BAB V PENUTUP. mengenai konsep pendidikan akhlak dalam perspektif Abd al-wahha>b al-

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV. A. Analisis Konsep Pendidikan Akhlak Perspektif Abd al-wahha>b al- Sya ra>ni> dalam Kitab Al-Minah Al-Saniyah

BAB IV ANALISIS. ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan

Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari Puasanya itu kecuali lapar dan dahaga.

E٤٢ J٣٣ W F : :

Macam-Macam Dosa dan Maksiat

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

menghindari pikiran kotor dan perbuatan maksiat?. Saya mohon bantuan anda untuk menemukan solusinya

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN UTSMAN NAJATI TENTANG KECERDASAN EMOSIONAL DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN ISLAM

Tegakkan Shalat Dengan Berjamaah

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

DAFTAR ANGKET BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

BAB V KESIMPULAN, SARAN-SARAN DAN PENUTUP. 1. Pendapat Para Mufassir tentang Q.S. Al-Mu minun Ayat 1-9

Bulan Penuh Rahmat itu Telah Meninggalkan Kita. Written by Mudjia Rahardjo Friday, 15 November :41 -

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Oleh DANIEL ARNOP HUTAPEA, S.Pd Materi Ke-3 Menampilkan sikap yang sesuai dengan hukum

Luasnya Rahmat (kasih sayang) Allah Subhanahu wa Ta ala

Adab Makan dan Minum. Di unduh dari : Bukupaket.com. Aspek Akhlak

BAB I PENDAHULUAN. Problem kemerosotan moral akhir-akhir ini menjangkit pada sebagian

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

Sucikan Diri Benahi Hati

Berkawan dengan Orang Shalih

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini permasalahan pendidikan merupakan permasalahan yang. merupakan bagian dari upaya membangun karakter dan budaya.

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

A. Analisis Tata Tertib Pondok Pesantren Al Masyhad Mamba ul. Fallah Sampangan Pekalongan. Dalam menyusun tata tertib pondok pesantren, secara asasi

NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL HITAM PUTIH KARYA MUSTHOFA ACHMAD DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

Allah Itu Maha Indah dan Mencintai Keindahan

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP. 1. Pendapat Para Mufassir tentang QS. Al-Anfaal ayat 29

LAMPIRAN ANGKET TENTANG RELIGIUSITAS

PROGRAM PESANTREN SPIRITUAL RAMADHAN 1430 H DAYA LADUNI

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNAGRAHITA

Tujuan pendidikan adalah membentuk seorang yang berkualitas dan

1 1 Dari Paul, hamba Allah dan rasul

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Analisis data tentangproses pelaksanaan Bimbingan dan Konseling

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTIM JUAL BELI HASIL PERKEBUNAN TEMBAKAU DI DESA RAJUN KECAMATAN PASONGSONGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB I PENDAHULUAN. lakunya remaja itu sehari-hari baik di rumah, di sekolah, maupun di dalam

Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa

lalui, tapi semua itu sama sekali tidak memberikan bekas apa pun pada diri kita.

Allah berfirman. Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang bergejolak di dalam dada.

Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah

DOSA. Pdt. Sundoyo GKJ Brayat Kinasih

BAB I PENDAHULUAN. Peran tersebut menjadi hal yang biasa mengingat pendidikan merupakan. untuk memajukan mutu dan kualitas pendidikan di negeri ini.

SURAT TERBUKA UNTUK WANITA YANG BEKERJA BERSAMA LAKI-LAKI

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan segala aktivitas hidup manusia. Seperti penelitian, penyuluhan,

Penelaahan Tiap Kitab Secara Tersendiri

Penyakit Lupa dan Lalai

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang perlu mendapatkan perhatian semua orang. Salah satu masalah

BAB I PENDAHULUAN. Guru dan siswa dalam dunia pendidikan merupakan dua komponen penting,

Alkitab. Persiapan untuk Penelaahan

Tauhid Yang Pertama dan Utama

Fatwa-Fatwa Ramadhan untuk Wanita. 1. Pertanyaan: Apakah hukumnya menunda qadha puasa hingga setelah Ramadhan tahun depan?

Kimia itu Mudah Kisah AshHabul Kahfi Kisah AshHabul Kahfi

BAB VI PENUTUP. 1. Karakteristik Buku Ajar SMA Wachid Hasyim 1 dan SMA Muhammadiyah 2

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN. anak menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa. Dalam konteks Pendidikan

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

Khutbah Jum'at. Memakmurkan Masjid. Bersama Dakwah 1

BAB I PENDAHULUAN. BP. Dharma Bhakti, 2003), hlm Depdikbud, UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Jakarta :

Kekeliruan-Kekeliruan Umat Islam di Hari Jumat

Pendidikan Agama Islam

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak

PERATURAN PEMARKAHAN PEPERIKSAAN PERCUBAAN SPM 2010 PENDIDIKAN ISLAM KERTAS 2

PENGEMBANGAN KARAKTER KEMANDIRIAN MELALUI PRORGAM BOARDING SCHOOL (Studi Kasus Pada Siswa Di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2013/2014)

Cahaya di Wajah Orang-Orang Yang Memahami Ilmu Agama

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN CUTI BERSYARAT DI RUTAN MEDAENG MENURUT UU NO. 12 TENTANG PEMASYARAKATAN

KELAS BIMBINGAN KANAK-KANAK PEPERIKSAAN PERTENGAHAN TAHUN 2015 SIRAH KBK 4 NAMA:

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf

Semangat Yang Tinggi. Khutbah Pertama:

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. berjamaah di SMP Assalaam Bandung secara umum adalah sebuah upaya untuk

Mam MAKALAH ISLAM. Remaja Masjid Solusi Atasi Kegalauan Remaja

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

BAB III METODE PENELITIAN. Instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

Siapakah Yesus Kristus? (4/6)

للسنة االولى مصلح فتح الرمحن.

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KITAB RI AYATUL HIMMAH KARYA KH. AHMAD RIFA I

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional, dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003, pasal 37

Penyesalan Setelah Melakukan Zina

I. PENDAHULUAN. tingkah laku moral anak, dengan menanamkan nilai agama agar tercipta insan

( ٢ W ) א Serial Bimbingan & Penyuluhan [No:2] Sambutlah bulan yang mulia ini dengan taubat nashuha kepada Allah ta'ala, bergegaslah menuju keta'atan,

BAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN. Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo

BAB V PENUTUP. pembinaan perilaku keagamaan di panti asuhan Hikmatul Hayat dapat diambil. 1. Pembinaan Perilaku Akhlak di Panti Asuhan Hikmatul Hayat

2. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

BAB I PENDAHULUAN. individu semakin berkembang serta dapat menggali potensi diri. Selain itu,

Keutamaan Puasa Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, melatih, mengajar dan menanamkan nilai-nilai serta dasar-dasar

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH DASAR

No Karakter Pengertian No 1. Bermutu adalah mencapai standar kualitas yang ditetapkan. Bermutu

REFORMASI KESEHATAN PERLU DILAKSANAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Bandung, Hlm E. Mulyasa, Pengembangan Dan Implementasi Kurikulum 2013, Remaja Rosdakarya,

Adab dan Keutamaan Hari Jumat

Khutbah Jumat Masjid Nabawi: Bagaimana Setelah Ramadhan?

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari telaah yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya mengenai konsep pendidikan akhlak dalam perspektif Abd al-wahha>b al- Sya ra>ni>, maka pada bab ini akan menyampaikan kesimpulan dan menjadi poin penting, yaitu: 1. Pendidikan akhlak yang ditekankan beliau dalam kitab tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yakni akhlak kepada Allah, akhlak kepada sesama manusia dan akhlak kepada diri sendiri. a. Pertama, akhlak kepada Allah, beliau menyatakan bahwa hendaknya peserta didik selalu membiasakan diri untuk bertaubat kepada Allah, baik setelah berbuat kesalahan (dosa) atau tidak. Peserta didik dalam bertaubat kepada allah bisa ditempuh dengan cara shalat berjamaah dan shalat malam, kemudian dilanjutkan dengan berdzikir dan beristighfar kepada-nya. Dengan itulah, peserta didik bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT dan akan menjadi generasi islami yang berakhlak kepada Tuhannya. b. Kedua, akhlak kepada sesama manusia, akhlak peserta didik terhadap teman senasib seperjuangannya juga perlu mendapat perhatian. Karena dari sini akan tercipta suatu pemahaman bahwa peserta didik mempunyai akhlak yang baik kepada teman sesamanya, sikap saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Bukan malah saling 137

138 menyakiti dan bercerai berai, semisal saling memfitnah, berkelahi, dan membunuh teman sendiri. c. Ketiga, akhlak kepada diri sendiri, sebetulnya peserta didik tidak hanya mempunyai akhlak kepada Allah dan kepada sesama saja, akan tetapi dirasa sangat kurang sempurna apabila peserta didik dalam berakhlak kepada dirinya sendiri tidak diperhatikan. Peserta didik harus mempunyai rasa malu kepada Allah, karena dengan rasa malu itulah peserta didik dalam setiap perbuatannya akan terjaga dari kesalahan dan kemaksiatan. Seperti contoh : Peserta didik selalu bersikap jujur, baik jujur dalam perkataan maupun perbuatan, menjauhi perkara yang diharamkan. Ketika peserta didik hendak berbuat kemaksiatan, maka ia terbentengi oleh rasa malu kepada Allah SWT dan sanggung memerangi hawa nafsunya serta akan terjaga dan terbebas dari kesalahan. Dalam hal ini al-sya rani memberi solusi dengan cara mengasingkan diri dari perbuatan maksiat dan meninggalkan perkara mubah ke perkara yang lebih baik. Jadi jelas bahwa rangkaian tujuan pendidikan akhlak Abd al-wahha>b al-sya ra>ni> mengandung tiga makna sekaligus yaitu membentuk manusia yang berakhlak mulia kepada Tuhannya, kepada sesamanya dan kepada dirinya sendiri. Dengan kata lain, tujuan pendidikan menurut Abd al-wahha>b al- Sya ra>ni> adalah untuk membentuk manusia yang berakhlak.

139 2. Adapun relevansi konsep pendidikan akhlak dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut : a. Akhlak kepada Allah SWT 1) Taubat tidak hanya diartikan sebagai menyesali perbuatan tercela kepada Allah SWT saja, akan tetapi pemaknaannya bisa berhubungan dengan manusia. Semisal peserta didik datang terlambat ke sekolah dan tidak mengerjakan tugas. Maka peserta didik harus benar-benar menyesali (taubat) dan berjanji berhenti untuk tidak terlambat dan mengerjakan tugas. 2) Shalat berjamaah dalam sehari-hari. Peserta didik wajib mendirikan dan membiasakan diri untuk shalat berjamaah, seperti banyak sekolah-sekolah mulai dari MI/SD, MTS/SMP, MA/SMA yang mempunyai program shalat dzuhur berjamaah. 3) Dzikir diucapkan di manapun dan kapanpun. Semisal banyak sekolah-sekolah yang membiasakan untuk berdzikir dan berdoa sebelum memulai dan mengakhiri pelajaran. 4) Istighfar. Dari contoh shalat berjamaah di atas, guru dapat mengajarkan istighfar melalui wiridan setelah shalat berjamaah. Ada juga sekolah-sekolah yang menerapkan pembiasaan beristighfar ketika melakukan kesalahan atau berbuat dosa. b. Akhlak kepada sesama 1) Berbuat baik kepada sesama. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak cara untuk berbuat baik diantaranya : menolong sesama,

140 menghormati yang lebih tua, mengasihi yang lebih muda dan tidak berbuat dzalim. 2) Larangan riya. Riya memang diharamkan. Akan tetapi ada sebabsebab yang menjadika riya itu diperbolehkan. Contoh : Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang boleh melakukan riya dalam hal yang bukan berupa ibadah, maka hukumnya mubah (boleh), seperti menyisir rambut dengan rapi, membaguskan pakaian supaya tidak dilihat dengan mata sebelah oleh orang lain, dan memakai wewangian karena untuk memperoleh kesenangan di kalangan kawan-kawan sepergaulan. c. Akhlak kepada diri sendiri 1) Larangan memakan makanan haram. Baru-baru ini banyak beredar makanan yang tidak layak konsumsi, semisal beras plastik, dsb. Dari permasalahan di atas memberikan suatu pelajaran bahwa dalam memilih makanan harus lebih selektif dalam memilihnya. Jika tidak demikian, maka akan merugikan diri sendiri dan orang lain. 2) Memiliki rasa malu. Malu kepada Allah SWT adalah malu yang paling utama. Dikarenakan jika seseorang yang sadar akan malu kepada Allah SWT untuk berbuat dosa, maka secara otomatis seseorang tersebut akan mempunyai rasa malu kepada sesama dan pada dirinya sendiri. Semisal peserta didik malu jika tidak mengerjakan shalat berjamaah, malu berbuat keji kepada teman, malu jika dirinya terlambat sekolah dan tidak mengerjakan tugas.

141 3) Jujur dalam bekerja. Dalam kehidupan sehari-hari, menerapkan sikap jujur memang sulit tetapi itu telah menjadi tuntutan hidup, agar selalu berada di jalan yang benar, yaitu jalan yang diridlai Allah SWT. Adapun beberapa cara agar selalu bersikap jujur adalah : a) mencari teman yang jujur dan menghindari teman yang berbuat kerusakan. b) hidup di lingkungan masyarakat yang baik dan kondusif akan memberikan kita suatu sikap hidup yang menuntut untuk selalu bersikap jujur 4) Mengasingkan diri dan diam. Zaman dahulu, mengasingkan diri adalah mengosongkan hati dari selain Allah SWT. Itu dilaksanakan baik dengan menyepi meninggalkan dunia ramai dan menyendiri di dalam gua-gua di tengah hutan ataupun menyepi di dalam dunia keramaian. Akan tetapi zaman dahulu dengan zaman sekarang pasti sangat berbeda jauh. Nah, apabila konsep mengasingkan diri dan diam ini dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, maka tidak akan cocok lagi. Dengan kata lain tidak relevan jika hal itu diaplikasikan dalam kehidupan. 5) Meninggalkan perkara mubah. Dalam konteks kekinian, meninggalkan perkara mubah bisa diartikan sebagai penggunaan waktu yang paling bermanfaat bagi manusia. Semisal, Peserta didik sekarang yang seringkali ada waktu luang atau menganggur yang terbuang sia-sia sebab guru tidak masuk atau libur panjang.

142 6) Memerangi hawa nafsu. Dalam kehidupan sehari-hari jika mengandalkan cara lapar saja untuk memerangi hawa nafsu, dirasa kurang cukup. Di zaman ini, butuh cara-cara yang kompleks dalam memerangi hawa nafsu tersebut, diantaranya ialah : beristighfar, dzikir, sering membaca al-qur an, dll. Adapun kesimpulan dari relevansi konsep pendidikan akhlak yang terdapat dalam kitab al-minah al-saniyah adalah sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari. Hanya saja ada satu point yang tidak relevan apabila diaplikasikan dalam sehari-hari. Adapun prosentase dari relevansi konsep pendidikan akhlak perspektif Abd al-wahha>b al-sya ra>ni> dalam kehidupan sehari-hari yaitu 90% sangat relevan. Sedangkan 10% tidak relevan yakni Mengasingkan Diri dan Diam, hal ini tidak relevan apabila diaplikasikan dalam sehari-hari. B. Saran-saran Dalam pembahasan secara menyeluruh terhadap penelitian kitab al- Minah al-saniyah karya Abd al-wahha>b al-sya ra>ni>, maka penulis memberikan saran-saran yang semoga bermanfaat: Peserta didik khususnya anak-anak dan remaja adalah masa-masa mencari jati diri. Mereka akan mudah menerima contoh dan menerapkan dalam kehidupannya. Oleh sebab itu para orang tua, guru, dan masyarakat sebagai pendidik harus dapat menunjukkan keteladanan yang baik bagi peserta didik.

143 Akhlak sangat ditekankan sekali dalam sendi agama dan memiliki peranan yang sangat penting sekali dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam ibadah, keluarga, pembelajaran, interaksi dengan masyarakat dan segala aktivitas kehidupan lainnya. Oleh karena itu, hendaknya peserta didik yang belajar, baik dalam bidang umum atau agama islam khususnya, hendaknya bersunguh-sungguh dalam mempelajari dan menerapkan akhlak yang baik dimanapun berada. Agar nantinya tergolong menjadi orang-orang yang memilki kesempurnaan iman.