BAB I PENDAHULUAN. seluruh negara. Negara-negara yang berada di wilayah Eropa dan Asia-Pasifik pun

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Bank adalah suatu badan usaha yang tugas utamanya sebagai lembaga

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN ANTARA BANK KONVENSIONAL DENGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. dana, menyalurkan dana dan memberikan jasa bank lainnya. Perbankan juga

BAB V PENUTUP. menggunakan 15 bank umum konvensional dan 7 bank umum syariah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. bank yang sehat dan dapat beroperasi secara optimal. syariah atau bank yang beroperasi berdasarkan prinsip bagi hasil, sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. menerima simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank juga dikenal sebagai

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan dampak yang luas terhadap sendi- sendi perekonomin dunia

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal penentuan harga, baik harga jual maupun harga beli. Bank

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERBANKAN KONVENSIONAL DENGAN PERBANKAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan di ukur dan ditentukan oleh uang sehingga eksistensi dunia

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan dana. Oleh karena itu, keberadaan lembaga keuangan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan yang berfungsi melakukan penghimpunan dan penyaluran dana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perekonomian suatu negara tidak terlepas dari peranan lembaga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di

BAB I PENDAHULUAN. dan krisis moneter terjadi pada tahun yang memberikan dampak

BAB I PENDAHULUAN. risiko yang dihadapi semakin besar terhadap perekonomian suatu negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pada prinsipnya bank adalah suatu industri yang bergerak dibidang

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sistem pengelolaan yang berbeda, walaupun dalam beberapa hal

BAB I PENDAHULUAN. serta perkembangan perekonomian nasional dan internasional yang ada, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor perbankan. Dunia

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mengalami kelebihan dana untuk di produktifkan pada sektorsektor

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, dan kegiatan usaha bank yaitu menghimpun dana, dan menyalurkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bisa dipastikan bahwa semua orang sudah mengerti arti bank, baik yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia bisa disebut dengan small open economy imbas dari

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pelayanan dalam bentuk jasa jasa perbankan. Bank memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan bertambahnya jumlah bank yang berada di Indonesia, persaingan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan pengeluaran dalam satu periode. Kinerja keuangan bank merupakan salah satu kondisi keuangan bank pada

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB I PENDAHULUAN. dengan perusahaan yang menjual produk yang berbentuk jasa. Perbankan. dana, disamping menyediakan jasa-jasa keuangan lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat banyak. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tentang

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi komputer yang digunakan, syarat-syarat umum memperoleh

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Bank merupakan satu lembaga yang berfungsi sebagai perantara

BAB I PENDAHULUAN. strategi dalam rangka mengefisienkan dana dari masyarakat seperti dengan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak tahun 1997, telah

BAB 1 PENDAHULUAN. fungsi utama sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi keuangan. Menurut undang-undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keuangan perusahaan merupakan pilar yang sangat penting untuk kemajuan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan inti dari sistem keuangan setiap negara. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. Masalah ini sesuai dengan pengertian bank menurut undang-undang perbankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir masyarakat Indonesia mulai percaya

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan erat dengan sector keuangan. Banyak sekali lembaga-lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang keuangan. Pengertian bank menurut Undang-undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian sebagai wujud peningkatan kualitas hidup. Peningkatan kualitas hidup

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup andil dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Menurut. Prasanjaya dan Ramantha (2013) bank memberikan kontribusi besar

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan urat nadi perekonomian suatu bangsa, sehingga apabila terjadi masalah di dunia perbankan

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari peran Bank sebagai lembaga keuangan. Menurut Susilo (2000:6) secara

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana telah diubah dengan Bank dalam Pasal 1 ayat (2) UU Nomor 10

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas peredaran uang. Dari definisi tersebut

BAB I PENDAHULUAN. adalah department of store, yang merupakan organisasi jasa atau pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas perbankan selalu berkaitan dengan bidang keuangan. Seperti telah

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

ERFRITA NOUR MAYA DEWI

BAB I PENDAHULUAN. 27 Oktober 1988 (PAKTO) yang mencakup bidang keuangan, moneter dan

EVALUASI KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS PADA SEKTOR MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. sebagai perantara keuangan antara unit-unit ekonomi yang surplus dana, dengan

BAB I PENDAHULUAN. 2012:3). Pengertian bank dalam undang-undang nomor 10 tahun 1998 yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kelebihan dana dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang mempunyai dana yang kelebihan dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. sangat diperlukan untuk membantu perkembangan perekonomian bangsa agar

BAB I PENDAHULUAN. negara dan bank sangat berpengaruh terhadap perekonomian seluruh negara dimana

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH ARTIKEL ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan akan ketersediaan pendanaan atau biaya. Sektor perbankan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. penting karena sifatnya sebagai lembaga intermediasi yaitu bertindak sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kepercayaan, yang dalam hal ini adalah sebagai media perantara keuangan antara

BAB I PENDAHULUAN. dengan fungsi bank sebagai media perantara keuangan (Financial Intermediary)

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan yang mampu bertahan dalam situasi yang rumit tersebut hal ini

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dengan menggunakan pendekatan CAMELS pada data penelitian yang digunakan

BAB I PENDAHULUAN. telah menetapkan undang-undang mengenai Mortgage (Perumahan). Peraturan

BAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)

BAB I PENDAHULUAN. 1. Bank yang melakukan usaha secara konvensional.

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. No.7 Tahun 1992 Bank Syariah berdiri ditengah-tengah krisis ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu untuk menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (kreditur) dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyedia mekanisme dan alat pembayaran yang efesien bagi nasabah. diperdagangkan dengan cara barter yang memakan waktu.

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal

BAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar

BAB I PENDAHULUAN. dapat dikatakan bank sebagai urat nadi dari sistem keuangan yang menerima

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak

BAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga intermediasi antara investor atau pihak yang memiliki kelebihan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis keuangan global yang terjadi di Amerika Serikat telah merambat ke seluruh negara. Negara-negara yang berada di wilayah Eropa dan Asia-Pasifik pun juga terkena dampaknya. Pada umumnya dampak krisis yang dihadapi oleh negara-negara tersebut adalah meningkatnya inflasi, turunnya nilai tukar mata uang, turunnya pertumbuhan ekonomi, runtuhnya indeks bursa dan sejumlah industri perbankan mengalami kesulitan keuangan atau bangkrut. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga intermediasi, yaitu menghimpun dana dari masyarakat. Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998, perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank terdiri atas dua jenis, yaitu bank konvensional dan bank syariah. Bank konvensional adalah bank yang melakukan kegiatannya secara konvensional yang terdiri atas bank umum konvensional dan bank perkreditan rakyat. Di dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, bank syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah yang 1

2 dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Undangundang tersebut juga telah memberikan amanat kepada Bank Indonesia untuk memberikan arahan pada bank-bank konvensional untuk membuka cabang syariah, serta melakukan pengawasan terhadap bank-bank berdasarkan prinsip syariah. Sumber hukum islam merupakan dasar untuk menilai apakah yang telah dilakukan manusia sesuai dengan syariah yang telah digariskan oleh Allah SWT. Ada empat hal yang dapat digunakan untuk mengambil hukum yaitu Al Quran, As-Sunnah, Ijmak, dan Qiyas. Perbedaan bank konvensional dan bank syariah terletak pada prinsip yang digunakan, bank konvensional menggunakan bunga dalam operasi dan berprinsip mencari untung sebesar-besarnya, sedangkan bank syariah terletak pada bagi hasil untuk menghindari riba. Selain itu pada bank syariah terdapat Dewan Pengawas Syariah sedangkan pada bank konvensional tidak ada. Manajemen bank perlu dilakukan evaluasi kinerja keuangan dan berupaya dapat menjadikan bank yang dikelola memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan bank lainnya sesuai yang ditentukan oleh Bank Indonesia. Kinerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh setiap perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan cerminan dari kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Selain itu tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diharapkan. Kinerja bank

3 merupakan gambaran prestasi yang dicapai perusahaan dalam kegiatan operasionalnya baik menyangkut aspek keuangan, aspek pemasaran, aspek penghimpunan dana dan penyaluran dana, aspek teknologi, maupun sunber daya manusianya (Jumingan 2006 : 239). Secara umum kinerja keuangan ditunjukkan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan. Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Inti dari laporan keuangan adalah menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan yang diperoleh dalam suatu periode (Kasmir, 2010 : 67). Dan berdasarkan laporan keuangan akan dapat dianalisis dengan menggunakan rasio-rasio keuangan yang lazim digunakan sebagai dasar penilaian kinerja keuangan. Rasio keuangan berguna untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan suatu perusahaan. Dengan rasio keuangan memungkinkan investor menilai kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan saat ini dan masa lalu, serta sebagai pedoman bagi investor mengenai kinerja masa lalu dan masa mendatang yang dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan investasinya. Rasio hasil analisis laporan keuangan akan membantu menginterprestasikan berbagai hubungan serta kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan perbankan dimasa akan datang. Pengukuran kinerja bank berkonsentrasi pada aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, rentabilitas, likuiditas, dan sensitivitas. Hal ini juga sesuai dengan yang dilakukan biro riset info bank untuk menentukan rating pada bank di Bank Indonesia. Berdasarkan SEBI/No.13/30/DPNP Tanggal 16 Desember 2011,

4 penelitian ini menerapkan penilaian yang umum digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank yaitu Capital Adequency Ratio, Non Peforming Loan, Return On Asset, Return On Equity, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Loan to Deposit. Adapun hasil penelitian terdahulu yaitu Imam Subaweh (2008), menyimpulkan bahwa kinerja bank konvensional selama periode 2003-2007 dan memprediksi selama 2008-2012 kinerja bank syariah lebih baik dari kinerja bank konvensional. Menurut M. Thamrin, Liviawati, dan Rita Wiyati (2011) pada penelitian terdahulu menyimpulkan bahwa bank umum konvensional periode tahun 2003-2004 lebih baik dari pada kinerja keuangan bank umum syariah. Peneliti sekarang mengambil bank umum konvensional dan bank umum syariah karena adanya persaingan antar bank umum syariah maupun bank umum konvensional yang tidak bisa dihindarkan lagi. Persaingan ini ditambah dengan adanya krisis ekonomi global yang pernah terjadi di Indonesia dan mempengaruhi dunia perbankan di Indonesia sehingga diperlukan laporan kinerja keuangan yang dapat memberikan perkembangan informasi kinerja keuangan perbankan kepada stakeholders tentang kinerja suatu bank, dan membantu stakeholders dalam mengambil keputusan. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah.

5 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang yang sudah dikemukakan diatas, maka dapat ditentukan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu : Apakah terdapat perbedaan signifikan kinerja keuangan pada bank umum konvensional dan bank umum syariah dengan Capital Adequency Ratio, Non Peforming Loan, Return On Asset, Return On Equity, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Loan to Deposit Ratio? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan signifikan kinerja keuangan pada bank umum konvensional dan bank umum syariah dengan Capital Adequency Ratio, Non Peforming Loan, Return On Asset, Return On Equity, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional, dan Loan to Deposit Ratio. 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah dengan uraian sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan mengambil keputusan untuk catatan/koreksi dalam memperbaiki kinerja keuangan. 2. Bagi Investor

6 Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan investasi yang tepat, khususnya pada bank umum konvensional maupun umum syariah. 3. Bagi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi peneliti, khususnya dalam memperoleh pemahaman lebih lanjut mengenai penilaian kinerja keuangan bank umum konvensional dan bank umum syariah. 4. Bagi STIE Perbanas Surabaya Hasil penelitian ini sebagai bentuk pengabdian pendidikan dalam membuat solusi praktis pada dunia perbankan, untuk menambah pembendaharaan perpustakaan, dan dapat dijadikan dasar perluasan penelitian. 5. Bagi peneliti Lain Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan tambahan referensi bagi penelitian berikutnya yang mengangkat permasalahan yang sama. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi Untuk memudahkan pembahasan penelitian ini, maka akan dibagi dalam beberapa bab yang disusun secara sistematis dengan uraian sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan yang digunakan penyusunan proposal penelitian

7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan tentang penelitian terdahulu yang akan menguraikan sekilas tentang perbedaan dan persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang akan dilakukan, landasan teori, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini mengemukakan tentang rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, populasi dan sampel, data dan metode pengumpulan data serta teknik analisis data yang digunakan. BAB IV GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA Bab ini secara garis besar akan menjelaskan tentang gambaran subyek penelitian, menganalisis data dan mencakup analisis deskriptif dan pengujian hipotesis. BAB V PENUTUP Bab ini akan menjelaskan tentang kesimpulan mengenai analisis data dan hasil dari penelitian yang dilakukan, keterbatasan penelitian serta saran tentang hasil penelitian.