BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendirian sebuah perusahaan bukanlah tanpa tujuan. Tujuan didirikannya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi persaingan industri manufaktur food and beverages

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi investor terhadap perusahaan. permintaan dan penawaran investor. Semakin tinggi nilai perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Berdirinya suatu perusahaan harus memiliki suatu tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik

BAB I PENDAHULUAN. sehingga keuntungan yang dihasilkan bisa maksimal. sebagian besar didanai dengan internal equity maka akan mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini semakin banyaknya perusahaan-perusahaan besar yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah kegiatan bisnis, tidak akan mungkin terlepas dari apa

@UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada saat ini tantangan dalam dunia usaha semakin dirasakan oleh para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang go public, nilai perusahaan dapat direfleksikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang salah satu kegiatan operasionalnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan bisnis saat ini semakin ketat pada perusahaan, agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kewirausahaan yang memiliki tujuan yang jelas. Terdapat beberapa hal

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan berlomba-lomba untuk dapat menghasilkan keuntungan atau laba yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham (Sartono, 2002). pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Linda, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemilik. Nilai perusahaan yang go public di pasar modal tercermin

BAB I PENDAHULUAN. sistem ekonomi untuk industri yang sama. Pertumbuhan perusahaan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan dan investasi di negara ASEAN lainnya. Bagi produsen, permintaan. keuntungan dari penjualan produk antar negara ASEAN.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. terhadap harga belinya (Handoko, 2002). Manajer sebagai agent pengelola. mengurangi unsur ketidakpastian dalam investasi.

dan semakin berkembang. Dalam hal ini, pihak manajemen harus mampu perusahaan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (Wahyudi dan Hartini, 2006). Perusahaan yang telah go public

BAB I PENDAHULUAN. ada, sementara dalam jangka panjang tujuan utama perusahaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. cara meningkatkan nilai perusahaan. Harga pasar saham menunjukkan nilai perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang buruk, maka perusahaan tersebut akan memiliki nilai buruk di mata

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian sebelumnya. Berikut ini uraian beberapa penelitian terdahulu beserta

BAB I PENDAHULUAN. menjadi salah satu alasan Indonesia pernah menjadi tempat penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Berinvestasi adalah cara yang dilakukan para investor maupun calon

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, kreditor dan manajer adalah pihak-pihak yang memiliki perbedaan

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya, tidak terkecuali Indonesia. Menurut Mumtaz (2010), di

BAB I PENDAHULUAN. usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan usahanya, salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki peran yang strategis dalam pembangunan nasional. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

BAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Globalisasi bermuara pada masalah tantangan dan peluang yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan secara financial. Tercapainya kesejahteraan financial dapat dilihat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. terus tumbuh dan berkembang. Perusahaan harus memiliki strategi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian di Indonesia semakin berkembang, hal ini dapat tercermin dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan yang ketat antar perusahaan manufaktur mendorong perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha dan merupakan tempat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan tentunya ingin terus berkembang dan tujuannya dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Tujuan perusahaan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan. satu dengan yang lainnya (Martono dan Agus, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat walaupun keadaan ekonomi memburuk. Pekembangan industri

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan konsumen di era modern sekarang ini telah mendorong tumbuhnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam jumlah yang memadai. Dana ini tidak hanya dibutuhkan untuk membiayai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan untuk memperoleh laba sebanyakbanyaknya.

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Aktivitas investasi yang dilakukan oleh investor kepada perusahaan bertujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

BAB I PENDAHULUAN. produksi barang atau jasa. Tujuan dari perusahaan yaitu untuk meningkatkan nilai

BAB I PENDAHULUAN. institusional serta profitabilitas. Menurut Verawaty dkk, (2015), nilai

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat melakukan kegiatan ekonomi tanpa batas. Hal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan adalah dengan melihat nilai perusahaan. Nilai perusahaan adalah sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. laba ditahan (Levy dan Sarnat, 1990). Kebijakan dividen pada perusahaan-perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu organisasi dimana sumber daya (input)

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat berasal dari sumber intern ataupun sumber ekstern, sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh return (tingkat pengembalian) sebesar besarnya. Return tersebut

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semua perusahaan termasuk perusahaan manufaktur sektor makanan dan minuman pada dasarnya melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mengalami perkembangan yang cukup pesat dari waktu ke

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengaruh aktivitas pasar modal yang menjadi peluang yang baik untuk masa

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan agar dapat bertahan dan mampu bersaing dalam dunia bisnis. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Industri manufaktur rmerupakanindustri yang mendominasi perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan investasi jangka panjang suatu perusahaan yang dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan atau

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti, apakah faktor fundamental

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. laba tesebut di tahan untuk membiayai investasi di masa mendatang. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi sekarang ini, persaingan bisnis antar perusahaan di

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Nugroho, 2014). bertujuan untuk mencapai keuntungan maksimal dengan menggunakan sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tepat mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan pihak manajemen (juga pemegang saham) pada posisi yang

BAB I PENDAHULUAN. berperan serta dalam menunjang perkembangan perusahaan-perusahaan yang ada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia mengalami krisis moneter yang sempat

BABl PENDAHULUAN. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

BAB I PENDAHULUAN. pemilik perusahaan dengan cara meningkatkan nilai perusahaan. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan pada umumnya mempunyai keinginan untuk terus tumbuh dan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi membuka peluang interaksi dan komunikasi tanpa batas antar

BAB I PENDAHULUAN. baik. Kinerja perusahaan tersebut dapat dinilai melalui laporan keuangan yang dibuat oleh UKDW

BAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia

BAB I PENDAHULUAN. investasi disebut return. Investasi dapat didefinisikan sebagai penundaan

BAB 1 PENDAHULUAN. saham dengan memaksimalkan nilai perusahaan. dividen) dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen keuangan merupakan manajemen yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. kinerja agar tujuannya dapat tetap tercapai. Tujuan utama perusahaan yang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan dividen menjadi perhatian banyak pihak seperti pemegang saham,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam pembangunan ekonomi suatu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendirian sebuah perusahaan bukanlah tanpa tujuan. Tujuan didirikannya perusahaan adalah mengoptimalkan laba dan memakmurkan pemilik perusahaan maupun pemegang saham. Kemakmuran pemegang saham dapat dilihat seberapa baik perusahaan tersebut mendapat penilaian (Mardiyati dkk, 2012). Di tengah persaingan global yang semakin ketat, perusahaan-perusahaan publik di Indonesia saling berlomba-lomba meningkatkan kemampuan daya saingnya baik dari segi kualitas produknya maupun kualitas kinerja perusahaan itu sendiri. Tindakan semacam ini kerap dilakukan dengan tujuan untuk memaksimalkan tingkat prestasi perusahaan. Hal ini disebabkan baik buruknya sebuah perusahaan merupakan indikator penting bagi para investor dalam pengambilan keputusan investasinya. Menurut Sukirni (2012) salah satu tujuan perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan yang dicerminkan dari harga sahamnya. Tinggi rendahnya harga saham akan mempengaruhi tinggi rendahnya nilai perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, setiap perusahaan tentunya mengharapkan adanya peningkatan harga saham sehingga nilai perusahaan meningkat. Dengan semakin tinggi nilai perusahaan berarti mencerminkan tingginya kemakmuran para pemegang saham. 1

Untuk mengetahui seberapa jauh tingkat nilai perusahaan tersebut, para investor maupun calon investor sangatlah membutuhkan informasi-informasi yang lengkap, akurat, serta terpercaya yang akan mendukung para investor dan calon investor dalam pengambilan keputusan secara rasional sehingga hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, perusahaan akan mengungkapkan informasi yang diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaannya seperti tingkat struktur modal, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan kebijakan dividen. Nilai perusahaan dapat dilihat dari kondisi perusahaan dalam melangsungkan aktivitas operasinya apakah dalam kondisi menguntungkan/profitable atau tidak untuk mengetahui return yang diterima investor atas investasi yang dilakukannya. Menurut Fahmi (2011) profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Pengukuran profitabilitas ini mengacu dari Return on Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar keuntungan bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Tinggi rendahnya tingkat laba bersih yang diperoleh perusahaan dari tahun ke tahun akan berpengaruh terhadap harga saham. Oleh karena itu, tingginya peningkatan laba bersih menunjukkan bahwa harga saham naik dan nilai perusahaan juga meningkat, begitu juga sebaliknya (Rasyid, 2015). 2

Penelitian-penelitian yang bersangkutan dengan tingkat profitabilitas diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Manurung dkk (2014) dan Dewi dan Ary (2013) menyatakan bahwa tingkat profitabilitas yang diproksikan dengan ROE memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Herawati (2013) menyatakan bahwa ROE memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Keputusan pembagian dividen sering menjadi masalah dikalangan para manajer sehingga mereka harus cukup teliti dalam menentukan kebijakan. Menurut Yuliariskha (2012), kebijakan deviden ini merupakan tindakan penting yang harus dilakukan perusahaan. Adanya kebijakan tersebut akan terlihat seberapa jauh tingkat kemakmuran para pemegang saham dengan melihat seberapa besar keuntungan yang diperoleh atas investasinya. Semakin besar deviden yang dibagikan kepada pemegang saham, maka kinerja emiten atau perusahaan akan dianggap semakin baik pula dan pada akhirnya perusahaan yang memiliki kinerja yang baik dianggap menguntungkan dan tentunya penilaian terhadap perusahaan tersebut akan semakin baik pula, yang biasanya tercermin melalui tingkat harga saham perusahaan. Adapun beberapa peneliti yang telah melakukan penelitian bagaimana pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Seperti yang diungkapkan Muhazir (2014) dalam penelitiannya menyatakan bahwa kebijakan dividen yang diukur dengan Dividend Payout Ratio (DPR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Kemudian penelitian selanjutnya dibuktikan oleh Hemastuti (2014) mengungkapkan bahwa kebijakan dividen yang diproksikan 3

dengan DPR tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan Sitepu (2014) menyatakan bahwa DPR berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Penilaian perusahaan juga tidak lepas dari bagaimana manajemen mengelola struktur modal perusahaan. Menurut Manurung dkk (2014) struktur modal adalah proporsi antara pembiayaan utang dan ekuitas perusahaan, dimana salah satu komponen penting dalam pencapaian tujuan perusahaan untuk memaksimalisasi nilai perusahaan. Baik buruknya tingkat struktur modal akan sangat berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa struktur modal merupakan salah satu faktor penting penentu seberapa jauh kinerja perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya. Struktur modal yang optimal adalah adanya keseimbangan antara hutang dan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Sudah dilakukan beberapa penelitian terhadap struktur modal itu sendiri, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Romadhoni (2015) dan Dewi dan Ary (2013) mengungkapkan bahwa tingkat struktur modal yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan pada penelitian Hermuningsih (2013) menyatakan bahwa tingkat struktur modal yang diukur dengan DER memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Menurut Dewi dan Ary (2013), ukuran perusahaan merupakan besar kecilnya total asset yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan, maka akan semakin besar pula asset yang dimilikinya. Namun, secara 4

otomatis perusahaan yang memiliki ukuran besar membutuhkan pendanaan perusahaan yang besar pula. Hal ini mengharuskan manajer dalam mengambil keputusan pendanaan yang tepat. Menurut Dewi dan Ary (2013), semakin besar ukuran atau skala perusahaan, maka akan semakin mudah bagi perusahaan dalam memperoleh pendanaan internal maupun eksternal. Hal ini didorong oleh adanya kepercayaan dari para kreditur atas adanya jaminan pengembalian atas pinjaman yang dilakukan oleh perusahaan terkait. Dengan kata lain, perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk memperoleh pendanaan dari berbagai sumber. Penelitian-penelitian yang berkaitan dengan ukuran perusahaan diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Dewi dan Ary (2013) menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Adapun Romadhoni (2015) membuktikan dalam penelitiannya bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan menurut Rumondor dkk (2015) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini mengacu pada penelitian Dewi dan Ary (2013) tentang pengaruh struktur modal, profitabilitas dan ukuran perusahaan pada nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah pada variabel independen, tahun penelitian dan objek penelitian. Peneliti menambahkan kebijakan dividen sebagai variabel independen, karena kebijakan dividen merupakan salah satu indaktor penting dalam penilaian 5

kinerja keuangan sebuah perusahaan. Selanjutnya, penelitian sebelumnya melakukan pengamatan pada periode 2009-2011 pada seluruh perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan pada penelitian ini, peneliti menggunakan periode pengamatan 2013-2015 pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi. Alasan peneliti mengambil objek perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi karena perusahaan sektor barang konsumsi merupakan salah satu perusahaan yang stabil dan tidak terpengaruh oleh keadaan perekonomian. Hal ini disebabkan perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi secara langsung dirasakan dan berkaitan oleh seluruh lapisan masyarakat baik untuk kalangan bawah, kalangan menengah maupun kalangan atas. Selain itu, perusahaan tersebut juga memberikan kontribusi berupa perolehan tingkat laba yang cukup signifikan terhadap perkembangan Pasar Modal Indonesia. Melihat kondisi perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang begitu positif, secara otomatis akan menarik para investor dan kreditor dalam memilih perusahaan tersebut sebagai salah satu industri pilihan investasi. Penelitian ini penting dilakukan karena dapat memberikan informasi bagi perusahaan itu sendiri untuk dapat melihat bagaimana prestasi kinerja yang dicapai selama periode terkait. Dengan informasi ini, perusahaan mampu mengevaluasi kinerja perusahaan sebelumnya serta dapat merumuskan upaya maupun kebijakan yang harus diambil untuk prospek selanjutnya yang lebih baik. Selain itu, penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai prospek 6

perusahaan terkait sehingga memudahkan para investor dalam pengambilan keputusan investasinya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai. Peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian terhadap nilai perusahaan karena mengingat bahwa nilai perusahaan merupakan salah satu hal yang mendasari para investor dalam pengambilan keputusan investasi dengan tujuan untuk memperoleh laba dari aktivitas entitas tersebut. Selain itu, terdapat ketidakkonsistensian pada hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Oleh karena itu, peneliti termotivasi melakukan penelitian tentang Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015). B. Rumusan Masalah 1. Apakah profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015? 2. Apakah kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor indusrti barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015? 3. Apakah struktur modal berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015? 7

4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015? C. Tujuan Penelitian 1. Menguji pengaruh positif dan signifikan profitabilitas terhadap nilai yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. 2. Menguji pengaruh positif dan signifikan kebijakan dividen terhadap nilai yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. 3. Menguji pengaruh negatif dan signifikan struktur modal terhadap nilai yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. 4. Menguji pengaruh positif dan signifikan ukuran perusahaan terhadap nilai yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2015. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Praktis a. Bagi Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi 8

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada pemilik perusahaan terkait mengenai perkembangan perusahaan di Bursa Saham. b. Bagi Investor Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dalam membantu para investor dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan investasi. 2. Manfaat Teoritis a. Bagi Akademisi Sebagai tambahan kepustakaan sehingga diharapkan berguna sebagai bahan referensi dan memberikan landasan untuk penelitian selanjutnya mengenai topik yang sejenis. a. Bagi Penulis Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan menerapkan ilmu ekonomi khususnya dalam manajemen keuangan dan pasar modal pada perusahaan yang nantinya menjadi tempat untuk bekerja. 9