Inception Report. Pelaporan EITI Indonesia KAP Heliantono & Rekan

dokumen-dokumen yang mirip
Pelaporan EITI Indonesia KAP Heliantono & Rekan

DRAFT. Pelaporan EITI Indonesia KAP Heliantono & Rekan

FINALISASI LAPORAN EITI INDONESIA

RAPAT MSG EITI. Sekretariat EITI 20 Februari 2017

Laporan Kontekstual. Progress

Membedah Laporan EITI KAP SUKRISNO SARWOKO & SANDJAJA

REKOMENDASI LAPORAN EITI INDONESIA DAN TINDAKLANJUTNYA SEKTOR MIGAS

SOSIALISASI DAN SEMINAR EITI PERBAIKAN TATA KELOLA KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERBA

PROGRES PELAKSANAAN EITI DI INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RINGKASAN EKSEKUTIF LAPORAN EITI INDONESIA 2015 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang penting terhadap tercapainya target APBN yang

RUANG LINGKUP LAPORAN EITI INDONESIA TAHUN 2015

Ruang Lingkup Laporan EITI Indonesia (a draft as of 18 April 2017) Disampaikan pada Rapat Tim Pelaksana 20 April 2017)

Pelaporan EITI Inception Report. 5 Januari 2017

Kerangka Acuan. Semiloka Pelaksanaan Transparansi dan Upaya Perbaikan Tata Kelola Industri Ekstraktif di Indonesia

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG TRANSPARANSI PENDAPATAN NEGARA DAN PENDAPATAN DAERAH

Gambaran Ruang Lingkup LAPORAN EITI 2014

Sosialisasi Laporan EITI Indonesia

Berikut penataan regulasi yang disederhanakan/dicabut Jilid II oleh Kementerian ESDM (belum termasuk peraturan lain pada SKK Migas):

TINJAUAN HASIL LAPORAN EITI SEKTOR MIGAS TAHUN Disampaikan oleh : Direktur Pembinaan Program Migas

PENGELOLAAN PNBP SDA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA. Biro Keuangan Kementerian ESDM

Sosialisasi: Peraturan Menteri ESDM No. 48/2017 tentang Pengawasan Pengusahaan di Sektor ESDM (Revisi atas Permen ESDM No.

PAPARAN SOSIALISASI LAPORAN EITI INDONESIA TAHUN 2014

LAPORAN AKHIR PENYUSUNAN EITI SCOPING NOTE Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian

NOTULENSI RAPAT TIM PELAKSANA EITI INDONESIA

Pelaksanaan EITI (Extractive Industries Transparency Initiative) di Indonesia. Sekretariat EITI Indonesia 8 Oktober 2015

Pelaksanaan EITI (Extractive Industries Transparency Initiative) di Indonesia. Sekretariat EITI Indonesia 25 Agustus 2015

Progress Report - Rekonsiliasi. Pelaporan EITI Indonesia KAP Heliantono & Rekan

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Lapangan Banteng Timur No 2-4 Jakarta Indonesia Telepon ; Fax.

KEBIJAKAN MINERAL DAN BATUBARA

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Iuran Produksi mineral dan batubara memberikan kontribusi 62% dari

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS. Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transparansi dan Akuntabilitas Tata Kelola Sumberdaya Ekstraktif

Dini Hariyanti.

LAPORAN EITI INDONESIA LAPORAN KONTEKSTUAL KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN REKONSILIASI LAPORAN EITI INDONESIA 2015 KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN UMUM SEKTOR PERTAMBANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO Salinan PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 6 TAHUN 2012

Laporan EITI ke-4, Tak Hanya Berisi Informasi Industri Ekstraktif Tahun 2014

TATA KELOLA INDUSTRI EKSTRAKTIF DI INDONESIA

Mekanisme Investasi Modal Asing Dalam Pertambangan Nasional

Informasi Berkala Sekretariat Jenderal Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Lapangan Banteng Timur No 2-4 Jakarta Indonesia Telepon ; Fax.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada tahun 2015 pemerintah pusat dan pemerintah daerah diwajibkan

PELAKSANAAN UU 23 TAHUN 2014 DI PROVINSI JAWA TIMUR

Kontribusi Ekonomi Nasional Industri Ekstraktif *) Sekretariat EITI

TRANSPARANSI USULAN PENYALURAN PNBP SDA (SISI TUGAS, FUNGSI DAN PERAN BIRO KEUANGAN KESDM)

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Laporan Perkembangan Deregulasi 2015

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH PENDAPATAN NEGARA DAN HIBAH KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA MELALUI KPPN DAN BUN

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Lapangan Banteng Timur No 2-4 Jakarta Indonesia Telepon ; Fax.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN DBH SUBDIT DBH DITJEN PERIMBANGAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

MISKINYA RAKYAT KAYANYA HUTAN

Ringkasan Eksekutif 2014 KATA PENGANTAR

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Lapangan Banteng Timur No 2-4 Jakarta Indonesia Telepon ; Fax.

PENGELOLAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK SUMBER DAYA ALAM PERTAMBANGAN UMUM

2017, No Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang

CAPAIAN SUB SEKTOR MINERAL DAN BATUBARA SEMESTER I/2017

Materi Paparan Menteri ESDM Strategi dan Implementasi Program MW: Progres dan Tantangannya

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Lapangan Banteng Timur No 2-4 Jakarta Indonesia Telepon ; Fax.

BADAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (BPMIGAS) BADAN PELAKSANA KEGIATAN USAHA HULU MINYAK DAN GAS BUMI (BPMIGAS) SURAT KEPUTUSAN

Peran KESDM Dalam Transparansi Lifting Migas

2017, No Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4435) sebagaimana telah beberapa kal

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Lapangan Banteng Timur No 2-4 Jakarta Indonesia Telepon ; Fax.

NOTULEN RAPAT TIM PELAKSANA EITI. : Pembahasan Rencana Kerja EITI : IMA : Syahrir AB APBI-ICMA : Marvin Gilbert Pertamina : Ahlif NK

Oleh : DR. TGH. M. ZAINUL MAJDI GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Lapangan Banteng Timur No 2-4 Jakarta Indonesia Telepon ; Fax.

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Lapangan Banteng Timur No 2-4 Jakarta Indonesia Telepon ; Fax.

MENTERl ENERGi DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBUK INDONESIA. PERATURAN MENTERl ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR48 TAHUN 2017

RAPAT MSG. Sekretariat EITI 22 Agustus 2016

BUKU PEGANGAN PENGALOKASIAN DANA BAGI HASIL SUMBER DAYA ALAM

Laporan Kontekstual 2014

BAB V PENUTUP. Berdasarkan seluruh uraian pada bab-bab terdahulu, kiranya dapat. disimpulkan dalam beberapa poin sebagai berikut:

LAPORAN EITI INDONESIA

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI KALIMANTAN TIMUR MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG

2016, No Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nom

Kerangka Acuan Pemilihan Wakil Masyarakat Sipil dalam Tim Pelaksana EITI Indonesia Periode

NOTULENSI FGD RENCANA PENGEMBANGAN EITI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Pada Bab I dibahas latar belakang penulisan tesis ini hingga rencana bisnis

PANDUAN PENGISIAN FORMULIR PELAPORAN MINERAL EITI INDONESIA UNTUK LAPORAN TAHUN 2014

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Lapangan Banteng Timur No 2-4 Jakarta Indonesia Telepon ; Fax.

KEMAKMURAN, PENYELAMATAN SDA UNTUK KESEJAHTERAAN BERSAMA: PRAKTIK BAIK DAN AKSI KOLEKTIF

RENCANA PEMBERIAN PENGHARGAAN TRANSPARANSI INDUSTRI EKSTRAKTIF. Sekretariat EITI 12 Januari 2017

Desain Tata Kelola Kelembagaan Hulu Migas Menuju Perubahan UU Migas Oleh: Wiwin Sri Rahyani * Naskah diterima: 13 April 2015; disetujui: 22 April 2015

PANDUAN PENGISIAN FORMULIR PELAPORAN MINERAL EITI INDONESIA UNTUK LAPORAN TAHUN 2012 DAN 2013

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 250/PMK.07/2014 TENTANG PENGALOKASIAN TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Energi, SDA dan LH Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

NOTULEN RAPAT TRANSPARANSI COMMODITY TRADING

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENGELOLAAN IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) MINERAL DAN BATUBARA DI PROVINSI RIAU

LAPORAN KUNJUNGAN PANJA MINERBA KOMISI VII DPR RI KE PROVINSI LAMPUNG PENINJAUN TERMINAL BATUBARA TARAHAN. PT. BUKIT ASAM (Persero) MASA PERSIDANGAN I

PROGRES IMPLEMENTASI 5 SASARAN RENCANA AKSI KOORDINASI DAN SUPERVISI MINERAL DAN BATUBARA

bahwa untuk memberikan kepastian hukum terhadap

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA Jl. Lapangan Banteng Timur No 2-4 Jakarta Indonesia Telepon ; Fax.

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 136,

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Tim Batubara Nasional

NOTULEN RAPAT TIM PELAKSANA TRANSPARANSI INDUSTRI EKSTRAKTIF

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

Inception Report Pelaporan EITI Indonesia 2015 KAP Heliantono & Rekan

AGENDA Pendekatan dan Metodologi Ruang Lingkup Laporan EITI 2015 Hasil Kerja dan Tanggal Kunci Permasalahan dan Rekomendasi Status Rekonsiliasi Migas dan Minerba

Pendekatan dan Metodologi Laporan Kontekstual 1 2 3 4 5 6 Analisa Ruang Lingkup Laporan Pendahuluan Pengumpulan Dokumen dan Data Proses Penulisan dan Review Informasi dan Data Konsultasi dan Interview Laporan Akhir No 1 2 3 4 Kegiatan Matrix antara EITI standard dengan topik yang disetujui dalam TOR (Lampiran 4. 1) Daftar masukan Tim Pelaksana dalam rapat sebelum Laporan ini disusun dan masukan IA Daftar isi/topik dari Laporan Ruang Lingkup 2015 yang telah diperbaharui seusai dengan analisa poin b. (Lampiran 4.2) Penyusunan Laporan Pendahuluan/Inception Report Dokumen dan data berasal dari sumber terpercaya seperti kementerian kementerian, Badan Statistik, universitas atau lembaga peneliti, lembaga swadaya masyrakata, lembaga internasional, perusahaan, sumber perorangan yang ahli di bidangnya (Lampiran 3) Pengolahan data dilakukan sebagai berikut : Data kuantitatif : Disarikan dalam tabulasi Penyajian data dalam bentuk yang mudah dibaca dan menarik. Penyajian data yang dimaksud dapat berupa tabel, grafik atau gambar. Informasi kualitatif : Membuat ikhtisar dari sumber terpercaya lalu Mengkonfirmasi ikhtisar ke lebih dari 1 sumber yang berbeda

Pendekatan dan Metodologi Laporan Kontekstual - Lanjutan 1 2 3 4 5 6 Analisa Ruang Lingkup Laporan Pendahuluan Pengumpulan Dokumen dan Data Proses Penulisan dan Review Informasi dan Data Konsultasi dan Interview Laporan Akhir No Kegiatan 5 Penjelasan jika terdapat informasi yang tidak jelas atau saling bertentangan dari poin 4 5 Data dan informasi diakibatkan tidak tersedianya data di publik Masukan terutama mengenai tantangan dan deviasi dari peraturan tata kelola, kebijakan perpajakan serta isu terkini dalam industri ekstraktif (Lampiran 5) 6 Penyusunan Laporan Kontekstual EITI Indonesia Tahun 2015 6

Pendekatan dan Metodologi Laporan Kontekstual - Lanjutan No Nama Instansi Tanggal (rencana)* 1 SKK Migas Minggu ke-1, Oktober 2 PPID ESDM Minggu ke-2, Oktober 3 Ditjen Minerba, KESDM Minggu ke-2, Oktober 4 Ditjen Migas, KESDM Minggu ke-2, Oktober 5 APBI Minggu ke-3, Oktober 6 Ditjen Perimbangan Keuangan, Minggu ke-3, Oktober Kemenkeu 7 PWYP Minggu ke-3, Oktober *tergantung jadwal masing-masing pihak IA memerlukan suratpengantar/tugas dari Kemenko

RUANG LINGKUP Laporan Kontekstual Index Bab Judul Bab/Sub Bab EITI Standard 2016 1 Pendahuluan 2 Tata Kelola Industri Ekstraktif 2.1 2.1 Amanat Konstitusi Undang Undang 1945 2.1 2.2 Kebijakan Fiskal Migas dan Minerba di Indonesia 2.1 2.3 Tugas dan Fungsi Instansi Pemerintah yang Terkait dalam Industri Ekstraktif 2.1 2.4 Tantangan dan Isu Terkini Terkait Industri Ekstraktif 2.1, 2.5 3 Perizinan dan Kontrak 2.2, 2.3 & 2.4 3.1 Sistem Kontrak dan Perizinan Industri Ekstraktif 2.4 3.2 Proses Penetapan dan Tender Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi 2.2 & 2.3 3.3 Proses Penetapan dan Pemberian Izin Wilayah Pertambangan Minerba 2.2 & 2.3 3.4 Tantangan dan Isu Terkini Terkait Proses Lisensi di Industri Ekstraktif 2.2 & 2.3 4 Kontribusi Industri Ekstraktif di Indonesia 6.3 4.1 Industri Ekstraktif di Indonesia dalam Konteks Global 6.3 4.2 Sebaran dan Potensi Industri Esktraktif di Indonesia 6.3 4.3 Kontribusi PDB Migas dan Pertambangan di Indonesia 6.3 4.4 Penerimaan Negara dari Migas dan Minerba 4.1, 4.4 & 6.3 4.5 Produksi Migas dan Minerba 3.2 & 6.3 4.6 Kontribusi Ekspor Migas dan Minerba 3.3 & 6.3

RUANG LINGKUP Laporan Kontekstual Index Bab Judul Bab/Sub Bab EITI Standard 2016 4.7 Kegiatan Eksplorasi yang Signifikan 3.1 4.8 Kontribusi Industri Ekstraktif pada Lapangan Kerja Nasional 6.3 4.9 Dampak Industri Ekstraktif di Daerah : Beberapa Studi 6.3 5 Badan Usaha Milik Negara 2.6, 4.5 & 6.2 5.1 Hubungan BUMN dan Pemerintah 2.6, 4.5 & 6.2 5.2 PT Pertamina (Persero) 5.3 PT Aneka Tambang (Persero) Tbk 2.6, 4.5 & 6.2 5.4 PT. Bukit Asam (Persero) Tbk 2.6, 4.5 & 6.2 5.5 PT Timah (Persero) Tbk 2.6, 4.5 & 6.2 5.6 Rencana Pembentukan BUMN Holding 6 Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan 6.1 6.1 Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (CSR) 6.1 6.2 Pertambangan Migas: Abandonment and Site Restoration Fund (ASR Fund) 6.1 6.3 Pertambangan Minerba: Jaminan Reklamasi dan Jaminan Pasca Tambang 6.1 6.4 Analisa Dampak Sosial dan Lingkungan 6.1 7 Pengelolaan Penerimaan Negara dari Industri Ekstraktif 5.1 7.1 Proses Perencanaan, Penganggaran dan Audit 5.3 7.2 Transfer dan Pembayaran Kepada Daerah 5.2 7.3 Pembayaran dari Perusahaan Migas dan Minerba kepada Pemerintah Daerah 4.6

RUANG LINGKUP Tantangan dan Isu di Industri Ekstraktif Migas Kegiatan eksplorasi yang kurang untuk menggantikan cadangan minyak yang sudah diproduksi Peraturan skema gross split Permen ESDM No. 52/2017 cukup memberikan reaksi positif bagi iklim investasi Akan tetapi, pengaturan perpajakan dengan skema Gross Split belum diatur Status terkini revisi UU Migas Minerba Penertiban IUP dan status CNC Implementasi pengalihan CoW dan PKP2B ke IUP Implementasi peraturan divestasi saham Jaminan reklamasi dan paska tambang (peraturan dan implementasi) Status terkini revisi UU Minerba Posisi Minerba sebagai Biller atas PNBP Minerba (Berkaitan dengan verifikasi produksi terhadap PNBP, apakah sudah sesuai atau perlu adanya investigasi) Lain lain Dampak industri ekstraktif di daerah (Riau, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua) Dana cadangan migas atau petroleum fund Pembentukan BUMN holding untuk pertambangan

Status Pelaksanaan Masukan dan/atau Saran dari Pelaksanaan Rapat Tim Pelaksana (Ratimlak) Periode Ratimlak No. Masukkan dan/atau saran dalam Laporan EITI 2015 Status per awal Oktober 22 April 2017 1. Rekonsiliasi Iuran Tetap Sudah dimasukkan dalam formulir pelaporan 2. Keterbukaan Informasi Publik - Perizinan & Kontrak IA meminta hasil kepekatan rapat antara Sekretariat EITI dengan PPID, sebelum menindaklanjuti poin-poin tersebut 3. Gambaran Proses ekstraktif industri Minerba dari Hulu sampai Hilir (smelter) Brief value chain akan digambarkan dalam laporan Kontekstual hanya tidak akan mendetail sampai ke pendapatan 22 Agustus 2017 1. Dana Pasca Tambang dan Jaminan Reklamasi Sudah dimasukkan dalam formulir pelaporan 2. Gambaran Proses ekstraktif industri Migas dari Hulu sampai Hilir 3. Dampak Industri Ekstraktif terhadap kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Issue sudah dimasukkan dalam laporan, baik laporan pendahulu maupun laporan kontekstual (lihat poin 3 diatas) Issue sudah dimasukkan dalam laporan kontekstual, namun kami hanya menggambarkan pada informasi -informasi yang bersifat kuantitatif seperti PDRB, nilai & volme ekspor, penyerapan tenaga kerja, DBH dan CSR yang sudah dilaksanakan oleh Perusahaan ekstraktif

Pendekatan dan Metodologi Laporan Rekonsiliasi

RUANG LINGKUP Laporan Rekonsiliasi Index Bab Judul Bab/Sub Bab EITI Standard 2016 1 Latar Belakang 2 Ruang Lingkup Rekonsiliasi 2.1 Penerimaan Negara 2.1.1 Penerimaan Negara yang Direkonsiliasi 3.2, 4.1, 4.2, 4.5 2.1.2 Penerimaan Negara yang Tidak Direkonsiliasi 4.1, 4.6, 6.1, 6.2 2.1.3 Penerimaan Negara dari Industri Ekstraktif 4.2 2.1.4 Penyediaan Infrastruktur dan Pengaturan Barter 4.3 2.1.5 Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan 6.1, 6.2 2.1.6 Transportasi 4.4 2.1.7 BUMN di Industri Ekstraktif 4.5 2.1.8 Pembayaran Langsung Perusahaan ke Pemerintah Daerah 4.6 2.1.9 Penerimaan Negara Lainnya 4.1 2.2 Perusahaan yang Direkonsiliasi 2.2.1 Minyak dan Gas Bumi 2.3, 2.5 2.2.2 Mineral dan Batubara 2.3, 2.5 3 Metodologi 3.1 Metode Rekonsiliasi 4.8, 4.9 3.2 Aktivitas dan Fokus dari Rekonsiliasi 4.8, 4.9 3.2.1 Penyusunan Format Pelaporan 4.8, 4.9 3.2.2 Distribusi Format Pelaporan ke Perusahaan dan Instansi Pemerintah 4.8, 4.9 3.2.3 Daftar Perusahaan yang Tidak Melapor 4.8, 4.9 3.2.4 Proses Rekonsiliasi 4.8, 4.9

RUANG LINGKUP Laporan Rekonsiliasi Index Bab Judul Bab/Sub Bab EITI Standard 2016 3.2.5 Kesulitan Pengumpulan Data 4.8, 4.9 3.2.6 Kerahasiaan Data 4.8, 4.9 3.2.7 Tidak Adanya Sanksi Bagi Perusahaan yang Tidak Melapor 4.8, 4.9 4 Hasil Rekonsiliasi 4.1 Perusahaan Migas 4.1.1 Rekonsiliasi Antara Perusahaan Migas dengan SKK Migas 3.2, 4.1, 4.2, 4.5 4.1.2 Rekonsiliasi Antara Perusahaan Migas dengan Ditjen Migas 3.2, 4.1, 4.2, 4.5 4.1.3 Rekonsiliasi Antara Perusahaan Migas dengan Ditjen Anggaran 3.2, 4.1, 4.2, 4.5 4.1.4 Penerimaan Negara yang Dikelola SKK Migas dan Diterima oleh Ditjen Anggaran 3.2, 4.1, 4.2, 4.5 4.1.5 Laporan Penerimaan Negara dan Daerah yang Disajikan Satu Sisi Perusahaan 4.1 4.2 Perusahaan Minerba 4.2.1 Rekonsiliasi Antara Perusahaan Minerba dengan Ditjen Minerba 3.2, 4.1, 4.2, 4.5 4.2.2 Rekonsiliasi Antara Perusahaan Minerba dengan Ditjen Pajak 3.2, 4.1, 4.2, 4.5 4.2.3 Rekonsiliasi Antara Perusahaan Minerba dengan Ditjen Anggaran 3.2, 4.1, 4.2, 4.5 4.2.4 Rekonsiliasi Antara PT Bukit Asam (Persero), Tbk. dengan PT Kereta Api 4.4 4.2.5 Laporan Penerimaan Negara dan Daerah yang Disajikan Satu Sisi Perusahaan 4.1 5 Penyaluran Dana Hasil Penerimaan Industri Ekstraktif dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah 5.1 Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan serta Pajak Daerah dan Retribusi Daerah 4.6 5.2 Alokasi Dana Bagi Hasil dari Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah 5.1, 5.2 5.2.1 Skema Dana Bagi Hasil (DBH) Migas dan Minerba 5.1, 5.2 5.2.3 Daerah Penghasil 5.1, 5.2 6 Prosedur Audit dan Asuransi 4.9 7 Temuan dan Rekomendasi 4.9

Hasil Kerja dan Tanggal Kunci Hasil Kerja Kick off meeting bersama Tim Pelaksana Sosialiasi Pengisian Formulir Pelaporan Batas akhir penyampaian formulir EITI oleh Perusahaan Laporan Pendahuluan Persetujuan Inception Report Batas Akhir Rekonsiliasi (Lock Angka) Penyampaian Draft Laporan IA Rapat Tim Pelaksana untuk Masukan atas Draft Laporan IA Penyampaian Final Draft oleh IA Rapat MSG persetujuan Laporan EITI Rapat MSG persetujuan laporan EITI Penyerahan laporan EITI dan tagihan oleh IA Launching laporan EITI 2015 Upload laporan EITI ke Web Tanggal 22 Agustus 29 Agustus dan 6 September 20 September 25 September 3 Oktober 1 November 3 November 10 November 23 November 30 November 7 Desember 14 Desember 20 Desember 20 Desember

Permasalahan dan Rekomendasi dalam penyusunan Laporan oleh IA Laporan Kontekstual Keterbatasan akses publik terhadap beberapa informasi yang disyaratkan dalam standar EITI Internasional Beberapa informasi yang disyaratkan dan disarankan oleh standar EITI Internasional tidak dapat diakses publik misalnya mengenai a. informasi kadasteral b. isi kontrak kerjasama, c. peserta tender, d. nilai produksi untuk mineral dan batubara, e. beneficial ownership (disarankan). Mitigasi: IA melakukan penilaian penyebab dari hambatan pengungkapan informasi-informasi tersebut IA meminta tanggapan kepada Tim Pelaksana mengenai informasi apa saja yang dapat diungkapkan jika informasi tersebut tidak dapat diungkapkan karena terbatas oleh regulasi

Status Penerimaan Laporan dari Perusahaan Migas Sampai dengan 2 Oktober 2017 STATUS Operator Partner Sudah lapor 53 77% 56 57% Belum Lapor 14 20% 43 43% Tutup / Pailit* 2 3% 0 - Total 69 100% 99 100% *) Petroselat, Ltd. (Blok Selat Panjang) & PT Sumatera Persada Energy (Blok West Kampar)

Status Penerimaan Laporan dari Perusahaan Minerba Sampai dengan 2 Oktober 2017 STATUS PKP2B KK-Mineral IUP Batubara & IUP Mineral Sudah lapor 10 5 19 34 28% Dapat dihubungi 22 2 51 75 61% Belum dapat dihubungi 3-8 11 9% Tidak berproduksi - - 3 3 2% Total Total 35 7 81 123 100%

Terima Kasih KAP Heliantono & Rekan