Cyber Ethics. Ade Sarah H., M.Kom

dokumen-dokumen yang mirip
Kode Etik. Etika Profesi

Bab 2 Etika, Privasi

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN (PUSTEKKOM KEMENDIKBUD)

Pertemuan 6 ASPEK TINJAUAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI IT

Pembahasan. 1. Perkembangan dunia internet 2. Pentingnya Etika di dunia maya 3. Bisnis dibidang TI

Pertemuan 12. Pembahasan. 1. Perkembangan dunia internet 2. Pentingnya Etika di dunia maya 3. Bisnis dibidang TI

Bab 5 ETIKA PROFESI PADA TEKNOLOGI INFORMASI

CYBER ETHICS: ETIKA MENGGUNAKAN INTERNET

Etika Profesi. Pertemuan 4. Cyber Ethics

MATERI MUATAN REGULASI INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

P14 Cyber Ethics. A. Sidiq P. Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Mercu Buana Yogyakarta

I. PENDAHULUAN. berkembang dari waktu kewaktu semakin pesat. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan

Cyber Crime. Ade Sarah H., M.Kom

Perkembangan teknologi terus mengalami kemajuan. Dari semua kemajuan yang signifikan yang dibuat oleh manusia sampai hari ini adalah perkembangan

Perbuatan yang Dilarang dan Ketentuan Pidana UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (ITE)

Penyalahgunaaan TIK serta Dampaknya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Makalah Kejahatan E-Commerce "Kasus Penipuan Online" Nama : Indra Gunawan BAB I PENDAHULUAN

FORM ETIKA MAILING ETIKA MAILING LIST

Pembahasan : 1. Cyberlaw 2. Ruang Lingkup Cyberlaw 3. Pengaturan Cybercrimes dalam UU ITE


LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

POIN PENTING DALAM UU ITE

PENUNJUK UNDANG-UNDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

MAKALAH UU ITE DI REPUBLIK INDONESIA

Seminar Nasional IT Ethics, Regulation & Cyber Law III

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2014 TENTANG PENANGANAN SITUS INTERNET BERMUATAN NEGATIF

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia di kenal sebagai salah satu negara yang padat penduduknya.

Cyber Law Pertama: UU Informasi dan Transaksi Elektronik

7. Hak Cipta Media siber wajib menghormati hak cipta sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.

CYBER LAW & CYBER CRIME

MELINDUNGI PENGGUNA INTERNET DENGAN UU ITE

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, penggunaan teknologi

SISTEM PAKAR UNTUK IDENTIFIKASI KEJAHATAN DUNIA MAYA. Oleh : MEILANY NONSI TENTUA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan penggunanya untuk membuat profil, melihat daftar

Sejarah Etika Komputer. Pengertian Etika Komputer. Tokoh-tokoh Pelopor Etika Komputer. Sejarah & Tokoh-tokoh Pelopor Etikom.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I KEBIJAKAN PENGGUNAAN JARINGAN

Cyber Crime : Sebuah Evolusi Kejahatan Jenis kejahatan konvensional : Kejahatan kerah biru (blue collar crime) Pencurian, penipuan, pembunuhan

SKRIPSI. Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum. Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum. Universitas Kristen Satya Wacana

DASAR-DASAR PENGGUNAAN INTERNET/INTRANET

LOMBA. Pedoman. Pendidikan Keluarga. TEMA: Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan di Era Kekinian

CYBER ESPIONAGE. Etika Profesi TI. M. Alfiyan Syamsuddin Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

PERATURAN KAMPANYE CALON KETUA DAN CALON WAKIL KETUA BEM TPB IPB PERIODE

PENANGANAN KONTEN NEGATIF BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

I. PENDAHULUAN. Pemanfaatan teknologi jaringan sebagai media komunikasi data terus meningkat

I. PENDAHULUAN. dan media elektronik yang berfungsi merancang, memproses, menganalisis,

TINDAK PIDANA DI BIDANG MEDIA SOSIAL Oleh : Prof. Dr. H. Didik Endro Purwoleksono, S.H., M.H.

Etika Profesi dan Pengembangan Diri

BAB I PENDAHULUAN. untuk penerimanya sehingga dapat bermanfaat dan dapat digunakan oleh

KEBIJAKAN BERIKLAN GUALAPER.COM

E-Commerce. Ade Sarah H., M. Kom

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi lahirnya bentuk-bentuk perbuatan hukum baru. 1

2008, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu membentuk Undang-Undang tentang Porno

Kebijakan Penggunaan Layanan Hosting dan Blog

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian luhur bangsa, beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha

Pertemuan 11. Pembahasan. 1. Pengertian Cyber law 2. Ruang Lingkup Cyber Law 3. Perangkat hukum Cyber law

Chapter 12. Ocvita Ardhiani Komunikasi Multimedia

Kebijakan Privasi (Privacy Policy)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian. Pelaksanaan tugas jabatan notaris harus berpedoman pada kaidah hukum dan

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR: /PER/M/KOMINFO/2/ TAHUN 2010 TENTANG KONTEN MULTIMEDIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2013 TENTANG PENANGANAN SITUS INTERNET BERMUATAN NEGATIF

KEAMANAN JARINGAN PERETAS, ETIKA DAN HUKUM

BAB I PENDAHULUAN. demonstrasi di International Computer Communication Conference (ICCC) pada

Penapisan dan pemblokiran konten internet, bolehkah? Oleh: Wahyudi Djafar Peneliti Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM)

15 Februari apa isi rpm konten

MATRIKS PERBANDINGAN PERUBAHAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI TRANSAKSI ELEKTRONIK DENGAN

UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK [LN 2008/58, TLN 4843]

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

II. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

Kode Etik Bisnis Konten Premium (Rev 3.0r)

Cybercrime merupakan bentuk-bentuk kejahatan yang timbul karena pemanfaatan teknologi internet. cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KEJAHATAN PEMBOBOLAN WEBSITE SEBAGAI BENTUK KEJAHATAN DI BIDANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN. ayat 3 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD RI) tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. berjuta-juta orang yang tersebar di segala penjuru dunia. Internet membantu

TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Pengantar Teknologi Informasi

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

2017, No diatur secara komprehensif sehingga perlu pengaturan perbukuan; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, h

1. Pelanggan Pelanggan adalah pembeli atau pemakai produk atau jasa Perseroan.

Materi Sim Dig KD 3.2. Menerapkan Komunikasi Daring (3. Kewargaan Digital (Digital Citizenship)

BAB I PENDAHULUAN. daya saing dan memberikan kepuasan terhadap pelanggan.

JURNAL ILMIAH TINJAUAN TENTANG CYBER CRIME YANG DIATUR DALAM UNDANG- UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (ITE)

KEBUTUHAN INTERNET BAGI RUMAH SAKIT

CHECKLIST PENGAWASAN KAMPANYE PEMILU KADA JAWABAN

Selamat Datang di Modul Pelatihan Melindungi Privasi Anda.

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2009 TENTANG PERFILMAN

SYARAT DAN KETENTUANNYA ADALAH SEBAGAI BERIKUT:

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PENGGUNA WEBSITE PORNO RAFIKA DURI / D

Syarat dan Ketentuan Layanan Loketraja.com. (Terms and Conditions)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan jaman telah membawa perubahan di berbagai

1. Para Penyedia Layanan Aplikasi Dan/Atau Konten Melalui Internet (Over

[ Cybercrime ] Presentasi Kelompok VI Mata Kuliah Etika Profesi STMIK El-Rahma Yogyakarta

CYBERCRIME & CYBERLAW

Berdasarkan keterangan saya sebagai saksi ahli di bidang Hukum Telematika dalam sidang Mahkamah Konstitusi tanggal 19 Maret 2009, perihal Pengujian

Transkripsi:

Cyber Ethics Ade Sarah H., M.Kom

Internet adalah sebuah jaringan komputer dunia yang memungkinkan sebuah hubungan bagi setiap orang dengan sebuah komputer dan sebuah jaringan telepon. Alasan mengapa era internet berkembang sangat pesat: 1. Informasi pada internet bisa diakses 24 jam dalam sehari 2. Biaya murah dan bahkan gratis 3. Kemudahan akses informasi dan melakukan transaksi 4. Kemudahan membangun relasi dengan pelanggan 5. Materi dapat di up-date dengan mudah 6. Pengguna internet telah merambah ke segala penjuru

Karakteristik internet atau dunia maya sbb: 1. Beroperasi secara virtual/maya Berada di dalam dunia maya, dihuni oleh orang-orang yang saling berinteraksi, berdiskusi dan bertukar pikiran, tetapi tanpa harus melakukan pertemuan secara fisik. 2. Dunia cyber selalu berubah dengan cepat Karena interaksi yang dilakukan oleh jutaan orang dari seluruh dunia per harinya, dengan didukung kemudahan update data dan waktu pengaksesan selama 24 jam non-stop, maka perubahan yang terjadi dalam dunia maya pun sangat cepat. 3. Dunia maya tidak mengenal batas-batas teritorial Penghuni dunia maya berasal dari 135 negara yang melakukan interaksi tanpa mengenal batas teritorial dan tidak terhambat ruang dan waktu.

4. Dapat melaksanakan aktivitas tanpa harus menunjukkan identitasnya Karena interaksi yang dilakukan dalam dunia maya tanpa melibatkan interaksi secara fisik maka interaksi yang dilakukan pun tidak harus menunjukkan identitas sesungguhnya. 5. Informasi di dalamnya bersifat publik Satu-satunya harta dalam dunia maya adalah data yang bersifat publik, tidak dimiliki siapapun dan tidak ada otoritas bagi siapapun untuk menggunakannya hanya untuk dirinya sendiri. Internet memiliki banyak kelebihan sehingga bisa memberikan banyak kemudahan ke kehidupan yang nyata, namun juga bisa menimbulkan dampak negatif ke kehidupan nyata karena terbukanya peluang penyalahgunaan teknologi tersebut.

Beberapa alasan betapa pentingnya etika di dunia maya atau dalam berinternet: 1. Bahwa pengguna internet berasal dari berbagai negara yang mungkin saja memiliki budaya, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda. 2. Pengguna internet tidak diwajibkan menunjukkan identitas asli dalam berinteraksi, sehingga membuat para penggunanya tidak saling mengenal dalam arti sesungguhnya. 3. Berbagai macam fasilitas yang ditawarkan dalam dunia maya memungkinkan seseorang untuk bertindak tidak etis, mis:pengiriman surat berantai, iklan tidak sesuai konteks, provokasi ke diskusi tidak sehat, penyisipan virus ke email. 4. Pengguna internet akan selalu bertambah dan memungkinkan masuknya penghuni baru di dunia maya tersebut,yang mungkin tidak mengetahui cara berinteraksi di dunia maya dengan baik dan benar.

Beberapa etika yang diharapkan dari pengguna internet: 1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung berkaitan dengan masalah pornografi dalam segala bentuk. 2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras (SARA), termasuk didalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok/ lembaga/ institusi lain. 3. Menghindari dan tidak mempublikasikan informasi yang berisi instruksi untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional umumnya.

4. Tidak menampilkan segala bentuk eksploitasi terhadap anak-anak dibawah umur. 5. Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar materi dan informasi yang memiliki korelasi terhadap kegiatan pirating, hacking dan cracking. 6. Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar/foto, animasi, suara atau bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang mengajukan keberatan serta bertanggung jawab atas segala konsekuensi yangmungkin timbul karenanya. 7. Tidak berusaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumberdaya(resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.

8. Menghormati etika dan segala macam peraturan yang berlaku dimasyarakat internet umumnya dan bertanggungjawab sepenuhnya terhadap segala muatan/ isi situsnya. 9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan oleh anggota komunitas, pengelola dapat melakukan teguran secara langsung. UU ITE (Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik) yang sudah disahkan dengan nomor 11 tahun 2008 yang didalamnya mengatur tentang : - Pornografi di Internet - Transaksi di Internet - Etika penggunaan Internet