PEMANFAATAN JERAMI JAGUNG FERMENTASI PADA SAPI DARA BALI (SISTEM INTEGRASI JAGUNG SAPI)

dokumen-dokumen yang mirip
Lokakarya Nasional Pengembangan Jejaring Litkaji Sistem Integrasi Tanaman - Ternak PENDAHULUAN Kebutuhan jagung untuk bahan makanan, pakan, dan indust

POTENSI INTEGRASI TANAMAN - TERNAK DI SULAWESI TENGGARA

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN MAGELANG JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN 2013

OPTIMALISASI USAHA PENGGEMUKAN SAPI DI KAWASAN PERKEBUNAN KOPI

Sistem Usahatani Terpadu Jagung dan Sapi di Kabupaten Takalar Provinsi Sulawesi Selatan

METODE. Materi 10,76 12,09 3,19 20,90 53,16

ANALISIS NILAI TAMBAH LIMBAH JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI SULAWESI SELATAN ABSTRAK

KELAYAKAN BUDIDAYA JAGUNG DAN TERNAK SAPI SECARA TERINTEGRASI DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN

I. PENDAHULUAN. yang memiliki potensi hijauan hasil limbah pertanian seperti padi, singkong, dan

PENERAPAN IPTEKS. Hafni Indriati Junifa Layla Sihombing Jasmidi Kinanti Wijaya

PEMANFAATAN LIMBAH PASAR SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA SAPI DAN KAMBING DI DKI JAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. untuk penggemukan dan pembibitan sapi potong. Tahun 2003 Pusat Pembibitan dan

PEMANFAATAN LIMBAH PERKEBUNAN DALAM SISTEM INTEGRASI TERNAK UNTUK MEMACU KETAHANAN PAKAN DI PROVINSI ACEH PENDAHULUAN

Diharapkan dengan diketahuinya media yang sesuai, pembuatan dan pemanfaatan silase bisa disebarluaskan sehingga dapat menunjang persediaan hijauan yan

KAJIAN PERBAIKAN USAHA TANI LAHAN LEBAK DANGKAL DI SP1 DESA BUNTUT BALI KECAMATAN PULAU MALAN KABUPATEN KATINGAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH ABSTRAK

TEKNOLOGI PRODUKSI BIOMAS JAGUNG MELALUI PENINGKATAN POPULASI TANAMAN. F. Tabri Balai Penelitian Tanaman Serealia

P e r u n j u k T e k n i s PENDAHULUAN

SILASE TONGKOL JAGUNG UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Efektivitas Pupuk Organik Kotoran Sapi dan Ayam terhadap Hasil Jagung di Lahan Kering

Tabel 1. Komponen teknologi introduksi pengkajian No. Jenis kegiatan Teknologi Ukuran/dosis penggunaan 1. Perbibitan sapi Kandang : Ukuran sesuai juml

I. PENDAHULUAN. melalui perluasan areal menghadapi tantangan besar pada masa akan datang.

V. PROFIL PETERNAK SAPI DESA SRIGADING. responden memberikan gambaran secara umum tentang keadaan dan latar

I. PENDAHULUAN. Nenas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di dunia.

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK ASAL KOTORAN SAPI Hasil sampingan pemeliharaan ternak sapi atau sering juga disebut sebagai kotoran sapi tersusun dari feses,

PENDAHULUAN. Sapi perah merupakan sumber penghasil susu terbanyak dibandingkan

Lokakarya Nasional Pengembangan Jejaring Litkaji Sistem Integrasi Tanaman - Ternak komoditas ekspor. Untuk dapat memanfaatkan sumberdaya tersebut seca

TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG UNTUK PRODUKSI BIOMAS PADA LAHAN MARJINAL. M. Akil Balitsereal Maros ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. terpadu dan melanggar kaidah pelestarian lahan dan lingkungan. Eksploitasi lahan

I PENDAHULUAN. pedesaan salah satunya usaha ternak sapi potong. Sebagian besar sapi potong

ANALISIS KEUNTUNGAN DAN KELAYAKAN USAHATANI DALAM INTEGRASI SAPI POTONG PADI DI KOYA BARAT KOTA JAYAPURA. Usman, B.M.W. Tiro dan Afrizal Malik

TEKNIK BUDIDAYA LADA INTEGRASI BERTERNAK KAMBING

Jerami padi fermentasi yang diberikan dalam bentuk utuh dan konsentrat maupun setelah digiling dibuat menjadi pakan komplit untuk ransum kambing betin

Lokakarya Nasional Pengembangan Jejaring Litkaji Sistem Integrasi Tanaman - Ternak (BUNGIN, 2003), dan kuantitatif, data dianalisa secara deskriptif (

Lingkup Kegiatan Adapun ruang lingkup dari kegiatan ini yaitu :

POTENSI DAN PROSPEK PENGGUNAAN LIMBAH JAGUNG SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI DI LAHAN KERING KABUPATEN TANAH LAUT, KALIMANTAN SELATAN

POTENSI LIMBAH KULIT KOPI SEBAGAI PAKAN AYAM

SISTEM PERTANIAN TERPADU TEBU-TERNAK MENDUKUNG SWASEMBADA GULA DAN DAGING

VI. ANALISIS KERAGAAN USAHATANI TANAMAN DAN TERNAK DI DAERAH PENELITIAN

Temu Lapang Bioindustri Sawit-Sapi

PRODUKSI JAGUNG ORIENTASI TONGKOL MUDA MENDUKUNG PENYEDIAAN PAKAN TERNAK. ) Balai Penelitian Tanaman Serealia 2)

PENGATURAN POPULASI TANAMAN JAGUNG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN PETANI PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI SIDRAP

BAB XVI KEGIATAN AGRIBISNIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. ternak dalam suatu usahatani atau dalam suatu wilayah. Adapun ciri keterkaitan

Lokakarya Nasional Pengembangan Jejaring Litkaji Sistem Integrasi Tanaman - Ternak bawah pengawasan pemiliknya. Peran ternak domba di lokasi tersebut

Sistem Usahatani Integrasi Tanaman Pangan dengan Kerbau Lumpur (Bubalus bubalus) di Kabupaten Brebes

JURNAL INFO ISSN : PENDAMPINGAN PROGAM PENGUATAN PAKAN INDUK SAPI POTONG DI KABUPATEN BLORA

INOVASI TEKNOLOGI PADA SISTEM INTEGRASI TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN

HUBUNGAN KONSUMSI PAKAN DENGAN POTENSI LIMBAH PADA SAPI BALI UNTUK PUPUK ORGANIK PADAT DAN CAIR ABSTRAK PENDAHULUAN

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu jenis tanaman pangan bijibijian

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

TINJAUAN PUSTAKA. keberhasilan usaha pengembangan peternakan disamping faktor bibit dan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Musim kemarau di Indonesia menjadi permasalahan yang cukup

PERBAIKAN KUALITAS PAKAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH KANDANG GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

KARYA TULIS ILMIAH PENGOLAHAN LIMBAH KAKAO MENJADI BAHAN PAKAN TERNAK

Proceeding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol.1 No.1 September 2017 ISSN:

I. PENDAHULUAN. yang keduanya tidak bisa dilepaskan, bahkan yang saling melengkapi.

PEMANFAATAN KULIT KAKAO SEBAGAI PAKAN TERNAK KAMBING PE DI PERKEBUNAN RAKYAT PROPINSI LAMPUNG

MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi Prosedur

PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN PRODUKTIFITAS TERNAK SAPI POTONG DI KELURAHAN MERDEKA KECAMATAN KUPANG TIMUR KABUPATEN KUPANG

logo lembaga [ X.291] Ir. Annas Zubair, M.Si Serli Anas, S.Pt Dwi Rohmadi, S.Pt Jaka Sumarno, STP Sukarto

PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM USAHATANI SAYUR-SAYURAN ORGANIK DI TIMOR TENGAH UTARA

KAJIAN PENGEMBANGAN JAGUNG PADA LAHAN SAWAH SEBAGAI TANAMAN MT III DI SULAWESI TENGGARA

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat

Faktor-faktor yang Mempengaruhi lingkungan Usaha Peternakan. Faktor Lingkungan Makro. Faktor Lingkungan Mikro

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Perah Sapi Friesian Holstein (FH) Produktivitas Sapi Perah

I. PENDAHULUAN. tanaman padi salah satunya yaitu pemupukan. Pupuk merupakan salah satu faktor

MODEL USAHA RUMPUT GAJAH SEBAGAI PAKAN SAPI PERAH DI KECAMATAN GETASAN, KABUPATEN SEMARANG

1. Jenis-jenis Sapi Potong. Beberapa jenis sapi yang digunakan untuk bakalan dalam usaha penggemukan sapi potong di Indonesia adalah :

I. PENDAHULUAN. sapi yang meningkat ini tidak diimbangi oleh peningkatan produksi daging sapi

BAB I. PENDAHULUAN. pertanian atau sisa hasil pertanian yang bernilai gizi rendah sebagai bahan pakan

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan daging sapi setiap tahun selalu meningkat, sementara itu pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Usaha sektor peternakan merupakan bidang usaha yang memberikan

I. PENDAHULUAN. Peternakan di Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, sehingga

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. karena karakteristiknya, seperti tingkat pertumbuhan cepat dan kualitas daging cukup

STRATEGI USAHA PENGEMBANGAN PETERNAKAN YANG BERKESINAMBUNGAN

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

PENDAHULUAN. produksi yang dihasilkan oleh peternak rakyat rendah. Peternakan dan Kesehatan Hewan (2012), produksi susu dalam negeri hanya

KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI

DINAMIKA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DAN PERMASALAHANNYA PADA LAHAN KERING DI KABUPATEN BONE. Hadijah A.D. 1, Arsyad 1 dan Bahtiar 2 1

KAJIAN TINGKAT INTEGRASI PADI-SAPI PERAH DI NGANTANG KABUPATEN MALANG

UPAYA PENGEMBANGAN AGRIBISNIS TERNAK DOMBA MELALUI PERBAIKAN MUTU PAKAN DAN PENINGKATAN PERAN KELOMPOKTANI DI KECAMATAN PANUMBANGAN KABUPATEN CIAMIS

USAHA YANG MENJANJIKAN

Tatap muka ke : 10 POKOK BAHASAN VII VII. SISTEM PRODUKSI TERNAK KERBAU

Sutrisno Hadi Purnomo*, Zaini Rohmad**

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi

PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) KELOMPOK TANI KALISAPUN DAN MAKANTAR KELURAHAN MAPANGET BARAT KOTA MANADO

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN

Lokakarya Nasional Pengembangan Jejaring Litkaji Sistem Integrasi Tanaman - Ternak yang Iebih besar. Selain itu jumlah bagian dagingnya lebih banyak d

DUKUNGAN TEKNOLOGI PENYEDIAAN PRODUK PANGAN PETERNAKAN BERMUTU, AMAN DAN HALAL

I.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisis Usahatani Beberapa Varietas Unggul Baru Jagung Komposit di Sulawesi Utara

PENGEMBANGAN SISTEM INTEGRASI TANAMAN TERNAK MENDUKUNG PERTANIAN ORGANIK

PROSPEK PENGEMBANGAN PUSAT-PUSAT PEMBIBITAN SAPI BALI DI LAHAN MARGINAL UNTUK MENDUKUNG PENYEDIAAN SAPI BAKALAN DI NUSA TENGGARA BARAT

PENGEMBANGAN PERBIBITAN KERBAU KALANG DALAM MENUNJANG AGROBISNIS DAN AGROWISATA DI KALIMANTAN TIMUR

Pemamfaatan jerami padi fermentasi dengan menggunakan teknologi. pengepresan Jerami sebagai sumber pakan sapi untuk meningkatkan

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian Desa : Kelompok : I. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama : Umur :...tahun 3. Alamat Tempat Tinggal :......

TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PASCAPANEN BENIH JAGUNG VARIETAS SUKMARAGA DI KALIMANTAN SELATAN. Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. Komoditi jagung memiliki peranan cukup penting dan strategis dalam pembangunan

KAJIAN MENGURANGI ANGKA KEMATIAN ANAK DAN MEMPERPENDEK JARAK KELAHIRAN SAPI BALI DI PULAU TIMOR. Ati Rubianti, Amirudin Pohan dan Medo Kote

Transkripsi:

PEMANFAATAN JERAMI JAGUNG FERMENTASI PADA SAPI DARA BALI (SISTEM INTEGRASI JAGUNG SAPI) R. H. MATONDANG dan A. Y. FADWIWATI Balai Pengkajian Tekonologi Pertanian Gorontalo Jln. Kopi no. 270 Desa Moutong Kec. Tilong Kabila Kab. Bone Bolango Gorontalo ABSTRAK Pengkajian pemanfaatan jerami jagung fermentasi pada sapi dara Bali, bertujuan untuk meningkatkan pemanfaatan sumberdaya pakan lokal dan meningkatkan kualitas pakan ternak. Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan teknologi budidaya ternak, dimana paket teknologi pakan untuk setiap hari per ekor sapi adalah jerami jagung dan atau rumput 10% bobot badan serta konsentrat 1,5% per bobot badan (RO); dan pakan jerami jagung yang difermentasi, untuk setiap ekor sebanyak 6 8 kg dan ditambah konsentrat 3 kg (R1). Jumlah sapi 24 ekor yang terdiri dari 12 ekor milik petani koperator dan 12 ekor milik petani non koperator. Data yang dikumpulkan yaitu tinggi pundak, lingkar dada, panjang dada, dalam dada, dan lebar dada serta data usahatani. Data dianalisa secara deskriptif dan keuntungan usahatani menggunakan B/C ratio. Pengukuran dilakukan setiap interval 1 (satu) bulan. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa rataan persentase kenaikan pertambahan pertumbuhan dengan perlakuan jerami jagung tanpa fermentasi dibandingkan dengan perlakuan dengan menggunakan jerami jagung fermentasi berturutturut, yaitu lingkar dada 10,41 cm vs 11,00, tinggi pundak 8,09 vs 8,09 cm, panjang badan 12,75 cm vs 13,3 cm, dalam dada 11,42 cm vs 18,8 cm, dan lebar dada 27,58 cm vs 27,80 cm. disamping peningkatan pertumbuhan juga mempercepat perkawinan sapi dara Bali dari umur 22 bulan menjadi umur kurang lebih 21 bulan. Keuntungan yang di peroleh dengan pemanfaatan jerami jagung tanpa fermentasi sebesar 5%, sedangkan pemanfaatan jerami jagung dengan fermentasi adalah 16%. Kata Kunci : Jerami jagung, fermentasi, sapi, pakan PENDAHULUAN Untuk memenuhi kebutuhan daging, susu, dan telur maka produksi peternakan harus di tingkatkan secara terus menerus dan ini dapat dicapai dengan meningkatkan efisiensi produksi peternakan secara menyeluruh dalam berbagai aspek. Efisiensi produksi peternakan akan sangat tergantung dari ketersediaan pakan atau makanan ternak yang berkualitas dalam jumlah yang cukup sepanjang tahun. Sapi bali memiliki efisiensi yang cukup tinggi terutama dalam memanfaatkan pakan, pada kondisi pakan yang kurang tersedia sapi bali masih mampu bertahan hidup meskipun penurunan berat badannya sangat drastis. Sebaliknya pada saat pakan tersedia dalam jumlah yang cukup dengan berkualitas tinggi maka pertambahan berat badannya sangat drastis peningkatannya (convensatory growth). Oleh karena itu untuk mempertahankan produktifitas sapi bali maka perlu upaya peningkatan kualitas pakan yang tersedia, terutama pada musim kemarau, sebab pada musim ini pakan yang banyak tersedia adalah berupa limbah pertanian terutama jerami dan diketahui kualitasnya sangat rendah dan mengandung serat kasar yang tinggi sekitar 27,8% (jerami jagung). Dengan penambahan probiotik yang mengandung mikroba yang mampu memecah serat kasar maka pakan yang berserat kasar tinggi lebih mudah dicerna oleh ternak. METODOLOGI Petani yang terlibat dalam kegiatan pengkajian integrasi jagungsapi sebanyak 24 orang yang terdiri dari 12 orang petani koperator dan 12 orang petani non koperator. Dengan jumlah sapi 24 ekor dan luas lahan tanaman jagung lebih dari 24 Ha. Petani koperator mendapatkan teknologi budidaya ternak dan teknologi pengolahan jerami jagung, sedangkan petani non koperator sesuai dengan kebiasaannnya. Data yang diperoleh akan dianalisis melalui analisis descriptif, analisis keuntungan dan B/C ratio. 105

Teknologi budidaya ternak Paket teknologi pakan yang diberikan pada induk sapi koperator dan non koperator dapat dilihat pada Tabel 1. Pemberian pakan untuk setiap hari per ekor sapi adalah jerami jagung dan atau rumput 10% bobot badan serta konsentrat 1,5% per bobot badan (R0); dan pakan jerami jagung yang difermentasi, untuk setiap ekor sebanyak 6 8 kg dan ditambah konsentrat 3 kg (R1). Teknologi pengolahan jerami Proses pembuatan fermentasi jerami sebagai pakan ternak terdiri dari dua tahap yaitu : Tahap I. Jerami jagung yang baru panen (kandungan air 65%) dikumpulkan, bahan yang digunakan dalam proses fermentasi adalah urea dan probiotik. Jerami jagung segar yang akan difermentasi ditumpuk hingga ketebalan 20 cm, kemudian di taburi urea dan probiotik masing masing adalah 5 kg untuk setiap ton jerami diteruskan pada lapisan timbunan jerami jagung berikutnya setebal sekitar 20 cm sehingga mencapai ketinggian 1 2 m, kemudian didiamkan selama 21 hari. Tahap II. Tumpukan jerami jagung yang telah mengalami proses fermentasi dikeringkan dengan sinar matahari dan dianginkan sebelum disimpan. Setelah dikeringkan, jerami jagung fermentasi dapat diberikan kepada sapi sebagai pakan pengganti rumput segar. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 2 menunjukkan bahwa terjadi perbedaan biologis antara induk sapi Bali dengan perlakuan jerami jagung tanpa fermentasi dan jerami jagung fermentasi, perbedaan ini mungkin disebabkan antara lain karena adanya penambahan probiotik + urea dalam proses fermentasi jerami sehingga dapat memperbaiki kualitas/ kandungan nutrisi jerami jagung dan daya cernanya. Tabel 1. Paket teknologi yang diintroduksikan kepada petani Komponen teknologi Petani koperatoor Petani non koperatoor Induk sapi Bali Induk sapi Bali Sistem perkandangan Kelompok Kelompok Pakan ternak Jerami jagung atau rumput + konsentrat = RO Kotoran ternak Kompos/pupuk organik Jerami fermentasi + konsentrat = R1 Jerami Segar (Kadar Air 65 %) Tumpukan Jerami + Probiotik + Urea Proses fermentasi dan amoniasi (3 minggu) Pengeringan Sinar matahari Pemberian pada ternak Gambar 1. Cara pembuatan fermentasi jerami sebagai pakan ternak 106

Tabel 2. Rataan persentase kenaikan pertambahan pertumbuhan diukur dari lingkar dada, tinggi pundak, panjang dada, dalam dada, dan lebar dada pada sapi dara Bali yang diberikan jerami jagung tanpa dan fermentasi di Desa Pangeya, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, 2004 Perlakuan Lingkar dada Tinggi pundak Panjang badan Dalam dada Lebar dada Jerami jagung tanpa fermentasi (petani non koperator) 10,41 8,09 12,75 11,42 27,58 Jerami jagung fermentasi (petani Koperator) 11,00 9,10 13,3 18,8 27,80 Tabel 3. Pertambahan bobot badan sapi dara Bali di Desa Pangeya, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, 2004 Bobot Badan (Kg) Petani koperator Awal 256 256 228 173 228 265 244 265 274 252 306 316 Akhir 311 316 244 201 261 311 256 232 278 256 325 335 Kenaikan 55 60 16 28 33 46 12* 33* 4* 4* 19 19* Petani non koperator Awal 256 256 166 139 256 244 316 287 261 311 283 269 Akhir 278 283 166 173 265 244 325 283 261 301 316 297 Kenaikan 22 27 0 34 9 0 9 4 0 10 33 28 Keterangan : * Sapi melahirkan Selain mempercepat pertumbuhan (Tabel 3) juga mempercepat perkawinan, terbukti pada umur kurang dari 21 bulan sapi dara sudah dapat dikawinkan dibandingkan dengan sapi yang dipelihara petani mencapai umur 22 bulan lebih. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi pakan dapat mempercepat pertumbuhan yang kemudian memperbaiki alat alat reproduksi sapi betina yang selanjutnya akan meningkatkan tingkat kelahiran sapi. Disamping itu lama pemeliharaan juga dapat diperpendek, hal ini dapat menghemat penggunaan pakan yang selanjutnya akan meningkatkan pendapatan petani. Hasil analisis usaha menunjukkan bahwa penggunaan jerami jagung fermentasi sebagai pakan pengganti rumput memberikan keuntungan sebesar 16 % terlihat dari nilai B/C rasio 0,16 sedangkan pakan jerami jagung tanpa fermentasi memberi keuntungan 5 % dengan B/C rasio 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi pakan dapat meningkatkan pendapatan petani walaupun belum mencapai yang diharapkan. 107

Tabel 4. Rataan biaya dan pendapatan pemeliharaan satu ekor sapi dara Bali selama 14 bulan dengan pemberian pakan jerami jagung dengan fermentasi + konsentrat di Desa Pangeya, Kecamatan Wonosari Kab. Boalemo, Provinsi Gorontalo, 2004 Uraian Jumlah (Unit) Harga (Rp/Unit) Nilai (Rp) I. Biaya Produksi 1. Sapi bali a. Nilai awal tahun b. Pembelian 2. Tenaga Kerja (HOK) 3. Pakan Konsentrat 4. Jerami Jagung Fermentasi 5. Obat/vaksin 6. Listrik dan air 7. Lain lain 1 HOK 3 kg /hr/ ekor 8 kg /hr/ ekor 1 unit 2.2 1.500 530 265 2.2 637.500 675.750 901.000 Jumlah 4.514.250 II. Penerimaan Penjualan Sapi Kelahiran Nilai akhir Penjualan pupuk kandang kering (umur 5 bulan) 5 kg x 425 hari 3.288.000 1.7 3.288.000 1.7 212.500 Jumlah 5.250.500 III. Keuntungan 736.250 Benefit cost ratio (B/C) 0,16 Tabel 5. Rataan biaya dan pendapatan pemeliharaan satu ekor sapi dara Bali selama 14 bulan dengan pemberian pakan jerami jagung tanpa fermentasi + konsentrat di Desa Pangeya, Kecamatan Wonosari Kab. Boalemo, Provinsi Gorontalo, 2004 Uraian Jumlah (Unit) Harga Rp/Unit) Nilai (Rp) I. Biaya Produksi 1. Sapi bali a. Nilai awal tahun b. Pembelian 2. Tenaga Kerja (HOK) 3. Pakan Konsentrat 4. Jerami Jagung Tanpa Fermentasi 5. Obat/vaksin 6. Listrik dan air 7. Lain lain 1 HOK 3 kg/hr/ ekor 20 kg /hr/ ekor 1 unit 2.2 1.500 530 2.2 637.500 675.750 8 Jumlah 4.463.250 II. Penerimaan Penjualan Sapi Kelahiran Nilai akhir Penjualan pupuk kandang kering (umur 5 bulan) 5 kg x 425 hari 2.716.000 1.7 2.716.000 1.7 212.500 Jumlah 4.678.500 III. Keuntungan 212.250 Benefit cost ratio (B/C) 0,05 108

KESIMPULAN Dengan pemeliharaan sapi dikandangkan dan pemberian pakan konsentrat serta jerami jagung yang difermentasi sebagai pakan sapi pengganti rumput dapat meningkatkan pertambahan berat badan dan mempercepat perkawinan sekaligus meningkatkan pendapatan petani. Lebih baik dibandingkan dengan system pemeliharaan yang secara tradisional yang dilakukan oleh petani. DAFTAR PUSTAKA ADININGSIH, S.J., D. SETYORINI, dan T.PRIHARTINI. 1995. Pengelolaan Hara Terpadu Untuk mencapai produksi pangan yang Mantap dan Akrab Lingkungan. Dalam Prosiding Pertemuan Teknis Penelitian Tanah dan Agroklimat. Makalah Kebijakan Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Badan Litbang Pertanian. Hal 55 70 ANONIMOUS. 2002. Partisipatory dan Shuttle Breeding Penerapan Pada Pengujian Varietas Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia. Makassar. DJULIN, A, N. SYAFA AT DAN F. KASRYONO. 2002. Perkembangan Sistem Usahatani Jagung. Dalam Ekonomi Jagung Indonesia. Badan Litbang Pertanian. akarta. KARTAATMADJA, S dan A.M. FAGI. 2000. Pengolahan Tanaman Terpadu; Konsep Dan Penerapan. Dalam Prosiding Tonggak Kemajuan Teknologi Produksi Tanaman Pangan. Konsep dan Strategi Peningkatan Produksi Pakan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Litbang Pertanian. Hal. 75 89. TANGENJAYA dan GUNAWAN disitir oleh SUBANDI, MAHYUDDIN SYAM and ADI WIDJONO. 1988. Jagung dan Limbahnya untuk Makan Ternak. Balai Penelitian Ternak, Ciawi Bogor. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Badan Litbang Pertanian. Jakarta. WARISNO. 1998. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Bogor. Badan Litbang Pertanian. Jakarta. 109