BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II WASIAT MENURUT ISLAM. a. Pengertian wasiat ditinjau dari segi etimologi. memerintahkan dan mewajibkan. 1 Dalam al-qur an kata wasiat banyak

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB I PENDAHULUAN. ajaran yang sangat sempurna dan memuat berbagai aspek-aspek kehidupan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Analisis Hukum Islam terhadap Kompilasi Hukum Islam (KHI) Pasal 209 tentang Wasiat Wajibah Anak Angkat

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS METODE ISTINBA<T} HUKUM FATWA MUI TENTANG JUAL BELI EMAS SECARA TIDAK TUNAI

SATON SEBAGAI SYARAT NIKAH DI DESA KAMAL KUNING

BAB I PENDAHULUAN. teratur dan adil. Di dalamnya ditetapkan hak kepemilikan harta bagi setiap

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM JUAL BELI IKAN DENGAN PERANTAR PIHAK KEDUA DI DESA DINOYO KECAMATAN DEKET KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENARIKAN KEMBALI HIBAH BERSYARAT DI DUSUN MOYORUTI DESA BRENGKOK KECAMATAN BRONDONG KABUPATEN LAMONGAN

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

BAB IV PRAKTIK UTANG-PIUTANG DI ACARA REMUH DI DESA KOMBANGAN KEC. GEGER BANGKALAN DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK LAKI-LAKI BERSAMA ANAK PEREMPUAN TUNGGAL


BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH PILIHAN DOA IFTITAH MENURUT PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENDAPAT PARA KIAI DI DESA SIDODADI KECAMATAN BANGILAN KABUPATEN TUBAN TENTANG PEMBAGIAN HARTA WARIS MELALUI WASIAT

Kaidah Fiqh. Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan

MENTASHARUFKAN DANA ZAKAT UNTUK KEGIATAN PRODUKTIF DAN KEMASLAHATAN UMUM

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

KAIDAH FIQH. Sebuah Ijtihad Tidak Bisa Dibatalkan Dengan Ijtihad Lain. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

Ustadz Ahmas Faiz Asifuddin, MA. Publication: 1436 H_2014 M. Disalin dari Majalah al-sunnah, Edisi 08, Th.XVIII_1436/2014

BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV PERNIKAHAN SEBAGAI PELUNASAN HUTANG DI DESA PADELEGAN KECAMATAN PADEMAWU KABUPATEN PAMEKASAN

Syarah Istighfar dan Taubat

PANDUAN ISLAMI DALAM MENAFKAHI ISTRI

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP GADAI KTP SEBAGAI JAMINAN HUTANG

Hukum-Hukum Wasiat. Lajnah Daimah Untuk Riset Ilmiah Dan Fatwa. Terjemah :Muhammad Iqbal A.Gazali Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad

BAB IV. penyebab kenaikan harga jual bensin melebihi batas harga resmi dari. keterlambatan datangnya transportir yang membawa bensin ke pulau Bawean

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

MUZARA'AH dan MUSAQAH

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Islam, hadis menempati posisi kedua setelah al-qur an sebagai

BAB II KERJASAMA USAHA MENURUT PRESPEKTIF FIQH MUAMALAH. Secara bahasa al-syirkah berarti al-ikhtilath (bercampur), yakni

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGEMBALIAN SISA PEMBAYARAN DI KOBER MIE SETAN SEMOLOWARU

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

BAB IV ANALISIS TRANSAKSI JUAL BELI BBM DENGAN NOTA PRINT BERBEDA SPBU PERTAMINA DI SURABAYA UTARA

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

BAB I PENDAHULUAN. Menurut hukum Islam pengangkatan anak dibolehkan, namun dengan. orang tua asuh dengan anak asuh, dan sama sekali tidak menciptakan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia, baik hubungan dengan Allah swt. maupun hubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatu yang ada saat seseorang meninggal dunia. 2

Oleh: M. Taufik. N.T

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI RIGHT ISSUE DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) SURABAYA

H}AD}A>NAH ANAK BELUM MUMAYYIZ KEPADA AYAH

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

KAIDAH FIQH. Pengakuan Adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Pengakuan adalah Sebuah Hujjah yang Terbatas

FIQIH MUSLIMAH PRAKTIS

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

Hadits-hadits Shohih Tentang

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI IKAN TANGKAPAN NELAYAN OLEH PEMILIK PERAHU DI DESA SEGORO TAMBAK KECAMATAN SEDATI KABUPATEN SIDOARJO

Bersama H. Ahmad Bisyri Syakur, Lc, MA Direktur Zaid bin Tsabit waris center

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

ISLAM IS THE BEST CHOICE

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Oleh: Shahmuzir bin Nordzahir

Transkripsi:

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT A. Analisis Terhadap Pemberian Wasiat Dengan Kadar Lebih Dari 1/3 Harta Warisan Kepada Anak Angkat Pada bab ini akan dilihat sebenarnya pemberian wasiat dengan kadar lebih dari 1/3 harta warisan kepada anak angkat, khususnya pada kasus pemberian harta wasiat oleh Ibu Siti kepada Rusdin di Desa Kemudi ditinjau dari prespektif hukum Islam. Di awal akan dipaparkan terlebih dahulu bagaimana wasiat menurut hukum Islam, kemudian dilanjutkan sekilas paparan tentang kasus dan diakhiri dengan bagaimana kasus tersebut dianalisis menggunakan Hukum Islam. Sebagaimana dipaparkan sebelumya, Wasiat adalah pemberian seseorang kepada orang lain baik berupa barang, piutang ataupun manfaat untuk dimiliki oleh orang yang diberi wasiat sesudah orang yang berwasiat mati. 1 Pada dasarnya jumhur ulama membolehkan berwasiat pada siapapun yang dikehendaki asalkan tidak lebih dari sepertiga harta warisan sebagaimana dijelaskan pada bab 2 yakni wasiat hanya berlaku dalam batasan sepertiga dari harta warisan, manakala terdapat ahli waris. 2 Orang yang berwasiat itu adakalanya tidak mempunyai ahli waris. Akan tetapi jika dia memiliki ahli waris 1 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, terj. Mudzakir AS, Jilid 14 (Bandung: Al Ma arif, 1987), 215. 2 Muhammad Jawwad Mughniyah, Fiqih Lima Mahdzab, terj. Afif Muhammad (Jakarta: Center Basitama, 2002), 247. 52

53 maka wasiatnya tidak dilaksanakan kecuali atas izin dari ahli waris. 3 Begitu juga dengan KHI wasiat hanya diperbolehkan sebanyak-banyaknya sepertiga dari harta warisan kecuali apabila semua ahli waris menyetujui. 4 Ketentuan batas maksimal berwasiat juga dijelaskan pada hadis, sesuai sabda Rasulullah yang berbunyi: ح د ذ ا اب ي أ ب ى عو ر, ح د ذ ا صف اى ب ي ع ي ع ي الز ه ر ي ع ي ع اه ر ا ب ي ص ع د ب ي أ ى ب و ق اص ع ي أ ب ه ق ال :ه ر ض ث ع ام ال ف ح ح ه ر ض ا أ ش ف ث ه ه ع ى ل الو ى ت ف أ ج ا ى ص ل ى للا ع ل ه و ص ل ن ع ى د ى,ف ق ل ث : ا ر صىل للا إ ى ل ى ه ا ل ك ر را و ل ش ر ذ ى إ ل ا ب ح أ ف أ وص ى ب و ال كل ه ق ال: ل. ق ل ث :ف رل ر ه ال ق ال: ل. ق ل ث : ف الش ط ر ق ال : ل. ق ل ث : الر رخ ق ال : ذ ل د و الر ل د ك ر ر, ا ك ا ى ج د ع و ر ذ ح ك 5 ا غ اء خ ر ه ي ا ى ج د ع هن ع ال ة ح ك ف ف ى ى ال اس Telah menceritakan kepada kami Ibnu Abi Umar, telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Az Zuhri dari Amir bin Sa d bin Abu Waqqash dari bapaknya dia berkata, pada tahun fathu Makkah, aku tertimpa sakit dan aku merasa akan mengalami kematian. Kemudian Rasulullah SAW menjengukku, maka aku pun berkata pada beliau. Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki harta yang banyak, edangkan tidak ada orang yang akan mewarisiku kecuali anak perempuan seorang diri. Apakah aku harus berwasiat dengan hartaku seluruhnya? beliau menjawab: Tidak. Aku bertanya, Atau duapertiga darinya? Beliau menjawab: Tidak. Aku berkata lagi, Atau setengahnya? Beliau menjawab: Tidak Aku berkata lagi kalau begitu sepertiga darinya? Akhirnya beliau bersabda: Sepertiga. Namun, sepertiga jumlah yang banyak. Sesungguhnya, bila kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan berkecukupan adalah lebih baik daripada kamu meninggalkan mereka dalam keadaan fakir atau kekurangan kepada manusia. Sementara itu ketika kita merujuk pada kasus di Desa Kemudi maka ada beberapa poin penting yang perlu di catat yakni Pewasiat disini adalah Ibu Siti 3 Wahbah Az-Zuhaily, Fiqh Islam Wa Adillatuhu, terj. Abdul Hayyie al-kattani (Jakarta: Gema Isnani, 2011), 228. 4 Pramudji, Kompilasi Hukum Islam, 58. 5 Imam Muslim, S}ahih Muslim 599.

54 yang meninggalkan harta berupa Rumah dengan luas tanah 15x5 m 2 beserta dengan isinya dan juga tambak seluas 60 m 2. Ibu Siti sebagaimana permintaan dari Bapak Dhaib telah mewasiatkan secara lisan seluruh hartanya kepada Rusdin anak angkatnya. Yang menjadikan kasus ini semakin rumit adalah bukan hanya keseluruhan harta dan syarat yang ditetapkan dalam wasiat tersebut, tapi juga fakta bahwa sebenarnya ibu Siti masih memiliki ahli waris. Tidak hanya ia memiki ahli waris akan tetapi ahli waris yang di sini adalah cukup dekat karena merupakan saudara kandung laki-lakinya yaitu Pak Ali. Pak Ali di sini sebagai saudara laki-laki bukan hanya sebagai ahli waris tapi juga memiliki fungsi menutup ahli waris lainnya. Harus diakui sebenarnya praktek tersebut tidak jarang terjadi di Desa Kemudi, karena masyarakat Desa Kemudi dalam memberikan harta warisan, mereka memberikan hak istimewa kepada seseorang yang tinggal bersama dalam artian yang meramut orang tua maka akan mendapatkan harta warisan lebih banyak dibandingkan yang lainnya bahkan bisa lebih dari sepertiga harta warisan.

55 B. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pemberian Wasiat Dengan Kadar Lebih Dari 1/3 Harta Warisan Kepada Anak Angkat Sebagaimana paparan di atas, penulis akan menganalisis kasus tersebut dengan menggunakan Hukum Islam. Jika melihat kasus ini maka dilihat dari sisi rukun dan syarat wasiat ada beberapa yang sudah terpenuhi yakni: 1. Adanya orang yang berwasiat yaitu Ibu Siti, dan pada saat itu Ibu Siti juga berumur lebih dari 21 Tahun, berakal sehat dan merdeka. 2. Adanya orang yang menerima wasiat yakni Bapak Rusdin. Bapak Rusdin adalah anak angkat dari Ibu Siti dan Bapak Mad. Diperbolehkan berwasiat kepada anak angkat dengan syarat tidak lebi dari sepertiga harta warisan. 3. Adanya barang yang diwasiatkan yakni Rumah susun beserta isinya dengan Luas 15x5 m 2 dan juga Tanah Tambak seluas 60 m 2. 4. Penerima wasiat bukan pembunuh wasiat, tidak digunakan untuk maksiat. Selain itu, rukun dan syarat wasiat adalah adanya Ijab dan Qabul yang tegas dan pasti. Ijab dilakukan oleh Ibu Siti sudah memenuhi syarat yakni wasiat dilaksanakan secara lisan di hadapan dua orang sanksi yakni Bapak Mad dan Bapak Dhaib dll. Akan tetapi pada saat itu Rusdin tidak mengucapkan secara tegas dan pasti atas penerimaan wasiat dari Ibu Siti. Meskipun begitu, wasiat tetap sah karena dalam Kitab ad-durrul Mukhtar dari golongan Hanafiyyah mengatakan rukun wasiat sah apabila hanya ijab saja. 6 Apabila dilihat dari ilmu 6 Wahbah Az-Zuhaily, Fiqh Islam Wa Adillatuhu, 160.

56 hukum bahwa wasiat merupakan pernyataan sepihak jadi dapat saja wasiat dilakukan tanpa dihadiri oleh penerima wasiat. 7 Lebih menariknya pada kasus ini, persoalan lain yang lebih krusial adalah jumlah harta warisan yang lebih dari sepertiga, bahkan seluruh harta yang diberikan kepada anak angkat tersebut sementara masih ada ahli waris lainnya. Dalam hukum Islam baik itu KHI maupun fiqh dalam memberikan wasiat jika melebihi sepertiga harta warisan maka ahli waris harus menyetujuinya, akan tetapi jika mu>s}i> memiliki ahli waris, jumhur ulama berpendapat wasiat yang melebihi sepertiga harta peninggalan mayit tidak dilaksanakan kecuali dengan adanya izin dari ahli waris, sedangkan jika mu>s}i> tidak memiliki ahli waris menurut golongan Hanafiyah wasiat yang melebihi seluruh harta itu diperbolehkan. Akan tetapi, menurut Jumhur Ulama diperbolehkan wasiat lebih dari sepertiga dengan syarat persetujuan semua ahli waris. Sementara pada kasus ini jelas-jelas ahli waris tidak menyetujuinya. Sebagaimana dipaparkan pada bab 3 wasiat ini menurut Rudin adalah kesepakatan, akan tetapi kesepakatan ini hanya antara Bapak Mad, Ibu Siti, Bapak Dhaib, Ibu Tini dan Rusdin. Sementara ahli waris yang seharusnya dilibatkan tetapi tidak dilibatkan. Dari sini, maka dapat disimpulkan bahwa praktek pada kasus ini jelas tidak sesuai dengan hukum Islam baik itu menurut KHI dan Jumhur Ulama karena 7 Sajuti Thalib, Hukum Kewarisan Islam di Indonesia (Jakarta: Sinar Grafika, 1995), 109.

57 melebihi sepertiga harta warisan dan tanpa persetujuan ahli waris. Maupun menurut golongan Hanafiyyah karena mu>s}i> masih memiliki ahli waris. Menurut penulis sendiri, apa yang terjadi di Desa Kemudi itu benar-benar menjadi pelajaran. Penulis melihat, meskipun ahli waris setuju itu pun tidak sesuai dengan Kitabbullah. Dengan demikian tindakan pemberian wasiat dengan kadar lebih dari sepertiga harta warisan dengan ahli waris yang tidak setuju itu tidak dibenarkan. Begitu juga dengan Hukum Islam Kontemporer dalam hal ini khususnya KHI yang telah menjadi hukum positif, artinya yang menjadi hukum yang berlaku secara resmi mengikat warga Negara Indonesia, hanya memberikan peluang melebihi sepertiga harta warisan apabila ahli waris menyetujuinya. Maka dari sini dapat dipahami ketika ahli waris tidak setuju maka tidak bisa dibenarkan, penulis juga menduga bahwa ketika di bawa ke Pengadilan Agama pun pasti bisa dipersalahkan.