BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Televisi merupakan media massa yang paling banyak dikonsumsi oleh

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1. stasiun televisi swasta nasional. Globalisasi informasi setiap media massa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. GRAMEDIA MEDIA NUSANTARA pada tahun 2008 dengan brand name

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. konten tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk keluarga Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. memberikan warna tersendiri dalam dunia penyiaran Indonesia. Dimana

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai makhluk sosial manusia senantiasa ingin berhubungan dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satu sumber informasi yang bersifat satu arah, linear communication.

BAB 1 PENDAHULUAN. baik yang berada di daerah perkotaan maupun di daerah pedesaan sekalipun sangat

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. kepada khalayak. Media adalah salah satu unsur terpenting dalam komunikasi. Pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. tetapi bisa juga melalui wadah media seperti majalah, koran, internet, radio dan

BAB I PENDAHULUAN. biasa disebut dengan media massa. Pesatnya perkembangan industri media

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi dapat dikatakan telah mendominasi hampir semua waktu luang setiap

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia pertelevisian di Indonesia merupakan dunia baru bagi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman ini manusia sangat bergantung dengan media massa. Semua

BAB. I PENDAHULUAN. banyak yang mengundang Pro dan Kontra dikalangan pakar maupun Praktisi.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. secara audivisual. Dengan tampilan yang audiovisual membantu dengan

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. proses dimana komunikasi tersebut dicari, digunakan, dan dikonsumsi oleh. audiens, pusat dari komunikasi massa adalah media.

BAB I PENDAHULUAN. satunya melalui media massa, seperti televisi, radio, internet dan surat kabar.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang berkembang dalam

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era informasi sekarang ini, masyarakat sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam berkomunikasi, ada pesan yang disampaikan, berbicara pada

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Visi dan Misi A. Visi 1. Dalam jangka panjang, TRANS7 menjadi stasiun televisi terbaik di Indonesia dan di ASEAN.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. bagian internal dari sistem tatanan kehidupan sosial manusia dan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Kekuatan audio dan visual yang diberikan televisi mampu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

; pesan yang menawarkan suaty produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Stasiun televisi pertama di Indonesia adalah TVRI (Televisi R

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi sebagai salah satu media massa elektronik yang bersifat audio dan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kian canggih,

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. vindonesia ke-17 pada tanggal 17 Agustus Siaran langsung itu masih

PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. mampu menyampaikan pesan kepada audience yang sangat luas. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. sekaligus menyatakan tanggung jawab media kepada masyarakat. Beberapa ahli

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. televisi sebagai audio visual menjadikan pemirsa mampu menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. media atau khalayak menggunakan media sebagai pemuas kebutuhannya. Sumber

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. membuat pemirsanya ketagihan untuk selalu menyaksikan acara-acara yang ditayangkan.

BAB 1 PENDAHULUAN. waktunya untuk menonton acara yang beragam ditelevisi. Televisi sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini adalah industri kreatif, yaitu industri pertelevisian. Industri ini yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. suatu kegiatan penyelenggaraan siaran radio dan televisi. Radio dan televisi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia mulai dari kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pesat teknologi telekomunikasi dan informasi di penghujung

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan media massa saat ini, khususnya media elektronik televisi telah

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin bermunculannya stasiun-stasiun televisi swasta baru di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Sebagai makhluk sosial manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tanpa butuh waktu lama, tenaga yang besar ataupun biaya mahal. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan televisi di Indonesia saat ini bertumbuh sangat pesat. Hingga

BAB I PENDAHULUAN. Dari awal terciptanya manusia, yang dilahirkan dengan sebutan human social

BAB I PENDAHULUAN. Menonton televisi merupakan sebuah kegiatan yang sulit dilepaskan dari rutinitas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Informasi menjadi salah satu hal penting dalam kehidupan manusia, tak

BAB I PENDAHULUAN. Media Massa telah hadir setiap saat tanpa memandang waktu dan jarak,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB I PENDAHULUAN. Stasiun televisi ini berkembang karena masyarakat luas haus akan hiburan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi merupakan media massa yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat, termasuk masyarakat Indonesia. Hal ini tidak terlepas dari karakteristiknya yang memberi banyak kemudahan bagi khalayaknya. Gebner dan Conolly dalam Andrias (2005:35) mengatakan bahwa untuk menonton televisi, tidak dibutuhkan mobilitas dimana hampir semua rumah tangga memiliki televisi dan tersedia kapan saja. Karenanya, tidak mengherankan jika televisi menyita waktu yang lebih banyak dan perhatian dari lebih banyak orang dibandingkan dengan media lainnya. Berbeda dengan media lainnya, televisi memiliki kelebihan karena bersifat audio visual. Kelebihan lainnya adalah televisi dapat menjangkau audiens yang heterogen, dari semua kelompok umur, dan berbagai latar belakang dan golongan. Perkembangan dunia pertelevisian Indonesia kini semakin marak, terbukti dengan kehadiran 12 stasiun televisi di tanah air kita. Kedua belas stasiun televisi itu terdiri dari satu stasiun televisi milik pemerintah yaitu TVRI dan lainnya merupakan stasiun televisi swasta, mulai dari RCTI, SCTV, TPI, ANTV, Indosiar, Global TV, Metro TV, Lativi, TV7 dan Trans TV. Keberadaan ke-12 stasiun televisi itu tentu menimbulkan persaingan untuk memperoleh pangsa pasar sebanyak-banyaknya. Masing-masing stasiun televisi berupaya dengan berbagai cara untuk dapat meraih jumlah pemirsa (audien) yang besar, 1

2 karena audien yang merupakan penikmat-penikmat siaran televisi tersebut adalah konsumen utama para stasiun televisi sebagai produsen. Persaingan menuntut setiap pengelola stasiun televisi untuk merumuskan strategi jitu untuk menghadapi pesaingnya. Salah satu content provider yang turut meramaikan kancah pertelevisian Indonesia adalah PT GRAMEDIA MEDIA NUSANTARA dengan brand name KOMPAS TV. Kompas TV muncul sebagai media televisi yang menyajikan konten tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk keluarga Indonesia. Kompas TV yang kini menyediakan kanal televisi berbayar pertama di Indonesia yang memiliki kualitas High Definition (HD). Kualitas High Definition menyajikan gambar dengan resolusi tinggi sehingga pemirsa dapat menikmati detail gambar dengan kontur jelas dan warna yang lebih tajam. Kompas TV sebagai pionir kualitas High Definition juga tengah mengarah pada sistem televisi digital sesuai standar yang lazim digunakan secara internasional. Kompas TV tentu memperhatikan kualitas program tayangan yang ditampilkan berdasarkan konten-konten dasar dari Kompas Gramedia Group. Tumbuh dalam industri televisi komersial dengan persaingan yang sangat ketat, Kompas TV berusaha untuk tetap berada pada koridor visi misi sehingga dapat selalu menyajikan program tayangan inspiratif dan informatif dengan kemasan menarik bagi keluarga Indonesia. Karena merupakan tanggung jawab besar bagi sebuah stasiun televisi untuk turut membentuk moral bangsa. Menjawab tantangan dunia media di Indonesia, sebagai bagian dari Kompas Gramedia Group yang memiliki motto Enlightening People, Kompas TV

3 didukung dengan komposisi karyawan berkualitas dan berdedikasi tinggi senantiasa berusaha menyalurkan informasi yang akan menjadi Inspirasi Indonesia. Dengan semakin banyaknya medium-medium baru di Industri media, praktis telah menciptakan iklim persaingan yang tidak mungkin di hindari. Untuk itu institusi media dituntut untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang unik, jika ingin tetap bertahan di tengah persaingan media yang terjadi saat ini. (Jurnal; R. Ayuningtyas & M. G. Alif / Journal of Business Strategy and Execution 2 (2009) 50 62). Sebagai stasiun televisi baru dalam dunia pertelevisian Indonesia, Kompas TV cenderung menghadapi masalah akan minimnya rasa kesadaran masayarakat akan keberadaan seluruh rangkaian program-program yang ada di Kompas TV, dengan begitu diperlukannya promo-promo program di media televisi sendiri berupa promo (On Air) yang menangani proses produksi pembuatan promo program-program di Kompas TV. Adapun tugas untuk memproduksi promo program tersebut banyak dilakukan oleh Departemen Promo On Air Kompas TV yang salah satunya membuat atau memproduksi promo media televisi akan seluruh rangkaian program acara yang terdapat di Kompas TV, dengan tujuan menambah tingkat ketertarikan penonton atau untuk penonton sebelumnya yang telah ada maka diusahakan tetap dan dapat terjaga kesetiaanya pada stasiun televisi Kompas TV. Persaingan media yang tengah terjadi saat ini selalu diidentikan dengan dengan perebutan potensi pendapatan iklan yang mampu diraih guna membiayai aktifitas oprasionalnya, tim promo Kompas TV muncul dengan mulai memproduksi atau membuat promo dari seluruh program-program acara yang

4 ada di Kompas TV melalui konsep promo yang berkarakter dengan menampilkan konten-konten program dan look atau tampilan yang unik dan menginspiratif para penontonnya, dengan tujuan untuk mengkomunikasikan pesan yang dimaksud kepada masyarakat akan isi dari program acara yang ada di Kompas TV. Hal tersebut merupakan sikap kreatif yang menjadi faktor yang terpenting dalam memproduksi promo program televisi. Betapapun hebat bahan acuan yang tersedia, jika tidak ditindak lanjuti dengan sikap kreatif tetap saja tidak akan menjadi sesuatu. Kebanyakan pembuat promo merasa puas apabila hasil karyanya atau konsep promonya dapat mengkomunikasikan sesuatu atau pesan yang disampaikan kepada penontonnya dapat sampai dengan tepat dan bermanfaat bagi penonton program acara yang bersangkutan. Melihat karakteristik dan keunggulan dari produksi promo programprogram acara di Kompas TV, tidak heran jika tim promo Kompas TV meraih penghargaan di ajang CITRA PARIWARA 2011 untuk STATION ID Kompas TV yang berjudul GONG INSPIRASI dalam kategori Best Promo in Movie and Others, serta Promo Image yang berjudul ENERGI untuk penghargaan dalam kategori Best Category Promo Media TV. Maka Kompas TV dituntut untuk terus dapat membuat image yang kuat dengan memproduksi promo-promo program dan paket acara lainnya di televisi yang disebut dengan promo On Air. Dari keunggulan yang didapat dalam pembuatan Station ID tersebut, menarik minat peneliti untuk meneliti mengenai proses pembuatan dari Identitas Stasiun Televisi di Kompas TV.

5 Berdasarkan latar belakang tersebut dan dengan melakukan berbagai proses wawancara dan observasi, maka peneliti menuangkan semuanya kedalam bentuk laporan penelitian dengan judul : PROSES PRODUKSI SPOT IDENTITAS STASIUN TELEVISI UNTUK MEMPERKENALKAN KOMPAS TV PADA PENONTON TV DI JAKARTA 1.2 Ruang Lingkup Batasan masalah yang akan dikerjakan dalam penulisan penelitian ini, berdasarkan dengan latar belakang penelitian yakni, berkaitan dengan adanya strategi dalam proses produksi dari spot promo yang menjadi landasan mengapa peneliti merasa tertarik dengan proses produksi dari pembuatan spot Station ID Kompas TV yaitu; adannya keserasian antara tema dengan karakteristik dari stasiun televisi yakni Kompas TV, serta adanya warna dan gambar dalam grafis yang menjadikan transisi antara gambar satu ke gambar berikutnya terlihat sesuai dan unik bagi peneliti dan pemilihan backsound yang sesuai dengan karakteristik dari stasiun televisi Kompas TV yang lebih menonjolkan keindahan dari Indonesia. Promo Station ID yang dibuat dapat meningkatkan rasa loyalitas penonton dan rasa keingintahuan penonton untuk terus menyaksikan seluruh rangkaian program Kompas TV. Dengan tujuan tersebut maka tim promo membuat proses produksi dalam spot Station ID sebagai identitas dari Kompas TV. Dalam proses pembuatan spot Station ID di Kompas TV ini, peneliti meneliti mengenai tahapan proses produksi dalam pembuatan Station ID Kompas TV yang bertemakan Gong Inspirasi, yakni dengan peneliti membatasi penelitiannya melalui tahapan pra-produksi, produksi, hingga tahapan pasca-

6 produksi dengan berpanduan pada teori tahapan produksi program televisi dan kemudian membandingkan dengan hasil wawancara kepada narasumber yang bersangkutan. Melihat betapa pentingnya produksi Station ID di Kompas TV dan keunikan dari karya produksi dalam pembuatan spot Station ID di Kompas TV, maka peneliti merangkumnya dengan membuat perumusan masalah untuk bagaimana proses produksi dalam pembuatan spot pada Station ID di Kompas TV?. 1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari penulisan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami bagaimana proses promo on-air dalam proses produksi spot untuk memperkenalkan seluruh rangkaian program acara yang ada di Kompas TV. Dengan kata lain tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui proses tahapan dari pra-produksi, Produksi hingga tahapan pasca-produksi dalam pembuatan Spot untuk Identitas pada Stasiun Televisi Kompas TV. 1.3.2 Manfaat Penelitian 1.3.2.1 Manfaat Akademis Manfaat akademis yang diperoleh peneliti dalam penulisan penelitian ini diharapkan dapat mendukung pengembangan ilmu komunikasi pada umumnya serta untuk menambah wawasan dan

7 pengetahuan tentang ilmu komunikasi khususnya bidang penyiaran (broadcasting), dalam hal ini peneliti dapat mengetahui mengenai pentingnya pembuatan promo Station ID dalam suatu stasiun televisi menyangkut indikator kesuksesan dari Kompas TV itu sendiri, serta mengetahui dan dapat mempelajari secara langsung akan proses produksi dalam pembuatan spot Station ID Kompas TV. 1.3.2.2 Manfaat Praktis Penelitian ini juga berguna sebagai bahan untuk menerapkan dan melakukan tugas sebagai tim promo (on air) dengan baik dan benar dalam memproduksi suatu spot terhadap seluruh rangkaian program acara di Kompas TV khususnya pada promo Station ID Kompas TV. 1.3.2.3 Manfaat Sosial Manfaat sosial yang dapat dipetik melalui hasil laporan penelitian ini, peneliti mengharapkan masyarakat dapat banyak mengetahui seberapa pentingnya proses produksi dalam pembuatan spot Station ID sebagai identitas dari stasiun televisi yakni Kompas TV, untuk memperkenalkan Kompas TV kepada masyarakat khususnya daerah Jakarta sehingga dengan adanya Station ID yang bertemakan Bhineka Tunggal Ika dapat meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat akan isi konten program-program acara yang ada di Kompas TV, sehingga Kompas TV menjadi stasiun televisi favorit mereka.

8 1.4 Metodologi Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Definisi pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati ( Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3)). Metode penulisan yang digunakan peneliti dalam pembuatan laporan tugas akhir ini adalah metode deskriptif-kualitatif. Format deskriptif kualitataif pada umumnya dilakukan pada penelitian dalam bentuk studi kasus. Format deskriptif kualitatif tstudi kasus tidak memiliki ciri seperti air (menyebar di permukaan), tetapi memusatkan diri pada suatu unit tertentu dari berbagai fenomena. Dari ciri yang demikian memungkinkan studi ini dapat amat mendalam dan demikian bahwa kedalaman data yang menjadi pertimbangan dalam penelitian model ini. Karena itu penelitian ini bersifat mendalam dan menusuk sasaran penelitian. Tentunya untuk mencapai maksud ini peneliti membutuhkan waktu yang relatif lama. Dengan demikian, format deskriptif kualitatif lebih tepat apabila digunakan untuk meneliti masalah-masalah yang membutuhkan studi mendalam ( Bungin, 2007:68-69 ). Dalam hal ini peneliti akan bercerita mengenai bagaimana proses produksi dari pembuatan promo program-program yang terdapat di Kompas TV. Melalui tahapan-tahapan produksi yakni pra-produksi, produksi hingga ke tahapan pasca produksi dalam pembuatan promo seluruh rangkaian program yang terdapat di Kompas TV.

9 Adapun hal mengenai alasan metode penelitian kualitatif yang peneliti gunakan, karena pendekatan yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan dengan studi kasus. Data kasus hanya berlaku untuk kasus tertentu serta tidak bertujuan untuk digeneralisasikan atau menguji hipotesis tertentu. Lebih memungkinkan data kasus mendalam dan komprehensif dalam mengekspresikan suatu objek penelitian. Data kasus dapat membahas suatu lembaga tertentu (Bungin, 2007:104). Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan sebagai bahan penyusunan laporan, peneliti menggunakan metode-metode yang dianggap dapat mengetahui mekanisme dan teknik yang digunakan untuk proses produksi. Metode yang digunakan seperti : 1. Primer a. Wawancara Peneliti memilih metode wawancara mendalam sebagai salah satu cara memperoleh data-data yang dibutuhkan. Wawancara mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan narasumber yang bersangkutan, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara, alat perekam, dan dicatat dalam bentuk transkrip pertanyaan, di mana pewawancara dan narasumber terlibat dalam kehidupan social yang relative lama. Kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya dalam dunia pekerjaan dengan melakukan

10 wawancara mendalam secara berskala (berkali-kali) dan membutuhkan waktu yang lama bersama narasumber (Burhan Bungin, 2007:108). Wawancara dilakukan dengan Producer Promo dan Manager Promo yang dianggap mengerti dan berkompeten dalam proses untuk memproduksi spot Station ID yang bertujuan untuk memperkenalkan Kompas TV. b. Dokumentasi Dokumentasi yang didapat untuk penelitian ini diperoleh melalui perusahaan itu sendiri, berupa video rekaman asli dari Station ID Kompas TV dan profil perusahaan serta dokumen-dokumen yang berfungsi untuk memperkaya isi penelitian ini. Dalam hal ini peneliti melihat kembali bahan atau materi promo Station ID yang sudah jadi, dan kembali meneliti akan proses dari produksi spot Identitas dari Stasiun Televisi Kompas TV yang telah dibuat. 2. Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder (Kriyantono, 2006:44) a. Observasi Metode obeservasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu oleh pancaindra lainnya. Dalam penelitian ini, peneliti memilih observasi partisipasi. Observasi partisipasi yang dimaksud adalah

11 pengumpulan data melalui observasi terhadap objek pengamatan dengan langsung terjun ke bidang pekerjaan yang bersangkutan dalam objek pengamatan (Bungin, 2007:115). Dengan demikian, peneliti betul-betul menyelami kehidupan objek pengamatan dan tidak jarang peneliti kemudian mengambil bagian dalam membantu penyelesaian pekerjaan mereka. Hal yang perlu diperhatikan adalah membina hubungan baik antara pengamat dengan objek pengamatan. Hal tersebut kadangkala menjadi hambatan utama terhadap keberhasilan observasi ini. Peneliti memilih metode ini dengan tujuan untuk merasakan langsung menjadi objek yang diteliti hingga siap ditayangkan di televisi. b. Studi kepustakaan Peneliti mencari dan mempelajari sumber-sumber tulisan seperti bukubuku yang terkait dengan proses produksi dalam pembuatan promo (On Air) terhadap program-program acara dalam stasiun televisi yang bersangkutan. c. Internet Peneliti juga mencari data-data yang berkaitan dengan proses produksi dalam pembuatan promo (On Air) di internet untuk membantu peneliti dalam membuat laporan penelitian ini.

12 1.5 Sistematika Penulisan Untuk lebih memudahkan pembahasan, maka dalam menyusun penulisan tugas akhir ini peneliti akan memberikan gambaran secara garis besar mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Secara sistematik peneliti membagi sistem penulisan ini dengan membaginya menjadi 5 bab pembahasan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Melalui bab ini, dikemukakan bagaimana latar belakang dari topik penulisan skripsi, mulai dari ruang lingkup untuk memberikan batasan topik pada pembahasan yang akan dibahas dalam skripsi ini agar lebih fokus, tujuan dan manfaat penulisan skripsi, metode penelitian, hingga sistematika penulisan skripsi. BAB II : LANDASAN TEORI Dalam bab ini, peneliti akan menjelaskan tentang landasan teori yang digunakan dalam penulisan skripsi antara lain teori umum, teori khusus, dan kerangka pemikiran. Dimulai dari teori komunikasi massa, pengertian komunikasi, dan pengertian mendasar dari peran departemen promo yang akan berkaitan dengan topik pembahasan skripsi ini.

13 BAB III : INTI PENELITIAN Pada bab ini, diuraikan secara garis besar kerangka analisis obyek yang diteliti. Bab ini terdiri dari beberapa subbab dengan judul, uraian, dan alat bantu (diagram, chart, block schema) sesuai dengan masalah yang dibahas. BAB IV : HASIL PENELITIAN Didalam bab ini, diuraikan secara garis besar kerangka skripsi yang merupakan jawaban, atau solusi dari permasalahan di dalam obyek penelitian. Bab ini terdiri dari beberapa subbab dengan judul, uraian dan atau alat bantu ( diagram, chart, block schema ) yang sesuai dengan masalah yang dibahas. Format dan outline yang berlaku untuk menuliskan Bab 4 ini menekankan pada pemecahan masalah yang ada pada obyek yang diteliti. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini, merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan, atas pokok permasalahan, serta hasil pembahasan yang diharapkan dapat memberi nilai manfaat dan hasil dari penelitian.