Khasiatnya diketahui dari penuturan orang-orang tua atau dari pengalaman (Anonim, 2009). Salah satu tanaman yang telah terbukti berkhasiat sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
kurang menyenangkan, meskipun begitu masyarakat percaya bahwa tanaman tersebut sangat berkhasiat dalam menyembuhkan penyakit; selain itu tanaman ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

efek samping terhadap saluran cerna lebih ringan dibandingkan antiinflamasi lainnya. Dosis ibuprofen sebagai anti-inflamasi mg sehari.

bahan tambahan yang memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang baik sehingga dapat dicetak langsung. Pada pembuatan tablet diperlukan bahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Beberapa hal yang menentukan mutu tablet adalah kekerasan tablet dan waktu hancur tablet. Tablet yang diinginkan adalah tablet yang tidak rapuh dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

obat-obat tradisional yang telah menggunakan cara-cara modern. Umumnya masyarakat jaman dahulu menggunakan daun sirih merah masih dalam cara yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

struktur yang hidrofobik dimana pelepasannya melalui beberapa tahapan sehingga dapat mempengaruhi kecepatan dan tingkat absorpsi (Bushra et al,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

SKRIPSI. Oleh : YENNYFARIDHA K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2008

Desain formulasi tablet. R/ zat Aktif Zat tambahan (eksipien)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

terhadap masalah kesehatan melalui pengobatan tradisional sangat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya yaitu menggunakan ramuan-ramuan

tradisional, daun sirih digunakan sebagai pelengkap dalam upacara adat, misalnya dalam perkawinan adat Jawa (Anonim, 2010). Umumnya masyarakat

Begitu banyak khasiat jahe merah. Antara lain sebagai pencahar, antirematik, peluruh keringat, peluruh masuk angin, meningkatkan gairah seks,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

dan minyak atsiri (Sholikhah, 2006). Saponin mempunyai efek sebagai mukolitik (Gunawan dan Mulyani, 2004), sehingga daun sirih merah kemungkinan bisa

FORMULASI GRANUL EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA. L) MENGGUNAKAN AEROSIL DAN AVICEL PH 101

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

bebas dari kerusakan fisik, serta stabil cukup lama selama penyimpanan (Lachman et al., 1986). Banyak pasien khususnya anak kecil dan orang tua

POTENSI EKSTRAK KERING SIRIH MANADO:MIYANA SEBAGAI BAHAN BAKU TABLET HERBAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Di Indonesia, penggunaan rosella di bidang kesehatan memang belum begitu popular. Namun akhir-akhir ini, minuman berbahan rosella mulai banyak

SKRIPSI. Oleh: HENI SUSILOWATI K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2008

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. macam pengobatan berdasarkan pengalaman empirik secara turun temurun. Seiring

kurang dari 135 mg. Juga tidak boleh ada satu tablet pun yang bobotnya lebih dari180 mg dan kurang dari 120 mg.

relatif kecil sehingga memudahkan dalam proses pengemasan, penyimpanan dan pengangkutan. Beberapa bentuk sediaan padat dirancang untuk melepaskan

BAB I LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang:

BAB I PENDAHULUAN. Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

A. DasarTeori Formulasi Tiap tablet mengandung : Fasedalam( 92% ) Starch 10% PVP 5% Faseluar( 8% ) Magnesium stearate 1% Talk 2% Amprotab 5%

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

(apigenin, apiin, isoquercitrin), furanocoumarins (apigravin, apiumetin, apiumoside, bergapten, selerin, selereosid, isoimperatorin, isopimpinellin,

OPTIMASI KONSENTRASI MAGNESIUM STEARAT, TALK DAN SODIUM STARCH GLYCOLATE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. adalah obat yang menentang kerja histamin pada H-1 reseptor histamin sehingga

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh dermatofit, yaitu sekelompok infeksi jamur superfisial yang

Disolusi merupakan salah satu parameter penting dalam formulasi obat. Uji disolusi in vitro adalah salah satu persyaratan untuk menjamin kontrol

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sedangkan kerugiannya adalah tablet tidak bisa digunakan untuk pasien dengan kesulitan menelan. Absorpsi suatu obat ditentukan melalui disolusi

Obat Diabetes Herbal Ampuh Yang Berasal Dari Daun-Daunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR...i. DAFTAR ISI...iii. DAFTAR GAMBAR...vi. DAFTAR TABEL...viii. INTISARI...x BAB I PENDAHULUAN...1

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocotum Ruiz & Pav.) DENGAN PEMANIS SORBITOL-LAKTOSA-ASPARTAM

BAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KETOKONAZOL TABLET PREFORMULASI DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 (SATU) C S1 FARMASI 2013

OPTIMASI KONSENTRASI MAGNESIUM STEARAT, AEROSIL, DAN AMILUM MANIHOT

obat tersebut cenderung mempunyai tingkat absorbsi yang tidak sempurna atau tidak menentu dan seringkali menghasilkan respon terapeutik yang minimum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. daratan Malaya. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) banyak ditemui

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

oleh tubuh. Pada umumnya produk obat mengalami absorpsi sistemik melalui rangkaian proses yaitu disintegrasi produk obat yang diikuti pelepasan obat;

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini di Indonesia, pemanfaatan tanaman obat sebagai obat tradisional

OPTIMASI FORMULA TABLET HISAP EKSTRAK BUAH MAHKOTA DEWA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. merupakan tanaman yang berkhasiat sebagai penurun kadar gula darah. Aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. progresif, ditandai dengan kenaikan kadar gula darah (hiperglikemia) terus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

serta peningkatan jumlah dan jenis penyakit. Tumbuhan sebagai sumber senyawa bioaktif alami merupakan bahan baku yang potensial yang menunjang usaha

Jurnal Para Pemikir Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn : e-issn :

BAB 1 PENDAHULUAN. cara menimbang bahan yang akan diekstraksi lalu mencampur bahan dengan air

OPTIMASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOLIK DAUN JATI BELANDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kolang-kaling merupakan olahan buah pohon aren atau enau (Arenga

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah kesehatan. Hal ini cukup menguntungkan karena bahan

Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

diteliti untuk melihat kandungan kimia dan khasiat dari tanaman tersebut. Tanaman yang digunakan sebagai antidiabetes diantaranya daun tapak dara

UJI SIFAT FISIK FORMULASI TABLET ANTI DIABETES EKSTRAK PARE

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN PENGHANCUR AMPROTAB TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) SECARA GRANULASI BASAH SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. kelezatannya (Anonim a, 2006). Manggis menyimpan berbagai manfaat yang luar

mudah ditelan serta praktis dalam hal transportasi dan penyimpanan (Voigt, 1995). Ibuprofen merupakan obat analgetik antipiretik dan anti inflamasi

BAB I PENDAHULUAN. tanaman sebagai upaya penyembuhan jauh sebelum obat-obatan modern yang

BAB I PENDAHULUAN. dari segi jumlah tanaman obat yang sebagian besar belum dapat dibuktikan

OPTIMASI FORMULA SEDIAAN TABLET TEOFILIN DENGAN STARCH 1500 SEBAGAI BAHAN PENGHANCUR DAN CMC

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asam urat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin dan merupakan suatu produk sisa yang tidak mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

bentuk sediaan lainnya; pemakaian yang mudah (Siregar, 1992). Akan tetapi, tablet memiliki kekurangan untuk pasien yang mengalami kesulitan dalam

OPTIMASI FORMULA SEDIAAN FAST DISSOLVING TABLET

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pembuatan Amilum Biji Nangka. natrium metabisulfit agar tidak terjadi browning non enzymatic.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki beberapa keuntungan antara lain: 1) ketepatan dosis, 2) mudah cara

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di dunia yang memiliki lebih dari 30.000 spesies tanaman tingkat tinggi. Hingga saat ini tercatat 7000 spesies tanaman telah diketahui khasiatnya namun kurang dari 300 tanaman yang digunakan sebagai bahan baku industri farmasi secara regular. Sekitar 1000 jenis tanaman telah diidentifikasi dari aspek botani sistematik tumbuhan dengan baik. WHO pada tahun 2008 telah mencatat bahwa 68% penduduk dunia masih menggantungkan sistem pengobatan tradisional yang mayoritas melibatkan tumbuhan untuk mendukung kesehatan mereka. Fakta- fakta telah menunjukkan bahwa tumbuhan obat memiliki arti penting yakni secara mendasar mendukung kehidupan maupun potensi perdagangan (Saifudin, dkk., 2011). Akhir-akhir ini, penggunaan bahan alam mulai berkembang terbukti dengan semakin banyaknya obat tradisional yang beredar untuk diperdagangkan. Ternyata obat tradisional masih tetap digunakan, meskipun telah ditemukan bermacam-macam obat modern. Hal ini dikarenakan adanya anggapan bahwa efek samping dari obat tradisional tersebut relatif lebih sedikit dibandingkan dengan obat sintetik, selain itu biayanya cukup terjangkau bila tanaman dapat ditanam sendiri. Pengobatan tradisional merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dan sekaligus merupakan teknologi tepat guna yang potensial untuk menunjang pembangunan kesehatan. Obat tradisional adalah ramuan dari tumbuhtumbuhan yang berkhasiat ataupun diperkirakan berkhasiat sebagai obat. 1

2 Khasiatnya diketahui dari penuturan orang-orang tua atau dari pengalaman (Anonim, 2009). Salah satu tanaman yang telah terbukti berkhasiat sebagai obat tradisional adalah tanaman pare dengan nama latin Momordica charantia L. ( Tjitrosoepomo, 1993). Di Indonesia tanaman pare (Momordica charantia L.) selama ini dikenal masyarakat sebagai sayur-sayuran yang dikonsumsi sehari-hari. Tanaman pare terkenal dengan rasa pahitnya, rasa pahit yang dimiliki oleh tanaman pare telah diteliti memiliki khasiat menurunkan kadar glukosa dalam darah sehingga sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia ingin memanfaatkan tanaman pare sebagai hasil alam untuk menjadi bahan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan dapat berkhasiat sebagai obat anti diabetes (Hlaing, 2005). Menurut beberapa penelitian yang dilakukan, tanaman pare mempunyai kandungan kimia pada buah, yaitu alkaloid, saponin, momordisin, glikosida cucurbitasin, charantin, alpha-beta momorcharin, kalsium, dan kalium. Pada daun, yaitu momordisin, momordin, karantin, asam trikosanik, resin, asam resinat, saponin, flavonoid, alkaloid, vitamin A, vitamin C, resin, minyak lemak; sedangkan pada biji, yaitu momordisin ( Anonim, 2009). Pada penelitian ini digunakan daun pare dengan pertimbangan kandungan senyawa pada buah yang berkhasiat menurunkan kadar glukosa dalam darah juga terdapat pada daun. Kandungan tersebut adalah charantin. Pada penelitian terdahulu menyebutkan bahwa kandungan charantin yang terapat pada daun lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan yang ada dalam buah dengan persentase pada daun 9,65% dan pada buah 3,21% (El- Said, and Al-Barak, 2011). Selain itu pada beberapa penelitian yang telah dilakukan kebanyakan lebih menggunakan buah dari pada daunya dan dengan memanfaatkan bagian daun akan memberikan keuntungan yaitu

3 lebih ramah lingkungan karena setelah buah dipanen kebanyakan daunnya dibuang atau dibakar sehingga nantinya dapat menyebabkan polusi lingkungan yang akan merugikan masyarakat sendiri. Salah satu kandungan senyawa aktif daun pare, kandungan steroid saponin yang dikenal sebagai karantin. Karantin adalah senyawa aktif yang digunakan dalam pengobatan diabetes (El-Said, and Al-Barak, 2011). Seiring dengan perkembangan teknologi dan formulasi, obat tradisional yang dulunya hanya berupa serbuk simplisia dan jamu seduhan kini telah berkembang dengan bentuk ekstrak yang dimasukkan ke dalam kapsul keras, kapsul lunak, sirup dan tablet. Dari beberapa bentuk sediaan farmasi, tablet merupakan sediaan yang paling umum dikenal dimasyarakat, hal ini dikarenakan tablet mudah dalam penggunaannya, lebih praktis, harganya terjangkau, sederhana, dan dosis zat aktif kecil. Tablet dibuat dengan kombinasi bahan tambahan dan bahan aktif. Bahan tambahan memegang peranan penting dalam pembuatan tablet agar diperoleh bentuk dan bobot yang diinginkan, sedangkan bahan aktif merupakan bahan yang penting dalam sediaan tablet dan mempunyai efek farmakologis. Bahan tambahan harus dapat memperbaiki sifat-sifat suatu sediaan obat seperti kerja obat, pengaturan kerja, organoleptis, dan daya tahan. Bahan tambahan dari suatu bentuk sediaan tablet terdiri dari bahan pengikat, bahan penghancur, bahan pengisi, bahan pelicin atau dapat juga ditambah dengan bahan pengharum dan pemanis (Banker & Anderson, 1986). Pemilihan bahan tambahan yang tepat juga merupakan faktor penentu untuk menyusun formulasi tablet yang akan diproses secara kompresi langsung. Bahan pengisi dan pengikat untuk proses kompresi langsung harus menunjukkan dua sifat penting, yaitu mudah dikompresi dan memiliki sifat alir yang baik. Karena penelitian ini menggunakan metode

4 kompresi langsung maka pengikat yang digunakan adalah pengikat kering dan bukan pengikat larutan. Suatu komposisi yang optimum dari suatu formula dapat diperoleh dengan cara optimasi. Optimasi merupakan suatu teknik yang memberikan keuntungan baik pemahaman maupun kemudahan dalam mencari dan memakai suatu ranges faktor-faktor untuk formula dan prosesnya. Optimasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan komposisi formula yang optimum dan tepat agar dapat menghasilkan sediaan tablet yang baik. Untuk mendapatkan komposisi yang optimum, dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain metode trial and error, factorial design, dan simplex lattice design. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah simplex lattice design dimana merupakan cara optimasi formula pada berbagai perbedaan jumlah komposisi bahan. Jumlah total nilai fraksi masing-masing komponennya adalah satu. Pengukuran respon dapat dihubungkan dengan model matematika yang cocok untuk masing-masing desain. Pada penelitian ini, ingin diketahui pengaruh konsentrasi dan perbandingan jumlah bahan tambahan yang digunakan berpengaruh terhadap mutu fisik tablet terutama dari keseragaman bobot, kerapuhan, kekerasan, dan waktu hancur. Bahan tambahan yang dipilih adalah magnesium stearat, sodium starch glycolate, talk, dan Avicel ph 102. Magnesium stearat digunakan karena mempunyai sifat lubrikan yang efektif dan stabil secara fisika sehingga dapat mengurangi jumlah gesekan antara tablet dan dinding die, atau memperbaiki sifat alir granul sampai pada proses pengeluaran tablet dari mesin cetak tablet, konsentrasi lazim magnesium stearat 0,25%-5% ( Rowe, 2009). Talk digunakan untuk memperbaiki sifat alir granul (glidan), atau mencegah bahan yang dikempa tidak melekat pada dinding ruang cetak, konsentrasi lazim talk 1%-10%

5 (Rowe, 2009). Sodium starch glycolate mempunyai sifat sebagai disintegran sehingga diharapkan dapat mempercepat waktu hancur tablet, konsentrasi lazim sodium starch glycolate sebagai disentegran 2%-8% (Rowe, 2009). Magnesium stearat dan talk yang bersifat hidrofobik, bertentangan dengan sodium starch glycolate yang bersifat hidrofilik. Magnesium stearat dan talk akan melapisi bagian luar tablet, dan karena sifatnya yang hidrofobik dapat menghalangi jalan masuknya air pada proses penghancuran tablet sehingga dapat meyebabkan waktu hancur tablet menjadi lebih lama. Avicel ph 102 berfungsi sebagai pengikat dan pengisi, diharapkan mampu menghasilkan keseragaman bobot yang sesuai dan menghasilkan tablet yang keras dan kompak agar tidak mudah rapuh, konsentrasi sebagai pengisi dan pengikat 20%-90% ( Rowe, 2009). Karena perbedaan sifat yang dimiliki oleh masing-masing bahan tambahan dan pengaruhnya terhadap sifat fisik massa tablet maka peneliti perlu melakukan proses optimasi dengan tujuan mendapatkan komposisi formula yang optimum dan tepat agar dapat menghasilkan sediaan tablet yang baik dan memenuhi persyaratan Berdasarkan uraian latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan, yaitu: (1) Bagaimana pengaruh konsentrasi magnesum stearat, talk, dan sodium starch glycolate serta interaksinya terhadap sifat fisik dan mutu tablet pada pembuatan tablet ekstrak daun pare secara cetak langsung? (2) Bagaimana rancangan komposisi optimal kombinasi magnesium stearat, talk, dan sodium starch glycolate yang dapat menghasilkan sifat fisik masa tablet yang memenuhi persyaratan? Berdasarkan perumusan masalah di atas, yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi magnesium stearat, talk, dan sodium starch glycolate serta interaksinya terhadap sifat fisik dan mutu tablet pada pembuatan tablet ekstrak daun pare secara cetak

6 langsung dan mendapatkan formula tablet yang optimum dengan kombinasi magnesium stearat, talk, dan sodium starch glycolate. Adapun hipotesis penelitian pada penelitian ini yaitu magnesium stearat atau talk atau sodium starch glycolate atau interaksi antara ketiganya dapat mempengaruhi sifat fisik tablet dan komposisi magnesium stearat, talk, dan sodium starch glycolate yang optimal dapat menghasilkan sifat fisik tablet yang memenuhi persyaratan. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dengan perkembangan teknologi farmasi yang modern, maka daun pare sebagai obat tradisional dapat dikembangkan menjadi sediaan alternatif yang lebih praktis, menarik, dan lebih mudah digunakan dalam bentuk tablet.