BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM DAN OBYEK PENELITIAN. berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun 2013-

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan pada bagian akhir. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya yang lebih sedikit. Hal ini

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan hipotesis. Hasil penelitian dan pembahasan ditampilkan secara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini mengunakan alat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Berdasarkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Analisis Descriptive Statistics. N Minimum Maximum Mean LDR 45 40,22 108,42 75, ,76969

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pengambilan data melalui ICMD (Indonesia Capital Market Directory).

HASIL UJI REGRESI PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY. Descriptive Statistics

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode Pengambilan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan standar deviasi dari variabel dependen dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menggunakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selanjutnya akan membahas mengenai penelitian tentang pengaruh komisaris

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan kriteria dalam pemilihan sampel yang telah ditetapkan di bab

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Proses pemilihan sampel dalam penelitian disajikan pada Tabel 4.1. TABEL 4. 1 PENENTUAN SAMPEL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum dan Obyek/Subyek Penelitian. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun pengamatan dan harus memiliki laba bersih positif.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) periode Jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang listed di BEI pada tahun Penelitian ini akan menganalisis

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

: Fuad Rizky Sandi NPM : : Dr. Lana Sularto, SE., MMSI

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui. menguji hipotesis dan kemudian diambil kesimpulan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Keputusan Investasi

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. corporate social responsibility. Size (ukuran) perusahaan, likuiditas, dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini menggunakan alat bantu

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. sampel dengan menggunakan metode purposive sampling. Dari 67 perusahaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ini merupakan data sekunder, yaitu annual report dan laporan keuangan

Fildza Aqmarina Imanda. II. KERANGKA PEMIKIRAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

Transkripsi:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur yang berturutturut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun 2012-2014. Berdasarkan metode purposive sampling yang telah ditetapkan pada Bab III, maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 26 perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria. Adapun prosedur pemilihan sampel tampak pada tabel 4.1. No Tabel 4.1 Proedur Pemilihan Sampel Keterangan Tahun 2012 2013 2014 1. Perusahan manufaktur yang terdaftar di BEI 132 135 149 2. Perusahaan manufaktur dengan laba negatif & (106) (109) (123) tidak menggunakan matauang rupiah (Rp) 3. Perusahaan manufaktur yang mempunyai data 26 26 26 lengkap yang dibutuhkan dalam penelitian Jumlah observasi 78 Sumber: Hasil Analisis Data 2016 Berdasarkan tabel 4.1 tersebut diperoleh sampel sebanyak 26 perusahaan manufaktur yang diperoleh dalam bentuk laporan keuangan yang telah diaudit. Penelitian ini menggunakan periode pengamatan selama 3 tahun, artinya 26 x 3 didapat 78 sampel yang digunakan dalam penelitian ini. Data yang dikumpulkan meliputi seluruh variabel penelitian, yaitu nilai perusahaan, profitabilitas, keputusan investasi, leverage, ukuran perusahaan. 37

38 B. Statistik Deskriptif 1. Statistik Deskriptif Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Sumber: Hasil Olah Data, 2016 Tabel 4.2 menunjukan bahwa penelitian ini sebanyak 78 sampel. Rata-rata nilai perusahaan sebesar 2.3135 nilai minimum sebesar.64, nilai maximum sebesar 12.97 dan standar deviasi sebesar 1.67530. Rata-rata profitabilitas sebesar 9.3381, nilai minimum sebesar 1.39, nilai maximum sebesar 24.03 dan standar deviasi sebesar 4.65756. Rata-rata keputusan investasi sebesar 19.6751, nilai minimum sebesar 6.85, nilai maximum sebesar 234.18 dan standar deviasi sebesar 25.47898. Rata-rata leverage sebesar 64.8081, nilai minimum sebesar 7.70, nilai maximum sebesar 248.34 dan standar deviasi 43.56151. Rata-rata ukuran perushaan sebesar 13.9081, nilai minimum sebesar 3.89, nilai maximum sebesar 19.87, dan standar deviasi sebesar 3.34573

39 C. Uji Asumsi Klasik 1. Uji normalitas. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik non-parametrik One-Sample Kolmogorof-Smirnof Test. Hasil pengujian asumsi normalitas dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel berikut ini: TABEL 4.3 Hasil Uji Normalitas Hasil uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.3 di atas, dimana menunjukkan nilai Asymp. Sig (0.195) > α (0.05). Hasil ini dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normal.

40 2. Uji autokorelasi. Dalam penelitian ini uji autokorelasi dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW-test). Hasil uji autokorelasi disajikan pada tabel 4.4 berikut ini : TABEL 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Dari tabel 4.4 pada model persamaan menunjukkan bahwa nilai sebesar 1.759 berada pada daerah D-W diantara -2 sampai dengan +2, berarti model regresi tidak terjadi autokorelasi. Dengan data 78, jumlah variabel 4, maka du nya 1,743 du < dw < (4-du) bebas autokorelasi. Maka, 1,743 < 1,759 < (4-1,743) 3. Uji multikolinieritas. Uji multikolinieritas dilakukan dengan menganalisa korelasi antar variabel independen pada nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) dalam Collinearity Statistics. Nilai cut off yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai VIF > 10 atau

41 nilai tolerance < 0,1. Tabel 4.5 dibawah ini menunjukkan ringkasan hasil uji multikolinieritas TABEL 4.5 Ringkasan Hasil Uji Multikolinieritas Variabel Collinearity Statistics Bebas Tolerance VIF Kesimpulan ROA.868 1.152 Tidak terjadi multikolinearitas PER.974 1.022 Tidak terjadi multikolinearitas DER.834 1.199 Tidak terjadi multikolinearitas SIZE.864 1.157 Tidak terjadi multikolinearitas Berdasarkan pada tabel 4.5 diatas, terlihat bahwa seluruh variabel independen memiliki nilai Tolerance lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multokolinieritas antar variabel independen dalam model regresi ini. 4. Uji heteroskedastisitas. TABEL 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresi nilai absolute

42 residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen secara signifikan memengaruhi variabel dependen dengan tingkat kepercayan dibawah 5%, berarti ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil pengujian Glejser pada tabel 4.6, ringkasan hasil Uji Glejser dapat dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini. TABEL 4.7 Ringkasan Hasil Uji Heteroskedastisitas Variabel Sig Keterangan ROA.246 Tidak ada heteroskedastisitas PER.497 Tidak ada heteroskedastisitas DER.554 Tidak ada heteroskedastisitas SIZE.134 Tidak ada heteroskedastisitas Ringkasan hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser pada tabel 4.7 menunjukkan nilai probabilitas signifikansinya diatas 5%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan tidak terdapat adanya heteroskedastisitas. D. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of fit-nya yang meliputi nilai koefisien determinasi (Adjusted R 2 )nilai statistik F dan nilai statistik t.

43 1. Uji koefisien determinasi (Adjusted R²). Koefisien determinasi (Adjusted R 2 ) yang terlihat pada tabel 4.8 mengindikasikan kemampuan persamaan regresi berganda untuk menunjukkan tingkat penjelasan model terhadap variabel dependen. TABEL 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (Adjusted R 2 ) yang terlihat pada tabel 4.8 mengindikasikan kemampuan persamaan regresi berganda untuk menunjukkan tingkat penjelasan model terhadap variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi (Adjusted R 2 ) adalah 0.931 atau 93.1% ini berarti bahwa kemampuan variabel independen dalam hal ini adalah variabel ukuran perusahaan (SIZE), keputusan investasi (PER), profitabilitas (ROA), leverage (DER), secara simultan memiliki pengaruh terhadap variabel Nilai Perusahaan sebesar 93.1%, sedangkan sisanya yaitu sebesar 6.9% (100% - 93.1%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar penelitian. 2. Uji pengaruh simultan (F Test). Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

44 terhadap variabel dependen. Hasil Uji Pengaruh Simultan TABEL 4.9 Berdasarkan tabel 4.9 di atas, hasil uji signifikan variabel independen (X) dapat memengaruhi variabel dependen secara signifikan. Dari uji ANOVA atau F test didapat nilai F test sebesar 261.335 dan signifikan sebesar (0,000) < alpha (0,05) yang berarti variabel ukuran perusahaan (SIZE), keputusan investasi (PER), profitabilitas (ROA), leverage (DER) secara simultan memengaruhi variabel Nilai Perusahaan. 3. Uji parsial (t Test). Untuk pengujian hipotesis pertama sampai pengujian hipotesis kempat dilakukan dengan menggunakan uji t. Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan alat analisis regresi linear berganda diperoleh hasil sebagai berikut:

45 TABEL 4.10 Hasil Persamaan Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta (Constant) -1.273.276-4.608.000 1 Profitabilitas.251.012.699 21.783.000 Keputusan investasi.047.002.717 23.723.000 Leverage.008.001.199 6.079.000 Ukuran perusahaan -.013.016 -.026 -.824.413 a. Dependent Variable: Nilai Perusahaan PBV = -1.273 +.251 ROA +.047 PER +.008 DER + -.013 SIZE + e Dimana: PBV a β 1 β 4 ROA PER DER SIZE = NILAI PERUSAHAAN = Konstanta = Koefisien 1-4 Independen = PROFITABILITAS = KEPUTUSAN INVESTASI = LEVERAGE = UKURAN PERUSAHAAN = Errors Terms a. Pengujian hipotesis 1. Berdasarkan tabel 4.10, profitabilitas memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.251 dengan signifikansi sebesar 0.000 < α 0.05 sehingga variabel profitabilitas terbukti berpengaruh positif terhadap variabel Nilai Perusahaan. Jadi, hipotesis 1 diterima. b. Pengujian hipotesis 2. Berdasarkan tabel 4.10, variabel proporsi keputusan investasi memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.047 dengan signifikansi sebesar 0.000 < α 0.05

46 sehingga variabel proporsi komisaris independen terbukti berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan. Jadi, hipotesis 2 diterima. c. Pengujian hipotesis 3. Berdasarkan tabel 4.10, leverage memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0.008 dengan signifikansi sebesar 0,000 < α 0,05 sehingga variabel kebijakan hutang tidak terbukti berpengaruh negatif terhadap variabel Nilai Perusahaan. Jadi, hipotesis 3 ditolak. d. Pengujian hipotesis 4. Berdasarkan tabel 4.10, variabel ukuran perusahaan memiliki nilai koefisien regresi sebesar -0.013 dengan signifikansi sebesar 0,413 > α 0,05 sehingga variabel keputusan investasi tidak terbukti berpengaruh positif terhadap variabel Nilai Perusahaan. Jadi, hipotesis 4 ditolak. Secara keseluruhan hasil pengujian hipotesisi dengan menggunakan regresi berganda dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut ini. TABEL 4.11 Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis Kode Hipotesis Hasil H 1 Profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai Diterima perusahaan H 2 Keputusan investasi berpengaruh positif terhadap nilai Diterima perusahaan. H 3 Leverage berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan Ditolak H 4 Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan Ditolak

47 E. Pembahasan Penelitian ini menguji pengaruh profitabilitas, keputusan investasi, leverage, ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan pada pengujian empiris yang telah dilakukan terhadap beberapa hipotesis dalam penelitian, hasilnya menunjukkan bahwa tidak semua variabel independen di atas berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (PBV). Faktor-faktor yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap Nilai perusahaan adalah profitabilitas, keputusan investasi dan ukuran perusahaan. 1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Mardiyati, Ahmad, dan Putri (2012) dan penelitian Nurhayati (2013) namun tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan theresia (2013) yang menyatakan tidak ada pengaruh positif antara profitabilitas dengan nilai perusahaan. Profitabilitas yang tinggi akan memberikan sinyal positif bagi investor bahwa perusahaan menghasilkan dalam kondisi yang menguntungkan. Hal ini menjadi daya tarik investor untuk memiliki saham perusahaan. Permintaan saham yang tinggi akan membuat para investor menghargai nilai saham lebih besar dari pada nilai yang tercatat pada neraca perusahaan, sehingga PBV perusahaan tinggi dan nilai perusahaan pun tinggi.

48 Ada beberapa Keunggulan profitabilitas pada nilai suatu perusahaan : Dapat diperbandingkan dengan rasio industri sehingga dapat diketahui posisi perusahaan terhadap industri, Selain berguna untuk kepentingan kontrol, analisis Return on Asset (ROA) juga berguna untuk kepentingan perencanaan, Jika perusahaan telah menjalankan praktik akuntansi dengan baik maka dengan analisis Return on Asset (ROA) dapat diukur efisiensi penggunaan modal yang menyeluruh, yang sensitif terhadap yang mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan. Dengan demikian maka profitabilitas memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 2. Pengaruh Keputusan Investasi terhadap Nilai Perusahaan. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Rakhimsyah dan Gunawan (2011), Wijaya dan Wibawa (2010) dan Hasnawati (2005) namun hasil tersebut bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh sukaenah (2014) yang menytakan keputusan investasi berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Hal ini juga sesuai dengan signaling theory yang menyatakan bahwa pengeluaran investasi memberikan sinyal positif tentang pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang, sehingga meningkatkan harga saham sebagai indikator nilai perusahaan. Price Earnings Ratio (PER) yang tinggi menunjukkan investasi perusahaan yang bagus dan prospek pertumbuhan perusahaan yang bagus sehingga para investor akan tertarik. Permintaan saham yang tinggi akan membuat para investor menghargai nilai saham lebih

49 besar dari pada nilai yang tercatat pada neraca perusahaan, sehingga PBV perusahaan tinggi dan nilai perusahaan pun tinggi. Efek langsung keputusan investasi terhadap nilai perusahaan merupakan hasil yang diperoleh dari kegiatan investasi itu sendiri melalui pemilihan proyek atau kebijakan lainnya seperti menciptakan produk baru, penggantian mesin yang lebih efisien, pengembangan research dan development (Myers, 1977; Wright dan Ferris, 1997). Pengeluaran modal perusahaan (capital expenditure) sangat penting untuk meningkatkan nilai perusahaan karena jenis investasi tersebut memberikan sinyal tentang pertumbuhan pendapatan perusahaan yang diharapkan di masa yang akan datang dan mampu meningkatkan nilai pasar perusahaan yang diproksikan melalui return saham (Fama dan French, 1998). Keputusan investasi perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan karena keputusan investasi menyangkut dana yang akan digunakan untuk investasi, jenis investasi yang akan dilakukan, pengembalian investasi dan risiko investasi yang mungkin timbul (Martono dan Agus, 2008). Keputusan investasi akan tercermin pada sisi aktiva perusahaan. Dengan demikian akan mempengaruhi struktur kekayaan perusahaan, yaitu perbandingan antara aktiva lancar dengan aktiva tetap (Husnan dan Enny, 2004). Dengan demikian maka keputusan investasi memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. 3. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan.

50 Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukan bahwa Leverage berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil tersebut tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan bahwa leverage berpengaruh negatif, sehingga hipotesis ketiga tidak terbukti. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Naceur dan Goaied (2002), Ju Chen dan Yu Chen (2011), Gill dan Obradovich (2012), dan Hermuningsih (2013) Arah positif tersebut memiliki arti bahwa semakin tinggi leverage maka semakin tinggi pula nilai perusahaan yang diperoleh, penggunaan leverage mampu meningkatkan nilai perusahaan karena perusahaan mampu meningkatkan tingkat produksi untuk memperoleh laba yang lebih besar akhibat penggunaan hutang. Namun bertentangan dengan hasil penelitian Wijaya dan Wibawa (2010) yang menyatakan bahwa kebijakan hutang berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Menurut Rakhimsyah dan Gunawan (2011) kebijakan hutang tidak berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan karena hutang merupakan salah satu sumber pembiayaan yang berisiko tinggi. Penggunaan hutang yang tinggi akan menyebabkan timbulnya kebangkrutan, biaya keagenan, beban bunga yang semakin besar, dan sebagainya. Hal ini sejalan dengan teori trade off dimana di dalamnya tertera sebelum mencapai titik maksimum, hutang akan lebih murah daripada penjualan saham karena ada tax shield. Namun setelah mencapai titik maksimum, penggunaan hutang oleh perusahaan menjadi tidak menarik karena perusahaan harus menanggung, biaya bunga, dan biaya kebangkrutan.

51 leverage adalah relatif ekuivalen dan masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan. Penggunaan modal hutang akan menguntungkan apabila iklim bisnis baik sehingga manfaat dari penggunaan hutang akan lebih besar dari biaya bunga, namun demikian dalam iklim bisnis yang tidak menentu manfaat dari penggunaan hutang bisa lebih kecil dari biaya yang ditimbulkan. 4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan dari hasil pengujian hipotesis keempat menunjukan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Hasil pengujian hipotesis ini ditolak. Hasil ini menunjukkan bahwa besar kecilnya ukuran perusahaan tidak akan berpengaruh dengan besar kecilnya nilai perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian dari Marhamah (2013) yaitu ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan, namun hasil penelitian ini tidak mendukung signaling theory yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan para investor tidak memperhatikan ukuran perusahaan dan lebih memperhatikan informasi-informasi baik (good news) yang lain yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Menurut Marhamah (2013), investor sekarang lebih tertarik dengan perusahaan yang melakukan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility). Perusahaan yang melakukan kegiatan CSR akan mendapat banyak dukungan dari berbagai Stakeholder yang mendapat keuntungan dari

52 praktek CSR (Marhamah, 2013). Selain itu perusahaan juga akan mendapat perlakuan yang lebih baik dari pemerintah, dukungan dari kelompok aktivis, masyarakat dan mendapat pemberitaan yang baik dari media sehingga keberlanjutan usaha (going concern) dan kegiatan operasi perusahaan tidak akan terganggu (Marhamah, 2013).