KEPUASAN SISWA TEKNIK PEMESINAN TERHADAP PENGEMBANGAN KEAHLIAN DI SMK NASIONAL BERBAH SLEMAN. Oleh: Jeffri Setiawan *) dan Edy Purnomo, M.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Deskripsi dari variabel penelitian didasarkan pada jumlah skor rata-rata jawaban

BAB III METODE PENELETIAN

KONTRIBUSI KREATIVITAS SISWA DALAM PRAKTIK PEMESINAN DAN MOTIVASI KERJA SISWA TERHADAP KESIAPAN KERJA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

KORELASI ANTARA KONDISI EDUKATIF GURU DENGAN KEMAMPUAN PENGELOLAAN KELAS PADA SMK NURUSSALAF KEMIRI PURWOREJO

PENGARUH AKTIFITAS, KREATIFITAS, DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR KOMPETENSI ALAT UKUR DI SMK INSTITUT INDONESIA KUTOARJO

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH LINGKUNGAN TEMPAT TINGGAL DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV MI MUHAMMADIYAH NGASEM TAHUN PELAJARAN 2013/ 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII SMK NASIONAL BERBAH TAHUN AJARAN 2012/2013

Abstrak. Kata Kunci: Persepsi siswa, Fasilitas bengkel, Minat, Prestasi Belajar. Oleh :Sofyan Pradika L, Universitas Negeri Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN

Proses pembelajaran melalui praktikum di bengkel merupakan. perwujudan dari suatu teori ke dalam bentuk nyata. Kegiatan praktik juga akan

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Eksternal. Terhadap Prestasi Belajar Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berikut ini pemaparan dari hasil penelitian hubungan kompetensi teori K3

HUBUNGAN KINERJA GURU DAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X TEKNIK PEMESINAN DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PEMAHAMAN WORK PREPARATION SHEET TERHADAP HASIL BELAJAR KERJA BUBUT SISWA SMK N 2 WONOSARI

BAB 3 METODA PENELITIAN

Amat Ariyanto Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KETERAMPILAN DAN SIKAP PRAKTIK SISWA KELAS XII PADA MATA PELAJARAN POWER TRAIN DI SMK N 1 WADASLINTANG

Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Siswa Pada Mata Pelajaran Sistem Rem Siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Halaman a. Definisi Pengetahuan b. Tingkat Pengetahuan c. Pengukuran Pengetahuan d. Pengetahuan Dasar Pemesinan

PENGARUH KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL DAN PRESTASI TEORI PROSES PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK BUBUT SISWA

Disusun oleh : A FAKULTA

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI DITINJAU DARI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN DAN FASILITAS

PENGARUH MOTIVASI PRAKTIK DAN KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PEMESINAN TERHADAP PRESTASI PRAKTIK PEMBUBUTAN

BAB III METODE PENELITIAN. korelasi, karena data penelitian ini berupa angka-angka. Hal ini sesuai dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif asosiatif. Data yang

KORELASI PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU BIDANG STUDI TEKNIK PEMESINAN DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK MUHAMADIYAH 1 KEPANJEN MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

JURNAL PTM VOLUME 9, NO. 1, JUNI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH REWARD DAN ICE BREAKER TERHADAP MINAT BELAJAR TEMATIK SISWA KELAS IV SD N NGADIREJO 01 KEC. KARTASURA, KAB. SUKOHARJO

BAB III METODE PENELITIAN. meneliti hubungan antar variabel. Variabel- variabel ini diukur (biasanya

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGI DAN PROFESIONAL GURU DENGAN KEPUASAN SISWA KELAS X SMK NASIONAL BERBAH JURUSAN TEKNIK PEMESINAN TAHUN AJARAN 2016/2017

PENGARUH PENGELOLAAN PERALATAN PRAKTIKUM DAN PERAN TEKNISI TERHADAP PRESTASI MEMBUBUT

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

HUBUNGAN ANTARA HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN PRAKTIK INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII TKR

BAB III METODE PENELITIAN. mengumpulkan data guna melihat taraf (tinggi rendahnya) antara dua variabel

BAB III METODE PENELITIAN. faktor yang mempengaruhinya adalah persepsi siswa mengenai proses belajar

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN INTERAKSI SOSIAL PADA SISWA SMA NEGERI 1 KAYANGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

Paryanto (Dosen Pendidikan Teknik Mesin FT UNY)

BAB III METODE PENELITIAN

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol 1, No. 2, Oktober 2016,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

X O 1. Keterangan : O 1 O 2

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. adalah metode penelitian ex-post facto, yaitu penelitian yang dilakukan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PROSES PEMBELAJARAN DAN KELAYAKAN SARANA BENGKEL SISWA TEKNIKK PEMESINAN DI SMK NASIONAL BERBAH SKRIPSI

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN INFORMASI KERJA DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK JURUSAN TEKNIK MESIN DI KABUPATEN SLEMAN

KORELASI KESULITAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN COMPUTER NUMERICAL CONTROL SISWA SMK

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasi. Seperti yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. untuk memperkuat hasil penelitian yang ingin dicapai. Penelitian ini dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

PENGARUH MOTIVASI BERPRESTASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KORESPONDENSI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH MANAJEMEN DIRI DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI IPS SMAN 11 KOTA JAMBI

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENGERJAKAN SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V SE-KECAMATAN LOANO TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB III METODE PENELITIAN

KEEFEKTIFAN MEDIA KARTU DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI... iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... iv PERSEMBAHAN...

PENGARUH MINAT DAN PENGETAHUAN PEMESINAN TERHADAP PRESTASI CNC KELAS XI SMK NEGERI 1 PURWOREJO

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA KELAS X SMK NEGERI I BANDUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI KRADENAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Tahun Ajaran 2011/2012. Hal ini ditunjukkan dari hasil perhitungan nilai t

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN SWALAYAN LUWES PURWODADI

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PENGARUH SARANA DAN PRASARANA PAKTIK TERHADAP PRESTASI BELAJAR MOTOR BENSIN SISWA KLAS XI DI SMK NEGERI 4 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh : ZAINIMUBARAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu penentu dari kualitas hasil penelitian adalah pemilihan

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR DISIPLIN SEKOLAH YANG MEMPENGARUHI HASIL MENGGAMBAR PROPORSI TUBUH IDEAL WANITA DEWASA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 10 MEDAN

Transkripsi:

KEPUASAN SISWA TEKNIK PEMESINAN TERHADAP PENGEMBANGAN KEAHLIAN DI SMK NASIONAL BERBAH SLEMAN Oleh: Jeffri Setiawan *) dan Edy Purnomo, M. Pd **) ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengetahui gambaran proses pembelajaran terhadap pengembangan keahlian di SMK Nasional Berbah Sleman; (2) Mengetahui gambaran kelayakan sarana praktik di SMK Nasional Berbah Sleman; (3) Mengetahui gambaran kepuasan siswa terhadap pengembangan keahlian di SMK Nasional Berbah Sleman; (4) Mengetahui hubungan antara proses pembelajaran dan kelayakan sarana praktik dengan kepuasan siswa terhadap pengembangan keahlian di SMK Nasional Berbah Sleman. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian expost facto. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Jurusan Teknik Pemesinan kelas X, XI dan XII di SMK Nasional Berbah Sleman yang berjumlah 98 orang, sedangkan penentuan jumlah sampel dari populasi menggunakan rumus slovin dan didapatkan hasil 79 orang dengan taraf kesalahan yang digunakan sebesar 5%. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportionate stratified random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, uji persyaratan analisis dan pengujian hipotesis menggunakan analisis korelasi ganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: (1) Gambaran proses pembelajaran di SMK Nasional Berbah Sleman menurut siswa dinyatakan sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari variabel proses pembelajaran dengan nilai persentase 71% dari yang diharapkan; (2) Gambaran kelayakan sarana praktik menurut siswa dinyatakan sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari variabel kelayakan sarana praktik dengan nilai persentase 74% dari yang diharapkan; (3) Gambaran kepuasan siswa terhadap pengembangan keahlian menurut siswa dinyatakan sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari gambaran variabel kepuasan siswa terhadap pengembangan keahlian dengan nilai persentase 67% dari yang diharapkan; (4) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara proses pembelajaran dan kelayakan sarana praktik dengan kepuasan siswa terhadap pengembangan keahlian di SMK Nasional Berbah Sleman. Hal ini dipertegas dengan hasil uji hipotesis dimana hasil dari perhitungan analisis korelasi ganda didapatkan hasil 0,825. Hubungan positif tersebut termasuk dalam interprestasi koefisien korelasi sangat kuat. Kata kunci : Proses pembelajaran, kelayakan sarana praktik, kepuasan siswa, keahlian *) Mahasiswa **) Dosen Pembimbing

A. PENDAHULUAN Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas sumber daya manusia dari bangsa tersebut. Salah satu pokok masalah yang dihadapi bangsa ini dalam era globalisasi adalah kondisi sumber daya manusia (SDM) yang relatif rendah yang dicermati dari pemilikan latar belakang pendidikannya. Kualitas sumber daya manusia sangat tergantung pada tingkat kualitas pendidikan yang ada tanpa membedakan pelaksanaannya, baik secara formal maupun non formal. Banyak faktor yang mempengaruhi proses PBM, baik dari peserta didik itu sendiri maupun dari faktor-faktor lain seperti pengajar (guru), fasilitas, serta media pendidikan. Guru sebagai faktor utama dalam mencapai keberhasilan pembelajaran dituntut kemampuannya untuk dapat menguasai kurikulum, materi pelajaran, metode, evaluasi serta mempunyai komitmen terhadap tugas yang diembannya sehingga dapat mempunyai pola tindak, pola pandang, dan pola pikir bagi anak didik. Siswa yang aktif dan kreatif didukung fasilitas serta guru yang menguasai materi dan strategi penyampaian secara efektif akan semakin menambah kualitas PBM. Mengingat akan arti pentingnya fasilitas alat dan mesin yang ada di bengkel khususnya bengkel pemesinan SMK Nasional Berbah Sleman, maka perlu diadakan pengembangan-pengembangan bahkan perbaikan pelayanan agar dapat menunjang pembelajaran di institusi tersebut. Kelengkapan peralatan mesin bila dimanfaatkan secara maksimal maka kegiatan praktik akan berjalan secara baik dan lancar. Kegiatan tersebut sangat berpengaruh pada pencapaian kompetensi siswa Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama pelaksanaan KKN-PPL 2011 di SMK Nasional Berbah Sleman, minat siswa untuk melakukan pembelajaran pada mata diklat praktik pemesinan ini masih rendah. Rendahnya minat siswa pada mata diklat praktik pemesinan dapat menghambat ketercapaian tujuan pendidikan. Situasi di bengkel pemesinan SMK Nasional Berbah

Sleman terdapat banyak sekali faktor-faktor yang membuat siswa teknik pemesinan menjadi berkurang minatnya dalam melaksanakan praktik. B. KAJIAN TEORI Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan (Nana Sudjana, 2010). Alex Sobur (2003:221) mengemukakan bahwa pengertian belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku dan perubahan itu bisa mengarah pada tingkah laku yang lebih baik., akan tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk. Perubahan tingkah laku itu meliputi keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi. Sarana belajar adalah peralatan dan perlengkapan untuk pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai jenis dan tingkat pendidikan yang diselenggarakan (Hartati Sukirman, dkk). Mesin adalah suatu peralatan yang digerakkan oleh suatu kekuatan/tenaga yang dipergunakan untuk membantu manusia dalam mengerjakan produk atau bagian-bagian produk tertentu. Peralatan adalah perkakas kecil yang dipergunakan untuk melakukan pekerjaan dalam mengerjakan produk atau bagian-bagian produk, dengan kata lain alat yaitu suatu benda yang dipergunakan untuk mempermudah kegiatan sehari-hari. Bengkel Kerja Sekolah menurut Joel Tadjo (1995:1) merupakan tempat latihan untuk meningkatkan keterampilan, untuk melakukan kegiatan dalam pembuatan barang baku menjadi barang jadi, sebagai tempat perbaikan suatu barang atau peralatan yang rusak sehingga berfungsi kembali, dan sebagai tempat melakukan pengujian atau penelitian suatu objek secara terorganisir. Kepuasan adalah fungsi dari tingkat keserasian antara apa yang diharapkan dengan apa yang dapat diperoleh, atau antara kebutuhan dan penghargaan. Jadi secara umum

kepuasan merupakan hasil dari suatu anggapan antara harapan dengan kinerja yang dirasakan oleh seseorang. C. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian expost facto dan termasuk dalam penelitian data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:23) menyatakan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (skoring). Penelitian expost facto adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010:17) mengemukakan bahwa expost facto adalah penelitian tentang variabel yang kejadiannya sudah terjadi sebelum penelitian dilaksanakan. 2. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2013 hingga Maret 2013. Tepatnya pada hari jumat tanggal 25 februari 2013 pada jam pertama sampai jam ketiga. Penelitian dilakukan di SMK Nasional Berbah, yang beralamatkan di Tanjung Tirto, Kalitirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta. 3. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa X TP, XI TP, dan XII TP program keahlian Teknik Pemesinan SMK Nasional Berbah Sleman, sedangkan pengambilan data dilakukan pada siswa angkatan tahun 2012/2013. 4. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan angket/kuesioner dan dokumentasi foto kelayakan sarana praktik. Kuesioner/angket yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Sedangkan dokumen merupakan catatan peristiwa yang berlaku. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan (life histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang lain bisa berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. DESKRIPTIF HASIL PENELITIAN a) PROSES PEMBELAJARAN Tabel 1. Nilai Indikator dalam Instrumen Proses Pembelajaran No Indikator Skor Persentase Kategori 1. Persiapan pembelajaran 7,42 74 % Tinggi 2. Interaksi dan gaya mengajar guru 7,08 71% Tinggi 3. Pemberian ide, gagasan, dan motivasi dalam pengembangan aspek 7,30 73 % Tinggi keahlian siswa 4. Pengawasan, bimbingan, dan pengarahan proses belajar praktik 6,74 67 % Tinggi 5. Umpan balik dan evaluasi 7,16 71 % Tinggi Jika kualitas skor maksimal ideal adalah 10 atau dalam persentase adalah 100 %, maka proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru di SMK Nasional Berbah Sleman berdasarkan penilaian siswa yang paling tinggi adalah Persiapan pembelajaran dengan skor sebesar 7,42 atau 74% dari yang diharapkan yaitu 100%. Sedangkan posisi terendah dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh

guru di SMK Nasional Berbah Sleman berdasarkan penilaian siswa adalah pengawasan, bimbingan, dan pengarahan proses belajar praktik dengan skor yang dihasilkan adalah 6,74 atau setara dengan 67% dari persentase yang diharapkan yaitu 100%. Rata rata jumlah skor dari variabel ini adalah 7,13 atau 71%. Jika dilihat dari nilai indikator aspek tersebut, aspek ini mendapat nilai paling rendah dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang menjadi pengaruh tersebut antara lain: a. Kinerja guru sewaktu mendampingi siswa dalam proses pelaksanaan praktik di bengkel kurang maksimal, sehingga banyak anggapan/penilaian siswa yang kurang puas. b.kinerja guru sewaktu mengawasi siswa selama pelaksanaan kegiatan praktik di bengkel kurang maksimal, sehingga banyak anggapan/penilaian siswa yang kurang puas. c. Kinerja guru sewaktu pelaksanaan kegiatan praktik di bengkel tidak terlalu sering memberikan bimbingan siswa, sehingga banyak anggapan/penilaian siswa yang kurang puas. d.kinerja guru sewaktu pelaksanaan kegiatan praktik di bengkel tidak terlalu sering memberikan pengarahan kepada siswa, sehingga banyak anggapan/penilaian siswa yang kurang puas. b) KELAYAKAN SARANA PRAKTIK Tabel 2. Nilai Indikator dalam Instrumen Kelayakan Sarana Praktik No Indikator Skor Persentase Kategori 1. Kelayakan dan kelengkapan alat dan mesin 6,70 67 % Tinggi 2. Kelayakan dan kondisi bengkel 7,41 74 % Tinggi 3. Keselamatan dan kesehatan kerja 7,75 77 % Sangat Tinggi

4. Pelayanan teknisi 7,62 76 % 5. 6. Perbaikan dan perawatan alat, mesin, dan bengkel Tindakan siswa dengan kondisi alat dan mesin 7,72 77 % Sangat Tinggi Sangat Tinggi 7,31 73 % Tinggi Jika kualitas skor maksimal ideal adalah 10 atau dalam persentase adalah 100 %, maka kelayakan sarana praktik yang dilakukan oleh guru di SMK Nasional Berbah Sleman berdasarkan penilaian siswa yang paling tinggi adalah keselamatan dan kesehatan kerja dengan skor sebesar 7,75 atau 77% dari yang diharapkan yaitu 100%. Sedangkan posisi terendah dari kelayakan sarana praktik di SMK Nasional Berbah Sleman berdasarkan penilaian siswa adalah kelayakan dan kelengkapan alat dan mesin dengan skor yang dihasilkan adalah 6,70 atau setara dengan 67 % dari persentase yang diharapkan yaitu 100%. Rata rata jumlah skor dari variabel ini adalah 7,42 atau 74%. Menurut hasil penelitian ini terdapat beberapa indikator kelayakan sarana praktik yang menjadi perhatian dari sejumlah responden penelitian ini. Indikator variabel kelayakan sarana praktik terungkap bahwa kelayakan dan kelengkapan alat dan mesin menduduki peringkat paling bawah. Jika dilihat dari nilai indikator aspek tersebut, aspek ini mendapat nilai paling rendah dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang menjadi pengaruh tersebut antara lain: a. Adanya alat dan mesin yang tidak layak pakai untuk kegiatan belajar praktik di bengkel SMK Nasional Berbah Sleman sehingga siswa tidak puas. b. Alat dan mesin di bengkel SMK Nasional Berbah Sleman tidak mudah dioperasikan untuk kegiatan belajar praktik siswa. Mesin tidak mudah dioperasikan yang dimaksud adalah mesin di bengkel pemesinan SMK

Nasional Berbah jika otomatis penggunaan mesinnya dihidupkan tidak bisa difungsikan. c. Adanya alat dan mesin yang tidak lancar sewaktu digunakan untuk kegiatan belajar praktik di bengkel SMK Nasional Berbah Sleman sehingga siswa tidak puas. d. Kurangnya kelengkapan alat dan mesin untuk kegiatan belajar praktik di bengkel SMK Nasional Berbah Sleman sehingga siswa tidak puas. Kurangnya kelengkapan alat dan mesin membuat siswa kurang puas, misalnya jumlah mesin las cuma ada 1 mesin las. c) KEPUASAN SISWA TERHADAP PENGEMBANGAN KEAHLIAN Tabel 3. Kualitas Indikator Instrumen Kepuasan Siswa Terhadap Pengembangan Keahlian No. Indikator Skor Persentase Kategori 1. Gaya mengajar guru 7,46 75 % Tinggi 2. Pemberian ide, gagasan, dan 7,59 76% Sangat motivasi Tinggi 3. Pengawasan, bimbingan, dan 6,87 69 % Tinggi pengarahan 4. Kelayakan alat dan mesin 6,1 61 % Sedang 5. Kelayakan dan kondisi bengkel 6,1 61 % Sedang 6. Keselamatan dan kesehatan kerja 6,48 65 % Tinggi 7. Pelayanan teknisi 6,83 68 % Tinggi 8. Perbaikan dan perawatan alat, mesin, dan bengkel 6,67 67 % Tinggi 9. Pengembangan dan perubahan 6,59 66 % Sedang sarana dan prasarana Jika kualitas skor maksimal ideal adalah 10 atau dalam persentase adalah 100 %, maka kepuasan siswa terhadap pengembangan keahlian siswa Jurusan Teknik Pemesinan SMK Nasional Berbah Sleman yang mendekati persentase kepuasan yang diharapkan adalah dari aspek pemberian ide, gagasan dan motivasi dengan skor sebesar 7,6 atau 76 % dari yang diharapkan yaitu 100%. Sedangkan kepuasan siswa terhadap pengembangan keahlian siswa Jurusan

Teknik Pemesinan SMK Nasional Berbah Sleman yang terendah adalah dari aspek kelayakan alat dan mesin serta kelayakan kondisi bengkel dengan skor yang dihasilkan adalah 6,1 atau setara dengan 61 % dari persentase yang diharapkan yaitu 100%. Rata-rata jumlah skor dari variabel ini adalah 6,74 atau 67 % dari persentase yang diharapkan yaitu 100%. Indikator variabel kepuasan siswa terhadap pengembangan keahlian terungkap bahwa indikator kelayakan alat dan mesin serta kelayakan dan kondisi bengkel menduduki peringkat paling bawah. Jika dilihat dari nilai indikator aspek tersebut, aspek ini mendapatkan nilai paling rendah karena disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor yang menjadi pengaruh tersebut antara lain: a. Adanya alat dan mesin yang tidak layak pakai, tidak lancar sewaktu digunakan, dan kurangnya kelengkapan alat dan mesin serta sulitnya siswa mengoperasikan alat dan mesin untuk kegiatan belajar praktik di bengkel SMK Nasional Berbah Sleman sehingga siswa tidak puas. b. Keadaan/kondisi di bengkel praktik teknik pemesinan di SMK Nasional Berbah Sleman kurang bersih, tata letak alat dan mesin kurang rapi, keindahan, kenyamanan serta keamanan kurang terjaga sehingga membuat siswa kurang nyaman ketika melaksanakan praktik. c. Kelayakan Sarana Praktik di bengkel pemesinan SMK Nasional Berbah Sleman masih kurang dan bisa dikatakan jarang diperbaharui sehingga siswa menganggap Kelayakan Sarana Praktik tersebut belum bisa mengembangkan keahlian siswa secara maksimal. d. Adanya alat-alat dan mesin dengan usia tua dan masih tetap digunakan untuk praktik.

e. Siswa praktikan menilai bahwa di sekolahan mereka sudah seharusnya mendatangkan mesin yang baru dan modern, sebagai contohnya mesin yang berbasis Computer Numerical Controller. Mesin tersebut sangat berpengaruh penting untuk siswa dalam mengembangkan keahlian sesuai bidangnya. d) UJI HIPOTESIS Teknik analisis yang digunakan dalam uji hipotesis ini untuk adalah adalah korelasi korelasi ganda. Korelasi ganda (multiple correlation) merupakan angka yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antara dua variabel independen secara bersama-sama atau lebih dengan satu variabel dependen. Berdasarkan hasil perhitungan sebagaimana terlampir, didapatkan harga korelasi hubungan antara variabel-variabel dalam tabel matrik korelasi berikut ini: Tabel 4. Hasil Analisis Korelasi Antar Variabel X 1 X 2 Y X 1 0, 60 0, 64 X 2 0, 8 Y Berdasarkan Tabel 4 tersebut terlihat bahwa korelasi antara proses pembelajaran (X 1 ) dengan kepuasan siswa terhadap pengembangan keahlian (Y) adalah sebesar 0,64, korelasi antara kelayakan sarana praktik (X 2 ) dengan kepuasan siswa terhadap pengembangan keahlian (Y) adalah sebesar 0,8, dan korelasi antara proses pembelajaran (X 1 ) dengan kelayakan sarana praktik (X 2 ) adalah sebesar 0,60. Jika berdasarkan tabel ketentuan pedoman pemberian interprestasi terhadap koefisien korelasi sebagaimana terlampir, maka hubungan antara X 1 dengan Y termasuk dalam kategori kuat, demikian juga hubungan antara X 2 dengan Y termasuk dalam kategori sangat kuat. Setelah menganalisis harga korelasi antar variabel, langkah berikutnya adalah menghitung harga korelasi (R) antara proses pembelajaran (X 1 ) dan

kelayakan sarana praktik (X 2 ) dengan kepuasan siswa terhadap pengembangan keahlian dapat menggunakan rumus analisis korelasi ganda. Syarat Ho adalah tidak signifikan jika harga R y.x1.x 2 < F tabel dan Ha adalah signifikan jika R y.x1.x 2 > F tabel. Bila sampel yang digunakan adalah N = 79 dan taraf kesalahan ditetapkan 5%, maka harga F tabel yang akan menjadi patokan adalah sebesar 0,311. Berdasarkan rangkuman perhitungan sebagaimana terlampir, maka didapatkan harga R y.x1.x 2 sebesar 0,825. Ini berarti terdapat hubungan yang positif antara proses pembelajaran (X 1 ) dan kelayakan sarana praktik (X 2 ) dengan kepuasan siswa terhadap pengembangan keahlian (Y) nilai sebesar 0,825. Harga yang diperoleh dari pengujian signifikansi terhadap koefisien korelasi ganda dibandingkan dengan harga F tabel dengan dk pembilang 2, dk penyebut 76 dan taraf kesalahan 5% maka ditemukan harga F tabel 3,11. Ternyata harga F hitung lebih besar dari F tabel (81,03 > 3,11). Karena Fh > Ft maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi koefisien korelasi ganda yang ditemukan adalah signifikan (dapat diberlakukan untuk populasi dimana sampel diambil). D. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 1. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan yang didapatkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.Gambaran proses pembelajaran di SMK Nasional Berbah Sleman menurut siswa dinyatakan sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari variabel proses pembelajaran dengan nilai persentase 71% dari yang diharapkan. 2.Gambaran kelayakan sarana praktik di SMK Nasional Berbah Sleman menurut siswa dinyatakan sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari variabel kelayakan sarana praktik dengan nilai persentase 74% dari yang diharapkan.

3.Gambaran kepuasan siswa terhadap pengembangan keahlian di SMK Nasional Berbah Sleman menurut siswa dinyatakan sudah baik. Hal ini dapat dilihat dari variabel kepuasan siswa terhadap pengembangan keahlian dengan nilai persentase 67% dari yang diharapkan. 4.Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara proses pembelajaran dan kelayakan sarana praktik dengan kepuasan siswa terhadap pengembangan keahlian di SMK Nasional Berbah Sleman. Hal ini dipertegas dengan hasil uji hipotesis dimana hasil dari perhitungan analisis korelasi ganda didapatkan hasil 0,825. Hubungan positif tersebut termasuk dalam interprestasi koefisien korelasi sangat kuat. 2. IMPLIKASI Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang diuraikan, penelitian ini mempunyai implikasi sebagai berikut: 1. Dengan ditemukannya hasil persepsi siswa yang beranggapan bahwa alat dan mesin yang mereka pakai untuk praktik sudah memadai, akan tetapi ada pula kekurangan yang menyebabkan alat tersebut tidak layak. Kekurangan tersebut bisa karena umur alat yang sudah tua dan rentan terhadap kerusakan. Maka dari itu maintenance alat dan mesin perlu dilakukan agar alat tersebut tetap layak dipakai untuk praktik. Maka pihak sekolah perlu mengupayakan peningkatan-peningkatan agar terus memperbaiki alat maupun mesin dan dapat memberikan sumbangan dalam bentuk rasa kepuasan siswa untuk mengembangkan keahlian. 2. Dengan ditemukannya hasil persepsi siswa yang beranggapan bahwa proses pembelajaran sudah baik, akan tetapi ada pula kekurangan yang menyebabkan kurangnya kinerja guru secara maksimal. Kekurangan tersebut bisa karena kinerja guru yang kurang maksimal dalam memberikan pengarahan, bimbingan maupun pengawasan kepada anak didiknya. Maka pihak sekolah perlu mengupayakan

peningkatan-peningkatan agar terus memperbaiki alat maupun mesin dan dapat memberikan sumbangan dalam bentuk rasa kepuasan siswa untuk mengembangkan keahlian. 3. SARAN Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa saran yaitu : 1. Pihak sekolah, terutama guru SMK Nasional Berbah Sleman agar memperhatikan dan terus meningkatkan aspek-aspek karakteristik guru yang dinilai rendah oleh siswa yaitu pada aspek/komponen pengawasan, bimbingan dan pengarahan untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran pada guru itu sendiri sehingga dapat menciptakan pembelajaran yang berkualitas. 2. Pihak sekolah, komite sekolah dan pimpinan SMK Nasional Berbah Sleman agar memperhatikan sarana dan prasarana yang dinilai kurang dari segi kuantitas atau fasilitas belajar yang mempunyai kualitas yang kurang baik dan sangat diperlukan siswa dalam proses pembelajaran. Hal yang harus diperhatikan terutama alat dan mesin dan sarana prasarana agar siswa dapat mempunyai keterampilan yang memadai untuk masuk serta berani bersaing dengan sekolahan lain dalam dunia usaha/industri. 3. Karena kepuasan siswa dapat mempengaruhi keahlian praktik siswa, maka pihak guru dan sekolahan harus bisa menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan siswa itu tersebut. Dari penelitian ini pihak sekolahan sudah dapat mengetahui kebutuhan, keinginan, dan harapan siswa meskipun belum menyeluruh. Untuk itu pihak sekolah harus membuat rencana kerja dan meningkatkan kualitas sarana dan prasarananya.

DAFTAR PUSTAKA Alex Sobur (2003). Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia. Dwi Siswoyo, dkk. (2007). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press. Hartati Sukirman, dkk. (2007). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Yogyakarta : UNY Press. Joel Tadjo, Dkk. (1995). Pedoman Umum Penyelenggaraan Bengkel. Bandung : Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan. Nana Sudjana. (2010). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo. Nana Sudjana & Ahmad Rivai. (2010). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo. Sugiyono. (2011) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.