BAB I PENDAHULUAN. (Aunurrahman, 2010: 12) berpendapat bahwa usaha dalam mengembangkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dihadapi siswa dalam kehidupan sehari-hari. Usaha untuk mencapai tujuan. yang melibatkan siswa aktif dalam proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi suatu bangsa yang akan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. siswa secara aktif. Zuckerman (Warsono dan Harianto, 2012: 4) mengatakan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah merupakan salah satu tempat dimana siswa mendapatkan ilmu secara

BAB I PENDAHULUAN. Semakin lama tuntutan pada dunia akademik semakin berkembang,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Neneng Santi Purnama Sari, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

memegang peranan yang sangat besar dalam kehidupan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Materi dalam pembelajaran IPS mengandung konsep-konsep yang lebih

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA KELAS VIIIC SMP NEGERI 1 CIASEM MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN TEKA-TEKI SILANG (TTS)

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kondusif agar siswa mampu menyerap materi yang diberikan.

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA TEKA- TEKI SILANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

BAB I PENDAHULUAN. situasi pergaulan (pendidikan), pengajaran, latihan, serta bimbingan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang penting di Sekolah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF SNOWBALL THROWING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN. Proses untuk mengembangkan potensi dirinya agar memiliki kekuatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mata pelajaran yang harus diberikan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Guru berperan penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswanya.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Globalisasi seperti saat ini menimbulkan persaingan di berbagai bidang kehidupan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. emosional siswa dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia tersebut. Upaya peningkatan kualitas manusia harus

I.PENDAHULUAN. rendahnya rata-rata prestasi belajar. Pendidikan kita kurang memberikan kesempatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan berbagai pihak yang terkait secara bersama-sama dan bersinergi

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini, yang mana praktik-praktik pembelajaran di lapangan cenderung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan atas motif-motif dan tujuan yang ada pada murid.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Ratnajuwita Danar Sari, Satrijo Budi Wibowo dan Juli Murwani : Perbedaan Prestasi Belajar...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. saling terkait sehingga dapat membuahkan hasil belajar yang optimal. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembelajaran dapat diukur dari keberhasilan siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan pembelajaran yang kreatif serta membangkitkan minat belajar

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang ada dalam pendidikan kita yaitu rendahnya mutu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan berperan untuk mencetak sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satu kendala tersebut disebabkan kurangnya kreatifitas guru-guru dalam

BAB I PENDAHULUAN. sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan

METODE PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran matematika secara tuntas di setiap jenjang pendidikan.

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan tindakan yang terdiri

BAB I PENDAHULUAN. ketrampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara (speaking

Ramli Nugroho Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 4 menjelaskan bahwa kedudukan guru sebagai tenaga profesional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2008: 79).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1. PENDAHULUAN. dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

BAB I PENDAHULUAN. tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Seperti yang di ungkapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kegiatan proses belajar mengajar di sekolah, keberhasilan adalah hal utama yang diupayakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. dapat berperan dalam pembangunan disegala bidang. Peningkatan mutu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk mengembangkan potensi dirinya. Selain itu, pendidikan. potensi diri yang dilakukan melalui proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari bangsa itu sendiri. Hal itu sesuai dengan ketentuan umum Undang

BAB I PENDAHULUAN. menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Hal semacam itulah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan siswa dapat memahami dan mengerti maksud pembelajaran.

Yessi Malisa 1), Ngadino Y 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan saat ini tidak hanya sebatas proses pembelajaran dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses pembelajaran yang bermutu dapat dilaksanakan dalam berbagai

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena dengan

1. PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan suatu bangsa karena sasaran dari

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: AENUN NIM.

SKRIPSI. Oleh : Wulan Sari Ningsih NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang masih bersifat teacher-centered karena tidak memerlukan alat

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pikiran dan perasaan kepada orang lain. Untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. menuntut lembaga pendidikan untuk lebih dapat menyesuaikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. dipsndang sebagai sarana untuk melahirkan insan-insan yang cerdas,

I. PENDAHULUAN. dikarenakan dalam pembelajaran sejarah di berbagai sekolah lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. agar peserta didik dapat mengembangkan kecakapan hidup ( life skills ) yang

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1 Pendidikan Biologi. Diajukan oleh :

BAB I PENDAHULUAN. di lapangan sistem pengelolaan siswa masih menggunakan cara konvensional yang tidak

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu cara untuk mendapatkan pengetahuan yang baru. Hal ini menunjukkan bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang melalui pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Summatmadja (Aunurrahman, 2010: 12) berpendapat bahwa usaha dalam mengembangkan pendidikan sebagai proses pemberdayaan anak didik, secara filsafat, harus berpijak pada fakta dan realita. Proses pendidikan melalui pelaksanaan pembelajaran harus memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan dan mengembangkan bakatnya. Pembelajaran merupakan pusat kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari guru dan siswa. Pembelajaran dapat dicapai apabila kegiatan belajar mengajar di sekolah dapat berlangsung dengan baik, efektif dan efisien. Proses pembelajaran di kelas yang baik yaitu pembelajaran yang aktif, siswa harus dilibatkan secara aktif bukan hanya mendengarkan guru berbicara saja, tetapi ikut aktif dalam pembelajran di kelas. Hasil riset dari National Training Laboratories dalam Warsono (2013: 12) mengatakan jika siswa diberi kesempatan praktik pembelajaran dengan cara mengajar (learning by teaching), menyebabkan siswa mampu mengingat sebanyak 90% materi, berbeda jika hanya mendengarkan guru ceramah, siswa hanya dapat mengingat materi 1

2 pembelajaran maksimal sebanyak 30%. Jadi proses belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sesungguhnya bukan hanya kegiatan menghafal dan mendengarkan guru, ketika siswa hanya menghafal maka materi pelajaran akan mudah hilang. Pembelajaran dianggap berhasil ketika dapat diketahui hasil ahir yaitu prestasi belajar yang meningkat. Banyak hal yang turut berpengaruh pada prestasi belajar siswa, diantaranya adalah motivasi belajar siswa dan model pembelajaranya yang digunakan. Guru di kelas berperan sebagai fasilitator yang wajib menguasai materi pembelajaran dan model pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang baik yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa. Kegiatan belajar bersama dapat memacu belajar yang aktif. Siswa dapat melakukan aktifitas belajar berupa berdiskusi dengan siswa lain guna menambah pengalaman dan pemahaman materi pelajara. Dengan belajar aktif, siswa akan mengupayakan sesuatu yang diinginkan, siswa akan terus berusaha mencari cara untuk memecahkan masalah atau menemukan jawaban dari pertanyaan. Dalam pembelajaran guru juga harus dapat merancang suatu pendekatan pembelajaran baik dari segi model, metode maupun menyediakan media pembelajaran yang dapat menarik minat siswa sehingga siswa dapat lebih termotivasi untuk belajar. Berdasarkan hasil wawancara dengan wali kelas IV SD Negeri 02 Karanggude Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas terdapat beberapa masalah yaitu siswa kurang termotivasi dalam belajar IPS, banyak siswa yang beranggapan bahwa mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang sulit dan susah dipahami oleh siswa, masalah tersebut berdampak pada hasil pembelajaran

3 IPS yang rendah, sehingga siswa kurang termotivasi dalam mempelajari materi yang diberikan oleh guru dan mengakibatkan prestasi belajar yang rendah. Kemampuan siswa dalam menguasai materi dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian khususnya pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi yang berjumlah 30 siswa, terdapat 16 siswa yang masih memperloleh nilai ulangan di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan nilai KKM 70. Hal ini membuktikan bahwa prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran IPS masih tergolong rendah karena sekitar 53,3% siswa masih belum bisa mencapi KKM yang telah ditentukan. Adapun penyebab rendahnya prestasi belajar siswa tersebut antara lain: siswa kurang termotivasi dalam belajar IPS, siswa kesulitan memahami materi yang jumlahnya cenderung banyak, kurangnya partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran, kurangnya pemanfaatan media pembelajaran. Proses pembelajaran di kelas masih tertuju pada teacher centered (berpusat pada guru). Kebanyakan siswa hanya mendapatkan ceramah tentang materi dan hanya sebagai pendengar saja. Pengelolaan kelas dalam pembelajaran yang kurang tepat yang membuat rendahnya hasil belajar siswa. Berdasarkan permasalahan di atas peneliti dan guru berdiskusi untuk memperbaiki kondisi dan prestasi belajar siswa dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menggunakan model pembelajaran kooperatif melalui strategi snowball throwing di SD Negeri 02 Karanggude Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas. Strategi snowball throwing merupakan salah satu model pembelajaran tipe kooperatif. Menurut Hamid (2014: 230)

4 pembelajaran kooperatif melalui strategi snowball throwing merupakan salah satu model pembelajaran aktif, yang sangat menarik untuk diberikan kepada siswa, karena sangat menyenangkan dan menantang. Pembelajaran kooperatif melalui strategi snowball throwing ini, selain menghibur, permainan ini juga mewajibkan pesertanya untuk menjawab pertanyaan. Secara umum strategi snowball trowing yaitu siswa di bagi menjadi beberapa kelompok kecil untuk mendiskusikan topik pembahasan yang diarahkan oleh guru. Siswa kemudian diberi kesempatan untuk membuat sebuah pertanyaan yang nantinya akan diberikan siswa yang lain dengan menuliskan pertanyaan tersebut diselembar kertas yang nantinya digulung menyerupai bola salju. Penelitian ini akan dilakukan inovasi pembelajaran yang berbeda dari strategi pembelajaran snowball throwing pada umumnya. Penerapan strategi pembelajaran snowball throwing akan dilengkapi dengan menggunakan media Teka Teki Silang (TTS) karena dapat mengasah ketajaman otak. Disamping itu, juga media pembelajaran ini siswa dapat mengingat mencari, dan mencocok kan kata yang pas tidak hanya sesuai dengan jawaban, tetapi jumlah kotak yang tersedia. Berdasarkan uraian di atas peneliti akan melakukan penelitian dengan menggunakan inovasi strategi snowball throwing berbantu media TTS, diharapkan akan membuat suasana pembelajaran terasa lebih menyenangkan dan siswa akan lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran, dengan demikian model pembelajaran kooperatif melalui strategi snowball throwing berbantu media TTS dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru dalam meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa.

5 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini yaitu Bagaimana upaya meningkatkan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui strategi snowball throwing berbantu media Teka-Teki Silang (TTS) siswa kelas IV SD Negeri 02 Karanggude?. Rumusan masalah tersebut dapat diuraikan menjadi pertanyaan peniliti sebagai berikut: 1. Bagaimana peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi melalui strategi snowball throwing berbantu media TTS di kelas IV SD? 2. Bagaimana peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi melalui strategi snowball throwing berbantu media TTS di kelas IV SD? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1. Meningkatkan motivasi belajar siswa kelas IV SD pada materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif melalui strategi snowball throwing berbantu media TTS. 2. Meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD pada materi perkembangan teknologi produksi, komunilasi dan transportasi dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif melalui strategi snowball throwing berbantu media TTS.

6 D. Manfaat penelitian Dengan adanya penelitian tindakan kelas ini memberikan manfaat: 1. Manfaat Teoretis a. Menambah referensi guru untuk meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif melalui strategi snowball throwing berbantu media TTS pada pembelajaran IPS. b. Menjadi dasar pemikiran penelitian selanjutnya baik bagi peneliti sendiri ataupun peneliti lainnya. 2. Manfaat praktis a. Siswa 1) Membuat siswa lebih memahami materi IPS yang disampaikan oleh guru saat pembelajaran. 2) Menambah pengalaman belajar siswa di dalam kelas. 3) Siswa terlibat langsung dalam pembelajaran yang menyenangkan karena di bantu dengan permainan menggunakan strategi snowball throwing berbantu media TTS. b. Guru 1) Menambah referensi guru untuk kegiatan pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran khususnya pembelajaran IPS. 2) Meningkatkan keterampilan guru menggunakan metode pembelajaran dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi. c. Sekolah 1) Meningkatkan mutu pendidikan dalam pembelajaran yang ada di sekolah. 2) Meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajan IPS.

7 d. Peneliti 1) Menerapkan ide menggunakan metode pembelajaran melalui strategi snowball throwing berbantu media TTS untuk pembelajaran IPS agar lebih menyenangkan. 2) Mendapat pengetahuan dalam mengajar di sekolah sebagai calon pendidik. 3) Mendapat pengetahuan mengenai metode pembelajaran yang cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran IPS.