Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2014, pp. 408~412 PERANCANGAN JARINGAN WIDE AREA NETWORK PADA PT. JASINDO LINTASTAMA 408 Johan Bastari AMIK BSI Bekasi e-mail: Johan.jhn@bsi.ac.id Abstrak Dalam upaya peningkatan profesionalitas perusahaan maka dari itu PT. Jasindo Lintastama harus membuat suatu jaringan yang handal, aman dan efisien oleh karena itu jaringan WAN (Wide Area Network) adalah kumpulan dari LAN atau Workgroup yang dihubungkan dengan menggunakan alat komunikasi modem dan jaringan Internet, dari atau ke kantor pusat dan kantor cabang, maupun antar kantor cabang. Dengan sistem jaringan ini, pertukaran data antar kantor dapat dilakukan dengan cepat serta dengan biaya yang relatif murah. Sistem jaringan ini dapat menggunakan jaringan Internet yang sudah ada, untuk menghubungkan antara kantor pusat dan kantor cabang atau dengan PC Stand Alone atau Notebook yang berada di lain kota maupun negara. Keywords: WAN, PT. Jasindo Lintastama, Pertukaran data. 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi khususnya komputer dalam beberapa tahun terakhir ini sangat pesat. Bahkan kini jaringan komputer global sangat dibutuhkan dan sudah menjadi keharusan bagi setiap organisasi perusahaan, sejalan dengan itu yang kini menjadi populer dan sudah menjadi suatu kebutuhan bagi sebuah perushaan adalah internet. Beberapa tahun blakangan ini perkembangan jaringan global sudah merambah dari kota metropolitan ke kota-kota besar. Perkembangan tekhnologi informasi sering menjadi suatu fenomena yang dapat dipandang sebagai sebuah trend. Sadar ataupun tidak dalam mengikuti dan menggunakan, setiap orang, industri, maupun kantor merasa perlu untuk mengikuti trend teknlogi. Perkembangan teknologi informasi dalam arti menggunakan teknologi tersebut sangat besar biayanya. Apalagi hanya mengikuti perkembangan tersebut tampa mengerti betul apa dan bagaimana teknologi tersebut. Akan ketidaktahuan biaya yang dikeluarkan untuk menggunakan teknologi tersebut baik untuk pembelian perangkat, pemasangan dan pengaturan konfigurasi serta penanganan apabila terjadi kegagalan operasi. Bagi yang tidak menguasai teknologi tersebut, kecuali membayar tenaga yang kompeten untuk menangani maslah tersebut. Oleh karena itu biaya mengikuti trend teknologi tidak saja diperlukan untuk pembelian alat dan pemasanganya, tetapi juga perlu biaya tambahan lain untuk pemeliharaan agar peralatan tetap beroprasi dan digunakan sebagaimana mestinya, untuk menghindari pemborosan dan ketidaksiapan tersebut maka diperlukan suatu manajemen teknologi jaringan yang handal. PT. Jasindo Lintastama perusahaan yang bergerak dibidang pengiriman barang, yang memiliki cabang yang ada di beberapa kota di Indonesia, merupakan suatu keharusan untuk dapat membangun sebuah jaringan yang dapat mengintegrasikan seluruh kantor cabang yang ada secara realtime, sehingga dapat mendukung operasional yang jauh lebih cepat dan dengan biaya operasional yang sangat rendah. Maka dari itu untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di PT. Jasindo Lintastama, yaitu dengan membuat suatu sistem jaringan yang bisa menggabungkan antar cabang, yaitu berupa sistem jaringan WAN (Wide Area Network). 1. Router Router adalah perangkat yang akan melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke jaringan yang lain (Wardana), menggunakan metode addressing dan protokol tertentu untuk melewatkan paket data tersebut. Router memiliki kemampuan melewatkan paket IP dari satu jaringan ke jaringan lain yang mungkin memiliki banyak jalur diantara keduanya. Routerrouter yang saling terhubung dalam Diterima 12 Februari, 2014; Revisi 27 Februari, 2014; Disetujui 15 Maret 2014
jaringan internet turut serta dalam sebuah algoritma routing terdistribusi untuk menentukan jalur terbaik yang dilalui paket IP dari sistem ke sistem lain. Proses routing dilakukan secara hop by hop. IP tidak mengetahui jalur keseluruhan menuju tujuan setiap paket. IP routing hanya menyediakan IP address dari router berikutnya yang menurutnya lebih dekat ke host tujuan. Router bekerja pada layer tiga (3) OSI (Open System Interconnection) yang sering digunakan untuk melakukan segementasi pada jaringan LAN. Fungsi dari Router adalah sebagai berikut: a. Membaca alamat logika atau ip address source dan destination untuk menentukan routing dari suatu LAN ke LAN lainnya. b. Menyimpan routing table untuk menentukan rute terbaik antara LAN ke WAN. c. Perangkat di layer 3 OSI Layer. d. Bisa berupa box atau sebuah OS yang menjalankan sebuah daemon routing. 2. LAN LAN (Local Area Network) adalah jaringan komunikasi data berkecepatan tinggi dengan fault-tolerant, dengan cakupan area secara geografis relatife lebih kecil (lokal) (Rachman dan Yugianto). Secara umum LAN biasanya menghubungkan beberapa work station, personal computer, printer dan peralatan jaringan lainya. 3. WAN Wide Area Network (WAN), jangkauanya mencakup daerah geografis yang luas. Sering kali mencakup sebuah negara bahkan benua, dengan kata lain WAN merupakan suatu sistem jaringan komunikasi data yang mencakup area geografis yang relative luas denagn menggunakan fasilitas transmisi yang disediakan common carrier seperti Telkom (Rachman dan Yugianto). WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan programprogram (aplikasi) pemakai. 4. VPN (Virtual Private Network) Virtual Private Network (VPN) adalah suatu jaringan private yang menggunakan infrastruktur jaringan publik (Junaedi), VPN biasanya digunakan pada perusahaan yang memiliki beberapa kantor cabang. Dengan menggunakan jaringan VPN sebuah perusahaan bisa saling mengakses jaringan lokal masing-masing kantor cabang, seperti masih dalam satu jaringan Local Area Network (LAN). 2. Metode Penelitian 1. Analisa Dan Perancangan sistem Pada tahap ini dilakukan analisa kebutuhan sistem yang akan dibuat dan menjadi dasar untuk perancangan sistem, seperti perancangan topologi yang digunakan, penentuan alamat ip address masing masing router dan ip address semua client yang terhubung ke jaringan. 2. Implementasi Pada tahap ini di lakukan pengaturan konfigurasi pada setiap router yang ada baik router yang ada di kantor pusat maupun kantor yang ada di cabang, adapun langkah-langkah yang di lakukan adalah: a. Konfigurasi Router Pusat b. Konfigurasi Router Cabang Surabaya c. Konfigurasi Router Cabang 3. Pengujian Pada tahapan ini dilakukan pengujian sistem apakah sudah sesuai dengan tujuan penelitaian atau belum dengan cara melakukan uji koneksi antar router dan uji koneksi antar client. 3. Pembahasan A. Perancangan Sistem 1. Rancangan Topologi Topologi jaringan pada sistem perancangan ini sama seperti sistem yang sudah digunakan sekarang, yaitu menggunakan topologi star, karena kelebihan dari topologi star ini sangat cocok untuk digunakan pada implementasi jaringan menggunakan teknologi VPN IP melalui jaringan MPLS. Jaringan LAN yang ada di kantor pusat maupun cabang terkoneksi kesatu titik jaringan MPLS milik salah satu NSP. Berikut topologi sistem jaringan perancanganya. Internet Web Server Mail Server Proxy Server Cisco Router switch Modem fierwall DC & DHCP Server Database Server Head Office Cisco Router switch VPN IP MPLS Network Server DC DHCP Cisco Router switch Branch Office Surabaya Server DC DHCP Cisco Router switch Branch Office Gambar 1. Topologi Jaringan KNiST, 30 Maret 2014 409
Pada gambar 1 diatas dapat dilihat bahwa setiap kantor cabang yang berada dibeberapa lokasi dapat terhubung ke kantor pusat di menggunakan media VPN IP MPLS, dimana seluruh komputer yang ada dapat terhubung secara langsung antara satu dengan yang lainnya seolah-olah berada dalam satu jaringan LAN. Hal ini memungkinkan karena dengan Cisco Router yang terpasang di setiap kantor saling terhubung dengan MPLS Network milik NSP, yang dapat menghubungkan IP Address Private atau IP Address Lokal yang dimiliki oleh setiap kantor via Cisco Router. Prinsip kerja dari VPN IP MPLS tersebut adalah menghubungkan masing-masing kantor yang ada di cabang dengan kantor yang ada di pusat sebagai Backhole. Router-router disini berfungsi untuk melewatkan paket-paket data yang datangnya dari IP Adress yang berbeda segmen, perhatikan tabel rancangan IP Address yang akan digunakan di masingmasing lokasi kantor. Tabel 1.Pembagian Rancangan IP Address No. Lokasi Network Id Subnet Mask 1. 192.168.10.33/2 7 2. Surabay 192.168.20.65/2 a 7 3. Semara 192.168.30.97/2 ng 7 Kemudian dari pembagian IP Address tersebut, Router akan mengirimkan paketpaket data ke jaringan WAN melalui. 2. Konfigurasi Router Pusat jakarta Pada perancangan ini kantor dijadikan sebagai bachole antara cabang Surabaya dan, adapun desain rancangan PT. Jasindo Lintastama seperti pada gambar 2. Gambar 2. Desain Perancangan Topologi Adapun untuk konfigurasi ip address Router Pusat jakarta dan ip address client pada kantor pusat adalah sebagai berikut: a. Router Cusco 1).Interface 0/0 IP = 192.168.10.65 2).Serial 0 IP = 172.17.10.6 3).Serial 1 IP = 172.17.10.9 b. PC 1 = 192.168.10.66 c. PC 2 = 192.168.10.67 d. PC 3 = 192.168.10.68 e. Konfigurasi router Router(config)#hostname (config)#enable secret password (config)#line vty 0 4 (config-line)login (config-line)password P@ssw0rd (config-line)exit (config)#interface fastethernet0/0 (config-if)#ip address 192.168.10.65 (config-if)#description link to LAN (config-if)#^z #config t (config)#interface serial0 (config-if)#ip address 172.17.10.6 52 (config-if)#description link to WAN (config-if)#bandwidth 512 (config-if)#clock rate 500000 (config-if)#exit (config)#interface serial1 (config-if)# ip address 172.17.10.6 52 (config-if)#exit (config)#router rip (config-router)#network (config-router)#network (config-router)#^z KNiST, 30 Maret 2014 410
#copy running-config startupconfig # 1. Konfigurasi Router Cabang Surabaya Adapun untuk konfigurasi ip address Router Cabang surabaya dan ip address client pada Cabang surabaya adalah sebagai berikut: a. Router Cisco 1). Interface 0/0 IP = 192.168.10.33 2). Serial 0 IP = 172.17.10.5 b. PC 1 = 192.168.10.34 c. PC 2 = 192.168.10.35 d. PC 3 = 192.168.10.36 e. Konfigurasi Router Cabang Surabaya Router(config)#hostname Surabaya Surabaya(config)#enable secret password Surabaya(config)#line vty 0 4 Surabaya(config-line)login Surabaya(config-line)password P@ssw0rd Surabaya(config-line)exit Surabaya(config)#interface fastethernet0/0 Surabaya(config-if)#ip address 192.168.10.33 Surabaya(config-if)#description link to LAN Surabaya Surabaya(config-if)#no shutdown Surabaya(config-if)#^z Surabaya#config t Surabaya(config)#interface serial0 Surabaya(config-if)#ip address 172.17.10.5 52 Surabaya(config-if)#description link to WAN Surabaya Surabaya(config-if)#bandwidth 128 Surabaya(config-if)#clock rate 100000 Surabaya(config-if)#no shutdown Surabaya(config-if)#exit Surabaya(config)#router rip Surabaya(config-router)#network Surabaya(config-router)#network Surabaya(config-router)#^z Surabaya#copy running-config startupconfig Surabaya# 2. Konfigurasi Router Cabang Adapun untuk konfigurasi ip address Router cabang dan ip address client pada cabang adalah sebagai berikut: a. Router Cisco 1). Interface 0/0 IP = 192.168.10.97 2). Serial 0 IP = 172.17.10.10 b. PC 1 = 192.168.10.98 c. PC 2 = 192.168.10.99 d. PC 3 = 192.168.10.100 e. Konfigurasi Router Cabang Router(config)#hostname (config)#enable secret password (config)#line vty 0 4 (config-line)login (config-line)password P@ssw0rd (config-line)exit (config)#interface fastethernet0/0 (config-if)#ip address 192.168.10.33 (config-if)#description link to LAN (config-if)#no shutdown (config-if)#^z #config t (config)#interface serial0 (config-if)#ip address 172.17.10.5 52 (config-if)#description link to WAN (config-if)#bandwidth 128 (config-if)#clock rate 100000 (config-if)#no shutdown (config-if)#exit KNiST, 30 Maret 2014 411
(config)#router rip (config-router)#network (config-router)#network (config-router)#^z #copy running-config startupconfig # A. Hasil Pengujian Pengujian di lakukan dengan melakukan uji koneksi dari Router pusat ke Router cabang surabaya dan Router cabang, pengetesan koneksi juga di lakukan dari PC kantor pusat ke Pc kantor cabang Surabaya dan Pc kantor cabang. 1. Pengujian Koneksi Antar Router 4. Simpulan Dengan Pemanfaatan teknologi jaringan Wide Area Network pada PT. Jasindo Lintastama ini dapat mempercepat dalam proses pertukaran data antar cabang, dan yang paling penting adalah aplikasi-aplikasi yang ada di kantor pusat dapat dengan mudah diakses dari kantor cabang manapun sehingga mempermudah dalam sharing data. Referensi Junaedi, F. Tunneling dan VPN. Mikrotik, 2010. Rachman, Oscar dan Gin Gin Yugianto. TCP/IP Dalam DuniaInformatika Dan Telekomunikasi. Bandung: Informatika, 2008. Wardana, A. Modul Basik Mikrotik Router OS., 2006. Wendy, Aris dan SS Ahmad Ramadhan. Membangun VPN Linux Secara Cepat. Yogyakarta: Andi, 2005. Wijaya, Hendra. Belajar sendiri Cisco ADSL Router, PIX Firewall dan VPN. : PT. Gramedia, 2003.. Belajar Sendiri Cisco Router. : PT. Gramedia, 2006. Gambar 3. Hasil Tes Koneksi Antar Router 2. Pengujian Koneksi Antar Gambar 4. Hasil Tes Koneksi Antar KNiST, 30 Maret 2014 412