STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO Oleh : EBERT FEBRIANUS TONIMBA Dosen Pembimbing : Prof. Ir. JONI HERMANA, M.Sc.ES., Ph.D.
LATAR BELAKANG Kondisi sarana dan prasarana yang tersedia masih terdapat kesenjangan dari segi jumlah yang dapat dioperasikan karena sebagian dalam kondisi rusak atau sudah melampaui umur pemakaian Sumber pembiayaan utama masih berasal dari subsidi APBD, dimana sumber dana yang ditarik melalui retribusi sampah kontribusinya masih sangat kecil. Dukungan partisipasi masyarakat, baik secara langsung dalam bentuk pemeliharaan kebersihan lingkungan, maupun secara tidak langsung dalam bentuk pembayaran retribusi sampah masih rendah.
TUJUAN PENELITIAN Menganalisis kondisi eksisting pengelolaan aset sistem persampahan di Kota Poso ditinjau dari aspek teknis, aspek pembiayaan dan aspek peran serta masyarakat. Merumuskan strategi pengelolaan aset sistem persampahan di Kota Poso.
METODE PENELITIAN Berdasarkan latar belakang dan sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Dengan pengumpulan data melalui: Kajian pustaka yang dilakukan bersumber dari bukubuku yang relevan, undang-undang/peraturan/sni serta penelitian-penelitian sebelumnya/terdahulu. Observasi (pengamatan langsung) ke lokasi, wawancara dan penyebaran kuesioner.
BAGAN ALIR PENELITIAN STRATEGI PENGELOLAAN ASET SISTEM PERSAMPAHAN DI KOTA POSO Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Kajian Pustaka Pengumpulan Data Data Sekunder - UU, SNI, Perda - Kondisi Wilayah Studi - Sarana Prasarana Persampahan - Data Kependudukan - Data pembiayaan operasional & pemeliharaan pengelolaan sampah, dll Data Primer - Observasi & pengukuran : 1. Densitas Sampah 2. Jarak dan waktu pengangkutan eksisting. - Wawancara untuk mendapatkan: 1. Visi/Misi 2. Tujuan /Sasaran 3. Faktor Internal/Eksternal - Kuesioner ke Masyarakat Analisis Kondisi Eksisting - Aspek Teknis - Aspek Pembiayaan - Aspek Peran Serta Masyarakat Identifikasi Lingkungan (Faktor Internal dan Eksternal) Rancangan Kuesioner Penyebaran Kuesioner A B
A B Analisis Data Evaluasi Faktor Internal & Eksternal (Matriks EFI dan Matriks EFE) Penentuan Strategi (Analisis Kuadran & Matriks SWOT) Penjabaran Strategi (Program-program & Rencana Kerja) Kesimpulan dan Saran
Untuk mencapai tujuan penelitian, tahapan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: 1. Analisis Kondisi Eksisting Analisis ini dilakukan untuk menganalisis kondisi eksisting pada tiga aspek yaitu aspek teknis, aspek pembiayaan dan aspek peran serta masyarakat sehingga diperoleh gambaran secara umum pengelolaan persampahan di Kota Poso. 2. Penyusunan Strategi dan Penjabarannya Dari hasil analisis kondisi eksisting, wawancara dengan pejabat yang dianggap ahli dan para praktisi/ahli dalam bidang persampahan dan kajian pustaka diperoleh faktor-faktor sukses kritis internal dan faktor-faktor sukses kritis eksternal dari Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota.
Faktor-faktor tersebut kemudian diberikan bobot dan rating melalui kuisioner kepada para responden (pejabat ahli) Hasil nilai pembobotan dan peratingan ini akan diolah menggunakan Matrik Evaluasi Faktor-faktor Internal (EFI) dan Matrik Evaluasi Faktor-faktor Eksternal (EFE) untuk mendapatkan strategi utama Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota melalui Diagram Analisis (Analisa Kuadran) SWOT. Selanjutnya dengan menggunakan Matrik SWOT strategi utama diuraikan menjadi beberapa strategi alternatif. Kemudian sebagai penjabaran strategi alternatif tersebut dalam mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran-sasaran yang ditetapkan Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota Poso disusun program-program kerja dan rencana kerja.
ANALISIS KONDISI EKSISTING a. Aspek Teknis Pewadahan Sampah Pewadahan sampah saat ini belum dilakukan pemisahan antara sampah organik dan anorganik. Wadah sampah individual yang digunakan masyarakat antara lain wadah seadanya, kantong sampah, tong, keranjang dan bak pasangan batu. Jumlah persentase masing-masing jenis pewadahan sampah yang digunakan masyarakat diperoleh dari kuisioner seperti pada gambar berikut:
Kapasitas rata-rata pewadahan sampah individual berdasarkan timbulan sampah yang ada dari hasil perhitungan adalah 35 liter Wadah komunal/tps eksisting berupa pasangan batu 2,25 m 3 dan kontainer 6 m 3 yang disediakan pemerintah berdasarkan proyeksi masih dapat memenuhi kebutuhan pewadahan timbulan sampah s.d. tahun 2020
Tabel 6.4 Proyeksi Jumlah Timbulan Sampah dan Total Daya Tampung TPS Eksisting
Pengumpulan Sampah Pola pengumpulan sampah menerapkan kombinasi pola individual langsung dan pola komunal langsung, yaitu dengan mengumpulkan sampah dari masing-masing rumah/sumber sampah dan dari titik-titik komunal atau lokasi yang dianggap TPS. Kombinasi pengumpulan ini menggunakan dump truk yang sekaligus sebagai pengangkut sampah ke TPA. Dari hasil kuisioner diketahui bahwa 93% masyarakat bersedia jika pengumpulan sampah dari sumber sampah ke TPS/bak komunal dikelola oleh masing-masing RT/RW, namun sampai dengan saat ini organisasi pengelola pengumpulan sampah belum terbentuk di tiap-tiap kelurahan, hal ini dikarenakan pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota belum melakukan program kerja sama dengan masyarakat atau RT/RW pada masing-masing kelurahan di setiap wilayah kecamatan.
Pengangkutan Sampah Pola Pengangkutan sampah di Kota Poso dari TPS bak terbuka maupun kontainer ke tempat pemrosesan akhir sampah menggunakan dua jenis kendaraan pengangkut yaitu: dump truk (6 unit) dan armroll truck (3 unit). Kendaraan dump truk melakukan pengangkutan dengan sistem kontainer tetap (stationery container system) dan juga melaksanakan pengumpulan individual langsung dari rumah ke rumah (door to door). Kontainer TPA POOL
Untuk jenis angkutan armroll truck, sitem angkutan menggunakan sistem kontainer angkat (Hauled Container System) cara satu. Isi Kosong ke pool dari pool TPA Dari hasil perhitungan jumlah ritasi pengangkutan per hari, ritasi dump truk sudah memenuhi syarat sebanyak 2 ritasi per hari sedangkan armroll truck masih dapat ditingkatkan menjadi 4 ritasi per hari.
Dari proyeksi jumlah timbulan sampah per hari dan total kapasitas angkut kendaraan dan ritasi eksisting masih dapat memenuhi kebutuhan sampai dengan tahun 2017. Selanjutnya untuk dapat memenuhi kebutuhan pengangkutan pada tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 perlu dilakukan penambahan ritasi kendaraan armroll truck menjadi 2 ritasi per hari (22,5 x 2 = 45 m 3 ) sehingga total kapasitas angkut kendaraan menjadi 90 + 45 = 135 m 3.
Tabel 6.11 Proyeksi Jumlah Timbulan Sampah dan Total Kapasitas Angkut Kendaraan Eksisting Dengan demikian dapat dikatakan bahwa jumlah kendaraan/truk sampah sebanyak 9 unit telah memenuhi kebutuhan pelayanan pengangkutan sampah pada daerah layanan Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota Poso sampai dengan tahun 2020.
b. Aspek Pembiayaan Pembiayaan pengelolaan sampah Kota Poso meliputi biaya operasional dan retribusi sampah. Jika dibandingkan dengan total APBD Kabupaten Poso tahun anggaran 2009 maka alokasi pembiayaan pengelolaan sampah masih sangat kecil (± 0,16% dari total APBD). Sampai saat ini pelaksanaan pemungutan retribusi belum optimal sehingga jumlah pemasukan dari retribusi yang diterima pada tahun 2009 sebanyak Rp. 10.450.000 atau hanya 1,15% dari total BOP pengumpulan dan pengangkutan sampah. Dengan demikian biaya pengelolaan sampah terbesar masih diperoleh dari subsidi Pemerintah Daerah Kabupaten Poso yaitu sebesar 98,85%. Untuk mengefektifkan pemungutan retribusi sampah, perlu melibatkan lembaga masyarakat di tingkat RT/RW berdasarkan wilayah pelayanan pengangkutan sampah.
c. Aspek Peran Serta Masyarakat Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sampah saat ini dikatakan cukup rendah hal ini terlihat dari hasil kuisioner bahwa : Masyarakat melakukan kegiatan gotong-royong untuk menjaga kebersihan di sekitarnya masih bersifat insidental dimana melakukan kegiatan gotong-royong ketika ada acaraacara tertentu dilingkungan tempat tinggalnya sebesar 59% dan 14% yang melakukannya sekali sebulan. 21% 6% 14% 59% Kalau ada acara-acara tertentu di lingkungan tempat tinggal 1 kali sebulan Dua minggu sekali 1 kali seminggu
Untuk masyarakat yang telah memperoleh layanan sampah belum mau melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik yang dihasilkan seperti terlihat dari hasil kuisioner bahwa 65% belum melakukan pemilahan sampah yang mereka hasilkan. 35% 65% Ya Tidak
Rendahnya peranserta masyarakat tersebut disebabkan oleh beberapa hal antara lain : Belum adanya program formal untuk mengajak masyarakat berperan serta dalam program kebersihan kota yang berkesinambungan. Belum diikutsertakannya masyarakat terutama dalam hal pengelolaan sampah khususnya pengumpulan sampah sampai ke TPS dan juga dalam penarikan retribusi sampah kepada pelanggan.
PENYUSUNAN STRATEGI DAN PENJABARANNYA Dengan menggunakan matriks EFI dan EFE dari hasil pembobotan dan peratingan terhadap faktor-faktor internal dan eksternal diperoleh nilai EFI sebesar -0,9380 dan EFI sebesar 0,3515 Sehingga titik koordinat yang didapat pada Diagram Analisis SWOT adalah (-0,9380 ; 0,3515) yang terletak di kuadran 3 sebagaimana seperti yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini : PELUANG Mendukung strategi Turn around 1 KELEMAHAN INTERNAL (-0,9052 ; 0,3909) -1 1 KEKUATAN INTERNAL -1 ANCAMAN
Berdasarkan Diagram Analisis SWOT maka diperoleh grand strategi Turn Around yaitu dengan fokus strateginya adalah meminimalkan masalah-masalah internal sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik. Apabila dimasukkan ke dalam Matrik SWOT adalah kombinasi antara faktor internal Kelemahan (Weaknesses = W) dan faktor eksternal Peluang (Opportunities = O) yang disebut juga Strategi WO. Strategi - strategi alternatif yang termasuk dalam Strategi WO Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota Poso adalah sebagai berikut:
Tabel 6.28 Matrik SWOT Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota Poso
Sebagai perwujudan atau implementasi dalam mencapai visi, misi, tujuan, dan sasaran-sasarannya yang telah ditetapkan Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota Poso maka strategistrategi yang diperoleh dari Matrik SWOT diterjemahkan ke dalam program-program kerja dan rencana kerja yang dikelompokkan dalam 4 program bidang (dapat dilihat pada hal. 145 147). 1. Program Bidang Sarana dan Prasarana, terdiri dari 2 program kerja dan 8 rencana kerja; 2. Program Bidang Keuangan, terdiri dari 2 program kerja dan 11 rencana kerja; 3. Program Bidang Sumber Daya Manusia, terdiri dari 3 program kerja dan 9 rencana kerja; 4. Program Bidang Pelayanan Masyarakat terdiri dari 4 program kerja dan 8 rencana kerja.
KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Kondisi eksisting: Aspek Teknis Wadah sampah yang digunakan masyarakat 48% jenis dan bahan wadah sampah belum sesuai standar SNI, yaitu hanya menggunakan plastik kresek. Kebutuhan TPS pasangan batu 2,25 m 3 dan kontainer 6 m 3 sampai dengan tahun 2020 sudah terpenuhi dengan jumlah yang ada saat ini. Ketersediaan jumlah kendaraan pengangkut untuk kegiatan pengumpulan dan pengangkutan sampah di Kota Poso saat ini (6 unit dump truck dan 3 unit armroll truck) sudah memenuhi kebutuhan.
Aspek Pembiayaan Biaya pengelolaan sampah terbesar masih diperoleh dari subsidi Pemerintah Daerah Kabupaten Poso yaitu sebesar 98,85%, sehingga masih perlu peningkatan 68,85% pembiayaan dari masyarakat. Untuk mengefektifkan pemungutan retribusi sampah, perlu melibatkan lembaga masyarakat di tingkat RT/RW berdasarkan wilayah pelayanan pengangkutan sampah.
Aspek Peran Serta Masyarakat Masyarakat melakukan kegiatan gotong-royong untuk menjaga kebersihan di sekitarnya masih bersifat insidental dimana melakukan kegiatan gotong-royong ketika ada acaraacara tertentu di lingkungan tempat tinggalnya sebesar 59% dan 14% yang melakukannya sekali sebulan. Masyarakat yang telah memperoleh layanan sampah 65% belum melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik yang dihasilkan.
2. Strategi: (Grand strategy) Turn around yaitu dengan fokus strateginya adalah meminimalkan masalah - masalah internal sehingga dapat merebut peluang yang lebih baik. Penjabaran Grand strategy diperoleh 4 strategi alternatif (Strategi WO) yaitu: a. Pengadaan, perbaikan dan pemeli-haraan sarana dan prasarana penge-lolaan persampahan b. Peningkatan kemampuan pembia-yaan investasi, operasional dan pemeliharaan dari sektor retribusi sampah c. Peningkatan manajemen pengelola-an persampahan dan kompetensi SDM d. Peningkatan pengelolaan sistem informasi, sosialisasi dan publikasi pengelolaan persampahan
Dengan menggunakan strategi-strategi alternatif disusun program kerja dan rencana kerja Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota Poso berdasarkan 4 (empat) program bidang, yaitu: 1. Program Bidang Sarana dan Prasarana, terdiri dari 2 program kerja dan 8 rencana kerja; 2. Program Bidang Keuangan, terdiri dari 2 program kerja dan 11 rencana kerja; 3. Program Bidang Sumber Daya Manusia, terdiri dari 3 program kerja dan 9 rencana kerja; 4. Program Bidang Pelayanan Masyarakat terdiri dari 4 program kerja dan 8 rencana kerja.
B. Saran Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang sudah dikemukakan di atas, maka beberapa saran yaitu: Ketersediaan sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota Poso perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam upaya meningkatkan pelayanan di bidang kebersihan. Perlunya memanfaatkan kerjasama dan keterlibatan pihak lain seperti LSM, perangkat RT/RW, kelurahan, kecamatan dan masyarakat secara maksimal dalam hal kebersihan, sehingga diharapkan nantinya tanggung jawab kebersihan dapat dimulai dari masyarakat dengan menjaga kebersihan lingkungannya sendiri.
B. Saran Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan kesimpulan yang sudah dikemukakan di atas, maka beberapa saran yaitu: Ketersediaan sarana dan prasarana yang dimiliki Dinas Perumahan dan Kebersihan Kota Poso perlu dimanfaatkan semaksimal mungkin dalam upaya meningkatkan pelayanan di bidang kebersihan. Perlunya memanfaatkan kerjasama dan keterlibatan pihak lain seperti LSM, perangkat RT/RW, kelurahan, kecamatan dan masyarakat secara maksimal dalam hal kebersihan, sehingga diharapkan nantinya tanggung jawab kebersihan dapat dimulai dari masyarakat dengan menjaga kebersihan lingkungannya sendiri.