digilib.uns.ac.id BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perpustakaan Perpustakaan ialah kumpulan buku-buku yang diorganisasi sedemikian rupa untuk dipergunakan bagi keperluan membaca, konsultasi, dan studi. Selanjutnya pasal 8 dari Peraturan Presiden No. 20, 1961 (tentang tugas kewajiban dan lapangan pekerjaan dokumentasi dan perpustakaan dalam lingkungan pemerintah menyebutkan bahwa tugas kewajiban Perpustakaan ialah mengumpulkan, menyusun, dan memelihara buku-buku dan dokumen-dokumen pustaka dengan maksud menyediakannya bagi keperluan pengetahuan, penyelidikan, pengajaran dan keperluan-keperluan lain yang sejenisnya, Noerhayati (1987:28). Sedangkan menurut Lasa HS, perpustakaan dunia pendidikan ibarat jantung yang akan menentukan maju mundurnya kualitas pendidikan yang ada. Keberadaan perpustakaan sangat berpengaruh terhadap mutu pendidikan lembaga induknya karena sebagai penopang dalam kegiatan belajar-mengajar, (2005:48). Berdasarkan kedua pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan adalah suatu organisasi yang berpengaruh terhadap mutu pendidikan suatu lembaga dan penopang kegiatan belajar-mengajar. 8
digilib.uns.ac.id 9 Pada hakikatnya perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari suatu lembaga induknya, yang bersama-sama dengan unit lainnya tetapi dalam peranan yang berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi yang bersangkutan dalam melaksanakan tri dharma. Tujuan diselenggarakannya perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk mendukung, memperbesar serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi melalui pelayanan informasi yang meliputi aspek-aspek: pengumpulan informasi, pengolahan informasi, pemanfaatan informasi, dan penyebarluasan informasi, Noerhayati (1987:2). Menurut Sulistyo Basuki, perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di bawah pengawasan dan dikelola oleh perguruan tinggi dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya, (1994:65). Sedangkan menurut Sutarno NS, perpustakaan perguruan tinggi yang mencakup universitas, sekolah tinggi, institut, akademi dan lain sebagainya. Perpustakaan tersebut berada di lingkungan kampus. Pemakainya adalah sivitas akademi perguruan tinggi tersebut, dan tugas dan fungsi utamanya adalah menunjang proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat (Tri Dharma Perguruan Tinggi). Dalam pengelola dan penanggung jawabnya adalah perguruan tinggi yang bersangkutan, (2006:35-36).
digilib.uns.ac.id 10 Menurut Sulistyo Basuki, Tugas perpustakaan perguruan tinggi ialah: 1. Melaksanakan pemilihan bahan pustaka yang sesuai dengan kebutuhan para pemakai perpustakaan yaitu mahasiswa atau pengajar serta pihak lain yang membutuhkan informasi. 2. Mengolah bahan pustaka yang tersedia sehingga dengan mudah dapat dipergunakan oleh pemakai. 3. Menyelenggarakan peminjaman bahan pustaka dengan cara yang efisien. 4. Membantu para pemakai perpustakaan untuk mendapatkan dan memakai bahan pustaka yang diperlukannya dalam bentuk program bimbingan penggunaan perpustakaan yang bersifat resmi/kurikuler maupun secara perseorangan. 5. Menyelenggarakan kerja sama antar perpustakaan dengan memanfaatkan sistem jaringan informasi yang ada dalam rangka meluaskan cangkupan koleksi dan pelayanan informasi masingmasing perpustakaan, (1994:67). Sedangkan menurut Sutarno dalam buku Perpustakaan & Buku milik Wiji Suwarno, tugas perpustakaan secara garis besar ada tiga, yaitu:
digilib.uns.ac.id 11 a. Tugas menghimpun informasi meliputi kegiatan mencari, menyelidiki, dan mengisi perpustakaan dengan sumber informasi yang memadai/lengkap baik dalam arti jumlah, jenis, maupun mutu yang disesuaikan dengan kebijakan organisasi, ketersediaan dana, dan keinginan pemakai serta mutakhir. b. Tugas mengelola, meliputi proses pengolahan, penyusunan, penyimpanan, dan pengemasan agar tersusun rapi, mudah ditelusuri kembali (temu balik informasi) dan diakses oleh pemakai, serta merawat bahan pustaka. Pekerjaan pengolahan mencakup pemeliharaan atau perawatan agar seluruh koleksi perpustakaan tetap dalam kondisi bersih, utuh, dan baik. Sedangkan kegiatan mengelola dalam pengertian merawat adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka preservasi dan konservasi untuk menjaga nilai-nilai sejarah dan dokumentasi. c. Tugas memberdayakan dan memberikan layanan secara optimal. Perpustakaan sebagai pusat informasi yang menyimpan berbagai ilmu pengetahuan, memberikan layanan informasi yang ada untuk diberdayakan kepada masyarakat pengguna sehingga perpustakaan menjadi agen perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, teknologi dan budaya masyarakat. Termasuk dalam tugas ini adalah upaya promosi dan publikasi serta sosialisasi agar
digilib.uns.ac.id 12 masyarakat pengguna mengetahui dengan jelas apa yang ada dan dapat dimanfaatkan dari perpustakaan, (2014:21). Dapat disimpulkan bahwa perpustakaan mempunyai tugas yang sangat penting, dimulai dari pemilihan bahan pustaka dan proses pengolahan bahan pustaka sehingga bahan pustaka dapat dimanfaatkan oleh pengguna. Perpustakaan Jurusan Akupunktur merupakan perpustakaan Perguruan Tinggi yang bermanfaat bagi sivitas sebagai pusat belajar dan mengajar, pusat penelitian dan informasi yang bersama unit lain turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat, dan melayankan sumber informasi kepada pengguna. 2.2 Pengertian Pengolahan Bahan Pustaka Perpustakaan dan buku adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Di mana ada perpustakaan, di sanalah kita dapat menemukan deretan buku-buku. Demikian juga antara buku dengan ilmu. Buku adalah bagian tak terpisahkan dari ilmu. Dengan buku, ilmu pengetahuan dari segala penemuan dan pemikiran para ahli dapat desebarkan ke masyarakat luas, Wiji Suwarno (2014:5).
digilib.uns.ac.id 13 Secara umum, buku diketahui sebagai kumpulan kertas atau bahan lain yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar. Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman, Wiji Suwarno (2014:49-50). Buku secara luas, berarti mencakup semua tulisan dan gambar yang ditulis dan dituliskan atas segala macam lembaran papirus, lontar. Perkamen, dan kertas dengan segala bentuknya: berupa gulungan, dilubangi, dan diikat dengan atau dijilid muka belakangnya dengan kulit, kain, karton, dan kayu, Ensiklopedia Indonesia (1980:538). Menurut Wiji Suwarno, buku memiliki berbagai aspek yang terkandung di dalamnya sebagai berikut: 1. Aspek Karya (creation) Buku dilihat dari segi bentuknya merupakan hasil ciptaan atau karya dari seseorang atau lembaga. Bentuk fisik inilah yang kemudian dikelola dan dipelihara oleh perpustakaan, yang kemudian disajikan kembali kepada para pemustakanya. Melalui karya ini pula, seorang penulis mengungkapkan segala ide atau gagasannya. 2. Aspek Informasi (information) Selain secara fisik terlihat dan dapat dirasakan keberadaanya, buku commit memiliki to user nilai informasi. Dikatakan demikian
digilib.uns.ac.id 14 karena buku merupakan hasil pemikiran penulis berangkat dari fakta yang diketahuinya. Kemudian fakta ini dikemas dalam bahasa yang sekomunikatif mungkin, yang dapat diterima oleh pembaca sehingga menjadi alat penyampai informasi dari sesuatu yang sebelumnya belum atau sudah diketahui oleh pembaca. 3. Aspek Pengetahuan Pengetahuan adalah objek kajian yang terkait dengan daya intelektual seseorang. Buku merupakan karya yang ditulis berdasarkan kekuatan penulis yang mampu mengolaborasikan berbagai informasi dengan fakta yang dimilikinya sehingga mampu memengaruhi daya intelektual bagi orang yang membacanya, (2014:53-54). Sesuai dengan tugas perpustakaan di atas, untuk melaksanakan tugasnya, perpustakaan memilih mengolah, mengoleksi, merawat, dan melayankan koleksi yang dimilikinya kepada para warga lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya. Salah satu tugas pokok dalam perpustakaan yaitu pengolahan bahan pustaka. Di Perpustakaan Jurusan Akupunktur Poltekkes Kemenkes Surakarta, penulis melakukan pengolahan koleksi bahan pustaka sebagai tugas pokok suatu perpustakaan. Kegiatan tersebut meliputi kegiatan inventarisasi, katalogisasi, klasifikasi, pembuataan kelengkapan bahan pustaka, dan penyusunan bahan pustaka ke dalam rak.
digilib.uns.ac.id 15 Menurut buku Pedoman Umum Pengelolaan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi, kegiatan pengolahan koleksi buku terdiri dari kegiatan: pengkatalogan deskriptif, analisis subyek, klasifikasi, penentuan tajuk, pembuatan perlengkapan fisik pustaka, (2006: 21). Sedangkan menurut Lasa prosedur pengolahan bahan pustaka meliputi: pemberian tanda, klasifikasi, inventarisasi, pengkatalogan, pelabelan, penjajaran, (2009: 65-156). Berdasarkan pendapat diatas dapat diambil garis besarnya bahwa pengolahan koleksi bahan pustaka terdiri dari: pemberian tanda, analisis subyek, klasifikasi, penentuan tajuk, pengkatalogan, inventarisasi, pelabelan, pembuatan perlengkapan fisik pustaka, dan penjajaran. Buku harus senantiasa dipelihara dan dirawat dengan baik, dan rapi agar nampak menarik, dan dapat digunakan di mana perlu. Menurut Suherman, agar bahan pustaka dapat dicari dengan mudah dan cepat, maka perlu dikelola dengan aturan yang telah dibuat oleh pengelola (2009:81). 2.3 Tujuan Pengolahan Koleksi Bahan Pustaka Menurut Sukarman Rachmat Natadjumena, tujuan pengolahan koleksi adalah membuat sarana temu kembali sehingga memungkinkan pengguna menemukan kembali pustaka melalui titik akses pengarang,
digilib.uns.ac.id 16 judul, dan subjek pada sistem katalog berabjad, dan melalui kelas pada susunan koleksi di rak, (2000:21). 2.4 Langkah-langkah Pengolahan Koleksi Bahan Pustaka Sebelum bahan pustaka disajikan kepada pengguna, terlebih dahulu melalui proses pengolahan. Proses pengolahan sangatlah penting, selain bermanfaat bagi pengguna dalam penemuan kembali informasi, juga agar bahan pustaka tetap dalam keadaan baik dan layak digunakan. Adapun langkah-langkah dalam pengolahan bahan pustaka meliputi: 2.4.1 Inventarisasi Buku Inventarisasi, yaitu pekerjaan mendaftar setiap buku yang diterima perpustakaan agar data mengenai penerimaan ataupun pemilikan buku tercatat secara teratur, (Sumardji, 1978:11). Kegiatan inventarisasi meliputi: a. Pemeriksaan atau pengecekan buku b. Pemberian cap atau stempel buku c. Pendafatran buku ke dalam buku inventaris
digilib.uns.ac.id 17 Adapun kolom-kolom yang perlu disediakan dalam buku inventaris yaitu, sebagai berikut: a. Tanggal terima b. Judul buku c. Nama pengarang d. Tempat terbit e. Penerbit f. Jumlah eksemplar 2.4.2 Klasifikasi Buku Menurut Widji Suwarno klasifikasi adalah pengelompokan barangbarang atau obyek berdasarkan tingkat persamaannya. Dengan demikian, klasifikasi merupakan kegiatan pemisah benda-benda atau obyek lain berdasarkan tingkat perbedaannya, (2009:66). Sedangkan menurut Yaya Suhendar, klasifikasi adalah pengelompokkan buku berdasarkan subjek atau isi buku, atau pokok bahasan dari buku tersebut. Berdasarkan pengelompokan tersebut buku diberikan notasi berupa angka, (2014:98).
digilib.uns.ac.id 18 Dari pendapat keduanya, dapat disimpulkan bahwa klasifikasi merupakan kegiatan pengelompokkan bahan pustaka berdasarkan subyek atau obyek lain berdasarkan tingkat perbedaannya, dan diberikan notasi berupa angka. Tujuan klasifikasi ialah agar semua jenis bahan pustaka dapat didayagunakan semaksimal mungkin. Pengkalisifikasian buku berguna dalam penyusunan dan pengelompokan buku pada rak buku, bukubuku yang subjeknya sama akan saling berdekatan letaknya pada rak yang sama, sedangkan buku-buku yang subjeknya berbeda akan tersimpan pada rak yang berbeda pula. Dengan demikian, pengklasifikasian buku akan berguna bagi pengguna perpustakaan dan berguna pula bagi petugas perpustakaan, Muh Kailani Eryono (1999:126). Pada dasarnya dikenal dua macam klasifikasi, yaitu: 1. Klasifikas Artifisial (artificial classification), yaitu mengklasifikasi bahan pustaka berdasarkan sifat-sifat yang kebetulan ada pada bahan pustaka tersebut. 2. Klasifikasi Fundamental (fundamental classification) yaitu, mengklasifikasi bahan pustaka berdasarkan isi atau subjek buku, yaitu sifat yang tetap adanya pada bahan pustaka sekalipun kulitnya berganti-ganti, atau formatnya diganti-ganti, Muh. Kailani
digilib.uns.ac.id 19 Eryono (1999:127). Kesepuluh kelas utama klasifikasi tersebut adalah sebagai berikut: 000 Karya Umum 100 Filsafat dan Psikologi 200 Agama 300 Ilmu-ilmu Sosial 400 Bahasa 500 Ilmu-ilmu Murni 600 Ilmu Terapan 700 Kesenian, Hiburan, Olahraga 800 Kesusastraan 900 Geografi dan Sejarah 2.4.3 Katalog Perpustakaan Menurut Lasa Hs, katalog perpustakaan berarti daftar koleksi suatu perpustakaan yang disusun dengan sistem tertentu, berisi keterangan tentang koleksi itu, (1990:21).
digilib.uns.ac.id 20 Adapun jenis-jenis katalog kartu menurut Ibrahim Bafadal, yaitu: 1. Katalog pengarang Katalog yang disusun menurut abjad nama pengarangnya. 2. Katalog judul Katalog yang disusun menurut abjad judul bukunya. 3. Katalog subjek Katalog yang disusun menurut subjek bukunya, (2005:95). 2.4.4 Pembuatan Kelengkapan Buku Pembuatan kelengkapan pustaka adalah kegiatan menyiapkan dan membuat kelengkapan pustaka agar pustaka itu siap dipakai, mudah dipergunakan, dan untuk memelihara agar koleksi tetap dalam keadaan baik, Sutarno (2006:183-184). Sedangkan menurut Yaya Suhendar, menyatakan bahwa pembuatan kelengkapan buku adalah kegiatan melengkapi buku dengan lebel buku, kartu dan kantong buku, serta lembar tanggal kembali, (2014:175).
digilib.uns.ac.id 21 Dapat disimpulkan bahwa pembuatan kelengkapan bahan pustaka yaitu membuat kelengkapan bahan pustaka yang dilakukan dari awal, dan bertujuan agar bahan pustaka siap digunakan pemakai dan memelihara bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik. Kelengkapan buku tersebut antara lain: Pembuatan dan pemasangan label Pembuatan dan pemasangan kantong dan kartu buku Pembuatan dan pemasangan slip tanggal kembali Tujuan pembuatan kelengkapan buku adalah untuk memudahkan para pengguna perpustakaan dalam mencari dan menemukan bahan pustaka yang tersimpan pada rak buku dan untuk memudahkan apa bila buku tersebut mau dipinjam oleh para pengguna perpustakaan. 2.4.5 Penyusunan Buku Penyusunan buku atau sering disebut Shelving menurut Lasa Hs yaitu kegiatan, pekerjaan dalam perpustakaan untuk menyusun buku di rak dengan peraturan tertentu. Dengan shelving ini akan diketahui dengan tepat letak suatu koleksi dan akan segera ditemukan, (1990:72).
digilib.uns.ac.id 22 Ada dua kegiatan dalam penyusunan bahan pustaka, yaitu penyusunan bahan pustaka referensi dan bahan pustaka buku teks. Bahan pustaka referensi merupakan jenis buku yang hanya memberikan informasi singkat tentang bahasa, peristiwa, nama orang, alamat, lokasi, nomor, dan lain sebagainya. Sedangkan bahan pustaka teks merupakan jenis buku yang didalamnya terdapat berbagai informasi yang dituangkan oleh pengarang dan dapat dimanfaatkan oleh pengguna.