V. DESKRIPSI DAERAH ASAL DAN DAERAH TUJUAN MIGRAN SEKTOR INFORMAL

dokumen-dokumen yang mirip
III. KEADAAN UMUM LOKASI

4.2 Keadaan Umum Perikanan Tangkap Kabupaten Lamongan

Gambar 5. Peta Citra Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Karawang. Kabupaten Karawang merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB II KONDISI WILAYAH DESA SEMPOR. membuat sungai dari sebelah barat (Sungai Sampan), sedang yang muda

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

BAB IV GAMBARAN UMUM

IV. METODE PENELITIAN

BAB III KEHIDUPAN SOSIAL DAN KEAGAMAAN MASYARAKAT KOTA LAMONGAN TAHUN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Kabupaten Rembang. geografis Kabupaten Rembang terletak pada garis koordinat

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 1. Sejarah Terbentuknya Kabupaten Lampung Barat

Evaluasi dan Rencana Pembangunan Perkebunan Tahun Dinas Pangan dan Pertanian Kabupten Purwakarta

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

TINJAUAN LINGKUP EKSTERNAL

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu dari lima daerah otonom di

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Propinsi Lampung merupakan salah satu propinsi yang terdapat di Pulau

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN LOKASI PENELITIAN

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

BAB IV GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Kabupaten Tulang Bawang Barat. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak di bagian utara Provinsi Lampung.

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB IV KONTEKS LOKASI PENELITIAN

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

BAB III TINJAUAN LOKASI. 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Kulon Progo sebagai Wilayah Sasaran Proyek

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH. RW, 305 RT dengan luas wilayah ha, jumlah penduduk jiwa.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. Kota Bogor mempunyai luas wilayah km 2 atau 0.27 persen dari

PREDIKSI PERKEMBANGAN LAHAN PERTANIAN BERDASARKAN KECENDERUNGAN ALIH FUNGSI LAHAN SAWAH DI KABUPATEN LAMONGAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

BAB III PENYITAAN BARANG AKIBAT HUTANG PIUTANG YANG TIDAK DITULISKAN DI DESA BERAN KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BONDOWOSO

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

PETA SUNGAI PADA DAS BEKASI HULU

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Geografis Daerah Penelitian. Kecamatan Rumbai merupakan salah satu Kecamatan di ibukota

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

IV. KEADAAN UMUM DESA KALIURANG. memiliki luas lahan pertanian sebesar 3.958,10 hektar dan luas lahan non

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

PENETAPAN KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN LAMONGAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

BAB 2 GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. 2.1 Geografi dan Demografi Kabupaten Sidoarjo

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Gambaran Umum Desa

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kota Tanjungpinang merupakan Ibukota Provinsi Kepulauan Riau. Sesuai

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Lampung. Secara geografis Kota Bandar Lampung terletak pada sampai

V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN FATUBESI KEC. KOTA LAMA KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Provinsi Lampung. Secara geografis, kabupaten ini terletak pada

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

KONDISI UMUM LOKASI. Gambaran Umum Kabupaten Cirebon

BAB IV PETA SOSIAL DESA CIBAREGBEG KECAMATAN CIBEBER

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Gambar 2 Peta Lokasi Penelitian

Pemerintah Kabupaten Lamongan GAMBARAN UMUM KABUPATEN LAMONGAN

KEADAAN UMUM WILAYAH. Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman,

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

KONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

V. GAMBARAN UMUM. administratif terletak di Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Provinsi Jawa Timur.

Transkripsi:

V. DESKRIPSI DAERAH ASAL DAN DAERAH TUJUAN MIGRAN SEKTOR INFORMAL Bab ini dibahas tentang kondisi umum daerah penelitian, meliputi daerah asal (perdesaan) dan daerah tujuan. Aspek-aspek yang dibahas adalah: (1) kondisi alam dan kependudukan daerah asal migran, (2) kegiatan perekonomian secara umum, (3) kondisi perekonomian sektor perdagangan dan prasarana penunjang diwilayah lokasi penelitian. 5.1. Daerah Asal Kecamatan Pucuk Kecamatan Pucuk terdiri dari 16 desa dan 1 kelurahan dengan luas wilayah 44,84 Km². Kepadatan penduduk 1063,9 Orang/Km², Gambar 6 di bawah menjelaskan distribusi jumlah penduduk dua kecamatan asal migran sirkuler. Jumlah penduduk Kecamatan Pucuk relatif lebih stabil tingkat pertumbuhannya dibandingkan dengan kecamatan tetangganya yaitu Kecamatan Sukodadi. Walaupun luas wilayah relatif tidak terjadi perbedaan yang besar yaitu 44,84 M 2 untuk Kecamatan Pucuk dan sebesar 52,32 M 2 untuk Kecamatan Sukodadi. Sensus penduduk Tahun 2000 mencatat jumlah penduduk kecamatan Pucuk sebesar 47.171 orang, tahun 2001 mengalami kenaikan sebesar 460 orang. Pada tahun 2002 mengalami kenaikan lagi menjadi 47666 orang, tetapi pada tahun 2003 mengalami penurunan sebesar 0,2 persen (47559 orang). Pada tahun 2004 sebesar 47.535 orang, terjadi penurunan 24 orang dari jumlah penduduk pada tahun sebelumnya. Lebih dari 80 persen penduduk perdesaan di Kecamatan Pucuk bekerja disektor pertanian dengan jenis tanaman utama adalah tanaman pangan berupa Padi dan Palawija. Sistim irigasi yang digunakan oleh penduduk perdesaan kecamatan Pucuk adalah tadah hujan, dan sebagian lainnya mengandalkan aliran sungai Bengawan Solo. Kondisi tersebut memungkinkan banyak penduduk perdesaan yang masih bertahan dengan sektorpertanian. Gambar 6 menunjukkan Grafik jumlah penduduk di dua kecamatan asal (Pucuk dan Sukodadi).

54 50000 Gambar 6: Penduduk Di Kecamatan Asal 49803 49000 48802 48000 48334 48397 48336 47631 47666 47559 47535 47000 47171 Value 46000 2000 2001 2002 2003 2004 K_PUCUK K_SKDADI Secara Geografis kecamatan Pucuk berada di tengah-tengah wilayah kabupaten Lamongan Selatan dan wilayah kabupaten Lamongan Utara. Jarak kota kecamatan ke kota kabupaten 17 Km, dengan kondisi sarana transportasi yang relatif bagus. Jarak menuju ke kota kabupaten berkisar antara 11 sampai 17 km. TAHUN Tabel 6 Luas Wilayah, Jarak ke-kota Kabupaten Serta Kepadatan Penduduk Kecamatan Asal Tahun 2003 Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Jarak ke-kota Kabupaten (Km) Penduduk/Km2 (2003) Pucuk 44,84 17 1063,9 Sukodadi 52,32 11 923,9 Sumber: BPS Kabupaten Lamongan Tahun 2000-2004 Kondisi lahan pertanian kecamatan Pucuk adalah tanah pertanian untuk padi dan tanaman palawija pada umumnya. Lahan pertanian tersebut hampir menyerupai lahan Gambut dan pada musim kemarau cenderung pecahpecah dengan tingkat keasaman (PH) tanah yang tinggi. Sehingga masyarakat pedesaan di kecamatan Pucuk pada umumnya mengusahakan tanahnya sebagai lahan pertanian (Sawah padi), ternak Bandeng dan ternak Lele (Ikan Tawar).

55 Letak ketinggian daratan ± 8 meter dari permukaan air laut dengan batas-batas Wilayah kecamatan sebagai berikut: - Sebelah Utara : Kecamatan Sekaran. - Sebelah Timur : Kecamatan Sukodadi. - Sebelah Selatan : Kecamatan Babat. - Sebelah Barat : Kecamatan Montong kabupaten Tuban. Aktifitas perekonomian utama penduduk di kecamatan Pucuk adalah bekerja disektor Pertanian. Menurut keterangan tokoh kunci, penduduk asli kecamatan ini banyak yang keluar untuk urusan ekonomi maupun nonekonomi seperti melanjutkan pendidikan. Dalam urusan ekonomi banyak yang memilih menjadi migran sirkuler kedaerah terdekat sampai ke luar negeri seperti: Malaysia, Madinah atau Makah. a. Desa Pucuk Desa Pucuk adalah salah satu desa di kecamatan Pucuk yang sekaligus sebagai kota kecamatan. Dalam etimologi bahasa Jawa, Pucuk berarti ujung. Desa ini relatif lebih sepi dari desa-desa lain kendati sebagai kota kecamatan. Hal ini disebabkan aktifitas penduduk ini banyak keluar desa. Adapun batasbatas desa pucuk adalah; sebelah Utara: desa Kesambi, sebelah Selatan: desa Wanar, Sebelah Barat: desa Paji, sebelah Timur: desa Warukulon. Luas wilayah Desa Pucuk ± 12,4 Km2 dengan kondisi alam yang umumnya difungsikan sebagai lahan pertanian Sawah padi dan perairan tawar. Letak ketinggian daratan dari permukaan laut ± 8 meter, tetapi pada sebagian dataran banyak terdapat cekungan-cekungan dengan kedalaman yang berbeda, kondisi tersebut karena pada musim-musim tertentu sebagian daratan digunakan sebagai penampun air hujan atau tadah hujan untuk aktifitas pertanian. Kegiatan utama perekonomian desa Pucuk adalah pertanian Padi dan Palawija, serta ternak ikan air tawar. Tingkat pertumbuhan penduduk di desa Pucuk dari tahun 2000 sampai dengan bulan Agustus 2005 berkurang rata-rata sebesar 0,17 persen, dari 3.126 orang pada tahun 2000 menjadi 3.095 orang, pada bulan Agustus tahun 2005. Letak Geologis desa Pucuk adalah berupa lahan pertanian atau Sawah dengan rawa-rawa, namun dalam hal sumber daya manusia (SDM) tidak berbeda dengan SDM masyarakat diperkotaan. Hasil wawancara informan kunci menyebutkan bahwa masyarakat desa Pucuk selain

56 keluar untuk mencari kebutuhan hidup (keperluan ekonomi) banyak juga untuk keperluan pendidikan. Pendidikan yang ditempuh pada umumnya banyak kekotakota besar seperti Surabaya, Malang, Yogyakarta dan Jakarta. b. Desa Kesambi Desa Kesambi mempunyai luas wilayah 15,9 Km2, dengan ± 50 persen pemukiman penduduk dan sisanya merupakan Lahan pertanian dan rawa-rawa. Kondisi Topografi desa adalah dataran tanah Gambut yang banyak ditanami padi oleh pemiliknya. Batas wilayah desa meliputi; sebelah Selatan: Desa Pading, sebelah Utara: Desa Bulutengger, sebelah Timur: Desa Pucuk, sebelah Barat: desa Warukulon. Kondisi kependudukan desa ini cenderung mengalami fluktuasi dengan rata-rata tingkat pertumbuhan penduduk sekitar 0,32 persen per tahun. Potensi sumber daya manusia desa lebih maju bila dibandingkan dengan desa-desa di kecamatan Pucuk lainnya. Dalam hal pendidikan, masyarakat desa Kesambi relatif lebih maju dari pada desa Pucuk. Masyarakat desa kesambi banyak yang keluar kabupaten bahkan ke negara tetangga untuk bersekolah seperti ke Malaysia, mesir atau Arab Saudi. Kegiatan ekonomi relatif tidak berbeda dengan masyarakat perdesaan lainya yaitu sektor pertanian dan perikanan air tawar. Jumlah penduduk desa Kesambi pada dua tahun terakhir mengalami kenaikan setelah dua tahun sebelumnya terjadi stagnasi pertumbuhan (pada tahun 2002 dan tahun 2003). Tahun 2004 terjadi kenaikan sebesar 5 orang dan akhirnya pada tahun 2005 menurun lagi hingga berjumlah 1872 jiwa, Tabel 7 menunjukkan jumlah Penduduk dua desa sampel di kecamatan asal migran tahun 2000 sampai tahun 2004. Jumlah penduduk Desa Kesambi relatif sedikit bila dibandingkan dengan jumlah penduduk desa Pucuk, yaitu hampir 50 persen dari total jumlah penduduk desa Pucuk. Desa Kesambi dan Desa Pucuk relatif banyak kesamaan baik dalam ekologi maupun pola masyarakatnya. Walaupun perada diwilayah perdesaan tingkat pendidikan masyarakat di desa ini relatif lebih maju dari pada desa-desa lain dalam kecamatan yang sama (Pucuk).

57 Tabel 7 Jumlah Penduduk Dua Desa Sampel di Kecamatan Asal Migran Tahun 2000 Sampai Tahun 2004 Nama Desa Jumlah Penduduk 2000 2001 2002 2003 2004 2005 Pucuk 3126 3119 3116 3106 3101 3095 Kesambi 1867 1868 1870 1870 1875 1872 Jumlah 4993 4987 4986 4976 4976 4967 Sumber: Data Kecamatan Pucuk 2004 Kecamatan Sukodadi Kecamatan Sukodadi terdiri dari 19 desa dan 1 kelurahan, dengan luas wilayah 52,32 Km2 dan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 0,74 persen per tahun serta rata-rata jumlah anggota rumahtangga 5 orang. Berbeda dari aktifitas perekonomian penduduk di kecamatan Pucuk, kecamatan Sukodadi kegiatan ekonomi selain sektor pertanian yang menonjol adalah sektor perdagangan, tampak terlihat banyak bangunan bertingkat yang menjual barang-barang kebutuhan utama baik untuk pertanian maupun untuk kebutuhan sehari-hari. Letak ketinggian kota kecamatan 6 meter dari ketinggian air laut dan jarak ke kota kabupaten 11 Km. Kondisi infrastruktur transportasi kecamatan Sukodadi relatif baik. Posisi strategis kota kecamatan selalu ramai orang menuju ke kota kabupaten (comutting) dan ke kota surabaya membuat aktifitas ekonomi kota kecamata ini relatif maju dari kota kecamatan di bagian selatan lainnya. Adapun batas-batas wilayah kecamatan Sukodadi adalah: - Sebelah Utara : Desa Drajat kecamatan Paciran - Sebelah Timur : Kecamatan Glagah - Sebelah Selatan : Kecamatan Sugio - Sebelah Barat : Desa Pucuk kecamatan Pucuk. Jumlah penduduk kecamatan Sukodadi pada lima tahun terakhir relatif mengalami kenikan. Walaupun pada tiga tahun pertama sedikit berfluktuasi terutama pada tahun 2001 ke tahun 2002, tetapi pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2004 terjadi lonjakan jumlah penduduk yang relatif tajam, yaitu 48.802 jiwa ke 49.809 jiwa (2,06 %, lihat Gambar 6). Kondisi bangunan fisik di kecamatan Sukodadi relatif lebih maju dibandinkan dengan di kecamatan bagian selatan yang lain. Hal tersebut nampak

58 terlihat banyak rumah-rumah dan pertokoan yang bertingkat ditepi jalan sepanjang kota kecamatan. a. Desa Siwalanrejo Desa Siwalanrejo adalah salah satu desa yang berada di bagian utara kecamatan Sukodadi. Pemandangan alam desa ini sangat indah hamparan padi dan rawa-rawa yang penuh ikan tawar dan pohon pisang yang ditanam menjadi ciri utama desa ini. Kegiatan ekonomi utama desa ini adalah pertanian dan peternakan air tawar. Letak dataran desa ini cenderung cekung dan terjadi kemiringan pada sebelah utara, serta berada ± 5 meter dari permukaan air laut. Tingkat pertumbuhan penduduk desa Siwalanrejo pada tahun 2001 berjumlah 1.066 orang. Walaupun pada tahun 2002 pertumbuhan penduduk nol persen tetapi pada tahun 2003 dan tahun 2004 bertambah sebesar 18 orang sehingga jumlah penduduk sebesar 1.084 orang dan pada tahun 2005 data desa mencatat berjumlah 1.127 orang, terjadi kenaikan sebesar 5,6 % dari tahun sebelumnya. Jumlah penduduk desa ini paling sedikit bila dibanding 19 desa lainnya di kecamatan Sukodadi. Adapun batas-batas wilayah desa adalah: - Sebelah Utara : Desa Banjarrejo - Sebelah Timur : Desa Ngimbang kecamatan Panceng Gresik - Sebelah Selatan : Desa Baturono - Sebelah Barat : Desa Dadapan Kecamatan Paciran Kegiatan ekonomi utama penduduk desa adalah pertanian dan hasil dagang di daerah sekitar (Migrasi non permanen), dengan kondisi tingkat pendidikan masyarakat yang relatif rendah. b. Desa Sumberagung Sumber Informan kunci meceritakan bahwa dahulu desa Sumberagung adalah daerah yang sulit mendapat sumber air, tetapi kemudian mudah mendapatkan air, banyak (Agung) sumber air yang bermunculan di desa. Harapan itu diabadikan menjadi nama desa, dengan tujuan selalu mudah mendapat air yang banyak. Letak desa Sumberagung berada di deretan desa yang paling utara di kecamatan Sukodadi. Letak daratan berada ± 3,5 meter dari permukaan air Laut. Tingkat pertumbuhan penduduknya rata-rata mencapai 14,8

59 persen per tahun dari jumlah awal penduduk 1.755 jiwa pada taun 2000. Adapun batas-batas wilayah adalah sebagai berikut: Sebelah Utara; desa Drajad kecamatan Paciran, sebelah Selatan; desa Gedangan, sebelah Timur; desa Panceng kecamatan Panceng, dan sebelah Barat; desa Dadapan kecamatan Paciran. Kegiatan ekonomi utama penduduk desa adalah Pertanian dan berdagang dengan cara migrasi sirkuler, yang menjadikan desa ini meskipun sepi tetapi pada saat-saat tertentu ramai. Tingkat pendidikan masyarakat desa ini juga relatif rendah dengan persentasi terbanyak adalah setingkat SLTP yaitu sebesar 42 persen. 5.2. Daerah Tujuan Kecamatan Brondong Kecamatan Brondong adalah merupakan wilayah kabupaten Lamongan yang berada dibagian utara, jarak ke kota kabupaten ± 57 km, letak sumbu koordinat 6-7 Lintang Selatan dan 32 Bujur Timur. Sedangkan letak ketinggian daratan dari permukaan air laut 0,5 5 meter. Kecamatan Brodong terdiri dari 1 kelurahan, 9 desa, 23 dusun, 2 lingkungan. Tabel 8 menunjukkan luas desa atau kelurahan, jumlah penduduk, jumlah rumahtangga serta kepadatan penduduk pada tahun 2004. Tabel 8 Luas Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Rumahtangga Serta Kepadatan Penduduk Kecamatan Brondong Tahun 2004 No. Nama Desa Luas (Km2) Jumlah Penduduk Jumlah Rumahtangga Kepadatan Penduduk /Km2 1. Lembor 16,07 2.317 572 144 2. Tlogoretno 3,48 1.211 329 348 3. Sidomukti 6,09 3.693 918 606 4. Lohgung 2,91 2.530 674 869 5. Labuhan 6,43 6.598 1.660 1.026 6. Brengkok 10,57 9.131 2.269 864 7. Sendangharjo 7,44 4.981 1.147 669 8. Sedayulawas 10,64 11.226 2.749 1.055 9. Sumberagung 4,16 2.358 602 567 10. Brondong 2,34 9.863 2.656 4.215 Kec.Brondong 70,13 53.908 13.576 769 Sumber: Registrasi Kecamatan Brondong Tahun 2004

60 Adapun batas wilayah kecamatan Brondong adalah sebagai berikut: - Sebelah Utara : Laut Jawa - Sebelah Timur : Kecamatan Paciran - Sebelah Selatan : Kecamatan Laren - Sebelah Barat : Kecamatan Palang kabupaten Tuban Luas wilayah kecamatan Brondong mencapai 8.015 Ha (80,15 Km), terdiri dari; Sawah: 1.035 Ha, Tegalan: 2.589,9 Ha, Pekarangan: 319,4 Ha, Hutan: 2.446,8 Ha, lainnya1.632,9 Ha. Kecamatan Brondong terdiri dari 9 desa, 1 kelurahan dan 5 lingkungan, dengan rata-rata tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 1,37 persen per tahun. Data BPS kabupaten Lamongan mencatat jumlah penduduk kecamatan Brondong pada tahun 2001 sebesar 52.321 jiwa, jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 3.415 jiwa dari tahun sebelumnya (tahun 2000) sebesar 55.727 jiwa, Gambar 7 menunjukkan distribusi penduduk dua kecamatan tujuan pada lima tahun terakhir. Gambar 7. Penduduk Kecamatan Tujuan Lima Tahun Terakhir 90000 80000 81622 70000 73857 74212 75082 76098 V a L u e 60000 50000 40000 55727 2000 52312 2001 53247 2002 53788 2003 53908 2004 Kecamatan Paciran Kecamatan Brondong Tahun Sedangkan tingkat kepadatan penduduk sebesar 713,9 per Km² pada tahun 2002, sampai dengan tahun 2004 angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 10,1 persen per tahun. Aktifitas ekonomi utama penduduk di kecamatan Brondong adalah Nelayan dan sektor perdagangan. Namun demikian, Industri

61 Pariwisata dan Industri Makanan juga tumbuh subur, sebagai penunjang aktifitas perekonomian masyarakatnya. a. Kelurahan Brondong Kelurahan Brondong adalah kelurahan yang ditempati kota kecamatan. Letak daratan Kelurahan Brondong berada 0,5 1,0 meter diatas permukaan air laut, dengan luas wilayah terkecil se kecamatan Brondong, yaitu 2,34 Km². Sedangkan batas-batas wilayah kelurahan adalah; - Sebelah Barat : Desa Sedayulawas - Sebelah Utara : Laut Jawa - Sebelah selatan : Desa Sumberagung - Sebelah Timur : Kelurahan Blimbing kecamatan Paciran Kelurahan Brodong berada diatas ketinggian 0,5 m dari ketinggian air laut. Sedangkan luas wilayah kelurahan ini adalah 233, 64 Ha, yang terdiri dari 228,605 Ha dataran rendah dan 5,035 Ha. berupa perbukitan. Kelurahan Brondong hampir seluruh daratan difungsikan sebagai Pemukiman dan lahan usaha, dari seluruh luas daratan dan perbukitan hanya 12,130 Ha untuk pertanian Sawah dan 161,172 Ha untuk Tegalan atau Ladang. Gambar 8 adalah Peta wilayah Kelurahan Brondong yang menjadi daerah tujuan bagi masyarakat perdesaan bagian selatan Kabupaten Lamongan. Gambar 8 Peta wilayah Kecamatan Brondong

62 b. Desa Sedayulawas Secara administratif pemerintahan, desa Sedayulawas masuk dalam kategori perdesaan. Namun dalam hal gaya hidup (life style) desa ini tidak jauh beda dari pola hidum masyarakat perkotaan. Konon, dahulu desa ini pernah di tempati sebuah kerajaan kecil yang bernama Kerajaan Sugaluh. Desa Sedayulawas berada diatas ketinggian yang berbeda, bagian utara cenderung rendah diatas ketinggian 0,15 m dari permukaan air laut dan pada bagian selatan agak tinggi, yaitu antara 2 3,5 m dari permukaan laut, serta memiliki perbukitan yang indah. Adapun batas-batas wilayah desa Sedayulawas adalah: - Sebelah Utara : Laut Jawa - Sebelah Barat : Desa Sendangharjo - Sebelah Selatan : Desa Sumberagung - Sebelah Timur : Kelurahan Brondong Sedangkan luas wilayah desa Sedayulawas 10,64 Km², yang terdiri dari; 493,682 Ha. dataran dan perbukitan 570,101 Ha. Rincian dataran dan perbukitan desa Sedayulawas terkomposisi dalam: 24,453 Ha Pemukiman penduduk, Pertanian/sawah 67,000 Ha dan Tegalan 370,101 Ha, Hutan Mangrove 20,000 Ha, Tambak 37,400 Ha dan lahan tandus/kritis 3,050 Ha. Kecamatan Paciran Kecamatan Paciran adalah kecamatan yang terletak dipesisir pantai utara kabupaten Lamongan. Merupakan satu-satunya kecamatan yang memiliki lembaga pendidikan formal dan non formal terbesar di kabupaten Lamongan. Potensi tersebut menjadi keunggulan comparative (sumber daya manusia) bagi masyarakatnya. Masyarakat kecamatan Paciran jauh lebih memiliki gaya hidup (life style) sederhana dan berorientasi lebih pada bidang pendidikan, walaupun letak geografis dan sumberdaya alam yang relatif sama dengan kecamatan tetangga (Brondong), namun gaya hidup jauh lebih sederhana dan tidak konsumtif jauh lebih disukai oleh masyarakatnya. Tingkat pertumbuhan penduduk kecamatan Paciran tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 rata-rata sebesar 1,11 %. Angka ini relatif lebih rendah dibanding tingkat pertumbuhan di kecamatan Brondong (1,37 %). Namun untuk jumlah penduduk dan tingkat kepadatan penduduk pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2004 di kecamatan

63 ini jauh lebih tinggi dibanding kecamatan Brondong, Gambar 7 menunjukkan jumlah penduduk dua kecamatan tujuan (kecamatan Brondong dan kecamatan Paciran). Data jumlah kepadatan penduduk dari sumber BPS daerah pada tahun 2002 sebesar 1549,6 (Orang/Km²) di kecamatan Paciran. Jarak ke kota kabupaten dari kota kecamatan ± 42,2 Km, sedangkan letak ketinggian daratan dari permukaan air laut 2 5 meter. Suhu maksimum 36 C dengan bentuk wilayah 66 persen Dataran, Lereng 19 persen dan 15 persen Perbukitan. Kecamatan Paciran mempunyai 16 desa 1 kelurahan, 34 dusun, 88 Rukun Warga dan 351 Rukun Tetangga (lihat Tabel 9). Adapun batas-batas wilayah kecamatan Paciran adalah sebagai berikut: - Sebelah Utara : Laut Jawa - Sebelah Timur : Kecamatan Panceng Kabupaten Gresik - Sebelah Selatan : Kecamatan Solokuro - Sebelah Barat : Kecamatan Brondong Luas wilayah kecamatan Paciran 61,303 Km² yang terdiri dari; 4,310.3 Ha Tegalan, 770.0 Ha. Hutan rakyat, 455,0 Ha. Pemukiman penduduk dan 34,0 Ha. digunakan sebagai bangunan Industri serta lahan yang tidak diusahakan sebesar 248 ha. Tabel 9 Luas Wilayah, Jarak ke-kota Kabupaten Serta Kepadatan Penduduk Kecamatan Tujuan Tahun 2003 Kecamatan Luas Wilayah (Km2) Jarak ke-kota Kabupaten (Km) Penduduk/km2 (2003) Paciran 47,89 42,2 1549,6 Brondong 74,59 46,5 713,9 Sumber: BPS Kabupaten Lamongan Tahun 2000-2004 Selain sebagai Nelayan, masyarakat di sebagian besar Kecamatan Paciran masih mengusahakan usaha pertanian (berkebun) sebagai pekerjaan penunjang. Walaupun semakin ramai dengan dibangunnya dua objek wisata (Goa Maharani dan Wisata Bahari Lamongan) di Kecamatan Paciran. a. Desa Paciran Desa Paciran adalah desa yang masuk dalam tipologi desa Pesisir/ Pantai yang sekaligus ditempati kota kecamatan. Luas wilayah desa 488,100 Ha yang terdiri dari Dataran 300 Ha, Perbukitan 113,100 Ha dan Pegunungan 75

64 Ha. Tingkat kesuburan tanah 12 Ha kategori subur dan 476,100 dikelompokkan dalam tanah tidak subur. Jumlah dan kepadatan penduduk dalam dua tahun terakhir sebesar 13.671 orang untuk tahun 2003, pada tahun 2004 sebesar 13.888 orang dengan tingkat kepadatan sebesar 3.173 orang/km2 pada tahun 2003 dan tahun 2004 sebesar 3.341 orang/km2. Aktifitas utama ekonomi masyarakat selain sektor perikanan adalah sektor pertanian sebanyak 4.652 orang, pertukangan 1086 orang pada tahun 2004. Tabel 10 menunjukkan tentang aktifitas ekonomi penduduk desa Paciran tahun 2004. Tabel 10 Distribusi Pekerjaan Penduduk Desa Paciran tahun 2004 No. Jenis Pekerjaan Jumlah (2004) Persentase 1. Pertanian 4.652 54,7 2. Nelayan 1.253 14,7 3. Buruh/Swasta 621 7,3 4. Pegawai Negeri 207 2,43 5. TNI/Polri 11 0,13 6. Pengusaha 13 0,15 7. Penjahit 19 0,22 8. Pertukangan 1086 12,8 9. Pengrajin 172 2,02 10. Pedagang 276 3,24 11. Peternak 193 2,3 Sumber: Podes Tahun 2004, diolah Karakter sosial masyarakat Desa Paciran terkenal dengan nilai-nilai keagamaan yang memungkinkan tumbuhnya solidaritas yang tinggi. Normanorma sosial yang kuat dan tradisi kebersamaan yang tinggi di kalangan penduduk asli menjadi modal sosial untuk terciptanya kesejahteraan dan antisipasi menghadapi tekanan ekonomi masyarakat pendatang.

65 Gambar 9 Peta wilayah Kecamatan Paciran b. Kelurahan Blimbing Kelurahan Blimbing adalah kelurahan yang berada dibagian paling Barat dari jumlah keseluruhan desa di kecamatan Paciran. Bagian Utara adalah laut Jawa, bagian Selatan desa Sumberagung, bagian Barat kelurahan Brondong dan pada bagian Timur adalah desa Kandangsemangkon. Data Podes 2004, jumlah penduduk kelurahan ini pada tahun 2003 sebesar 14.799 orang dan pada tahun 2004 sebesar 15.066 orang. Luas daerah 2.503 Km dengan tingkat kepadatan penduduk sebesar 5.827 jiwa/km2 pada tahun 2002, pada tahun 2003 sebesar 5.913 jiwa/km2 dan mengalami kenaikan sebesar 1,8 persen pada tahun 2004 (6.019 jiwa/km2). Secara Geografis kelurahan Blimbing mempunyai daratan yang berbeda, bagian selatan Perbukitan yang masih terdapat Hutan masyarakat. Bagian selatan adalah dataran rendah yang hampir rata dengan permukaan laut. Aktifitas perekonomian utama masyarakat adalah Nelayan (± 65 %) dan sisanya bekerja disektor Perdagangan. Karena aktifitas ekonomi yang ramai dan bayak dikunjungi migran maka daya beli masyarakat relatif tinggi bila dibandingkan dengan masyarakat kelurahan lainnya.