercerita, seseorang dapat menyampaikan berbagai macam cerita, ungkapan berbagai perasaan sesuai dengan apa yang dialami, dirasakan, dilihat, dibaca dan ungkapan kemauan dan keinginan membagikan pengalaman yang diperolehnya. Pada saat observasi, di SDN Ledok 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga khususnya kelas I, pembelajaran masih dilakukan secara konvensional, masih bersifat monoton, dan terbatasnya penggunaan atau pemanfaatan media oleh guru. Hal ini menyebabkan keterampilan bercerita siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia masih rendah (59,38%).

4 Media dalam proses pembelajaran merupakan suatu hal yang sangat penting bagi guru. Dalam menggunakan media bagi guru bertujuan untuk menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dapat dilihat, didengar, dibaca siswa, dengan demikian proses belajar dapat terjadi secara kondusif. Dengan media tujuan pembelajaran yang hendak disampaikan oleh guru dapat disampaikan dengan baik kepada siswa. Tujuan pembelajaran harus dijadikan sebagai acuan dalam menggunakan media pembelajaran. Dengan begitu, materi yang diajarkan oleh guru dapat dengan mudah dipahami oleh siswa. Dalam penelitian ini, media yang digunakan adalah media kartun audio visual menggunakan komputer. Penggunaan media ini, diharapkan mampu memotivasi siswa untuk belajar membaca dan berbicara. Diharapkan, diakhir pembelajaran melalui penerapan penggunaan media kartun audio visual melalui komputer dan mengajar guru yang bervariasi dan menarik kemampuan keterampilan bercerita siswa meningkat menjadi 85,00%. Karena itu, sebagai guru haruslah dapat menggunakan media tersebut dengan baik, agar tercipta suasana belajar yang aktif, kreatif dan menyenangkan. Penelitian tentang keterampilan bercerita sudah di lakukan oleh peneliti terdahulu yaitu: Hairah Jumratul, 2012. Peningkatan Keterampilan Bercerita Dengan Menggunakan Media Gambar Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 06 Kubu Kabupaten Kubu Raya. Dari hasil observasi awal yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran bercerita di kelas III Sekolah Dasar Negeri 06 Kubu Kabupaten Kubu Raya.

5 Didapati rendahnya minat bercerita, karena guru hanya menggunakan buku pegangan cerita yang kurang menarik. Hal ini dapat dilihat pada pembelajaran bercerita antara lain (1) siswa kurang termotivasi untuk bercerita, (2) siswa susah memahami isi gambar, (3) siswa tidak bisa menuangkan isi gambar dengan kata-kata sendiri. (4) siswa tidak berani bercerita di depan kelas, (5) siswa merasa bosan mengikuti proses pembelajaran, (6) siswa tidak sungguhsungguh dalam mengikuti proses pembelajaran, (7) siswa tidak menggunakan lafal yang tepat dalam Bercerita, (8) siswa tidak menggunakan intonasi yang tepat dalam bercerita, (9) siswa tidak menggunakan ekspresi yang tapat dalam bercerita, (10) siswa kelihatan pasif dalam mengikuti proses pembelajaran. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan deskriptif dengan rancangan penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian ini meliputi studi pendahuluan dilakukan dalam pembelajaran bercerita dikelas III Sekolah Dasar Negeri 06 Kubu Kabupaten Kubu Raya untuk memperoleh refleksi awal. Tahap perencanaan dilaksanakan dengan merancang prosedur tindakan, dan menentukan bentuk tindakan, menentukan sumber data, menentukan bahan tindakan, dan menentukan bentuk tindakan. Refleksi dilakukan pada setiap akhir pembelajaran atau pertemuan pada setiap siklus. Hasil pelaksanaan tindakan pembelajaran bercerita dengan menggunakan media gambar pada setiap siklusnya selalu mengalami peningkatan. Pada siklus I tingkat keberhasilan yang dicapai 73,49 %. Pada siklus II tingkat keberhasilan yang dicapai 74,33 %. Hal ini menunjukan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia menggunakan media gambar dapat

6 meningkatkan keterampilan bercerita pada siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 06 Kubu Kabupaten Kubu Raya. Dengan demikian, penggunaan media gambar pada pembelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan keterampilan bercerita siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri 06 Kubu Kabupaten Kubu Raya perlu diterapkan sebagai suatu pembelajaran yang baik, dapat mengaktifkan dan memotivasi siswa untuk bercerita. Perencanaan pembelajaran yang disusun pada setiap siklus telah sesuai dengan kriteria dalam menyusun perencanaan pembelajaran yang baik, yaitu yang telah mencantumkan (1) standar kompetensis dan kompetensi dasar, (2) indikator Pembelajaran, (3) tujuan belajaran yang ingin dicapai, (4) langkah-langkah pembelajaran, (5) media dan sumber belajar (6) alokasi waktu (7) evaluasi pembelajaran. Hutagalung, 2012, dalam penelitiannya berjudul Meningkatkan Kemampuan Bercerita Melalui Media Gambar dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SD Negeri 152988 Bonandolok 1 Kec. Sitahuis Kab. Tapanuli Tengah T.P. 2012/2013 Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah media gambar dapat meningkatkan kemampuan bercerita siswa kelas III SD Negeri 152988 Bonandolok 1 Kec. Sitahuis Kab. Tapanuli Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari pemberian tindakan dengan menggunakan media gambar pada siklus I dan siklus II diperoleh tingkat kemampuan belajar siswa pada pengamatan awal nilai rata-rata 56,24 dengan persentase 28% dan yang belum mampu sebanyak 72%. Pada siklus I nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 66,4 dengan persentase 40% dan yang

7 belum mampu sebanyak 60%. Pada waktu siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 79,52 dengan persentase 88% dan hanya sebanyak 12% yang belum mampu dalam bercerita. Berarti hasil yang diperoleh siswa pada siklus II sudah mencapai tingkat kemampuan secara keseluruhan. Ternyata dengan menggunakan media gambar siswa termotivasi belajar karena siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar di kelas dapat meningkatkan kemampuan bercerita pada siswa kelas III SD Negeri 152988 Bonandolok 1 Kec. Sitahuis Kab. Tapanuli Tengah. Kedua penelitian tersebut di atas menitikberatkan pada peningkatan keterampilan bercerita dengan menggunakan media gambar pada pelajaran Bahasa Indoensia di SD. Persamaan penelitian ini dengan penelitian di atas terletak pada tema/variable penelitian yaitu kemampuan bercerita, sedangkan metode yang digunakan berbeda yaitu media kartun audio visual melalui komputer. Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas tentang peningkatan ketrampilan bercerita. Hal ini perlu dilakukan mengingat arti pentingnya keterampilan bercerita bagi anak baik pada masa sekarang maupun untuk masa yang akan datang. Dengan demikian kekurangmampuan anak dalam mengekspresikan pikiran dan perasaan dimasa mendatang dapat diatasi sejak dini. Penulis berkeinginan memperbaiki pembelajaran bercerita dengan menggunakan media kartun audio visual. Hal ini dilaksanakan agar anak mampu menerima pesan-pesan yang ada di dalam

8 kartun itu kemudian dengan mudah dapat mengekspresikan ke dalam bentuk cerita. Dalam perbaikan pembelajaran ini penulis akan mengangkat judul Peningkatan Kemampuan Bercerita dengan Menggunakan Media Kartun Audio Visual pada Siswa Kelas I SDN Ledok 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014. B. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, ada tiga permasalahan penelitian yang perlu dibahas / dicari jawabannya: 1. Pembelajaran siswa dengan menggunakan media kartun audio visual dalam keterampilan bercerita. 2. Proses pembelajaran di kelas dengan penggunaan media kartun audio visual dalam keterampilan bercerita pada siswa kelas I SDN Ledok 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga tahun ajaran 2013/2014. 3. Hasil pembelajaran siswa kelas I SDN Ledok 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga tahun ajaran 2013/2014 dengan media kartun audio visual. C. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan permasalahan yaitu: 1. Apakah media kartun audio visual dapat meningkatkan kemampuan bercerita pada Siswa Kelas I SDN Ledok 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014?

9 D. Tujuan Penelitian Dengan memperhatikan rumusan masalah penelitian, sebagaimana disebutkan maka tujuan yang dapat dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan kemampuan bercerita dengan menggunakan media kartun audio visual pada Siswa Kelas I SDN Ledok 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga Tahun Ajaran 2013/2014. E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti berikutnya, menjadi bahan pertimbangan khususnya yang berkaitan dengan judul penelitian. b. Bagi Guru sekolah dasar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran secara professional karena dapat menunjukkan kemampuan menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya dan meningkatkan rasa percaya diri. 2. Manfaat Teoretis Menambah khasanah pengetahuan tentang penggunaan media gambar dalam meningkatkan keterampilan mengarang khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar.