BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PERBELANJAAN BERKONSEP CITYWALK DI KOTA BOGOR

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BEACHWALK MALL

BAB V KONSEP PERANCANGAN ARSITEKTUR

TUGAS AKHIR 131/ BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MALL DI KOTA MEDAN DENGAN KONSEP CITY WALK

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

Bab V. PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MARKAS PUSAT DINAS KEBAKARAN SEMARANG. No Kelompok Kegiatan Luas

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Tabel 5.1 Program Ruang Kegiatan Pelayanan Umum. Jenis Ruang

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN dan PERANCANGAN MUSEUM PALEONTOLOGI PATIAYAM

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN AGROBISNIS, KABUPATEN SEMARANG

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL RESORT

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TRANS STUDIO SEMARANG. Keg. Penerima Gate / Main Entrance Disesuaikan Parkir Pengunjung 16.

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PENGEMBANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN GLAMPING BARU BOLANG

PUSAT MODIFIKASI MOBIL BAB V KONSEP PERANCANGAN KONSEP METAFORA PADA BANGUNAN Beban angin pada ban lebih dinamis.

BAB V KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BUDGET HOTEL

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MIXED USE BUILDING DI KOTA SURABAYA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Tabel 5.1 Perhitungan Besaran Program Ruang Gelanggang a. Pengelola. No Ruang Kapasitas Standar Ruang Luas Ruang Sumber

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SMK PARIWISATA DI KABUPATEN PEMALANG

Bab V Konsep Perancangan

BAB V HASIL. Tabel 5.1 Program Ruang

STADION AKUATIK DI SEMARANG

BAB V PROGRAM PERANCANGAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB VI Konsep Perencanaan Dan Program Dasar Perancangan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

REDESAIN RUMAH SAKIT ISLAM MADINAH TULUNGAGUNG TA-115

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 6.1. Program Kelompok Ruang ibadah

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

46 Andhy Setiawan

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

BAB VI KONSEP DAN DASAR PROGRAM PERANCANGAN RELOKASI STADION LEBAK BULUS, JAKARTA

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA SEWA DI KELURAHAN KALIGAWE

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dalam perancangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Tata Boga.

BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GOR BASKET DI KAMPUS UNDIP TEMBALANG. sirkulasi/flow, sirkulasi dibuat berdasarkan tingkat kenyamanan sbb :

BAB VII PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEDUNG KULIAH SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO

Tabel 5.1 : Rekapitulasi Program Ruang Depo Lokomotif

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN SEMARANG CINEMA CENTER. Tabel Besaran Ruang Kelompok Bioskop. Ruang Kapasitas Standar

Transkripsi:

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Konsep Perancangan Dalam konsep dasar perancangan berdasarkan pendekatan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dibagi atas tiga kategori konsep dasar yakni pada aspek kinerja, aspek teknis dan aspek arsitektural. Adapun tujuan konsep dasar perancangan adalah sebagai landasan acuan dalam tahap desain grafis perancangan. 1.1.1 Aspek Kinerja - Sistem Distribusi Listrik Distribusi listrik berasal dari PLN yang disalurkan ke gardu utama atau trafo. Dari trafo daya listrik dialirkan menuju Panel Utama lalu ke beberapa Sub Panel untuk diteruskan ke semua perangkat listrik yang ada di dalam bangunan. Tiap Sub Panel memiliki ruang kontrol sendiri untuk memudahkan pengelola mengetahui penggunaan listrik pada bangunan. Untuk mengatasi keadaan darurat maka bangunan meyediakan emergency power/ genset yang dilengkapi dengan automatic switch system yang berfungsi otomatis (dalam waktu kurang dari 3 detik) langsung menggantikan daya listrik dari PLN yang terputus. - Sistem Pencahayaan Menggunakan penerangan buatan pada sebagian besar ruangan. Serta menggunakan beberapa penerangan alami melalui bukaan-bukaan pada bangunan. Dan apabila terjadi keadaan darurat, energi listrik diperoleh dari generator set (genset). - Sistem Penghawaan Udara Bangunan direncanakan menggunakan penghawaan buatan dan alami. Pada penghawaan buatan menggunakan sistem AC. Terdapat 2 jenis AC yang digunakan, yaitu AC split untuk ruang-ruang privat dan AC sentral untuk ruang-ruang publik. Penggunaan AC juga berfungsi untuk menjaga kelembaban ruang dan kenyamanan saat beraktivitas. Sedangkan pada penghawaan alami digunakan pada ruang-ruang yang bersifat outdoor. - Sistem Pemadam Kebakaran Pencegahan kebakaran dilakukan dengan memakai struktur dari bahan tahan api seperti beton. Sedangkan untuk penanggulangan meliputi tindakan pendeteksian awal, pemadaman api, pengendalian asap, dan penyelamatan penghuni melalui prosedur evakuasi. Sistem perlawanan dan sistem penyelamatan terhadap bahaya kebakaran didalam bangunan ini ialah: Fire Alarm, terdapat di setiap lantai bangunan, terutama di tempat-tempat yang mudah didengar dan dilihat oleh pengunjung. Sprinkler Air, terletak pada ruang-ruang dalam radius 6-9 meter. Hydrant, diletakkan di luar dan di dalam bangunan. 71

- Sistem Penangkal Petir Sistem penangkal petir menggunakan sistem faraday, dimana bentuknya berupa batang runcing setinggi 30 cm dan terbuat dari bahan cooper spit yang dipasang pada atap bangunan dan dihubungkan oleh kabel penghantar menuju tanah. Pemasangan penangkal petir ini ialah setiap 3,5 m pada atap bangunan. - Sistem Komunikasi Sistem komunikasi pada bangunan menggunakan saluran telepon dari Telkom. Sedangkan untuk alat-alat komunikasinya ialah telepon, faksimile, intercom / Private Automatic Branch Exchange (PABX), paging yang akan digunakan antar ruang maupun tempat lain yang ada di luar bangunan. Fungsi lainnya ialah untuk mempermudah komunikasi antara pengelola dengan pengunjung apabila terdapat pengumuman-pengumuman. - Sistem Air Bersih Kebutuhan air bersih diambil dari PDAM dan sumur. Dari PDAM disalurkan ke tandon bawah dan dipompa menuju tendon atas lalu di bagi-bagi perlantai. Sedangkan sumber dari sumur dipompa menuju treatment air telebih dahulu baru di pompa menuju tendon atas untuk di bagikan perlantai. - Sistem Pembuangan Air Kotor Pembuangan dari kloset diolah di dalam Instalasi Sistem Pengolahan Air Limbah (SPAL) kemudian dialirkan ke saluran kota agar air yang keluar cukup aman untuk lingkungan. Sedangkan Pembuangan air kotor dari dapur, binatu, wastafel, air wudhu masuk ke bak penampungan SPAL untuk diolah kembali. Untuk pembuangan air hujan akan ditampung bersama grey water yang digunakan kembali untuk keperluan seperti sistem flushing, menyiram tanaman (irigasi bangunan), dan sebagainya. - Sistem Keamanan Bangunan Sistem keamanan bangunan menggunakan CCTV (Closed Circuit Television) yang dapat diamati dari ruang pengawas dan dilengkapi alarm jika ada yang merusak sistem. 5.1.2 Aspek Teknis - Sistem Struktur Struktur yang akan digunakan adalah grid dengan modul horizontal didasarkan atas modul ruang-ruang retail store dan pembagian ruang dalam kelompok aktivitas. Pemilihan struktur grid ini didasarkan pada kemudahan pembagian pertokoan dan operasional mall. Untuk struktur lantai bangunan menggunakan plat beton dengan yang ditopang oleh struktur balok induk dan balok anak. 5.1.3 Aspek Arsitektural 1. Konsep City Walk Semarang City Walk Mall memiliki kriteria bangunan sebagai berikut: a. Menampilkan penerapan konsep city walk bantuk bangunan mall yang modern, namun tetap menyatu dengan lingkungan. 72

b. Mengutamakan persyaratan dan kenyamanan ruang-ruang baik didalam maupun diluar ruangan. 2. Konsep Pendukung a. Penampilan Bangunan Penampilan bangunan mall di Kota Semarang dengan konsep city walk dipertimbangkan terhadap: - Karakter bangunan yang ingin ditampilkan, yaitu memberikan kesan modern dan atraktif. - Memperhatikan unsur-unsur estetika baik eksterior maupun interior. - Mampu mencerminkan aktifitas dalam bangunan, terutama aktifitas city walk. - Didesain untuk menjadi sebuah ikon baru pada kawasan dimana bangunan itu berada b. Massa Bangunan - Menghargai lansekap alamiah. - Menyesuaikan bentuk tapak dan didesain terhadap penggunaan bentuk denah, sumbu jalan dan hirarki ruang. - Pemanfaatan daerah hijau untuk memperbaiki iklim disekitar bangunan dan menjadi pelindung dari panas di daerah pedestrian dan ruang terbuka lainnya. c. Pencapaian Bangunan - Kemudahan dan kejelasan entrance bagi kendaraan dan pejalan kaki. - Kenyamanan dan keamanan bagi pejalan kaki. - Tidak mengganggu sirkulasi kendaraan di sekitar tapak. 5.2 Program Dasar Perencanaan Program Dasar Perencanaan mengenai Mall di Kota Semarang ini didasarkan pada pendekatan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya. Pada program dasar perencanaan dibagi atas program besaran ruang serta lokasi tapak terpilih. Adapun tujuan program dasar perencanaan adalah sebagai landasan acuan dalam tahap desain grafis perancangan. Tabel 5.1 Program Ruang Retail 1. Retail Store Retail Store Besar 7 unit 1.050 m 2 Retail Store Sedang 13unit 1.300 m 2 Retail Store Kecil 20 unit 1.000 m 2 Total 3.350 m 2 Total Luas Retail Store = 3.350 m 2 73

Tabel 5.2 Program Ruang Kelompok Utama 1 Restoran 6 unit (1 unit = @80 orang) R. Makan 80 orang 125 m 2 Kasir 6 m 2 Dapur 30 m 2 Gudang 15 m 2 Sirkulasi 11,25 m 2 Luasan 1 unit 187,25 m 2 Total 8 unit 1.500 m 2 2 Foodcourt 1 unit = 240 orang Area makan 240 orang 375 m 2 Sirkulasi 112,5 m 2 Servis 75 m 2 Counter 11,1 m 2 Total 1 unit 574 m 2 3 Coffee Shop 2 unit (1 unit = 50 orang) Area duduk 50 orang 300 m 2 Sirkulasi 36 m 2 Servis 24 m 2 Counter 7,4 m 2 Luasan 1 unit 367,4 m 2 Total 5 unit 1.470 m 2 4 Departemen Store 1 unit Area belanja 1 unit 2.000 m 2 Servis dan flow area 500 m 2 Total 2.500 m 2 Total Luas Anchor Tenant = 6.044 m 2 74

Tabel 5.3 Program Ruang Kelompok Pengelola No. JENIS RUANG KAPASITAS LUAS 1 R. General Manajer R. Kerja 1 orang 25 m 2 R. Sekretaris 1 orang 15 m 2 R. Tamu 12 m 2 Total 52 m 2 2 R. Manajer R. Manajer Office Operation 1 orang 20 m 2 R. Manajer Building Operation 1 orang 20 m 2 Total 40 m 2 3 R. Kepala Divisi R. General Affair 1 orang 20 m 2 R. Marketing 1 orang 20 m 2 R. Finance and Accounting 1 orang 20 m 2 R. Finance and Accounting 1 orang 20 m 2 R. Customer Service 1 orang 20 m 2 R. Housekeeping 1 orang 20 m 2 R. Security and Parking 1 orang 20 m 2 Sumber : Analisa Penulis, 2016 Tabel 5.4 Program Ruang Kelompok Penunjang R. Engineering 1 orang 20 m 2 R. Entertainment 1 orang 20 m 2 Total 160 m 2 4 R. Kepala Seksi R. Finance 1 orang 12 m 2 R. Accounting 1 orang 12 m 2 R. Housekeeping 1 orang 12 m 2 R. Gardener 1 orang 12 m 2 R. Sipil 1 orang 12 m 2 R. Security 1 orang 12 m 2 R. Parking 1 orang 12 m 2 R. Mechanical 1 orang 12 m 2 R. Electrical 1 orang 12 m 2 R. AC 1 orang 12 m 2 R. Elevator 1 orang 12 m 2 Total 132 m 2 5 R. Staff R. General Affair 5 orang 10 m 2 R. Marketing 4 orang 8 m 2 R. Finance and Accounting 3 orang 6 m 2 R. Customer Service 4 orang 8 m 2 75

R. Housekeeping 10 orang 20 m 2 R. Security 10 orang 20 m 2 R. Parking 10 orang 20 m 2 R. Engineering 10 orang 20 m 2 R. Entertainment 5 orang 10 m 2 Total 132 m 2 6 Ruang Rapat 20,24 m 2 7 Lavatory 44,4 m 2 8 Gudang 25 m 2 9 Pantry 30 m 2 10 R.istirahat 29,4 m 2 Total sirkulasi 145,2 m 2 Total Luas Aktivitas Pengelola = 873 m 2 1 Anjungan Tunai Mandiri 10 unit 20 m 2 Total 20 m 2 Total Luas Aktivitas Pelengkap 20 m 2 Tabel 5.5 Program Ruang Kelompok Pelayanan Musholla R. Sholat 30 orang 45 m 2 1 R. Wudhu 6,75 m 2 Flow area 4,5 m 2 Total 56,25 m 2 2 R. P3K 1 unit 18 m 2 3 Pos Keamanan 4 unit 16 m 2 4 Lavatory Pria 15 unit 222,3 m 2 5 Lavatory Wanita 15 unit 163,8 m 2 Total Luas Aktivitas Pelayanan 476 m 2 Tabel 5.6 Program Ruang Kelompok Pendukung Pelayanan Teknis Gudang Peralatan 1 unit 9 m 2 R. Perawatan Bang. 1 unit 4 m 2 1 R. PABX 1 unit 12 m 2 R. AHU 5 unit 60 m 2 R. Genset 1 unit 72 m 2 R. Panel Kontrol 1 unit 6 m 2 R. Pompa 2 unit 6 m 2 76

Penampungan sampah 1 unit 9 m 2 R. Transform & MDP 1 unit 18 m 2 R. SDP 3 unit 18 m 2 Total 214 m 2 2 Area Bongkar Muat R. Kontrol 1 unit 9 m 2 Gudang 3 unit 150 m 2 R. Parkir Truk 2 unit 144 m 2 R. Bongkar Muat 2 unit 36 m 2 Total 339 m 2 Total Luas Aktivitas Pendukung = 553 m 2 Rekapitulasi Luas Besaran Ruang: Aktivitas Utama 9.394 m 2 Aktivitas Pengelola 873 m 2 Aktivitas Pelengkap 20 m 2 Aktivitas Pelayanan 476 m 2 Aktivitas Pendukung 553 m 2 Parkir 9.334 m 2 Total Lantai Bangunan 21.764 m 2 Tabel 5.7 Total Luas Lantai Dasar Aktivitas Utama 2.349 m 2 Aktivitas Pengelola 873 m 2 Aktivitas Pelengkap 20 m 2 Aktivitas Pelayanan 476 m 2 Aktivitas Pendukung 553 m 2 Area Non Produktif (Taman dan Ruang Terbuka) 30% x (Luas Lantai Dasar Aktivitas Utama) 100/30 x 2.349 m 2 = 704,7 m 2 Parkir 2.333 m 2 Total luas lantai dasar 4.2 m 2 Integrasi Tapak Tapak City Walk Mall mempunyai koneksi dengan tapak di sekitarnya. 1. Connection Bridge yang menghubungkan tapak dengan lapangan pancasila 2. Pedestrian Underpass yang menghubungkan tapak dengan tapak plasa simpang lima Program Ruang Connection Bridge Jarak antara tapak plaza simpang lima dengan tapak 48 m. Sirkulasi dengan lebar 18 m Tabel 5.8 Program Ruang Connection Bridge NO JENIS RUANG LUAS 1. Retail Store 3m x 3m = 9m 9m x 32 = 288 m 2 2. Sirkulasi 200 % x 288 = 576 Total 864 m 2 77

5.2. Luas dan Besaran Tapak Tapak terletak pada pusat kota Semarang yaitu kawasan Simpang Lima, tepatnya di sudut jalan Jenderal Ahmad Yani dan jalan Simpang Lima. Pada tapak ini telah terbangun retail dijual maupun disewakan. Retail difungsikan sebagai pertokoan dan perkantoran yang sudah tidak ramai pengunjung. hanya beberapa retail yang masih bertahan sebagai toko dan kantor. Banyak retail yang sudah tidak difungsikan dan tidak terawat. Sebenarnya lokasi tapak dianggap strategis karena berada pada pusat kota Semarang. Potensi tapak sebagai area komersil didukung oleh bangunan di sekitarnya yang merupakan bangunan komersil juga seperti hotel dan mall. Lokasi tapak juga berseberangan langsung dengan lapangan Pancasila yang merupakan persimpangan dari berbagai jalan utama di kota Semarang. Lapangan Pancasila merupakan ruang terbuka yang digunakan sebagai fasilitas ruang publik kota, sehingga lokasi tapak diharap mampu mendukung kawasan simpang ima sebagai ruang publik kota yang aktif didukung oleh sector komersil, berupa City Walk Mall. Gambar 5. 1 Peta Tapak (sumber : https://www.google.co.id/maps/) Gambar 5. 2 Ukuran Tapak (sumber : https://www.google.co.id/maps/) 78

Kondisi Fisik : Bangunan Pertokoan Simpang Lima Luas tapak : + 14.142 m 2 Kontur : Relatif datar Pencapaian : Dari Jl. Jenderal Ahmad Yani dan Jl. Simpang Lima Batas Utara : Plaza Simpang Lima Batas Timur : Louis Kienne Hotel Apartment Batas Selatan : Living Plaza Barat : Lapangan Pancasila Berikut ini adalah ketentuan-ketentuan mengenai peraturan bangunan setempat dikeluarkan oleh pemerintah Kota Semarang yaitu Peraturan Daerah Kota Semarang nomor 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011-2031, yaitu sebagai berikut : Tata Guna Lahan : perdagangan dan jasa Luas tapak : 14.142 m 2 KDB : 80% KLB : 3 Ketinggian maximal bangunan : 7 lantai GSB : 29 meter Maka dapat dihitung luas lantai bangunan yang harus terpenuhi: Luas lantai keseluruhan bangunan : 21.764 m 2 Luas lantai dasar bangunan : 7.309 m 2 Luas tapak yang harus terpenuhi : 80% x 14.142 m 2 =11.313,6 m 2 Persyaratan KLB: Luas Total Bangunan < KLB x Luas Tapak 21.764 m 2 < (3,0 x 14.142 m 2 ) 21.764 m 2 < 42.426 m 2 (memenuhi persyaratan) 79