BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Suyati, 2013

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memahami pengertian dasar tentang IPA yang saling berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. yang harus ditempuh oleh anak, anak juga dituntut untuk mengalami

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di SD adalah memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. manusia untuk mengembangkan pengetahuan dan kepribadiannya. Pendidikan ini

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi peserta didik di masa yang akan datang. Dalam Undang-undang. tentang pengertian pendidikan sebagai berikut:

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ini semakin berkembanng dengan sangat pesat. integratif, produktif, kreatif dan memiliki sikap-sikap kepemimpinan dan

BAB I PENDAHULUAN. kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsipprinsip

BAB I PENDAHULUAN. mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan, serta

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ivo Aulia Putri Yatni, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Imas Masrini, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia mulai mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Terbukti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Agustina,2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih maksimal saat mengajar di sekolah. adalah matematika. Pembelajaran matematika di sekolah dasar dirancang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Riyanti Dini Lestari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia (SDM), karena sumber daya yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya yang berlangsung sepanjang hayat. Oleh karena itu maka setiap manusia

BAB I PENDAHULUAN. masyarakatnya harus memiliki pendidikan yang baik. Sebagaimana tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Saat ini pembangunan bidang pendidikan merupakan bagian yang sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam UU No.20/2003

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yuanita, 2013

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar ( PGSD) Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. dan peluang yang memadai untuk belajar dan mempelajari hal hal yang di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan akhlak mulia, serta

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

BAB I PENDAHULUAN. dengan pembukaan Undang-undang Dasar 1945 alinea ke-4 serta ingin mencapai

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Via Ulfah, 2013

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sebuah proses kegiatan yang disengaja atas

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjadikan manusia memiliki kualitas yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa ditentukan oleh kreativitas pendidikan bangsa itu sendiri.kompleksnya

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar pembelajaran IPA antara lain adalah prinsip keterlibatan, prinsip

BAB I PENDAHULUAN. yang akan dihadapi peserta didik dimasa yang akan datang. menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Eka Atika Sari

BAB I PENDAHULUAN. yang terpenting dalam meningkatkan kualitas maupun kompetensi manusia, agar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Oleh: KOMAROSIDAH Guru SD Negeri Buahkapas Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional bab I pasal (1), disebutkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dede Sofiatun,2013

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan dalam mengembangkan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Heni Sri Wahyuni, 2013

BAB I PENDAHULUAN. yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar. Siswa akan dapat mempelajari diri

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nelly Fitriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. berlandaskan pada kurikulum satuan pendidikan dalam upaya meningkatkan. masyarakat secara mandiri kelak di kemudian hari.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan, dan sikap serta nilai-nilai sehingga sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan masih berjalan terus. (Ihsan, 2008:7) mengemukakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini menyajikan hasil penelitian berkenaan dengan pembelajran yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang. memungkinkannya untuk berfungsi secara menyeluruh dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. inovatif oleh pihak-pihak terkait, mulai dari tingkat pusat, daerah, maupun

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional (2009:69) pasal 1 yang berbunyi:

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. yang lebih baik. Sebuah proses perubahan yang dilakukan manusia dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum program keahlian teknik kendaraan ringan 1) menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menggunakan alat dan bahan secara benar, mengajukan

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualifikasi guru, penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku dan alat

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu hal yang harus dipenuhi dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

BAB I PENDAHULUAN. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di sekolah tidaklah semata-mata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat pada umumnya dengan pendidikan. Pentingnya pendididkan itu

BAB I PENDAHULUAN. dirancang dan dilaksanakan selaras dengan kebutuhan pembangunan yang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha sadar, artinya tindakan mendidik bukan merupakan tindakan yang bersifat refleks atau spontan tanpa tujuan yang jelas melainkan merupakan tindakan yang rasional, disengaja, disiapkan, direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam kehidupan seseorang maupun suatu bangsa. Kemajuan pembangunan di suatu Negara, baik lahir maupun batin dapat dicapai melalui pendidikan yang terarah dan berkesinambungan. Melalui pendidikan dapat menciptakan manusia yang cerdas, terampil, berwawasan luas, disiplin, beriman, bertaqwa serta bertanggung jawab di dalam kehidupan. Pendidikan merupakan kunci keberhasilan suatu bangsa menuju kearah yang lebih baik, maju dan berkualitas. Setiap Negara mempunyai sistem pendidikan yang berbeda beda sesuai dengan kondisi dan kebutuhan warga masyarakatnya. Tujuan pendidikan nasional dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya tersebut merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Kualitas pendidikan harus disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan perkembangan zaman. Sekolah Dasar sebagai salah satu satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal mempunyai tujuan institusional tersendiri. Adapun tujuan pendidikan di Sekolah Dasar menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003, PP No. 19 Tahun 2005, adalah: Meletakkan Dasar Kecerdasan, Pengetahuan, Kepribadian, Akhlak Mulia, serta Keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan

2 lebih lanjut.sejalan dengan hal tersebut IPA sebagai mana dijelaskan pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan bahwa: IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang bersifat fakta-fakta, konsep-konsep, prinsipprinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sediri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehiduan sehari-hari. Pembelajaran IPA di SD diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, pendidikan IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi melalui serangkaian proses ilmiah agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam (Depdiknas, 2006). Berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran selama ini pembelajaran IPA di SDN Tugu 11 Cimanggis Depok, masih terdapat banyak kekurangan, diantaranya: 1. Dalam proses pembelajaran guru jarang menggunakan alat peraga atau media pembelajaran IPA, serta jarang dalam kegiatan melakukan kegiatan percobaan yang dapat mengaktifkan belajar siswa. 2. Proses pembelajaran terutama IPA masih belum sesuai dengan harapan masih banyak diantara guru yang melaksanakan pembelajaran hanya menekankan aspek kognitif tanpa memperhatikan aspek yang lainnya, sehingga kemampuan siswa dalam memahami IPA menjadi rendah dan pemahaman materi yang dimiliki siswa tidak bertahan lama. 3. Pada saat guru sedang menjelaskan materi pelajaran perhatian para siswa terhadap materi yang disampaikan guru sangat kurang, para siswa banyak yang kurang antusias (tidak bergairah), aspek-aspek keterbukaan, kreativitas dan rasa ingin tahu dari siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan masih kurang. 4. Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam proses pembelajaran kurang bervariasi kebanyakan metode ceramah.

3 5. Fakta dilapangan selama ini menunjukan bahwa dalam proses pembelajaran dan hasil belajar IPA masih terdapat banyak permasalahan.bahwa hasil nilai belajar siswa dalam mata pelajaran IPA materi energi panas masih kurang memuaskan dengan rata-rata dibawah KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 75.Persentase nilai yang diperoleh siswa KKM yaitu 65,7% sedangkan persentae nilai yang diperoleh siswa KKM yaitu 34,3%. Berdasarkan pengamatan peneliti masih sangat jarang guru-guru sekolah dasar terutama guru di SD Negeri Tugu 11 kecamatan Cimanggis Kota Depok di dalam menyajikan pengajaran menggunakan berbagai pendekatan untuk mencari solusi terbaik yang dapat menggali potensi yang dimiliki siswa.seorang siswa dapat mencapai hasil belajar yang baik apabila suatu lembaga pendidikan memiliki efisiensi internal dan eksternal seperti adanya dukungan infrasturuktur penunjang lainnya. Sementara itu dipihak siswa itu sendiri harus memiliki kesiapan dan keinginan untuk belajar. Karena dalam perkembangan dewasa ini yang bertanggung jawab terhadap pendidikan bukan sekolah, masyarakat dan orang tua, akan tetapi yang lebih bertanggung jawab adalah siswa itu sendiri. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Salah satu usaha yang perlu mendapat perhatian serius dalam meningkatkan hasil belajar siswa adalah dengan dilakukannya bimbingan belajar disamping hal- hal lain seperti metode mengajar, materi pelajaran, media dan fasilitas lainnya, sehingga dapat mengurangi rasa bosan dan keributan. Bagi seorang guru untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Di dalam praktek pembelajaran sehari-hari, terkadang tujuan pembelajaran tidak tercapai secara maksimal. Salah satu faktor penyebabnya adalah metode yang digunakan dalam pembelajaran kurang tepat dan bervariasi. Sebagai dampak dari hal ini, dikemukakan oleh Mulyana (2008:25) Penggunaan metode yang kurang tepat dan tidak bervariasi akan mengakibatkan proses dan hasil

4 belajar siswa tidak mencapai tuntutan kompetensi dasar yang diharapkan. Melihat keadaan yang demikian, peneliti sebagai guru terdorong untuk melakukan refleksi diri terhadap proses kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama ini. Adapun proses belajar yang diharapkan dalam pembelajaran itu antara lain siswa aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Melalui proses pembelajaran seperti ini, diyakini benar kompetensi dasar yang diupayakan dalam pembelajaran itu akan tercapai. Namun kenyataannya di kelas IV SDN Tugu 11 tidak demikian, sebagaimana uraian berikut: 1. Proses belajar siswa terkesan kurang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan. 2. Antar siswa tidak terjadi saling belajar memberi dan menerima pengetahuan yang secara positif mendukung pada pencapaian kompetensi dasar. 3. Ketika pembelajaran berlangsung banyak siswa yang tidak antusias dalam belajar, memperhatikan,bertanya, apalagi mengemukakan gagasan atau pemikirannya akibat hasil pembelajaran menjadi rendah. 4. Pada mata pelajaran IPA Sebagian besar siswa belum berhasil mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang telah ditetapkan yakni 75. Hal ini menunjukan bahwa hanya 34,3 % atau sebanyak 12 siswa yang berhasil mencapai KKM,dan 65,7 % atau 23 siswa memperoleh nilai dibawah KKM.Hal ini seperti yang ditunjukkan pada rekap hasil tes formatif, berikut: Tabel 1.1 Rekap Hasil Tes Formatif Kelas IV pada Mata Pelajaran IPA Yang Memperoleh Nilai Jumlah Siswa Jumlah 100 0 0 95 0 0 90 1 90 85 2 170 80 3 240

5 75 6 450 70 5 350 65 3 195 60 5 300 55 5 275 50 4 200 45 1 45 Jumlah 35 2315 Rata-rata Nilai 66,1 Sumber: pengolahan Nilai Harian Siswa ( Buku Nilai ) Untuk mengatasi persoalan di atas, perlu adanya usaha sadar yang dilakukan oleh guru, dan untuk itu pula peneliti bermaksud melakukan perbaikan pembelajaran, berdasarkan pendekatan keterampilan proses. Besar harapan melalui pendekatan ini proses dan hasil belajar siswa mengalami perubahan ke arah yang diharapkan. Maka karena itulah peneliti berusaha untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan melakukan PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Dengan demikian pembelajaran IPA (Sains) dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dapat memberikan solusi dan input berupa informasi yang sangat berguna untuk merubah paradigma lama belajar secara konvensional menuju belajar yang aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis akan menuangkan dalam sebuah penelitian tindakan kelas yang berjudul Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses pada Mata Pelajaran IPA Materi energi panas untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa kelas III di SDN Tugu 11 Kecamatan Cimanggis Kota Depok sehingga di peroleh gambaran secara tepat dan akurat sebagai upaya perbaikan pelaksanaan proses pembelajaran khususnya untuk bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka masalah pokok yang akan diteliti adalah Bagaimana Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses pada Mata Pelajaran IPA Materi energi panas untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN Tugu 11 Cimanggis Kota Depok. Untuk mempermudah dan memfokuskan penelitian, maka penulis merumuskan masalah tersebut, sebagai berikut: 1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA pada materi energi panasdi kelas IV SDN Tugu 11 Cimanggis Depok melalui pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan hasil belajar siswa? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi energi panasdi kelas IV SDN Tugu 11 Cimanggis Depok dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses? 3. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA pada materi energi panasdi kelas IV SDN Tugu 11 Cimanggis Depok melalui pendekatan keterampilan proses? C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang penerapan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA pada materi pokok energi panasdi kelas IV SD Negeri Tugu 11 Cimanggis kota Depok. 2. Tujuan Khusus Berasal dari rasa ketidakpuasan terhadap hasil pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA materi energi panas, maka yang

7 menjadi tujuan khusus dari kegiatan Penelitian Tindakan Kelas ini, adalah : a. Untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA pada materi energi panasdi kelas IV SDN Tugu 11 Cimanggis Depok dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses. b. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran IPA pada materi energi panasdi kelas IV SDN Tugu 11 Cimanggis Depok dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses. c. Untuk mendeskripsikan tentang hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA pada materi energi panasdi kelas IV SDN Tugu 11 Cimanggis Depok setelah menggunakan pendekatan keterampilan proses. D. Manfaat Penelitian Setelah melakukan penelitian pada materi energi panas dikelas III SDN TUGU 11 diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para guru khususnya, maupun pihak-pihak yang terkait pada dunia pendidikan dalam rangka mensukseskan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Mendiknas Nomor 22 Tahun 2006 Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, serta PeraturanMendiknas Nomor 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Setidaknya manfaat penelitian tindakan kelas ini di jabarkan sebagai berikut: 1. Bagi Siswa Kelas III SDN Tugu 11 a. Dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses siswa diharapkan dapat belajar secara aktif dan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki. b. Dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses diharapkan dapat membantu siswa untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

8 2. Bagi Guru SDN Tugu 11 a. Membantu memberikan solusi dan mempermudah dalam penyampaian pelajaran IPA dengan menggunakan keterampilan proses pada materi energi panas. b. Menambah wawasan bagi guru tentang pendekatan pembelajaran, yang dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Bagi Sekolah SDN Tugu 11 Penelitian ini diharapkan memberikan masukkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA melalui pendekatan keterampilan proses yang disesuaikan dengan siswa dan karakteristik pelajaran yang akan meningkatkan prestasi sekolah. E. Definisi Istilah 1. Pendekatan Keterampilan Proses Pendekatan keterampilan proses menurut Semiawan (1990:18) adalah Pendekatan yang mengembangkan keterampilan-keterampilan memproseskan perolehan, anak akan mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep.dengan kata lain endekatan keterampilan proses adalah pendekatan dalam pembelajaran yang memfasilitasi siswa sehingga dapat menemukan fakta-fakta dan kosepkonsep dan teori dengan keterampilan intelektual dan sikap ilmiah siswa sendiri. 2. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar IPA adalah salah satu mata pelajaran yang menjadi isi kurikulum di SD.Dalam Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP (Dekdibud,1994:61) mengemukakan bahwa mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan pengetahuan keterampilan,sikap,dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan

9 menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.Salah satu tujuan pengajaran IPA adalah agar siswa memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari.oleh karena itu,pelajaran IPA sangat perlu diajarkan di sekolah dasar dengan menekankan pada pemberian pengalaman langsung melalui keterampilan proses dan sikap ilmiah yang tentunya harus didukung dengan berbagai sarana dan prasarana atau media yang relevan Pada pembahasan ini penulis mengadakan penelitian tentang energi panas.energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi dapat berubah dari suatu bentuk kebentuk lainnya. Contoh salah satu bentuk energi adalah Panas.Sumber Energi Panas tersebut dapat berasal dari matahari,bahan bakar,listrik,makanan,gesekan. Panas adalah salah satu bentuk energi yang dapat berpindah karena perbedaan suhu, panas dapat berpindah dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah.perpindahan panas dapat terjadi di benda padat, cair atau gas,yaitu konduksi,konveksi,radiasi.panas dapat mengubah wujud benda yaitu menguap,mengembun,melebur dan membeku,menyublim.panas dapat mengubah suhu benda.panas dapat membuat benda memuai. 3. Hasil Belajar Hasil belajar terdiri dari dua kata, yakni hasil dan belajar. Antara hasil dan belajar memiliki arti yang berbeda. Hasil ialah wujud pencapaian dan suatu tujuan yang dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun kelompok. Hasil tak akan pernah didapat selama seseorang tidak melakukan suatu tindakan. Sedangkan belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk menuju suatu perubahan.dengan demikian dapat dipahami makna hasil belajar merupakan wujud tujuan yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan pada diri individu dalam aktivitas kemandirian hidup. (Djamarah. 1994:1-5). Hasil belajar adalah

10 kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Dengan kata lain setelah melaksanakn tes hasil belajar. F. Hipotesis Tindakan Berdasarkan pada rumusan masalah, untuk sementara penulis menduga bahwa dengan dilakukan Penerapan PendekatanKeterampilan Proses pada Mata Pelajaran IPA Materi Energi Panas dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III SDN Tugu 11 Cimanggis Kota Depok. Untuk mengetahui hasilnya, maka penulis akan melakukan suatu kegiatan yaitu Penelitian Tindakan Kelas.