BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Sesuai dengan judul penelitian skripsi ini, maka data yang dipergunakan adalah laporan keuangan yang dapat menggambarkan kinerja keuangan dari perusahaan-perusahaan dalam industri farmasi, atau obat-obaan yaitu PT Kalbe Farma dan PT Kimia Farma. Perusahaan ini sekaligus juga membandingkan kinerja Swasta dari PT Kalbe Farma dan BUMN dari PT Kimia Farma. Gambaran singkat mengenai profil kedua perusahaan tersebut di bawah ini. 1. PT Kalbe Farma Tbk PT Kalbe Farma didirikan pada tahun 1966. Saat ini, Kalbe diakui sebagai perusahaan farmasi terbesar di kawasan Asia Tenggara. Tidak banyak yang menyadari itu semua dimulai di sebuah garasi kecil di daerah Tanjung Priok Jakarta Utara, Indonesia. Ketika mereka mendirikan Kalbe pada tanggal 10 September 1966, enam pendiri mungkin tidak membayangkan bahwa Kalbe pernah bisa menjadi kesuksesan yang sekarang ini. Visi yang tajam, rasa tinggi kewirausahaan dan semangat kerja keras yang ditampilkan oleh para pendiri dan seluruh karyawan Kalbe telah memungkinkan untuk terus tumbuh dan menjadi perusahaan besar dan sukses hari ini. Dihidupkan oleh filsafat, Kalbe selalu bergerak dan terus berkembang. Tidaklah mengherankan bahwa saat ini Kalbe menjual produknya ke pasar Asia dan Afrika, sebagai perluasan dari pasar Indonesia. Pada akhir 2005, 22
Kalbe diwakili di tujuh pasar, yaitu Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Myanmar, Sri Lanka dan Afrika Selatan. Saat ini Kalbe bergerak dalam kedua bisnis kesehatan konsumen dan bisnis produk farmasi untuk memenuhi beragam kebutuhan pelanggan mereka melalui penciptaan merek yang kuat banyak. Dalam mengembangkan jaringan bisnis dan pasar, Kalbe terus menghasilkan produk inovatif. Kalbe tentu selalu mencoba yang terbaik untuk memenuhi persyaratan kesehatan dari semua pelanggan mereka dihargai, baik di Indonesia maupun luar negeri. Untuk memainkan peran seorang inovator, Kalbe berkomitmen untuk bidang penelitian dan pengembangan. Kegiatan penelitian dan pengembangan mencakup penciptaan obat-obatan baru dan formulasi, sistem baru dan proses, dan pengetahuan baru, baik melalui kemampuan sendiri atau melalui aliansi strategis dengan mitra internasional. Memang, untuk tumbuh Kalbe harus terus berinovasi dan selalu waspada konstan untuk peluang global potensial. Untuk memastikan ketersediaan informasi setiap saat, dimana saja, Kalbe telah memulai peningkatan teknologi informasi dalam Grup Kalbe diperpanjang. Teknologi informasi akan menjadi enabler dan akselerator bagi Kalbe dalam memperluas bisnis dan memberikan pelayanan terbaik kepada semua pelanggannya. Dengan skala luas usaha dan berbagai produk inovatif yang terus menjadi trendsetter di pasar, Kalbe adalah kelompok usaha yang selalu di garis terdepan. Meskipun demikian, Kalbe tidak akan pernah berhenti. Di masa mendatang, Kalbe telah terjadi dikenal tidak hanya sebagai perusahaan 23
daerah, tetapi juga sebagai perusahaan global yang aktif dalam bisnis kesehatan dan melayani semua kebutuhan kesehatan masyarakat umum. 2. PT Kimia Farma Tbk Cikal-bakal Kimia Farma adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda tahun 1817. Nama perusahaan ini pada awalnya adalah NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co. Berdasarkan kebijaksanaan nasionalisasi atas eks perusahaan Belanda di masa awal kemerdekaan, pada tahun 1958, Pemerintah Republik Indonesia melakukan peleburan sejumlah perusahaan farmasi menjadi PNF (Perusahaan Negara Farmasi) Bhinneka Kimia Farma. Kemudian pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk badan hukum PNF diubah menjadi Perseroan Terbatas, sehingga nama perusahaan berubah menjadi PT Kimia Farma (Persero). Pada tanggal 4 Juli 2001, PT Kimia Farma (Persero) kembali mengubah statusnya menjadi perusahaan publik PT Kimia Farma (Persero) Tbk, dalam penulisan berikutnya disebut Perseroan. Bersamaan dengan perubahan tersebut, Perseroan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (sekarang kedua bursa telah merger dan kini bernama Bursa Efek Indonesia). Berbekal pengalaman selama puluhan tahun, Perseroan telah berkembang menjadi perusahaan dengan pelayanan kesehatan terintegrasi di Indonesia. Perseroan kian diperhitungkan kiprahnya dalam pengembangan dan pembangunan bangsa, khususnya pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia. 24
B. Metode Penelitian Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif komparatif, yaitu menggambarkan dan membandingkan kondisi dan perkembangan perusahaan di industri farmasi sejenis. Dimana penelitian bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis mengenai faktafakta komparatif kinerja keuangan perusahaan sub sektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan rasio keuangan dari laporan keuangan perusahaan yang dipilih untuk tahun 2009 2011. Analisa perbandingan memlih PT Kalbe Farma sebagai perusahaan farmasi swasta dengan jumlah aset terbesar, dan PT Kimia Farma sebagai perusahaan farmasi negara dengan jumlah aset terbesar. C. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian deskriptif ini digunakan variabel-variabel yang berfungsi untuk menjelaskan perbandingan kinerja. Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Llikuiditas perusahaan: yaitu penilaian kemampuan perusahaan untuk melunasi semua kewajibannya yang segera jatuh tempo. Diukur dengan menghitung besarnya rasio lancar, dan rasio cepat. 2. Solvabilitas Perusahaan: yaitu penilaian kemampuan perusahaan melunasi hutang-hutangnya baik yang segera jatuh tempo maupun yang jangka panjang. Diukur dengan menghitung total utang terhadap total aset. 25
3. Aktivitas perusahaan: yaitu penilaian kemampuan perusahaan dalam mengelola secara aktif sumber-sumber yang dimiliki perusahaan dalam periode tertentu. Diukur dengan menghitung perputaran persediaan, jumlah hari piutang belum tertagih, perputaran aset tetap, dan perputaran total aset. 4. Profitabilitas Perusahaan: yaitu penilaian kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Diukur dengan menghitung margin laba atas penjualan, pengembalian atas total aset (Return on Aset), kemampuan dasar untuk menghasilkan laba, dan pengembalian atas total ekuitas biasa (Return on Equity). 5. Market Rasio: yaitu menggambarkan keadaan prestasi perusahaan dipasar modal. Diukur dengan harga per saham dibanding laba bersih per saham. 6. Analisa DuPont: merangkum rasio-rasio. Menunjukkan bagaimana margin laba, perputaran total aset, dan penggunaan utang bersama-sama menentukan pengembalian atas ekuitas. Diukur dengan pengembalian atas total aset (Return on Assets) dan pengembalian atas total ekuitas biasa (Return on Equity). D. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pengumpulan bahan dan informasi adalah dengan Penelitian Kepustakaan (Library Research). Yaitu Penelitian yang diperoleh dengan cara membaca serta mempelajari buku-buku 26
referensi yang memiliki hubungan dengan permasalahan yang diteliti. Data yang digunakan berupa data sekunder. E. Metode Analisa Data Sesuai dengan metode penelitian yang dipilih yaitu penelitian deskriptif komparatif, maka metode analisa data yang digunakan, yaitu: 1. Deskriptif Kuantitatif Yaitu penulis melakukan perhitungan-perhitungan dengan menggunakan analisa rasio terhadap laporan keuangan dari tahun 2009-2011 sebagai alat ukur kinerja keuangan perusahaan itu sendiri, sehingga didapat gambaran komparatif kinerja keuangan dari perusahaan farmasi yang dipilih sebagai sampel penelitian. 2. Deskriptif Kualitatif Yaitu penulis melakukan interprestasi terhadap laporan keuangan perusahaan yang telah dianalisa yang dapat dipergunakan sebagai dasar pengukuran kinerja perusahaan, sehingga dapat digunakan oleh pihak manajemen dan pihak lain yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan perusahaan. 27