ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.1 April 2016 Page 266

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Strategi migrasi IPv4 to IPv6 (Sumber Ferry A. S., Shin-ichi Tadaki, IECI Japan Workshop 2003)

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

Bab 3 Metode Perancangan

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENGEMBANGAN

IPV4 DAN IPV6 TRANSITION MENGGUNAKAN DUAL STACK PADA JARINGAN WIRELESS MODE AD-HOC TUGAS AKHIR

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG )

ANALISIS PERFORMANSI FTP (File Transfer Protocol) DENGAN MEKANISME TUNNELING TEREDO UNTUK INTERKONEKSI IPV4 DAN IPV6 [SKRIPSI]

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci : GRE, HTTP, IMS, IPsec, L2TP, OPNET Modeler 14.5, Video Call, VoIP, VPN.

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. jaringan. Topologi jaringan terdiri dari 3 client, 1 server, dan 2 router yang

1 BAB I PENDAHULUAN. terutama teknologi komunikasi berbasis Internet Protocol (IP). Sehingga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yang mengarah pada Next Generation Network (NGN) yang kemungkinan besar

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Analisa QOS (Quality of Services) pada Implementasi IPV4 dan IPV6 dengan Teknik Tunneling

Sistem Manajemen Bandwidth dengan Prioritas Alamat IP Client

Analisa Quality of Service (QoS) Trafik Multimedia Pada Pemodelan Jaringan Multiprotocol Label Switching (MPLS) Menggunakan Router Mikrotik

BAB I PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis

Muhammad Rizki Syahputra¹, Rendy Munadi ², Indrarini Dyah Irawati³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III PERANCANGAN SISTEM

ANALISA PERBANDINGAN QoS PADA JARINGAN VPN DAN TANPA VPN UNTUK LAYANAN VIDEO CONFERENCE MENGGUNAKAN GNS3 HENDI PRATAMA

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6

STUDI IMPLEMENTASI IPv6 DALAM JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN METODE DUAL STACK

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI VIRTUAL PRIVATE NETWORK DENGAN PROTOKOL PPTP PADA CISCO ROUTER 2901 (STUDI KASUS PRODI TEKNIK INFORMATIKA UNTAN)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. biaya. Akan tetapi permasalahan keamanan masih menjadi faktor utama.

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

STUDY ANALISIS QOS PADA JARINGAN MULTIMEDIA MPLS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI KUALITAS VIDEO STREAMING MENGGUNAKAN PERANGKAT NSN FLEXYPACKET RADIO

ANALISA PERBANDINGAN PERFORMANSI VIDEO STREAMING ANTARA DARWIN STREAMING SERVER DENGAN RED5

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisa Perbandingan Pengaruh Penggunaan Protokol Secure Soket Layer (SSL) Dan Protokol Point To Point Protocol (PTTP) Terhadap Quality Of Service

DAFTAR ISI. ABSTRAK...vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI...ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN...

Analisis Performansi Remote Access VPN Berbasis IPSec dan Berbasis SSL pada Jaringan IPv6

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan industri Internet di Indonesia, baik disadari

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

IMPLEMENTASI INTERKONEKSI IPv6 DAN IPv4 DENGAN MENGGUNAKAN MIKROTIK ROUTER OS VERSI 3.15

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam

1. Pendahuluan 2. Tinjauan Pustaka

LAMPIRAN B USULAN TUGAS AKHIR

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAKSI...i. KATA PENGANTAR...ii. DAFTAR ISI...iv. DAFTAR GAMBAR...vi. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM

Agenda. Protokol TCP/IP dan OSI Keluarga Protokol TCP/IP

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi dan broadcasting. Saat ini

BAB I PENDAHULUAN. keputusan krusial seperti transaksi perbankan, perdagangan dll.

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

BAB III PERENCANAAN SISTEM

Penerapan Metode Dual Stack, Metode Tunneling dan Metode Translation dalam Transisi IPv4/IPv6 Untuk Pembelajaran Jaringan Komputer

Pendahuluan Tinjauan Pustaka

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

Tunnel dan Virtual Private Network

BAB 3 Metode dan Perancangan 3.1 Metode Top Down

PERANCANGAN SISTEM Perancangan Topologi Jaringan Komputer VPN bebasis L2TP dan IPSec

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar

Widianto Wahyu Perdana¹, Rendy Munadi ², Yudha Purwanto³. ¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom

Perancangan dan Analisis Kinerja Jaringan MPLS (Multiprotocol Label Switching) pada Teknologi IPv6 untuk Teleconference

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

ANALISIS PERBANDINGAN PERFORMANSI LAYANAN VOICE OVER IP PADA JARINGAN MPLS MENGGUNAKAN PROTOKOL UDP,SCTP,DAN TFRC

A I S Y A T U L K A R I M A

Analisis dan Perancangan Jaringan MPLS untuk Kecepatan Transfer Video Streaming pada Teknologi IPv6. Skripsi

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Statistik Grafik secara Global dari User yang Melakukan Akses ke Google Menggunakan IPv6 pada Musim Semi 2014 [2]

IP ADDRESS VERSI 6. Budhi Irawan, S.Si, M.T

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pengukuran Kecepatan Transfer Data Pada Jaringan Wireless. Artikel Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN LEAST CONNECTION PADA SEBUAH WEB SERVER ABSTRAK

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. topologi yang akan dibuat berdasarkan skematik gambar 3.1 berikut:

CARA MENJALANKAN PROGRAM

BAB 4 PERANCANGAN. 4.1 Perancangan dan Analisa Skenario

MODUL 11 QoS pada MPLS Network

SISTEM MONITORING PARAMETER QOS JARINGAN VoIP LOKAL DENGAN PROTOKOL PENSINYALAN H.323

Transkripsi:

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.1 April 216 Page 266 Implementasi Layanan Multiplay dalam Jaringan Hybrid IPv4 dan IPv6 dengan Metode Tunneling dan Dual Stack Implementation of Multiplay Services in IPv4 and IPv6 Hybrid Network with Tunneling and Dual Stack Method Aldila Fajar 1, Hafidudin, S.T., M.T. 2, Asep Mulyana, S.T., M.T. 3 Prodi S1 Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom Jln. Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung, 4257 aldilafajar8@gmail.com 1, hafidudin@telkomuniversity.ac.id 2, asepmulyana@telkomuniversity.ac.id 3 Abstrak IPv6 merupakan internet protocol yang dalam beberapa tahun kedepan akan menggantikan posisi IPv4 karena ketersediaan kapasitas alamat dari IPv4 yang hampir habis seiring dengan banyaknya pengguna gadget serta teknologi berbasis IP lainnya. Dibandingkan dengan IPv4, IPv6 jauh lebih baik dari segi kapasitasnya yang sangat besar, sekuritas, lalu QoS, dan dari segi mobilitasnya. Maka akan terjadi evolusi dari IPv4 ke IPv6 secara gradual dengan kondisi awal IPv4 yang menjadi mayoritas dibandingkan dengan IPv6, sedangkan dalam perkembangan berikutnya IPv6 lah yang akan menjadi lebih dominan. Dalam tugas akhir ini akan dilakukan pengujian terhadap pengimplementasian layanan multiplay melalui jaringan yang berbeda versi IP dengan client dan server, menggunakan metode tunneling dan dual stack. Diharapkan tiap skenario layanan yang diujikan akan memberikan output yang sesuai standar. Hasil pengujian, didapatkan untuk semua skenario layanan yang diujikan didapatkan keluaran nilai QoS yang sesuai standar kecuali untuk skenario layanan mixed traffic audio dan video streaming, pada pemberian background traffic diatas 4 nilai QoS buruk. Untuk nilai MOS semua skenario layanan yang diuikan masih memenuhi standar yang sudah ditentukan hasilnya semua skenario dapat dikategorikan kedalam kualitas baik dan cukup baik, hanya sama seperti pada QoS untuk skenario mixed traffic audio dan video streaming nilai MOS nya sangat rendah saat pemberian background traffic diatas 4. Tetapi dari hasil perhitungan dan pengamatan saat pengujian dilapangan, semua layanan masih layak diimplementasikan dalam jaringan terbukti dari nilai parameter parameter QoS dan MOS keduanya memenuhi standar dengan kategori kualitas baik dan cukup baik untuk diimplementasikan. Kata kunci : Layanan Multiplay, IPv4, IPv6, Tunneling, Dual Stack Abstract IPv6 is an internet protocol that in the next few years will replace IPv4 as the availability of IPv4 addresses capacity is running low as the number of users of the gadget as well as other IP-based technologies. Compared with IPv4, IPv6 is much better in terms of very large capacity, security, and QoS, and in terms of mobility. There will be evolution from IPv4 to IPv6 gradually with initial condition IPv4 into IPv6 compared with the majority, wherea s in the subsequent development of IPv6 is the one who will be more dominant. In this final task will be tested against the implementation of multiplay services over networks with different IP versions of client and server, using the method of tunneling and dual stack. Expected each scenario tested service will deliver standards-compliant output. The test results, for all scenarios that already tested obtained output value corresponding QoS standard except for scenarios mixed traffic audio and video streaming services, when background traffic above 4 the QoS Value is bad. For all scenarios. MOS value still meet the standards prescribed a result all scenarios can be categorized into good quality and good enough. Keywords : Multipaly Services, IPv4,IPv6, Tunneling, Dual Stack 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Terbatasnya alamat protokol IPv4 saat ini, yakni hanya 2 32 = 4.294.967.296 host, dan dibandingkan dengan keadaan saat ini yang memungkinkan satu orang memiliki lebih dari 1 gadget dan teknologi berbasis IP ditambah lagi makin lajunya perkembangan industri telekomunikasi saat ini, maka tak lama lagi alamat IPv4 akan habis, maka dari itu telah dikembangkan protokol internet generasi selanjutnya yakni protokol IPv6. Saat ini sedang berlangsung proses transisi dari IPv4 ke IPv6 secara bertahap, dengan komunikasi dari kedua protokol tersebut over IPv6 ataupun sebaliknya, agar nantinya bukan lagi IPv4 yang menjadi mayoritas tetapi IPv6 lah 1

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.1 April 216 Page 267 yang akan mendominasi. Hal inilah yang melatarbelakangi pembuatan tugas akhir ini, yakni sebagai ISP dalam kondisi jaringan hybrid dimana penggunaan IPv6 telah mendominasi tetapi masih terdapat pengguna IPv4, bagaimana layananlayanan multiplay diimplementasikan ke dalam sistem dimana server clientnya terlebih dulu mengimplementasikan IPv6 sedangkan ISP masih menggunakan IPv4 belum bermigrasi ke IPv6, lalu kondisi lain ISP telah bermigrasi ke jaringan IPv6 tetapi dari layanan server-client belum bermigrasi ke IPv6 masih menggunakan IPv4, dan dianalisis QoSnya. 2. Landasan Teori 2.1 IPv4 IPv4 dalah sebuah protokol pengalamatan jaringan yang digunakan dalam protokol TCP/IP. Internet protokol ini memiliki panjang alamat 32 bit yang kapasitasnya 2^32= 4.294.967.296 host, inilah yang menjadi kekurangan IPv4 saat ini. Bila dilihat dengan perkembangan teknologi saat ini yang sangat pesat, dimana memungkinkan untuk 1 orang memiliki lebih dari 1 gadget, maka tak lama lagi IPv4 akan habis. 2.2 IPv6 Pertumbuhan terus menerus dari internet global mengharuskan arsitektur keseluruhan berevolusi untuk mengakomodasi teknologi baru yang mendukung meningkatnya jumlah pengguna, aplikasi, peralatan, dan jasa. Internet Protocol Version 6 (IPv6) dirancang untuk memenuhi persyaratan ini dan memungkinkan lingkungan global di mana aturan pengalamatan jaringan yang lagi transparan untuk aplikasi. 2.3 Tunneling [3] Tunneling adalah satu dari beberapa metode transisi dari IPv4 ke IPv6. Di dalam tunneling ini terjadi proses enkapsulasi terhadap paket header dan paket data paket protokol IP ke dalam paket protokol IP [3]. 2.3.1 6to4 Tunneling [3][4] 6to4 tunneling (IPv6 over IPv4 infrastructure) adalah proses pengiriman data dari jaringan IPv6 melalui infrastruktur jaringan IPv4 dengan menggunakan tunnel [3]. Proses tunneling ini terbagi menjadi 3 komponen, yakni IPv6 sebagai passanger protocol yaitu protokol yang dienkapsulasi, disini IPv6 lah yang berperan sebagai passanger protocol, lalu ada protokol tunneling sebagai carrier protocol yaitu protokol yang melakukan enkapsulasi disini digunakan interface tunnel 6to4 dari router mikrotik, dan terakhir ada IPv4 sebagai transport protocol yaitu yang bertugas membawa PDU yang telah dienkapsulasi oleh carrier protocol [4]. 2.3.2 IPIPv6 Tunneling [7][8][9] IPIPv6 Tunneling atau disebut juga IP/IPv6 over IPv6 tunnel mirip IPIP tunnel pada IPv4 merupakan metode untuk mengenkapsulasi paket IP atau IPv6 ke dalam IPv6 tunnel antara dua router, karena pada metode ini memerlukan local address dan remote address sebagai alamat interface tunnel. [7] 2.4 Dual Stack [1] Dual Stack adalah sebuah metode transisi dari IPv4 menuju IPv6, yang di dalamnya telah disediakan dukungan terhadap IPv4 dan IPv6, jadi dalam metode ini host akan mengirimkan dan menerima paket data dalam format IPv4 dan IPv6, dan dapat berjalan bersamaan dalam sebuah perangkat di semua protokol layer tanpa saling menggangu dan terpengaruh satu sama lainnya [1]. 2.5 Layanan Multiplay 2.5.1 Layanan Video Layanan video contohnya berupa video streaming, yaitu layanan dimana server akan membroadcast video berupa bit bit data ke semua client melewati jaringan, dalam tugas akhir ini menggunakan jaringan LAN. 2.5.2 Layanan Audio Layanan suara contohnya berupa audio streaming, yaitu layanan dimana server akan membroadcast suara berupa bitbit data ke semua client melewati jaringan. Pengimplementasiannya sama seperti siaran radio, dimana kantor siaran sebagai server akan mengirim data suara ke client dengan transmisi nirkabel, sedangkan dalam tugas akhir ini menggunakan jaringan LAN. 2.5.3 Layanan Game LAN Layanan game LAN merupakan layanan dimana para client dapat memainkan game dengan saling terhubung satu dengan yang lain melalui jaringan LAN, data game akan dikirim kan ke client berupa bit-bit data melewati jaringan LAN. 2

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.1 April 216 Page 268 2.5.4 Layanan Data Layanan data ini merupakan layanan dimana biasa digunakan client seperti perkantoran untuk mengirimkan dan mengupload data. File akan dikirim dalam bentuk bit-bit data dan melalui jaringan yang tersedia. 3. Implementasi dan Perancangan Sistem 3.1 Arsitektur Sistem Untuk merealisasikan sistem dibutuhkan perangkat-perangkat penunjang. Berikut adalah perangkat-perangkat yang digunakan dalam tugas akhir ini : Perangkat Keras : a. 4 buah router mikrotik sebagai gateway router dan jaringan backbone. b. 2 buah laptop sebagai client dan server. Perangkat Lunak : a. VLC Media Player sebagai server video streaming. b. VSFTPD sebagai server FTP. c. NTPD sebagai server sinkronisasi waktu. d. Winbox sebagai peremote server mikrotik ke dalam mode GUI. e. FileZilla sebagai client FTP yang digunakan untuk mendownload file. f. Wireshark sebagai software network analyzer untuk capture data. g. Iperf sebagai background traffic server. Rancangan sistem yang akan dibuat dengan 2 buah PC router yang akan dijelaskan dalam beberapa skenario berikut ini : 1. 2. Gambar 3.1 Topologi Skenario 1 464 Tunneling Layanan Video 3. Gambar 3.2 Topologi Skenario 2 464 Tunneling Layanan Audio 4. Gambar 3.3 Topologi Skenario 3 464 Tunneling Layanan Data FTP 5. Gambar 3.4 Topologi Skenario 4 464 Tunneling Layanan Game LAN Gambar 3.5 Topologi Skenario 5 464 Tunneling Layanan Mixed Traffic Video dan Audio 3

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.1 April 216 Page 269 6. 7. Gambar 3.6 Topologi Skenario 6 646 Tunneling Layanan Video 8. Gambar 3.7 Topologi Skenario 7 646 Tunneling Layanan Audio 9. Gambar 3.8 Topologi Skenario 8 646 Tunneling Layanan Data FTP Gambar 3.9 Topologi Skenario 9 646 Tunneling Layanan Mixed Traffic Video dan Audio 4. Pengujian dan Analisis 4.1 Pengukuran Quality of Service 4.1.1 Layanan Video, Audio, dan Mixed Traffic 4.1.1.1 Analisis Hasil Pengukuran Pada pengimplementasian layanan video streaming, audio streaming, dan mixed traffic audio dan video streaming, nilai end-to-end delay termasuk kedalam kategori baik sekali sesuai dengan standar QoS G.11 untuk delay 15 ms. Nilai Throughputnya jg masih sesuai dengan yang perhitungan throughput. Nilai jitter termasuk kedalam kategori baik sesuai standar QoS ITU G.11. Nilai packet loss yang sesuai dengan standar QoS ITU G.11 dengan kategori cukup baik dan dapat diterima hanya saja untuk skenario mixed traffic audio dan video streaming saat background traffic yang diberikan 4-9, nilainya dikategorikan tidak dapat diterima. 35 3 End-to-end Delay (ms) 25 2 15 1 5 2 4 6 9 464 Video 1.5137 2.242 3.29 4.492 1.4338 646 Video 1.1362 1.3372 1.815 4.11 6.5376 464 Audio 1.9647 2.174 2.835 4.43 6.5684 646 Audio 1.394 1.8683 2.528 7.2353 8.4595 464 Video Mixed Traffic 6.611 7.8285 1.178 16.944 22.436 646 Video Mixed Traffic 5.3315 7.139 11.877 17.148 23.44 464 Audio Mixed Traffic 6.5942 8.8675 1.1219 18.5735 29.418 646 Audio Mixed Traffic 5.7769 6.2335 1.4663 2.7434 29.8616 Gambar 4.1 Grafik End-to-end delay 4

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.1 April 216 Page 27 1.8.6 Throughput (MBit/s).4.2 2 4 6 9 464 Video.769.6295.4242.357.2454 646 Video.8288.6372.5627.5259.3776 464 Audio.1984.198.1979.1937.1925 646 Audio.1984.1983.1981.1975.1963 464 Video Mixed Traffic.536.4882.4512.4397.4327 646 Video Mixed Traffic.7765.7666.7469.737.6415 464 Audio Mixed Traffic.1985.198.1978.1946.1896 646 Audio Mixed Traffic.1997.1987.1961.1954.1933 Gambar 4.2 Grafik Throughput.12.1.8 Jitter (mikro second).6.4.2 2 4 6 9 464 Video.14.16.36.56.81 646 Video.14.15.52.55.71 464 Audio.21.31.35.4.56 646 Audio.22.28.567.617.666 464 Video Mixed Traffic.146.171.264.338.34 646 Video Mixed Traffic.77.84.15.325.447 464 Audio Mixed Traffic.456.594.622.721.965 646 Audio Mixed Traffic.4.56.1.173.231 Gambar 4.3 Grafik Jitter 4 35 3 25 Packet loss (%) 2 15 1 5 2 4 6 9 464 Video.912.916 2.9 3.295 8.56 646 Video.87 2.66 3.77 4.17 21.8 464 Audio.27 1.21 3.6 4.9 11.3 646 Audio 1.2 1.9 2.5 6.1 2.2 464 Video Mixed Traffic 8.18 12.25 18.51 27.6 3.2 646 Video Mixed Traffic 7.1 11.4 19.1 23.9 37.7 464 Audio Mixed Traffic 7.1 8.1 11.6 15.8 36.1 646 Audio Mixed Traffic 6.9 1.5 14.7 19.9 32.9 Gambar 4.4 Grafik Packet Loss 4.1.2 Layanan FTP 4.1.2.1 Analisis Hasil Pengukuran Untuk layanan data FTP, nilai throughput sudah sesuai dengan hasil perhitungan throughput. Nilai RTT baik karena nilainya dibawah 5 ms. Nilai retransmisinya juga rendah mayoritas dibawah -2. 5

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.1 April 216 Page 271 4 2 Throughput (MBit/s) Mb 2 Mb 4 Mb 6 Mb 9 Mb 4to6 Tunneling 3.5478 2.3531 17.4231 14.28.4116 6to4 Tunneling 27.237 16.661 12.59 9.4297 4.5519 4 2 Gambar 4.5 Grafik Throughput layanan FTP Round Trip Time (ms) Mb 2 Mb 4 Mb 6 Mb 9 Mb 4to6 Tunneling.4666 1.2817.8442.6381 3.43 6to4 Tunneling.4824.5352 1.498.5278.4567 2 1 Gambar 4.6 Grafik Round Trip Time Retransmisi Mb 2 Mb 4 Mb 6 Mb 9 Mb 4to6 Tunneling.5 4.1 15.9 6to4 Tunneling 1.4 2.5 7.9 Gambar 4.7 Grafik Retransmisi 4.1.3 Layanan Game LAN 4.1.3.1 Analisis Hasil Pengukuran Untuk layanan game LAN, nilai throughputnya sudah sesuai dengan perhitungan throughput, Nilai packet lossnya pun dibawah 1% jadi masih dalam kategori baik..4 Throughput (MBit/s).2 2 4 6 9 4to6 Tunneling.331.32.299.293.179 Gambar 4.8 Grafik Throughput 2 1 Packet loss (%) 2 4 6 9 464 Game LAN 1.32 1.68 2.47 5.99 1.74 Gambar 4.9 Grafik Packet loss 6

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.1 April 216 Page 272 4.2 Perhitungan MOS (Mean Opinion Score) 4.2.1 Estimasi Perhitungan MOS dengan Menggunakan E-Model (ITU-T G.17) [11] 4.2.1.1 Analisis Hasil Perhitungan Dari grafik di bawah, dapat dilihat semakin besar background traffic maka semakin kecil nilai MOS, ini disebabkan nilai packet loss yang besar. Bila dilihat dari grafik bahwa jaringan masih dapat dikatakan handal dan sesuai dengan rekomendasi nilai MOS ITU-T P.8. 4.5 4 MOS menggunakan E-Model 3.5 3 2.5 2 1.5.5 1 2 4 6 9 464 Tunneling Video 4.143 4.135 3.984 3.824 3.212 464 Tunneling Audio 4.228 4.12 3.786 3.6223 2.953 464 Tunneling Mixed Traffic Video 464 Tunneling Mixed Traffic Audio 3.255 2.876 2.423 1.974 1.849 3.371 3.257 2.927 2.59 1.639 646 Tunneling Video 4.148 3.99 3.766 3.713 2.277 646 Tunneling Audio 4.14 4 3.923 3.482 2.326 646 Tunneling Mixed Traffic Video 646 Tunneling Mixed Traffic Audio 3.375 2.951 2.385 2.115 1.599 3.386 3.34 2.675 2.326 1.739 Gambar 4.1 Grafik Perhitungan MOS dengan E-Model 4.2.2 Estimasi Perhitungan MOS dengan Menggunakan MPQM (Moving Picture Quality Metric) 4.2.2.1 Analisis Hasil Perhitungan Dari gambar 4.18 dibawah, semakin bertambah background traffic dalam jaringan, maka nilai MOS semakin rendah. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa background traffic sangat berpengaruh terhadap parameter QoS, karena besarnya background traffic pada jaringan akan membuat banyak paket data yang loss karena adanya collision antar paket data, bottle neck,dll. Sehingga membuat nilai MOS menjadi semakin rendah. MOS Menggunakan Moving Picture Quality Metric 4.5 4 3.53 2.5 1.5 2.51 2 4 6 9 464 Tunneling Video 3.989 3.988 3.942 3.855 3.99 464 Tunneling Audio 3.999 3.98 3.942 3.855 3.99 464 Tunneling Mixed Traffic Video 3.17 2.346 1.131.232.112 464 Tunneling Mixed Traffic Audio 3.364 3.179 2.479 1.615.18 646 Tunneling Video 3.99 3.96 3.811 3.77.758 646 Tunneling Audio 3.981 3.948 3.913 3.522.88 646 Tunneling Mixed Traffic Video 3.367 2.527 1.34.447.1 646 Tunneling Mixed Traffic Audio 3.385 2.719 1.821.917.5 464 Tunneling Game LAN 3.977 3.962 3.918 3.536 2.663 Gambar 4.11 Perhitungan MOS dengan MPQM dan Screenshoot pengujian langsung 7

ISSN : 2355-9365 e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.1 April 216 Page 273 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengukuran dan pengujian terhadap berbagai skenario, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Semakin besar background traffic yang diberikan kedalam jaringan, maka kualitas dari parameter QoS (delay, throughput, jitter, packet loss, dll) akan semakin menurun, ditambah dengan keterbatasan dari penggunaan laptop berspesifikasi rendah di sisi client yang membuat semakin rendah kualitas parameter QoS. 2. Pada layanan video streaming, audio streaming, dan mixed traffic audio dan video streaming, nilai end-to-end delay termasuk kedalam kategori baik sekali sesuai dengan standar QoS G.11 untuk delay 15 ms. Nilai Throughputnya jg masih sesuai dengan yang perhitungan throughput. Nilai jitter termasuk kedalam kategori baik sesuai standar QoS ITU G.11. Nilai packet loss yang sesuai dengan standar QoS ITU G.11 dengan kategori cukup baik dan dapat diterima hanya saja untuk skenario mixed traffic audio dan video streaming saat background traffic yang diberikan 4-9, nilainya dikategorikan tidak dapat diterima. 3. Untuk layanan data FTP, nilai throughput sudah sesuai dengan hasil perhitungan throughput. Nilai RTT baik karena nilainya dibawah 5 ms. Nilai retransmisinya juga rendah mayoritas dibawah -2. 4. Untuk layanan game LAN, nilai throughputnya sudah sesuai dengan perhitungan throughput, Nilai packet lossnya pun dibawah 1% jadi masih dalam kategori baik. 6. Pada perhitungan nilai MOS baik menggunakan metode E-model untuk suara dan video (MPQM) keduanya memenuhi standar nilai MOS ITU-T P.8 dengan kategori baik hanya untuk skenario layanan mixed traffic video dan audio streaming, pada pemberian background traffic diatas 4 maka kualitasnya buruk. Tetapi bila dibandingkan dilapangan, kualitas gambar yang diterima client masih bagus hingga pemberian background traffic 9. 5.2 Saran 1. Penelitian kedepannya sebaiknya dilakukan dengan menggunakan jaringan internet dengan skala yang lebih besar seperti perkantoran, lembaga pendidikan, dll untuk melihat kualitas metode yang digunakan dalam kondisi sebenarnya. 2. Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan dengan mengimplementasikan sekuritas pada jaringan agar dapat mengetahui kehandalan jaringan dalam menahan serangan dari attacker. 3. Lebih banyak melakukan pengujian pada IPv6, karena saat ini masih banyak yang belum mengimplementasika n IPv6 seperti pada layanan game. Daftar Pustaka [1] Internet Protocol. https://tools.ietf.org/html/rfc791, Diakses 15 Oktober, 215. [2] Format header IPv6. https://tools.ietf.org/html/rfc246, Diakses 15 Oktober, 215. [3] Tunneling. https://tools.ietf.org/html/rfc759, Diakses 15 Oktober, 215. [4] Proses Tunneling. http://www.cisco.com/c/en/us/td/docs/switches/datacenter/nexus9/sw/6- x/interfaces/configuration/guide/b_cisco_nexus_9_series_nx- OS_Interfaces_Configuration_Guide/b_Cisco_Nexus_9_Series_NX- OS_Interfaces_Configuration_Guide_chapter_1.html, Diakses 15 Oktober 215. [5] Proses Enkapsulasi IP. Rafiudin Rahmat. 25. IPv6 Addressing. Jakarta: Penerbit Elex Media Komputindo [6] Proses Dekapsulasi. https://tools.ietf.org/html/rfc2473, Diakses 15 Oktober, 215. [7] IPIP Tunneling. http://wiki.mikrotik.com/wiki/manual:interface/ipip, Diakses 15 Oktober, 215 [8] IP Encapsulation within IP. http://tools.ietf.org/html/rfc23. Diakses 15 Oktober, 215 [9] GRE vs IPIP Tunneling. http://packetlife.net/blog/212/feb/27/gre-vs-ipip-tunneling/. Diakses 15 Oktober, 215 [1] Dual Stack. http://www.networkworld.com/article/228578/tech-primers/ipv6--dual-stack-where-you-can-- tunnel-where-you-must.html. Diakses 15 Oktober, 215 [11] QOS Pada Jaringan IP. http://digilib.tes.telkomuniversity.ac.id/index.php?view=article&catid=1:jaringan&id=692:qosip&tmpl=componen t &print=1&page. Diakses 18 Oktober, 215. 8