PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DAN GEMPA BUMI DI SMP NEGERI 1 GATAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berada di tiga lempeng tektonik dunia, yaitu: Lempeng Indo-

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh. Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Geografi

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI DESA BERO KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT

DAMPAK PENDIDIKAN MITIGASI BENCANA BANJIR TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 GROGOL KBUPATEN SUKOHARJO ARTIKEL PUBLIKASI

RESPON MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI KAWASAN RAWAN BANJIR DESA GADINGAN KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GURU TERHADAP BENCANA GEMPABUMI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN TAHUN 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Pasung, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten. jadwal penelitian sebagai berikut:

NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi. Diajukan Oleh :

PENGETAHUAN SISWA MTS MUHAMMADIYAH TAWANGSARI DALAM KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DI KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI ANCAMAN BENCANA KEBAKARAN DI KELURAHAN KAUMAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKATA ARTIKEL PUBLIKASI

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI DESA LANGENHARJO KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI SMA NEGERI 1 GANTIWARNO

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 4 Surakarta dengan alamat Jalan Ahmad Yani. Tempurejo RT.05 RW.II, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari,

ARTIKEL PUBLIKASI KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT KELURAHAN JEBRES KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA TERHADAP ANCAMAN BENCANA BANJIR

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GURU TERHADAP BENCANA GEMPABUMI DI SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN TAHUN 2014

KESIAPSIAGAAN SMP NEGERI 1 GATAK KABUPATEN SUKOHARJO DALAM MENGHADAPI BENCANA ALAM NASKAH PUBLIKASI

PEMETAAN SEKOLAH SMA/SMK BERDASARKAN KERAWANAN BENCANA UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN KEBENCANAAN SISWA DI KABUPATEN SUKOHARJO

PENGETAHUAN SISWA SMA MTA SURAKARTA KELAS X DAN KELAS XI TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPABUMI ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat S-1

IDENTIFIKASI PEMAHAMAN SISWA TERHADAP MITIGASI NON STRUKTURAL BENCANA BANJIR KELAS VII DAN KELAS VIII DI SMP N23 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tidak digenangi air dalam selang waktu tertentu. (Pribadi, Krisna. 2008)

TINGKAT KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DI DUSUN NUSUPAN DESA KADOKAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

HUBUNGAN KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPABUMI DENGAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII A B, DAN E DI SMP NEGERI 1 TULUNG DI KECAMATAN TULUNG KLATEN

BAB 1 PENDAHULUAN. Bencana alam dapat terjadi secara tiba-tiba maupun melalui proses yang

KERENTANAN DAN KESIAPSIAGAAN DI DESA BAWAK KECAMATAN CAWAS KABUPATEN KLATEN TERHADAP BENCANA BANJIR NASKAH PUBLIKASI

PERAN PEMERINTAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

DAMPAK PENGGUNAAN MULTIMEDIA SECARA INTERAKTIF TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GABUNGAN KELOMPOKTANI (GAPOKTAN) DALAM MENGHADAPI BENCANA KEKERINGAN DI DESA BULU KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN JOYOSURAN KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kabupaten Sukoharjo. Sukoharjo termasuk salah satu kabupaten yang sering

ANGGI PRATIWI A

BAB I PENDAHULUAN. Bencana banjir merupakan limpahan air yang melebihi tinggi muka air

BENTUK PENDIDIKAN KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA ARTIKEL PUBLIKASI

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS VII DALAM MITIGASI NON STRUKTURAL BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 12 KECAMATAN LAWEYAN KOTA SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Naskah Publikasi Karya Ilmiah

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN STRATEGI JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPS MATERI PRANATA SOSIAL MASYARAKAT KELAS VIII SMP NEGERI 2 SAWIT TAHUN AJARAN 2014/2015

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi

TINGKAT KESIAPSIAGAAN DALAM MENGHADAPI BANJIR DITINJAU DARI TINGKAT SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA TELUKAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

KESIAPSIAGAAN SEKOLAH DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP ISLAM BAKTI 1 KELURAHAN JOYOTAKAN KECAMATAN SERENGAN KOTA SURAKARTA

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN KEDUNG LUMBU KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI

DAMPAK PENDIDIKAN MITIGASI BENCANA BANJIR TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 GROGOL KBUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi. Disusun Oleh: NIA PARAMITHA SARI A Kepada:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengertian banjir dalam Buku Pegangan Guru Pendidikan Siaga

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT KORBAN BENCANA BANJIR DI DESA CEMANI KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO

PENGARUH PENDIDIKAN MITIGASI BENCANA BANJIR TERHADAP MINAT BELAJAR PRAMUKA SMP NEGERI 3 MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO

IDENTIFIKASI KESIAPSIAGAAN BENCANA BANJIR PADA SISWA SMP N 2 KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO.

ANALISIS KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR DESA TEGALMADE KECAMATAN MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 mendefinisikan Bencana. kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

MITIGASI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI KOTA SURAKARTA ARTIKEL PUBLIKASI. Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS X DI SMA BERBUDI KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI ARTIKEL PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

BAB I PENDAHULUAN. Geografi merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alamiah yang

MANAJEMEN BENCANA PENGERTIAN - PENGERTIAN. Definisi Bencana (disaster) DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

IMPLEMENTASI HAK ANAK DI KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA (Studi Kasus Kota Layak Anak Tahun 2014) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINGKAT PENGETAHUAN SISWA KELAS X TERHADAP KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI DI SMK TUNAS BANGSA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

EFEKTIVITAS STRATEGI THINK PAIR SHARE (TPS) PADA MATERI BENTUK MUKA BUMI DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA KELAS VII SMP NEGERI 1 TERAS BOYOLALI

HUBUNGAN KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPABUMI DENGAN PROSES PEMBELAJARAN SISWA KELAS VII A B, DAN E DI SMP NEGERI 1 TULUNG DI KECAMATAN TULUNG KLATEN

KESIAPSIAGAAN KOMUNITAS SEKOLAH UNTUK MENGANTISIPASI BENCANA ALAM DI KOTA BENGKULU LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA (LIPI), 2006 BENCANA ALAM

BAB I PENDAHULUAN. Boyolali disebelah utara, Kabupaten Sukoharjo disebelah timur, Kabupaten Gunung Kidul (DI Yogyakarta) disebelah selatan, dan

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI DI DESA BERO KECAMATAN TRUCUK KABUPATEN KLATEN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT

NASKAH PUBLIKASI KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DIKELURAHAN GANDEKAN KECAMATAN JEBRES KOTA SURAKARTA

TINGKAT KESIAPSIAGAAN GABUNGAN KELOMPOKTANI (GAPOKTAN) DALAM MENGHADAPI BENCANA KEKERINGAN DI DESA BULU KECAMATAN BULU KABUPATEN SUKOHARJO

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

TINGKAT KESIAPSIAGAAN SISWA TERHADAP BENCANA BANJIR DI SMA NEGERI 1 TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan salah satu Negara di dunia yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Surakarta yang merupakan kota disalah satu Provinsi Jawa Tengah. Kota

KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPABUMI DI SMP N 1 GANTIWARNO KECAMATAN GANTIWARNO KABUPATEN KLATEN ARTIKEL PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. persawahan adalah 546 Ha dan sisanya seluas 1377 Ha untuk pemukiman,

BAB I PENDAHULUAN. dialami masyarakat yang terkena banjir namun juga dialami oleh. pemerintah. Mengatasi serta mengurangi kerugian-kerugian banjir

BAB I PENDAHULUAN pulau besar dan kecil dan diantaranya tidak berpenghuni.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan suatu penghidupan manusia, namun disisi lain. Alam dapat

2016 KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA KEBAKARAN PADA PERMUKIMAN PADAT PENDUDUK DI KECAMATAN BOJONGLOA KALER

MITIGASI BENCANA BANJIR DI WILAYAH DKI JAKARTA BERBASIS SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. Tris Eryando

BAB III METODE PENELITIAN. : Kecamatan Astanaanyar dan Bojongloa Kidul

L/O/G/O.

NASKAH PUBLIKASI PERANAN UNIT BANTUAN PERTOLONGAN PRAMUKA (UBALOKA) KWARTIR CABANG 11

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BENTUK-BENTUK PEMBELAJARAN KESIAPSIAGAAN TERHADAP BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 17 SURAKARTA

ANALISIS PERBEDAAN MENTAL WIRAUSAHA MAHASISWA DENGAN NON PARAMETRIK

PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN GURU DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI SMP NEGERI 6 SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN BAHAN AJAR PADA MATERI BENCANA TANAH LONGSOR MELALUI STRATEGI SNOW BALLING DI SMK NEGERI 1 TULUNG

TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TERHADAP BENCANA BANJIR, GEMPA BUMI, DAN TANAH LONGSOR DI KECAMATAN WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan korban jiwa, kerugian harta benda kerusakan lingkungan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bencana sosial

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi. Oleh :

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

HASIL EVALUASI PEMBELAJARAN MENGENAI MITIGASI PASCA BENCANA GEMPABUMI TAHUN 2006 KELAS VII DI

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial.

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagaian persyaratan. Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Geografi. Disusun Oleh:

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bencana disebabkan oleh faktor alam, non alam, dan manusia. Undang- bencana alam, bencana nonalam, dan bencana sosial.

BAB I PENDAHULUAN. dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan

PERAN PEMERINTAH DESA DAN KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA KEKERINGAN DI DESA LOROG KECAMATAN TAWANGSARI KABUPATEN SUKOHARJO

PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan darurat (Emergency) menurut Federal Emergency. Management Agency (FEMA) dalam Emergency Management

Transkripsi:

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DAN GEMPA BUMI DI SMP NEGERI 1 GATAK ARTIKEL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Geografi Diajukan Oleh: MUHAMMAD IRSAM YULIANTO A 610090094 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Kesiapsiagaan Siswa dalam Menghadapi Bencana Banjir dan Gempa Bumi ABSTRAK PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DAN GEMPA BUMI DI SMP NEGERI 1 GATAK Muhammad Irsam Yulianto, A610090094, Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2013 Kesiapsiagaan merupakan tindakan-tindakan yang memungkinkan pemerintahan, organisasi, masyarakat, komunitas, dan individu untuk mampu menanggapi suatu situasi bencana secara cepat dan tepat guna. Kurangnya pengetahuan dan kesiapsiagaan siswa dalam mengantisipasi terjadinya bencana sehingga pada saat terjadinya bencana sebagian besar mereka tidak tahu langkah-langkah yang harus dilakukan secara cepat dan tepat guna yang harus dilakukan sebelum, saat, dan setelah terjadinya bencana. Kondisi seperti itu yang menjadi salah satu faktor timbulnya korban jiwa dikalangan siswa. pemberian pembelajaran kebencanaan salah satu solusi bagi siswa agar mereka paham tentang kebencanaan serta siap siaga dalam menghadapi bencana, salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran. Media pembelajaran merupakan suatu teknologi pembawa pesan yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan siswa SMP bencana dan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media terhadap tingkat kesiapsiagaaan siswa SMP Negeri 1 Gatak dalam menghadapi bencana. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, teknik kuisioner, dan dokumenter. Analisis data penelitian ini dilakukan melalu uji secara kuantitatif dengan menggunakan metode statistik. Alat analisis yang digunakan adalah uji indeks untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan siswa dalam menghadap bencana dan uji statistik non-parametrik dengan Mann-Whitney untuk mengetahui pengaruh penggunaan media terhadap tingkat kesiapsiagaaan dalam menghadapi bencana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesiapsiagaan siswa SMP Negeri 1 Gatak dalam menghadapi bencana termasuk kategori sangat siap dan penggunaan media pembelajaran kebencanaan berpengaruh terhadap tingkat kesiapsiagaan siswa SMP bencana. Kata kunci: Kesiapsiagaan, Media, Bencana. Muhammad Irsam Yulianto, Pendidikan Geografi 2009, FKIP-UMS

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Kesiapsiagaan PENDAHULUAN Blimbing dan sebagai tukang kebun SMP Negeri 1 Gatak, sebagai berikut: Kesiapsiagaan adalah tindakantindakan yang memungkinkan Sebagian desa di Kecamatan pemerintahan, organisasi, masyarakat, komunitas, dan individu untuk mampu menanggapi suatu situasi bencana secara cepat dan tepat guna. Termasuk ke dalam Gatak pernah terjadi benjir, salah satunya yaitu Desa Blimbing. Terakhir banjir terjadi pada tahun 2011 yang dikarenakan hujan yang lebat pada daerah ini serta kiriman air hujan dari daerah Boyolali yang tindakan kesiapsiagaan adalah menjadikan banjir pada Desa Blimbing. Lokasi SMP Negeri 1 penyusunan rencana penanggulangan Gatak yang berada di Desa bencana, pemeliharaan dan pelatihan Blimbing dan bagian barat berbatasan langsung dengan Sungai personil (Carter 1992). Baran sehingga sekolahan juga Mitigasi dan kesiapsiagaan terkena banjir, dengan kedalaman air 1,5 meter. merupakan bagian kegiatan dari siklus manajemen bencana yaitu pada tahap pra Anak-anak di bawah umur 15 tahun adalah kelompok yang paling rentan bencana. Kegiatan pra bencana inilah terhadap kejadian bencana, terutama yang sering dilupakan, padahal justru yang sedang bersekolah pada saat kegiatan pada pra bencana ini sangat penting karena apa yang berlangsungnya kejadian. Kurangnya sudah pengetahuan dan kesiapan siswa dalam dipersiapkan pada tahap ini merupakan mengantisipasi modal dalam menghadapi saat bencana terjadinya bencana sehingga pada saat terjadinya bencana dan pasca bencana. Pengetahuan dan pemahaman tentang sebagian besar mereka menyelamatkan kesiapsiagaan diri dengan berlari tanpa arah dan tanpa bencana pada siswa diharapkan mampu prosedur penyelamatan diri yang baik. menjadikan siswa lebih siap dalam menghadapi bencana guna mengurangi Kondisi seperti di ataslah yang menjadi salah satu faktor timbulnya korban jiwa maupun harta benda di korban kalangan kalangan siswa akibat peristiwa jiwa di kalangan siswa. bencana. Berdasarkan hal tersebut pemerintah Indonesia Wawancara yang dilakukan pada pada akhirnya memandang perlunya untuk penetapan kebijakan Bapak Sutres, salah satu warga Desa Muhammad Irsam Yulianto, Pendidikan Geografi 2009, FKIP-UMS 1

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Kesiapsiagaan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana yang lebih serius secara terencana dan berkelanjutan. Kebijakan tersebut tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana. Media pembelajaran merupakan suatu teknologi pembawa pesan yang dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran. Media pembelajaran memiliki beberapa fungsi di antaranya meningkatkan hasil dan proses pembelajaran. Secara kualitas dan kuantitas media pembelajaran sangat memberikan kontribusi terhadap hasil maupun proses pembelajaran (Rusman, 2012). Berdasarkan hal itu maka dilakukan penelitian dengan tujuan mengetahui tingkat kesiapsiagaan siswa SMP Negeri 1 Gatak dalam menghadapi bencana dan mengetahui pengaruh penggunaan media terhadap tingkat kesiapsiagaaan siswa SMP bencana. Pramuka No.1, Kelurahan Blimbing Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Provinsi Jawa Tengah. SMP Negeri 1 Gatak dipilih sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan karena pernah terjadi banjir dan lokasi sekolah berada di dekat sungai. Pelaksanan penelitian ini dilakukan dalam waktu tujuh bulan, mulai Bulan Desember 2012 sampai Juni 2013. Adapun jadwal penelitian sebagai berikut: Kegiatan Persiapan Proposal Penyusunan Proposal Pengumpulan Data Tabel 1 Jadwal Penelitian Tahun 2012-2013 Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Penentuan ukuran sampel pada METODOLOGI PENELITIAN penelitian ini menggunakan rumus yang Sekolah yang digunakan dalam telah dikemukakan oleh Burhan Bungin penelitian ini adalah SMP Negeri 1 (2011) dituliskan sebagai berikut: Gatak Sukoharjo yang beralamat di Jalan Analisis Data Penyusunan Akhir Laporan Populasi dalam penelitian ini adalah mencakup seluruh siswa SMP Negeri 1 Gatak sejumlah 843 siswa. Muhammad Irsam Yulianto, Pendidikan Geografi 2009, FKIP-UMS 2

n = Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Kesiapsiagaan N N (d) 2 + 1 Keterangan : n : jumlah sampel yang dicari N : jumlah populasi d : nilai presisi (90% atau α = 0,1) Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah dari populasi 843 diperoleh ukuran sampel sebasar 89,3 yang kemudian dibulatkan menjadi 89 sampel penelitian. Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelas kontrol yang tidak diberikan media pembelajaran kebencanaan yang terdiri dari 45 siswa dan kelas eksperimen yang diberikan media pembelajaran kebencanaan yang terdiri dari 44 siswa. Penelitian ini dalam pengambilan sampel menggunakan probability sampling yaitu teknik simple random sampling, karena populasi merupakan homogen Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara (interview) Kegiatan ini dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara lisan dengan informan. Informan yang dipilih adalah informan yang dianggap yang bersangkutan. Peneliti menerapkan teknik face to face sehingga dapat diungkap secara langsung keterangan dari informan tanpa melalui perantara. Dalam penelitian ini yang akan diwawancarai adalah guru maupun karyawan SMP Negeri 1 Gatak, guna mendapatkan informasi tentang sejarah bencana yang pernah terjadi di sekolah tersebut. 2. Teknik Kuisioner Kuisioner merupakan data pertanyaan bagi pengumpulan data dalam penelitian. Dalam penelitian ini, kuisioner diberikan kepada murid SMP Negeri 1 Gatak untuk mengetahui kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana. Sebelum kuisioner diberikan kepada siswa terlebih dahulu dilakukan pengujian kuisioner. 3. Teknik Dokumenter Teknik dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009). Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui tentang topik permasalahan mendukung hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti Muhammad Irsam Yulianto, Pendidikan Geografi 2009, FKIP-UMS 3

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Kesiapsiagaan tentang sejarah bencana yang pernah terjadi di sekolah dan pengetahuan tentang kebencanaan serta kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana. Dalam penelitian, peneliti menganalisis dokumen yang terkumpul pada saat penelitian. Data dukumen dalam penelitian ini adalah profil SMP Negeri 1 Gatak, peta dari Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Kabupaten Sukoharjo, rekaman hasil wawancara, dan buku-buku yang mendukung penelitian. Analisis data yang dilaksanakan untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan siswa, diukur dengan lima parameter kesiapsiagaan, yaitu pengetahuan dan sikap, kebijakan dan panduan, rencana tanggap darurat, sistem peringatan dini, dan mobilitas sumber daya Berdasarkan LIPI-UNESCO/ISDR (2006) dinyatakan bahwa, penentuan nilai indeks untuk setiap parameter dihitung dengan rumus: Indeks = total skor rill parameter skor maksimum parameter X 100 Untuk menguji pengaruh penggunaan media terhadap tingkat kesiapsiagaan siswa SMP Negeri 1 Gatak dalam menghadapi bencana dilakukan uji statistik dengan uji Mann-Whitney. non-parametrik HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Tingkat Kesiapsiagaan Siswa SMP Negeri 1 Gatak dalam Menghadapi Bencana Tingkat kesiapsiagaan siswa SMP bencana dihitung dengan indeks. Adapun berdasarkan hasil perhitungan indeks gabungan tingkat kesiapsiagaan siswa SMP bencana baik yang mendapatkan pembelajaran kebencanaan dengan media maupun yang tidak mendapatkan pembelajaran kebencanaan, adalah sebagai berikut: a. Tingkat kesiapsiagaan siswa SMP bencana yang tidak mendapatkan pembelajaran kebencanaan Indeks = ( 10 27 0,904) + ( 4 27 0,811) + ( 5 27 0,800) + ( 4 27 0,800) + ( 4 27 0,672) = 0,335 + 0,120 + 0,148 + 0,119 + 0,100 = 0,821 Tingkat kesiapsiagaan siswa SMP bencana yang tidak mendapatkan pembelajaran kebencanaan diperoleh nilai indeks gabungan sebesar 0,821 atau Muhammad Irsam Yulianto, Pendidikan Geografi 2009, FKIP-UMS 4

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Kesiapsiagaan 82,1%. Oleh karena hasil perhitungan berada pada interval 80-100, maka tingkat kesiapsiagaan siswa SMP Negeri 1 Gatak dalam menghadapi bencana yang tidak tidak mendapatkan pembelajaran kebencanaan termasuk kategori sangat siap. b. Tingkat kesiapsiagaan siswa SMP bencana yang mendapatkan pembelajaran kebencanaan dengan menggunakan media Indeks = ( 10 27 0,993) + ( 4 27 0,955) + ( 5 27 0,959) + ( 4 27 0,903) + ( 4 27 0,915) = 0,368 + 0,141 + 0,178 + 0,134 + 0,136 = 0,956 Tingkat kesiapsiagaan siswa SMP bencana yang mendapatkan pembelajaran kebencanaan dengan menggunakan media diperoleh nilai Indeks gabungan sebesar 0,956 atau 95,6%. Oleh karena hasil perhitungan perhitungannya adalah sebagai berikut: berada pada interval 80-100, maka tingkat kesiapsiagaan siswa SMP Negeri 1 Gatak dalam menghadapi bencana yang mendapatkan pembelajaran kebencanaandengan media termasuk kategori sangat siap. Menurut Krisna S. Pribadi, dkk (2008) menyebutkan beberapa tindakan yang perlu dilakukan oleh siswa saat terjadi bencana, yaitu: membawa perlengkapan darurat, mengamankan dokumen dan barang berharga, apabila genangan air masih bisa disebarangi, berusaha mengungsi bersama orang dewasa, menuju daerah yang tinggi, menghindari berjalan di dekat saluran air dan lokasi yang berarus agar terhindar dari seretan arus listrik. Jika tidak dapat meninggalkan rumah berusaha berada di tempat yang tinggi di rumah, mematikan aliran listrik jika air dimungkinkan mencapai jaringan listrik. 2. Pengaruh Penggunaan Media terhadap Tingkat Kesiapsiagan Siswa SMP Negeri 1 Gatak dalam Menghadapi Bencana Pengaruh penggunaan media terhadap tingkat kesiapsiagaan siswa SMP bencana dihitung dengan menggunakan uji Mann Whitney. Adapun hasil Muhammad Irsam Yulianto, Pendidikan Geografi 2009, FKIP-UMS 5

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Kesiapsiagaan Tabel 2 Pengaruh Penggunaan Media terhadap Tingkat Kesiapsiagan Siswa SMP Negeri 1 Gatak dalam Menghadapi Bencana Mann-Whitney U Wilcoxon W Z Berdasarkan hasil analisis Mann Whitney untuk mengetahui pengaruh penggunaan media terhadap tingkat kesiapsiagaan siswa SMP Negeri 1 Gatak dalam menghadapi bencana diperoleh hasil bahwa besarnya nilai Zhitung sebesar -6,296 dengan p = 0,000. Oleh karena hasil perhitungan menunjukkan nilai p < 0,05; maka H0 ditolak, artinya penggunaan media berpengaruh signifikan terhadap tingkat kesiapsiagan siswa SMP Negeri 1 Gatak dalam menghadapi bencana. SIMPULAN Test Statistics a Asy mp. Sig. (2-tailed) Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana banjir dan gempa bumi di SMP Negeri 1 Gatak dapat ditarik kesimpulan: Kesiapsiagaan Siswa 231,500 a. Grouping Variable: Kelompok 1266,500-6,296,000 1. Tingkat kesiapsiagaan siswa SMP bencana banjir dan gempa bumi termasuk kategori sangat siap.a 2. Penggunaan media berpengaruh signifikan terhadap tingkat kesiapsiagan siswa SMP Negeri 1 Gatak dalam menghadapi bencana (p < 0,05). Berdasarkan hal itu, maka bagi sekolah diharapkan berperan aktif dalam upaya peningkatkan kesiapsiagaan siswa terhadap bencana sehingga tingkat kesiapsigaan siswa akan semakin meningkat. Sekolah diharapkan menggunakan media pembelajaran dalam rangka melakukan pendidikan kebencanaan sehingga diperoleh gambaran nyata tentang tindakan yang harus dilakukan dalam kesiapsiagaan bencana. Bagi Siswa diharapkan senantiasa memperhatikan setiap materi terkait kebencanaan, sehingga tingkat kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana akan semakin mengalami peningkatan. Bagi penelitian selanjutnya diharapkan untuk lebih meningkatkan penelitian dengan melakukan penelitian pada beberapa daerah yang mempunyai potensi bencana dengan menggunakan media pembelajaran agar pembelajaran kebencanaan dapat berjalan efektif. Muhammad Irsam Yulianto, Pendidikan Geografi 2009, FKIP-UMS 6

DAFTAR PUSTAKA LIPI.2006.Pengembangan Framework Untuk Mengukur Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bencana Alam.LIPI-UNESCO/ISDR. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan Bencana. Bungin, Burhan. 2011. Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Public Serta Ilmu-Ilmu Social Lainnya. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Carter, W. Nick. 1991. Disaster Manager s Handbook. Manila: ADB. Pribadi, Krishna S,dkk. 2008. Buku Pegangan Guru Pendidikan Siaga Bencana. Bandung: Pusat Mitigasi Bencana-Institut Teknologi Bandung.Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta. Rusman. 2012. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta Sukmadinata, Nana Syoidih. 2009. Metode Penelitian Bandung : PT Remaja Rosdakarya http://smpn1gatak.sch.id/?show=sejarahsekolah, (diakses tanggal 5 Januari 2013). http://bpbd.sukoharjokab.go.id (diakses tanggal 15 Januari 2013).