Evaluasi Data Uji Lapangan dan Laboratorium Terhadap Daya Dukung Fondasi Tiang Bor U. JUSI 1*, H. MAIZIR 2, dan J. H. GULTOM 1,2, Program Studi Teknik Sipil, Sekolah Tinggi Teknologi Pekanbaru, Jalan Arengka Raya No. 4 Pekanbaru, Riau, Indonesia. * Corresponding author: ulfajusi@sttp-yds.ac.id Abstrak: Fondasi tiang bor adalah merupakan salah satu fondasi dalam konstruksi struktur pekerjaan teknik sipil, fondasi ini yang memikul dan menahan suatu beban yang bekerja diatasnya yaitu beban konstruksi atas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi data Cone Penetration Test (CPT) atau sondir, data Standard Penetration Test (SPT), dan data Laboratorium terhadap daya dukung fondasi tiang bor serta besarnya penurunan. Perhitungan daya dukung dari data Cone Penetration Test (CPT) atau sondir menggunakan metode Schmertmann dan Nottingham dan metode Meyerhof. Perhitungan daya dukung dari data Standard Penetration Test (SPT) menggunakan metode Reese dan Wright dan metode Meyerhof. Perhitungan daya dukung dari data Laboratorium menggunakan metode Coyle dan Castello dan metode Vesic. Analisa penurunan tiang tunggal dihitung menggunakan metode empiris, semi empiris, penurunan segera dan penurunan konsolidasi Penurunan dengan analisa metode empiris dan semi empiris pada kedalaman 22 m pada tanah pasir lebih kecil dari penurunan ijin sehingga fondasi aman, sedangkan penurunan segera dan penurunan konsolidasi pada kedalaman 15 meter dengan tanah lanau lebih besar dari penurunan ijin, dinyatakan fondasi dalam keadaan tidak aman. Kata kunci: daya dukung, penurunan, sondir, SPT, tiang bor 1. PENDAHULUAN Penelitian ini dilatarbelakangi oleh seringnya kerusakan yang terjadi pada bangunan teknik sipil tidak hanya disebabkan oleh struktur bangunan yang buruk, tetapi juga kondisi tanah tempat dimana struktur bangunan tersebut diletakkan. Penelitian ini bertujuan untuk Menghitung daya dukung fondasi tiang bored pile dengan menggunakan data Cone Penetration Test (CPT), Standard Penetration (SPT), dan uji Laboratorium, menganalisa hasil perhitungan daya dukung tiang bored pile berdasarkan uji lapangan dan laboratorium serta menghitung penurunan tiang tunggal berdasarkan data lapangan dan laboratorium. 2. TINJAUAN PUSTAKA A. Fondasi Tiang Bor Tiang Bor dipasang ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebih dahulu, kemudian diisi tulangan dan beton. biasanya, dipakai pada tanah yang stabil dan kaku, sehingga memungkinkan untuk membentuk lubang yang stabil dengan alat bor. Jika tanah mengandung air, pipa besi dibutuhkan untuk menahan dinding lubang dan pipa ini ditarik ke atas pada waktu pengecoran beton. Pada tanah yang keras atau batuan lunak, dasar tiang dapat dibesarkan untuk menambah tahanan dukung ujung tiang. B. Daya Dukung Fondasi Tiang Daya dukung fondasi tiang dihasilkan dari daya dukung ujung tiang dan tahanan geser pada selimut tiang. Kuat dukung ujung tiang terjadi bila ujung tiang mencapai kedalaman lapisan tanah keras atau tanah yang memiliki daya dukung yang tinggi sedangkan tahanan geser merupakan hasil interaksi antara selimut tiang dengan lapisan tanah disekeliling selimut tiang tersebut. 217 ITP. All right reserved 19 DOI 1.216/SPI.117.19-2
1. Daya dukung fondasi bored pile dari data Cone Penetration Test (CPT)/Sondir a. Metode Schmertmann dan Nottingham Kuat dukung ultimit neto (Q u ), Q u = A b ƒ b + A s ƒ s... (1) Atau Q u = A b ω q ca + A s K f q ƒ......(2) A b = Luas penampang tiang (cm²) A s = Luas selimut tiang (cm²) ƒ b =Tahanan ujung satuan(kg/cm²) ƒ s =Tahanan gesek satuan (kg/cm²) q ca =Tahanan konus rata-rata (kg/cm²) q ƒ =Tahanan gesek sisi konus (kg/cm²) K f = Koefisien tak berdimensi ω = Koefisien korelasi b. Metode Meyerhof Daya dukung tiang pada tanah pasir,: Tahanan ujung ƒ b =ω 1 ω 2 q ca......() q ca = q c rata-rata (kn/m²) 2. Daya dukung fondasi bored pile Standard Penetration Test (SPT) a. Metode Reese dan Wright (1977) 1) Daya dukung ujung fondasi bored pile (end bearing) Q p = A p.q p.....(4) q p = 9 C u......(5) C u =(N-SPT). 2.1... (6) Q p = Daya dukung ujung tiang (ton). A p = Luas penampang bored pile(m²). q p = Tahanan ujung per satuan luas (ton/m ). C u = Kohesi tanah (ton/m²) 2) Daya dukung selimut bored pile (skin friction) Q s = f. L i.p... (7) f = α.c u...(8) Q s = Daya dukung selimut tiang(ton). f = Tahanan satuan skin friction (ton/m²). L i = Panjang lapisan tanah (m). p = Keliling tiang (m). α = Faktor adhesi (menurut Reese dan Wright koefisien α untuk tiang bor =,55) Daya dukung fondasi tiang pada tanah non kohesif 1) Daya dukung ujung fondasi bored pile (end bearing) N 6, Q p = 7 N (t/m²) < 4 (t/m²)...(9) Q p = q p.a p... (1) Q p = 7N.A p....(11) Dimana ; Q p = DD ujung tiang (ton) A p = Luas penampang bored pile (m²). q p = Tahanan ujung per satuan luas (ton/m ) N > 6,Q p = 4 (t/m²)...(12) Q p = q p. A p... (1) Q p = 4. A p....(14) 2) Daya dukung selimut bored pile (skin friction) Q s = q s.l i.p...(15) Q s = Daya dukung selimut tiang (ton). q s = Tahanan gesek per satuan luas(ton/m). L i = Panjang lapisan tanah (m). p = Keliling tiang (m). N < 5, f =,2 N (ton/m²)... (16) Untuk 5 < N 1, maka f diperoleh dari korelasi langsung dengan N spt (Reese dan Wright) b. Metode Meyerhof (1976) 1) Kuat dukung ujung Q b = A b.q b.....(17) A b = Luas penampang bored pile (m²) q b = Tahanan ujung per satuan luas (kn/m²) Q b = Kuat dukung ujung tiang (kn) 2) Tahanan ujung q b = σ r ' N q * 5 N q * tan Ф (18) 217 ITP. All right reserved 194 DOI 1.216/SPI.117.19-2
q b = Tahanan ujung per satuan luas (kn/m²) σ r ' = Tegangan efektif (overburden) (kn/m²) N q * = Faktor kuat dukung Ф = Sudut geser dalam tanah ) Kuat dukung selimut Q s = Σ A s q s....(19) Dengan A s = Θ i. L i...(2) A s = Luas selimut tiang (m²) q s = Nilai tahanan sisi tiang sepanjang L i dengan tanah setebal L i dalah adalah tahanan sisi per satuan luas sisi tiang (kn/m²)d Θ i = Keliling tiang pada selang L i (m) L i = Panjang bagian tiang dengan keliling Θ i (m) 4) Tahanan sisi tiang q s = K σ r ' tan δ......(21) K = Koefisien tekanan tanah lateral pada sisi tiang yang ditinjau σ r ' = Tegangan efektif (overburden) (kn/m²) δ = Sudut geser antara tiang dengan tanah dengan nilai ½ Ф hingga Ф Ф = sudut geser dalam tanah. Daya dukung fondasi bored pile dari data Laboratorium. a. Metode Coyle dan Castello (1981) 1) Kuat dukung ujung Q b = A b.σ r '. N q *...(22) A b = Luas penampang bored pile (m²) σ r '= Tegangan vertikal efektif pada ujung tiang (kn/m²) N q * = Faktor kuat dukung 2) Kuat dukung selimut Q s = f av S.L....(2) Dengan : f av = K σ r ' tan δ...(24) f av = Tahanan gesek rata-rata untuk keseluruhan tiang (kn/m²) K = Koefisien tekanan tanah lateral σ r ' = Tekanan overburden efektif rata-rata (kn/m²) δ = Sudut gesek antara tiang dan tanah b. Metode Vesic, (1977) 1) Daya dukung ujung tiang (Q p ) Q p = A q.q p = A p (cn* c + σ'. N* σ )...(25) Dengan : σ' =[ 1+2 Ko ].q'... (26) N* σ = [ N q (1+2Ko) ]...(27) A p = Luas ujung tiang (m²) q p = tahanan titik satuan (t/m²) q = tegangan vertikal efektif pada ujung tiang(t/m²) σ' = Tegangan efektif ratarata normal pada level ujung tiang (t/m²) K = Koefisien tekanan tanah diam = 1- sin Ф N* c, N* q = Faktor daya dukung 2) Daya dukung selimut tiang (Q s ) Q s = Σfp ΔL.... (28) Dengan : f = α. C u... (29) p = Keliling penampang tiang (m) ΔL = Panjang tiang (m) f = Tahanan gesek satuan pada setiap kedalaman z (t/m²) α = Faktor adhesion empiris 217 ITP. All right reserved 195 DOI 1.216/SPI.117.19-2
C u =Kohesi tak salur untuk tanah di bawah ujung tiang (t/m²). METODE PENELITIAN a. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian lapangan pada proyek perencanaan pembangunan Jalan Tol Kisaran-Tebing Tinggi, Provinsi Sumatera Utara, Laboratorium Mekanika Tanah CV. Mamre Nugraha Persada b. Pengambilan Data 1. Data Soil Investigation Sondir (CPT) 2. Data Soil Investigation Bor Mesin (SPT). Pengujian laboratoium Mekanika Tanah c. Prosedur Perhitungan Perhitungan daya dukungtiang berdasarkan CPT, SPT dan Laboratorium d. Analisa dan pembahasan berdasarkan data diatas. 4. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Daya Dukung Tiang dari Data Cone Penetration Test (CPT) a. Kapasitas daya dukung tiang dengan metode Schmertmann dan Nottingham 1. Untuk tiang bor dengan diameter, m (Gambar 1). 2. Untuk tiang bor dengan diameter,5 m (Gambar 2). Cone Resistant (CR) Kg/Cm2 2 4 6 8 1 12 14 16 18 2 22 24 1 Depth (m) 2 4 5 6 7 8 9 1 11 12 1 14 15 16 GWL d =,m Tiang bor 16.8 17 18 19 2 21 22 2 24 19.2 8d 4d 25 2 4 6 8 1 12 14 16 18 2 22 24 26 Total Skin Friction (TSF) Kg/Cm Sumber : Data Cone Penetration Test (CPT). Gambar 1. Perhitungan tahanan ujung dari data uji CPT dengan metode Schmertmann dan Nottingham (1975), diameter tiang, m. 217 ITP. All right reserved 196 DOI 1.216/SPI.117.19-2
Cone Resistant (CR) Kg/Cm2 2 4 6 8 1 12 14 16 18 2 22 24 1 Depth (m) 2 4 5 6 7 8 9 1 11 12 1 14 GWL d =,5m Tiang bor 15 16 14.4 17 18 19 2 21 22 2 24 18.4 8d 4d 25 2 4 6 8 1 12 14 16 18 2 22 24 26 Total Skin Friction (TSF) Kg/Cm Sumber : Data Cone Penetration Test (CPT). Gambar 2. Perhitungan tahanan ujung dari data uji CPT dengan metode Schmertmann dan Nottingham (1975), diameter tiang,5 m. Tabel 1. Perhitungan kuat dukung bored pile dari data CPT, dengan metode Schertmann dan Nottingham dari beberapa diameter tiang. No. Diameter Tiang (d) (m) Tahanan Ujung (Q b ) (kn) Tahanan Gesek (Q s ) (kn) Kuat dukung ultimit (Q ult ) (kn) 1., 85,1 71,4 156,56 2.,5 1787,25 1118,4 295,29 b. Kapasitas daya dukung tiang dengan metode Meyerhof. 1. Untuk tiang bor dengan diameter, m. a. Tahanan ujung persatuan luas (f b ) b. Tahanan Ujung Q b = A b.f b = 985, kn c. Tahanan Gesek Q s = ΣA s.f s = 675,79 kn d. Kuat dukung ultimit Q u = Q b + Q s = 1661,9 kn 2. Untuk tiang bor dengan diameter,5 m. 217 ITP. All right reserved 197 DOI 1.216/SPI.117.19-2
Depth (m) Depth (m) Cone Resistant (CR) Kg/Cm2 2 4 6 8 1 12 14 16 18 2 22 24 1 2 4 5 6 7 8 9 1 11 12 1 14 15 16 17 18 19 2 21 22 2 24 GWL d =, m Tiang bor 18,9 25 2 4 6 8 1 12 14 16 18 2 22 24 26 Total Skin Friction (TSF) Kg/Cm Sumber : Data Cone Penetration Test (CPT). Gambar. Perhitungan tahanan ujung dari data uji CPT dengan metode Meyerhof, diameter tiang, m. 4d 1 1d d 2,1 Cone Resistant (CR) Kg/Cm2 2 4 6 8 1 12 14 16 18 2 22 24 1 2 4 5 6 7 8 9 1 11 12 1 14 15 16 17 18 19 2 21 22 2 24 GWL Tiang bor 19,9 1d 17,9 d =.5 m 25 2 4 6 8 1 12 14 16 18 2 22 24 26 Total Skin Friction (TSF) Kg/Cm Sumber : Data Cone Penetration Test (CPT). Gambar 4. Perhitungan tahanan ujung dari data uji CPT dengan metode Meyerhof, diameter tiang,5 m. 4d 217 ITP. All right reserved 198 DOI 1.216/SPI.117. 19-2
Kuat Dukung Ultimit (Qu) kn Seminar Nasional Strategi Pengembangan Infrastruktur ke- (SPI-) Tabel 2. Perhitungan kuat dukung bored pile dari data CPT, dengan metode Meyerhof dari beberapa diameter tiang. No. Diameter Tiang (d) (m) Tahanan Ujung (Q b ) (kn) Tahanan Gesek (Q s ) (kn) 1., 985, 675,79 1661,9 2.,5 2546,71 1126,2 67, Kuat dukung ultimit (Q ult ) (kn) Tabel. Perbandingan perhitungan nilai kuat dukung (Q u ) bored pile dari data CPT pada dua diameter tiang yang berbeda. Nilai kuat dukung ultimit (Q u ) kn No. Metode Ø, Ø,5 1. Schmertmann dan Nottingham 156,56 295,29 2. Meyerhof 1661,9 67, 4 5 25 2 15 1 5, m,5 Diameter Tiang (d) Schmertmann dan Nottingham Gambar 5.Grafik perbandingan kuat dukung (Q u ) bored pile antara metode Schmertmann dan Nottingham dengan Meyerhof. Perhitungan kuat dukung dari metode Schmertmann dan Nottingham dengan metode Meyerhof, kuat dukung dari metode Meyerhof lebih tinggi pada kedua ukuran diameter tiang bored pile. Nilai persentase kenaikan kuat dukung ultimit tiang bored pile metode Meyerhof dibandingkan Schmertmann dan Nottingham adalah : B. Perhitungan Daya Dukung Tiang dari Data Standard Penetration Test (SPT). a. Kapasitas daya dukung tiang dengan metode Reese dan Wright b. Kapasitas daya dukung tiang dengan metode Meyerhof Diameter,5 m = 26,4 % Diameter, m = 8,1 % Tabel 4. Perbandingan perhitungan nilai kuat dukung (Q u )bored pile dari data SPT pada dua diameter tiang yang berbeda Nilai kuat dukung ultimit (Q u ) kn No. Metode Ø, m Ø,5 m 1. Reese dan Wright 1,9 187,76 2. Meyerhof 124,14 2741,41 217 ITP. All right reserved 199 DOI 1.216/SPI.117. 19-2
Kuat Dukung Ultimit (Qu) kn Seminar Nasional Strategi Pengembangan Infrastruktur ke- (SPI-) 4 5 25 2 15 1 5, m Diameter Tiang (d),5 m Reese dan Wright Gambar 6. Grafik perbandingan kuat dukung (Q u ) bored pile antara metode Reese dan Wright dengan Meyerhof. Perhitungan kuat dukung dari metode Reese dan Wright dengan metode Meyerhof, kuat dukung dari metode Meyerhof lebih tinggi pada kedua ukuran diameter tiang bored pile. Nilai persentase kenaikan kuat dukung ultimit tiang bored pilemetode Meyerhof dibandingkan metode Reese dan Wright adalah : Diameter, m = 2,9 % Diameter,5 m =51,65 % C. Perhitungan Daya Dukung Tiang dari Data Laboratorium. 1. Kapasitas daya dukung tiang dengan metode Coyle dan Castello (Tabel 5). 2. Kapasitas daya dukung tiang dengan metode Vesic (Tabel 6). Dari dua buah ukuran diameter bored pile dengan menggunakan metode Coyle dan Catello dan metode Vesic, nilai kuat dukung dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 5. Perhitungan kuat dukung bored pile dari data Laboratorium, dengan metode Coyle dan Castello dari beberapa diameter tiang. No. Diameter Tiang (d) (m) Tahanan Ujung (Q p ) (kn) Tahanan Gesek (Q S ) (kn) Kuat dukung ultimit (Q ult )(kn) 1., 224,42 249,9 47,51 2.,5 619,52 415,4 14,92 Tabel 6. Perhitungan kuat dukung bored pile dari data Laboratorium, dengan metode Vesic dari beberapa diameter tiang. No. Diameter Tiang (d) (m) Tahanan Ujung (Q p ) (kn) Tahanan Gesek (Q S ) (kn) Kuat dukung ultimit (Q ult ) (kn) 1., 49,6 21,7 62, 2.,5 14,5 56,4 1789,9 217 ITP. All right reserved 2 DOI 1.216/SPI.117. 19-2
Kuat Dukung Ultimit (Qu) kn Seminar Nasional Strategi Pengembangan Infrastruktur ke- (SPI-) Tabel 7. Perbandingan perhitungan nilai kuat dukung bored pile dari data Laboratorium pada dua diameter tiang yang berbeda. Nilai kuat dukung ultimit (Q u ) kn No. Metode Ø, Ø,5 1. Coyle dan Castello 47,51 14,92 2. Vesic 62, 1789,9 2 15 1 5 Coyle dan Castello, m,5 Diameter Tiang (d) Gambar 7. Grafik perbandingan kuat dukung (Q u ) bored pile antara metode Coyle dan Castello dengan Vesic. Perhitungan kuat dukung dari metode Coyle dan Castello dengan metode Vesic, kuat dukung dari metode Vesic lebih tinggi pada kedua ukuran diameter tiang bored pile. Nilai persentase kenaikan kuat dukung ultimit tiang bored pile metode Vesic dibandingkan metode Coyle dan Castello adalah : Diameter, m = 1,6 % Diameter,5 m = 72,95 % Tabel 8. Summary daya dukung tiang bored pile diameter, m. Data yang digunakan Metode Tahanan ujung (Q p ) kn Tahanan gesek (Q s ) kn Kuat dukung ultimit (Q u ) kn CPT Schmertmann dan 85,1 71,4 156,56 Nottingham Meyerhof 985, 675,79 1661,9 SPT Reese dan Wright 126,84 874,2 1,86 Meyerhof 617,75 622,9 124,14 Laboratori Coyle dan 224,42 249,9 47,51 um Castello Vesic 49,6 21,7 62, 217 ITP. All right reserved 21 DOI 1.216/SPI.117. 19-2
Kuat Dukung Ultimit (Qu) kn Kuat Dukung Ultimit (Qu) kn Seminar Nasional Strategi Pengembangan Infrastruktur ke- (SPI-) 2 15 1 1661.9 156.56 1.86 124.14 CPT SPT 5 62. 47.51 Laborat orium CPT SPT Laboratorium Gambar 8. Grafik perbandingan kuat dukung (Q u ) bored pile, m dari data CPT, SPT, dan Laboratorium dengan beberapa metode. Hasil perhitungan kuat dukung tiang bored pile diameter, m dari tiga data yang digunakan yaitu data Cone PenetrationTest (CPT), Standard Penetration Test (SPT), dan data Laboratorium, hasil kuat dukung berdasarkan data Cone Penetration Test (CPT) lebih tinggi, dibandingkan perhitungan berdasarkan data Standard Penetration Test (SPT) dan data Laboratorium. Tabel 9. Summary daya dukung tiang bored pile diameter,5 m. Data yang digunakan Metode Tahanan ujung (Q p )kn Tahanan gesek (Q s ) kn Kuat dukung ultimit (Q u ) kn CPT Schmertmann 1787,25 1118,4 295,29 dan Nottingham Meyerhof 2546,71 1126,2 67, SPT Reese dan Wright 5, 1457,75 187,76 Meyerhof 17,67 17,74 2741,41 Laboratorium Coyle dan 619,52 415,4 14,92 Castello Vesic 14,5 56,4 1789,9 4 5 25 2 15 1 5 295.29 CPT 67. 187.76 SPT 2741.41 14.92 1789.9 Laboratorium Gambar 9. Grafik perbandingan kuat dukung (Q u ) bored pile,5 m dari data CPT, SPT, dan Laboratorium dengan beberapa metode. CPT SPT Laboratori um 217 ITP. All right reserved 22 DOI 1.216/SPI.117. 19-2
Hasil perhitungan kuat dukung tiang bored pile diameter,5 m dari tiga data yang digunakan yaitu data Cone PenetrationTest (CPT), Standard Penetration Test (SPT), dan data Laboratorium, hasil kuat dukung berdasarkan data Cone Penetration Test (CPT) lebih tinggi, dibandingkan perhitungan data Standard Penetration Test (SPT) dan data Laboratorium. 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil perhitungan perencanaan fondasi bored pile maka dapat diambil beberapa kesimpulan: a. Hasil perhitungan data sondir,untuk diameter bored pile, m dengan metode Schmertmann dan Nottingham Q u = 156,56 kn, diameter,5 m Q u = 295,29 kn. Dengan metode Meyerhof untuk bored pile diameter, m Q u = 1661,9 kn, diameter,5 m Q u = 67, kn. b. Perhitungan data SPT, metode Reese dan Wright untuk diameter, m Q u = 1,9 kn, untuk diameter,5 m Q u = 187,76 kn. Metode Meyerhof untuk diameter, m Q u = 124,14 kn, untuk diameter,5 m Q u = 2741,41 kn. c. Berdasarkan data Laboratorium, dengan metode Coyle dan Castello untuk diameter, m Q u = 47,51 kn, untuk diameter,5 m Q u = 14,92 kn. Metode Vesic untuk diameter, m Q u = 62, kn, untuk diameter,5 m Q u = 1789,9 kn. d. Berdasarkan hasil perhitungan daya dukung yang telah dilakukan, daya dukung berdasarkan data lapangan lebih tinggi, dibandingkan dengan menggunakan data laboratorium. 5. DAFTAR PUSTAKA 1. Darma, 215, Analisis Daya Dukung Pondasi Bored Pile Tunggal Diameter 1 cm Pada Proyek Pembangunan Hotel Grandhika, LaporanTugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara, Medan. 2. Ega Juli Fajarsari, Sri Wulandari, 21, Perencanaan Pondasi Tiang Bor Pada Proyek Cikini Gold Center, Jurnal Teknik Sipil, Universitas Gunadarma, Jakarta.. Hardiyatmo, H.C, 26, Mekanika Tanah I, edisi ke 4, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 4. Hardiyatmo, H.C, 28, Teknik Pondasi 2, edisi ke 4, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 5. Hardiyatmo, H.C, 211, Analisis dan Perancangan Fondasi 1, edisi ke 2, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. 6. Henry Beteholi Hulu, Rudi Iskandar, 215, Analisa Daya Dukung Pondasi Bore Pile Dengan Menggunakan Metode Analitis (Studi Kasus Proyek Manhattan Mall dan Condominium), Jurnal Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Medan. 7. Irwan Togu Hasiholan Simanjuntak, Roesyanto, 214, Analisa Daya Dukung Pondasi Tiang Bor Kelompok Pada Proyek Pembangunan Gedung Pendidikan Fak.MIFA Universitas Negeri Medan (UNIMED), Jurnal Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Medan. 8. Nuryanto, Sri Wulandari, 21, Perencanaan Pondasi Tiang Pada Tanah Lempung, Jurnal Teknik Sipil, Universitas Gunadarma, Jakarta 217 ITP. All right reserved 2 DOI 1.216/SPI.117. 19-2