STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO

dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO

STRATEGIC ASSET MANAGEMENT WASTE SYSTEM IN THE POSO CITY

Rute Pengangkutan Eksisting Kendaraan Arm Roll Truck

KAJIAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN MATARAM

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Ellina S. Pandebesie, MT Dosen Penguji : IDAA Warmadewanthi, ST, MT, PhD. Sidang Tesis

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

EVALUASI UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI KOTA MARTAPURA DARI SEGI PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN

EVALUASI SISTEM PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA MALANG

KATA PENGANTAR. Laporan Akhir PENYUSUNAN LAYANAN PERSAMPAHAN KOTA BOGOR

Kata Kunci : sampah, angkutan sampah, sistem angkut sampah

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

PERANSERTA PEMERINTAH, SWASTA, DAN MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA SEMARANG DINAS KEBERSIHAN & PERTAMANAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sampah sebagai material sisa aktivitas manusia maupun proses alam

EVALUASI SISTEM PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANDA RAYA, JAYA BARU DAN MEURAXA KOTA BANDA ACEH

Lampiran 2: Hasil analisis SWOT

1.2 Telah Terbentuknya Pokja AMPL Kabupaten Lombok Barat Adanya KSM sebagai pengelola IPAL Komunal yang ada di 6 lokasi

DAFTAR TABEL. Halaman

MANAJEMEN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANGLI

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAENG

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR DI KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAEN

PENYUSUNAN STRATEGI MANAJEMEN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KABUPATEN REJANG LEBONG

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KABUPATEN GIANYAR

EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MAUMERE

Matriks SWOT Merumuskan Strategi Pengelolaan Drainase Perkotaan Kabupaten Luwu

Kata kunci : manajemen sampah, sistem pengangkutan, Kecamatan Tabanan dan Kecamtan Kediri, kebutuhan armada pengangkut sampah

BAB IV METODE PENELITIAN

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN GAJAH MUNGKUR KOTA SEMARANG Elysa Nur Cahyani *), Wiharyanto Oktiawan **), Syafrudin **)

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Analisa SWOT Kabupaten Lampung Timur

E. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi mengenai sistem pengelolaan sampah yang dilakukan di

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN PENGANGKUTAN SAMPAH KOTA LIWA, KABUPATEN LAMPUNG BARAT

Hasil Analisa SWOT Kabupaten Grobogan tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB VI STRATEGI DAN PERANCANGAN PROGRAM

OLEH : SIGIT NUGROHO H.P

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

PERENCANAAN TEKNIS OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN JATIASIH, KOTA BEKASI

III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran

EVALUASI PENGANGKUTAN SAMPAH DAN PENGEMBANGAN SARANA PERSAMPAHAN DI KOTA PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

5.1 PROGRAM DAN KEGIATAN SEKTOR & ASPEK UTAMA

SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN SEMARANG TENGAH, KOTA SEMARANG Hamida Syukriya*), Syafrudin**), Wiharyanto Oktiawan**)

Strategi Sanitasi Kabupaten Malaka

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI PREFERENSI MASYARAKAT DALAM SISTEM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN PERMUKIMAN (Studi Kasus: Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon) TUGAS AKHIR

Memorandum Program Percepatan Pembangunan Sanitasi BAB 1 PENDAHULUAN

STUDI PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KOTA SANGATTA KABUPATEN KUTAI TIMUR

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

EVALUASI TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KOTA PEMATANGSIANTAR

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II DESKRIPSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PROBOLINGGO Sejarah Singkat Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB IV STRATEGI SEKTOR SANITASI KOTA

KATA PENGANTAR. bertujuan untuk mewujudkan perbaikan kualitas fungsi lingkungan hidup yang berkelanjutan,

INVENTARISASI SARANA PENGELOLAAN SAMPAH KOTA PURWOKERTO. Oleh: Chrisna Pudyawardhana. Abstraksi

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN SEMARANG TIMUR KOTA SEMARANG

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN BAE, KABUPATEN KUDUS

Tesis DOSEN PEMBIMBING : Ir. Soemino, M. MT. Oleh : Sigit Setyawan NRP

ABSTRAK. Kata kunci :Volume timbulan sampah, kebutuhan armada pengangkut sampah, BOK Kecamatan Negara dan Kecamatan Jembrana,

ISI TABEL... GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN... 1

PEWADAHAN, PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lampiran A. Kerangka Kerja Logis Air Limbah

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x

PENGELOLAAN SAMPAH GEDUNG GEOSTECH

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Sub Sektor : AIR LIMBAH

LAMPIRAN II HASIL ANALISA SWOT

BAB III METODOLOGI A. Lokasi dan Waktu B. Pengumpulan Data

Bab 2: Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB III PERAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA CIREBON DALAM PENGOLAHAN SAMPAH TAHUN 2016

BAB VI PENGELOLAAN SAMPAH 3R BERBASIS MASYARAKAT DI PERUMAHAN CIPINANG ELOK. menjadi tiga macam. Pertama, menggunakan plastik kemudian

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PENGEMBANGAN FASILITAS PENGOLAHAN SAMPAH DI KECAMATAN KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG

BAB III METODE PENELITIAN

PERENCANAAN SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KECAMATAN KALIWUNGU, KABUPATEN KUDUS

3. METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi... i BAB I DESKRIPSI maksud dan tujuan ruang lingkup pengertian... 1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan Kota

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Asahan, untuk melihat kajian secara

ABSTRAK. Kata Kunci : Kabupaten Tabanan, Peran serta masyarakat, pengelolaan sampah, TPS 3R

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

PERENCANAAN TEKNIS PENGELOLAAN SAMPAH TERPADU STUDI KASUS KELURAHAN JABUNGAN, KECAMATAN BANYUMANIK, KOTA SEMARANG

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

Transkripsi:

STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO Oleh : EBERT FEBRIANUS TONIMBA Dosen Pembimbing : Prof. Ir. JONI HERMANA, M.Sc.ES., Ph.D.

LATAR BELAKANG Kondisi sarana dan prasarana yang tersedia masih terdapat kesenjangan dari segi jumlah yang dapat dioperasikan karena sebagian dalam kondisi rusak atau sudah melampaui umur pemakaian Sumber pembiayaan utama masih berasal dari subsidi APBD, dimana sumber dana yang ditarik melalui retribusi sampah kontribusinya masih sangat kecil. Dukungan partisipasi masyarakat, baik secara langsung dalam bentuk pemeliharaan kebersihan lingkungan, maupun secara tidak langsung dalam bentuk pembayaran retribusi sampah masih rendah.

TUJUAN PENELITIAN Menganalisis kondisi eksisting pengelolaan aset sistem persampahan di Kota Poso ditinjau dari aspek teknis, aspek pembiayaan dan aspek peran serta masyarakat. Merumuskan strategi pengelolaan aset sistem persampahan di Kota Poso.

METODE PENELITIAN Berdasarkan latar belakang dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Dengan pengumpulan data melalui: Kajian pustaka yang dilakukan bersumber dari bukubuku yang relevan, undang-undang/peraturan/sni serta penelitian-penelitian sebelumnya/terdahulu. Observasi (pengamatan langsung) ke lokasi, wawancara dan penyebaran kuesioner.

BAGAN ALIR PENELITIAN STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kajian Pustaka Pengumpulan Data Data Sekunder - UU, SNI, Perda - Kondisi Wilayah Studi - Sarana Prasarana Persampahan - Data Kependudukan - Data pembiayaan operasional & pemeliharaan pengelolaan sampah, dll Data Primer - Observasi & pengukuran : 1. Densitas Sampah 2. Jarak dan waktu pengangkutan eksisting. - Wawancara untuk mendapatkan: 1. Visi/Misi 2. Tujuan /Sasaran 3. Faktor Internal/Eksternal - Kuesioner ke Masyarakat Analisis Kondisi Eksisting - Aspek Teknis - Aspek Pembiayaan - Aspek Peran Serta Masyarakat Identifikasi Lingkungan (Faktor Internal dan Eksternal) Rancangan Kuesioner Penyebaran Kuesioner A B

A B Analisis Data Evaluasi Faktor Internal & Eksternal (Matriks EFI dan Matriks EFE) Penentuan Strategi (Analisis Kuadran & Matriks SWOT) Penjabaran Strategi (Program-program & Rencana Kerja) Kesimpulan dan Saran

Untuk mencapai tujuan penelitian, tahapan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Analisis Kondisi Eksisting Analisis ini dilakukan untuk menganalisis kondisi eksisting pada tiga aspek yaitu aspek teknis, aspek pembiayaan dan aspek peran serta masyarakat sehingga diperoleh gambaran secara umum pengelolaan persampahan di Kota Poso. 2. Penyusunan Strategi dan Penjabarannya Dari hasil analisis kondisi eksisting, wawancara dengan pejabat yang dianggap ahli dan para praktisi/ahli dalam bidang persampahan dan kajian pustaka diperoleh faktor-faktor sukses kritis internal dan faktor-faktor sukses kritis eksternal dari Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota.

Faktor-faktor tersebut kemudian diberikan bobot dan rating melalui kuisioner kepada para responden (pejabat ahli) Hasil nilai pembobotan dan peratingan ini akan diolah menggunakan Matrik Evaluasi Faktor-faktor Internal (EFI) dan Matrik Evaluasi Faktor-faktor Eksternal (EFE) untuk mendapatkan strategi utama Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota melalui Diagram Analisis (Analisa Kuadran) SWOT. Selanjutnya dengan menggunakan Matrik SWOT strategi utama diuraikan menjadi beberapa strategi alternatif. Kemudian sebagai penjabaran strategi alternatif tersebut dalam mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran-sasaran yang ditetapkan Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota Poso disusun program-program kerja dan rencana kerja.

ANALISIS KONDISI EKSISTING a. Aspek Teknis Pewadahan Sampah Pewadahan sampah saat ini belum dilakukan pemisahan antara sampah organik dan anorganik. Wadah sampah individual yang digunakan masyarakat antara lain wadah seadanya, kantong sampah, tong, keranjang dan bak pasangan batu. Jumlah persentase masing-masing jenis pewadahan sampah yang digunakan masyarakat diperoleh dari kuisioner seperti pada gambar berikut:

Kapasitas rata-rata pewadahan sampah individual berdasarkan timbulan sampah yang ada dari hasil perhitungan adalah 35 liter Wadah komunal/tps eksisting berupa pasangan batu 2,25 m 3 dan kontainer 6 m 3 yang disediakan pemerintah berdasarkan proyeksi masih dapat memenuhi kebutuhan pewadahan timbulan sampah s.d. tahun 2020

Tabel 6.4 Proyeksi Jumlah Timbulan Sampah dan Total Daya Tampung TPS Eksisting

Pengumpulan Sampah Pola pengumpulan sampah menerapkan kombinasi pola individual langsung dan pola komunal langsung, yaitu dengan mengumpulkan sampah dari masing-masing rumah/sumber sampah dan dari titik-titik komunal atau lokasi yang dianggap TPS. Kombinasi pengumpulan ini menggunakan dump truk yang sekaligus sebagai pengangkut sampah ke TPA. Dari hasil kuisioner diketahui bahwa 93% masyarakat bersedia jika pengumpulan sampah dari sumber sampah ke TPS/bak komunal dikelola oleh masing-masing RT/RW, namun sampai dengan saat ini organisasi pengelola pengumpulan sampah belum terbentuk di tiap-tiap kelurahan, hal ini dikarenakan pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota belum melakukan program kerja sama dengan masyarakat atau RT/RW pada masing-masing kelurahan di setiap wilayah kecamatan.

Pengangkutan Sampah Pola Pengangkutan sampah di Kota Poso dari TPS bak terbuka maupun kontainer ke tempat pemrosesan akhir sampah menggunakan dua jenis kendaraan pengangkut yaitu: dump truk (6 unit) dan armroll truck (3 unit). Kendaraan dump truk melakukan pengangkutan dengan sistem kontainer tetap (stationery container system) dan juga melaksanakan pengumpulan individual langsung dari rumah ke rumah (door to door). Kontainer TPA POOL

Untuk jenis angkutan armroll truck, sitem angkutan menggunakan sistem kontainer angkat (Hauled Container System) cara satu. Isi Kosong ke pool dari pool TPA Dari hasil perhitungan jumlah ritasi pengangkutan per hari, ritasi dump truk sudah memenuhi syarat sebanyak 2 ritasi per hari sedangkan armroll truck masih dapat ditingkatkan menjadi 4 ritasi per hari.

Dari proyeksi jumlah timbulan sampah per hari dan total kapasitas angkut kendaraan dan ritasi eksisting masih dapat memenuhi kebutuhan sampai dengan tahun 2017. Selanjutnya untuk dapat memenuhi kebutuhan pengangkutan pada tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 perlu dilakukan penambahan ritasi kendaraan armroll truck menjadi 2 ritasi per hari (22,5 x 2 = 45 m 3 ) sehingga total kapasitas angkut kendaraan menjadi 90 + 45 = 135 m 3.

Tabel 6.11 Proyeksi Jumlah Timbulan Sampah dan Total Kapasitas Angkut Kendaraan Eksisting Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah kendaraan/truk sampah sebanyak 9 unit telah memenuhi kebutuhan pelayanan pengangkutan sampah pada daerah layanan Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota Poso sampai dengan tahun 2020.

b. Aspek Pembiayaan Pembiayaan pengelolaan sampah Kota Poso meliputi biaya operasional dan retribusi sampah. Jika dibandingkan dengan total APBD Kabupaten Poso tahun anggaran 2009 maka alokasi pembiayaan pengelolaan sampah masih sangat kecil (± 0,16% dari total APBD). Sampai saat ini pelaksanaan pemungutan retribusi belum optimal sehingga jumlah pemasukan dari retribusi yang diterima pada tahun 2009 sebanyak Rp. 10.450.000 atau hanya 1,15% dari total BOP pengumpulan dan pengangkutan sampah. Dengan demikian biaya pengelolaan sampah terbesar masih diperoleh dari subsidi Pemerintah Daerah Kabupaten Poso yaitu sebesar 98,85%. Untuk mengefektifkan pemungutan retribusi sampah, perlu melibatkan lembaga masyarakat di tingkat RT/RW berdasarkan wilayah pelayanan pengangkutan sampah.

c. Aspek Peran Serta Masyarakat Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah saat ini dikatakan cukup rendah hal ini terlihat dari hasil kuisioner bahwa : Masyarakat melakukan kegiatan gotong-royong untuk menjaga kebersihan di sekitarnya masih bersifat insidental dimana melakukan kegiatan gotong-royong ketika ada acaraacara tertentu dilingkungan tempat tinggalnya sebesar 59% dan 14% yang melakukannya sekali sebulan. 21% 6% 14% 59% Kalau ada acara-acara tertentu di lingkungan tempat tinggal 1 kali sebulan Dua minggu sekali 1 kali seminggu

Untuk masyarakat yang telah memperoleh layanan sampah belum mau melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik yang dihasilkan seperti terlihat dari hasil kuisioner bahwa 65% belum melakukan pemilahan sampah yang mereka hasilkan. 35% 65% Ya Tidak

Rendahnya peranserta masyarakat tersebut disebabkan oleh beberapa hal antara lain : Belum adanya program formal untuk mengajak masyarakat berperan serta dalam program kebersihan kota yang berkesinambungan. Belum diikutsertakannya masyarakat terutama dalam hal pengelolaan sampah khususnya pengumpulan sampah sampai ke TPS dan juga dalam penarikan retribusi sampah kepada pelanggan.

PENYUSUNAN STRATEGI DAN PENJABARANNYA Dengan menggunakan matriks EFI dan EFE dari hasil pembobotan dan peratingan terhadap faktor-faktor internal dan eksternal diperoleh nilai EFI sebesar -0,9380 dan EFI sebesar 0,3515 Sehingga titik koordinat yang didapat pada Diagram Analisis SWOT adalah (-0,9380 ; 0,3515) yang terletak di kuadran 3 sebagaimana seperti yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini : PELUANG Mendukung strategi Turn around 1 KELEMAHAN INTERNAL (-0,9052 ; 0,3909) -1 1 KEKUATAN INTERNAL -1 ANCAMAN

Berdasarkan Diagram Analisis SWOT maka diperoleh grand strategi Turn Around yaitu dengan fokus strateginya adalah meminimalkan masalah-masalah internal sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik. Apabila dimasukkan ke dalam Matrik SWOT adalah kombinasi antara faktor internal Kelemahan (Weaknesses = W) dan faktor eksternal Peluang (Opportunities = O) yang disebut juga Strategi WO. Strategi - strategi alternatif yang termasuk dalam Strategi WO Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota Poso adalah sebagai berikut:

Tabel 6.28 Matrik SWOT Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota Poso

Sebagai perwujudan atau implementasi dalam mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran-sasarannya yang telah ditetapkan Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota Poso maka strategistrategi yang diperoleh dari Matrik SWOT diterjemahkan ke dalam program-program kerja dan rencana kerja yang dikelompokkan dalam 4 program bidang (dapat dilihat pada hal. 145 147). 1. Program Bidang Sarana dan Prasarana, terdiri dari 2 program kerja dan 8 rencana kerja; 2. Program Bidang Keuangan, terdiri dari 2 program kerja dan 11 rencana kerja; 3. Program Bidang Sumber Daya Manusia, terdiri dari 3 program kerja dan 9 rencana kerja; 4. Program Bidang Pelayanan Masyarakat terdiri dari 4 program kerja dan 8 rencana kerja.

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Kondisi eksisting: Aspek Teknis Wadah sampah yang digunakan masyarakat 48% jenis dan bahan wadah sampah belum sesuai standar SNI, yaitu hanya menggunakan plastik kresek. Kebutuhan TPS pasangan batu 2,25 m 3 dan kontainer 6 m 3 sampai dengan tahun 2020 sudah terpenuhi dengan jumlah yang ada saat ini. Ketersediaan jumlah kendaraan pengangkut untuk kegiatan pengumpulan dan pengangkutan sampah di Kota Poso saat ini (6 unit dump truck dan 3 unit armroll truck) sudah memenuhi kebutuhan.

Aspek Pembiayaan Biaya pengelolaan sampah terbesar masih diperoleh dari subsidi Pemerintah Daerah Kabupaten Poso yaitu sebesar 98,85%, sehingga masih perlu peningkatan 68,85% pembiayaan dari masyarakat. Untuk mengefektifkan pemungutan retribusi sampah, perlu melibatkan lembaga masyarakat di tingkat RT/RW berdasarkan wilayah pelayanan pengangkutan sampah.

Aspek Peran Serta Masyarakat Masyarakat melakukan kegiatan gotong-royong untuk menjaga kebersihan di sekitarnya masih bersifat insidental dimana melakukan kegiatan gotong-royong ketika ada acaraacara tertentu di lingkungan tempat tinggalnya sebesar 59% dan 14% yang melakukannya sekali sebulan. Masyarakat yang telah memperoleh layanan sampah 65% belum melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik yang dihasilkan.

2. Strategi: (Grand strategy) Turn around yaitu dengan fokus strateginya adalah meminimalkan masalah - masalah internal sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik. Penjabaran Grand strategy diperoleh 4 strategi alternatif (Strategi WO) yaitu: a. Pengadaan, perbaikan dan pemeli-haraan sarana dan prasarana penge-lolaan persampahan b. Peningkatan kemampuan pembia-yaan investasi, operasional dan pemeliharaan dari sektor retribusi sampah c. Peningkatan manajemen pengelola-an persampahan dan kompetensi SDM d. Peningkatan pengelolaan sistem informasi, sosialisasi dan publikasi pengelolaan persampahan

Dengan menggunakan strategi-strategi alternatif disusun program kerja dan rencana kerja Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota Poso berdasarkan 4 (empat) program bidang, yaitu: 1. Program Bidang Sarana dan Prasarana, terdiri dari 2 program kerja dan 8 rencana kerja; 2. Program Bidang Keuangan, terdiri dari 2 program kerja dan 11 rencana kerja; 3. Program Bidang Sumber Daya Manusia, terdiri dari 3 program kerja dan 9 rencana kerja; 4. Program Bidang Pelayanan Masyarakat terdiri dari 4 program kerja dan 8 rencana kerja.

B. Saran Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang sudah dikemukakan di atas, maka beberapa saran yaitu: Ketersediaan sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota Poso perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam upaya meningkatkan pelayanan di bidang kebersihan. Perlunya memanfaatkan kerjasama dan keterlibatan pihak lain seperti LSM, perangkat RT/RW, kelurahan, kecamatan dan masyarakat secara maksimal dalam hal kebersihan, sehingga diharapkan nantinya tanggung jawab kebersihan dapat dimulai dari masyarakat dengan menjaga kebersihan lingkungannya sendiri.

B. Saran Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang sudah dikemukakan di atas, maka beberapa saran yaitu: Ketersediaan sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota Poso perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam upaya meningkatkan pelayanan di bidang kebersihan. Perlunya memanfaatkan kerjasama dan keterlibatan pihak lain seperti LSM, perangkat RT/RW, kelurahan, kecamatan dan masyarakat secara maksimal dalam hal kebersihan, sehingga diharapkan nantinya tanggung jawab kebersihan dapat dimulai dari masyarakat dengan menjaga kebersihan lingkungannya sendiri.