BAB III PERANCANGAN PROSES

dokumen-dokumen yang mirip
V. SPESIFIKASI ALAT. Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT

(VP), untuk diuapkan. Selanjutnya uap hasil dari vaporizer (VP) dipisahkan

BAB III SPESIFIKASI ALAT

atm dengan menggunakan steam dengan suhu K sebagai pemanas.

proses oksidasi Butana fase gas, dibagi dalam tigatahap, yaitu :

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

V. SPESIFIKASI PERALATAN

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES. bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi,

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi,

BAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT. Kode T-01 T-02 T-03

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

Prarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT

(Pra-CRancangan (PaBnkJMethyCMercaptan dengan Kapasitas ton/tahun BAB III METODE PERANCANGAN

TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Kode M-01 M-02 M-03 Fungsi Mencampur NaOH 98% dengan air menjadi larutan NaOH 15%

Prarancangan Pabrik Polipropilen Proses El Paso Fase Liquid Bulk Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. Kode T-01 A/B T-05

TUGAS PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES HALDOR TOPSOE KAPASITAS TON / TAHUN

BAB. V SPESIFIKASI PERALATAN

V. SPESIFIKASI PERALATAN

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA PRAPERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DENGAN KAPASITAS TON/TAHUN. Oleh :

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. : untuk menyerap NH3 dan CO2 oleh. : Menara bahan isian (packed tower) : Low alloy steel SA 204 grade C

PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN

TUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS TON PER TAHUN

suhu 190 C dan tekanan 12,39 atm. Hasil dari steam exploison-0\ diumpankan

Prarancangan Pabrik Kimia Propilena Oksida dengan proses Hydroperoxide Kapasitas ton/tahun BAB III

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA

PRA RANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHIDPROSES D. B WESTERN KAPASITAS TON/TAHUN

<3y?<B /// (Perancangan (Proses 12

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

Pada pembuatan Butil Etanoat dengan proses esterifxkasi fase cair-cair

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT (DALMS) DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 100.

EXECUTIVE SUMMARY. PRARANCANGAN PABRIK BIOETANOL DARI MOLASE DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS PRODUKSI kiloliter/tahun JUDUL TUGAS

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID MENGGUNAKAN METAL OXIDE CATALYST PROCESS KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK AMMONIUM NITRAT PROSES STENGEL KAPASITAS TON / TAHUN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

Prarancangan pabrik anilin proses hidrogenasi nitrobenzen fase uap kapasitas ton / tahun

Neraca Panas Heater II

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

Pabrik Alumunium Sulfat dari Bauksit Dengan Modifikasi Proses Bayer dan Giulini

PRA RANCANGAN PABRIK CUMENE PROSES UOP Q-Max KAPASITAS PRODUKSI TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON/TAHUN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON PER TAHUN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA

MAKALAH PROSES PEMBUATAN AMIL ASETAT DARI AMIL ALKOHOL DAN ASAM ASETAT MATA KULIAH PIK II

TUGAS AKHIR. Prarancangan pabrik fosgen dari karbon monoksida dan gas klor kapasitas ton/tahun

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK GLISEROL DARI CPO (Crude Palm Oil) DAN AIR DENGAN PROSES CONTINUOUS FAT SPLITTING KAPASITAS 44.

V. SPESIFIKASI PERALATAN

V. SPESIFIKASI ALAT. Adapun spesifikasi slat untuk Pabrik Sirup Maltosa dengan kapasitas

BAB V SPESIFIKASI PERALATAN

BAB V SPESIFIKASI PERALATAN

dinaikkan suhunya menggunakan heater (HE-03) dari suhu 452,33 Ksampai suhunya

PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHYDE DENGAN PROSES METAL OXIDE

TUGAS PERANCANGAN PABRIK PHTHALIC ANHYDRIDE DENGAN PROSES VON HEYDEN KAPASITAS TON/TAHUN

perancangan yang diing.nkan maka pada perancangan proes perlu dilakukan

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS MATA KULIAH PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA

I. PENDAHULUAN. Dalam upaya bersama untuk meningkatkan kinerja perekonomian nasional,

PRARANC SKRIPSI. Pembimbingg II. Ir.

TUGAS PERACANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

HEAT EXCHANGER ALOGARITAMA PERANCANGAN [ PENUKAR PANAS ]

TUGAS PERACANGAN PABRIK KIMIA

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkan oleh proses reaksi dalam pabrik asam sulfat tersebut digunakan Heat Exchanger

LAPORAN KERJA PRAKTEK 1 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol

LAMPIRAN A REAKTOR. = Untuk mereaksikan Butanol dengan Asam Asetat menjadi Butil. = Reaktor Alir Tangki Berpengaduk Dengan Jaket Pendingin

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA

PRARANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

TUGAS AKHIR PABRIK SIRUP GLUKOSA DARI BEKATUL DENGAN PROSES HIDROLISA ENZIM. 1. Aristia Anggraeni S.

TUGAS PRARANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK BIOETANOL DENGAN PROSES FERMENTASI PATI KAPASITAS KL/TAHUN.

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA

V. SPESIFIKASI PERALATAN. Peralatan proses Pabrik Kalsium Klorida dengan kapasitas ton/tahun. Tabel 5.1. Tangki Penyimpanan HCl (B-01)

V. SPESIFIKASI PERALATAN. Spesifikasi peralatan yang digunakan pada proses pembuatan Precipitated. produksi selama 7 hari

II. DESKRIPSI PROSES

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

NASKAH PUBLIKASI PRARANCANGAN PABRIK AKRILONITRIL DARI AMONIAK, PROPILENA DAN UDARA DENGAN KAPASITAS TON/TAHUN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA. Oleh :

Transkripsi:

BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Pabrik Fosgen ini diproduksi dengan kapasitas 30.000 ton/tahun dari bahan baku karbon monoksida dan klorin yang akan beroperasi selama 24 jam perhari dalam 330 hari selama setahun. Secara garis besar pabrik ini terdiri dari proses reaksi, pemisahan, pemurnian, dan penyimpanan. 3.1.1 Tahap Persiapan Bahan Baku Gas klorin dengan impuritis gas hidrogen di simpan dalam tangki penyimpanan pada fase cair dengan tekanan 9 atm, suhu 30 o C kemudian dialirkan melalui pompa dan expansion valve sehingga tekanan turun menjadi 1,35 atm dalam fase gas. Setelah itu dipanaskan dengan heater hingga mencapai suhu 77 o C. Karbon monoksida dengan impuritis gas hidrogen disimpan pada tekanan 9 atm dan suhu 30 o C dalam fase gas, kemudian dialirkan melalui expansion valve sehingga tekanan turun menjadi 1,35 atm, dan kemudian dipanaskan menggunakan heater hingga mencapai suhu 77 o C. 3.1.2 Tahap Reaksi Bahan baku karbon monoksida dan klorin yang tekanan dan suhunya sudah disesuaikan dengan kondisi operasinya di umpankan ke reaktor. Reaksi terjadi didalam reaktor pada suhu 77 ºC 180 o C dan tekanan 1,35 atm (untuk 19

20 mempertahankan pada fasa gas) dan dijalankan di dalam sebuah Reaktor Fix Bed Multitube (R-01) dengan kondisi non adiabatic, non ishotermal dan bersifat eksotermis. Pendingin dialirkan didalam shell, yang berfungsi sebagai penyerap panas, dan juga penstabil suhu pada reaktor karena reaksi antara karbon monoksida dan klorin merupakan reaksi eksotermis. 3.1.3 Tahap Pemisahan dan Pemurnian Hasil keluaran dari reaktor R-01 berupa Karbon monoksida, Klorin, Hidrogen dan Fosgen pada suhu 180 o C dan tekanan 1,35 atm, kemudian dimasukkan kedalam Kondenser Parsial (CP-01) untuk mendapatkan konsentrasi fosgen 99,8% dengan cara mengembunkan produk yang terbentuk (Fosgen) dan memisahkannya dari CO, H 2 dan Cl 2 sisa reaksi. Suhu masuk (CP-01) yang diinginkan adalah 70 o C dan suhu keluar yang diinginkan 45 o C serta beroperasi pada tekanan 9 atm. Sehingga sebelum masuk kondesor parsial, produk dimasukkan kedalam kompresor (C-01) untuk menaikan tekanan dari 1,35 atm menjadi 9 atm. Kemudian dimasukkan kedalam cooler untuk menurunkan suhu dari 180 o C 70 o C. Setelah melalui proses kondensasi pada Kondenser Parsial 01, hasilnya berupa Karbon monoksida, Klorin, Hidrogen dan Fosgen dalam fase gas dan cair, sehingga perlu pisahkan dengan menggunakan separator (SP-01). Cairan yang terbentuk yaitu COCl 2 dan Cl 2 dengan konsentrasi COCl 2 99,8% yang akan menjadi hasil bawah SP-01 dan gas sisa kondensasi yaitu CO, Cl 2, H 2 dan COCl 2

21 sisa menjadi hasil atas SP-01. Suhu dan tekanan keluar dari SP-01 adalah 45 o C dan 9 atm. Hasil atas SP-01 berupa gas sisa yaitu CO, Cl 2, COCl 2, dan H 2 akan dikondensasi menggunakan kondensor parsial (CP-02) dan separator (SP-02) untuk memisahkan Cl 2 dan COCl 2 (sebagai hasil bawah) dan CO, H 2 dan sedikit Cl 2 sebagai gas buang. Cl 2 dan COCl 2 cair hasil bawah kemudian di recycle kedalam reaktor. Karena reaktor beroperasi pada 1,35 atm dan 77 0 C, makan hasil bawah SP-02 dilewatkan melalui expansion valve agar tekanan turun menjadi 1,35 atm dan dipanaskan menggunakan heater sehingga suhu menjadi 77 0 C. CP-02 beroperasi pada 25 atm dan denga suhu masuk 90 0 C dan keluar 45 0 C, sehingga sebelum masuk kondensor pasrial gas hasil atas separator dilewatkan kompresor (C-02) agar tekanannya menjadi 25 atm. 3.1.4 Tahap Penyimpanan Hasil bawah SP-01 akan disimpan didalam tangki produk COCl 2 dengan kondisi suhu 30 o C dengan tekanan 9 atm.

22 3.2. SPESIFIKASI ALAT/MESIN PRODUK 3.2.1. Tangki Penyimpanan Bahan Tabel 3.1 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Bahan Baku T-01 T-02 Fungsi Menyimpan bahan baku karbon monoksida sebanyak 1370 kg/jam. Menyimpan bahan baku klorin sebanyak 2722 kg/jam Jenis Spherical Tank Silinder tegak, elleptical dished Fasa Gas Cair Jumlah 1 unit 1 unit Tekanan : 9 atm Tekanan : 9 atm Operasi Suhu : 30 o C Suhu : 30 o C Spesifikasi Kapasitas : 127,6440 m 3 Kapasitas : 411,8838 m 3 Bahan : Stainless Steel Bahan : Stainless Steel SA SA 106 Grade A 106 Grade A ID OD : 245,9840 in : 247,4841 in Diameter : 480 in Tebal shell : 2 in Tebal Dinding : 0,75 in Tebal head : 2,75 in Tinggi : 480 in

23 Tabel 3.2 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Produk T-03 Fungsi Menyimpan produk fosgen sebanyak 3788 kg/jam Jenis Silinder tegak, elleptical dished Fasa Jumlah Cair 1 unit Tekanan : 9 atm Operasi Suhu : 30 o C Spesifikasi Kapasitas : 480 m 3 Bahan : Stainless Steel SA 106 Grade A Diameter : 3,42 in Tebal shell : 0,1875 in Tebal head : 0,1875 in Tinggi : 3,42 in

24 3.2.3 Heat Exchanger 3.2.3.1 Heater Tabel 3.3 Spesifikasi Heater 01 dan 02 Fungsi HEATER-01 Memanaskan CO sebanyak 1370 kg/jam untuk umpan masuk reaktor HEATER-02 Memanaskan Cl 2 sebanyak 2722 kg/jam untuk umpan masuk reaktor Jenis Double Pipe Double Pipe Ukuran 3 x 2 3 x 2 Operasi Annulus Panas : 140 o C Dingin: 30 77 o C Kapasitas : 87 kg/jam Panas : 140 o C Dingin: 30 77 o C Kapasitas : 60 kg/jam : Saturated Steam : Saturated Steam Inner Pipe Pressure drop : 0,0013 psi Kapasitas : 1370 kg/jam Pressure drop : 0,0011 psi Kapasitas : 2722 kg/jam : CO : Cl 2 Pressure drop : 0,0127 psi Pressure drop : 0,0295 psi Dirt Factor 0,043 hr ft 2 o F/ Btu 0.059 hr ft 2 o F/ Btu L transfer Panas Panjang Hairpin 44,32 ft 2 73,36 ft 2 12 ft 20 ft Jml Haipin 2 2

25 Tabel 3.4 Spesifikasi Heater 03 HEATER-03 Fungsi Memanaskan Cl 2 dan COCl 2 sebanyak 372 kg/jam untuk umpan masuk reaktor Jenis Double Pipe Ukuran 3 x 2 Operasi Annulus Panas : 140 o C Dingin: 45 77 o C Kapasitas : 7 kg/jam : Saturated Steam Pressure drop : 0,0019 psi Inner Pipe Kapasitas : 372 kg/jam : CO Pressure drop : 0,0009 psi Dirt Factor L transfer Panas Panjang Hairpin 0,051 hr ft 2 o F/ Btu 73,36 ft 2 20 ft Jml Haipin 2

26 3.2.3.2 Cooler Tabel 3.5 Spesifikasi Cooler 01 dan 02 COOLER-01 Fungsi Mendinginkan CO, Cl 2, COCl 2 dan H 2 hasil reaktor sebanyak 4464 kg/jam COOLER-02 Mendinginkan dowtherm A sebanyak 20.000 kg/jam sebagai pendingin pada reaktor sebagai umpan CP-01 Jenis Double Pipe Double Pipe Ukuran 4 x 3 4 x 3 Operasi Annulus Panas : 249 70 o C Dingin: 30 50 o C Kapasitas : 111 kg/jam Panas : 137-81 o C Dingin: 30 50 o C Kapasitas : 20.000 kg/jam : Air : Dowtherm A Inner Pipe Pressure drop : 1,33 psi Kapasitas : 4464 kg/jam Pressure drop : 0,0101 psi Kapasitas : 6 kg/jam : Keluar Reaktor : Air Pressure drop : 2,63 x 10-7 psi Pressure drop : 0,0050 psi Dirt Factor 0,01 hr ft 2 o F/ Btu 0.12 hr ft 2 o F/ Btu L transfer Panas Panjang Hairpin 35,34 ft 2 28,27 ft 2 15 ft 12 ft Jml Haipin 1 1

27 3.2.4. Reaktor Tabel 3.6 Spesifikasi Reaktor REAKTOR Fungsi Sebagai tempat bereaksinya karbon monoksida dan klorin menjadi fosgen sebanyak 4464 kg/jam Jenis Jumlah Fix bed multi tube 1 Buah Tekanan : 1,35 atm Operasi Suhu umpan : 77 o C Suhu produk : 175 o C Suhu pendingin masuk Suhu pendingin keluar : 81 o C : 137 o C Spesifikasi Tube Jumlah Panjang IDT ODT Susunan : 450 buah : 187,0079 in : 1,38 in : 1,66 in : triangular pitch Material : Stainlees Steel 167 Grade 3 Spesifikasi Shell IDS ODS Tebal : 40,8139 in : 41,3139 in : 0,25 in Baffle space : 30,6104 Material : Stainlees Steel 167 Grade 3

28 Lanjutan Tabel 3.6 Spesifikasi Reaktor Spesifikasi Head Bentuk Tebal : Eliptical : 0,1586 in Tinggi : 8,1776 Tinggi Total 195,1885 in Volume 0,0564 Jml Nozzle 4 3.2.5. Kondensor Tabel 3.7 Spesifikasi Kondensor KONDENSOR PARSIAL-01 Fungsi Mengembunkan gas keluar reaktor, berupa CO, Cl 2, COCl 2 dan H 2 sebanyak 4464 kg/jam KONDENSOR PARSIAL-02 Mengembunkan gas hasil atas separator 01 berupa CO, Cl 2, COCl 2 dan H 2 sebanyak 676 kg/jam Tipe Shell and tube Shell and tube operasi panas : 70 o C - 45 o C dingin: 30 o C - 50 o C panas : 90 o C - 45 o C dingin: 30 o C - 50 o C

29 Lanjutan Tabel 3.7 Spesifikasi Kondensor Parsial Shell side KONDENSOR PARSIAL-01 Kapasitas : 4464 kg/jam KONDENSOR PARSIAL-02 Kapasitas : 676 kg/jam : feed (hot fluid) : feed (hot fluid) ID : 39 in ID : 15,25 in Baffle space : 29,25 in Baffle space : 11,4375 in Passes : 4 Pressure drop : 0.0048 psi Passes : 1 Pressure drop : 0,00025 psi Tube side Kapasitas : 9647 kg/jam Kapasitas : 1013 kg/jam : air pendingin : air pendingin Panjang : 16 in Panjang : 16 in Jumlah : 1100 Jumlah : 151 OD : 0.75 in OD : 0.75 in BWG : 13 BWG : 13 Pitch : pitch 15 / 16 in triangular Pitch: 15 / 16 in triangular pitch Pressure drop : 3,268 psi Pressure drop : 5,099 psi Dirt factor 0,012 jam ft2 F/Btu 0,012 jam ft2 F/Btu A 2580,16 ft 2 265 ft 2

30 3.2.6. Separator Tabel 3.8 Separator SEPARATOR 01 SEPARATOR 02 Fungsi Memisahkan campuran uapcair keluar kondensor parsial 01 sebanyak 4464 kg/jam Memisahkan campuran uapcair keluar kondensor parsial 02 sebanyak 678 kg/jam Tekanan : 9 atm Tekanan : 15 atm operasi Suhu : 45 o C Suhu : 25 o C Dimensi Diameter : 0,95 m Diameter : 0,87 m Panjang : 4,12 m Panjang : 3,06 m Tebal : 0.5 in Tebal : 0.5 in 3.2.7. Kompresor Tabel 3.9 Spesifikasi Kompressor KOMPRESSOR 01 KOMPRESSOR 02 Fungsi Untuk menaikkan tekanan gas keluar reaktor sebanyak 4464 kg/jam dari 1,35 atm menjadi 9 atm Untuk menaikkan tekanan gas hasil bawah separator sebanyak 676 kg/jam dari 9 atm ke 25 Suhu Masuk : 180 o C Masuk : 45 o C Keluar : 248 o C Keluar : 90 o C

31 Lanjutan Tabel 3.9 Spesifikasi Kompressor KOMPRESSOR 01 KOMPRESSOR 02 Jenis Multi stage Multi stage Jumlah stage 2 2 Daya 4,5 HP 2 HP Bahan Stainless Steel SA-167 grade II Stainless Steel SA-167 grade II 3.2.8. Expansion Valve Tabel 3.10 Spesifikasi Expansion Valve Expansion Valve 01 Expansion Valve 02 Fungsi Menurunkan tekanan gas karbon monoksida sebanyak 1370 kg/jam 9 atm menjadi 1,35 atm Menurunkan tekanan gas klorin sebanyak 2722 kg/jam dari 9 atm menjadi 1,35 atm Jenis Globe Valve Globe Valve Ukuran NPS : 1 in NPS : 1,25 in Sch : 40 Sch : 40 ID : 0,824 in ID : 1,38 in OD : 1,05 in OD : 1,66 in Bahan Stainless Steel SA-167 grade II Stainless Steel SA-167 grade II

32 3.2.9 Pompa 3.2.9.1 Pompa 01 Tabel 3.10 Spesifikasi Pompa 01 dan 02 POMPA 01 POMPA 02 Fungsi Mengalirkan bahan baku Cl 2 sebanyak 2722 kg/jam dari tangki penyimpanan menuju ke expansion valve 02 Mengalirkan hasil bawah separator 01 sebanyak 3788 kg/jam menuju ke tangki penyimpanan produk Jenis Centrifugal Pump Centrifugal Pump Suhu : 30 0 C Suhu : 45 0 C Operasi Tekanan : 9 atm Tekanan : 9 atm Tenaga 2 HP 5 HP Bahan Stainless Steel SA-167 grade II Stainless Steel SA-167 grade II Tabel 3.11 Spesifikasi Pompa 03 POMPA 03 Fungsi Mengalirkan hasil bawah separator 02 sebanyak 372 kg/jam menuju ke expansion valve 03 Jenis Centrifugal Pump

33 Lanjuta Tabel 3.11 Spesifikasi Pompa 03 POMPA 03 Fungsi Mengalirkan hasil bawah separator 02 sebanyak 372 kg/jam menuju ke expansion valve 03 Jenis Centrifugal Pump Suhu : 30 0 C Operasi Tenaga Bahan Tekanan : 9 atm 5 HP Stainless Steel SA-167 grade II 3.3 PERENCANAAN PRODUKSI 3.3.1 Kapasitas Perancangan Pemilihan kapasitas perancangan didasarkan pada kebutuhan fosgen di Indonesia, tersedianya bahan baku serta ketentuan kapasitas minimal. Kebutuhan fosgen dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan pesatnya perkembangan industri kimia di Indonesia. Diperkirakan kebutuhan fosgen akan terus meningkat di tahun-tahun mendatang, sejalan dengan berkembangnya industri - industri yang menggunakan fosgen sebagai bahan baku dan bahan tambahan. Dan juga dengan melihat kapasitas pabrik pabrik fosgen

34 yang telah berdiri. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka ditetapkan kapasitas pabrik yang akan didirikan adalah 35.000 ton/ tahun. Untuk menentukan kapasitas produksi ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu : 1. Proyeksi kebutuhan dalam negeri Berdasarkan data statistik yang diterbitkan oleh BPS dalam Statistik Perdagangan Indonesia tentang kebutuhan asetanilida di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Dengan kapasitas tersebut diharapkan : a. Dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. b. Dapat menghemat devisa negara yang cukup besar karena laju import fosgen dapat ditekan seminimal mungkin. 2. Ketersediaan bahan baku Kontinuitas ketersediaan bahan baku dalam pembuatan fosgen adalah penting dan mutlak yang harus diperhatikan pada penentuan kapasitas produksi suatu pabrik. 3.3.2 Perencanaan Bahan Baku dan Alat Proses Dalam menyusun rencana produksi secara garis besar ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu faktor eksternal dan faktor internal.faktor eksternal adalah faktor yang menyangkut kemampuan pasar terhadap jumlah produk yang dihasilkan, sedangkan faktor internal adalah kemampuan pabrik.

35 1. Kemampuan Pasar Dapat dibagi menjadi 2 kemungkinan, yaitu : a. Kemampuan pasar lebih besar dibandingkan kemampuan pabrik, maka rencana produksi disusun secara maksimal. b. Kemampuan pasar lebih kecil dibandingkan kemampuan pabrik. Oleh karena itu perlu dicari alternatif untuk menyusun rencana produksi, misalnya : 1) Rencana produksi sesuai dengan kemampuan pasar atau produksi diturunkan sesuai kemampuan pasar dengan mempertimbangkan untung dan rugi. 2) Rencana produksi tetap dengan mempertimbangkan bahwa kelebihan produksi disimpan dan dipasarkan tahun berikutnya. 3) Mencari daerah pemasaran. 2. Kemampuan Pabrik Pada umunya pabrik ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain : a. Material ( bahan baku ) Dengan pemakaian material yang memenuhi kualitas dan kuantitas maka akan tercapai target produksi yang diinginkan. b. Manusia ( tenaga kerja ) Kurang terampilnya tenaga kerja akan menimbulkan kerugian pabrik, untuk itu perlu dilakukan pelatihan atau training pada karyawan agar keterampilannya meningkat. c. Mesin ( peralatan )

36 Ada dua hal yang mempengaruhi keandalan dan kemampuan mesin, yaitu jam kerja mesin efektif dan kemampuan mesin. Jam kerja efektif adalah kemampuan suatu alat untuk beroperasi pada kapasitas yang diinginkan pada periode tertentu. Kemampuan mesin adalah kemampuan suatu alat dalam proses produksi.