BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENERBITAN PAS KECIL UNTUK KAPAL KURANG DARI 7 GROSSE TONNAGE

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PENERBITAN / PERPANJANGAN PAS KECIL KAPAL DI KABUPATEN BADUNG

BUPATI LAMPUNG TIMUR PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG TIMUR NOMOR 07 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENERBITAN PAS KECIL KAPAL KURANG DARI 7 GROSSE TONNAGE

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENERBITAN PAS KECIL KAPAL KURANG DARI 7 GROSSE TONNAGE

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 04 TAHUN 2005

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG TAHUN 2012 NOMOR 3 PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

REPUBLIK INDONESIA SURAT UKUR KAPALSUNGAI DAN DANAU. Nomor :.

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 39 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN DAN KEBANGSAAN KAPAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDAFTARAN DAN PENANDAAN KAPAL PERIKANAN DI KOTA DUMAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 69 TAHUN 2012 TENTANG PENDAFTARAN DAN PENANDAAN KAPAL PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN,

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 39 TAHUN 2017 TENTANG PENDAFTARAN DAN KEBANGSAAN KAPAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 32 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU PENERBITAN SERTIFIKAT KESEMPURNAAN KAPAL PAS KAPAL DAN REGISTRASI KAPAL

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

PENGUKURAN KAPAL (Tonnage Measurement)

b. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada huruf a perlu diatur lebih lanjut mengenai perkapalan dengan Peraturan Pemerintah;

- 1 - BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 37 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PELAYANAN KEPELABUHANAN DI KABUPATEN SERANG

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURANMENTERIPERHUBUNGAN NOMOR: PM 13 TAHUN2012 TENTANG PENDAFTARANDANKEBANGSAANKAPAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2012 NOMOR 4

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 40 TAHUN 2016

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

11 NOPEMBER 2009 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI SERI C NO.4/C SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 11 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

NOMOR PM 103 TAHUN 2017 TENTANG PENGATURAN DAN PENGENDALIAN KENDARAAN YANG MENGGUNAKAN JASA ANGKUTAN PENYEBERANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/PERMEN-KP/2014 TENTANG ANDON PENANGKAPAN IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

-87- BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 60 TAHUN 2016

WALIKOTA PROBOLINGGO

6. Undang-undang. file-produk/per-uu/hukum/2004 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 14 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 26 TAHUN 2016

2015, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 211 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5739); Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN M

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 10 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2002 TENTANG PERKAPALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 193/PMK.03/2015 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2002 TENTANG P E R K A P A L A N PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2017 NOMOR 23 UN2014 NOMOR 26

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

BIDANG PERHUBUNGAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN KABUPATEN 1. Perhubungan Darat. 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 104 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran N

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2016, No Republik Indonesia Nomor 4152); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2016 T E N T A N G TATA CARA PERIZINAN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 07 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI LAMPUNG SELATAN

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 84 TAHUN 2011 TENTANG PEMANFAATAN RUANG MILIK JALAN UNTUK KEGIATAN PEMASANGAN JARINGAN TELEKOMUNIKASI

G. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PERHUBUNGAN

80/PMK.03/2012 JASA ANGKUTAN UMUM DI DARAT DAN JASA ANGKUTAN UMUM DI AIR YANG TIDAK DIKENAI PAJAK PE

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 08 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 27 /MEN/2009 TENTANG PENDAFTARAN DAN PENANDAAN KAPAL PERIKANAN

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pe

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT IZIN USAHA PERDAGANGAN

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pe

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan L

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23/PERMEN-KP/2013 TENTANG PENDAFTARAN DAN PENANDAAN KAPAL PERIKANAN

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 104 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN

BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI PESISIR SELATAN NOMOR 60 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 41 TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 74 TAHUN 2016

WALI KOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 10 TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan L

BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO SALINAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

P. BIDANG PERHUBUNGAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No kepelabuhanan, perlu dilakukan penyempurnaan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 51 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelabuhan L

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 2 TAHUN 2015

P. BIDANG PERHUBUNGAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 85 TAHUN 2016

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2003 TENTANG

2013, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan Lembaran Negar

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 33 TAHUN 2017

Transkripsi:

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENDATAAN KAPAL DAN GALANGAN KAPAL SERTA PENERBITAN SURAT TANDA KEBANGSAAN KAPAL DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa untuk memperoleh data Kapal dan Galangan yang akurat, terpercaya, dan terintegrasi yang mendukung pengembangan sistem informasi dan untuk mewujudkan sistem transportasi yang efektif dan efisien, perlu dilakukan pendataan Kapal dan Galangan; b. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal Pasal 163 ayat (1) dan ayat (2) huruf c Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran dan ketentuan Pasal 60 ayat (1) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 13 Tahun 2012 tentang Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal serta sebagai tindaklanjut pendataan, dalam hal terdapat kapal yang belum terdaftar dan berlayar maka harus memiliki Surat Tanda Kebangsaan, maka perlu diatur pedoman mengenai tata cara penerbitan surat tanda kebangsaan kapal sesuai dengan kewenangan Pemerintah Daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Tata Cara Pendataan Kapal Dan Galangan Kapal Serta Penerbitan Surat Tanda Kebangsaan Kapal Di Kabupaten Tangerang; Mengingat : : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 2. Undang-Undang

-2-2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4849); 4. Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2002 tentang Perkapalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 95, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4227); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5070); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan Di Perairan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5108) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan Di Perairan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 13 Tahun 2012 tentang Pendafaran dan Kebangsaan Kapal; 9. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 15 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Tahun 2014 Nomor 15, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 1514); MEMUTUSKAN:

-3- Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENDATAAN KAPAL DAN GALANGAN KAPAL SERTA PENERBITAN SURAT TANDA KEBANGSAAN KAPAL DI KABUPATEN TANGERANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Tangerang. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom. 3. Bupati adalah Bupati Tangerang. 4. Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan DPRD dalam penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. 5. Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis tertentu, yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik, energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah 6. Kapal Indonesia adalah kapal yang memiliki kebangsaan Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. 7. Tonase kapal adalah volume yang dinyatakan dalam tonase kotor (gross tonnage/gt) dan tonase bersih (net tonnage/nt). 8. Daftar ukur adalah daftar yang memuat perhitungan tonase kapal. 9. Surat ukur adalah surat kapal yang memuat ukuran dan tonase. 10. Galangan Kapal atau nama lain disebut dok adalah suatu bangunan atau tempat yang terletak di tepi laut atau sungai yang berfungsi sebagai tempat untuk membangun Kapal dan alat-alat apung lainya atau mereparasinya. 11. Surat Tanda Kebangsaan Kapal adalah surat kapal yang memberikan hak kepada kapal untuk mengibarkan bendera Indonesia sebagai bendera kebangsaan kapal termasuk Kapal Penangkap Ikan. 12. Pas

-4-12. Pas Kecil adalah Surat Tanda Kebangsaan Kapal yang diberikan sebagai legalitas untuk dapat mengibarkan bendera Indonesia sebagai bendera kebangsaan Kapal yang berlayar diperairan dengan tonase berat kotor kurang dari GT 7 (tujuh grosse tonnage). 13. Tanda Pas Kecil adalah rangkaian huruf dan angka yang menunjukan Kode Pas Kecil dari pelabuhan yang menerbitkan Pas Kecil diikuti dengan huruf Nomor dan angka yang menunjukkan nomor urut penerbitan Pas Kecil. Pasal 2 (1) Tata cara pendataan Kapal dan Galangan Kapal dimaksudkan sebagai panduan dalam proses pendataan dan pendaftaran Kapal dan Galangan Kapal. (2) Tata cara pendataan Kapal dan Galangan Kapal ditujukan untuk mencapai tertib administratif pembangunan dan pemanfaatan Kapal, Galangan Kapal, serta sistem informasi Kapal dan Galangan Kapal. Pasal 3 Tata cara Penerbitan Surat Tanda Kebangsaan Kapal untuk memberikan acuan bagi Perangkat Daerah dalam menerbitkan Surat Tanda Kebangsaan Kapal sesuai dengan kewenangannya. BAB II PENYELENGGARAAN PENDATAAN Bagian Kesatu Umum Pasal 4 (1) Untuk menjamin tersedianya data Kapal dan Galangan Kapal yang lengkap, benar, mutakhir, dan akurat, Pemerintah Daerah melaksanakan kegiatan pendataan Kapal dan Galangan Kapal. (2) Pendataan Kapal dan Galangan Kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi: a. pengumpulan; b. pengolahan; dan c. penyajian data. Bagian

-5- Obyek pendataan meliputi: a. Kapal; dan b. Galangan Kapal. Bagian Kedua Obyek Pendataan Pasal 5 Pasal 6 (1) Kapal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, meliputi: a. Kapal penangkap ikan; b. Kapal angkutan penyeberangan; dan c. Kapal lainnya yang digunakan di perairan (danau dan sungai dan dilaut. (2) Kapal penangkap ikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, merupakan kapal yang sesuai bentuk, ukuran, dan dimensinya memenuhi syarat dipergunakan untuk menangkap ikan. (3) Kapal angkutan penyeberangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, merupakan angkutan yang berfungsi sebagai jembatan penghubung jaringan jalan dan/atau jaringan jalur kereta api yang dipisahkan oleh perairan untuk mengangkut penumpang, barang, dan kendaraan beserta muatannya. Pasal 7 (1) Galangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b, meliputi: a. Galangan Kapal daerah terbuka; dan b. Galangan Kapal daerah tertutup. (2) Galangan Kapal daerah terbuka sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, merupakan suatu galangan kapal yang dibangun menghadap langsung ke perairan terbuka. (3) Galangan Kapal daerah tertutup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, merupakan galangan kapal yang dibangun di tepi sungai dan biasanya digunakan untuk untuk membangun atau mereparasi kapal yang berukuran kecil atau sedang. Bagian Ketiga

-6- Bagian Ketiga Proses Pendataan Kapal dan Galangan Kapal Pasal 8 (1) Proses pendataan Kapal dan Galangan Kapal dilakukan pada tahap: a. perencanaan; b. pelaksanaan; dan c. pemanfaatan. (2) Proses pendataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan oleh tim yang dibentuk oleh kepala Perangkat Daerah yang membidangi urusan perhubungan. Bagian Keempat Kelengkapan Dokumen Pendataan Kapal dan Galangan Kapal Pasal 9 (1) Kelengkapan dokumen pendataan Kapal, meliputi: a. data kapal; b. data sertifikasi nahkoda; c. kelengkapan dokumen; dan d. peralatan keselamatan. (2) Kelengkapan dokumen pendataan Galangan Kapal, meliputi kepemilikan Galangan Kapal. (3) Kelengkapan dokumen pendataan Kapal dan Galangan Kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), harus di lengkapi dengan data pendukung. Pasal 10 Rincian Kelengkapan dokumen pendataan Kapal dan Galangan Kapal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1), tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini. BAB III PENERBITAN SURAT TANDA KEBANGSAAN KAPAL Pasal 11 (1) Setiap Kapal dengan ukuran kurang dari GT 7 (tujuh grosse tonnage) yang berdomisili di Daerah wajib memiliki Surat Tanda Kebangsaan Kapal berupa Pas Kecil. (2) Bupati menerbitkan Surat Tanda Kebangsaan Kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (1). (3) Bupati

-7- (3) Bupati mendelegasikan penerbitan Surat Tanda Kebangsaan Kapal pada Perangkat Daerah yang membidangi urusan perhubungan. (4) Surat Tanda Kebangsaan Kapal sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat diberikan kepada perorangan atau badan hukum. Pasal 12 Surat Tanda Kebangsaan Kapal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1), berlaku terhadap: a. Kapal penangkap ikan berukuran kurang dari GT 7 (tujuh grosse tonnage); b. Kapal angkutan penyeberangan berukuran kurang dari GT 7 (tujuh grosse tonnage); dan c. Kapal lainnya yang digunakan di perairan (danau dan sungai) dan di laut dengan ukuran kurang dari GT 7 (tujuh grosse tonnage), berlayar diperairan sungai dan danau. BAB IV TATA CARA PENGAJUAN PERMOHONAN PAS KECIL Pasal 13 (1) untuk memperoleh Pas Kecil, pemilik Kapal mengajukan permohonan tertulis kepada kepala Perangkat Daerah yang membidangi urusan perhubungan. (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilengkapi dengan: a. surat keterangan kepemilikan Kapal dan peruntukkannya; b. fotokopi kartu tanda penduduk pemohon; dan c. surat keterangan mengenai data ukuran dan tonage kapal diterbitkan oleh syahbandar. (3) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), kepala Perangkat Daerah yang membidangi urusan perhubungan melakukan penelitian kelengkapan persyaratan dalam waktu paling lama 5 (lima) hari kerja sejak permohonan diterima secara lengkap. (4) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3), belum memiliki persyaratan, kepala Perangkat Daerah yang membidangi urusan perhubungan mengembalikan permohonan kepada pemohon untuk melengkapi persyaratan. (5) Permohonan

-8- (5) Permohonan yang dikembalikan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), dapat diajukan kembali kepada kepala Perangkat Daerah yang membidangi urusan perhubungan setelah kekurangan kelengkapan persyaratan dilengkapi. (6) Apabila kelengkapan peryaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), terpenuhi kepala Perangkat Daerah yang membidangi urusan perhubungan menerbitkan Pas Kecil. (7) Penerbitan Pas Kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (6), dicatat dalam Buku Register Pas Kecil. (8) Pas Kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (6), diberi nomor urut, nomor halaman, dan nomor buku register Pas Kecil. (9) Format Surat Keterangan Kepemilikan Kapal dan Peruntukannya, Surat Permohonan Pas Kecil, Bentuk dan Isi Pas Kecil, dan Buku Register Pas Kecil dibuat dengan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran II, Lampiran III, Lampiran IV, dan Lampiran V yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini. BAB V TANDA PAS KECIL Pasal 14 (1) Kapal yang telah memperoleh Pas Kecil diberi tanda Pas Kecil yang harus dipasang secara permanen dan mudah dilihat pada kedua sisi haluan bagian luar lambung kapal. (2) Tanda Pas Kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berupa rangkaian huruf dan angka yang menunjukkan kode Pas Kecil dari pelabuhan yang menerbitkan Pas kecil diikuti dengan huruf nomor dan angka yang menunjukkan nomor urut penerbitan Pas Kecil. (3) Bentuk Tanda Pas Kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dibuat dengan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini. (4) Tanda Pas Kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipasang permanen dengan cara: a. dilas, dibaut, atau dikeling untuk kapal konstruksi baja atau alumunium; b. dipahat untuk kapal konstruksi kayu; atau c. dilekatkan atau dicat untuk kapal konstruksi fiberglass atau bahan lain. (5) Huruf dan angka dalam Tanda Pas Kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (2), berukuran tinggi 150 mm (seratus lima puluh mili meter). BAB VI

-9- BAB VI MASA BERLAKU PAS KECIL Pasal 15 (1) Pas Kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1), berlaku selama 1 (satu) tahun dan tidak terjadi perubahan data yang tercantum dalam Pas Kecil atau pengalihan hak milik atas Kapal. (2) Pas Kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diperpanjang masa berlakunya oleh kepala Perangkat Daerah yang membidangi urusan perhubungan setiap tahunnya pada tanggal dan bulan diterbitkannya. (3) untuk memperoleh perpanjangan Pas Kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemilik kapal mengajukan permohonan kepada kepala Perangkat Daerah yang membidangi urusan perhubungan dan wajib dilengkapi dengan Pas Kecil yang lama. (4) Pas Kecil yang diperpanjang masa berlakunya sebagaimana dimaksud pada ayat (2), harus sama dengan yang tercantum dalam Pas Kecil yang lama. Pasal 16 (1) Bagi kapal yang telah memperoleh Pas Kecil apabila mengalami perubahan data yang tercantum dalam Pas Kecil dan/atau pengalihan hak milik atas kapal, diterbitkan Pas Kecil yang baru oleh kepala Perangkat Daerah yang membidangi urusan perhubungan. (2) Untuk memperoleh Pas Kecil yang baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemilik kapal mengajukan permohonan kepada kepala Perangkat Daerah yang membidangi urusan perhubungan dan wajib dilengkapi dengan: a. Pas Kecil yang lama; dan b. dokumen yang menunjukkan adanya perubahan data yang tercantum dalam Pas Kecil. (3) Berdasarkan permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), kepala Perangkat Daerah yang membidangi urusan perhubungan melakukan penelitian kelengkapan persyaratan dalam waktu paling lama 5 (lima) hari kerja sejak permohonan diterima secara lengkap. (4) Dalam hal berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (3), belum terpenuhi, kepala Perangkat Daerah yang membidangi urusan perhubungan mengembalikan permohonan kepada pemohon untuk melengkapi persyaratan. (5) Permohonan

-10- (5) Permohonan yang dikembalikan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), dapat diajukan kembali kepada kepala Perangkat Daerah yang membidangi urusan perhubungan setelah kekurangan kelengkapan persyaratan dilengkapi. (6) Apabila kelengkapan persyaratan penerbitan Pas Kecil sebagaimana dimaksud pada ayat (2), telah terpenuhi, kepala Perangkat Daerah yang membidangi urusan perhubungan menerbitkan Pas Kecil yang baru. (7) Penerbitan Pas Kecil yang baru sebagaimana dimaksud pada ayat (6), dicatat dalam buku register Pas Kecil. (8) Nomor urut, nomor halaman, dan nomor buku register dalam Pas Kecil yang baru sebagaimana dimaksud pada ayat (6), harus sama dengan yang tercantum dalam Pas Kecil yang lama. Pasal 17 (1) Pas Kecil yang hilang atau rusak dapat diganti dengan menerbitkan Pas Kecil yang baru oleh kepala Perangkat Daerah yang membidangi urusan perhubungan. (2) Untuk memperoleh Pas Kecil yang baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemilik kapal mengajukan permohonan kepada kepala Perangkat Daerah yang membidangi urusan perhubungan dan wajib dilengkapi dengan: a. surat keterangan Kepolisian Republik Indonesia bagi Pas Kecil yang hilang; atau b. Pas Kecil yang rusak. (3) Pas Kecil yang baru sebagaimana dimaksud pada ayat (1), harus mencantumkan tulisan sebagai pengganti yang hilang atau sebagai pengganti yang rusak pada bagian bawah sebelah kiri. (4) Nomor urut, nomor halaman, dan nomor buku register dalam Pas Kecil yang baru harus sama dengan yang tercantum dalam Pas Kecil yang hilang atau rusak. Pasal 18 Pas Kecil tidak berlaku, jika: a. masa berlaku Pas Kecil telah habis; b. Kapal bukan lagi Kapal Indonesia; c. data Kapal yang tercantum dalam Pas kecil telah berubah; d. Kapal tenggelam dan tidak dipergunakan lagi; dan/atau e. Kapal dirampas oleh bajak laut. BAB VII

-11- BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 19 (1) Kepala Perangkat Daerah yang membidangi urusan perhubungan melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penerbitan Pas Kecil. (2) Dalam rangka pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), kepala Perangkat Daerah yang membidangi urusan perhubungan dapat melakukan pengecekan dokumen Kapal dan/atau pengecekan fisik Kapal. BAB VIII SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 20 Setiap orang atau badan hukum yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) dan Pasal 12 dikenakan sanksi admnistrasi berupa peringatan secara tertulis dan/atau pencabutan Pas Kecil. BAB IX KETENTUAN PERALIHAN Pasal 21 Pada saat peraturan Bupati ini mulai berlaku, semua Pas Kecil yang telah diterbitkan sebelum ditetapkan peraturan Bupati ini dinyatakan tetap berlaku sampai dengan habis masa berlakunya. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 Ketentuan mengenai standar operasional prosedur tata cara penerbitan Pas Kecil diatur dengan Keputusan Kepala Perangkat Daerah yang membidangi urusan perhubungan. Pasal 23

-12- Pasal 23 Peraturan Bupati ini berlaku mulai pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Tangerang. Ditetapkan di Tigaraksa pada tanggal 13 Oktober 2016 BUPATI TANGERANG, Ttd. Diundangkan di Tigaraksa pada tanggal 13 Oktober 2016 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN TANGERANG, Ttd. A. ZAKI ISKANDAR ISKANDAR MIRSAD BERITA DAERAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016 NOMOR 59

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENDATAAN KAPAL DAN GALANGAN KAPAL SERTA TATA CARA PENERBITAN SURAT TANDA KEBANGSAAN KAPAL DI KABUPATEN TANGERANG. IDENTIFIKASI KAPAL ANGKUTAN PENYEBERANGAN KABUPATEN TANGERANG I. Data Kapal Nama Kapal :... Nama Pemilik Kapal :... Alamat Pemilik Kapal :...... Nama Nahkoda :... Alamat Nahkoda :...... Nomor Sertifikat Kapal :... Tonase Kotor :... Tonase Bersih :... Ukuran Kapal ( P x L x D) :... Penggerak Utama :... Merek Mesin ( PK / HP ) :... Bahan Utama Kapal :... Jumlah Geladak :... Tahun Pembuatan Kapal :... Jenis Kapal Angkutan :... Jumlah Awak Kapal :... Tujuan Trayek :... II. Sertifikasi Nahkoda : a. Sertifikat Keahlian Pelaut : Ada / Tidak b. Sertifikat Keterampilan Dasar Keselamatan : Ada / Tidak c. Sertifikat Keterampilan Penggunaan Alat Penolong : Ada / Tidak d. Sertifikat Keterampilan Keselamatan Kapal Penyeberangan : Ada / Tidak

-2- III. Terhadap Kelengkapan Dokumen/Surat-surat Kapal : a. Surat Tanda Pendaftaran Kapal : Ada / Tidak b. Surat Ukur Kapal : Ada / Tidak c. Sertifikat Kalayakan kapal : Ada / Tidak d. Tanda Kebangsaan / Pas Kapal : Ada / Tidak e. Surat Tanda Kecakapan/Pengawakan kapal : Ada / Tidak f. Surat Persetujuan Berlayar : Ada / Tidak g. Izin pengangkutan barang : Ada / Tidak h. Data penumpang / barang : Ada / Tidak IV. Peralatan Keselamatan a. Jumlah Pelampung Penolong / Lifebuoy :... b. Jumlah Baju Penolong ( Life Jacket ) :... c. Pemadam Kebakaran Jinjing ( Fire Extinguisher ) : Ada / Tidak d. Kotak Pasir ( Sand Box ) : Ada / Tidak e. Handy Talky / Alat Komunikasi : Ada / Tidak f. Kotak obat : Ada / Tidak Petugas Pendata,

-3- PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DINAS PERHUBUNGAN Jl. Parahu, DesaParahu Kec. SukamulyaKab.TangerangTelp/Fax 021 29508253 PENDATAAN GALANGAN KAPAL DI WILAYAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2016 Nama Perusahaan Alamat Perusahan RT... RW... Desa/Kel.. Nama Pemilik Alamat Pemilik RT... RW... Desa/Kel.. I M B Ada / Tidak Status Kepemilikan Catatan / Rekomendasi Pemilik Galangan Petugas Pendata.. Mengetahui : A.n Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang Kepala Bidang Laut dan Udara.. BUPATI TANGERANG, A. ZAKI ISKANDAR

-4- LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENDATAAN KAPAL DAN GALANGAN KAPAL SERTA TATA CARA PENERBITAN SURAT TANDA KEBANGSAAN KAPAL DI KABUPATEN TANGERANG. SURAT KETERANGAN HAK MILIK Yang bertanda tangan di bawah ini dengan ini menerangkan bahwa, saya : Nama : Umur : Pekerjaan : Adalah pemilik kapal nomor nelayan dengan nama Kapal :... Yang dilengkapi dengan mesin : Motor Tenaga : Merk Mesin : Type : Nomor Mesin : Dipergunakan sebagai : Demikian Surat Keterangan Hak Milik saya dengan sesungguhnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya. Dibuat di : Pada tanggal : PEMILIK Meterai Rp. 6.000,- BUPATI TANGERANG, A. ZAKI ISKANDAR

-5- LAMPIRAN III PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENDATAAN KAPAL DAN GALANGAN KAPAL SERTA TATA CARA PENERBITAN SURAT TANDA KEBANGSAAN KAPAL DI KABUPATEN TANGERANG. Nomor : Lampiran : - Perihal : Permohonan Pas Kecil. KEPADA : Yth. KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TANGERANG DI SUKAMULYA. Dengan ini kami mengajukan Permohonan Pas Kecil Baru / Perpanjangan/ Penggantian *) atas nama : Nama Kapal : Nama Pemilik : Alamat : UKURAN KAPAL Panjang (P) : M Lebar (L) : M Dalam (D) : M Isi Kotor (GT) : GT Sebagaimana Permohonan Pas Kecil Baru / Perpanjangan / Penggantian *) bersama ini kami lampirkan : i. 1 (satu) lembar Foto copy KTP. ii. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Hak Milik dan Tukang. iii. 1 (satu) lembar Pas Kecil Lama (yang sudah habis masa berlakunya) iv. Surat Keterangan hilang. Demikian permohonan ini kami sampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Hormat Kami, Pemohon; * Coret yang tidak perlu. BUPATI TANGERANG, A. ZAKI ISKANDAR

-6- LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENDATAAN KAPAL DAN GALANGAN KAPAL SERTA TATA CARA PENERBITAN SURAT TANDA KEBANGSAAN KAPAL DI KABUPATEN TANGERANG. PAS KECIL Nomor :... REPUBLIK INDONESIA Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang, Menyatakan bahwa : NAMA KAPAL TANDA PAS KECIL TONASE KOTOR ( GT) TONASE BERSIH ( NT) UKURAN P X L X D (m) PENGGERAK UTAMA MERK, PK / HP BAHAN UTAMA KAPAL JUMLAH GELADAK TAHUN PEMBANGUNAN Dipergunakan sebagai :... Nama dan Alamat Pemilik :...... Telah didaftarkan dalam Register Pas Kecil di Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang dengan Nomor... dan oleh karena itu berhak berlayar dengan mengibarkan bendera Indonesia sebagai bendera kebangsaan kapal. Kepada seluruh pejabat yang berwenang dan pejabat pejabat Republik Indonesia maupun mereka yang bersangkutan dan berkewajiban supaya memperlakukan nahkoda, kapal dan muatannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia dan perjanjian dengan Negara Negara lain. Berlaku Sampai Tanggal :... Diterbitkan : Tangerang Pada Tanggal : An. BUPATI TANGERANG KEPALA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TANGERANG Didaftarkan dalam Register Pas Kecil di : Nomor Urut : Nomor Halaman : Buku Register : BUPATI TANGERANG, A. ZAKI ISKANDAR

-7- LAMPIRAN V PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENDATAAN KAPAL DAN GALANGAN KAPAL SERTA TATA CARA PENERBITAN SURAT TANDA KEBANGSAAN KAPAL DI KABUPATEN TANGERANG. Buku ke :.. No. Halaman :.. No. Urut :.. BUKU REGISTER PAS KECIL Tanggal Penerbitan :..... Nama Kapal :... Tanda Pas Kecil :... Nama Pemilik :......... Berkedudukan di/beralamat (*)... DATA KAPAL Ukuran P x L x D :.. x.. x. Meter Tonase Kotor (GT) :.. Tonase Bersih (NT) :..... Tempat dan Tahun Pembuatan :... Bahan Utama :... Jumlah geladak :..... Penggerak Utama :.. Mesin Induk : merek... dengan daya :... TK/KW Catatan :............... (*) Pilih yang sesuai. BUPATI TANGERANG, TTd. A. ZAKI ISKANDAR

-8- LAMPIRAN VI PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN BUPATI TENTANG TATA CARA PENDATAAN KAPAL DAN GALANGAN KAPAL SERTA TATA CARA PENERBITAN SURAT TANDA KEBANGSAAN KAPAL DI KABUPATEN TANGERANG. TANDA PAS KECIL J 6 No. 0096 J6 : Kode Pas Kecil untuk pelabuhan yang menerbitkan Pas Kecil No. : Nomor 0096 : Nomor urut penerbitan Pas Kecil BUPATI TANGERANG, Ttd. A. ZAKI ISKANDAR