HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENERIMAAN DIRI IBU DARI ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA 2015 NASKAH PUBLIKASI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Selvina Ismalia Assegaf 2, Fitria Siswi Utami 3 INTISARI

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN GAMBARAN DIRI DENGAN KECEMASAN PADA REMAJA CACAT FISIK DI BALAI REHABILITASI TERPADU PENYANDANG DISABILITAS PROVINSI DIY NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Ema Anggraeni

PENGARUH PENYULUHAN MANFAAT POSYANDU TERHADAP SIKAP IBU BALITA TENTANG POSYANDU DI DUSUN NGANGKRIK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH KELAS I DI SD N KALIGONDANG BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2013

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : Astrid Rusmanindar

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PEMBERIAN KONSELING PADA AKSEPTOR KB TERHADAP KETEPATAN PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER DENGAN PELAYANAN POSYANDU DI DESA SIDOREJO GODEAN SLEMAN

Kata kunci : Pola Asuh Orang Tua, Kecerdasan Emosional. *Program Studi D-IV Kebidanan STIKES Ngudi Waluyo

HUBUNGAN SINDROM PRAMENSTRUASI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA SISWI KELAS XI JURUSAN AKUTANSI SMK NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI PUSKESMAS TEMON 1 KULON PROGO YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Nixen Rachmawati

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI DUSUN KARANGPLOSO SITIMULYO PIYUNGAN BANTUL

HUBUNGAN MINAT IBU MENYUSUI DENGAN PERAWATAN PAYUDARA DI RS PKU MUHAMMADIYAH KOTAGEDE

HUBUNGAN PENGETAHUAN JAJANAN SEHAT DENGAN STATUS GIZI ANAK DI SD N 80 NGORESAN SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN DUKUNGAN ORANG TUA DENGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA SISWA KELAS IV DAN V DI SD N TUGURAN GAMPING SLEMAN

HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DENGAN KEJADIAN PENINGKATAN BERAT BADAN DAN UPAYA PENANGANANNYA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA SISWA KELAS XI SMA 3 SURAKARTA SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

PERAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ACTIVITY DAILY LIVING PADA ANAK AUTISME DI SLB BINA ANGGITA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA 3-5 TAHUN DI KELURAHAN KRANGGAN TEMANGGUNG

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIS YANG MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: ISNAINI FITRA UTAMI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SADARI TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI DALAM PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI DI SMA NEGERI 1 NGAGLIK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 9-12 BULAN DI PUSKESMAS GAMPING I SLEMAN NASKAH PUBLIKASI

Nur Gutanto 1, Sri Hendarsih 2, Christin Wiyani 3 INTISARI

BAB III METODE PENELITIAN. mengkaji hubungan antara variabel dengan melibatkan minimal dua variabel

ABSTRAK. Kata kunci: persepsi, minat, remaja, alat ortodontik cekat, maloklusi

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL ORANG TUA DENGAN KESIAPAN REMAJA MENGHADAPI PUBERTAS DI SMP N 2 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS ASUHAN IBU NIFAS DAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD SURAKARTA

SKRIPSI. Oleh Raditya Wahyu Hapsari NIM

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN ORANGTUA DENGAN PENGETAHUAN TENTANG PELECEHAN SEKSUAL PADA ANAK REMAJA DI SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERILAKU IBU TENTANG PEMBERIAN MAKANAN SEIMBANG DENGAN PERUBAHAN BERAT BADAN BALITA DI POSYANDU LOTUS YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERILAKU KEKERASAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI DUSUN KWARASAN GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN AUDIOVISUAL TENTANG HIV/AIDS TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA KELAS X SMK N 1 BANTUL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL DENGAN BERAT BAYI BARU LAHIR DI BPM R JATISRONO KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PERAN NENEK DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMP MUHAMMADIYAH 1 YOGYAKARTA TAHUN 2011 NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERILAKU PERAWAT DALAM MEMBERIKAN LAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI POLI UMUM PUSKESMAS PANJATAN 1 KULON PROGO

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: AUFARAHMAN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

SKRIPSI. OLEH : Elisabeth Buku Kumanireng NRP :

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN TINGKAT PERKEMBANGAN PERSONAL SOSIAL PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH DI TK PDHI BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

HUBUNGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH DENGAN USIA MENIKAH PADA REMAJA YANG MENIKAH DI TAHUN 2015 DI KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNGKIDULYOGYAKARTA 2015

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SEX EDUCATION

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KESEMBUHAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU UNIT MINGGIRAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DENGAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK DI TK KANISIUS BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KECUKUPAN PEMBERIAN OMEGA 3 DAN 6 PADA BALITA DI KANDANG SAPI JEBRES SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA D3 KEBIDANAN SEMESTER II STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2015

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PETUGAS KESEHATAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN PRE SECTIO CAESAREA DI PKU MUHAMMADIYAH GAMPING

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN TINGKAT KESEPIAN DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA LANSIA DI PSTW YOGYA UNIT BUDILUHUR KASONGAN BANTUL NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. belumlah lengkap tanpa seorang anak. Kehadiran anak yang sehat dan normal

HUBUNGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN MP-ASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA BULAN DI DESA TAMANMARTANI KALASAN SLEMAN YOGYAKARTA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA DENGAN STATUS GIZI BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PLERET, BANTUL, YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

LUH PUTU MEITA PRIMAYUNI YADNYA

HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN 5 INDIKATOR KADARZI DAN STATUS GIZI BALITA UMUR 6-59 BULAN DI DESA TANJUNG KECAMATAN KLEGO KABUPATEN BOYOLALI

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN DIET PENDERITA DIABETES MELITUS DI POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI UMUR 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN I BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERAN ORANG TUA DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ANAK TUNAGRAHITA KELAS DASAR DI SLB NEGERI 1 YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

KUISIONER SELF-EFFICACY

HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : RINI INDARTI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TEKNIK MENYUSUI DENGAN PERILAKU PEMBERIAN ASI PADA IBU MENYUSUI DI PUSKESMAS PAKUALAMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Fie Lahmi Tri Rahayu

PENGARUH FAKTOR PERSONAL DAN LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA

HUBUNGAN PERSEPSI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF PADA IBU BEKERJA DI KELURAHAN WIROGUNAN KOTA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : NANA TRIANA

D I A N A FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI PERAN MEDIA VISUAL

PENGARUH TERAPI BERMAIN PERAN TERHADAP TINGKAT SOSIALISASI PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK AISYIYAH AL-WAFA SEWON BANTUL YOGYAKARTA

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENERIMAAN DIRI IBU DARI ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA 2015 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : SANITI FADILAH 090201077 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA 2015

HALAMAN PERSETUJUAN HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENERIMAAN DIRI IBU DARI ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA 2015 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: SANITI FADILAH 090201077 Telah Disetujui Oleh Pembimbing : Pada Tanggal: 24 Agustus 2015 Pembimbing Ery Khusnal, MNS.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PENERIMAAN DIRI IBU DARI ANAK AUTIS DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI 1 BANTUL YOGYAKARTA 1 Saniti Fadilah 2, Ery Khusnal 3 INTISARI Latar Belakang: Penerimaan orang tua khususnya ibu dalam penyembuhan anak autis sangat penting. Ibu sebagai salah satu orangtua anak autis sangat berperan penting dalam mengetahui perkembangan anak. Ketika penerimaan diri rendah ibu dari anak autis membutuhkan dukungan dari keluarga sehingga penerimaan diri menjadi baik. Tujuan: Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan penerimaan diri ibu dari anak autis di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul Yogyakarta. Metode penelitian: Jenis penelitian adalah studi korelasi, desain yang digunakan adalah non eksprimen pendekatan waktu cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 40 responden. Cara pengambilan sampel yaitu dengan metode Purposive sampling. Analisis data menggunakan rumus Product Moment. Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar dukungan keluarga sedang sebanyak 24 orang (60,0%%) dan penerimaan diri dalam klasifikasi sedang 19 orang (47,5%). Hasil Uji analisis dengan Product Moment didapatkan nilai yang signifikan p sebesar 0,025 (<0,05) sehingga dinyatakan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan penerimaan diri ibu dari anak autis. Kesimpulan: Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan peneriman diri ibu dari anak autis dengan nilai significancy p <0,05 yaitu 0,025. Saran: Sebagai sumber informasi khususnya untuk ibu dari anak autis, sehingga diharapkan keluarga ibu dari anak autis dapat lebih mengatahui pentingnya dukungan keluarga terhadap penerimaan diri ibu dari anak yang menderita autis. Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Ibu Anak Autis, Penerimaan Diri. Referensi : 17 buku, 3 penelitian, 8 internet. Halaman : xiii, 89 halaman, 8 tabel, 2 gambar, 12 lampiran. 1 Judul Skripsi 2 Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Aisyiyah Yogyakarta 3 Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Aisyiyah Yogyakarta

THE CORRELATION BETWEEN FAMILY SUPPORT AND AUTISTIC CHILDREN MOTHERS S SELF-ACCEPTANCE AT CIVIL SPECIAL SCHOOL 1 OF BANTUL YOGYAKARTA 1 Saniti Fadilah 2, Ery Khusnal 3 ABSTRACT Background of the study: Parent s acceptance especially mother in autistic recovery is very essential. Mother as one of the autistic parents is very important in reavealing children s development. Whenever the mother s acceptance is low, family support becomes very essential so that self-acceptance becomes better. Objective of the Study: The objective of the study to investigate the correlation between family support and autistic children mother s self-acceptance at civil special school 1 of Bantul Yogyakarta. Method of the Study: The study was a correlation study with non-experiment design and cross sectional time approach. The population of the study were 40 patients. The samples were taken using purposive sampling method. The data were analyzed using Product Moment formula. Findings: The study result showed that most respondents showed middle level of family support with 24 respondents (60,0%) and the self-acceptance was in middle classification with 19 respondents (47,5%). The test analysis using Product Moment showed significant p value of 0,025 (<0,05) which means that there is a correlation between family support and autistic children mother s self-acceptance. Conclusion: There is correlation between family support and autistic children mother s selfacceptance with p significance value <0,05 that is 0,025. Suggestion: It is expected that the study becomes the information source especially for autistic children mothers so that the family will comprehend the importance of family support towards autistic children mother s self-acceptance. Keywords References Pages : Family support, Autistic children mothers, Self-acceptance : 17 books, 3 researchs, 1 internet websites : xiii, 88 pages, 8 tables, 2 figures, 12 appendices 1 Title of Thesis 2 Student of School of Nursing Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta 3 Lecture of School of Nursing Aisyiyah Health Sciences College of Yogyakarta

PENDAHULUAN Autisme merupakan suatu kumpulan gejala yang diakibatkan oleh kerusakan syaraf. Gejalanya sudah tampak sebelum anak mencapai usia tiga tahun. Penyandang autisme menunjukkan gangguan komunikasi yang menyimpang. Gangguan komunikasi tersebut dapat terlihat dalam bentuk keterlambatan bicara, tidak bicara, bicara dengan bahasa yang tidak dapat dimengerti (bahasa planet), atau bicara hanya dengan meniru saja (ekolalia). Selain gangguan komunikasi anak juga menunjukkan gangguan interaksi dengan orang disekitarnya, baik orang dewasa maupun orang sebayanya (Maulana, 2007). Hampir pada seluruh kasus, autisme muncul saat anak lahir atau pada usia tiga tahun pertama. Jika anak autis terlambat atau bahkan tidak mendapat intervensi hingga dewasa, maka gejala autis bisa semakin parah. Hal ini yang kemudian akan menyebabkan terjadinya banyak kasus autis yang gagal dalam mengembangkan kemampuan sosial dan komunikasi. Untuk itu, perlu dilakukan terapi secara dini, terpadu dan intensif sehingga anak mampu bergaul layaknya anak-anak lain tumbuh secara normal (Huzaemah, 2010). Anak autis di Indonesia diperkirakan jumlahnya mencapai lebih dari 400.000 anak. Maulana (2007), jumlah penyandang autisme akan semakin meningkat menjadi 15-20 anak atau 1 per 500 anak tiga tahun yang akan datang. Orang tua yang dihadapkan pada suatu kenyataan bahwa anaknya merupakan anak autis. Banyak orang tua yang dengan terpaksa menerima keadaan anaknya. Keberadaan anak autis dalam suatu keluarga membuat orang tua pasrah atau sebaliknya, orangtua menganggap anak autis sebagai aib dalam keluarga. Kenyataan yang demikian ini dapat memberikan pengaruh pada dukungan orang tua terhadap anaknya yang autis (Safaria, 2005). Penerimaan diri merupakan sikap yang mencerminkan perasaan seorang sehubungan dengan kenyataan yang ada pada dirinya, sehingga individu yang menerima dirinya dengan baik akan mampu menerima kelemahan atau kelebihan yang dimilikinya. Setiap orang tua pasti memiliki reaksi emosional serta sikap yang berbeda-beda, yang sering terjadi adalah perasaan tidak percaya, marah, sedih dan bingung serta tidak menerima dengan harapan bahwa diagnosis tersebut salah. Sebagian orang tua dapat menerima anak autis dan mengupayakan untuk membantu kesembuhan anaknya. Tetapi masih ada orang tua yang belum dapat menerima kenyataan bahwa anaknya di diagnosa mengalami gangguan autisme (Priyatna, 2010). Salah satu faktor yang mempengaruhi penerimaan diri pada ibu yang memiliki anak autis adalah dukungan keluarga. Dukungan keluarga merupakan faktor penting yang membantu individu dalam menerima keadaan yang dialami. Dukungan keluarga membuat ibu dari anak autis dapat hidup dengan harapan yang indah dan dapat hidup seperti layaknya ibu yang mempunyai anak normal. Dukungan keluarga menjadi dukungan yang utama bagi ibu yang memiliki anak autis, dimana dukungan keluarga ini dapat berasal dari dukungan pasangan hidup (suami), dukungan kedua adalah dari anak (saudara dari anak yang mengalami autis), dukungan ketiga adalah dari orangtua, dukungan keempat adalah dari mertua, dukungan kelima adalah dari kerabat dekat, dukungan keenam diberikan oleh teman atau sahabat, dukungan yang terahir adalah dukungan yang diberikan oleh tetangga. Penerimaan diri ibu yang mempunyai anak autis adalah ikhlas, senang hati dan puas dengan segala sesuatu yang diberikan Tuhan kepadanya, serta optimis dalam menjalani hidup (Tyas, 2005). Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 23 Maret 2015 saat ini di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul terdapat 40 murid yang setiap harinya diantar oleh ibu dari anak autis

tersebut. Dari wawancara 6 ibu-ibu mengatakan masih belum menerima dengan kondisi anaknya yang mengalami autis. Dari 6 ibu-ibu, 4 orang mengatakan bahwa dukungan dari keluarga masih kurang 2 ibu-ibu mengatakan dukungan keluarga yang diterima cukup dan 1 ibu mengatakan dukungan keluarga yang diterima baik. Berdasarkan dari hasil-hasil temuan dan permasalahan di atas, maka sebagai peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan antara dukungan keluarga dengan penerimaan diri ibu dari anak autis di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul. METODELOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode survai analitik yaitu peneliti mencoba bagaimana fenomena kesehatan itu terjadi, kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara variabel-variabel yang akan diteliti Pendekatan waktu yang dilakukan adalah cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah ibu dengan anak autis di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul sebanyak 40 ibu. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 responden. Metode pengambilan sampel yang dengan metode purposive Sampling. Sampel penelitian diambil dari populasi yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kriteria inklusi meliputi ibu-ibu di SLB N 1 Bantul umur di atas 20 tahun, pendidikan minimal SD, ibu memiliki fisik yang sehat dan bisa baca tulis, ibu bersedia menjadi responden. Kritria eksklusi meliputi ibu di bawah usia 20 tahun, ibu tidak lulus SD, tidak sehat fisik dan tidak bisa baca tulis, ibu tidak bersedia menjadi responden. Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel bebas, variabel terikat, dan variabel pengganggu. Variabel bebas yaitu dukungan keluarga, variabel terikat yaitu penerimaan diri. Variabel pengganggu antara usia, pendidikan, keadaan fisik, pemahama diri, harapan, lingkungan dan emosi. Alat-alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuisioner penerimaan diri dan kuisioner dukungan keluarga. Analisa yang digunakan dalam penelitian ini analisa univariat dan bivariat. Analisa univariat dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik pengkajian klien (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan), skor penerimaan diri dan skor dukungan keluarga. Analisa bivariat untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan penerimaan diri ibu dari anak autis, dilakukan uji normalitas terlebih dahulu untuk mengetahui data normal atau tidak dengan uji normalitas yang digunakan adalah uji Shapiro-Wilk karena ukuran sampel yang digunakan kurang dari 50 (< 50) dan nilai kemaknaan signifikansi >0,05. Data untuk dukunga keluarga dan penerimaan diri berdistribusi normal, maka analisa datanya menggunakan uji statistik parametrik dengan tehnik Product Moment yaitu merupakan uji beda dua sampel berpasangan pada kelompok sampel dengan subyek yang sama. (Riwidikdo, 2009).

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Gambaran Umum Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul Yogyakarta didirikan pada tahun 1971 merupakan tahap rintisan alumni sekolah guru pendidikan luar biasa (SGPLB) merintis SLB A untuk tunanetra, SLB C untuk tunanetra, di kelas khusus lokal SD Klitren, Kecamatan Gondokusuman Yogyakarta. Pada tahun 1996 Slb A, B, C dan D menjadi sekolah baru yang berstatus negeri bernama SLB Negeri Bantul dengan SK Mendikbud nomor 106/O/1996, tanggal 23 April 1996. SLSB tersebut menempati areal tanah eks. SGPLB di Jalan Wates 147, KM. 3 desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Luas areal tanah : 29.562 m2. Layanan pendidikan untuk anak Tunanetra (A), Tunawiacara (B), Tunagrahita (C), dan Tunadaksa (D). Pada tanggal 1 Oktober 2003 SLB Negeri Bantul berubah nama menjadi SLB Negeri 3 Bantul yang secara resmi digunakan pada tanggal 19 April 2004. Pada tahun 2010 dengan adanya perubahan struktur organisasi pemerintah SLB Negeri 3 Bantul berubah kembali menjadi SLB Negeri 3 Bantul. 2. Analisis Univariat 1 ). Umur Gambaran distribusi responden penelitian di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul Yogyakarta bulan Juni 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul Yogyakarta No Umur f % 1 <30 Tahun 5 12,5 2 31-40 25 62,5 3 >40 Tahun 10 25,0 Total 40 100 Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa responden sebagian besar berumur lebih dari 30 tahun sampai 40 tahun yaitu sebanyak 25 (62,5%). Responden yang berumur <30 tahun yaitu sebnyak 5 (12,5%). 2). Pendidikan Gambaran distribusi responden penelitian di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul Yogyakarta berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul Yogyakarta No Pendidikan f % 1 SD 1 2,5 2 SMP 3 7,5 3 SMA 20 50,0 4 PT 16 20,0 Total 40 100 Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa sebagian besar besar responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 20 (50,0%).. Responden yang berpendidikan SD yaitu sebanyak 1 (2,5%). 3). Jenis Pekerjaan Gambaran distribusi responden penelitian berdasarkan jenis pekerjaan di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul Yogyakarta dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Responden di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul Yogyakarta No Pekerjaan f % 1 IRT 6 15,0 2 Swasta 5 12,5 3 Wiraswasta 12 30,0 4 PNS 17 42,5 Total 40 100 Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui responden yang bekerja sebagai PNS yaitu sebanyak 17 (42,5%). Responden yang bekerja sebagai swasta yaitu sebanyak 5 (12,5%). b). Variabel Penelitian Distribusi responden berdasarkan dukungan keluarga dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Dukungan keluarga di Sekolah Luar Biasa negeri 1 Bantul Yogyakarta No Dukungan Keluarga F % 1 Rendah 2 5,0 2 Sedang 24 60,0 3 Tinggi 14 35,0 Total 40 100 Sumber : Data Primer 2015 Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa karakteristik subyek penelitian berdasarkan dukungan keluarga sebagian besar berada dalam kategori sedang yaitu sebanyak 24 (60,0%). Dukungan keluarga kategori rendah sebanyak 2 (5,0%). Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Penerimaan Diri Ibu di sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul Yogyakarta No Penerimaan Diri F % 1 Rendah 6 15,0 2 Sedang 19 47,5 3 Tinggi 15 37,5 Total 40 100 Sumber : Data Primer 2015 Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa karakteristik subyek penelitian berdasarkan penerimaan diri sebagian besar berada dalam kategori sedang yaitu sebanyak 19 (47,5%). 3. Analisis Bivariat Analisis bivariat untuk mengetahui apakah ada hubungan dukungan keluarga dengan penerimaan diri ibu dari anak autis di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul Yogyakarta dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.8 Tabulasi Silang dan Hasil Hipotesis Uji Statistik Pearson Product Moment Hubungan Dukungan Keluarga dengan Penerimaan Diri Ibu Dari Anak Autis di Sekolah Luar Biasa negeri 1 Bantul Yogyakarta Penerimaan Diri Dukungan Total Rendah Sedang Tinggi keluarga F % F % f % f % Kurang 2 100 0 0 0 0 2 100 Cukup 4 16,7 13 54,2 7 29,2 24 100 Baik 0 0 6 42,9 8 57,1 14 100 Total 6 15,0 19 47,5 15 37,5 40 100 Sumber : Data Primer 2015 P value 0,355 0,025

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa ibu dari anak autis dengan penerimaan diri rendah, seluruhnya berada dalam kriteria dukungan keluarga kurang yaitu sebanyak 2 (100,0%). Ibu dari anak autis dengan penerimaan diri sedang, sebagian besar berada dalam kriteria dukungan keluarga cukup yaitu sebanyak 13 (54,2%) dan Ibu dari anak autis dengan penerimaan diri tinggi sebagian besar berada dalam kriteria dukungan keluarga baik yaitu sebanyak 8 (57,1%). Hasil tersebut memberikan gambaran adanya kecenderungan dukungan keluarga kurang berhubungan dengan penerimaan diri yang sedang sedangkan dukungan keluarga yang baik memberikan harapan penerimaan diri yang tinggi. PEMBAHASAN 1. Dukungan Keluarga terhadap Ibu dari Anak Autis di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul Yogyakarta. No Daftar pertanyaan SS S TS STS F % f % f % f % 1 Keluarga sering memberi saya informasi 28 70 9 23 3 8 0 0 saat saya menghadapi masalah tentang anak saya yang mengalami gangguan autis 2 Tidak ada seorangpun dalam keluarga saya yang memberikan masukan pada saya 1 3 9 23 26 65 4 10 dalam mengasuh anak saya yang mengalami gangguan autis 3 Bila saya sedang bingung dengan keadaan 2 5 21 53 16 40 1 3 anak saya yang megalami gangguan autis, tidak ada keluarga yang memberikan saya informasi untuk membantu kemajuan perkembangan anak saya 4 Informasi mengenai cara mengasuh anak 3 8 11 28 12 30 14 35 autis lebih banyak saya dapatkan dari teman daripada keluarga. 5 Keluarga selalu memberikan nasehat 5 13 8 20 22 55 5 13 kepada saya dalam mendidik anak saya 6 Keluarga memberi saya semangat ketika 7 18 16 40 16 40 1 3 saya lelah dengan kondisi anak saya 7 Keluarga saya sering membandingbandingkan 2 5 12 30 19 48 7 18 keadaan anak saya dengan anak lain yang tidak mengalami gangguan autis 8 Ketika saya sedih dengan kondisi anak 0 0 9 23 16 40 15 38 saya yang mengalami gangguan autis, Keluarga justru tidak peduli 9 Sewaktu saya menceritakan masalah anak 1 3 4 10 14 35 21 53 saya, keluarga mendengarkan dengan penuh perhatian 10 Keluarga cuek saat saya ajak bicara dengan baik tentang kondisi anak saya 10 25 23 58 6 15 1 3

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Butir Jawaban Kuesioner Dukungan Keluarga (Lanjutan) No Daftar Pertanyaan SS S TS STS f % f % f % f % 11 Semua masa bodoh ketika saya mengalami 24 60 10 25 5 13 1 3 berbagai masalah dalam mengasuh anak saya mengalami gangguan autis 12 Keluarga adalah tempat mencurahkan 2 5 16 40 18 45 4 10 keluh kesah ketika saya kesulitan menghadapi perilaku anak autis saya 13 Tidak ada yang peduli pada saya saat saya 15 38 8 20 4 10 13 33 membutuhkan biaya untuk mengasuh anak saya 14 Ketika saya membutuhkan biaya untuk 22 55 15 38 3 8 0 0 anak saya, keluarga atau kerabat membantu saya 15 Keluarga merekomendasikan saya untuk 3 8 17 43 15 38 5 13 mengikuti lembaga yang menangani anak autis untuk kemajuan perkembangan anak saya 16 Saya merasa kesulitan mendapatkan 0 0 5 13 5 13 30 75 bantuan uang dari keluarga karena keadaan anak saya yang mengalami gangguan autis 17 Saya membeli peralatan untuk therapy 27 68 13 33 0 0 0 0 anak Autis dengan uang sendiri. 18 Saya menjadi bahan ejekan karena 5 13 14 35 18 45 3 8 memiliki anak autis 19 Saya merasa tetap dihargai oleh orang lain 2 5 10 25 22 55 6 15 20 Keluarga mau menyertakan saya dalam 7 18 24 60 8 20 1 3 acara yang mereka adakan di lingkungan 21 Meskipun saya memiliki anak autis, tetapi 1 3 15 38 20 50 4 10 saya masih diterima dengan baik oleh lingkungan 22 Saya merasa keluarga tidak simpati terhadap anak autis saya 4 10 18 45 16 40 2 5 Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa dukungan keluarga dengan penerimaan diri ibu dari anak autis sudah baik. Hal ini dapat terlihat dari tingginya persentase responden yang menjawab sangat setuju keluarga sering memberikan informasi saat menghadapi dan menangani anak autis (70%) dan keluarga selalu memberikan semangat ketika lelah dengan kondisi anaknya yang autis (40%). Mayoritas responden juga menyatakan tidak setuju (65%) tidak seorangpun dalam anggota keluarga memberikan masukan dalam mengasuh anak autis. Bahkan 75% responden menyatakan sangat tidak setuju ketika kesulitan bantuan uang dari keluarga karena keadaan anaknya yang autis. Namun sayangnya keluarga sibuk dengan pekerjaan masing-masing sehingga kurang waktu untuk membantu ibu mengasuh anak autis. Hal ini dapat terlihat dari persentase jawaban responden di mana 60% responden menyatakan bahwa semua masa bodoh ketika mengalami kesulitan mengasuh anaknya yang autis.

2. Penerimaan Diri Ibu dari Autis di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul Yogyakarta Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Butir Jawaban Kuesioner Penerimaan Diri No Daftar pertanyaan SS S TS STS f % f % f % F % 1 Saya tersinggung apabila orang lain 12 30 13 33 7 18 8 20 mencela saya dalam mengasuh anak saya yang autis 2 Saya menerima komentar-komentar 7 18 8 20 10 25 15 38 dengan obyektif mengenai kekurangan diri dalam mengasuh anak autis 3 Memiliki anak autis membuat saya malu 6 15 20 50 10 25 4 10 bergaul dengan orang lain 4 Saya menerima saran dari orang lain 4 10 11 28 17 43 8 20 mengenai masalah yang saya hadapi dengan anak saya 5 Saya tidak yakin bahwa saya bisa menalani 11 28 7 18 11 28 11 28 hidup setelah memiliki anak autis 6 Saya percaya dapat merawat anak saya 7 18 18 45 8 20 7 18 walaupun dia mengalami gangguan autis 7 Banyaknya informasi membuat saya yakin 13 33 13 33 10 25 4 10 bisa mengasuh anak autis hingga dewasa 8 Kurangnya pengalaman membuat saya 17 43 11 28 8 20 4 10 tidak yakin bisa mengasuh anak autis hingga dewasa 9 Saya tidak merasa malu dengan semua 14 35 12 30 3 8 11 28 orang karena keadaan anak saya yang autis 10 Saya iri dengan orang lain yang tidak 24 60 2 5 7 18 7 18 memiliki anak autis 11 Saya tidak yakin bahwa saya mampu 3 8 8 20 3 8 26 65 membuat hidup lebih baik setelah memiliki anak autis 12 Ketika bertemu teman lama, saya tidak banyak bercerita tentang anak saya yang mengalami autis 2 5 14 33 9 23 14 35

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Butir Jawaban Kuesioner Penerimaan Diri (Lanjutan) No Daftar Pertanyaan SS S TS STS f % f % f % f % 13 Saya tidak akan marah ketika diingatkan 4 10 5 13 12 30 19 45 oleh orang lain tentang pengasuhan saya terhadap anak saya yang autis 14 Saya menerima pemberian Tuhan yaitu 11 28 9 23 11 28 9 23 memiliki anak autis dan selalu berdoa kepada Tuhan 15 Saya ragu bahwa apa yang saya lakukan 14 35 8 20 11 28 7 18 sekarang bermanfaat untuk anak saya 16 Saya yakin bahwa saya mampu membuat 7 18 14 35 9 23 10 25 hidup lebih baik setelah memiliki anak autis 17 Saya mudah menyerah saat menghadapi 14 35 8 20 14 35 4 10 masalah menyangkut anak saya yang autis 18 Saya selalu mengambangkan diri dalam 7 18 5 13 7 18 21 53 mengasuh anak dari saran maupun kritik yang diberikan orang lain 19 Saya tidak menyesali memiliki anak autis 17 43 8 20 12 30 3 8 20 Saya merasa bimbang tentang cara 17 43 7 18 15 38 1 3 merawat dan mengasuh anak saya dengan baik karena banyak yang mencela saya 21 Saya merasa berhak diperlakukan dengan 3 8 13 33 6 15 18 45 baik sama seperti orang lain yang tidak memiliki anak autis 22 Saya menyadari sepenuhnya bahwa saya 20 50 7 18 9 23 4 10 memiliki anak autis tanpa menyalahkan diri saya maupun orang lain 23 Saya tidak mengenali kekurangan pada diri 3 8 10 25 5 13 22 55 saya dalam mengasuh anak saya yang mengalami gangguan autis 24 Saya merasa tidak pantas dihargai karena memiliki anak autis 17 45 10 25 7 18 6 15 Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa penerimaan diri ibu dari anak autis sebagian besar dalam kategori baik. Hal ini dapat dilihat dari persentase menjawab sangat tidak setuju (65%) saya tidak yakin mampu membuat hidup lebih baik setelah mempunyai anak autis dan persentase menjawab sangat tidak setuju (55%) saya tidak mampu mengenali kekurangan diri dalam mengasuh anak autis, menyadari sepenuhnya bahwa memiliki anak autis tanpa menyalahkan diri sendiri atau orang lain (50% sangat setuju). Sayangnya ibu dari anak autis di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul masih merasa iri dengan orang lain yang tidak mempunyai anak autis hal ini terlihat dari persentase (60% sangat setuju) dan kurang mengembangkan diri dalam merawat anaknya yang autis terlihat dari persentase (53% sangat tidak setuju) menyatakan bahwa selalu mengembangkan diri dalam merawat anaknnya dari saran maupun kritik orang lain. Padahal sikap iri pada diri ibu terhadap ibu yang memiliki anak normal dapat berpengaruh terhadap emosional ibu dalam mengasuh anaknya yang autis.

3. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Penerimaan Diri Ibu Dari Anak Autis di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul Yogyakarta. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan uji pearson product moment diperoleh nilai signifikansi p-value sebesar 0,025 lebih kecil dari (p<0,05) sehingga Ho ditolak Ha diterima artinya ada hubungan antara dukungan keluarga dengan penerimaan diri ibu dari anak autis di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul Yogyakarta. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dukungan keluarga berhubungan positif dengan penerimaan ibu dari anak autis di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul Yogyakarta. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul Yogyakarta, dapat diambil simpulan bahwa : 1. Dukungan keluarga kepada ibu dari anak autis di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul Yogyakarta sebagian besar berada dalam ketegori sedang yaitu sebanyak 24 responden (60,0%). 2. Penerimaan diri ibu dari anak autis di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantu Yogyakarta sebagian besar dalam ketegori sedang yaitu sebanyak 19 (47,5%) 3. Ada hubungan dukungan keluarga dengan penerimaan diri ibu dari anak autis di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul Yogyakarta dibutktikan hasil analisis dengan nilai signifikan sebesar 0,025 (p<0,05). B. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka penelitian memberikan saran sebagai berikut : 1. Pihak Sekolah Bagi pihak sekolah diharapkan diadakan forum pertemuan wali murid dari anak autis dengan membentuk parents support group agar orang tua saling memotivasi, menguatkan mental, berbagi pengalaman dan kesulitan dalam mengasuh anak autis. 2. Institusi pendidikan keperawatan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi berkaitan dengan adanya dukungan keluarga memiliki peran yang sanggat penting terhadap penerimaan diri ibu dari anak autis. Di harapkan adanya penilaian lebih lanjut untuk kemajuan riset dan pengembangan ilmu keperawatan, khususnya terkait dengan ibu dan anak autis dengan melihat sudut pandang lain yang belum diteliti oleh peneliti. 3. Bagi Ibu yang Mempunyai Anak Autis Bagi ibu yang mempunyai anak autis diharapkan dapat meningkatkan sikap menerima keadaan dirinya sebagai ibu dari anak autis. Meningkatkan penerimaan diri dapat dilakukakan dengan lebih terbuka dengan keluarga sehingga bisa mengerti apa yang dibutuhkan dan dapat memberikan bantuan ibu dari anak autis tersebut. 4. Bagi Keluarga dan Kerabat dari Ibu yang Memiliki Anak Autis Keluarga sebaiknya lebih memberi perhatian, menghargai serta memberi informasi kepada para orangtua yang memiliki anak autis. Keluarga paling utama sebaiknya

memberikan nasehat, saran dan mendukung serta mengarahkan ibu yang memiliki anak autis untuk mengasuh anak lebih baik. 5. Bagi masyarakat Sebagai sumber informasi khususnya untuk ibu dari anak autis sehingga diharapkan keluarga ibu dari anak autis dapat lebih mengatahui pentingnya dukungan keluarga selama terhadap penerimaan diri ibu dari anak autis sehingga dapat meningkatkan penerimaan diri ibu dari anak autis. 6. Bagi peneliti selanjutnya. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengatur waktu dengan baik agar tidak kekurangan waktu dalam pengambilan data. Pengambilan data sebaiknya dilakukan saat anak sedang berada dalam kelas agar orang tua lebih fokus dalam mengisi kuisioner.

DAFTAR PUSTAKA Huzaemah. 2010. Kenali Autis Sejak Dini. Jakarta : Pustaka Populer Obor. Maulana, M. 2007. Anak Autis : Mendidik Anak Autis dan Gangguan Mental Lain Menuju Anak Cerdas dan Sehat. Yogyakarta : Kata Hati. Priyatna, A. 2010. Amazing Autisme! Memahami, Mengasuh, dan Mendidik Anak Autisme. Jakarta : PT Gramedia. Riwidikdo, H. 2013. Statistika untuk Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Rihaman. Safaria, T. 2005. Autisme Pemahaman Baru untuk Hidup Bermakna bagi Orangtua. Yogyakarta: Graha Ilmu. Tyas, K. 2014. Persepsi Guru Tentang Pengaruh Pembelajaran Musik Terhadap Anak Autis di SLB Khusus Autis Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta. eprints.uny.ac.id, diakses pada 1 April 2015.