BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang membutuhkan latihan berkelanjutan. Sependapat dengan yang dikemukakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa menduduki fungsi utama sebagai alat komunikasi dalam kehidupan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. masa sekarang. Tidak hanya dijadikan sebagai perantara informasi dan komunikasi,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MEDIA POSTER IKLAN BERTEMA LINGKUNGAN PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi di tengah-tengah pergaulan dan interaksi sosial. Melalui penguasaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi yang dilakukan mengharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. membaca, dan menulis. Berbicara merupakan salah satu dari empat aspek

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB 1. Pembelajaran Bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang memiliki. beberapa aspek keterampilan berbahasa yang harus dicapai oleh siswa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Windy Tantriyani, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. melainkan harus melalui proses pembelajaran dengan waktu yang lama untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

M 2015 PENERAPAN TEKNIK BBM (BERPIKIR-BERBICARA-MENULIS) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS TANGGAPAN DESKRIPTIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB I PENDAHULUAN. yang disampaikan secara terselubung atau tidak secara langsung.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. itu, pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rafina Widowati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. sulit menuangkan pikiran secara teratur dan baik). Selain itu siswa juga

BAB I PENDAHULUAN. Ridha Wulan Kartika, 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam pengajaran bahasa dan sastra Indonesia terdapat empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. deskripsi, eksposisi, argumentasi, proposal, surat resi, surat dinas, rangkuman,

BAB I PENDAHULUAN. dalam merangkai kata. Akan tetapi, dalam penerapannya banyak orang

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN PEMANFATAAN MEDIA REKA CERITA GAMBAR BERORIENTASI LINGKUNGAN DAN MORAL

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pengajaran puisi di sekolah terkesan sangat membosankan. Akibatnya,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tidak langsung dan juga suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Bahasa juga pada umumnya digunakan untuk menyampaikan perasaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rianti Febriani Setia, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya anggapan bahwa keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan apa yang sedang dipikirkannya. Dengan demikian manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN. seorang pendidik yang mempunyai kompetensi, baik kompetensi pedagogik,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa seseorang dapat mencerminkan pikirannya. Semakin terampil

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan observasi atau studi pendahuluan yang penulis

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Kegiatan berbahasa tidak terlepas dari empat komponen keterampilan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aep Rohimat, 2013

2014 KEEFEKTIFAN MOD EL PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) D ALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS D ISKUSI

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Eka Purnama, 2014 Keefektifan teknik imagine (khyalan visual) dalam pembelajaran menulis puisi lirik

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. berbahasa yang bersifat produktif dan keterampilan berbahasa yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum 2013 dalam pelajaran bahasa Indonesia bagi siswa menengah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan baik, seseorang perlu belajar cara berbahasa yang baik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanti Agustina, 2013

2015 PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Berkomunikasi adalah salah satu keterampilan berbahasa. Keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. dikuasai dan dipahami oleh guru, yaitu kemampuan menggunakan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. bentuk karya yang bereaksi langsung secara kongkret (Hasanuddin, 2009:1).

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mencakup empat aspek, yaitu (1) keterampilan

2014 EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TANYA-JAWAB BERBASIS MEDIA VIDEO TAYANGAN ORBIT DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

BAB 1 PENDAHULUAN. siswa memperoleh keahlian praktis untuk berkomunikasi, yakni membaca, menulis,

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari (Dalman, 2015: 1). Dengan bahasa itulah manusia dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen, yaitu keterampilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

KEEFEKTIFAN STRATEGI INKUIRI YURISPRUDENSIAL DENGAN MEDIA TAYANGAN BERITA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan hasil pengamatan penulis di lapangan, ternyata pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Stella Talitha, 2013

2015 PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DENGAN MEDIA KARTU PELENGKAP DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERITA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, memengaruhi atau dipengaruhi orang lain. Melalui bahasa, orang dapat

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis. Salah satu keterampilan berbahasa yaitu menulis.

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Nadhira Destiana, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

2015 PENERAPAN METODE SUGESTI-IMAJINASI DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan ini, manusia tidak pernah telepas dari kegiatan

realita dan fiksi. Kita hidup dalam keduanya. Sastra memberikan kesempatan dengan mengemukakan tikaian dan emosi lewat lakuan dan dialog (Sudjiman,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arin Rukniyati Anas, 2013

Transkripsi:

1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Menulis merupakan salah satu dari keempat keterampilan berbahasa yang bersifat produktif. Menulis juga melatih kita agar berpikir kreatif dan inovatif serta produktif. Mencurahkan segala pikiran yang menjadi gagasan adalah inti dari kegiatan menulis. Sebagian orang menganggap bahwa kegiatan menulis sangat menyulitkan mereka. Akan tetapi, apabila kita sering melatih kegiatan menulis, kita pun akan terbiasa dengan kegiatan menulis. Tidak menutup kemungkinan bahwa kegiatan menulis memang sangat diperlukan. Pada pembelajaran di sekolah pun terdapat matapelajaran yang menuntut siswa harus bisa menulis. Sejalan dengan pernyataan tersebut Akhaidah (1998: 1), mengemukakan bahwa selain dapat menolong siswa berpikir secara kritis, kegiatan menulis juga merupakan suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang dialami siswa di sekolah. Oleh karena itu, keterampilan menulis merupakan salah satu tujuan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Menurut Alwasilah dan Alwasilah (2007: 223), keterampilan menulis merupakan keterampilan yang paling terbengkalai dalam pendidikan bahasa. Hal ini disebabkan karena praktik yang salah dalam pembelajaran menulis dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi (PT). Pada umumnya, pelajaran dan perkuliahan menulis selama ini diberikan oleh mereka yang tidak memiliki keterampilan menulis. Olehkarenaitu, siswamasihmerasakesulitandalammelakukan proses kreatifmenulisterlebihlagidalammenemukan ide kreatifdangagasan yang dapatdituangkandalamtulisannya. Sering kita jumpai teknik-teknik mengajar dalam pembelajaran menulis sangat terkesan memaksa siswa 1

2 sehinggaterkesanmembosankandalampembelajaran. Kebanyakan guru menugaskan siswa untuk menulis tanpa adanya contoh serta karakteristik yang mendukung. Hal ini sejalan dengan pernyataan Alwasilah dan Alwasilah (2007: 43-44), kemampuan menulis dapat dikembangkan lewat latihan. Latihan ini dapat dikembangkan di bangku sekolah. Disamping itu, penggunaanteknikpembelajaran di kelas pun harussesuaidenganperkembangansiswa. Menurut Kurniawan (2012: 81) teknik pembelajaran merupakan cara guru menyampaikan bahan ajar yang telahdisusun. Oleh karena itu, dalam sebuah pembelajaran, seorang guru harus kreatif dan inovatif dalam menggunakanteknik pembelajaran. Semakinefektifteknik yang digunakan, maka semakin efesien pula hasilpembelajaran yang dicapaiolehsiswa. Berangkat dari hal tersebut, peneliti ingin menggunakanteknikpembelajaran yang baikdanefektifdalam pembelajaran menulis karangan persuasi. Peneliti dalam hal ini melihat bahwa belum terdapat penggunaanteknik pembelajaran yang efektifdalam menulis karangan persuasi. Peneliti mengambil karangan persuasi sebagai objek penelitian karena sebagai salah satu jenis karangan, persuasi tidak begitu banyak dilirik oleh peneliti lainnya. Hal itu disebabkan oleh untuk membuat sebuah karangan persuasi memang tidak sulit. Akan tetapi,pembelajaranmenuliskaranganpersuasidenganpenggunaanteknikpembelajara nyang dianggap cocok untuk menunjangnya sangat sedikit. Oleh karena itu, peneliti memiliki ide untuk menjadikan reka cerita gambar sebagai teknikpembelajaranyang dapat menunjang pembelajaran menulis karangan persuasi. Teknik pembelajaran dapat dijadikan alternatif terbaik oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas untuk memeroleh hasil yang optimal. Pembelajaran yang dilakukan di kelas sekarang cenderung kurang memerhatikan penggunaan teknik pembelajaran yang baik sehingga sampai sekarang pun siswa masih kesulitan dalam menulis dan mencari ide kreatifnya.

3 Berdasarkan pembahasan di atas, penulis tertarik untuk menggunakan sebuahteknik untuk digunakan dalam pembelajaran menulis karangan persuasi. Teknikpembelajaran yang akan diteliti oleh peneliti adalah reka cerita gambar. Rekaceritagambar yang digunakanpenelitian adalahrekaceritagambar yang berorientasipadalingkungandan moral.penelitilebihtertarikmenggunakanrekaceritagambar yang berorientasilingkungandan moral karenakeduaaspektersebutlebihdekatkepadakehidupanmanusia. Selainitu, lingkungandan moral masihbelumbisadikatakancukupbaik.hal itudapatdibuktikandenganbanyaknya yang masihmembuangsampahsembarangan yang dapatmengakibatkanmusibahuntukdirinyasendiridanfenomenaketerpurukanmoral manusiamasakini. Mengenai penelitian terdahulu tentang pembelajaran menulis persuasi memang sudah dilakukan sebelumnya. Penelitian terkaitmengenaipembelajaran menulis karangan persuasi diantaranya: (1) penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2010) dengan judul Penggunaan Media Poster Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Menulis Karangan Persuasif pada Siswa Kelas X SMAN 6 Cimahi Tahun Ajaran 2009/2010 ; (2)penelitian yang dilakukan oleh Restiansari (2011) dengan judul Penggunaan Media Iklan Niaga Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Persuasi (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011) ; (3) penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2012) dengan judul Penggunaan Media Tayangan Video Presentasi Multi Level Marketing (MLM) dalam Pembelajaran Menulis Karangan Persuasi(Kuasi Kuasi eksperimen pada Siswa Kelas X SMK Binawarga Bandung Tahun Ajaran 2011/2012). Ketiga penelitian di atas merupakan penelitian yang menggunakan media pembelajaran yang berbeda-beda. Penelitian pertama dengan menggunakan media

4 poster, penelitian kedua menggunakan media iklan niaga, dan yang ketiga adalah penelitian dengan menggunakan media tayangan video presentasi MLM. Merujuk dari ketiga penelitian di atas, peneliti pun ingin melakukan penelitian yang sedikit sama dengan ketiga penelitian yang sudah dilakukan sebelumnya. Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan teknik reka cerita gambar yang berorientasi pada lingkungan dan moralsehinggapenelitian inimenjadipenelitianpertamadalampembelajaranmenuliskaranganpersuasi yang menggunakanteknikpembelajaran. Reka cerita gambar tersebut merupakan objek gambar tunggal yang menghasilkan sebuah topik cerita mengenai lingkungan dan moral. Pada dasarnya, reka cerita gambar merupakan sebuah rekaan cerita yang banyak digunakan oleh para peneliti untuk keperluan peningkatan kemampuan berbicara. Sementara itu, peneliti memunculkan reka cerita gambar sebagai teknik pembelajaran dalam menulis karangan persuasi di sekolah menengah atas agar tercipta suatu kondisi belajar yang menarik dan atraktif sehingga dapat menumbuhkan minat siswa dalam menulis karangan persuasi. Penulis merasa ada celah untuk menggunakan teknik ini dalam pembelajaran menulis karangan persuasi sehingga menjadi sebuah temuan baru dan inovasi terkini dalam pemanfaatanteknik pembelajaran menulis karangan persuasi. Merujuk dari hal tersebut dan berbagai alasan yang telah dikemukakan, penulis tertarik dan ingin mencoba melakukan penelitian dengan teknik reka cerita gambar dalam pembelajaran menulis karangan persuasi. Penelitian yang dimaksud berjudul Pembelajaran Menulis Karangan Persuasi Melalui TeknikPembelajaran Reka Cerita Gambar Berorientasi Lingkungan dan Moral (Penelitian Kuasi Eksperimen pada Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013. Oleh karena itu, untuk mengetahui hasil dari penggunaanteknik ini, penelitian yang dimaksud akan menggunakan metode penelitian kuasi eksperimen pada siswa kelas X SMA Negeri 3 Bandung.

5 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang terdapat dalam pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu sebagai berikut. 1) Siswa masih kesulitan dalam menuangkan ide dan gagasan ke dalam sebuah tulisan. 2) Teknik pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia masih kurang bervariasi. 3) Guru matapelajaran yang kurang kreatif dalam melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia sehingga terkesan membosankan. 4) Penggunaanteknik pembelajaran dalam pembelajaran menulis kurang menarik. 1.3. Batasan Masalah Pembahasan dalam penelitian ini sangatlah luas karena itu penulis membatasi masalah yang akan diteliti, yaitu terhadap teknik reka cerita gambar yang berorientasi pada lingkungan dan moral dalam pembelajaran menulis karangan persuasi. Hal yang menjadi sorotan utama dalam penelitian ini adalah pengujicobaan teknik reka cerita gambar yang berorientasi pada lingkungan dan moral untuk digunakan dalam pembelajaran menulis karangan persuasi, yang selanjutnya akan dilihat hasilnya dan disimpulkan apakah teknik tersebut efektif dan signifikan dalam pembelajaran menulis karangan persuasi. 1.4. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini ada beberapa masalah yang ingin dipecahkan oleh penulis. Adapun masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.

6 1) Bagaimana kemampuan siswa menulis karangan persuasi sebelum menggunakanteknikpembelajaran reka cerita gambar yang berorientasi pada lingkungan dan moral? 2) Bagaimana kemampuan siswa menulis karangan persuasi sesudahmenggunakanteknikpembelajaran reka cerita gambar yang berorientasi pada lingkungan dan moral? 3) Bagaimana signifikasi pembelajaran menulis karangan persuasi sebelum dan sesudahmenggunakanteknikpembelajaran reka cerita gambar yang berorientasi pada lingkungan dan moral? 1.5. Tujuan Penelitian Merujuk dari rumusan masalah di atas, penulis juga memiliki tujuan tertentu dalam pelaksanaan penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal berikut: 1) kemampuan siswa dalam menulis karangan persuasi sebelum menggunaanteknikpembelajaran reka cerita gambar yang berorientasi pada lingkungan dan moral; 2) kemampuan siswa dalam menulis karangan persuasi sesudahmenggunakanteknikpembelajaran reka cerita gambar yang berorientasi pada lingkungan dan moral; 3) keefektifan dan signifikasi teknik pembelajaran reka cerita gambar dalam pembelajaran menulis karangan persuasi sebelum dan setelah menggunakan teknik pembelajaran reka cerita gambar yang berorientasi pada lingkungan dan moral. 1.6. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoretis dan manfaat praktis. Adapun uraiannya sebagai berikut.

7 1) Secara teoretis, dengan adanya penelitian ini, proses pembelajaran bahasa Indonesia diharapkan akan lebih variatif lagi dalam hal penggunaanteknik sehingga siswa dapat dengan mudah menerima pembelajaran dengan baik. 2) Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk penulis, guru, dan siswa. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut. (1) Bagi penulis, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam menemukanteknik pembelajaran yang menarik agar dapat diterapkan saat mengajar kelak. (2) Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pedoman dan contoh dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Guru dapat menjadikan penelitian ini sebagai referensiteknik pembelajaran dalam mengajarkan bahasa Indonesia di kelas. (3) Bagi siswa, teknik ini diharapkan dapat dijadikan sebagai cara baru untuk megetahui secara mudah pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Selain itu juga,teknik pembelajaran yang terdapat dalam penelitian ini dapat membuat siswa agar lebih tertarik dalam belajar bahasa Indonesia dan akan menumbuhkan minat siswa dalam menulis. 1.7. Anggapan Dasar Anggapan dasar yang dianggap menjadi titik tolak kebenaran adalah sebagai berikut. 1) Keterampilan menulis merupakan aspek yang tidak bisa jauh dari kehidupan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan keterampilan menulis diperlukan strategi-strategi dan teknikpembelajaran yang efektif. 2) Keberhasilan pembelajaran menulis di sekolah sangat dipengaruhi oleh penerapan strategi dan teknikpembelajaran yang efektif. 3) Penggunaanteknikpembelajaranreka cerita gambar sangat membantu para siswa dalam mengasah pola pikir mereka untuk menulis. Pada dasarnya,

8 gambar sangat diminati semua orang dan penyampaian pesan melalui gambar cepat untuk dipahami dan dimegerti.