DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

dokumen-dokumen yang mirip
STRATEGI PEMERINTAH TIONGKOK DALAM MENGENTASKAN KEMISKINAN DAN KELAPARAN YANG EKSTRIM SEBAGAI TARGET PERTAMA MDGS

BAB I PENDAHULUAN. indikator perbaikan dunia yang tercantum dalam Millenium Development Goals

Pekerjaan yang Layak untuk Ketahanan Pangan

(1) menghapuskan kemiskinan dan kelaparan; (2) mewujudkan pendidikan dasar untuk semua orang; (3) mempromosikan kesetaraan gender dan pemberdayaan

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan kemakmuran masyarakat yaitu melalui pengembangan. masalah sosial kemasyarakatan seperti pengangguran dan kemiskinan.

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa

Kemiskinan dan Kesenjangan di Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Millenium Development Goals disingkat MDGs merupakan sebuah cita-cita

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. 1 Universitas Indonesia. Analisis pelaksanaan..., Rama Chandra, FE UI, 2010.

Kemiskinan dan Kesenjangan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dilindungi oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan pengangguran yang tinggi, keterbelakangan dan ketidak

ANALISIS DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP KEMISKINAN DI DKI JAKARTA. Darma Rika Swaramarinda Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta ABSTRACT

Indikator Pembangunan. Pengantar Ekonomi Pembangunan

ARENA KEBIJAKAN INTERNASIONAL

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. indeks pembangunan manusia (Badan Pusat Statistik, 2013). Walaupun Indonesia

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan

BAB IV. PENCAPAIAN MDG s DI INDONESIA Hasil Pencapaian Tujuan Pertama: Penanggulangan Kemiskinan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses terus menerus dalam upaya

SINGKATAN DAN ISTILAH...

PEMBANGUNAN WILAYAH YANG TIDAK SEIMBANG (UNEQUAL DEVELOPMENT OF REGIONS)

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kanpres, Jakarta, tgl. 20 Juni 2014 Kamis, 20 Juni 2013

Proses Pembahasan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Tingkat Global. Kementerian Luar Negeri

PENDAHULUAN Latar Belakang

LATAR BELAKANG DAN KONDISI UMUM

BAB I PENDAHULUAN. 189 negara anggota PBB pada bulan September 2000 adalah deklarasi Millenium

Kemiskinan sangat identik dengan beberapa variabel berikut ini:

PENDAHULUAN Latar Belakang

& KELEBIHAN KOPERASI dalam Melindungi Petani & Usahawan Kecil Pedesaan

BAB I PENDAHULUAN. masalah infrastruktur yang belum merata dan kurang memadai. Kedua, distribusi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi hampir

PERTEMUAN I DEVELOPING COUNTRY: KONSEP & KONTROVERSI

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tiongkok merupakan negara dengan populasi penduduk terbesar di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. di dunia. Masalah kemiskinan telah menyebabkan masalah lain muncul, salah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, sehingga menjadi suatu fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia.

Mendorong masyarakat miskin di perdesaan untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia

Negara Maju??? Negara Berkembang..??

MENYUSUN INDIKATOR YANG BERPERSPEKTIF GENDER

DPR RI, 27 Mei

BAB I PENDAHULUAN. Gender adalah suatu konsep yang masih menimbulkan ambigu di

Apa Kabar Kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia?

ICT for Development: Multi-stakeholder

II. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemiskinan serta penanganan ketimpangan pendapatan. dunia. Bahkan dari delapan butir Millenium Development Goals (MDGs) yang

BRIEFING NOTE RELFEKSI PENCAPAIAN MILLENNIUM DEVELOPMENT GOAL (MDG) DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dunia. Penyakit ini membunuh 1,5 juta orang pada tahun 2014 (1,1 juta orang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah pembangunan Indonesia seutuhnya. Kemiskinan merupakan

Sonny Harry B Harmadi Staf Ahli Bidang Kependudukan Menko PMK

BAB I PENDAHULUAN. penyakit sehingga berkontribusi besar pada mortalitas Balita (WHO, 2013).

Statement INFID Menyambut UN High Level Event on MDGs, 25 September 2008

BAB I PENDAHULUAN. kelahiran hidup (World Health Organization). Kematian dapat menimpa siapa

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. terbukti PBB telah menetapkan Millenium Development Goals (MDGs). Salah

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

ABSTRAK GAMBARAN PENCAPAIAN PROGRAM KEGIATAN PEMBINAAN GIZI PADA BALITA DI KOTA KUPANG PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. pada sebuah ketidakseimbangan awal dapat menyebabkan perubahan pada sistem

BAB I PENDAHULUAN. multidimensional, yang dapat ditandai dengan keberadaan pengangguran,

BAB I PENDAHULUAN. Isu tentang permasalahan kesehatan merupakan dua dari 17 Tujuan

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs)

Kumalasari, et al., Evaluasi Implementasi Program...

BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Pembangunan berkelanjutan harus menyentuh seluruh aspek,

I. PENDAHULUAN. masalah kompleks yang telah membuat pemerintah memberikan perhatian khusus

BAB I PENDAHULUAN. negara di dunia, terutama negara sedang berkembang. Secara umum

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

MENGUKUR PENCAPAIAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN KELAPARAN DI INDONESIA MENGGUNAKAN INDEKS KOMPOSIT

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) METODE BARU

BAB I PENDAHULUAN. berisi Unilever sebagai perusahaan multinasional memiliki program Green and

BAB I PENDAHULUAN. strategi pembangunan daerah mulai dari RPJPD , RPJMD ,

I. PENDAHULUAN. bagi setiap manusia untuk tercukupi kebutuhannya. Pangan merupakan bahan

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan dan ketahanan pangan, merupakan dua hal yang saling

Oleh: Wahyu Susilo dalam Pertemuan Nasional Masyarakat Sipil untuk SDGs Jakarta, 6-7 Oktober 2015

BAB III METODE PENELITIAN. ini merupakan besarnya tingkat ketimpangan distribusi pendapatan masyarakat

Growth and poverty reduction in agriculture s three worlds. Disusun oleh: Restra Pindyawara Hanif Muslih Kahfi Maulana Hanung

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dasar hidup sehari-hari. Padahal sebenarnya, kemiskinan adalah masalah yang

I. PENDAHULUAN. Kebijakan pembangunan merupakan persoalan yang kompleks, karena

NATAPRAJA Jurnal Kajian Ilmu Administrasi Negara

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu isi deklarasi milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 22 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2013 TENTANG

Pengalaman MDGS: PROSES INTEGRASI DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kesetaraan jender dengan proses pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Asam) positif yang sangat berpotensi menularkan penyakit ini (Depkes RI, Laporan tahunan WHO (World Health Organitation) tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. penting daripada pembangunan nasional, dengan tujuan akhir adalah untuk

DAFTAR ISI. RAD MDGs Jawa Tengah

100 Hari Pemerintahan SBY- Boediono: Timpangnya Kebijakan Makroekonomi dengan Kesejahteraan Rakyat. Jakarta, 31 Januari 2010

KKN Posdaya MDGs Universitas PGRI Semarang sebagai Model Penanggulangan Kemiskinan di Kota Semarang

KONFERENSI INTERNASIONAL CSR DAN MEMERANGI GIZI BURUK DALAM MENCAPAI MILLENIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Jakarta, 13 Desember 2010

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI DAERAH PEDESAAN* *

ANALISIS WILAYAH RAWAN PANGAN DAN GIZI KRONIS SERTA ALTERNATIF PENANGGULANGANNYA 1)

BAB I PENDAHULUAN. GDP baik secara keseluruhan maupun per kapita. Tujuan dari pembangunan

DAFTAR TABEL. Tabel IV.1 Data Jumlah Penduduk Kota Medan berdasarkan Kecamatan Tabel IV.2 Komposisi pegawai berdasarkan jabatan/eselon...

Ikhtisar Pencapaian MDGs Provinsi Kepulauan Riau Menurut Jumlah Indikator

PERAN DAN FUNGSI LEGISLATIF DALAM MENDORONG PENCAPAIAN TUJUAN PEMBANGUNAN ABAD MILENIUN/MDGs. Dr. H. Marzuki Alie KETUA DPR-RI

MILLENNIUM DEVELOPMENT GOALS (MDGs) Diterjemahkan dari: Population and Development Strategies Series Number 10, UNFPA, 2003

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

SEMINAR INTERNASIONAL, SEMINAR NASIONAL, DAN SIMPOSIUM DIES NATALIS UB KE-53 (11-12 Februari 2016)

Transkripsi:

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR SINGKATAN... viii KATA PENGANTAR... ix ABSTRAK... xii ABSTRACT... xiii BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Batasan Masalah... 5 1.4 Tujuan Penelitian... 5 1.5 Manfaat Penelitian... 5 1.6 Sistematika Penelitian... 6 BAB II Tinjauan Pustaka... 8 2.1 Kajian Pustaka... 8 2.2 Kerangka Konseptual... 15 2.2.1 Konsep Food Security... 16 2.2.2 Konsep Poverty Reduction... 18 BAB III Metodologi Penelitian... 22 3.1 Jenis Penelitian... 22 3.2 Sumber Data... 22 3.3 Teknik Pengumpulan Data... 23 3.4 Teknik Analisis Data... 23 3.5 Teknik Penyajian Data... 24 BAB IV Pembahasan... 25 4.1 Gambaran Umum... 25 4.1.1 Gambaran Umum Kemiskinan dan Kelaparan di Tiongkok... 25 4.1.1.1 Kemiskinan dan Kelaparan di Pedesaan... 29 4.1.2 Mengentaskan Kemiskinan dan Kelaparan yang Ekstrim sebagai Target Pertama MDGs... 32

4.1.2.1 Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari USD 1,25 per hari dalam kurun waktu 1990-2015... 33 4.1.2.2 Mewujudkan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda... 34 4.1.2.3 Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015... 38 4.2 Strategi Pemerintah Tiongkok Mengentaskan Kemiskinan dan Kelaparan yang Ekstrim sebagai Target Pertama MDGs... 41 4.2.1 Stategi dalam Menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari USD 1,25 per hari dalam kurun waktu 1990-2015... 42 4.2.2 Strategi dalam Mewujudkan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda... 45 4.2.3 Strategi dalam Menurunkan hingga setengahnya Proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015... 49 4.3 Development-oriented Poverty Reduction Program for Rural China sebagai Strategi Pemerintah Tiongkok dalam Penanggulangan Kemiskinan di Pedesaan... 54 4.3.1 Program Khusus Penanggulangan Kemiskinan... 55 4.3.2 Implementasi kebijakan Development-oriented Poverty Reduction Program for Rural China... 59 4.3.3 Kerjasama Internasional... 64 4.3.4 Capaian Development-oriented Poverty Reduction Program for Rural China 2001-2010...66 BAB V Penutup... 69 5.1 Kesimpulan... 69 5.2 Saran... 71 DAFTAR PUSTAKA

ABSTRAK Tiongkok merupakan negara dengan kemiskinan dan kelaparan yang tinggi di dunia. Kemiskinan dan kelaparan tersebut mayoritas terjadi di pedesaan. Pasca tahun 2001, strategi pemerintah Tiongkok dalam mengentaskan kemiskinan dan kelaparan diselaraskan untuk mencapai target pertama Millenium Development Goals (MDGs). Terdapat tiga sub target pertama yang dijadikan acuan pencapaian yaitu menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan pendapatan kurang dari USD 1,25 perhari dalam kurun waktu 1990-2015; mewujudkan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda; serta menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi pemerintah Tiongkok dalam mengentaskan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim untuk mencapai target pertama MDGs. Salah satu strategi yang diterapkan oleh pemerintah Tiongkok adalah development-oriented poverty reduction program for rural China yang berhasil menjadikan Tiongkok menjadi negara pertama yang mencapai target pertama MDGs. Penelitian ini dikaji dengan menggunakan konsep food security dan poverty reduction. Lokus waktu penelitian ini adalah dari tahun 2000-2015 sesuai dengan masa diberlakukannya MDGs. Kata kunci : kemiskinan dan kelaparan, Tiongkok, MDGs, food security, poverty reduction

ABSTRACT China is a country with high poverty and hunger in the world. Poverty and hunger, the majority occurred in the rural area. Post 2001, the Chinese government's strategy to eradicate poverty and hunger are aligned to achieve the first target of the Millennium Development Goals (MDGs). There are three sub of first target which is referenced achievement such us halve, between 1990 and 2015, the proportion of people whose income is less than $1,25 a day; achieve full and productive employment and decent work for all, including women and young people; and halve, between 1990-2015, the proportion of people who suffer from hunger. This study aimed to describe the Chinese government's strategy to eradicate extreme poverty and hunger to achieve the first target of the MDGs. One of the strategies implemented by the Chinese government is developmentoriented poverty reduction program for rural China which is succeeded in making China became the first country to achieve the first target of the MDGs. This study assessed using the concept of food security and poverty reduction. The locus this study is from 2000-2015 in accordance with the implementation of the MDGs. Key Words : poverty and hunger, China, MDGs, food security, poverty reduction

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tiongkok merupakan salah satu negara dengan tingkat kemiskinan dan kelaparan yang tinggi di dunia (PBB, 2010). Menurut Gerhard K.Heilig (2005), kemiskinan dan kelaparan yang tinggi di Tiongkok disebabkan oleh beberapa hal diantaranya banyaknya urbanisasi; kurangnya pendidikan; kesulitan akses kesehatan; pola hidup pertanian, Hukou System 1 dan pekerja migran. Pemerintah Tiongkok lebih lanjut membagi kemiskinan menjadi dua jenis. Pertama, absolute poverty yang berarti pendapatan perkapita penduduk pertahun kurang dari 625 Yuan. Kedua, relative poverty yaitu pendapatan perkapita penduduk pertahun di bawah 865 Yuan. Berdasarkan Geographical Information System (GIS) Tiongkok (2001), kemiskinan dan kelaparan di Tiongkok mayoritas terjadi di daerah pedesaan. Terdapat 26 juta penduduk yang hidup dalam kemiskinan yang ekstrim. Sementara, 76 juta penduduk lainnya berada dalam garis pendapatan rendah yaitu hanya 924 yuan perorang pertahunnya. Pemerintah Tiongkok pun menetapkan 1 Hukou System merupakan program registrasi rumah tangga di Tiongkok yang membagi rumah tangga menjadi masyarakat perkotaan dan pedesaan. Ketidakadilan dan diskriminasi kepada masyarakat pedesaan terutama dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan, pendidikan dan pekerjaan membuat tingkat kemiskinan dan kelaparan di Tingkok menjadi tinggi (World Bank Development Report, 2000). 1

2 Kabupaten Miskin yang terdiri dari 592 kabupaten yang tersebar dari Timur Laut ke Barat Daya Tiongkok, 74 kabupaten yang berada di Tibet, dan 9 daerah pedesaan yang sangat kecil yang tergolong miskin sebagaimana tergambar dalam gambar berikut. Gambar 1.1 Peta Kabupaten Miskin di Tiongkok Sumber : Zang Ming, Poverty alleviation in China : a lesson for the developing world? (2005), hal.6 Kondisi kemiskinan dan kelaparan tersebut membuat pemerintah menjalankan beberapa strategi sebagai upaya untuk mengentaskannya. Pasca tahun 2000, strategi pemerintah Tiongkok dalam mengentaskan kemiskinan dan kelaparan lebih difokuskan pada pencapaian target pertama MDGs. Adapun Millenium Development Goals (MDGs) merupakan tujuan pembangunan millenium yang ditetapkan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Millenium di New York, September 2000.

3 Selanjutnya, menurut United Nation (2000), target pertama MDGs tersebut dibagi menjadi tiga bagian yaitu pertama, menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk dengan tingkat pendapatan kurang dari USD 1,25 perhari dalam kurun waktu 1990-2015. Kedua, mewujudkan kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan yang layak untuk semua, termasuk perempuan dan kaum muda. Ketiga, menurunkan hingga setengahnya proporsi penduduk yang menderita kelaparan dalam kurun waktu 1990-2015. Dalam pencapaiannya, menurut UNDP Tiongkok (2015), Tiongkok menjadi negara berkembang pertama yang berhasil mengentaskan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim sebagai target pertama dalam MDGs. Tabel 1.1 Kemajuan Tiongkok dalam Pencapaian MDGs Sumber: UNDP China, Report on China s implementation of the Millennium Development Goals (2015), hal.9. Adapun sesuai tabel di atas, target 1A telah berhasil di capai Tiongkok. GDP 2 meningkat dari 10,0 triliun Yuan di tahun 2000 menjadi 63.3 triliun di tahun 2014, hal tersebut membuat Tiongkok menjadi negara dengan ekonomi 2 Gross Domestic Product (GDP) adalah perhitungan yang digunakan oleh suatu negara sebagai ukuran utama bagi perekonomian nasionalnya. Hal tersebut dilakukan dengan mengukur nilai pasar dari barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber daya yang berada di suatu negara.

4 terbesar kedua di dunia. Kinerja yang luar biasa ini telah melahirkan peningkatan pendapatan baik penduduk perkotaan dan pedesaan. Pada tahun 2014, pendapatan kotor per kapita penduduk perkotaan dan pendapatan bersih penduduk pedesaan di Tiongkok mengalami peningkatan 3,59 dan 3,39 kali, masing masing mencapai 28.844 Yuan dan 9892 Yuan. Menurut kementerian luar negeri Tiongkok (2015), masyarakat miskin terbelakang di Tiongkok berkurang sebanyak 439 juta, dari 689 juta di tahun 1990 menjadi 250 juta di tahun 2011. Pertumbuhan ekonomi yang pesat telah menyokong keberlanjutan pengembangan lapangan kerja. Pada tahun 2014, dalam mencapai target 1B, sebanyak 773 juta penduduk Tiongkok telah memiliki pekerjaan, termasuk di dalamnya 393 juta merupakan penduduk perkotaan. Hal tersebut menyebabkan penurunan tingkat pengangguran sebesar 4,3% selama sepuluh tahun terakhir. Dalam mengentaskan kelaparan sesuai target 1C, selama 15 tahun terakhir, Tiongkok melakukan strategi berkelanjutan untuk memperkuat keseluruhan kapasitas produksi pertanian. Output produk nasional pertanian utama seperti bijibijian, sayuran dan daging terus berkembang. Secara khusus, kapasitas produksi gabah meningkat substansial seperti kepemilikan gandum perkapita sebanyak 445 kg pada tahun 2014. Selain pangan, target 1C juga diukur berdasarkan tingkat gizi buruk. Tiongkok pun telah berhasil menurunkan sebanyak 138 juta penduduk bergizi buruk dalam kurun waktu 1990-2014.

5 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, adapun rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah : Bagaimana Strategi Pemerintah Tiongkok dalam Mengentaskan Kemiskinan dan Kelaparan yang Ekstrim Sebagai Target Pertama MDGs? 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini berfokus pada strategi pemerintah Tiongkok dalam mengentaskan kemiskinan dan kelaparan untuk mencapai target pertama MDGs. Lokus waktu yang diambil adalah sejak tahun 2000 hingga tahun 2015 sesuai dengan jangka waktu berlakunya MDGs. 1.4 Tujuan Penulisan Tujuan penelitian adalah hal yang ingin dicapai dalam sebuah penelitian dan sekaligus menjadi penentu arah penelitian agar tidak terlepas dari masalah yang diangkat (Herdiansyah, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk mendekripsikan strategi pemerintah Tiongkok dalam mengentaskan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim untuk mencapai target pertama MDGs. 1.5 Manfaat Penulisan Terdapat dua manfaat yang didapat dengan dilakukannya penelitian ini yaitu manfaat secara akademis dan praktis.

6 1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi para mahasiwa dan pengamat hubungan internasional mengenai strategi pemerintah, pencapaian MDGs beserta fenomenanya. Penelitian ini akan menunjukkan strategi yang diterapkan pemerintah Tiongkok dalam mengentaskan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim untuk mencapai target pertama MDGs. 2. Manfaat Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan pertimbangan dalam penulisan ilmiah bagi setiap kalangan dan pihak yang memiliki kepentingan, khususnya pihak pihak yang sedang berusaha mengentaskan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim. Bagi pengambil kebijakan, tulisan ini dapat menjadi acuan dalam pembuatan keputusan politik di tengah tengah masyarakat. 1.6 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penelitian ini yang menjadi alur atau pemetaan tema berdasarkan bab babnya adalah sebagai berikut: BAB I : Bab ini merupakan bab pendahuluan dimana penulis akan menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

7 BAB II : Bab ini merupakan bab tinjauan pustaka yang akan menjelaskan mengenai kajian pustaka dan kerangka konseptual yang digunakan sebagai pisau analisis ketika membahas masalah. BAB III : Bab ini merupakan bab metodologi penelitian dimana penulis akan memaparkan mengenai jenis penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data dan teknik penyajian data yang digunakan dalam penelitian ini. BAB IV : Bab ini merupakan bab pembahasan. Bagian pembahasan akan dibagi menjadi dua, yaitu gambaran umum dan hasil temuan serta analisis penelitian. Pada bagian gambaran umum akan dibahas dua sub bab yaitu gambaran umum kemiskinan dan kelaparan yang terjadi di Tiongkok serta gambaran umum pengentasan kemiskinan dan kelaparan sebagai target pertama MDGs;. Sedangkan pada hasil temuan dan analisis penelitian akan dipaparkan bagaimana strategi pemerintah Tiongkok mengentaskan tingkat kemiskinan dan kelaparan untuk mencapai target pertama MDGs. BAB V : Bab V merupakan penutup yang memaparkan kesimpulan dan saran dari penulis terhadap masalah yang diangkat.