KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

dokumen-dokumen yang mirip
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 TESIS

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 1 LIMBOTO DALAM MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI HIMPUNAN JURNAL

ANALISIS KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATERI HIMPUNAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 BAKI

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA MAN 2 JEMBER YANG MEMILIKI GAYA BELAJAR VISUAL

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MTs. NEGERI BOJONG PADA MATERI STATISTIKA. Zuhrotunnisa ABSTRAK

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH KALKULUS II

Ika Puspita Sari Kemampuan Komunikasi Matematika Berdasarkan Perbedaan Gaya Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Wajo pada Materi Statistika

Jurnal Pendidikan Berkarakter ISSN FKIP UM Mataram Vol. 1 No. 1 April 2018, Hal

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIK MAHASISWA CALON GURU MATEMATIKA

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL TENTANG SISTEM TATA SURYA DI SD NEGERI II BANDAR PACITAN

PENGELOLAAN EVALUASI PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 DI SD NEGERI 01 KARANGANYAR TESIS. Diajukan Kepada

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH DIMENSI TIGA

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GARIS SINGGUNG LINGKARAN BERDASARKAN ANALISIS NEWMAN PADA KELAS VIII SMP NEGERI 1 KEC.

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Matematika. Disusun Oleh : WIDI AULIYA RACHMAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

Eko Wahyu Andrechiana Supriyadi 1, Suharto 2, Hobri 3

KOMPETENSI GURU DALAM PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 3 WIROSARI GROBOGAN TESIS. Diajukan Kepada :

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No. 6 Tahun 2017 ISSN :

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DI SMP NEGERI 1 PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN

PENGELOLAAN SUPERVISI AKADEMIK DI SMA NEGERI PUNUNG KABUPATEN PACITAN TESIS

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MAHASISWA PADA MATA KULIAH GEOMETRI ANALITIKA BIDANG

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DI PAUD AL-BAROKAH KECAMATAN ROWOKELE KEBUMEN

REPRESENTASI MATEMATIS MAHASISWA CALON GURU DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL KESEBANGUNAN BERDASARKAN PROSEDUR NEWMAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN SPASIAL.

Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Matematika

Kemampuan Komunikasi Dan Pemahaman Konsep Aljabar Linier Mahasiswa Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

PROFIL SISWA SMP DALAM PEMECAHAN MASALAH YANG BERKAITAN DENGAN LITERASI MATEMATIS DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT (AQ) TESIS

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MENGGUNAKAN MASALAH OPEN ENDED

KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIKA SISWA PADA MATERI TEOREMA PYTHAGORAS DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF

PENGEMBANGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK PENDIDIK PAUD

Oleh : Destyana Ayu Wulandari A

Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA MUHAMMADIYAH SOKARAJA

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL PADA SISWA KELAS VII DI MTS NEGERI 1 WONOGIRI

ANALISIS METAKOGNITIF SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH SEGIEMPAT PADA SISWA SMP. Disusun Oleh: APRILIA SUSANTI A

ANALYSIS OF STUDENT REASONING ABILITY BY FLAT SHAPE FOR PROBLEM SOLVING ABILITY ON MATERIAL PLANEON STUDENTS OF PGSD SLAMET RIYADI UNIVERSITY

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna memenuhi derajat sarjana S-1 Pendidikan Matematika

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

ANALISIS KESALAHAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL- SOAL OPERASI HITUNG BILANGAN PECAHAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 TOROH

ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KARANGPUCUNG DITINJAU DARI RASA PERCAYA DIRI

mengungkapkan gagasan-gagasan matematis secara tulisan atau lisan, menggunakan pendekatan bahasa matematis untuk menyatakan informasi matematis, mengg

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIK

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN PKn BERBASIS KARAKTER BANGSA (Studi Situs SMA Negeri 1 Kaliwungu) TESIS

المفتوح العضوية المفتوح العضوية

KEMAMPUAN REPRESENTASI MATEMATIS MENYELESAIKAN SOAL OPEN-ENDED MENURUT TINGKAT KEMAMPUAN DASAR MATERI SEGIEMPAT DI SMP

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PANDANARUM PADA MATERI KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN

Oleh : Fika Rizqi Rachmawati NIM S

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN:

AKTIVITAS METAKOGNISI DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA KELAS V SD N 03 SINGOSARI TAHUN AJARAN 2016/2017

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR DALAM PENYELESAIAN MASALAH MATEMATIS

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI WRITING TO LEARN PADA SISWA SMP 4

RANI PRATIWI S

Representasi Matematis Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Persamaan Kuadrat Ditinjau dari Perbedaan Gender

BAB I BAB I PENDAHULUAN. peserta didik ataupun dengan gurunya maka proses pembelajaran akan

ANALISIS KESALAHAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) DAN SCAFFOLDING- NYA BERDASARKAN ANALISIS KESALAHAN NEWMAN

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BERBASIS TEMATIK DI KELAS 1 RSDBI PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2011/2012 TESIS

PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH OPEN-ENDED PADA MATERI BANGUN DATAR SEGIEMPAT BAGI SISWA SMP

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN CAMPURAN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS LESSON STUDY DI SMP MUHAMMADIYAH MOJOLABAN TAHUN AJARAN 2016/ 2017

ANALISIS KETERAMPILAN METAKOGNITIF SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL GEOMETRI DIMENSI DUA

Diajukan Oleh ANWAR ANSORI A

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS AL QUR AN DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MUHAMMADIYAH 9 GEMUH PONDOK PESANTREN DARUL ARQAM 4 KENDAL TESIS

PENGGUNAAN TUGAS MIND MIND SEBAGAI INSTRUMEN PENILAIAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI FUNGSI KUADRAT

Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi S-1 PGSD. Diajukan Oleh: Teguh Santoso A54E131024

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Matematika Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan.

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DI KELAS VIII SMP

IDENTIFIKASI KESALAHAN JAWABAN MAHASISWA DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

TESIS. Oleh Q

PENGELOLAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI SMK NEGERI I TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TESIS

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CORE

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DALAM PENYELESAIAN SOAL PECAHAN KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN 2015/2016

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Linda K. et al., Identifikasi Berpikir Kritis Siswa dalam Pemecahan Masalah...

Heru Maulana 1) Staf Pengajar Jurusan Matematika, FMIPA Universitas Negeri Padang

PEMAHAMAN KONSEP PERBANDINGAN SISWA SMP BERKEMAMPUAN MATEMATIKA RENDAH

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH DALAM BUKU SISWA PELAJARAN MATEMATIKA WAJIB SMA KELAS XI KURIKULUM 2013

PENGELOLAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SMK KARYA NASIONAL KUNINGAN TESIS

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN IPA TERPADU DI SMP NEGERI 2 NGAWI TESIS

ISMIYATI MARFUAH S

PENINGKATAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI I TRUCUK DENGAN MEDIA BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

PEMBERDAYAAN ORANG TUA SISWA DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN DI SDN SABRANGLOR NO. 78 SURAKARTA TESIS

PENALARAN PROPORSIONAL SISWA KELAS VII Yandika Nugraha 1, Imam Sujadi, Pangadi 2

PUBLIKASI ILMIAH AFRINA NUR BAITI A

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL KNISLEY BERDASARKAN SELF EFFICACY

PERAN STRATEGIS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) DALAM PENINGKATAN MUTU SEKOLAH JENJANG SMA DI KOTA YOGYAKARTA

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN

Desi Suryaningsih et al., Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan...

PENGELOLAAN PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS PRAKTIKUM DI MTs MUHAMMADIYAH BLIMBING POLOKARTO KABUPATEN SUKOHARJO

Naskah Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Srata-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

DERAJAT PEMAHAMAN KONSEP FUNGSI PADA SISWA KELAS VIII DITINJAU DARI KONSEP HIMPUNAN (PENELITIAN DILAKUKAN DI SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA BERDASARKAN TAKSONOMI SOLO

PROFIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII-A MTs MUHAMMADIYAH 6 KARANGANYAR DALAM MENYELESAIKAN SOAL BANGUN DATAR

JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA, VOLUME 2, NOMOR 2, JULI 2011

MATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 2 Tahun 2014

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Transkripsi:

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah syarat menyelesaikan Program Studi Strata II Program Studi Magister Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Oleh DWI ATMOKO NIM. Q 100 140 158 SEKOLAH PASCASARJANA PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

i

HALAMAN PENGESAHAN KEMAMPUAN MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh DWI ATMOKO Q 100 140 158 Telah dipertahankan di depan dewan penguji Program Studi Magister Administrasi PendidikanSekolah Pasca Sarjana Universitas Muhammdiyah Surakarta Pada hari Rabu, 19 Oktober 2016 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Dewan Penguji 1. Prof. Dr. Abdul Ngalim, M.M.,M.Hum ( Ketua Dewan Penguji ) (.) 2. Dr. Tjipto Subadi, M.Si. ( Anggota I Dewan Penguji ) (.) 3. Dr. Ahmad Muhibin, M.Si. ( Anggota II Dewan Penguji ) (.) Direktur ii

Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati iii

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Dwi Atmoko Mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan Pascasarjana UMS Email: atmokodwi1980@gmail.com ABSTRAK Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa berkemampuan awal matematika tinggi, sedang dan rendah pada aspek gramatikal, sosiolinguistik, strategis, dan memahami wacana. Jenis penelitian kualitatif menggunakan desain etnografi. Tempat penelitian SMP Negeri 3 Sukoharjo. Waktu penelitian Juli sampai September 2016. Subjek penelitian adalah sembilan siswa kelas VII H SMP Negeri 3 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2016/2017. Teknik pengambilan sampel dengan proporsional random sampling. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data dengan triangulasi waktu yang membandingkan antara data wawancara berbasis tugas I dengan data wawancara berbasis tugas II. Hasil penelitian Kemampuan komunikasi matematis siswa berkemampuan awal matematika: 1) Tinggi : (a) gramatikal, siswa mampu memenuhi semua indikator kecuali merumuskan definisi bilangan pecahan; (b) sosiolinguistik, siswa mampu membaca notasi ketaksamaan pada bilangan bulat dan pecahan untuk indikator yang lain belum terpenuhi; (c) strategis, siswa hanya mampu memenuhi pada indikator bilangan bulat; (d) memahami wacana, siswa memenuhi semua indikator kecuali memberikan argument yang logis pada pecahan. 2) Sedang, (a) gramatikal, siswa mampu memenuhi semua indikator kecuali merumuskan definisi bilangan pecahan; (b) sosiolinguistik, siswa mampu memenuhi semua indikator meskipun ada indicator yang belum sempurna; (c) strategis, siswa mampu memenuhi semua indikator meskipun ada indicator yang belum sempurna; (d) memahami wacana, siswa mampu memenuhi semua indikator. 3) Rendah : (a) gramatikal, siswa mampu memenuhi semua indikator kecuali merumuskan definisi bilangan pecahan dan operasi hitung pecahan; (b) sosiolinguistik, siswa belum mampu memenuhi semua indicator kecuali mampu membaca notasi ketaksamaan pada bilangan bulat dan pecahan; (c) strategis, siswa belum memenuhi semua indkator dengan sempurna; (d) memahami wacana, siswa belum memenuhi semua indicator. Kata kunci: kemampuan gramatikal, sosiolinguistik, strategis, memahami wacana, komunikasi matematis ABSTRACT The research objective to describe the mathematical communication skills early mathematical ability students of high, medium and low on the grammatical aspects, sociolinguistic, strategic, and understand discourse. Qualitative research using ethnographic design. Where research SMP Negeri 3 Sukoharjo. When the study July 1

to September 2016. The subjects were nine students of class VII H SMP Negeri 3 Sukoharjo Academic Year 2016/2017. The sampling technique with proportional random sampling. Data collection techniques with in-depth interviews, observation and documentation. Data analysis techniques with data reduction, data presentation, and conclusion. The validity of the data by comparing the time triangulation between data based interview first task with task-based interview data II. The ability to communicate research results mathematically capable students early mathematics: 1) Height: (a) the grammatical, students are able to meet all of the indicators except for a definition of fractions; (b) sociolinguistics, students are able to read notation inequality integers and fractions for other unmet indikaor; (c) strategic, students were only able to meet the indicator integers; (d) understand the discourse, the students meet all the indicators except provide a logical argument on fractions. 2) Average, (a) the grammatical, students are able to meet all of the indicators except for a definition of fractions; (b) sociolinguistics, students are able to meet all of the indicators even though there is a rudimentary indicator; (c) strategic, students are able to meet all the indicators although no indicator is not perfect; (d) understand the discourse, students are able to meet all of the indicators. 3) Low: (a) the grammatical, students are able to meet all of the indicators except for a definition of fractions and fractional arithmetic operations; (b) sociolinguistics, students have not been able to meet all the indicators except for being able to read notation inequality integers and fractions; (c) strategic, students do not meet all indkator perfectly; (d) understand the discourse, the student has not met all the indicators. Keywords: ability grammatical, sociolinguistic, strategic, understand the discourse, mathematical communication 1. PENDAHULUAN Kurikulum nasional yang kita kenal dengan kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifiknya mengemukakan bahwa hasil belajar tidak di pandang sebagai muara akhir, tetapi sebagai tahapan pembelajaran yang menekankan pada ketrampilan proses. Tahapan pada pembelajaran yang meliputi mengamati, menanya, menalar ( mengekplorasi ), mencoba ( mengasosiasi ) dan membentuk jejaring ( mengkomunikasikan ) diharapkan dapat dilakukan oleh peserta didik dalam pembelajaran dengan maksimal sehingga akan memperoleh kompetensi hasil belajar yang optimal. Kegiatan mengomunikasikan dalam pendekatan saintifik adalah sarana untuk menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, gambar/sketsa, diagram, atau grafik. Kegiatan tersebut dikembangkan agar siswa memiliki kemampuan komunikasi yang baik. 2

Matematika merupakan ilmu sarat dengan materi yang dapat memicu berkembangnya kemampuan penalaran dan kemampuan berkomunikasi. Hal ini dikarenakan matematika adalah ilmu yang mempunyai karakteristik deduktif aksiomatik, yang memerlukan kemampuan berpikir dan bernalar untuk memahaminya. Selain itu matematika adalah bahasa yang universal dengan simbol yang unik dan terstruktur. Kemampuan bernalar dan berkomunikasi telah tertuang secara jelas dalam kurikulum 2013 sebagai salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap siswa setelah mengikuti pembelajaran matematika. Kenyataan yang terjadi di lapangan kedua kemampuan ini masih belum berkembang dengan baik. Pentingnya kemampuan komunikasi bagi siswa kurang diimbangi dengan kondisi real di dalam kelas. Pada kenyataannya, siswa hanya diajari untuk menghafal dan berlatih soal. Maka tidak mengherankan apabila kondisi yang terjadi pada pendidikan Indonesia situasinya sudah memprihatinkan. Fenomena tersebut nampak pada proses pembelajaran diantaranya, siswa kesulitan memahami materi dengan bahasa pada buku-buku teks atau bahasa yang digunakan oleh guru maka sering dijumpai beberapa siswa menggunakan bahasa informal, gerakan tubuh (gestures) untuk memahami konsep dan dalam menjelaskan suatu jawaban. Siswa lebih mudah memahami konsep matematika di saat mereka menggunakan bahasa yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibandingkan menggunakan bahasa formal pada buku teks. Kemampuan dalam berkomunikasi menjadi salah satu standar proses yang tercantum dalam prinsip-prinsip pembelajaran matematika yang dinyatakan oleh National Council of Teachers of Mathematics (NCTM). Kemampuan komunikasi matematis di distribusikan ke dalam empat macam aspek kemampuan, yaitu kemampuan gramatikal, sosiolinguistik, strategis, dan kemampuan memahami wacana (Olivaries : 1996). Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa berkemampuan awal matematika tinggi kelas VII SMP Negeri 3 Sukoharjo pada aspek gramatikal, sosiolinguistik, strategis, dan memahami wacana dalam menyelesaikan soal. (2) Mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa berkemampuan awal matematika sedang kelas VII SMP Negeri 3 Sukoharjo pada 3

aspek gramatikal, sosiolinguistik, strategis, dan memahami wacana dalam menyelesaikan soal. (3) Mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa berkemampuan awal matematika rendah kelas VII SMP Negeri 3 Sukoharjo pada aspek gramatikal, sosiolinguistik, strategis, dan memahami wacana dalam menyelesaikan soal. 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Sukoharjo, dengan alasan belum pernah dijadikan tempat penelitian mengenai permasalahan yang sama dengan penelitian ini. Penelitian dilaksanakan dari bulan Juli sampai September 2016. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah kelas VII SMP Negeri 3 Sukoharjo pada aspek kemampuan gramatikal, sosiolinguistik, strategis, dan kemampuan memahami wacana dalam menyelesaikan soal matematika. Subjek penelitian ini adalah Sembilan siswa kelas VII SMP Negeri 3 Sukoharjo tahun pelajaran 2016/2017, yang terdiri dari tiga siswa berkemampuan awal matematika tinggi, tiga siswa berkemampuan awal matematika sedang, dan tiga siswa berkemampuan awal matematika rendah. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proporsional random sampling, dimana penentuan sampel memiliki karakteristik sendiri-sendiri dari populasi yang ada. (Sutama,2015:101) Data dalam penelitian ini adalah kemampuan komunikasi matematis siswa pada aspek kemampuan gramatikal, sosiolinguistik, strategis, dan kemampuan memahami wacana dalam menyelesaikan soal. Data ini berupa kata-kata tertulis dan lisan. Kata-kata tertulis diperoleh dari hasil pengerjaan tugas untuk mengetahui karakteristik kemampuan komunikasi matematis siswa. Sedangkan kata-kata lisan diperoleh dari hasil wawancara berbasis tugas yang dilakukan kepada subjek penelitian.sumber data dalam penelitian ini adalah catatan lapangan, dan hasil transkrip wawancara berbasis tugas mengenai kemampuan komunikasi matematis siswa pada aspek kemampuan gramatikal, sosialingistik, strategis, dan kemampuan memahami wacana dalam menyelesaikan soal beserta rekaman audio visualnya. 4

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Wawancara mendalam menggunakan teknik the first order understanding and second order understanding sebuah proses wawancara yang digunakan pemahaman pertama dan pemahaman kedua di mana para peneliti memberikan kesempatan individu sebagai subjek penelitian untuk menafsirkan pertanyaan yang diajukan oleh peneliti (Tjipto Subadi, 2013). Wawancara mendalam dan observasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang informasi kemampuan komunikasi matematis pada materi bilangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data dilakukan dengan triangulasi waktu yang membandingkan antara data wawancara berbasis tugas I dengan data wawancara berbasis tugas II. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian ini sebagai berikut : 1) Kemampuan komunikasi matematis siswa berkemampuan awal matematika tinggi, yaitu: (a) pada kemampuan gramatikal, siswa mampu merumuskan definisi bilangan bulat dengan tepat namun untuk bilangan pecahan siswa belum mampu merumuskan definisi dengan tepat; siswa mampu menggunakan notasi ketaksamaan baik pada bilangan bulat maupun pecahan; dan mampu menggunakan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian pada bilangan bulat maupun pecahan; (b) pada kemampuan sosiolinguistik, siswa mampu menyatakan beberapa bahasa/simbol bilangan ke dalam kalimat sehari-hari; tidak dapat menyatakan permasalahan kehidupan seharihari dengan simbol, gambar bahasa/kalimat matematika, dan dapat membaca notasi ketaksamaan pada bilangan bulat dan pecahan; (c) pada kemampuan strategis, siswa tidak menuliskan informasi tentang apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal pecahan; mampu mendeskripsikan strategi penentuan selisih dengan tepat dan tidak mampu mendeskripsikan strategi penyelesaian soal pecahan; dan siswa mampu melakukan evaluasi hanya pada soal bilangan bulat tidak mampu pada soal bilangan pecahan; (d) pada kemampuan memahami wacana, siswa memberikan respon positif terhadap permasalahan yang diberikan; memberikan pendapat pada soal bilangan bulat dengan diikuti argumen yang logis, sedangkan pada soal pecahan tidak diikuti dengan argumen logis; dapat membuat soal yang melibatkan operasi penjumlahan, 5

pengurangan, perkalian, dan pembagian pada bilangan bulat maupun pecahan secara bersamaan.2) Kemampuan komunikasi matematis siswa berkemampuan awal matematika sedang, yaitu: (a) pada kemampuan gramatikal, siswa mampu merumuskan definisi dengan tepat hanya pada bilangan bulat untuk bilangan pecahan siswa belum mampu; mampu menggunakan notasi ketaksamaan pada bilangan bulat dan pecahan secara tepat; dan dapat menggunakan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian baik pada bilangan bulat maupun pada pecahan; (b) pada kemampuan sosiolinguistik, siswa dapat menyatakan beberapa bahasa/simbol bilangan ke dalam kalimat sehari-hari; dapat menyatakan beberapa permasalahan kehidupan sehari-hari dengan kalimat matematika tetapi belum dapat menyatakan permasalahan tentang selisih dan pecahan ke dalam gambar matematis; mampu menarik kesimpulan pada soal bilangan bulat dan pecahan; dan dapat membaca notasi ketaksamaan pada bilangan bulat dan pecahan; (c) pada kemampuan strategis, siswa menuliskan informasi tentang apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dari soal bilangan bulat maupun pada soal pecahan; mampu mendeskripsikan strategi penentuan selisih dengan tepat dan dapat mendeskripsikan strategi penyelesaian soal pecahan meskipun tidak tepat; (d) pada kemampuan memahami wacana, siswa memberikan respon positif terhadap permasalahan yang diberikan; memberikan pendapat pada soal bilangan bulat maupun bilangan negative dengan diikuti argumen yang logis; mampu membuat soal yang melibatkan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada bilangan bulat maupun pecahan secara bersamaan. 3) Kemampuan komunikasi matematis siswa berkemampuan awal matematika rendah, yaitu: (a) pada kemampuan gramatikal, siswa belum mampu merumuskan definisi bilangan pecahan namun untuk bilangan bulat siswa telah mampu, dapat menggunakan notasi ketaksamaan pada bilangan positif maupun negative dengan tepat, dan mampu menggunakan operasi perkalian, pembagian, penjumlahan, pengurangan pada bilangan pecahan untuk bilangan bulat siswa hanya mampu menggunakan operasi perkalian dan pembagian; (b) pada kemampuan sosiolinguistik, siswa belum mampu menyatakan bahasa/simbol matematika ke dalam kalimat sehari-hari, belum dapat menyatakan permasalahan kehidupan sehari-hari dengan simbol, gambar bahasa/kalimat matematika, belum menarik kesimpulan pada soal pecahan, namun mampu membaca notasi 6

ketaksamaan pada bilangan bulat dan pecahan; (c) pada kemampuan strategis, siswa menuliskan informasi tentang apa yang diketahui dari soal bilangan bulat meskipun ada beberapa bagian yang tidak tepat dan tidak menuliskan informasi tentang apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal pecahan, dapat mendeskripsikan strategi penentuan selisih meskipun tidak tepat, tetapi tidak mampu menjelaskan strategi penyelesaian soal pecahan; (d) pada kemampuan memahami wacana, siswa tidak memberikan respon positif terhadap permasalahan yang diberikan, memberikan pendapat pada soal pecahan tetapi tidak diikuti dengan argumen yang logis. 4. PENUTUP Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Siswa berkemampuan awal matematika tinggi memiliki kemampuan komunikasi matematis pada masing-masing aspek seperti berikut ini. a. Pada kemampuan gramatikal, siswa mampu merumuskan definisi bilangan bulat dengan tepat namun untuk bilangan pecahan siswa belum mampu merumuskan definisi dengan tepat, siswa mampu menggunakan notasi ketaksamaan baik pada bilangan bulat maupun pecahan; dan mampu menggunakan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian pada bilangan bulat maupun pecahan. b. Pada kemampuan sosiolinguistik, siswa mampu menyatakan beberapa bahasa/simbol bilangan ke dalam kalimat sehari-hari; tidak dapat menyatakan permasalahan kehidupan sehari-hari dengan simbol, gambar bahasa/kalimat matematika, dan dapat membaca notasi ketaksamaan pada bilangan bulat dan pecahan. c. Pada kemampuan strategis, siswa tidak menuliskan informasi tentang apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal pecahan; mampu mendeskripsikan strategi penentuan selisih dengan tepat dan tidak mampu mendeskripsikan strategi penyelesaian soal pecahan; dan siswa mampu melakukan evaluasi hanya pada soal bilangan bulat tidak mampu pada soal bilangan pecahan d. Pada kemampuan memahami wacana, siswa memberikan respon positif terhadap permasalahan yang diberikan; memberikan pendapat pada soal 7

bilangan bulat dengan diikuti argumen yang logis, sedangkan pada soal pecahan tidak diikuti dengan argumen logis; dapat membuat soal yang melibatkan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian pada bilangan bulat maupun pecahan secara bersamaan. 2. Siswa berkemampuan awal matematika sedang memiliki kemampuan komunikasi matematis pada masing-masing aspek seperti berikut ini. a. Pada kemampuan gramatikal, siswa mampu merumuskan definisi bilangan bulat secara tepat namun untuk soal bilangan pecahan siswa belum mampu; dapat menggunakan notasi ketaksamaan pada bilangan bulat dan pecahan secara tepat; dan dapat menggunakan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian baik pada bilangan bulat mapun pada pecahan. Terdapat temuan lain pada aspek gramatikal, yaitu: ada siswa yang belum mampu menggunakan operasi perkalian, pembagian, penjumlahan dan pengurangan pada pecahan. b. Pada kemampuan sosiolinguistik, siswa dapat menyatakan beberapa bahasa/simbol bilangan ke dalam kalimat sehari-hari; dapat menyatakan beberapa permasalahan kehidupan sehari-hari dengan kalimat matematika tetapi belum dapat menyatakan permasalahan tentang selisih dan pecahan ke dalam garis bilangan; dapat menarik kesimpulan pada soal bilangan bulat dan pecahan; dan dapat membaca notasi ketaksamaan pada bilangan bulat dan pecahan. Terdapat temuan lain pada aspek sosiolinguistik, yaitu ada belum mampu menarik kesimpulan pada persoalan bilangan bulat. c. Pada kemampuan strategis, siswa menuliskan informasi tentang apa yang diketahui dari soal bilangan bulat dengan tepat.; dapat mendeskripsikan strategi penentuan selisih dengan tepat dan dapat mendeskripsikan strategi penyelesaian soal pecahan meskipun tidak sampai pada hasil akhir yang tepat; dan siswa dapat melakukan evaluasi pada soal bilangan bulat maupun bilangan pecahan.. d. Pada kemampuan memahami wacana, siswa memberikan respon positif terhadap permasalahan yang diberikan; memberikan pendapat pada soal bilangan bulat dan bilangan pecahan dengan diikuti argumen yang logis; 8

siswa mampu membuat soal pada bilangan bulat dan pecahan yang melibatkan keempat operasi sekaligus. 3. Siswa berkemampuan awal matematika rendah memiliki kemampuan komunikasi matematis pada masing-masing aspek seperti berikut ini. a. Pada kemampuan gramatikal, siswa mampu merumuskan definisi bilangan bulat tepat tetapi belum mampu merumuskan definisi bilangan secara tepat; dapat menggunakan notasi ketaksamaan pada beberapa bilangan bulat dan dapat menggunakan beberapa operasi pada bilangan bulat dan pecahan. Terdapat temuan lain pada aspek gramatikal, yaitu: (1) ada siswa yang belum dapat menggunakan notasi ketaksamaan pada bilangan bulat negatif; (2) ada siswa yang dapat menggunakan notasi ketaksamaan pada pecahan. b. Pada kemampuan sosiolinguistik, siswa belum dapat menyatakan bahasa/simbol matematika ke dalam kalimat sehari-hari; belum dapat menyatakan permasalahan kehidupan sehari-hari dengan simbol, gambar bahasa/kalimat matematika; tidak menarik kesimpulan pada soal pecahan; dan dapat membaca notasi ketaksamaan pada bilangan bulat dan pecahan. Terdapat temuan lain pada aspek sosiolinguistik, yaitu: (1) ada siswa yang menarik kesimpulan pada persoalan bilangan bulat meskipun tidak tepat, dan ada siswa yang belum menarik kesimpulan pada persoalan bilangan bulat; (2) ada siswa yang terbalik dalam pembacaan notasi lebih dari dan kurang dari apabila berdiri sendiri-sendiri, tetapi dapat membacanya secara tepat ketika telah digunakan untuk membandingkan dua bilangan. c. Pada kemampuan strategis, siswa menuliskan informasi tentang apa yang diketahui dari soal bilangan bulat dengan cara menyalin soal tetapi ada beberapa bagian yang tidak tepat dan tidak menuliskan informasi tentang apa yang diketahui dan ditanyakan pada soal pecahan; dapat mendeskripsikan strategi penentuan selisih meskipun tidak tepat, tetapi tidak dapat menjelaskan strategi penyelesaian soal pecahan; Terdapat temuan lain pada aspek strategis, yaitu: (1) ada siswa yang tidak melakukan evaluasi terhadap soal bilangan bulat dan ada siswa yang melakukan evaluasi secara tepat. d. Pada kemampuan memahami wacana, siswa tidak memberikan respon positif terhadap permasalahan yang diberikan; siswa memberikan pendapat pada soal 9

pecahan tetapi tidak diikuti dengan argumen yang logis. Terdapat temuan lain pada aspek memahami wacana, yaitu: (1) ada siswa yang memberikan pendapat pada soal bilangan bulat dengan diikuti argumen logis tetapi ada juga yang tidak diikuti dengan argumen logis; (2) ada siswa yang dapat membuat soal dengan melibatkan operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian secara terpisah, tetapi ada juga siswa yang tidak dapat menyusun soal sama sekali baik secara terpisah maupun dengan melibatkan keempat operasi bilangan sekaligus. DAFTAR PUSTAKA Ali Mahmudi.2009.Komunikasi dalam Pembelajaran Matematika.Jurnal MIPA UNHALU. Vol.8. No.1. 1-9. Ayu Handayani.2014. Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Melalui Pendekatan PMR. Jurnal FMIPA UNP.Vol 3.No 2 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif-Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta, Kencana: 2010) Depdikbud.2013.Pembelajaran Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Matematika (Peminatan) Melalui Pendekatan Saintifik.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Direktorat PSMA. Kongthip, Y., Inprasitha, M., Pattanajak, A., & Inprasitha, N.2012. Mathematical Communication by 5th Grade Student s Gestures in Lesson Study and Open Approach Context. Thailand:SciRes. Kosko, K.W. dan Wilkins, J.L.M.2011.Mathematical Communication and Its Relation to The Frequency of Manipulative Use.International Electronic Journal of Mathematics Education. Vol.5. No.2. 79-90. Miles, M.B dan Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif.Terj. Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta : UI Press. Moleong, L.J.2009. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. National Council of Teachers of Mathematics (NCTM).2000. Principles and Standards for School Mathematics. Reston VA: NCTM. Olivares, R.A. 1996. Communication in Mathematics for Students with Limited English Proficiency,hlm.221-230. dalam Portia C Elliot dan Margaret J (edt).communication in Mathematics K-12 and Beyond. Reston VA:NCTM. 10

Ontario Ministry of Education.2010.Capacity Building Series.Ontario:The Literacy and Numeracy Secretariat. Pugalee, D.K dan Lim, L.2004.Using Journal Writing to Explore They Communicate to Learn Mathematics and They Learn to Communicate Mathematically.Tersedia di: oar.nipissingu.ca/pdfs/v722.pdf, diakses pada 15 April 2016. Sugiyono.2011.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).Bandung:Alfabeta. Sutama. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Kartasura:FairuzMedia. Tjipto Subadi, 2013. Macrothink Institute ; International Journal of Education, Vol.5, No. 2, Juni 2013, p. 104-106. Tolstylkh, O. Dan Khomutova, A. Developing The Communicative Competence of The University Teaching Staf: An Integrated-Skill Approach. Journal of General and Proffesional Education. Vol.2. No.2. 38-43. Van De Walle, J.A. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah (Jilid I). Terjemahan Suyono. Jakarta: Erlangga. Wahid Umar. 2012. Membangun Kemampuan Komunikasi Matematis Dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Ilmiah program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung. Vol.1. No. 1. 1-9. Zavy Sulthani.2012.Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas Unggulan dan Siswa Kelas Reguler Kelas X SMA Panjura Malang Pada Materi Logika Matematika.Malang: Universitas Negeri Malang. 11