BUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI NATUNA PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN NATUNA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI SAMBAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI B

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK SLEMAN

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN BLITAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2012

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 24 TAHUN 2007 TENTANG

BUPATI PATI PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2008 NOMOR 2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : Tahun Seri no.

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SAMBAS TAHUN 2013 NOMOR 5

- 1 - BUPATI BOYOLALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KEPADA BADAN USAHA MILIK DAERAH TAHUN ANGGARAN

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN PELALAWAN Dan BUPATI PELALAWAN MEMUTUSKAN :

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2009

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 8

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 SERI E.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2001 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH SARANA PEMBANGUNAN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK,

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 14 TAHUN 2007 SERI E.5

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TEGAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

B U P A T I W O N O S O B O PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 10 TAHUN 2011

BUPATI KLATEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 13 TAHUN 2001 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BREBES NOMOR 2 TAHUN 2017 T E N T A N G DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BREBES,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 14 Tahun : 2013

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TAPIN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEGAL NOMOR 04 TAHUN 2006 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT (PD. BPR) BANK PASAR KABUPATEN TEGAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES LEMBARAN DAERAH NO. 7 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARIMUN NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

BUPATI KEPULAUAN MERANTI PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

WALIKOTA BANDAR LAMPUNG PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2015

WALIKOTA BATAM PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

P E R A T U R A N D A E R A H

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TEGAL

BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PROPINSI RIAU NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 09 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2002 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KOTA BANDUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2010 NOMOR 16 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 2TAHUN 2015 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2008 PEMBENTUKAN BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) SYARI AH RENGGALI KABUPATEN ACEH TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

WALIKOTA PEMATANGSIANTAR PROVINSI SUMATERA UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT BANK PASAR KABUPATEN TEMANGGUNG

PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI ENDE PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENDE NOMOR 2 TAHUN 2016

Perda No. 6 / 2002 tentang Izin Pemakaian Tanah Pengairan atau Tanah Jalan Kabupaten Magelang.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU TENGAH NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG PENYERTAAN MODAL KEPADA BANK BENGKULU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 15 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 8 TAHUN 2006 SERI D =================================================================

Transkripsi:

BUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 02 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KABUPATEN ROKAN HILIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HILIR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka membenahi/memperbaiki legalitas Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir (PD. BPR ROHIL) yang merupakan salah satu Perusahaan Daerah milik Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir yang bergerak dibidang perbankan, maka beberapa Pasal dalam Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 02 Tahun 2007 tentang Perusahan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir (PD. BPR ROHIL) tidak sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan perlu dilakukan perubahan; b. bahwa Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir merupakan salah satu mitra Pemerintah Daerah untuk melakukan pembinaan dan pelayanan permodalan bagi usaha masyarakat yang potensial untuk dikembangkan dan untuk lebih meningkatkan pelayanan prima akan jasa-jasa perbankan dalam mendorong pertumbuhan perekonomian Daerah sangat diperlukan pembinaan permodalan, manajemen dan akuntabilitas; c. bahwa maksud dan tujuan dilakukan Penyertaan Modal Daerah adalah memperkuat struktur permodalan perusahaan daerah guna meningkatkan kinerja dan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian daerah serta meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) guna menunjang pembangunan Daerah; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, huruf b dan huruf c diatas, perlu ditetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2007 Tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kabupaten Rokan Hilir;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang -Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2387); 3. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3472), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3790); 4. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 3902), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 34 Tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4880); 5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republ ik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 02 Tahun 2007 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kabupaten Rokan Hilir (Lembaran Daerah Tahun 2007 Nomor 02); 10. Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 10 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Rokan Hilir (Lembaran Daerah Tahun 2007 Nomor 10); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR dan BUPATI ROKAN HILIR MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 02 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KABUPATEN ROKAN HILIR. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2007 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kabupaten Rokan Hilir (Berita Daerah Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2007 Nomor 02), diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan Pasal 1 diubah dengan redaksi angka dan ditambah dengan angka 11,12,13,14,15,16,17,18,19 dan 20, sehingga Pasal 1 berbunyi : Pasal 1 1. Daerah adalah Kabupaten Rokan Hilir; 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir; 3. Kepala Daerah adalah Bupati Rokan Hilir 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah selanjutnya disebut DPRD adalah Badan Legislatif Daerah Kabupaten Rokan Hilir; 5. Perusahaan Daerah adalah Perusahaan yang didirikan oleh Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir dengan Persetujuan DPRD Kabupaten Rokan Hilir; 6. Bank adalah Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir; 7. Badan Pengawas adalah Badan Pengawas Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir; 8. Direksi adalah Direksi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir; 9. Pegawai adalah Pegawai Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir;

10. RUPS adalah Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Daerah Bank Perkraditan Rakyat Rokan Hilir adalah Pemegang Kekuasaan tertinggi yang selanjutnya di singkat RUPS. 11. Modal Daerah adalah kekayaan pemerintah daerah yang belum dipisahkan baik berwujud, uang maupun barang yang dapat dinilai dengan uang seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, inventaris, suratsurat berharga dan hak-hak lainnya. 12. Penyertaan Modal Daerah adalah setiap usaha dalam penyertaan modal daerah pada suatu usaha dengan pihak ketiga dengan prinsip yang saling menguntungkan. 13. Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir yang disingkat dengan PD BPR Rokan Hilir adalah Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kabupaten Rokan Hilir. 14. Modal Dasar adalah authorized capital yaitu jumlah modal yang disebutkan dalam anggaran dasar pemeritah daerah yang sudah mendapatkan pengesaan dari intansi yang berwenang; 15. Modal Disetor adalah paid up capital yaitu modal yang telah disetor secara efektif oleh pemiliknya; 16. Pembagian laba adalah pembagian deviden kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki atau modal yang disetorkan; 17. Cadangan Umum adalah general reserve yaitu cadagan yang dibentuk dan penyisihan laba ditahan atau dari laba bersih setelah dikurangi pajak, mendapat persetujuan rapat umum pemegang saham sesuai dengan ketentuan pendirian atau anggaran dasar; 18. Cadangan Tujuan adalah bagian laba setelah dikurangi pajak yang disisihkan untuk tujuan tertentu dan telah mendapat persetujuan RUPS; 19. Dana Kesejahteraan adalah balas jasa yang diterima oleh karyawan dalam bentuk selain upah atau gaji langsung yang diperoleh dari hasil pembagian laba; 20. Jasa Produksi adalah laba bersih bank yang dibagikan kepada karyawan sebagai bentuk penghargaan atas kinerja yang dilakukan selama setahun. 2. Ketentuan Pasal 8 Ayat (1) dan (2) diubah, sehingga Pasal 8 berbunyi : Pasal 8 (1) Modal Dasar PD. BPR Rokan Hilir ditetapkan sebesar Rp.75.000.000.000,- (tujuh puluh lima milyar rupiah). (2) Sampai dengan Peraturan Daerah ini ditetapkan total modal disetor sebesar Rp. 14,850,000,000,- (empat belas milyar delapan ratus lima puluh juta rupiah) yang terdiri dari kepemilikan : a. Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir : Rp.14,650,000,000,-(empat belas milyar enam ratus lima puluh juta rupiah); b. PT. Bank Riau Kepri : Rp.200,000,000,-(dua ratus juta rupiah). (3) Modal sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf a merupakan kekayaan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir yang dipisahkan.

3. Ketentuan Pasal 11 Ayat (5) huruf j diubah, sehingga Pasal 11 berbunyi : Pasal 11 (1) PD. BPR Rokan Hilir dipimpin oleh Direksi yang berjumlah sekurangkurangnya 2 (dua) orang dan salah seorang diantaranya diangkat sebagai Direktur Utama. (2) Direksi bertanggungjawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham melalui Badan Pengawas. (3) Antara sesama Direksi dan atau antara Direksi dan Badan Pegawas tidak boleh ada hubungan keluarga sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun kesamping termasuk menantu dan ipar, dan jika hubungan dimaksud terjadi setelah pengangkatan maka untuk melanjutkan jabatan salah satu diantaranya harus mengundurkan diri. (4) Anggota Direksi tidak boleh mempunyai kepentingan pribadi baik langsung maupun tidak langsung pada PD. BPR Rokan Hilir atau Badan Hukum/perorangan yang diberi kredit oleh PD. BPR Rokan Hilir. (5) Yang dapat diangkat menjadi Direksi adalah Warga Negara Indonesia yang memenuhi persyaratan sebagai berikut : a. Berpendidikan formal paling rendah setingkat D-3 atau sarjana muda atau telah menyelesaikan minimal 110 SKS dalam pendidikan S-1; b. Paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari anggota Direksi memiliki pengalaman sebagai pejabat dibidang operasional perbankan paling sedikit selama 2 (dua) tahun; c. Memiliki sertifikat kelulusan dari lembaga sertifikasi; d. Lulus uji kemampuan dan kepatutan oleh Bank Indonesia; e. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; f. Mempunyai akhlak serta moral yang baik; g. Tidak terlibat baik langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan yang mengkhianati Negara; h. Tidak dicabut hak pilihnya berdasarkan keputusan Pengadilan; i. Sehat jasmani dan rohani; j. Umur Maksimal 56 tahun. 4. Ketentuan Pasal 13 Ayat (3) diubah, sehingga Pasal 13 berbunyi : Pasal 13 (1) Pengganti dan/atau perpanjangan masa jabatan anggota Direksi, calon anggota Direksi wajib memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sebelum diangkat dan menduduki jabatannya. (2) PD. BPR Rokan Hilir wajib menyelenggarakan RUPS untuk mengangkat anggota Direksi yang telah disetujui Bank Indonesia paling lambat 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal persetujuan Bank Indonesia.

(3) Direksi PD. BPR Rokan Hilir diangkat oleh kepala daerah berdasarkan RUPS untuk masa jabatan selama-lamanya 4 (empat) tahun dan dapat diangkat kembali setelah masa jabatan dimaksud berakhir sesuai dengan ketentuan perundang-undanganyang berlaku. 5. Ketentuan Pasal 24 Ayat (3) diubah, sehingga Pasal 24 berbunyi : Pasal 24 (1) Pengganti dan/atau perpanjangan masa jabatan anggota Badan Pengawas, calon anggota anggota Badan Pengawas wajib memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia sebelum diangkat dan menduduki jabatannya. (2) PD. BPR Rokan Hilir wajib menyelenggarakan RUPS untuk mengangkat anggota Badan Pengawas yang telah disetujui Bank Indonesia paling lambat 90 (sembilan puluh) hari sejak tanggal persetujuan Bank Indonesia. (3) Badan pengawas PD. BPR Rokan Hilir diangkat oleh kepala daerah berdasarkan RUPS untuk masa jabatan selama-lamanya 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali setelah masa jabatan dimaksud berakhir sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 6. Ketentuan Pasal 40 Ayat (1) diubah, sehingga Pasal 40 berbunyi : Pasal 40 (1) Laba Bersih PD. BPR Rokan Hilir yang telah disyahkan oleh RUPS setelah dipotong pajak, pembagianya ditetapkan sebagai berikut : a. Bagian laba untuk pemegang saham 50.00 % b. Cadangan Umum 15.00 % c. Cadangan Tujuan 15.00 % d. Dana Kesejahteraan 10.00 % e. Jasa Produksi 10.00 % (2) Bagian laba untuk Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir sebagaimana dimaksud ayat (1) hu ruf a dianggarkan dalam ayat penerimaan APBD tahun anggaran berikutnya; (3) Cadangan umum dan tujuan adalah pemupukan modal dan untuk pengembangan usaha PD. BPR Rokan Hillir pada masa yang akan datang; (4) Dana Kesejahteraan sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf d antara lain untuk dana pensiun pengurus dan karyawan, sosial dan lain sebagainya diatur tersendiri oleh Direksi setelah mendapat persetujuan Badan Pengawas; (5) Jasa Produksi dibagikan kepada pengurus dan karyawan PD. BPR Rokan Hilir yang penggunaanya diatur dan ditetapkan oleh Direksi.

Pasal II Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dalam Lembaran Daerah Kabupaten Rokan Hilir. Ditetapkan di Bagansiapiapi pada tanggal 14 Pebruari 2014 BUPATI ROKAN HILIR, Diundangkan di Bagansiapiapi pada tanggal 14 Pebruari 2014 ANNAS MAAMUN SEKRETARIS DAERAH, WAN AMIR FIRDAUS LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR TAHUN 2013 NOMOR 5

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 02 TAHUN 2007 TENTANG PERUSAHAAN DAERAH BANK PERKREDITAN RAKYAT KABUPATEN ROKAN HILIR I. UMUM Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir (PD. BPR ROHIL) merupakan salah satu perusahaan daerah yang bergerak dibidang keuangan dan perbankan yang didirikan dengan maksud dan tujuan untuk membantu memdorong pertumbuhan perekonomian dan menggerakkan pembangunan daerah dengan membantu membiayai pembangunan dan modernisasi ekonomi di segala bidang serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat sesuai dengan Peraturan dan Perundang-undangan yang berlaku. Dengan diterbitkannya Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Natuna, Kabupaten Karimun, Kabupaten Kuantan Sengingi dan Kota Batam, Maka dengan terbentuknya Kabupaten Rokan Hilir diadakan kesepakatan antara Pemeritah Kabupaten Bengkalis dengan Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir yang tertuang dalam Nota Kesepakatan No. 180/HK/2003 dan 06/HK/2003 Tanggal 22 Agustus 2003 tentang Penyerahan Asset dan Kepemilikan PD. BPR Kubu dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis kepada Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir yang telah diubah menjadi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 18 Tahun 2004 dan Peraturan Daerah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 02 Tahun 2007 tentang Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Kabupaten Rokan Hilir. Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor Tahun 1999 tentang Perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah serta Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah Provinsi sebagai daerah otonomi telah memberikan kewenangan yang luas kepada pemerintah kabupaten, sehingga pemerintah kabupaten mulai menyempurnakan produk hukum daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab. Berdasar Pasal 8, Pasal 11 ayat (5) huruf j, Pasal 13 ayat (3), Pasal 24 ayat (3) dan Pasal 40 ayat (1) sehingga Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir sudah tidak sesuai lagi maka perlu diubah.

II. PASAL DEMI PASAL Pasal I Angka 1 Pasal 1 Angka 2 Pasal 8 Angka 3 Pasal 11 Angka 4 Pasal 13 Angka 5 Pasal 24 Angka 6 Pasal 40 Pasal II TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 170