SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK IKIP PGRI PONTIANAK

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 RASAU JAYA

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

Keywords: The level qf physical fitness, elementary school Group IV Donokerto Turi. Tingkat Kesegaran Jasmani...(Tri Harti)1

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SD NEGERI 02 BALEDONO DI KECAMATAN PURWOREJO

KESEGARAN KARDIORESPIRASI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2015/2016. E-Journal

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI MTS HASYIM ASY ARI PIYUNGAN TAHUN AJARAN 2016/2017

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KLATEN

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI DELEGAN 2 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SDN 16 PULAU BINJAI DENGAN SDN 22 RANTAU SILANG KECAMATAN KUANTAN MUDIK

TINGKAT KESEGARAN JASAMANI SISWA KELAS V SDN 011 AIR EMAS KECAMATAN SINGINGIN JURNAL. Oleh DADANG SETIAWAN

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS XI (SEBELAS) SMA MUHAMMADIYAH 1 BABAT KABUPATEN LAMONGAN

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENJAS SEKOLAH DASAR NEGERI SE- KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TERHADAP GAYA MENGAJAR LATIHAN

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS X DAN XI TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMA NEGERI 1 SEYEGAN

PERBEDAAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PESERTA LATIH EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DAN BOLABASKET DI SMPN 14 YOGYAKARTA.

HUBUNGAN KESEGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA TERHADAP USAHA KESEHATAN SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 GAMPING

EVALUASI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA PENDIDIKAN JASMANI, KESEHATAN, DAN REKREASI STKIP PGRI TRENGGALEK

BAB III METODE PENELITIAN. Jasmani Melalui Bermain sirkuit 8 Pos Siswa kelas IV dan V SD Negeri

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH LATIHAN VARIASI DRILL PASSING DAN WALL PASSING TERHADAP KEMAMPUAN CHEST PASS PADA PEMAIN BOLA BASKET SMA NEGERI 7 KOTA JAMBI

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS IV SDN PUHRUBUH I DAN MI MAMBAUL HIKAM DI KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN 2016/2017

TINGKAT PEMAHAMAN AKTIVITAS RENANG PADA SISWA KELASXI SMAN 1 JOGONALAN KABUPATEN KLATEN T.A 2016/2017

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA SMPN 4 DEPOK BERDASARKAN PRESTASI BELAJAR

TINGKAT KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA PADA SISWA SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) FITA PEROL KU TAHUN KECAMATAN GANTUNG KABUPATEN BELITUNG TIMUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal PPKM II (2018) ISSN(print): X ISSN(online):

KEMAMPUAN PUKULAN SERVIS PANJANG, LOB DAN SMASH DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP MUHAMMADIYAH 2 DEPOK

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI PUSAT KEBUGARAN MERAPI VIEW GYM PERUMAHAN PESONA MERAPI SLEMAN YOGYAKARTA

PENGARUH LATIHAN SIRKUIT TERHADAP PENINGKATAN KEBUGARAN JASMANI SISWA PUTRI. Jurnal. Oleh. Ramandhani Ardi Pratiwi

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANAK TUNAGRAHITA MAMPU DIDIK USIA TAHUN DI SLB NEGERI 1 BANTUL Oleh : Heige Ma shum Hidaya NIM ABSTRAK

SURVEI KETERAMPILAN DASAR BERMAIN SEPAKBOLA SISWA PUTERA USIA TAHUN DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SIRAMAN, WONOSARI, GUNUNGKIDUL

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA PROGRAM IPA DAN SISWA PROGRAM IPS KELAS XII DI SMA NEGERI 1 LAMONGAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan komparatif. Menurut Ulber (2005)

SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS X, XI DAN XII SMAN 3 NGANJUK

TINGKAT KEMAMPUAN TEKNIK DRIBBLE DAN PENALTY STROKE PESERTA UNIT KEGIATAN MAHASISWA HOKI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2016

TINGKAT KETERAMPILAN PUKULAN FOREHAND DAN BACKHAND GROUNDSTROKE TENIS LAPANGAN SISWA SEKOLAH BANTUL TENIS CAMP DIY

TINGKAT KETERAMPILAN GERAK DASAR PASSING

TINGKAT PEMAHAMAN MEMBER FITNESS TERHADAP FASE DAN PRINSIP-PRINSIP LATIHAN BEBAN DI CAKRA SPORT CLUB, HECIENDA DAN PESONA MERAPI

III. METODOLOGI PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

TINGKAT PEMAHAMAN SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PANDAK KABUPETEN BANTUL TERHADAP PERATURAN PERMAINAN BOLA VOLI

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

MINAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 4 NGAGLIK TERHADAP PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI

STUDI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS V SMPN 5 KOPAH KECAMATAN KUANTAN TENGAH JURNAL. Oleh ZAINAL ABIDIN

TINGKAT KESEGARAN JASMANI DAN STATUS GIZI PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGADI SMA NEGERI 2 PLAYEN

PENGARUH BERMAIN SHUTTLE RELAY TERHADAP HASIL BELAJAR LARI SPRINT 60 METER PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 KEDIRI TAHUN 2015 ARTIKEL SKRIPSI

TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PEGAWAI ADMINISTRASI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI SISWA MELALUI PENDIDIKAN JASMANI ARTIKEL PENELITIAN RUSADI PARYANTO NIM : F

Kata Kunci: Kemampuan Gerak Dasar.

STATUS BIOMOTOR PEMAIN BOLA VOLI SENIOR PUTRA KLUB GARUDA DAN PADMANABA KULON PROGO TAHUN 2012 JURNAL PENELITIAN

Tingkat Keterampilan Dasar Melempar, Menangkap dan Mem... (Ahmad Ubaidilah)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Hasil Tes Kesegaran Jasmani Indonesia.

DESKRIPSI PENGUASAAN KONSEP VEKTOR DAN JENIS KESALAHANNYA DITINJAU DARI TINGKAT PENCAPAIAN KOGNITIF PADA MAHASISWA PENDIDIKAN FISIKA

UNJUK KERJA PASSING BAWAH BOLAVOLI SISWA KELAS V SD NEGERI NGLERI KECAMATAN PLAYEN GUNUNG KIDUL

FAKTOR-FAKTOR PENDUKUNG SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 BOROBUDUR YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SEKOLAH E-JOURNAL

BAB III METODE PENELITIAN. teknik pengumpulan datanya menggunakan tes dan pengukuran, sehingga

TINGKAT KESEGARAN JASMANI ATLET UKM TENIS LAPANGAN UNY

TINGKAT KEPUASAN LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL DAN KONSELING INDIVIDUAL PADA SISWA SMP NEGERI 8 YOGYAKARTA

MINAT SISWA KELAS V SD N PERCOBAAN 4 WATES TERHADAP PEMBELAJARAN AKTIVITAS RITMIK TAHUN AJARAN 2015 / 2016

SURVEI PERBEDAAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMPN 4 LAMONGAN DAN SMPN 1 SOLOKURO LAMONGAN

PERSREPSI MEMBER VIRENKA GYM FITNESS CENTER TERHADAP STRATEGI PEMASARAN

Kata kunci: kemampuan motorik kasar, anak tunagrahita, SLB Negeri Pembina Yogyakarta.. ABSTRACT

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

TANGGAPAN PESERTA DIDIK TERHADAP PEMBELAJARAN KEBUGARAN JASMANI DI KURIKULUM 2013 KELAS X SMK N 1 DEPOK SLEMAN

SURVEI KETERAMPILAN KIDSATHLETIC PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KARANGCEGAK KECAMATAN KUTASARI KABUPATEN PURBALINGGA

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPLP PGRI 1 MAKASSAR

ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA YANG BERJALAN KAKI DAN BERSEPEDA PADA SISWA PUTRA KELAS VIII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 PONTIANAK

SURVEI KEBUGARAN JASMANI ATLET RENANG USIA TAHUN

PERSEPSI SISWA SMP MUHAMMADIYAH SANDEN TERHADAP PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

ARTIKEL ILMIAH ANALISIS TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SD ISLAM TERPADU NURUL ILMI KOTA JAMBI

Oleh: Ferry Himawan E. P. P., Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta

KETERAMPILAN BERMAIN BOLABASKET SISWA PUTRA KELAS X SMA NEGERI 2 KLATEN TAHUN AJARAN 2015/2016

MINAT SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DI SMP NEGERI 2 TEMPEL KAB. SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MAHASISWA PROGRAM STUDI PENJASKESREK UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI TAHUN AKADEMIK 2014/2015 SKRIPSI

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGETAHUAN SISWA PADA MACAM MACAM PERMAINAN TRADISIONAL DI SD N GADINGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu keadaan secara objektif (Notoatmojo, 2002:138). Sedangkan

Abstrak. Kata kunci: Kebugaran jasmani, sepakbola gawang bergerak, permainan

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan prestasi belajar penjasorkes

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 03 Nomor 03 Tahun 2015,

MINAT SISWA KELAS XI SMA N 1 PUNDONG KABUPATEN BANTUL TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN TAHUN AJARAN 2015/2016

Hubungan Koordinasi Mata-tangan dengan Servis Atas Bola Voli Mahasiswa Putra Penjaskes IKIP-PGRI Pontianak

PROGRAM STUDI ILMU KEOLARAGAAN JURUSAN KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2015

Kata Kunci: kesegaran jasmani, tes kesegaran jasmani indonesia, Peserta didik kelas IV dan V

KETERLAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI SMP MUHAMMADIYAH 8 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

ANALISIS TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA SMA PUTERA KELAS X (Study Pada SMA PGRI 1, SMA Negeri 2 dan 3 Jombang) Alamsyah Permana Putra

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN TUNGKAI DENGAN GERAK DASAR RENANG GAYA DADA. (Jurnal) Oleh ALMAS AQMARINA PUTRI

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

ISSN SOSIAL HORIZON: Jurnal Pendidikan Sosial Vol. 2, No. 2, Desember 2015

TINGKAT KESULITAN BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SD NEGERI SE KECAMATAN KOTAGEDE YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

TINGKAT KESEGARAN JASMANI PADA SISWA SMP NEGERI 2 KREMBUNG DAN SMP NEGERI 2 SIDOARJO. Bayu Sri Widodo.

ARTIKEL ILMIAH SURVEI TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA PUTRA SMA NEGERI 4 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH THOMI PRADODO A1D408107

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 44-48

Transkripsi:

SURVEY TINGKAT KEBUGARAN JASMANI MAHASISWA BARU PENJASKES STKIP-PGRI PONTIANAK TAHUN 2013 Iskandar Dosen Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi IKIP-PGRI Pontianak Jalan Ampera No. 88 Pontianak 78116 e-mail: Ikdr81@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingakat kebugaran jasmani mahasiswa baru prodi penjaskes tahun 2013. Desain peneltian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan metode survey dan teknik pengumpulan data menggunakan tes. Populasi dalam penelitian ini seluruh mahasiswa baru penjaskes tahun 2013 yang berjumlah 250 mahasiswa. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 62 mahasiswa yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kuantutatif dengan persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 0 responden (0%) tingkat kebugaran jasmani mahasiswa baru penjaskes tahun 2013 dalam kategori baik sekali, sebanyak 10 responden (16,13%) dalam kategori baik, 45 responden (72,58%) dalam kategori sedang, sebanyak 6 responden (9,68%) dalam kategori kurang dan sebanyak 1 responden (1,61%) tingkat kebugaran jasmani mahasiswa baru penjaskes tahun 2013 dalam kategori kurang sekali. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani mahasiswa baru penjaskes tahun 2013 dalam kategori sedang. Kata Kunci: Kebugaran Jasmani Abstract This study aims to determine the physical fitness of Tertiary freshmen PE Prodi in 2013. This research design adlaha quantitative descriptive study using survey method and data collection techniques using the test. The entire student population of the new PE in 2013, amounting to 250 students. The sample used in this study were 62 students taken by cluster random sampling technique. The research data analysis techniques using descriptive techniques kuantutatif with percentages.the results of this study indicate that as many as 0 respondents ( 0 % ) level of physical fitness freshmen PE in 2013 in the excellent category, 10 respondents ( 16.13 % ) in both categories, 45 respondents ( 72.58 % ) in the medium category, as much as 6 respondents ( 9.68 % ) and much less in a category 1 respondents ( 1.61 % ) level of physical fitness freshmen PE in 2013 in the category of less than once. It can be concluded that the level of physical fitness freshmen PE in 2013 in the medium category. Keywords: Physical Fitness PENDAHULUAN Perkembangan teknologi di Indonesia terus mengalami peningkatan. Hal ini membantu manusia untuk menyelesaikan aktivitas kehidupannya dengan lebih paraktis dan cepat. Contohnya adalah penggunaan mesin-mesin industri, kendaraan bermotor dan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat. Rusli Lutan (2002:3) menyatakan bahwa remaja dikota-kota besar biasa menghabiskan 15-20 jam dalam seminggu untuk bermain komputer. 15

Jurnal Pendidikan Olah Raga, Vol. 3, No. 1, Juni 2014 Tuntutan akan kebugaran jasmani setiap orang berbeda. Perbedaan ini biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan dari tiap-tiap orang. TNI dituntut memiliki tingkat kebugaran jasmani yang lebih tinggi daripada pegawai atau mahasiswa, karena TNI harus bekerja lebih berat dan lebih lama ketika bertugas, misalnya untuk berperang atau untuk berjaga-jaga, sedangkan bagi mahasiswa kebugaran jasmani dipergunakan untuk belajar, kuliah dan kegiatan yang mendukung perkuliahan. Oleh karena itu sebaiknya setiap mahasiswa hendaknya memiliki kebugaran jasmani yang baik guna mendukung, mempermudah, dan memperlancar perkuliahannya. Terlebih bagi masiswa Prodi Penjaskes yang hampir setiap hari harus mengikuti perkuliahan praktek maupun teori, selain harus memiliki bakat dan minat yang baik, juga harus memiliki kebugaran jasmani yang memadai, dan juga harus memiliki kesehatan yang prima. Kesehatan dan kebugaran jasmani diperlukan mahasiswa untuk mempertinggi kemampuan belajar dan menyelesaikan tugas-tugas lainnya. Kemajuan teknologi ternyata mempengaruhi gaya hidup manusia dan berdampak pada kebugarannya. Tenaga manusia yang tergantikan oleh mesin-mesin industri serta kemajuan-kemajuan lainnya, membuat aktivitas fisik manusia menjadi berkurang. Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan menurunnya kebugaran tubuh manusia. Kurangnya aktivitas fisik biasa dikenal dengan hipokinetik. Hipokinetik yang mulai menjangkiti masyarakat global membawa dampak negatif, seperti munculnya penyakit jantung koroner, hipertensi, diabetes mellitus, mudah lelah, dan sebagainnya. Adanya kasus-kasus munculnya penyakit, mengindikasikan pentingnya aktivitas fisik dalam mendukung kesehatan dan kebugaran jasmani. Rusli Lutan (2001:3) menyatakan bahwa penyakit degeneratif seperti jantung koroner, tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, dan penyakit lainnya disebabkan karena kurangnya aktivitas fisik. Derajat kesehatan dan kebugaran jasmani dipengaruhi oleh berbagai ubahan, yang terkadang sulit dianalisis. Faktor latihan atau aktivitas fisik jika dilakukan dengan terprogram, teratur, dan terukur merupakan faktor dominan yang mempengaruhi kebugaran maupun kesehatan seseorang. Pola hidup termasuk pola makan dengan tercukupi gizi serta pengeturan istirahat yang baik merupakan faktor lain yang tidak kalah pentingnya untuk menciptakan kesehatan maupun kebugaran jasmani. Lingkungan hidup yang higienis juga sangat mempenagaruhi kondisi kesehatan seseorang. Faktor-faktor tersebut saling mempengaruhi satu dengan 16

yang lain. Jika faktor-faktor tersebut tidak saling mendukung, mustahil dapat tercipta derajat kesehatan maupun kebugaaran yang baik. Kebugaran jasmani yang baik merupakan kondisi yang diinginkan oleh manusia. Manfaat kebugaran jasmani pada saat ini sudah disadari oleh masyarakat, terbukti dengan berkembangnya pusat-pusat kebugaran dan munculnya kegiata-kegiatan olahraga. Banyak masrakat yang menjadi anggota pusat-pusat kebugaran tersebut untuk menjaga kebugaran tubuhnya Aktivitas yang dilakukan manusia akan lebih efektif dan efisien jika didukung kebugaran jasmani yang baik. Kebugaran jasmani akan mendukung manusia untuk lebih dinamis dan tidak mudah merasakan lelah, sehingga produktivitas akan meningkat. Arma Abdullah (1994: 146) menyatakan bahwa dengan kebugran jasmani, manusia dapat meningkatkan semangat dalam bekerja, mengurangi kelelahan akibat yang dilakukan dan dapat menikmati waktu luangnya. Aktivits manusia yang berat, mutlak memerlukan kebugaran jasmani yang baik. Salah satu contoh aktivitas yang cukup tinggi dilingkungan pendidikan tinggi adalah mahasiswa penjaskes. Mahasiswa penjaskes dalam kesehariannya dalam perkuliahan ada mata kuliah praktek dan teori, sehingga memerlukan kebugaran jasmani yang baik untuk mendukung aktivitasnya yang banyak melibatkan otot-otot besar dan menguras tenaga. Setiap tahun prodi penjaskes mangadakan tes fisik, selain tes tertulis dan wawancara,. Tes ini bertujuan untuk untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani calon mahasiswa baru prodi penjaskes. Sehingga prodi memiliki deskripsi tentang tingkat kebugaran jasmani mahasiswa baru. Dengan demikian peniliti pada kesempatan ini bermaksud mengadakan penelitian dengan judul Survey Tingkat Kebugaran Jasmani Mahasiswa Baru Prodi Penjaskes STKIP-PGRI Pontianak Tahun 2013. Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani mahasiswa baru prodi penjaskes STKIP-PGRI Pontianak Tahun 2013. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Suharsimi Arikunto (2003:310) menyatakan bahwa penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya 17

Jurnal Pendidikan Olah Raga, Vol. 3, No. 1, Juni 2014 menggambarkan apa adanya tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang berupa angka, sehingga penelitian ini disebut penelitian deskriptif kuantitatif. Metode yang digunakan adalah survey dengan tes sebagai pengumpul data. Kebugaran jasmani mahasiswa baru program studi penjaskes STKIP-PGRI Pontianak adalah kemampuan untuk melakukan aktivitas yang diukur dengan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa baru program studi penjaskes STKIP-PGRI Pontianak tahun 2013. Sampel yang digunakan adalah semua mahasiswa baru kelas A Pagi program studi penjaskes STKIP-PGRI Pontianak tahun 2013 sebanyak 60 orang. Instrument yang digunakan dalam peneltian ini adalah Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (Nurhasan,2007:121) yang terdiri dari lima item tes yaitu:1. Tes sprint 60 m, 2. Tes angkat tubuh (30 detik untuk putrid, 60 detik untuk putra),3. Tes baring duduk 60 detik, 4. Tes loncat tegak, 5.Tes lari jauh (1000m untuk putra, 800 m untuk putri). Kemudian data yang diperoleh kemudian dikonversikan dengan table Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) untuk mengetahui kategori jasmaninya. Analisi data yang digunakan dari penilitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif dengan persentase. Menurut (Anas Sudijono, 2005: 43) rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Keterangan: P = Angka persentase N = Number of Case (jumlah frekuensi/ banyaknya individu) F = frekuensi yang sedang dicari persentasenya. Untuk memberikan makna pada skor yang ada, dibuatkan bentuk kategori/ kelompok menurut tingkatan yang ada, kategori tersebut lima kelompok yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, sangat rendah. Pengkategorian tersebut menggunakan Mean dan Standar Deviasi. Mengacu Nurhasan (2007:416) untuk menentukan kriteria skor dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dalam skala Norma Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI). 18

Tabel 1. Norma TesKesegaraan Jasmani Indonesia untuk Usia 16-19 Tahun (Nurhasan dan Hasanudin,2007:118) Putra/Putri Nilai Klasifikasi 22 25 5 Baik Sekali 18 21 4 Baik 14 17 3 Sedang 10 13 2 Kurang 5 9 1 Kurang Sekali HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Deskripsi data dalam penelitian ini meliputi: (1) hasil tes sprint 60 m (2) hasil tes angkat tubuh (30 detik untuk putri, 60 detik untuk putra), (3) hasil tes baring duduk 60 detik,4) hasil tes loncat tegak, 5) hasil tes lari jauh (1000 m untuk putra, 800 m untuk putri). Statistik deskriptif pada bagian ini adalah tabel distribusi frekuensi kelompok dan grafik histogram untuk penjelasan tentang deskripsi variabel-variabel penelitian. 1. Data Tes Sprint 60 m Berdasarkan data yang dikumpulkan dari lapangan tentang tes sprint 60 m, maka diperoleh skor terendah 7,28 dan skor tertinggi 15,10. Dari hasil statistik, maka diperoleh rata-rata 9,02 simpangan baku 1,406. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Sprint 60 Meter 1 7,28-8,43 30 48,39 48,39 2 8,44-9,59 14 22,58 70,97 3 9,60-10,75 11 17,74 88,71 4 10,76-11,91 4 6,45 95,16 5 11,92-13,07 2 3,23 98,39 6 13,08-14,23 0 0,00 98,39 7 14,24-15,39 1 1,61 100,00 19

Jurnal Pendidikan Olah Raga, Vol. 3, No. 1, Juni 2014 Histogram dari distribusi hasil tes sprint 60 m adalah sebagai berikut. Gambar 1. Histogram dari distribusi hasil tes sprint 60 m Histogram di atas menunjukkan sebagian besar hasil tes sprint adalah pada interval 7,28-8,43 yaitu sebanyak 40 orang (48,39%). 2. Data Tes Angkat Tubuh Berdasarkan data yang dikumpulkan dari lapangan tentang tes angkat tubuh, maka diperoleh skor terendah 36,33 dan skor tertinggi 70,96. Dari hasil statistik, maka diperoleh rata-rata 50,00 simpangan baku 10,00. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Angkat Tubuh 1 36-40 14 22,58 22,58 2 41-45 9 14,52 37,10 3 46-50 9 14,52 51,61 4 51-55 13 20,97 72,58 5 56-60 2 3,23 75,81 6 61-65 8 12,90 88,71 7 66-71 7 11,29 100,00 Histogram dari distribusi hasil tes angkat tubuh adalah sebagai berikut: Gambar 2 Histogram dari distribusi hasil tes angkat tubuh 20

Histogram di atas menunjukkan sebagian besar hasil tes angkat tubuh adalah pada interval 36 40 yaitu sebanyak 14 orang (22,58%). 3. Data Tes Baring Duduk 60 Detik Berdasarkan data yang dikumpulkan dari lapangan tentang tes angkat tubuh, maka diperoleh skor terendah 27,00 dan skor tertinggi 60,00. Dari hasil statistik, maka diperoleh rata-rata 44,90 simpangan baku 8,762. Tabel 4. Distribusi Frekuensi baring duduk 1 27-31 8 12,90 12,90 2 32-36 3 4,84 17,74 3 37-41 9 14,52 32,26 4 42-46 6 9,68 41,94 5 47-51 25 40,32 82,26 6 52-56 7 11,29 100,00 7 56-61 4 6,45 100,00 Histogram dari distribusi hasil tes baring duduk adalah sebagai berikut: Gambar 3. Histogram dari distribusi hasil tes angkat tubuh Histogram di atas menunjukkan sebagian besar hasil tes angkat tubuh adalah pada interval 47-51 yaitu sebanyak 25 orang (40,32%). 4. Data Hasil Tes Loncat Tegak Berdasarkan data yang dikumpulkan dari lapangan tentang tes angkat tubuh, maka diperoleh skor terendah 29,00 dan skor tertinggi 83,00. Dari hasil statistik, maka diperoleh rata-rata 58,98 dan simpangan baku 10,403. 21

Jurnal Pendidikan Olah Raga, Vol. 3, No. 1, Juni 2014 Tabel 5. Distribusi Frekuensi Loncat Tegak 1 29-36 2 3,23 3,23 2 37-44 4 6,45 9,68 3 45-52 8 12,90 22,58 4 53-60 18 29,03 51,61 5 61-68 21 33,87 85,48 6 69-76 7 11,29 96,77 7 77-84 2 3,23 100,00 Histogram dari distribusi hasil tes loncat tegak adalah sebagai berikut. Gambar 4. Histogram dari distribusi hasil tes loncat tegak Histogram di atas menunjukkan sebagian besar hasil tes loncat tegak adalah pada interval 61 68 yaitu sebanyak 21 orang (33,87%) 5. Data Tes Lari Jauh Berdasarkan data yang dikumpulkan dari lapangan tentang tes lari jauh, maka diperoleh skor terendah 4,06 dan skor tertinggi 8,39. Dari hasil statistik, maka diperoleh rata-rata 5,24dan simpangan baku 1,066. Tabel 6. Distribusi Frekuensi Lari Jauh 1 4,06 4,69 28 45,16 45,16 2 4,70 5,33 17 27,42 72,58 3 5,34 5,97 3 4,84 77,42 4 5,98 6,61 5 8,06 85,48 5 6,62 7,25 5 8,06 93,55 6 7,26 7,89 1 1,61 95,16 7 7,90 8,53 3 4,84 100,00 22

Histogram dari distribusi hasil tes lari jauh adalah sebagai berikut: Gambar 5. Histogram dari distribusi hasil tes lari jauh Histogram di atas menunjukkan sebagian besar hasil tes lari jauh adalah pada interval 4,06 4,69 yaitu sebanyak 28 orang (45,16%). 6. Data Tingkat Kebugaran Jasmani Mahasiswa Baru Penjaskes Tahun 2013 Berdasarkan data yang dikumpulkan dari lapangan tentang tes kebugaran jasmani, maka diperoleh skor terendah 9,00 dan skor tertinggi 19,00. Dari hasil statistik, maka diperoleh rata-rata 15,66 dan simpangan baku 2,150. Tabel 7. Distribusi Frekuensi Kebugaran Jasmani 1 9,00-10,47 2 3,23 3,23 2 10,48-11,95 1 1,61 4,84 3 11,96-13.43 4 6,45 11,29 4 13,44-14,91 8 12,90 24,19 5 14,92-16,39 26 41,94 66,13 6 16,40-17,87 11 17,74 83,87 7 17,88-19,35 10 16,13 100,00 Histogram dari distribusi hasil tes kebugaran jasmani adalah sebagai berikut. Gambar 6. Histogram dari distribusi hasil tes kebugaran jasmani 23

Jurnal Pendidikan Olah Raga, Vol. 3, No. 1, Juni 2014 Histogram di atas menunjukkan sebagian besar hasil tes kebugaran jasmani adalah pada interval 14,92 16,39 yaitu sebanyak 26 orang (66,13%). Berdasarkan data yang dikumpulkan dari lapangan tentang tes kebugaran jasmani, maka diperoleh skor terendah 9,00 dan skor tertinggi 19,00. Dari hasil statistik, maka diperoleh rata-rata 15,66 dan simpangan baku 2,150. Tabel 8. Distribusi Frekuensi Kebugaran Jasmani 1 9,00-10,47 2 3,23 3,23 2 10,48-11,95 1 1,61 4,84 3 11,96-13.43 4 6,45 11,29 4 13,44-14,91 8 12,90 24,19 5 14,92-16,39 26 41,94 66,13 6 16,40-17,87 11 17,74 83,87 7 17,88-19,35 10 16,13 100,00 Histogram dari distribusi hasil tes kebugaran jasmani adalah sebagai berikut. Gambar 7. Histogram dari distribusi hasil tes kebugaran jasmani Histogram di atas menunjukkan sebagian besar hasil tes kebugaran jasmani adalah pada interval 14,92 16,39 yaitu sebanyak 26 orang (66,13%). Sampel terdiri dari 62 responden. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan statistik dekriptif. Adapun teknik perhitungannya untuk hasil instrumen menggunakan persentase. Untuk memberi makna pada skor yang ada, dibuat bentuk kategori atau kelompok menurut tingkatan yang ada, kategori terdiri dari lima kategori, yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Pengkategorian data kebugaran jasmani dibuat berdasarkan mean dan standar deviasi hitung. Kategorisasi untuk tingkat kebugaran jasmani mahasiswa baru penjaskes tahun 2013 disajikan pada tabel berikut: 24

Frekuensi Tabel 9. Tingkat Kebugaran Jasmani Mahasiswa Baru Penjaskes Tahun 2013 Putra/Putri Nilai Klasifikasi F p (%) 22 25 5 Baik Sekali 0 0,00 18 21 4 Baik 10 16,13 14 17 3 Sedang 45 72,58 10 13 2 Kurang 6 9,68 5 9 1 Kurang Sekali 1 1,61 Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa sebanyak 0 responden (0%) tingkat kebugaran jasmani mahasiswa baru penjaskes tahun 2013 dalam kategori baik sekali, sebanyak 10 responden (16,13%) dalam kategori baik, 45 responden (72,58%) dalam kategori sedang, sebanyak 6 responden (9,68%) dalam kategori kurang dan sebanyak 1 responden (1,61%) tingkat kebugaran jasmani mahasiswa baru penjaskes tahun 2013 dalam kategori kurang sekali. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat kebugaran jasmani mahasiswa baru penjaskes tahun 2013 dalam kategori sedang. Distribusi frekuensi tingkat kebugaran jasmani mahasiswa baru penjaskes tahun 2013 dapat dilihat pada gambar berikut: 30 25 20 15 10 5 0 9.74 11.22 12.70 14.18 15.66 17.14 18.62 Gambar 8. Histogram tingkat kebugaran jasmani mahasiswa baru penjaskes tahun 2013 Distribusi frekuensi di atas menunjukkan bahwa sebagian besar tingkat kebugaran jasmani mahasiswa baru penjaskes tahun 2013 dalam kategori sedang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani mahasiswa baru penjaskes tahun 2013. Analisis data yang digunakan adalah dengan analisis deskriptif. 25

Jurnal Pendidikan Olah Raga, Vol. 3, No. 1, Juni 2014 Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat kebugaran jasmani mahasiswa baru penjaskes tahun 2013 dalam kategori sedang yaitu sebanyak 72,58%. Hal ini menandakan bahwa banyak mahasiswa baru penjakes tidak memiliki kebugaran jasmani yang baik. SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat kebugaran jasmani mahasiswa baru penjaskes tahun 2013 termasuk dalam kategori sedang. DAFTAR PUSTAKA Arma Abdullah dan Agus Manaji. 1994. Dasar-dasar Pendidikan Jasmani, Jakarta: Depdikbud Anas Sudijono. 2005. Pengatar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Nurhasan dan Hasanudin Cholil. 2007. Modul Tes dan Pengukuran Keolahragaan. Bandung: Jurusan Kepelatihan, Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Uversitas Pendidikan Indonesia Rusli lutan, Hartoto dan Tomoliyus. 2001. Pendidikan Kebugaran Jasmani Orientasi Pembinaan Sepanjang Hayat. Jakarta: Depdiknas Suharsimi Arikunto. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta 26