BAB I PENDAHULUAN. olahraga, dalam upaya mengembangkan prestasi olahraga yang tinggi.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungan. Hal ini merupakan

BAB I. Aktivitas fisik setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari. dalam menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik dan olahraga. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari setiap

BAB I PENDAHULUAN. menunjang paradigma hidup sehat hendaknya dilakukan dengan kesadaran

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai tuntutan lingkungan hidup terhadap dirinya, untuk dapat. dimiliki antara lain kemampuan untuk melakukan gerak, aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. secara efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan (Irianto, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. gerak. Kecepatan lari merupakan unsur kemampuan gerak yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Reguler PS D-IV, Fisioterapi UEU

Basket merupakan salah satu cabang olahraga yang popular di seluruh dunia. Menurut International Basketball Federation (FIBA) pada tahun 2014, basket

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang. merokok dan minum-minuman keras. Mereka lebih memilih sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. seluruh lapisan masyarakat terutama kaum laki laki mulai dari anak-anak,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I. sama dengan mahluk hidup lainnya, pasti bergerak, karena tidak ada. kehidupan di dunia ini tanpa adanya gerakan. Gerak tergantung dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat popular di dunia. Di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia antara lain taekwondo, karate, kempo, yudho, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. dalam melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari. Pergerakan tersebut dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia terdiri dari bio, psiko, sosio, dan spiritual, dikatakan unik karena

commit to user BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia dalam kehidupannya sebagai makhluk biopsikososial

BAB I PENDAHULUAN. (ruangan),yang jika digabung artinya menjadi sepak bola dalam ruangan.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Setiap orang tentunya mempunyai tujuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat cepat. Setiap detik terdapat dua orang yang berulang tahun ke-60 di dunia,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. untuk melakukan olahraga. Waktu istirahat tidak lagi digunakan untuk aktifitas olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga menyebutkan industri kreatif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bara Yusuf Saeful Putra, 2013

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat berinteraksi atau beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Demi

BAB 1 PENDAHULUAN dan sejak itu menjadi olahraga dalam ruangan yang popular diseluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan bangsa yang lain. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kemajuan,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai

BAB I PENDAHULUAN. lanjut yang dilalui dalam proses kehidupan pada setiap manusia yang. kebanyakan orang awam yang umum bahwa secara fisik dan fungsi

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh tugas, kepribadian, dan lingkungan, seperti bekerja, olahraga,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin

BAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa stroke adalah

BAB I PENDAHULUAN. hingga orang tua menyukai olahraga ini, cabang olahraga yang berbentuk

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Gangguan pembuluh darah otak (GPDO) adalah salah satu gangguan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan terjadinya perkembangan fisik motorik, kognitif, dan

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan dalam olahraga. Kelincahan pada umumnya didefinisikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya, karena hampir setiap toko olahraga menjual peralatan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas fisik merupakan faktor resiko tertinggi ke-empat terhadap mortalitas

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari program pendidikan umum yang

BAB I PENDAHULUAN. fungsional untuk menjadikan manusia menjadi berkualitas dan berguna

BAB I PENDAHULUAN. Pada even olahraga kompetisi, power merupakan salah satu unsur penting

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti, sehingga tubuh

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

B. Tujuan. Makalah ini bertujuan : Dapat mengetahui tentang Futsal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi pada jaman modern sekarang ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. digemari di segala lapisan masyarakat Indonesia, dari anak-anak sampai

BAB I PENDAHULUAN. manusia dan juga tuntutan lingkungan agar dapat melakukan aktifitas dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang ada di dalam ruangan, dengan jumlah pemain yang relatif

1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tubuh baik pada kondisi diam maupun bergerak (Depkes,1996). Klasifikasi

DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (DP3A) SOLO FUTSAL CENTER

BAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kondisi kebugaran jasmani dan rohani. Dengan. sakit atau cidera pada saat beraktifitas. Maka dari itu untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. hari. Pergerakan normal sangat diperlukan dalam menunjang aktivitas seharihari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akbar Ghufron Maftuhaddin, 2014

Dewasa ini didapati angka kehidupan masyarakat semakin meningkat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. individu dan tim yang menyatu dalam sebuah kerja sama keseluruhan. Pada

BAB I PENDAHULUAN. mana jika kesehatan terganggu maka akan dapat mempengaruhi. kemampuan seseorang dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, dan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan majunya kebudayaan manusia saat ini, banyak terjadi perubahan

I. PENDAHULUAN. manusia. Seperti telah diketahui di dalam kehidupan sehari-hari, semua

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP HASIL TENDANGAN LAMBUNG ATLIT SEPAK BOLA PEMULA DI SMP AL-FIRDAUS SURAKARTA

FUTSAL. Materi Futsal Kelas X Semester disusun oleh Bramasto

MAKALAH FUTSAL. ( Dikumpulkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran penjasorkes)

2015 PERBAND INGAN KECEPATAN REAKSI D AN ANTISIPASI REAKSI PAD A PENJAGA GAWANG D ALAM OLAHRAGA SEPAKBOLA D AN FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. Sepak bola merupakan salah satu dari banyak cabang olahraga yang paling

BAB I PENDAHULUAN. sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Olahraga merupakan kebutuhan yang tidak asing lagi.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pencapaian prestasi yang maksimal dalam olahraga dapat dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. pengguna jasa asuransi kesehatan. Pengertian sehat sendiri adalah suatu kondisi

BAB I PENDAHULUAN. rutinitas yang padat dan sangat jarang melakukan aktifitas olahraga akan. penyakit termasuk salah satunya adalah penyakit stroke.

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan generasi muda yang memiliki potensi untuk. meneruskan cita-cita perjuangan bangsa yang sedang tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Futsal merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Colin Mathers, koordinator divisi kematian dan penyakit di WHO,

BAB I PENDAHULUAN. Ada empat dasar yang menjadi tujuan seseorang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH LATIHAN KNEE-TUCK JUMP

PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita, karena

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini telah banyak penelitian yang dilakukan dalam bidang olahraga, dalam upaya mengembangkan prestasi olahraga yang tinggi. Masalah dalam peningkatan prestasi olahraga sangat dibutuhkan sumber daya manusia yang baik. Salah satu sumber daya manusia yang baik adalah manusia yang sehat, dimana kesehatan adalah suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan yang baik dan tidak adanya suatu penyakit atau kelemahan. Untuk menciptakan manusia yang sehat, kita dapat menerapkan pola hidup yang sehat, salah satunya adalah dengan melakukan olahraga. Olahraga merupakan aktivitas fisik yang dilakukan dengan teratur dan terencana secara sistematis seperti adanya aturan waktu, target denyut nadi, jumlah pengulangan gerakan dan lain-lain yang dilakukan dengan mengandung unsur rekreasi serta memiliki tujuan khusus tertentu dan bersifat overload. (Lesmana, 2011) Olahraga memiliki tujuan tertentu seperti prestasi, kesehatan, rekreasi dan pendidikan. Olahraga prestasi adalah aktivitas olahraga yang dipertandingkan untuk meraih prestasi. Salah satu olahraga prestasi yang sangat digemari di Indonesia adalah olahraga futsal. Istilah futsal berasal dari bahasa spanyol yaitu dari 1

2 kata futbol sala, yangartinya Sepak Bola dalam Ruangan. Pada tahun1930 di Montevideo, Uruguay, futsal diperkenalkan oleh seorang pelatih bernama Juan Carlos Ceriani. Berdasarkan kutipan di www.konsultanfutsal.com menyatakan tentang perkembangan futsal khususnya di Indonesia, bahwa : Sejarah perkembangan futsal Indonesia jika dibandingkan Negara Amerika Latin, Eropa dan Asia termasuk sangat terlambat, bahkan jika di bandingkan dengan Negara tetangga Malaysia atau Thailand. Meski anak negeri (Alm) Wandy Batangtaris telah duduk di Komite Futsal FIFA sejak 1997, namun futsal baru berkembang tahun 2005. Prestasi futsal di Indonesia saat ini sangat menjadi pusat perhatian. Dilihat dari berlangsungnya pertandingan tim futsal Indonesia melawan Myanmar, yang berlangsung pada kompetisi futsal Sea Games 2013, di Wunna Theikdi Football Stadium, Nay Pyi Tiaw, Myanmar. Indonesia meraih juara ketiga dan membawa satu perunggu dengan perolehan skor 6-5 untuk tim futsal Indonesia. Adanya faktor kondisi fisik yang memungkinkan terjadinya penurunan fungsi yang berefek pada menurunnya prestasi olahraga futsal di Indonesia. Futsal merupakan olahraga prestasi yang membutuhkan kondisi fisik yang baik. Beberapa komponen-komponen kondisi fisik yang dapat mempengaruhi dalam meningkatkan prestasi futsal adalah kekuatan otot,

3 daya tahan, daya ledak, kecepatan, fleksibilitas, keseimbangan, koordinasi, ketepatan, kecepatan reaksi, dan kelincahan. Permainan futsal memiliki tujuan mampu menguasai bola dari serangan lawan dan mampu memasukkan bola ke dalam gawang lawan. Oleh karena itu, dalam teknik menguasai bola seperti, menggiring bola, menangkap bola, dan mengoper bola dalam ruang gerak yang sempit dan waktu yang pendek sangat dibutuhkan teknik kelincahan. Pengertian kelincahan adalah kemampuan mempercepat, memperlambat, serta mengubah sebuah arah gerakan dengan tidak kehilangan keseimbangan (Tolison, 2011). Kelincahan dipengaruhi oleh faktor kecepatan, kekuatan otot, keseimbangan, fleksibilitas, koordinasi neuromuscular, dan kecepatan reaksi.di dalam permainan futsal, kelincahan dibutuhkan dalam teknik mengubah arah dengan gerakan yang sangat cepat sehingga memiliki peluang dalam mengoper, menerima bola dan mencari peluang untuk memasukkan bola ke dalam gawang tim lawan. Karakteristik permainan futsal yang terus bergerak dan memerlukan teknik kecepatan ketika kembali ke posisi masing-masing. Maka penulis akan membahas mengenai kecepatan reaksi, dimana merupakan salah satu komponen penting dalam kelincahan. Kecepatan reaksi adalah waktu yang dibutuhkan untuk memberi jawaban gerak setelah menerima suatu rangsangan. Kecepatan reaksi dalam istilah sebenarnya adalah waktu reaksi (reaction time) yaitu gerak pertama yang dilakukan setelah menerima rangsangan (stimulus).

4 Kecepatan reaksi ditentukan oleh kemampuan bergerak dengan cepat setelah adanya stimulus yang dapat berupa pendengaran, penglihatan, dan sebagainya. Untuk mencapai tingkat kecepatan maksimal, kecepatan reaksi sangat menunjang sebagai penentu gerak selanjutnya.(sukamto,2011) Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh faktor kekuatan otot, kelincahan, kecepatan, keseimbangan, fleksibilitas, dan koordinasi neuromuscular. Setiap pemain futsal sangat memerlukan kecepatan reaksi yang baik untuk mampu bergerak cepat dan mengantisipasi bola dari serangan lawan. Kecepatan reaksi sangat menunjang tercapainya tingkat kelincahan yang baik. Sesuai dengan PERMENKES 80 tahun 2013 Bab I, pasal 1 ayat 2 dicantumkan bahwa : Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektroterapeutis dan mekanis) pelatihan fungsi, komunikasi. (PERMENKES 80 TAHUN 2013 Bab I, Pasal 1 ayat 2). Untuk dapat meningkatkan kecepatan reaksi dalam menunjang meningkatnya kelincahan terhadap pemain futsal, pemberian penanganan fisioterapi bisa dilakukan dengan bentuk latihan yang bersifat teratur dan terarah yaitu dengan latihan core stability. Core Stability menggambarkan kemampuan untuk mengontrol atau mengendalikan posisi dan gerakan sentral pada tubuh diantaranya : head and neck alignment, alignment 0f vertebral column thorax and pelvic

5 stability/mobility, dan ankle and hip strategies(karren Saunders, 2008). Aktifitas core stability akan memelihara postur yang baik dalam melakukan gerak serta menjadi dasar untuk semua gerakan pada lengan dan tungkai. Selain itu core stability juga berpengaruh terhadap stabilitas. Otot-otot core memberikan respon pada arah gerakan. Otot-otot ini memberikan dinamik support ke individual segment pada spine dan membantu menjaga setiap segment pada posisi stabil sehingga jaringan tidak mengalami stress pada keterbatasan gerak. Baik otot-otot global dan otot-otot core berperan dalam memberikan stabilisasi ke multi segment pada spine. Hal tersebut menunjukkan bahwa hanya dengan stabilitas postur(aktifasi otot-otot core stability) yang optimal, maka mobilitas pada ekstremitas dapat dilakukan dengan efisien. (Maulana,2011) Pada kecepatan reaksi diperlukan peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu kecepatan, kekuatan otot, kelincahan, keseimbangan, fleksibilitas, koordinasi neuromuskular. Latihan Core Stability bertujuan untuk meningkatkan stabilitas dan keseimbangan, meningkatkan fungsi sensorimotor, dan memudahkan tubuh untuk bergerak secara efektif dan efisien. Pemberian latihan Core Stability mempunyai kaitan dengan hip, knee, dan ankle. Hal ini dikarenakan semua bagian pada tubuh terhubung satu sama lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Jika core kuat, maka otot-otot pada hip, knee, dan ankle juga akan menjadi kuat. Dengan adanya kekuatan core, otot-otot hip, knee, dan ankle mampu menunjang pada peningkatan kelincahan pemain futsal. Oleh karena itu

6 latihan core stability dapat memberikan beban gerakan yang merata ke seluruh anggota gerak sehingga pemain futsal dapat bergerak dengan optimal, serta meminimalisir resiko cedera. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk mencoba mengkaji dan memahami mengenai hubungan antara peningkatan kecepatan reaksi dan peningkatan kelincahan pada pemain futsal dengan pemberian latihan core stability. B. Identifikasi Masalah Salah satu olahraga prestasi adalah olahraga futsal. Pada permainan futsal, kelincahan memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai sebuah peluang untuk memperoleh kemenangan dalam suatu pertandingan. Hal ini dikarenakan, kelincahan adalah kemampuan mempercepat, memperlambat, serta mengubah arah gerakan dengan tidak kehilangan keseimbangan. Kelincahan merupakan kombinasi dari kecepatan, kekuatan otot, keseimbangan, fleksibilitas, koordinasi neuromuscular, dan kecepatan reaksi. Masalah yang timbul pada kelincahan pemain futsal biasanya adalah salah satu dari beberapa faktor kelincahan seperti kecepatan, kekuatan otot, keseimbangan, fleksibilitas, koordinasi neuromuscular, dan kecepatan reaksi mengalami penurunan fungsi. Dimana masalah itu akan sangat mempengaruhi kelincahan pada pemain futsal.

7 Kelincahan merupakan komponen yang sangat penting dalam setiap permainan olahraga, meskipun tidak selalu diuji dan seringkali sulit untuk diinterprestasikan hasilnya. Untuk mengukur tingkat perkembangan kelincahan dalam permainan olahraga dapat dilakukan test umum yaitu dengan menggunakan The Agility Illinois Test (Getchell). Karakteristik pada permainan futsal yaitu terus bergerak dengan cepat sehingga memerlukan kecepatan ketika kembali ke posisi masingmasing. Sehingga salah satu faktor yang ikut berperan adalah kecepatan reaksi. Kecepatan reaksi adalah waktu yang dibutuhkan untuk memberi jawaban pada gerakan setelah menerima suatu rangsangan. Kecepatan reaksi juga dipengaruhi oleh faktor kekuatan otot, kelincahan, kecepatan, keseimbangan, fleksibilitas, dan koordinasi neuromuscular. Oleh karena itu setiap pemain futsal sangat memerlukan kecepatan reaksi yang baik untuk mampu bergerak cepat dan mengantisipasi bola dari serangan lawan. Kecepatan reaksi dapat menunjang tercapainya tingkat kelincahan yang baik. Untuk mengukur tingkat kecepatan reaksi dalam permainan olahraga dapat dilakukan test yaitu dengan menggunakan Reaction Time Drill bertujuan untuk meningkatkan waktu reaksi terhadap rangsangan. Faktor kelincahan dan kecepatan reaksi memiliki hubungan yang dapat membentuk skill pada pemain futsal. Pada pemain futsal sangat dibutuhkan kelincahan yang memerlukan adanya kecepatan reaksi untuk merubah suatu arah gerakan dengan sangat cepat. Sedangkan kecepatan reaksi tidak memerlukan kelincahan karena kecepatan reaksi hanya memberi respon gerakan pertama dengan cepat setelah menerima adanya

8 rangsangan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan kelincahan dan meningkatkan kecepatan reaksi dibutuhkan fisioterapi. Fisioterapi sebagai tenaga kesehatan yang berkompeten di bidangnya juga mempunyai peran yang sangat besar dalam menangani masalah penurunan kelincahan dan kecepatan reaksi terhadap pemain futsal. Untuk meningkatkan kecepatan reaksi dan kelincahan terhadap spemain futsal, dapat diberikan dengan latihan core stability. Latihan Core Stability adalah salah satu penanganan fisioterapi yang diberikan untuk membantu dalam menunjang peningkatan kecepatan, kekuatan otot, keseimbangan, stabilitas, koordinasi neuromuscular dan kecepatan reaksi yang akan mempengaruhi terjadinya peningkatan kelincahan terhadap pemain futsal. Latihan yang menggunakan kemampuan dari trunk, lumbal spine, pelvic, hip, otot-otot perut, dan otototot kecil sepanjang spine. Latihan core stability ini bertujuan meningkatkan stabilitas dan keseimbangan, meningkatkan fungsi sensorimotor, dan memudahkan tubuh untuk bergerak secara efektif dan efisien. Dengan membentuk kekuatan pada otot-otot postural, hal ini dapat meningkatkan stabilitas pada thrunk dan postur, sehingga dapat meningkatkan keseimbangan. Pada saat terjadinya peningkatan core diikuti oleh gerakan ekstensi hip, knee, dan peningkatan kekuatan otot-otot ankle serta terjadi proses perbaikan konduktifitas saraf.

9 Oleh karena itu, penulis ingin membahas lebih jauh mengenai Hubungan antara peningkatan kecepatan dan peningkatan kelincahan terhadap pemain futsal dengan pemberian latihan core stability. C. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah penelitian yaitu : 1. Apakah ada hubungan antara kecepatan reaksi dengan kelincahan terhadap pemain futsal? 2. Bagaimana meningkatan kecepatan reaksi pemain futsal dengan latihan core stability? 3. Bagaimana meningkatkan kelincahan pemain futsal dengan latihan core stability? D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara peningkatan kecepatan reaksi dengan kelincahan terhadap pemain futsal. 2. Tujuan khusus a. Untuk mngetahui peningkatan kecepatan reaksi dengan latihan core stability terhadap pemain futsal b. Untuk mengetahui peningkatan kelincahan dengan latihan core stability terhadap pemain futsal.

10 E. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti a. Untuk menambah pengetahuan mengenai pengaruh peningkatan kecepatan reaksi terhadap peningkatan kelincahan terhadap pemain futsal. b. Untuk menambah pengetahuan mengenai pengaruh peningkatan kecepatan reaksi dan peningkatan kelincahan terhadap pemain futsal dengan pemberian latihan core stability. 2. Bagi Institusi dan Pendidikan a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian untuk diteliti lebih dalam sekaligus menjadi referensi tambahan bagi mahasiswa/i yang membutuhkan pengetahuan lebih lanjut mengenai penanganan dan intervensi untuk peningkatan kecepatan reaksi dan peningkatan kelincahan terhadap pemain futsal. b. Dapatmenambah khasanah ilmu kesehatan dalam dunia pendidikan pada khususnya. 3. Bagi Pembaca Memberikan pengetahuan lebih dan memahami lebih dalam tentang ilmu pengetahuan di bidang dan lingkup kesehatan terhadap pemain futsal pada umumnya.