ANGGARAN DASAR IKATAN ORTODONTIS INDONESIA (IKORTI) ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ORTODONTIS INDONESIA (IKORTI)

dokumen-dokumen yang mirip
Laporan Pelaksanaan Kongres 10 IKORTI

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR IKATAN PUSTAKAWAN INDONESIA PERIODE

ANGGARAN DASAR/ ANGGARAN RUMAH TANGGA (AD/ART), PROGRAM KERJA DAN KODE ETIK AHLI GIZI

Anggaran Dasar. Konsil Lembaga Swadaya Masyarakat Indonesia [INDONESIAN NGO COUNCIL) MUKADIMAH

IKATAN KELUARGA ALUMNI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA PDGI

ANGGARAN RUMAH TANGGA PDGI (HASIL KONGRES XXIV 2011)

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

IKATAN AHLI PENGADAAN INDONESIA (IAPI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA

MUKADIMAH PERHIMPUNAN AHLI BEDAH ONKOLOGI INDONESIA ( PERABOI ) Bahwa sesungguhnya penyakit tumor/kanker adalah suatu penyakit yang dapat disembuhkan.

Anggaran Dasar KONSIL Lembaga Swadaya Masyarakat INDONESIA (Konsil LSM Indonesia) [INDONESIAN NGO COUNSILINC) MUKADIMAH

IAP KETETAPAN KONGRES ISTIMEWA IKATAN AHLI PERENCANAAN INDONESIA (IAP) NO. 3 TAHUN 2009 TENTANG

IKATAN ARSITEK INDONESIA ANGGARAN DASAR

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN DASAR IKATAN DOKTER INDONESIA MUKADDIMAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN SURVEYOR INDONESIA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1. Pasal 2. Pasal 3

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANTROPOLOGI INDONESIA

ANGGARAN DASAR PDSKJI M U K A D I M A H

MUSYAWARAH NASIONAL IX HISKI HIMPUNAN SARJANA-KESUSASTRAAN INDONESIA (HISKI)

AD KAI TAHUN 2016 PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN SPESIALIS BEDAH SARAF INDONESIA 2013

ANGGARAN DASAR IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENGEMBANGAN JALAN INDONESIA MUKADIMAH

IKATAN ZEOLIT INDONESIA (Indonesian Zeolite Association)

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. PERHIMPUNAN PENYULUH PERTANIAN INDONESIA (Indonesian Agricultural Extensionist Association) PERHIPTANI IAEA

ASOSIASI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN INDONESIA (APS-TPI)

Oktober Tata Kerja. Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi. S u r a b a y a, O k t o b e r

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA FISIKA UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS TELINGA HIDUNG TENGGOROK-BEDAH KEPALA DAN LEHER INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2009 BAB I KEANGGOTAAN. Pasal 1 KETENTUAN UMUM

ASOSIASI PENELITI KESEHATAN INDONESIA APKESI ANGGARAN DASAR (AD)

DRAFT ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN KELUARGA ALUMNI TEKNIK KIMIA (IKA TEKNIK KIMIA) POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

ANGGARAN DASAR IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS TELINGA HIDUNG TENGGOROK-BEDAH KEPALA DAN LEHER INDONESIA

DAFTAR ISI ANGGARAN RUMAH TANGGA FORUM BELA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN PELAJAR DAN MAHASISWA INDONESIA DI PHILIPPINA (PPMIP)

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA (AIPTKMI) BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BAB II KEANGGOTAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI ANALIS KEBIJAKAN INDONESIA - AAKI (ASSOCIATION OF INDONESIAN POLICY ANALYSTS - AIPA) BAB I KETENTUAN UMUM

ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA ANGGARAN RUMAH TANGGA INSTITUT AKUNTAN MANAJEMEN INDONESIA TAHUN 2016

ANGGARAN DASAR FORUM PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI INDONESIA. Anggaran Dasar FPPTI

KONGRES KEENAM IKATAN ALUMNI PENDIDIKAN TINGGI KEDINASAN STAN (IKANAS STAN) Keputusan Sidang Pleno Tetap Nomor :.../IKANAS/KONGRES-VI/XI/2016.

ANGGARAN RUMAH TANGGA KOALISI INDONESIA UNTUK KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN BAB I UMUM. Pasal 1 Nama dan Sifat Organisasi

ANGGARAN DASAR & ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN HOTEL & RESTORAN INDONESIA. Disempurnakan Pada Munas XV Februari 2010

A N G G A R A N D A S A R

PEMBUKAAN. BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1. Pasal 2

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI STEMBAYO

ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR INDONESIA PENDAHULUAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PERHIMPUNAN EKONOMI PERTANIAN INDONESIA (PERHEPI)

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN PENDIDIK DAN PENELITI BIOLOGI INDONESIA (HPPBI)

RANCANGAN TATA TERTIB KONGRES IJTI KE-5 BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

ANGGARAN DASAR IKATAN DOKTER INDONESIA

HIMPUNAN AHLI KESEHATAN LINGKUNGAN INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN AHLI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA

ANGGARAN DASAR PERHIMPUNAN DOKTER UMUM INDONESIA MUKADIMAH

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA U-GREEN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

Anggaran Dasar (AD) Ikatan Laboratorium Kesehatan Indonesia (ILKI) MUKADIMAH

ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PENDIDIK DAN PENELITI BAHASA DAN SASTRA (APPI-BASTRA) BAB I PENGERTIAN UMUM

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN SEMINAT FARMASI RUMAH SAKIT INDONESIA BAB I LAMBANG Pasal 1

ANGGARAN DASAR ( AD ) GAKESLAB INDONESIA

MUKADIMAH ANGGARAN DASAR PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA

Indonesian Student s Association in Japan 在日インドネシア留学生協会 Persatuan Pelajar Indonesia di Jepang

ANGGARAN DASAR ASOSIASI FAKULTAS EKONOMI SE-INDONESIA (AFEI)

ANGGARAN DASAR & ATURAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI UNPAR (IKA UNPAR)

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA JARINGAN MAHASISWA KESEHATAN INDONESIA (JMKI)

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

KEPUTUSAN MUSYAWARAH NASIONAL PERHIMPUNAN AHLI EPIDEMIOLOGI INDONESIA NOMOR: 06/MUNAS/PAEI/2013

ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA HASIL KONGRES XIX IKATAN NOTARIS INDONESIA JAKARTA, 28 JANUARI 2006

ANGGARAN DASAR (AD) ASOSIASI PENGELOLA SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI (SPAMS) PERDESAAN

ANGGARAN RUMAH TANGGA HIMPUNAN FISIKA MEDIK DAN BIOFISIKA INDONESIA (HFMBI) BAB I UMUM. Pasal 1

ANGGARAN DASAR. ASOSIASI KONTRAKTOR KETENAGALISTRIKAN INDONESIA (Association of Indonesia Electrical Contractors) A K L I N D O

ANGGARAN DASAR MASYARAKAT PERIKANAN NUSANTARA (INDONESIAN FISHERIES SOCIETY) PERUBAHAN MUKADIMAH

HIMPUNAN ALUMNI SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAMILY OF ENGLISH LETTERS (FELLAS) ANGGARAN DASAR (AD)

ANGGARAN DASAR PERMAHI (PERHIMPUNAN MAHASISWA HUKUM INDONESIA) PEMBUKAAN

B A B I NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN BAB II ASAS, DASAR DAN PEDOMAN

ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB. I UMUM. Pasal. 1 LANDASAN PENYUSUN. Pasal.

ANGGARAN DASAR (AD) DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA (ART)

IKATAN ALUMNI CEDS UI

MUSYAWARAH BESAR IKATAN ALUMNI BUMISERAM ( IKAB )MAKASSAR

ANGGARAN DASAR IKATAN JURNALIS TELEVISI INDONESIA (IJTI)

ANGGARAN RUMAH TANGGA INDONESIA MAX OWNERS (IMO) BAB I PRINSIP DASAR DAN KODE KEHORMATAN. Pasal 2 Kode Kehormatan

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ALUMNI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS INDONESIA (ILUNI PPs UI)

ASOSIASI PENGUSAHA DAN PEMILIK ALAT KONSTRUKSI INDONESIA ( APPAKSI ) ANGGARAN DASAR

KETETAPAN KONGRES XXXII PERSATUAN PELAJAR INDONESIA DI JEPANG Nomor: 05/TAP/KONGRES/PPI-JEPANG/VIII/2012

PERHIMPUNAN BANTUAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA INDONESIA INDONESIAN LEGAL AID AND HUMAN RIGHTS ASSOCIATION

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR IKATAN NOTARIS INDONESIA KONGRES LUAR BIASA IKATAN NOTARIS INDONESIA BANTEN, MEI 2015

Anggaran Dasar & Anggaran Rumah Tangga Perhimpunan Pelajar Indonesia di Jerman

Musyawarah Nasional VI Ikatan Refraksionis Optisien Indonesia. Tata Tertib Musyawarah Nasional

Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART)

ANGGARAN DASAR HIMPUNAN MAHASISWA INFORMATIKA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI INDONESIA (APSPBI)

AIBI ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA. Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (Indonesian Business Incubator Association)

ANGGARAN DASAR Gabungan Industri Pengerjaan Logam dan Mesin Indonesia

Transkripsi:

ANGGARAN DASAR IKATAN ORTODONTIS INDONESIA (IKORTI) ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ORTODONTIS INDONESIA (IKORTI) LAMPIRAN HASIL REKOMENDASI PLENO KONGRES IX IKORTI Bali, 9 Oktober 2014

ANGGARAN DASAR IKATAN ORTODONTIS INDONESIA MUKADIMAH Sesuai dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin pesat dalam semua bidang termasuk bidang ilmu kedokteran gigi, khususnya ortodontik maka perlu adanya satu wadah atau ikatan bagi para spesialis ortodontik (ortodontis) dalam bentuk suatu organisasi yang bernaung dibawah PDGI. Pembentukan organisasi ini bertujuan untuk ikut serta meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan gigi, mulut dan wajah khususnya dalam bidang ortodontik, guna menunjang pembangunan bangsa dan negara Republik Indonesia. BAB I NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 Nama dan Status Ayat 1 : Organisasi ini diberi nama Ikatan Ortodontis Indonesia disingkat IKORTI atau dalam Bahasa Inggris sebagai Indonesian Association of Orthodontists, disingkat IAO. Ayat 2 : Ikatan Ortodontis Indonesia (IKORTI) / Indonesian Association of Orthodontists (IAO) adalah satu-satunya organisasi profesi dokter gigi spesialis ortodonti (Ortodontis) yang diakui di Indonesia dan Internasional. Pasal 2 Tempat dan Tanggal Didirikan IKORTI didirikan di Bandung pada tanggal 26 September 1974. Pasal 3 Tempat Kedudukan Sekretariat Pengurus Pusat IKORTI berkedudukan di ibu kota Negara Republik Indonesia. BAB II AZAS, PEDOMAN DAN LAMBANG Pasal 4 Azas IKORTI berazaskan Pancasila dan berdasarkan UUD 1945. 1

Pasal 5 Pedoman IKORTI berpedoman pada sumpah dokter gigi dan kode etik kedokteran gigi Indonesia. Pasal 6 Lambang Mengikuti lambang PDGI dengan tambahan tulisan IKORTI. Ayat 1 : BAB III VISI, MISI, TUJUAN SERTA FUNGSI Pasal 7 Visi dan Misi a. Visi : Ikatan Ortodontis Indonesia (IKORTI) / Indonesian Association of Orthodontists (IAO) sebagai organisasi ortodontis di Indonesia yang bertaraf Internasional b. Misi : 1. Mempersatukan para ortodontis Indonesia dalam satu wadah organisasi profesi 2. Meningkatkan kualitas ilmu dan profesionalisme melalui pendidikan berkelanjutan guna pelayanan ortodontik bagi masyarakat 3. Menjalin kerjasama dengan ikatan ortodontis internasional Pasal 8 Tujuan Ayat 1 : Tujuan organisasi IKORTI adalah membina, mendorong, meningkatkan serta mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan para anggotanya di bidang ortodontik Ayat 2 : Memberi informasi dan meningkatkan mutu pelayanan ortoodontik bagi masyarakat Ayat 3 : Meningkatkan kesejahteraan dan melindungi anggota Pasal 9 Fungsi Ayat 1 : IKORTI membantu dan memberikan saran kepada PDGI baik diminta maupun tidak, dalam menangani masalah yang berkaitan dengan profesi di bidang ortodontik. 2

Ayat 2 : IKORTI dapat bekerjasama dengan instansi, institusi, serta ikatan profesi lainnya dalam forum nasional maupun internasional guna mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mutakhir Ayat 3 : IKORTI berperan aktif dan memberi rekomendasi Ijin Praktek dan dalam penyelenggaraan seminar, simposium, kegiatan ilmiah dalam bidang ortodontik BAB IV ORGANISASI Pasal 10 Susunan Organisasi Susunan Organisasi IKORTI terdiri dari: 1. Pengurus Pusat dan Komda 2. Dewan Penasihat 3. Badan Khusus : - Kolegium Ortodonti - Majelis Kehormatan Etik dan Disiplin Ortodonti - Badan Pembela Anggota Pasal 11 Kedaulatan Organisasi Kedaulatan tertinggi organisasi IKORTI berada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya melalui : 1. KONGRES di tingkat pusat 2. Rapat Umum Anggota di tingkat Komda Pasal 12 Keputusan Organisasi IKORTI mempunyai tingkatan keputusan secara hierarki sebagai berikut : 1. Anggaran Dasar 2. Anggaran Rumah Tangga 3. Keputusan Kongres 4. Keputusan Rapat Kerja 5. Keputusan Rapat Pengurus Pusat 6. Keputusan Ketua Pengurus Pusat 7. Keputusan Rapat Umum Anggota 3

Pasal 13 Macam Keanggotaan Macam keanggotaan IKORTI : 1. Anggota biasa 2. Anggota kehormatan Kekayaan organisasi diperoleh dari : 1. Iuran Wajib 2. Usaha lain 3. Bantuan lain yang tidak mengikat BAB V KEKAYAAN Pasal 14 BAB VI KETENTUAN LAIN Pasal 15 Perubahan Anggaran Dasar Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan oleh Kongres dengan terlebih dahulu dilakukan pembahasan didalam Raker Pasal 16 Pembubaran Organisasi Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan oleh : 1. Suatu Kongres Luar Biasa 2. Pemerintah, berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1985 tentang organisasi kemasyarakatan seperti diatur dalam BAB VII Pasal 17 Penutup Hal-hal yang belum diatur alam Anggaran Dasar akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar IKORTI. 4

ANGGARAN RUMAH TANGGA IKATAN ORTODONTIS INDONESIA BAB I ORGANISASI Pasal 1 Pengurus Pusat a. Status : Merupakan pelaksana tertinggi organisasi b. Pengurus Pusat terdiri dari : 1. Ketua Umum 2. Wakil Ketua 3. Sekretaris 4. Bendahara 5. Bidang sekurang-kurangnya 3 bidang 6. Dewan penasehat c. Tugas dan Wewenang Tugas : 1. Melaksanakan Keputusan dan Rekomendasi kongres 2. Menyusun dan melaksanakan program kerja mengacu kepada Keputusan dan Rekomendasi kongres 3. Melaksanakan pembinaan Komda 4. Melaksanakan Pengukuhan Pengurus Komda 5. Melaksanakan Raker 6. Melaksanakan KONGRES 7. Memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap hak dan kepentingan anggota 8. Melaksanakan upaya-upaya untuk meningkatkan kesejahteraan anggota 9. Menjalin dan membina hubungan kerja dengan pihak-pihak yang terkait seperti, ikatan profesi, mitra kerja, Lembaga-lembaga negara, Lembaga swasta, baik didalam maupun luar negeri 10. Mensosialisasikan dan menindaklanjuti segala ketentuan dan peraturan perundangundangan yang berhubungan dengan profesi ortodontis Wewenang : 1. Melantik Pengurus Komda 2. Mengeluarkan surat keputusan, MOU, dan lain-lain yang bersifat strategis untuk kepentingan organisasi 3. Menerbitkan Kartu Anggota 5

d. Masa Kerja 1. Periode kepengurusan PP IKORTI adalah 3 (tiga) tahun 2. Apabila Ketua tidak dapat menjalankan tugasnya karena meninggal, berhalangan tetap, maka Wakil Ketua menjadi Pelaksana Tugas Ketua PP IKORTI sampai periode kepengurusan berakhir 3. Serah terima Pengurus Pusat lama ke Pengurus Pusat baru dilaksanakan langsung pada saat Kongres 4. Ketua Pengurus Pusat maksimal dapat menjabat 2 periode baik secara berturut-turut maupun tidak berturut-turut 5. Ketua Pengurus Pusat tidak boleh merangkap jabatan (ketua) dalam struktur organisasi IKORTI e. Tata Cara Pengelolaan 1. Pengurus Pusat menjalankan tugasnya segera setelah serah terima jabatan 2. Untuk menyelenggarakan kegiatannya PP harus mengadakan rapat-rapat berupa rapat pleno. 3. Kriteria Calon Ketua PP : a. Anggota Biasa (dibuktikan dengan Kartu Tanda Anggota) b. Berpengalaman dalam organisasi IKORTI sekurang-kurangnya 1 (satu) periode kepengurusan baik di PP maupun Komda c. Mempunyai Surat Tanda Registrasi d. Surat keterangan sehat dari institusi yang berwenang e. Mengajukan surat kesediaan Pasal 2 Pengurus Komda a. Status 1. Pengurus Komda adalah suatu badan pengurus dalam satu provinsi 2. Ketua Pengurus Komda dipilih dalam rapat umum anggota 3. Ketua Komda bertanggungjawab kepada rapat umum anggota 4. Pengurus Komda dapat dibentuk di setiap provinsi yang mempunyai sekurangkurangnya 5 anggota b. Susunan Pengurus Komda sekurang-kurangnya terdiri dari : 1. Ketua 2. Sekretaris 3. Bendahara c. Tugas dan Wewenang Pengurus Komda 1. Melaksanakan pelimpahan wewenang yang diberikan oleh PP IKORTI yang diatur dalam surat keputusan PP 2. Menyelenggarakan Rapat Umum Anggota 6

3. Membina hubungan dengan seluruh pihak di wilayahnya yang berkaitan dengan profesi 4. Pengurus Komda memberikan laporan kepada Pengurus Pusat sekurang-kurangnya sekali dalam waktu 1 (satu) kepengurusan 5. Melakukan pembinaan anggota d. Masa Kerja 1. Periode kepengurusan Komda adalah 3 (tiga) tahun 2. Apabila Ketua tidak dapat menjalankan tugasnya karena meninggal, berhalangan tetap, maka Wakil Ketua/Sekretaris melanjutkan sampai masa bakti ketua lama atau mengadakan Rapat Umum Anggota e. Tata Cara Pengelolaan 1. Rapat Umum Anggota diadakan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sesudah kongres untuk memilih Ketua Komda 2. Dalam waktu 1 (satu) bulan sesudah rapat umum anggota kepengurusan Komda harus terbentuk 3. Menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya 1 kali dalam setahun 4. Ketua Komda maksimal 2 kali perode sesuai kepengurusan PP 5. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam tata cara pengelolaan ini akan diatur dalam Tata Laksana Organisasi sepanjang tidak bertentangan dengan AD dan ART BAB II BADAN-BADAN KHUSUS KOLEGIUM ORTODONTI Pasal 3 a. Status 1. Kolegium ortodonti adalah badan fungsional pengampu ilmu ortodonti 2. Kolegium ortodonti bertanggungjawab kepada PP IKORTI b. Keanggotaan 1. Anggota kolegium ortodonti adalah : Ketua PP IKORTI, anggota IKORTI yang menjabat sebagai (ex officio) 5 orang kepala departemen / bagian ortodonti di FKG penyelenggara pendidikan spesialis ortodonti yang berwenang, 5 orang koordinator yang masih aktif di institusi penyelenggara pendidikan dokter gigi spesialis ortodonti, serta 1 orang spesialis ortodonti dengan pengalaman lebih dari 10 tahun berpraktek sebagai spesialis Ortodonti. 2. Apabila Ketua PP merangkap sebagai ketua departemen atau program studi maka wakil ketua PP menggantikan ketua PP sebagai anggota kolegium. 7

3. Apabila ketua kolegium merangkap sebagai ketua departemen atau ketua program studi sudah habis masa jabatan sebagai ketua departemen atau ketua program studi maka kolegium mengadakan pemilihan ketua baru c. Tugas dan Wewenang 1. Memberikan pertimbangan dan saran, mengenai disiplin ilmu ortodonti, diminta atau tidak diminta kepada ketua PP 2. Melakukan koordinasi dalam menjalankan fungsinya sebagai pengampu ilmu ortodonti 3. Menyelesaikan masalah yang timbul antara kolegium ortodonti dan kolegium lain yang terkait dengan ruang lingkup spesialisasi ortodonti 4. Menyusun standar yang terkait dengan profesi dokter gigi spesialis ortodonti dan berkoordinasi dengan KKI 5. Melaksanakan uji kompetensi dokter gigi spesialis ortodonti dan menerbitkan sertifikat kompetensi dokter gigi spesialis ortodonti 6. Melakukan pembinaan terhadap keprofesionalan dokter gigi spesialis ortodonti d. Masa Kerja 1. Masa kerja anggota kolegium ortodonti sama dengan masa kerja PP 2. Kepengurusan kolegium ortodonti berakhir setelah kepengurusan yang baru terbentuk e. Struktur Organisasi Terdiri dari : 1. Ketua 2. Wakil Ketua 3. Sekretaris 4. Bendahara 5. Anggota Kolegium Ortodonti Ketua Kolegium Ortodonti berasal dan dipilih oleh anggota melalui mekanisme pemilihan yang disepakati. Ketua Kolegium Ortodonti terpilih disahkan oleh Ketua PP IKORTI Fungsi : 1. Divisi Akreditasi 2. Divisi Uji Kompetensi 3. Divisi Sertifikasi 4. Divisi Pembinaan 5. Divisi Kurikulum 8

Pasal 4 Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Gigi (MKEKG) a. Status MKEKG adalah perangkat PDGI yang merupakan badan otonom dengan maksud menjamin kenetralan sikap dan keputusannya. Pengelolaan MKEKG harus terpisah dari berbagai kelengkapan organisasi PDGI lainnya. b. Kedudukan dan Wilayah Kerja 1. MKEKG pusat berada di tempat kedudukan Pengurus Besar PDGI 2. MKEKG Wilayah berada di tempat kedudukan pengurus PDGI wilayah dengan wilayah kerja tingkat provinsi 3. MKEKG cabang berada di tempat kedudukan pengurus PDGI cabang dengan wilayah kerja tingkat kabupaten/kota 4. Dalam hal MKEKG Wilayah belum terbentuk maka MKEKG Cabang yang berkedudukan di ibukota provinsi melaksanakan fungsi MKEKG di wilayah tersebut c. Tugas dan Wewenang Tugas : 1. Melaksanakan tugas bimbingan, pengawasan, penilaian pelaksanaan Etik Kedokteran Gigi untuk seluruh dokter gigi yang berada di wilayah kerjanya 2. Melaksanakan tugas bimbingan dan pengawasan pelaksanaan Etik Kedokteran Gigi dilakukan bersama Pengurus PDGI lainnya 3. Melaksanakan tugas penilaian pelaksanaan Etik Kedokteran Gigi dilakukan melalui masing-masing MKEKG Wewenang : 1. Menyampaikan pertimbangan dan usul secara lisan maupun tertulis, diminta maupun tidak diminta, tentang pelaksanaan Etik Kedokteran Gigi kepada Ketua PDGI 2. Meninjau dan memutuskan kembali suatu pertimbangan atau usul yang dinilai kurang tepat oleh Ketua PDGI dengan memperhatikan pertimbangan pengurus PDGI 3. Memberikan pertimbangan atau usul kepada yang berwenang atas pelanggaran etika melalui PDGI 4. Mengadakan konsultasi timbal balik dengan instansi terkait sehubungan dengan pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan Etik Kedokteran Gigi. d. Masa Kerja 1. Masa kerja anggota MKEKG sama dengan masa kerja PDGI 2. Masa kerja anggota MKEKG tidak tetap berakhir setelah kasus yang disidangkan selesai. 9

e. Tata Cara penyelenggaraan Tata cara penyelenggaraan MKEKG diatur dalam peraturan TATA LAKSANA PENYELENGGARAAN MKEKG BAB III Pasal 5 Kongres a. Status 1. Kongres memegang wewenang tertinggi organisasi 2. Kongres merupakan musyawarah anggota di tingkat nasional 3. Kongres diadakan 3 (tiga) tahun sekali 4. Dalam keadaan luar biasa, dapat diadakan Kongres Luar Bisa sewaktu-waktu atas usul sekurang-kurangnya lebih dari setengah jumlah Komda b. Tugas dan Wewenang Tugas : 1. Menetapkan dana atau melakukan perubahan AD ART 2. Menetapkan garis besar program 3. Memilih Ketua PP IKORTI 4. Mengukuhkan Ketua Kolegium ortodonti terpilih Wewenang : 1. Menilai dan mengesahkan pertanggungjawaban PP IKORTI periode yang lalu 2. Menetapkan dan mengesahkan Komda baru c. Tata Cara Pengelolaan 1. Kongres diselenggarakan oleh Pengurus Pusat 2. Pengurus Pusat menunjuk panitia pengaran (SC) dan panitia pelaksana Kongres (OC) 3. Peserta Kongres adalah semua anggota IKORTI 4. Kongres dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah anggota IKORTI 5. Apabila persyaratan tersebut tidak terpenuh, maka Kongres diundur selama 15 menit, sesudahnya Kongres dianggap sah dengan jumlah anggota yang hadir 6. Ketua SC memimpin rapat sampai pengesahan tata tertib siding 7. Setelah tata tertib disetujui Konges, Ketua SC memimpin pemilihan anggota Presidium yang terdiri dari tujuh orang : 6 orang mewakili Komda dan 1 orang mewakili PP 8. Sidang selanjutnya dipimpin oleh Presidium 10

Pasal 6 Rapat Umum Anggota a. Status 1. Rapat Umum Anggota merupakan rapat anggota di tingkat Komda 2. Diadakan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah Kongres b. Tugas dan Wewenang 1. Meminta pertanggungjawaban Pengurus Komda mengenai pelaksanaan program kerja komda 2. Memilih Ketua Komda baru 3. Menetapkan garis-garis besar program kerja Pengurus Komda periode berikutnya. c. Tata Cara Pengelolaan 1. Setiap anggota Komda mempunyai hak bicara dan suara 2. Rapat Umum Anggota dianggap sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah anggota 3. Apabila persyaratan tersebut tidak terpenuhi, maka Rapat Umum Anggota ditunda selama 15 menit dan sesudahnya Rapat Umum Anggota dianggap sah dengan jumlah anggota yang hadir 4. Pengurus baru dilantik oleh PP IKORTI 5. Hal yang belum tercantum dalam ketentuan ini akan diatur dalam suatu tata tertib tersendiri sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan umum ini. Pasal 7 Rapat Kerja a. Status 1. Rapat Kerja adalah Rapat Kerja Pengurus Pusat dengan Pengurus Komda 2. Peserta terdiri dari Pengurus Pusar dan delegasi pengurus Komda yang dikukuhkan dengan surat tugas 3. Rapat Kerja diadakan sekurang-kurangnya satu kali selama periode kepengurusan, waktu pelaksanaan sekurang-kurangya satu tahun sebelum kongres 4. Penyelenggara Rapat Kerja adalah Pengurus Pusat IKORTI b. Tugas dan Wewenang 1. Mengadakan evaluasi program yang telah dilaksanakan dan menetapkan program kerja selanjutnya sebagai tindak lanjut amanat kongres 2. Mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan kongres berikutnya 11

c. Tata Cara Pengelolaan 1. Rapat Kerja diadakan oleh Pengurus Pusat 2. Rapat Kerja dianggap sah apabila dihadiri oleh setengah jumlah Komda 3. Bila persyaratan ini tidak terpenuhi, maka Rapat Kerja diundur selama 15 menit dan setelah itu Rapat dianggap sah dengan jumlah yang hadir 4. Peserta Rapat Kerja mempunyai hak bicara dan hak suara 5. Rapat Kerja dipimpin oleh Pengurus Pusat IKORTI 6. Hal-hal yang belum tercantum dalam ketentuan umum ini akan diatur tersendiri sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan ini. BAB IV KEANGGOTAAN Pasal 8 Ketentuan 1. Anggota Biasa adalah ortodontis warga negara Republik Indonesia yang memiliki ijazah yang diakui oleh pemerintah RI 2. Anggota Kehormatan adalah mereka yang telah berjasa dalam bidang ortodonti Pasal 9 Syarat-syarat Keanggotaan Calon anggota harus mempunyai ijazah dokter gigi spesialis ortodonti kecuali anggota kehormatan Pasal 10 Hak Anggota 1. Anggota Biasa berhak mengeluarkan pendapat, mengajukan usul atau pertanyaan lisan maupun tulisan kepada pengurus, mengikuti semua kegiatan organisasi serta memilih dan dipilih sebagai pengurus 2. Anggota Kehormatan berhak mengeluarkan pendapat, mengajukan usul atau pertanyaan lisan maupun tulisan kepada pengurus, mengikuti semua kegiatan organisasi tetapi tidak mempunyai hak memilih dan dipilih 3. Tiap anggota mendapatkan hak perlindungan dan pembelaan dalam tugas profesinya 4. Tiap anggota hanya berhak mendapatkan satu KTA (Nasional) 5. Tiap anggota berhak mendapat informasi dari pengurus antara lain tentang peningkatan keprofesiannya 6. Tiap anggota berhak untuk memperoleh rekomendasi IKORTI untuk kepentingan keanggotaannya/ keprofesiannya 12

Pasal 11 Kewajiban Anggota 1. Anggota Biasa berkewajiban menjunjung tinggi, mematuhi dan mengamalkan sumpah Dokter Gigi Spesialis Ortodonti dan kode etik Kedokteran Gigi, AD/ART, segala peraturan dan keputusan IKORTI 2. Membayar uang pangkal dan uang iuran setiap bulan serta kewajiban laiinya, kecuali anggota kehormatan 3. Berpartisipasi aktif pada setiap kegiatan IKORTI 4. Menjaga dan mempertahankan kehormatan IKORTI 5. Meningkatkan pengetahuan ortodonti dan meningkatkan rasa kesejawatan sesama anggota IKORTI Pasal 12 Berakhirnya Keanggotaan Berakhirnya masa keanggotaan dapat terjadi apabila : 1. Meninggal Dunia 2. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri dengan mengajukan secara tertulis kepada Pengurus Komda dan selanjutnya diteruskan kepada Pengurus Pusat dan atau atas usul Pengurus Komda yang bersangkutan 3. Tidak melaksanakan kewajibannya sebagai anggota sebagaimana yang tercantum dalam AD/ART selama-lamanya 3 tahun Pasal 13 Pemberhentian Keanggotaan Keanggotaan diberhentikan sementara dan atau tetap sebagai anggota IKORTI apabila : 1. Melanggar kode etik kedokteran gigi dan atau AD/ ART IKORTI 2. Anggota yang berhenti atau diberhentikan sebagaimana pasal 12 ayat (1) tidak berhak menarik kembali iuran keanggotaan, uang pangkal dan sumbangan lain yang ada dalam organisasi dan tetap berkewajiban mempertanggungjawabkan/ menyelesaikan. BAB V KEUANGAN DAN HARTA BENDA ORGANISASI Pasal 14 Sumber Keuangan 1. Sumber keuangan organisasi diperoleh dari uang pangkal, iuran anggota, sumbangan yang tidak mengikat dan sumber lainnya yang sah 2. Dana abadi dari usaha-usaha lain dan tata cara memperoleh keuangan serta penataan administrasi keuangan diatur lebih lanjut 13

Iuran dan Distribusi iuran 1. Besarya uang pendaftaran menjadi anggota IKORTI adalah Rp. 500.000,- 2. Besarnya iuran anggota minimal Rp. 250.000,- per tahun 3. Setiap Komda wajib menyetorkan Rp. 75.000,-/anggota/tahun kepada PP IKORTI 4. Iuran anggota Komda harus disetorkan selambat-lambatnya 2 bulan sebelum kongres PENGELOLAAN KEUANGAN Pasal 15 Penggunaan Keuangan yang diperoleh sebagaimana dimaksud pasal 14 digunakan untuk kepentingan organisasi, meliputi : 1. Kesekretariatan 2. Pelaksanaan rapat 3. Perjalanan Dinas pengurus atau anggota yang diutus oleh organisasi 4. Melaksanakan program-program organisasi 5. Kegiatan sosial, kemanusiaan dan keagamaan 6. Lain-lain yang dipandang perlu Pasal 16 Pengendalian keuangan dan kekayaan 1. Keuangan dan harta benda organisasi harus terpisah dari keuangan dan harta kekayaan pribadi pengurus maupun anggota 2. Pemindahan atau pengalihan keuangan dan harta benda kepada pihak lain serta investasi dana dan usaha yang hanya dapat dilakukan menurut ketentuan organisasi Pasal 17 Pertanggungjawaban keuangan dan kekayaan 1. Pengurus wajib membuat laporan keuangan dan harta benda organisasi setiap kongres 2. Pengurus bertanggung jawab dalam penggunaan dan pengelolaan keuangan dan harta benda organisasi 14

BAB VI KETENTUAN LAIN Pasal 18 Syarat perubahan AD/ART Untuk mengubah AD/ART harus disetujui oleh sekurang-kurangnya lebih dari setengah jumlah anggota yang hadir pada saat kongres Pasal 19 Tata Cara perubahan AD/ART Usulan perubahan AD/ART dibahas melalui Rapat Kerja Pasal 20 Pembubaran Organisasi 1. Pembubaran organisasi hanya dapat dilaksanakan oleh Kongres yang khusus diadakan untuk maksud tersebut yang sekurang-kurangnya dihadiri oleh lebih dari ½ (setengah) jumlah anggota 2. Sesudah pembubaran segala kekayaan IKORTI diserahkan kepada badan sosial atau perkumpulan-perkumpulan yang ditetapkan oleh kongres BAB VII PENUTUP Pasal 21 1. Hal-hal yang diperlukan dan tidak tercantum dalam AD/ART ini akan ditetapkan oleh Pengurus Pusat sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku dala AD/ART IKORTI 2. AD/ART disahkan oleh Kongres IKORTI 15

LAMPIRAN Hasil Rekomendasi Pleno Kongres IX IKORTI Bali, 9 Oktober 2014 1. Setiap kegiatan seminar ataupun workshop serta kegiatan yang sama yang akan dilakukan di KOMDA harus atas persetujuan Pengurus Pusat melalui koordinasi minimal pada tahun sebelum tahun kegiatan. 2. Pelaksanaan Seminar Internasional dilakukan secara bergantian dan bergiliran antar KOMDA dan Pengurus Pusat. 3. Meminta kepada Pengurus Pusat IKORTI untuk menyiapkan asuransi perlindungan profesi ortodontis, dengan ketentuan bahwa asuransi ini tidak wajib. 4. Perlunya divisi hukum atau Badan Pembelaan Anggota dalam kepengurusan IKORTI agar masalah hukum yang terjadi pada anggota IKORTI dapat ditangani dan dapat mengupayakan bantuan hukum. 5. Dalam hal Saksi Ahli, Pengurus Pusat wajib membuat petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) tentang Pedoman Penunjukan Saksi Ahli pada setiap kasus sengketa yang terjadi. Salah satunya adalah bahwa penunjukan saksi ahli adalah kewenangan pengurus pusat IKORTI/Kolegium Ortodonti Indonesia bekerjasama dengan Komisi Etik PDGI dan Konsil Kedokteran Indonesia. 6. Pengurus Pusat wajib berupaya maksimal terhadap edukasi masyarakat dengan bekerjasama dengan setiap komda untuk melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat melalui segala media sosial, media cetak dan media elektronik lokal serta turun langsung ke masyarakat. 7. Dalam hal sistem rujukan/pindah pasien dari sesama ortoontis, maka PP IKORTI perlu mengaturnya dalam satu SOP yang jelas, termasuk mengenai persoalan pembiayaan. 8. Merekomendasikan untuk dibuat aturan bahwa bagi mereka yang telah lulus spesialis ortodonti, maka diwajibkan masuk menjadi anggota IKORTI sebelum mengikuti Ujian Kompetensi (menjadi syarat untuk mengikuti ujian kompetensi). 9. Pengurus Pusat diminta untuk menerbitkan himbauan kepada perusahaanperusahaan alat dan bahan ortodonti untuk tidak mengadakan kursus dan atau 16

workshop ortodonti tanpa seijin IKORTI, serta menyiapkan sanksi-sanksi bagi mereka yang melanggar himbauan ini, termasuk melaporkan kepada pihak berwenang. 10. Pengurus pusat diminta untuk mensosialisasikan kepada seluruh anggota IKORTI untuk tidak memakai alat dan bahan yang tiak memiliki register number dari POM serta PP IKORTI segera me-list alat dan bahan yang tidak teregistrasi tersebut untuk disosialisasikan ke seluruh anggota. 11. Pengurus Pusat akan menanggung biaya peserta rapat pengurus pusat IKORTI dengan KOMDA dengan rincian tiket pesawat standar maskapai Garuda Indonesia kelas ekonomi dan biaya penginapan untuk 1 orang utusan. 12. Diharapkan kepada Kolegium Ortodonti Indonesia dan Pengurus Pusat IKORTI untuk bersama-sama membuat SPM dan SPO ortodonti yang bisa digunakan untuk keperluan rekan sejawat yang bertugas di rumah sakit. Steering Committee Kongres IX IKORTI Bali, 9 Oktober 2014 17

TATA TERTIB KONGRES 10 IKORTI BAB I MUKADDIMAH Bahwa dalam rangka Kongres 10 Ikatan Ortodontis Indonesia (IKORTI), serta demi mewujudkan Kongres yang efektif, tertib dan demokratis serta bermartabat, maka perlu kiranya kongres ini menetapkan tata tertib kongres 10 IKORTI untuk menjadi pedoman serta rambu-rambu bagi peserta kongres ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkahi kongres ke 10 IKORTI hari ini. BAB II KTENTUAN UMUM PASAL 1 NAMA, WAKTU DAN TEMPAT 1. Forum ini bernama Kongres 10 Ikatan Ortodontis Idonesia (IKORTI) 2. Kongres 10 dilaksanakan di hotel Adi Mulia Medan, hari kamis, tanggal 19 Oktober 2017 PASAL 2 LANDASAN 1. Anggaran Dasar (AD) IKORTI 2. Anggaran Rumah Tangga (ART) IKORTI 3. SK PP IKORTI nomor 009/PPIKORTI/10II/2016 tentang pelaksanaan Kongres 10 IKORTI PASAL 3 STATUS Kongres merupakan pelaksana tertinggi organisasi Ikatan Ortodontis Indonesia (IKORTI), yang diadakan sekali dalam tiga tahun. PASAL 4 ASAS DAN PRINSIP Kongres IKORTI berdasarkan pada prinsip Jujur, Bebas, Adil dan Demokratis

PASAL 5 PELAKSANA KONGRES Pelaksana Kongres 10 Ikatan Ortoodontis Indonesia (IKORTI) adalah panitia pelaksana yang dimandat oleh Pengurus Pusat IKORTI periode 2014-2017 Tugas dan wewenang Kongres IKORTI adalah : BAB III KETENTUAN POKOK PASAL 6 TUGAS DAN WEWENANG 1. Menetapkan Anggaran Dasar (AD) IKORTI 2. Menetapkan Anggaran Rumah Tangga (ART) IKORTI 3. Menilai dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban Pengurus Pusat IKORTI periode 2014-2017 4. Memilih dan menetapkan Ketua Pengurus Pusat IKORTI untuk periode 2017-2020 5. Memilih anggota Kolegium Ortodonti Indonesia 6. Mengesahkan Pembentukan Komisariat Daerah (KOMDA) baru 7. Menetapkan rekomendasi organisasi untuk pengurus IKORTI priode 2017-2020 8. Menetapkan ketentuan-ketentuan lain yang berguna untuk kemajuan profesi dan organisasi PASAL 7 SYARAT SAH 1. Kongres dinilai sah dan dapat dilanjutkan jika dihadiri oleh lebih dari ½ jumlah anggota IKORTI 2. Apabila poin 1 tidak terpenuhi, maka sidang ditunda 15 menit, dan setelah itu kongres dinggap sah untuk dilanjutkan. BAB IV PESERTA PASAL 8 Peserta kongres adalah anggota IKORTI yang telah memenuhi kewajiban administrasi sebelum kongres termasuk melunasi iuran anggota hingga waktu kongres terlaksana dan hadir dalam forum kongres tersebut.

PASAL 9 HAK PESERTA Setiap peserta memiliki hak bicara, hak memilih, dan hak dipilih. PASAL 10 KEWAJIBAN PESERTA 1. Tertib dan tidak melakukan hal-hal yang dapat mengganggu jalannya persidangan 2. Peserta dapat dikeluarkan dari kongres jikalau mengganggu jalannya kongres atas perintah dan persetujuan pimpinan sidang. BAB V PERSIDANGAN PASAL 11 PERSIDANGAN Persidangan dalam kongres 10 IKORTI adalah sidang pleno PASAL 12 PIMPINAN SIDANG 1. Steering committee adalah pimpinan sidang yang diberi mandat pengurus pusat IKORTI periode 2014-2017 untuk pembahasan tata tertib dan pemilihan presidium sidang 2. Presidium sidang adalah pimpinan sidang yang dipilih dalam kongres (terdiri dari 1 orang wakil tiap komda dan ketua SC) 3. Presidium sidang memilih ketua presidium sidang 4. Pimpinan sidang bertugas untuk mengatur jalannya sidang agar lebih efektif dan tertib. PASAL 13 PENGAMBILAN KEPUTUSAN 1. Musyawarah untuk mufakat 2. Apabila musyawarah tidak tercapai maka dapat diperoleh dengan suara terbanyak 3. Pemilihan suara terbanyak yang dimaksud adalah menggunakan metode one man one vote

BAB VI KETENTUAN PENUTUP PASAL 14 1. Hal-hal yang belum diatur dalam tata tertib ini akan diatur kemudian oleh pimpinan sidang atas persetujuan peserta 2. Tata tertib ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.