BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, ini berarti bahwa setiap

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. investasi dalam bidang pendidikan sebagai prioritas utama dan. pendidikan. Untuk mendasarinya, Undang-Undang Dasar 1945 di

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang telah dinyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun

DRAFT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Upaya mewujudkan pendidikan karakter di Indonesia yang telah

diidentikkan dengan pendidikan formal. Pendidikan formal diupayakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. diperbincangkan, baik dari kalangan praktisi pendidikan, politisi, masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini ternyata

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah adalah tempat belajar bagi para peserta didik dan merupakan tempat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi daerah.

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar, tujuan, dan pedomannya (UUD 1945 alinea ke-empat). Dari amanat

BAB I PENDAHULUAN. program yang dapat melahirkan mahasiswa mahasiswa yang terampil,

Sistem Pendidikan Nasional

I. PENDAHULUAN. lembaga pendidikan di negara kita. Tujuan pendidikan nasional sebagaimana. mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

REVIEW UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

BAB I PENDAHULUAN. dan masa kini. Sebagai implikasinya terkandung makna link and match yang

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 4 TAHUN 2010 T E N T A N G PENDIDIKAN AL QUR AN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan

RINTISAN WAJIB BELAJAR 12 ( DUA BELAS ) TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pratiwi Tristiyani, 2014 Pendapat peserta didik tentang

BAB I PENDAHULUAN. Sekretaris Jenderal MPR-RI, Undang-Undang Dasar 1945, Sekjen MPR-RI, Jakarta, hlm. 5 2

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan tersebut menuntut setiap guru untuk terus berupaya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Tujuan pendidikan berdasarkan di dalam tujuan pendidikan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 9 TAHUN 2009 TENTANG WAJIB BELAJAR DINIYAH TAKMILIYYAH AWALIYYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah sebuah sistem yang kompleks dimana

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

PROSEDUR SERTIFIKASI GURU DALAM JABATAN BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintahan daerah dan DPRD

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diikuti, sehingga setelah lepas dari ikatan akademik di perguruan

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN. Amellya Nisfiatin Barroroh, 2014

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peran penting dalam peradaban manusia. Pendidikan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. negaranya tanpa terkecuali, Negara Indonesia sebagaimana diatur dalam Undangundang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Angga Triadi Efendi, 2013

BAB I PENDAHULUAN. hanya manusia yang berkualitas saja yang mampu hidup di masa depan

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

BAB VI PENUTUP. Optimalisasi Pendidikan Holistik di Sekolah Dasar untuk Mencapai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang ditekankan pada upaya pengembangan aspek-aspek

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

2015 PENGARUH IKLIM ORGANISASI SEKOLAH TERHADAP KINERJA MENGAJAR GURU DI SMK NEGERI SE-KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), merupakan salah satu

PROGRAM KERJA TAHUNAN PENGAWAS SEKOLAH 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian.

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan, ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapatkan dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Sebagaimana dijelaskan dalam UUD 1945 Pasal 28C ayat (1) yang berbunyi Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. Mengingat arti pentingnya pendidikan, pemerintah menaruh perhatian yang cukup besar terhadap sistem pendidikan. Hal itu terbukti dengan dikeluarkannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Menegaskan Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Berdasarkan semua Undang-Undang yang telah dijabarkan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Semua tujuan pendidikan diatas tak lepas dari peranan seorang guru. Menurut Undang- Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 1 yang diambil dari Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi Guru PNSD Melalui Mekanisme Transfer Daerah (2014) tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa guru memegang peranan yang sangat penting

sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah pada jalur pendidikan formal. Sebagai pendidik profesional, guru diwajibkan memiliki kualitas akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan pendidikan nasional. H.A.R Tilaar (2002) mengatakan bahwa ujung tombak dari semua persoalan pendidikan pada akhirnya akan kembali pada guru. Seorang guru dituntut untuk memberikan perhatian sebesar-besarnya bagi mutu pendidikan, rasanya tidak adil jika kesejahteraannya diabaikan. Begitu santernya mitos tentang status sosial guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, seolah-olah guru pekerja sosial tanpa imbalan. Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 16 ayat (2) yang diambil dari Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi Guru PNSD Melalui Mekanisme Transfer Daerah (2014) tentang Guru dan Dosen menyebutkan bahwa guru yang telah memiliki sertifikat pendidik dan memenuhi persyaratan lainnya berhak mendapatkan tunjangan profesi yang besarnya setara dengan satu kali gaji pokok dan dalam ayat (3) dinyatakan bahwa tunjangan profesi sebagaimana dimaksud dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Masih didalam Petunjuk Teknis Penyaluran Tunjangan Profesi Guru PNSD Melalui Mekanisme Transfer Daerah (2014) disebutkan bahwa pada Dinas Pendidikan Kota Padang tunjangan Guru PNSD merupakan salah satu cara pemerintah daerah dalam meningkatkan pendapatan guru demi kesejahteraan yang berupa tunjangan profesi guru. Dimana tunjangan profesi guru ini dimaksudkan untuk dapat meningkatkan kualitas guru dalam mewujudkan amanat undang-undang guru dan dosen diantaranya meningkatkan kompetensi guru,

meningkatkan mutu pembelajaran, meningkatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, mengangkat martabat guru serta memajukan profesi guru. Pada Dinas Pendidikan Kota Padang tunjangan profesi guru belum dapat terlaksana dengan lancar. Pada sebuah artikel yang dituliskan oleh Ade Suhendra di koran Padang Ekspres yang berjudul Tunjangan Sertifikasi Belum Keluar, Guru Diminta Sabar Menunggu tanggal 25 April 2015 mengatakan bahwa ratusan guru bersertifikasi di Padang belum menerima tunjangan sertifikasi untuk triwulan pertama tahun 2015 ini. Tunjangan belum dapat dibayarkan karena Dinas Pendidikan (Disdik) Padang mengaku belum menerima daftar penerima sertifikasi guru untuk tahun 2015 dari Kemendikbud. Semua itu di perkuat oleh pernyataan dari Syofrizal selaku Sekretaris Disdikbud Padang pada wawancaranya dengan Ade Suhendra, yang dimuat dalam koran Padang Ekspres tanggal 25 April 2015. Mengatakan bahwa SK Dirjen Kemendikbud belum diterima dan saat ini masih belum bisa dikeluarkan nama-nama penerima sertifikasi. Tapi untuk tahun sebelumnya bisa dilihat berapa orang jumlah penerima tunjangan sertifikasi. Syofrizal menambahkan bahwa beliau mengharapkan tunjangan profesi guru yang diterima guru setiap triwulan ini bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Padang. Guru juga dituntut mengetahui tugas dan tanggungjawabnya sesuai jabatan yang diembannya. Tunjangan ini juga dapat mempengaruhi nilai siswa dengan adanya profesionalisme guru dalam mengajar. Selain itu Syofrizal juga menambahkan, untuk pencairan tunjangan guru harus memenuhi persyaratan seperti adanya SK Dirjen yang menetapkan sebagai penerima sertifikasi. Kemudian guru mengusulkan diri dan melengkapi persyaratan jumlah jam mengajar.

Berdasarkan yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk membahas lebih lanjut didalam tugas akhir yang penulis buat sesuai dengan kegiatan magang yang telah penulis laksanakan selama 2 bulan di Dinas Pendidikan Kota Padang. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengangkat judul Pengelolaan Dana Tunjangan Guru PNSD Pada Dinas Pendidikan Kota Padang sebagai Tugas Akhir yang menjadi syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana standar pengelolaan dan tata cara pengelolaan dana tunjangan Guru PNSD pada Dinas Pendidikan Kota Padang? 2. Kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam pengelolaan dana tunjangan Guru PNSD pada Dinas Pendidikan Kota Padang? 1.3 Tujuan Magang Dengan adanya kegiatan magang ini penulis mempunyai tujuan, sebagai berikut : a. Tujuan Umum Adapun tujuan umum dari kegiatan magang ini adalah sebagai berikut : 1. Dapat saling bertukar pikiran antara pegawai dengan mahasiswa dengan ilmu yang diperoleh secara teori. 2. Menumbuhkan kepekaan dalam menangkap permasalahan kerja di bagian keuangan, serta mengidentifikasi masalah atau kendala yang dihadapi oleh Dinas Pendidikan Kota Padang.

3. Memperoleh link dan match dalam bentuk keterkaitan dan kesepadanan antara perguruan tinggi dengan Dinas Pendidikan Kota Padang 4. Sarana peningkatan keterampilan praktis ilmu keuangan negara serta menambah wawasan, keterampilan dan pengalaman akan penerapan ilmu keuangan negara yang terkait dengan dunia kerja nyata 5. Meningkatkan pengetahuan melalui pengalaman kerja setelah menamatkan pendidikan di Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Andalas. 6. Sebagai syarat kurikulum perkuliahan mahasiswa jurusan DIII Keuangan Universitas Andalas. b. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari kegiatan magang adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana standar pengelolaan dan tata cara pengelolaan dana tunjangan Guru PNSD pada Dinas Pendidikan Kota Padang. 2. Untuk mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi dalam pengelolaan dana tunjangan Guru PNSD pada Dinas Pendidikan Kota Padang. 1.4 Manfaat Magang Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari kegiatan magang, sebagai berikut : 1. Bagi penulis a. Sebagai sarana latihan dan aplikasi teori-teori yang didapat pada saat perkuliahan kedalam praktek kerja yang sesungguhnya. b. Dapat merasakan dunia kerja yang sesungguhnya. c. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang pekerjaan di lapangan kerja.

d. Meningkatkan kreatifitas dan keterampilan. e. Mendapatkan pengalaman untuk menghadapi dunia kerja dimasa akan datang. 2. Bagi Instansi Pemerintah (Dinas Pendidikan Kota Padang) a. Hasil laporan bisa menjadi masukan bagi peningkatan kemampuan pengelolaan keuangan Dinas Pendidikan Kota Padang. b. Dapat menjalankan fungsi sosial terutama dalam pendidikan, pembinaan tenaga kerja dan kemajuan bangsa Indonesia. c. Mendukung program pemerintah di bidang pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. d. Ikut berpartisipasi dengan memberikan pembinaan terhadap mahasiswa sehingga menjadi tenaga kerja yang berkualitas. I.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Magang Kegiatan magang ini ditempatkan di kantor Dinas Pendidikan Kota Padang yang berlokasi di Jl. Bagindo Aziz Chan No 8 Padang, Sumatera Barat. Disini penulis melaksanakan kegiatan magang di Sub Bagian Keuangan. Kegiatan magang ini dilakukan selama dua bulan berturutturut mulai 5 Januari 2015 hingga 28 Februari 2015 (Januari-Februari 2015) atau selama 40 hari kerja. 1.6 Metode Penelitian berikut: Berdasarkan permasalahan diatas, maka metode penelitian yang digunakan adalah sebagai 1.6.1 Metode Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data penulis menggunakan dua metode yaitu:

a. Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu pengambilan data yang berasal dari Dinas Pendidikan Kota Padang melalui pengamatan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. b. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari berbagai referensi dengan mempelajari buku berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. 1.6.2 Metode Analisa Data Metode analisa data yang digunakan untuk tugas akhir adalah analisa data deskriptif. Sesuai dengan yang dinyatakan oleh Sukardi (2005) Data deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek sesuai dengan apa adanya diperoleh penulis di Dinas Pendidikan Kota Padang.

1.7 Sistematika Penulisan Agar lebih mudah dan terarah dalam membahas permasalahan maka penulis memberikan sistematika penulisan yang terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan magang, manfaat magang, tempat dan waktu pelaksanaan magang, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini dibahas mengenai pengertian tunjangan profesi guru, besar tunjangan profesi guru, sumber dana tunjangan profesi guru, kriteria guru penerima tunjangan profesi guru, persyaratan administrasi tunjangan profesi guru. BAB III GAMBARAN UMUM DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG Bab ini berisi tentang gambaran umum Dinas Pendidikan Kota Padang yang terdiri dari visi dan misi, struktur organisasi dan tugas pokok dan fungsi sub bagian keuangan.

BAB IV PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang standar dan tata cara pengelolaan dana tunjangan dan kendala-kendala yang dihadapi dalam pengelolaan dana tunjangan Guru PNSD pada Dinas Pendidikan Kota Padang. BAB V PENUTUP Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran dari Penulis.