SISTEM GASIFIKASI FLUIDIZED BED BERBAHAN BAKAR LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN DENGAN INERT GAS CO2

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRAK LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSETUJUAN KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR TABEL... vii BAB I PENDAHULUAN...

SKRIPSI PENGARUH KOMPOSISI BIOMASSA SERBUK KAYU DAN BATU BARA TERHADAP PERFORMANSI PADA CO-GASIFIKASI SIRKULASI FLUIDIZED BED

SKRIPSI VARIASI CAMPURAN BAHAN BAKAR BATUBARA DAN LIMBAH BAMBU TERHADAP PERFORMANSI CO-GASIFIKASI SIRKULASI FLUIDIZED BED OLEH :

SKRIPSI PERFORMANSI CO-GASIFIKASI SIRKULASI FLUIDIZED BED BATU BARA DAN LIMBAH BAMBU DENGAN VARIASI LAJU ALIRAN BAHAN BAKAR

PENGARUH PENAMBAHAN MATERIAL BUTIRAN BIOMASSA TERHADAP LAJU SIRKULASI PADAT PADA SISTEM COLD MODEL DUAL REACTOR FLUIDIZED BED

SKRIPSI VARIASI KOMPOSISI CAMPURAN BAHAN BAKAR BATUBARA DAN JERAMI PADI PADA TEKNOLOGI CO-GASIFIKASI FLUIDIZED BED TERHADAP GAS HASIL GASIFIKASI

SKRIPSI PERFORMANSI CO-GASIFIKASI DOWNDRAFT DENGAN VARIASI KOMPOSISI BAHAN BAKAR TEMPURUNG KELAPA DAN BATU BARA

PENGARUH KOMPOSISI BIOMASSA DAN BATUBARA TERHADAP PERFORMANSI CO-GASIFIKASI SIRKULASI FLUIDIZED BED

6/23/2011 GASIFIKASI

STUDI EKSPERIMENTAL KOMPOSISI CAMPURAN ARANG TEMPURUNG KELAPA (CHAR) DENGAN BED MATERIAL TANAH LIAT PADA DUAL REAKTOR FLUIDIZED BED

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Selain terbentuk dari jutaan tahun yang lalu dan. penting bagi kelangsungan hidup manusia, seiring dalam

VARIASI KECEPATAN SUPERFISIAL CAMPURAN BUTIRAN BATUBARA DAN TANAH LIAT TERHADAP LAJU SIRKULASI PADAT PADA COLD MODEL DUAL REACTOR FLUIDIZED BED

ANALISIS PERFORMANSI REAKTOR GASIFIKASI UPDRAFT DENGAN VARIASI RASIO CAMPURAN UDARA DAN OKSIGEN

DAFTAR ISI. Halaman LEMBAR PENGESAHAN...i. LEMBAR PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT...iv. KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Secara umum ketergantungan manusia akan kebutuhan bahan bakar

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu. sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. terpenting di dalam menunjang kehidupan manusia. Aktivitas sehari-hari

PENGARUH KOMPOSISI BIOMASSA SERBUK KAYU DAN BATU BARA TERHADAP PERFORMA CO-GASIFIKASI REAKTOR BUBBLING FLUIDIZED BED GASIFIER

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran untuk mencari alternatif sumber energi yang dapat membantu

DAFTAR ISI Halaman BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

Studi Eksperimen Konversi Biomassa menjadi SynGas Pada Reaktor Bubbling Fluidized Bed Gasifier

Genset dengan bahan bakar gasifikasi downdraft kulit kopi dan batubara

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkat, Peningkatan kebutuhan energi yang tidak diimbangi. pengurangan sumber energy yang tersedia di dunia.

OLEH : SHOLEHUL HADI ( ) DOSEN PEMBIMBING : Ir. SUDJUD DARSOPUSPITO, MT.

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya melimpah dan dapat diolah sebagai bahan bakar padat atau

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan energi merupakan salah satu sumber kehidupan

BAB II. KAJIAN PUSTAKA. Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetis,

TUGAS AKHIR KONVERSI ENERGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH LAJU ALIRAN AGENT GAS PADA PROSES GASIFIKASI KOTORAN KUDA TERHADAP KARAKTERISTIK SYNGAS YANG DIHASILKAN

ANALISIS PERFORMA REAKTOR GASIFIKASI DOWNDRAFT MENGGUNAKAN AGEN GASIFIKASI OKSIGEN DENGAN VARIASI CEKIKAN PADA VENTURINYA

Oleh : Dimas Setiawan ( ) Pembimbing : Dr. Bambang Sudarmanta, ST. MT.

MAKALAH PENYEDIAAN ENERGI SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014/2015 GASIFIKASI BATU BARA

OPTIMASI UNJUK KERJA FLUIDIZED BED GASIFIER DENGAN MEVARIASI TEMPERATURE UDARA AWAL

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu alat yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi. dalam proses pembakaran limbah biomassa adalah dengan

BAB I PENDAHULUAN. adanya energi, manusia dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancar. Saat

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi yang keberadaanya dialam terbatas dan akan habis. dalam kurun waktu tertentu, yaitu minyak bumi, gas alam, dan

BAB 1 PENDAHULUAN ANALISA KARAKTERISTIK ALIRAN DINGIN (COLD FLOW) DI GAS BURNER SITEM GASIFIKASI DENGAN METODE COMPUTATIONAL FLUID DYNAMIC (CFD)

Bab 2 Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH TEMPERATUR UDARA TERHADAP KINERJA TUNGKU GASIFIKASI TIPE DOWNDRAFT CONTINUE DENGAN PENGISIAN ULANG 2 KALI

BAB I PENDAHULUAN. dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer bahan pangan, pakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERFORMANSI PIROLISIS FIXED BED DENGAN VARIASI KOMPOSISI BAHAN BAKAR BAN BEKAS DAN PLASTIK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gasifikasi - Pirolisis Pembakaran

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan rumah tangga sampai dengan kebutuhan di bidang industri. Di

UJI KINERJA REAKTOR GASIFIKASI SEKAM PADI TIPE DOWNDRAFT PADA BERBAGAI VARIASI DEBIT UDARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PEMANASAN AWAL UDARA TERHADAP PERFORMA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI

ANALISIS THERMOGRAVIMETRY DAN PEMBUATAN BRIKET TANDAN KOSONG DENGAN PROSES PIROLISIS LAMBAT

BAB I PENDAHULUAN. energi yang salah satunya bersumber dari biomassa. Salah satu contoh dari. energi terbarukan adalah biogas dari kotoran ternak.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH DISTRIBUTOR UDARA PADA TUNGKU GASIFIKASI UPDRAFT

BAB III TEKNOLOGI PEMANFAATAN SAMPAH KOTA BANDUNG SEBAGAI ENERGI

Karakterisasi Gasifikasi Biomassa Sampah pada Reaktor Downdraft Sistem Batch dengan Variasi Air Fuel Ratio

BAB II TEORI DASAR 2.1 Batubara

BAB 1 PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

PENGARUH VARIASI RASIO UDARA-BAHAN BAKAR (AIR FUEL RATIO) TERHADAP GASIFIKASI BIOMASSA BRIKET SEKAM PADI PADA REAKTOR DOWNDRAFT SISTEM BATCH

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Nilai Kecepatan Minimun Fluidisasi (U mf ), Kecepatan Terminal (U t ) dan Kecepatan Operasi (U o ) pada Temperatur 25 o C

BAB I PENDAHULUAN. penjemuran. Tujuan dari penjemuran adalah untuk mengurangi kadar air.

BAB I PENDAHULUAN. Produksi Konsumsi Ekspor Impor Gambar 1.1 Grafik konsumsi dan produksi minyak di Indonesia (Kementrian ESDM, 2011) 1

RANCANG BANGUN ALAT GASIFIKASI BIOMASSA (TONGKOL JAGUNG) SISTEM UPDRAFT SINGLE GAS OUTLET

SKRIPSI PERFORMANSI DIGESTER BIOGAS BERBAHAN BAKU LIMBAH DAUN KAMBOJA DENGAN VARIASI SELANG WAKTU PENGADUKAN SUBSTRAT

STUDI EKSPERIMEN CO-GASIFIKASI BATUBARA- TEMPURUNG KELAPA DENGAN VARIASI EQUIVALENCE RATIO(ER) PADA REAKTOR BUBBLING FLUIDIZED BED GASIFIER

Potensi Biogas dari Pemanfaatan Janur dengan Penambahan Inokulum Kotoran Sapi

Analisis Performansi Reaktor Gasifikasi Updraft Dengan Bahan Bakar Tempurung Kelapa

SKRIPSI PEMURNIAN BIOGAS DARI GAS PENGOTOR CO2 DENGAN MENGGUNAKAN BUTIRAN PADAT KALSIUM HIDROKSIDA. Oleh: I MADE RAI DWIJA ANTARA

PENGARUH VARIASI KECEPATAN UDARA TERHADAP UNJUK KERJA FLUIDIZED BED GASIFIER DENGAN DISTRIBUTOR UDARA JENIS PLAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber energi alternatif dapat menjadi solusi ketergantungan

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang

Studi Eksperimen Gasifikasi Pada Reaktor Fluidized Bed Dengan Bahan Bakar Ampas Tebu

PRODUKSI GAS BAHAN BAKAR DARI SABUT KELAPA DENGAN ALAT GASIFIKASI FIXED-BED TANPA TENGGOROKAN

Sistem Pengeringan Dorset untuk biomassa dan limbah unggas

BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari. Hampir setiap manusia memerlukan bahan. Sekarang ini masih banyak digunakan bakan bakar fosil atau bahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI PERFORMANSI DIGESTER BIOGAS DENGAN CO SUBSTRAT LIMBAH KELAPA MUDA DAN INOKULUM KOTORAN SAPI. Oleh : Kadek Leo Adi Guna

BAB I PENDAHULAN 1.1 Latar Belakang

Studi Pengaruh Kecepatansuperfisialterhadap Tekanan Padacold Modeldual Reactor Fluidized Beduntuk Partikel Padat Biomassa dan Pasir Silika

SKRIPSI PERFORMANSI DIGESTER BIOGAS BERBAHAN BAKU LIMBAH KELAPA MUDA DENGAN VARIASI SELANG WAKTU PENGADUKAN SUBSTRAT

Studi Kecepatan Udara Superfisial Pada Cold Model Dual Reactorfluidized Bed

PENGARUH PEMANASAN AWAL UDARA TERHADAP PERFORMA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi biomassa adalah jumlah

TUGAS AKHIR PENGARUH PENGGUNAAN FILTER DENGAN MEDIA ARANG TEMPURUNG KELAPA, ZEOLIT DAN SILICA GEL TERHADAP GAS YANG DIHASILKAN DARI REAKTOR GASIFIKASI

Bab I Pendahuluan - 1 -

Pengaruh Pengaturan ph dan Pengaturan Operasional Dalam Produksi Biogas dari Sampah

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMBUATAN BIOGAS DARI LIMBAH CAIR TEPUNG IKAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Sampah merupakan suatu penyebab pencemaran lingkungan dan. polusi udara. Penanganan yang kurang tepat dapat memicu terjadinya hal

Prarancangan Pabrik Gasifikasi Batubara Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH KECEPATAN UDARA TERHADAP PERFORMA CROSSDRAFT GASIFIER DENGAN BAHAN BAKAR SEKAM PADI

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus akan mengakibatkan menipisnya ketersediaan bahan. konsumsi energi 7 % per tahun. Konsumsi energi Indonesia tersebut

Transkripsi:

SISTEM GASIFIKASI FLUIDIZED BED BERBAHAN BAKAR LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN DENGAN INERT GAS CO2 Oleh : I Gede Sudiantara Pembimbing : Prof. I Nyoman Suprapta Winaya, ST.,Masc.,Ph.D. I Gusti Ngurah Putu Tenaya, ST., MT. Abstrak Gasifikasi ialah teknologi yang digunakan untuk mengkonversikan bahan bakar padat menjadi bahan bakar gas. Gas yang dihasilkan dari Gasifikasi ialah gas mampu bakar, diantaranya gas CO2, CH4 dan H2. Keuntungan gasifikasi dapat mengkonversikan bahan bakar yang nilai kalornya rendah. Limbah rumah potong hewan (RPH), dapat dijadikan bahan bakar gasifikasi untuk dijadikan energi alternatif. Limbah RPH sangat mudah didapatkan dan tidak boleh dibuang ke TPA. Reaktor Gasifikasi Fluidized Bed yang digunakan untuk penelitian berdiameter 5cm dengan tinggi 60cm dan dengan bahan plat stainless steel. Komposisi campuran gas yang divariasikan pada variasi I (30% CO2:70%N2), variasi II (40% CO2:60% N2) dan variasi III (60% CO2:40% N2). Temperatur operasi dalam penelitian ini adalah 400 0 C. Hasil dari pengujian, semakin banyak komposisi gas CO2 maka semakin banyak gas CO yang dihasilkan, tetapi gas H2 semakin menurun. FCR yang di dapatkan juga semakin meningkat. Kata kunci : Gasifikasi Fluidized Bed, Limbah RPH, Gas CO2, Temperatur Operasi

FLUIDIZED BED GASIFICATION SYSTEM BASED FUEL WASTE RPH WITH CUT CO2 INERT GAS Author Guidence : I Gede Sudiantara : Prof. I Nyoman Suprapta Winaya, ST.,Masc.,Ph.D. I Gusti Ngurah Putu Tenaya, ST., MT. Abstract Gasification is a technology used to convert solid fuel into a fuel gas. The gas produced from the gasification gas is capable of fuels, such as CO2, CH4 and H2. The advantage of gasification can convert fuel heating value is low. Waste abattoir (RPH), can be used as fuel gasification to be used as alternative energy. RPH waste is very easy to obtain and can not be disposed of to landfill. Fluidized Bed Gasification reactor used for research 5cm diameter with a height of 60cm and with a stainless steel plate material. The composition of the gas mixture which is varied in the variation I (30% CO2: 70% N2), variation II (40% CO2: 60% N2) and variation III (60% CO2: 40% N2). Operating temperature in this study was 400 C. The results of the test, the more CO2 gas composition, the more CO gas is generated, but the H2 gas decreases. FCR is in getting also increased. Key words : Fluidized Bed Gasification, Waste RPH, Gas CO2, Temperature Operation

DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSETUJUAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... v BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Batasan Masalah... 3 1.4 Tujuan Penilitian... 3 1. 5 Manfaat Penelitian... 3 BAB II DASAR TEORI 2.1. Biomassa... 5 2.1.1. Pengertian Biomassa... 5 2.1.2. Kandungan dalam Biomassa... 6 2.1.3. Pemanfaatan Energi Biomassa... 7 2.2 Biomassa Limbah Sisa Potong RPH... 11 2.3. Teknologi Gasifikasi... 12 2.4.1 Gasifier berdasarkan Mode Fluidisasi... 13 2.4.2 Gasifier berdasarkan Arah Alirannya... 19 2.4 Fluidisasi... 22 2.4.1 Pengertian dan Rumus-Rumus Umum Fluidisasi... 23 2.4.2 Fraksi Ruang Kosong (voidage)... 23 2.4.3 Kecepatan Minimum Fluidisasi (Umf)... 23 2.4.4 Ekspansi Ketinggian Hamparan Fluidisasi (ΔHa)... 24 2.5 Parameter Parameter Penting dalam Proses Gasifikasi... 25 2.6. Dasar Proses Gasifikasi... 27

2.6.1 Zona Pengeringan... 27 2.6.2 Zona Pirolisis... 27 2.6.3 Zona Oksidasi... 28 2.6.4 Zona Reduksi... 29 2.7 Pembakaran Bahan Bakar... 30 2.7.1 Zona Pengeringan... 30 2.7.2 Jumlah Udara Pembakaran... 30 2.8 Efisiensi Proses Gasifikasi... 31 BAB III Metode Penelitian 3.1 Deskripsi Penelitian... 34 3.1.1 Alat Uji gasifikasi FB... 39 3.1.2 Bahan bahan... 39 3.1.3 Peralatan yang digunakan... 39 3.1.4 Pelaratan untuk pengujian emisi gas buang... 40 3.2 Tempat Penelitian... 41 3.3 Bahan Penelitian... 41 3.3.1 Pengujian Analisis Proximate dan Ultimate... 41 3.3.2 Pengujian Analisa Nilai Kalor... 44 3.4 Langkah Penelitian... 45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Penelitian... 48 4.2 Data Pengujian Gas Hasil Gasifikasi... 49 4.3 Distribusi Temperatur Reaktor... 50 4.4 Kebutuhan Udara Gasifikasi... 50 4.4.1 Kebutuhan Udara Limbah RPH... 50 4.5 Pengolahan Data Hasil Penelitian... 52 4.6 Perhitungan Hasil Olahan Gas... 55 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan... 63 5.2 Saran... 63 DAFTAR PUSTAKA... 64

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Skema Pembentukan Biogas... 10 Gambar 2.2 limbah sisa potong ternak... 11 Gambar 2.3 Skema Reaktor Bubbling Fulidized Bed... 14 Gambar 2.4 Skema Reaktor Circulated Fulidized Bed... 15 Gambar 2.5 Skema Reaktor Entrained Flow... 16 Gambar 2.6 Updraft Gasifier... 18 Gambar 2.7 Downdraft Gasifier... 20 Gambar 2.8 Crossdraft Gasifier... 22 Gambar 3.1 Skematik Gasifikasi FB... 35 Gambar 3.2 Limbah RPH... 39 Gambar 3.3 Pasir Silika... 39 Gambar 3.4 (a)alat uji (b) timbangan... 40 Gambar 3.5 tabung bom calorimeter... 42 Gambar 3.6 flow meter... 37 Gambar 4.1 Grafik distribusi temperatur... 50 Gambar 4.2 perbandingan komposisi bahan bakar... 60

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Analisis Proximate dan Ultimate Beberapa Jenis Biomassa... 6 Tabel 2.2 Aspek-aspek Teknis Gasifikasi menggunakan Fluidized Bed... 17 Tabel 3.1 Pra uji analisis Proximate dan Ultimate limbah RPH... 44 Tabel 3.2 Presentase Campuran media CO2... 44 Tabel 3.3 Variabel data... 47 Tabel 3.4 Data Komposisi Gas HAsil Gasifikasi media CO2 Bahan Bakar Limbah RPH 40gr pada temperatur 400 C... 48 Tabel 4.5 Data Hasil Penelitian... 48 Tabel 4.6 Data Hasil Forensik... 49 Tabel 4.7 FCR Aktual... 53 Tabel 4.9 Presentase kandungan gas... 58 Tabel 4.10 kandungan gas yang di hasilkan... 58 Tabel 4.11 perbandingan presentase... 59

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan kebutuhan paling utama, baik dalam industri maupun dalam kehidupan masyarakat. Namun kepadatan penduduk di Indonesia berdampak pada krisis energi, yang terjadi akibat menipisnya cadangan bahan bakar minyak khususnya dari bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui. Untuk itu perlu dikembangkan energi dari sumber-sumber non konvensional, yang diharapkan harus bersifat baru dan terbarukan, ramah lingkungan dan sebisa mungkin berasal dari limbah yaitu biomassa. Biomassa merupakan energi yang dibuat untuk bahan bakar, biomassa didapatkan dari sumber alami yang dapat diperbaharui. Biomassa bisa menjadi jalan keluar dari bahan bakar yang selama ini tidak dapat diperbaharui dan mencemari lingkungan hidup. Yang termasuk bahan-bahan biomassa meliputi kayu, limbah pertanian/perkebunan/hutan, dan komponen organik dari industri. Keuntungan menggunakan biomassa adalah zat volatil yang tinggi menyebabkan mudah terbakar, selain itu biomassa juga memiliki kandungan sulfur dan nitrogen yang sangat rendah sehingga pembakarannya menghasilkan SO2 dan NOx yang rendah. Akan tetapi kelemahan biomassa yaitu kandungan kalornya lemah. Biomassa dikonversikan menjadi energi dalam bentuk bahan bakar cair, gas, panas dan listrik. Teknologi biomassa menjadi energi panas yang kemudian dapat diubah menjadi energi listrik dan mekanis, antara lain teknologi pembakaran dan gasifikasi. Biomassa yang masih sangat jarang di gunakan terutama di daerah Bali, yaitu limbah sisa pemotongan hewan. Limbah sisa pemotongan hewan ini bisa didapatkan pada rumah pemotongan hewan (RPH) dengan jumlah yang sangat banyak. Biomassa ini sangat berpotensi untuk dijadikan energi alternatif. Gasifikasi adalah proses konversi bahan bakar padat seperti batubara dan biomassa menjadi bahan bakar gas. Pada proses gasifikasi ini, biomassa dibakar dengan udara terbatas, sehingga gas yang dihasilkan sebagian besar menjadi hidrogen, karbonmonoksida, dan metana. Keuntungan dari proses gasifikasi ini adalah dapat digunakannya biomassa yang mempunyai nilai kalor relatif rendah dan kadar air yang cukup tinggi. Efisiensi yang dapat dicapai dengan teknologi gasifikasi sekitar 30-40%, lebih tinggi dari teknologi pembakaran biasa (Syamsiro, 2013).

Bahan bakar Limbah RPH merupakan limbah dari sisa pemotongan sapi di RPH Pesanggaran. Limbah RPH terdiri dari kotoran, kulit, tulang, gigi dan daging sapi yang sudah kering. Limbah RPH berpotensi dijadikan sebagai bahan bakar gasifikasi karena mengandung Carbon. Carbon sangat diperlukan pada proses gasifikasi. Pada Teknologi gasifikasi diperlukan media untuk proses gasifikasi, media yang dapat digunakan dalam proses Gasifikasi antara lain O2, CO2, H2O dan N2 untuk menghasilkan gas mampu bakar, dimana gas mampu bakar dari hasil Gasifikasi tersebut adalah CO, H2 dan CH4. Dalam penelitian ini akan dianalisis pengaruh sistem gasifikasi fluidized bed berbahan bakar limbah potong ternak dengan inert gas CO2, gas CO2 dijadikan media gasifikasi karena dari reaksi boudart ( C + CO2 2CO) dan mempercepat memperoleh produksi gas. Dari penelitian ini diharapkan dapat membantu mengurangi limbah potong ternak dengan memanfaatkannya sebagai sumber energi alternatif yang bersih dan ramah lingkungan. Dengan teknik gasifikasi pada sistem FB akan dihasilkan bahan bakar gas yang dapat digunakan untuk menggerakkan turbin gas yang akan menghasilkan listrik.